SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PATIENT-CONTROLLED ANALGESIA
Salah satu metode untuk memperoleh kontrol secara cepat
terhadap nyeri akut pada pasien adalah dengan menggunakan
Patient-controlled analgesia(PCA)
Morgan GE. Pain Management.Dalam: Clinical Anesthesiology 3rded. Stanford: Appleton and Lange, 2002, 274-316
American Society of Anesthesiologists, In: Practice Guidelines for Chronic Pain Management. An Updated Report by the American Society of
Anesthesiologists Task Force on Chronic Pain Management and the American Society of Regional Anesthesia and Pain Medicine.Lippincott
Williams & Wilkins, 2010;112:810-33.
PCA umumnya diasumsikan sebagai pemberian opioid
intravena, on-demand, intermitten di bawah kontrol pasien
(dengan atau tanpa bantuan infus kontinyu).
Tehnik ini didasarkan pada penggunaan pompa infus yang
canggih yang dikendalikan mikroprosesor yang
memberikan opioid dengan dosis terprogram ketika pasien
menekan tombol permintaan
Analgetik apapun yang diberikan
dengan cara apapun
Dapat dianggap sebagai PCA bila
diberikan segera setelah diminta
oleh pasien dalam jumlah yang
cukup
Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar
Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
PCA
Roe in 1963, that
small IV doses of
opioids provide
more effective pain
relief than
conventional IM
injections.
The late 1960s
development of PCA
technologies.
Prototypic devices were
developed by Sechzer
1976, the first
commercially
available PCA
pump, the “Cardiff
Palliator,” was
developed at the
Welsh National
School of Medicine
1963
1968-
1971
1976
Sechzer the true
pioneer of PCA —
evaluated the
analgesic response
to small IV doses of
opioid given on
patient demand by a
nurse in 1968 and
then by machine in
1971
Grass, Jeffrey A. MD Anesthesia & Analgesia: November 2005 - Volume 101 - Issue 5S - p S44-S61
doi: 10.1213/01.ANE.0000177102.11682.20
“ when I feel pain, I press a button”
PCA involve the on demand,
intermittent self – administration of a
predetermined dose of analgesic (
usually an opioid ) by a patient
JENIS PCA
PCEA
Patient controlled epidural
analgesia
PCRA
Patient controlled regional
analgesiia
PCTA
Patient controlled
transdermal analgesia
PCIA
Patient controlled
intravenous Analgesia
ORAL
Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar
Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
Variable PCA Dosis bolus awal / initial dose
Merupakan kunci keberhasilan dalam penanganan
nyeri dengan PCA. Dapat diberikan di PACU >>
mentitrasi dosis opioid mencapai MEAC /
memberikan dosis menangani breakthrough pain.
Dosis Perminataan / Demand
Dose
Bertujuan mempertahankan kadar opioid tetap
berada pada level MEAC. PCA ini merupakan dosis
pemeliharaan.
Kunci Interval/ LOI
Mekanisme pengamanan yang digunakan untuk
membatasi frekuensi pemberian bolus PCA yang
diminta pasien . LOI ditentukan oleh waktu
Efek puncak opioid.
Infus Dasar/ Basal / Background
infusion
Infus dengan kecepatan konstan yang diberikan
tanpa memperhatikan apakah pasien memerlukan
dosis permintaan atau tidak. Infus basal diberikan
pada pasien yang sebelumnya mendapatkan opioid
dosis besar.
Batas Dosis Maksimal
Beberapa alat memungkinkan Batasan 1
atau 4 jam > membatasi pasien dalam
interval 1 jam atau 4 jam mendapat
kumulatif total yang telah dibatasi.
Batasan 1 jam dan 4
jam ini masih
Kontroversial. Namun
beberapa pendapat
mengatakan batasan
ini memberikan
keamanan paling baik
Perbandingan kadar serum Obat dengan beberapa cara pemberian
Pemberian dosis kecil VS PCA dosis besar IM dan IV setiap 2 – 4 jam
Idealnya kadar obat serum tetap dalam rentan analgesia tanpa
terjadinya lonjakan kadar obat akibat oversedasi dan depresi
ataupun kadar obat yang terlalu rendah > analgesia tidak adekuat.
Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen
nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
Keuntungan dan Kerugian PCA
Kerugian
Keuntungan
Name Here Name Here
1. Dosis dan titrasi obat lebih individual
2. Sistem kontrol umpan balik negative
dan menambah system keselamatan
untuk menghindari depresi nafas
3. Tingkat kepuasan pasien lebih tinggi
dalam mengontrol nyeri
4. Efektifitas analgesia yang lebih baik
dibandingkan system analgesia yang
konvensional
1. Tidak semua pasien mengerti instruksi
2. Potensi terjadinya kesalahan dosis
opioid
3. Biaya lebih tinggi
Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien
controlled Analgesia. Indeks, 2017.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Penggunaan PCA
1. Umur, Jenis Kelamin, Berat badan
Umur, jenis kelamin, dan berat badan sering dianggap faktor penting
yang mempengaruhi setiap terapi farmakologis.
Umur mempengaruhi dosis , namun gender dan berat badan tidak
Burns et al. menegaskan pengaruh usia pada kebutuhan IV-PCA.
Seratus pasien yang menjalani pembedahan perut bagian atas diterima
IV-PCA diprogram untuk memberikan dosis morfin incremental 0,02 mg /
kg, dengan interval penguncian 2 menit (tanpa infuse kontinu).
Konsumsi Morfin menurun dengan usia baik laki-laki dan perempuan (P
< 0,00005): lebih dari 24 jam, dosis tipikal morfin adalah 75 mg pada
usia 20-30 tahun dibandingkan dengan 30 mg pada saat 60-70 tahun.
Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled
Analgesia. Indeks, 2017.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan PCA
Macintyre dan Jarvis menemukan
kemiripan prediksi terbaik untuk
kebutuhan morfin PCA – IV adalah pada
24 jam pertama.
Pada 24 jam pertama didapatkan data
bahwa diperkirakan diperlukan morfin
rata-rata 100 mg – umur (tahun) untuk
pasien dengan umur lebih dari atau sama
dengan 20 tahun.
Selain itu Burns et al. menemukan tidak
ada korelasi antara berat badan pasien
(40-100 kg) dengan kebutuhan morfin
Burns et al : Pada laki- laki
diperlukan dosis lebih besar
dibandingka wanita , namun
pada penelitian lain gagal
menemuka perbedaan ini
Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia.
Indeks, 2017.
Toleransi opiat dan nyeri kronis
meningkatkan kebutuhan akan
morfin melalui PCA – IV.
Pada pasien post operasi
dengan nyeri kronis secara
umum akan memberikan skor
nyeri yang lebih tinggi
dibandingkan yang bukan nyeri
kronis
.
2. Toleransi opiat dan nyeri kronis
Rasa takut dan bingung pada
pasien akan meningkatkan
kebutuhan akan obat anti nyeri
pada PCA.
3. Faktor psikologis
Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
Mual muntah :
Wanita, motionsickness, nonsmoking Pruritus
Sedasi
Desaturasi krndepresi napas
Efek Samping
Paul JE et al. Impact of a Comprehensive Safety Initiative on Patient-controlled Analgesia Errors
Anesthesiology 2010; 113:1427–32
Efek sampingdepresi napas
PCIA kejadian hiperkarbia (6.9 kPa/51.9 mmHg) dg
frekuensi napas dan nilai SpO2 normal
Kopka A et al.Observational study of perioperative PtcCO2 and SpO2 in nonventilated patients
receiving epidural infusion or patient-controlled analgesia using a single earlobe monitor (TOSCA)
Br J Anaesth 2007; 99: 567–71
Kejadian desat <90% pd 12% pasien, faktor risiko
obesitas, >65 th
Overdyk FJ et al. Continuous Oximetry/Capnometry Monitoring Reveals Frequent Desaturation and
Bradypnea During Patient-Controlled Analgesia
Anesth Analg 2007;105:412–8)
Rekomendasi : Pemantauan repirasi kontinyu dan Transcutaneous carbon
dioxide monitoring direkomedasikan pada penggunaan PCIAmorfin
Paul JE et al. Impact of a Comprehensive Safety Initiative on Patient-controlled Analgesia Errors
Anesthesiology 2010; 113:1427–32
SAFETY INPCA
• Lebih efektive dan aman dibandingkan
konvensional opioid IM
• PCIA lebih aman dan lebih sedikit masalah
dalam pemakaian dari pada opiod intraspinal
atau epidural
• PCA dengan infus kontinu akan
lebih sering menderita depresi
nafas.
Macintyre P.E., British Journal of Anesthesia, 2001, 87
Error in PCA
Paul JE et al. Impact of a Comprehensive Safety Initiative on Patient-controlled Analgesia Errors
Anesthesiology 2010; 113:1427–32
Komponen kunci dari terapi PCA yang efektive adalah
titrasi awal analgesic > kondisi bebas nyeri/ minimal
sebelum memulai program PCA
Pendekatan terapi multimodal harus
dimulai sejak awal > mengoptimalkan
analgesia dan mengurangi kebutuhan
opioid
Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen
nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto
Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi,
eds.Dasar Managemen nyeri &
tatalaksana multi tehnik Patien controlled
Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen
nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled
Analgesia. Indeks, 2017.
Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen
nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
Langkah penggunaaan tehnik APS
1. Menentukan pasien tersebut
opiod toleran atau opioid naive ?
FDA : opioid tolerant > pasien yg selama 1 minggu /
lebih mengkonsumsi sedikitnya 60 mg morphin
harian, atau 30 mg oksikodon harian / sedikitnya 8
mg
Opioid naïve > pasien yang tidak menerima dosis
narkotik setidaknya sebanyak dosis pada opioid
tolerant selama 1 minggu / lebih
Langkah penggunaaan tehnik APS
2. Cara penulisan perintah
penggunaan PCA pada pasien
opioid naïve
1. Dosis demand : MO > 1 mg dihubungkan depresi
nafas. Do. MO < 0.5 mg tidak terapai analgetic (
sering dipakai orang tua). Do demand awal MO 1
mg secara luas digunakan dan paling tepat pada
pasien naïve
2. Basal infus : beleum menunjukan keberhasilan
mengontrol nyeri.
3. LOI OCA : LOI ditentukan oleh waktu
4. Efek puncak opioid.10 menit merupakan interval
standar yang sering digunakan
Langkah penggunaaan tehnik APS
3. Cara penulisan perintah
penggunaan PCA pada pasien
tolerant
P / 5o th / nyeri kronis /
Riw : oksikodon (IR) 10 mg P.O / 6 jam selama 3
hari, serta oksikodone (SR) 40 mg P.O / 12 jam dan
2 jenis NSAID > pasien direncanakan PCA Morphin
1. Hitung total kebutuhan opioid / hari (oksikodone
(SR) 80 mg + oksikodon (IR) 40 mg = 120 mg
oksikodone / 24 jam P.O
2. Do opioid ekualanalgesik disesuikan dengan
table dan rumus : oksikodone 20 mg = 10 mg
Morphin IV >> konversi 120 mg oksikodon 120
mg ke Morphin IV
THANK YOU

More Related Content

Similar to PCA .pptx

PPT LITREV FIXi.pptx
PPT LITREV FIXi.pptxPPT LITREV FIXi.pptx
PPT LITREV FIXi.pptx
Vony7
 
perbandingan ketoprofen oral dan ibuprofen oral
perbandingan ketoprofen oral dan ibuprofen oralperbandingan ketoprofen oral dan ibuprofen oral
perbandingan ketoprofen oral dan ibuprofen oral
shelvytucunan1
 
80 pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
80   pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...80   pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
80 pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
Yabniel Lit Jingga
 
80 pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
80   pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...80   pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
80 pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
Yabniel Lit Jingga
 
JURNAL BEDAH MAJU BACA.pptx
JURNAL BEDAH MAJU BACA.pptxJURNAL BEDAH MAJU BACA.pptx
JURNAL BEDAH MAJU BACA.pptx
deanabila14
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
sukkmaladewilaura
 
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptxKONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
EpaUliPangaribuan
 
MATERI PS 5 ADHRIE TCI di ICU Final (1).pptx
MATERI PS 5 ADHRIE TCI di ICU Final (1).pptxMATERI PS 5 ADHRIE TCI di ICU Final (1).pptx
MATERI PS 5 ADHRIE TCI di ICU Final (1).pptx
TaraManurung
 
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
Ratih Aini
 

Similar to PCA .pptx (20)

Jurnal Hipnoterapi
Jurnal HipnoterapiJurnal Hipnoterapi
Jurnal Hipnoterapi
 
96-167-1-SM.pdf
96-167-1-SM.pdf96-167-1-SM.pdf
96-167-1-SM.pdf
 
3. appendisitis 1
3. appendisitis 13. appendisitis 1
3. appendisitis 1
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
dr. Suwarman - APS di Bandung
dr. Suwarman - APS di Bandungdr. Suwarman - APS di Bandung
dr. Suwarman - APS di Bandung
 
LABOR ANALGESIA: WHICH TECHNIQUE DO YOU CHOOSE?
LABOR ANALGESIA: WHICH TECHNIQUE DO YOU CHOOSE?LABOR ANALGESIA: WHICH TECHNIQUE DO YOU CHOOSE?
LABOR ANALGESIA: WHICH TECHNIQUE DO YOU CHOOSE?
 
PPT LITREV FIXi.pptx
PPT LITREV FIXi.pptxPPT LITREV FIXi.pptx
PPT LITREV FIXi.pptx
 
perbandingan ketoprofen oral dan ibuprofen oral
perbandingan ketoprofen oral dan ibuprofen oralperbandingan ketoprofen oral dan ibuprofen oral
perbandingan ketoprofen oral dan ibuprofen oral
 
WHOKSHORP NYERI UNGARAN.pptx
WHOKSHORP NYERI UNGARAN.pptxWHOKSHORP NYERI UNGARAN.pptx
WHOKSHORP NYERI UNGARAN.pptx
 
80 pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
80   pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...80   pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
80 pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
 
80 pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
80   pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...80   pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
80 pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
 
JURNAL BEDAH MAJU BACA.pptx
JURNAL BEDAH MAJU BACA.pptxJURNAL BEDAH MAJU BACA.pptx
JURNAL BEDAH MAJU BACA.pptx
 
Mobilisasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi
Mobilisasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post OperasiMobilisasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi
Mobilisasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptxKONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
 
MATERI PS 5 ADHRIE TCI di ICU Final (1).pptx
MATERI PS 5 ADHRIE TCI di ICU Final (1).pptxMATERI PS 5 ADHRIE TCI di ICU Final (1).pptx
MATERI PS 5 ADHRIE TCI di ICU Final (1).pptx
 
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
 
Spinal Analgesia Dr. SRI.pptx
Spinal Analgesia Dr. SRI.pptxSpinal Analgesia Dr. SRI.pptx
Spinal Analgesia Dr. SRI.pptx
 
PPT Journal Reading Anestesi
PPT Journal Reading AnestesiPPT Journal Reading Anestesi
PPT Journal Reading Anestesi
 

Recently uploaded

Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 

Recently uploaded (20)

Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 

PCA .pptx

  • 2. Salah satu metode untuk memperoleh kontrol secara cepat terhadap nyeri akut pada pasien adalah dengan menggunakan Patient-controlled analgesia(PCA) Morgan GE. Pain Management.Dalam: Clinical Anesthesiology 3rded. Stanford: Appleton and Lange, 2002, 274-316 American Society of Anesthesiologists, In: Practice Guidelines for Chronic Pain Management. An Updated Report by the American Society of Anesthesiologists Task Force on Chronic Pain Management and the American Society of Regional Anesthesia and Pain Medicine.Lippincott Williams & Wilkins, 2010;112:810-33. PCA umumnya diasumsikan sebagai pemberian opioid intravena, on-demand, intermitten di bawah kontrol pasien (dengan atau tanpa bantuan infus kontinyu). Tehnik ini didasarkan pada penggunaan pompa infus yang canggih yang dikendalikan mikroprosesor yang memberikan opioid dengan dosis terprogram ketika pasien menekan tombol permintaan
  • 3. Analgetik apapun yang diberikan dengan cara apapun Dapat dianggap sebagai PCA bila diberikan segera setelah diminta oleh pasien dalam jumlah yang cukup Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
  • 4. PCA Roe in 1963, that small IV doses of opioids provide more effective pain relief than conventional IM injections. The late 1960s development of PCA technologies. Prototypic devices were developed by Sechzer 1976, the first commercially available PCA pump, the “Cardiff Palliator,” was developed at the Welsh National School of Medicine 1963 1968- 1971 1976 Sechzer the true pioneer of PCA — evaluated the analgesic response to small IV doses of opioid given on patient demand by a nurse in 1968 and then by machine in 1971 Grass, Jeffrey A. MD Anesthesia & Analgesia: November 2005 - Volume 101 - Issue 5S - p S44-S61 doi: 10.1213/01.ANE.0000177102.11682.20
  • 5. “ when I feel pain, I press a button” PCA involve the on demand, intermittent self – administration of a predetermined dose of analgesic ( usually an opioid ) by a patient
  • 6. JENIS PCA PCEA Patient controlled epidural analgesia PCRA Patient controlled regional analgesiia PCTA Patient controlled transdermal analgesia PCIA Patient controlled intravenous Analgesia ORAL Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
  • 7. Variable PCA Dosis bolus awal / initial dose Merupakan kunci keberhasilan dalam penanganan nyeri dengan PCA. Dapat diberikan di PACU >> mentitrasi dosis opioid mencapai MEAC / memberikan dosis menangani breakthrough pain. Dosis Perminataan / Demand Dose Bertujuan mempertahankan kadar opioid tetap berada pada level MEAC. PCA ini merupakan dosis pemeliharaan. Kunci Interval/ LOI Mekanisme pengamanan yang digunakan untuk membatasi frekuensi pemberian bolus PCA yang diminta pasien . LOI ditentukan oleh waktu Efek puncak opioid. Infus Dasar/ Basal / Background infusion Infus dengan kecepatan konstan yang diberikan tanpa memperhatikan apakah pasien memerlukan dosis permintaan atau tidak. Infus basal diberikan pada pasien yang sebelumnya mendapatkan opioid dosis besar. Batas Dosis Maksimal Beberapa alat memungkinkan Batasan 1 atau 4 jam > membatasi pasien dalam interval 1 jam atau 4 jam mendapat kumulatif total yang telah dibatasi. Batasan 1 jam dan 4 jam ini masih Kontroversial. Namun beberapa pendapat mengatakan batasan ini memberikan keamanan paling baik
  • 8. Perbandingan kadar serum Obat dengan beberapa cara pemberian Pemberian dosis kecil VS PCA dosis besar IM dan IV setiap 2 – 4 jam Idealnya kadar obat serum tetap dalam rentan analgesia tanpa terjadinya lonjakan kadar obat akibat oversedasi dan depresi ataupun kadar obat yang terlalu rendah > analgesia tidak adekuat. Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
  • 9. Keuntungan dan Kerugian PCA Kerugian Keuntungan Name Here Name Here 1. Dosis dan titrasi obat lebih individual 2. Sistem kontrol umpan balik negative dan menambah system keselamatan untuk menghindari depresi nafas 3. Tingkat kepuasan pasien lebih tinggi dalam mengontrol nyeri 4. Efektifitas analgesia yang lebih baik dibandingkan system analgesia yang konvensional 1. Tidak semua pasien mengerti instruksi 2. Potensi terjadinya kesalahan dosis opioid 3. Biaya lebih tinggi Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
  • 10. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan PCA 1. Umur, Jenis Kelamin, Berat badan Umur, jenis kelamin, dan berat badan sering dianggap faktor penting yang mempengaruhi setiap terapi farmakologis. Umur mempengaruhi dosis , namun gender dan berat badan tidak Burns et al. menegaskan pengaruh usia pada kebutuhan IV-PCA. Seratus pasien yang menjalani pembedahan perut bagian atas diterima IV-PCA diprogram untuk memberikan dosis morfin incremental 0,02 mg / kg, dengan interval penguncian 2 menit (tanpa infuse kontinu). Konsumsi Morfin menurun dengan usia baik laki-laki dan perempuan (P < 0,00005): lebih dari 24 jam, dosis tipikal morfin adalah 75 mg pada usia 20-30 tahun dibandingkan dengan 30 mg pada saat 60-70 tahun. Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
  • 11. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan PCA Macintyre dan Jarvis menemukan kemiripan prediksi terbaik untuk kebutuhan morfin PCA – IV adalah pada 24 jam pertama. Pada 24 jam pertama didapatkan data bahwa diperkirakan diperlukan morfin rata-rata 100 mg – umur (tahun) untuk pasien dengan umur lebih dari atau sama dengan 20 tahun. Selain itu Burns et al. menemukan tidak ada korelasi antara berat badan pasien (40-100 kg) dengan kebutuhan morfin Burns et al : Pada laki- laki diperlukan dosis lebih besar dibandingka wanita , namun pada penelitian lain gagal menemuka perbedaan ini Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
  • 12. Toleransi opiat dan nyeri kronis meningkatkan kebutuhan akan morfin melalui PCA – IV. Pada pasien post operasi dengan nyeri kronis secara umum akan memberikan skor nyeri yang lebih tinggi dibandingkan yang bukan nyeri kronis . 2. Toleransi opiat dan nyeri kronis Rasa takut dan bingung pada pasien akan meningkatkan kebutuhan akan obat anti nyeri pada PCA. 3. Faktor psikologis Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
  • 13.
  • 14. Mual muntah : Wanita, motionsickness, nonsmoking Pruritus Sedasi Desaturasi krndepresi napas Efek Samping Paul JE et al. Impact of a Comprehensive Safety Initiative on Patient-controlled Analgesia Errors Anesthesiology 2010; 113:1427–32
  • 15. Efek sampingdepresi napas PCIA kejadian hiperkarbia (6.9 kPa/51.9 mmHg) dg frekuensi napas dan nilai SpO2 normal Kopka A et al.Observational study of perioperative PtcCO2 and SpO2 in nonventilated patients receiving epidural infusion or patient-controlled analgesia using a single earlobe monitor (TOSCA) Br J Anaesth 2007; 99: 567–71 Kejadian desat <90% pd 12% pasien, faktor risiko obesitas, >65 th Overdyk FJ et al. Continuous Oximetry/Capnometry Monitoring Reveals Frequent Desaturation and Bradypnea During Patient-Controlled Analgesia Anesth Analg 2007;105:412–8) Rekomendasi : Pemantauan repirasi kontinyu dan Transcutaneous carbon dioxide monitoring direkomedasikan pada penggunaan PCIAmorfin Paul JE et al. Impact of a Comprehensive Safety Initiative on Patient-controlled Analgesia Errors Anesthesiology 2010; 113:1427–32
  • 16. SAFETY INPCA • Lebih efektive dan aman dibandingkan konvensional opioid IM • PCIA lebih aman dan lebih sedikit masalah dalam pemakaian dari pada opiod intraspinal atau epidural • PCA dengan infus kontinu akan lebih sering menderita depresi nafas.
  • 17. Macintyre P.E., British Journal of Anesthesia, 2001, 87
  • 18.
  • 19. Error in PCA Paul JE et al. Impact of a Comprehensive Safety Initiative on Patient-controlled Analgesia Errors Anesthesiology 2010; 113:1427–32
  • 20.
  • 21. Komponen kunci dari terapi PCA yang efektive adalah titrasi awal analgesic > kondisi bebas nyeri/ minimal sebelum memulai program PCA Pendekatan terapi multimodal harus dimulai sejak awal > mengoptimalkan analgesia dan mengurangi kebutuhan opioid
  • 22. Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
  • 23. Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled
  • 24. Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
  • 25. Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
  • 26. Andi husni Tantra, Made Wiryana, Darto Satoto, Tjokorda Gde Agung Senapathi, eds.Dasar Managemen nyeri & tatalaksana multi tehnik Patien controlled Analgesia. Indeks, 2017.
  • 27. Langkah penggunaaan tehnik APS 1. Menentukan pasien tersebut opiod toleran atau opioid naive ? FDA : opioid tolerant > pasien yg selama 1 minggu / lebih mengkonsumsi sedikitnya 60 mg morphin harian, atau 30 mg oksikodon harian / sedikitnya 8 mg Opioid naïve > pasien yang tidak menerima dosis narkotik setidaknya sebanyak dosis pada opioid tolerant selama 1 minggu / lebih
  • 28. Langkah penggunaaan tehnik APS 2. Cara penulisan perintah penggunaan PCA pada pasien opioid naïve 1. Dosis demand : MO > 1 mg dihubungkan depresi nafas. Do. MO < 0.5 mg tidak terapai analgetic ( sering dipakai orang tua). Do demand awal MO 1 mg secara luas digunakan dan paling tepat pada pasien naïve 2. Basal infus : beleum menunjukan keberhasilan mengontrol nyeri. 3. LOI OCA : LOI ditentukan oleh waktu 4. Efek puncak opioid.10 menit merupakan interval standar yang sering digunakan
  • 29. Langkah penggunaaan tehnik APS 3. Cara penulisan perintah penggunaan PCA pada pasien tolerant P / 5o th / nyeri kronis / Riw : oksikodon (IR) 10 mg P.O / 6 jam selama 3 hari, serta oksikodone (SR) 40 mg P.O / 12 jam dan 2 jenis NSAID > pasien direncanakan PCA Morphin 1. Hitung total kebutuhan opioid / hari (oksikodone (SR) 80 mg + oksikodon (IR) 40 mg = 120 mg oksikodone / 24 jam P.O 2. Do opioid ekualanalgesik disesuikan dengan table dan rumus : oksikodone 20 mg = 10 mg Morphin IV >> konversi 120 mg oksikodon 120 mg ke Morphin IV