Tetangga merupakan orang yang tinggal di sekitar rumah kita. Islam memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada tetangga dan bahkan memuliakannya. Memuliakan tetangga dianggap sebagai syarat untuk mencapai iman yang sempurna menurut ajaran Islam.
4. ىَلَع ا ْوُن َاوَعَت َو
اط َو ِ
رِِْاط
ىِوْقت
dan tolong menolonglah
kalian pada kebaikan dan
taqwa
5. Tetangga merupakan orang yang
rumahnya dekat dengan kita atau
penghuni yang tinggal di sekeliling rumah
kita, sejak dari rumah pertama hingga
rumah keempat puluh dari
arah sebagaimana perkataan Ibnu Hajar
dalam kitab Al- Fath beliau berkata :
“Empat puluh rumah dari sebelah kanan,
sebelah kiri, dari bagian belakang dan
bagian depannya”.
6. َارد َينِعَبْرَأ َّنِإ الَأ
ُلُخْدَي الَو ،ٌارَج ا
ُارَج َافَخ ْنَم َةَّنَجْلا
ُهَقِئاَوَب ُه
“ketauilah bahwa empat puluh rumah
itu adalah tetangga, dan tidak akan
masuk surga bagi siapa yang takut
dari tindak kejahatannya” (Mu’jam Al-
Kabir Thabrani)
Jarak tetangga
7. Tetangga dalam al-qur’an
Berbuat baik kepada tetangga merupakan ajaran Islam.
Allah berfirman:
ِْنيَدِطا َوْاطِِ َو
ِذِِ َو اانَسْحِإ
َماَتَيْاط َو ىَِ ْرُقْاط ي
ى
ُقْاط يِذ ِ
ارَجْاط َو ِينِكاَسَمْاط َو
ُجْاط ِ
ارَجْاط َو ىَِ ْر
ِبُن
ِْنِا َو ِبْنَجْاطِِ ِب ِاحاطص َو
َكَلَم اَم َو ِليِِاطس
ْت
ْمُكُناَمْيَأ
“…Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman
sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. …(Q.S. An-
Nisa:36)
8. Kedudukan Tetangga
ْنَع ُ َّ
َّللا َي ِ
ضَر ََةشِئَاع َْنع
َص ِيِبَّنال َْنع اَه
ُ َّ
َّللا ىَّل
ُي َلاَز اَم َلاَق َمَّلَسَو ِهْيَلَع
ِب ُلي ِ
رْب ِج يِني ِ
وص
ِ
ارَجْلا
ِ
رَوُيَس ُهَّنَأ ُتْنَنَظ ىَّتَح
ُهُث
Dari Aisyah ra berkata keduanya, “ Jibril
selalu menasihatiku untuk berlaku dermawan
terhadap para tetangga, hingga rasanya aku
ingin memasukkan tetangga-tetangga tersebut
ke dalam kelompok ahli waris seorang muslim”.
(H.R. Bukhari Muslim)
10. ٌَِْ ْرَأ
ِةَداَعاطس َنِم
:
َمْطَا
ْاط َو ،ُةَحِطااطص ُةَأ ْر
ُنَكْسَم
،ُِْسا َوْاط
ُارَجْاط َو
ُحِطااطص
ِنَهْاط ُبَك ْرَمْاط َو ،
ي
.
“Ada empat perkara termasuk
kebahagiaan; istri yang shalihah,
tempat tinggal yang lapang, teman
atau tetangga yang baik dan
kendaraan yang nyaman.” (HR Ibnu
Hibban).
12. ٍ
َسنَأ ْنَع َو
–
عنه هللا رضي
–
طنَا ْنَع
ِيِِ
–
هللا صلى
وسلم عليه
–
َلاَق
:
–
ِِ يِسْفَن يِذطَا َو
َع ُنِمْؤُي َ
َل ِهِدَي
ٌدِْ
ِه ِ
ارَجِط ب ِحُي ىتَح
–
ي ِخَ ِ
ِل ْوَأ
ِه
-
ب ِحُي اَم
ِهِسْفَنِط
)
ِهْيَلَع ٌقَفتُم
(
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Rabb yang jiwaku
berada di tangan-Nya, tidaklah seorang hamba
dikatakan beriman (dengan iman yang sempurna)
hingga ia mencintai tetangganya—atau saudaranya–
sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
(Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim,
no. 45]
13. MEMULIAKAN TETANGGA SYARAT
KESEMPURNAAN IMAN
ُسَر َْنع َةَرْيَرُه يِبَأ َْنع
ىَّلَص ِ َّ
َّللا ِلو
ُ َّ
َّللا
َك ْنَمَو َلاَق َمَّلَسَو ِهْيَلَع
َو ِ َّ
اَّللِب ُنِمْؤُي َان
ِم ْوَيْلا
ُهَارَج ْم ِ
رْكُيْلَف ِ
ر ِخ ْ
اْل
Abu Hurairah berkata: Bersabda
Nabi SAW “Siapa yang beriman kepada
Allah dan hari Akhir hendaklah
memuliakan tetangganya. (Bukhari,
Muslim).
14. PERINTAH MEMULIAKAN TETANGGA
ِ َّ
َّللا َلوُسَر َّنَأ َةَرْيَرُه يِبَأ َْنع
َلَع ُ َّ
َّللا ىَّلَص
َمَّلَسَو ِهْي
َ
ال ِ َّ
َّللاَو ُنِمْؤُي َ
ال ِ َّ
َّللاَو َلاَق
ِمْؤُي َ
ال ِ َّ
َّللاَو ُنِمْؤُي
واُلاَق ُن
َجْلا َلاَق ِ َّ
َّللا َلوُسَر اَي َاكَذ اَمَو
َب ُهُارَج ُنَمْأَي َ
ال ُار
ُهَقِئاَو
ِئاَوَب اَمَو ِ َّ
َّللا َلوُسَر اَي واُلاَق
ُهَُّرش َلاَق ُهُق
Abu Hurairah berkata: Bersabda Nabi SAW,
“Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak
beriman, demi Allah tidak beriman. Ditanya:
Siapa ya Rasulullah? Jawab Nabi, “Ialah orang
yang tidak memberikan rasa aman pada
tetangganya dari gangguannya” (H.R. Bukhari,
Muslim)
15. KECAMAN BAGI ORANG YANG
BERBUAT JAHAT PADA TETANGGA
ُهْنَع ُهللا َي ِ
ضَر ـ ٍحْيَرُش أبي َْنع
هللا صلى ـ َّيِبَّنال َّأن ـ
َلقا ـ وسلم عليه
" :
ُنِمْؤُي ال ِهللاَو
.
ِهللاَو
ُنِمْؤُي ال
.
ُنِمْؤُي ال ِهللاَو
.
َلْيِق
:
ُسَر اَي ْنَم
َلقا ؟ ِهللا َل ْو
:
يِذَّلا
ال
ُهُقِئاَوَب ُهُارَج ُنَمأَي
"
Dari Abu Syuraih ra, bahwa Nabi Muhammad saw
bersabda: Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi
Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang
tidak beriman. Ada yang bertanya: Siapa itu Ya
Rasulullah? Jawab Nabi: Yaitu orang yang tetangganya
tidak aman dari gangguannya. (Al Bukhari )
16. ْنَع ُ َّ
َّللا َي ِ
ضَر كِلاَم بن ِ
سَنَأ عن
َلاَق ، ُه
:
وُسَر َلاَق
ُل
َّلَسَو ِهْيَلَع ُ َّ
َّللا ىَّلَص ِ َّ
َّللا
َم
:
َش َاتَب ْنَم يِب َنَمآ اَم
اانَعْب
َوُهَو ِهِبْنَج ىَلِإ ٌعِئاَج ُهُارَجَو
ِهِب ُمَلْعَي
“Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah
saw bersabda: “Tidaklah termasuk
berimana kepadaku orang yang tidur
dalam keadaan kenyang sedangkan
tetangganya lapar dan dia mengetahui hal
tersebut” (H.R.Thabrani dan Baihaqi)
TIDAK MEMBIARKAN TETANGGA
KELAPARAN
17. َص يِليِلَخ َّنِإ َلاَق رَذ يِبَأ َْنع
َو ِهْيَلَع ُ َّ
َّللا ىَّل
َمَّلَس
َأَف اقَرَم َتْخَبَط اَذِإ يِناَص ْوَأ
ُظْنا َّمُث ُهَءاَم ْرِثْك
َلْهَأ ْر
ْمُهْب ِ
صَأَف َكِناَير ِج ْنِم تْيَب
وفُرْعَمِب اَهْنِم
Abu Dzarr ra berkata: Bersabda
Rasulullah SAW, “Hai Abu Dzarr jika
engkau memasak sayur, maka
perbanyaklah kuahnya, dan perhatikan
(bagilah tetanggamu (H.R. Muslim)
MEMULIAKAN TETANGGA DENGAN
MAKANAN
20. •
Ada tiga golongan orang yang Allah mencintai mereka;
seorang laki-laki yang menghadapi musuh di dalam satu
pasukan, lau dia teguh dalam menghadapi mereka hingga
dia terbunuh, atau dimenangkan bagi sahabat-
sahabatnya; suatu kaum yang bepergian, lalu menjadi
panjanglah perjalanan malam mereka hingga mereka
senang untuk tidur dan beristirahat, kemudian mereka
turun, lalu salah seorang diantara mereka menjauh dari
yang lain, kemudian shalat hingga membangunkan
mereka untuk (melanjutkan) perjalanan mereka
•
dan seorang laki-laki yang memiliki tetangga yang
tetangganya itu menyakiti (mengganggunya), lalu
dia bersabar atas gangguannya hingga kematian
atau safar (perjalanan) memisahkan diantara
mereka berdua.”
21. LARANGAN MEREMEHKAN HADIAH
DARI TETANGGA
ْنَع ُهللا َي ِ
ضَر ـ َةَرْيَرُه أبي عن
َلقا ـ ُه
:
ِبَّنال َانَك
ُّي
َي ـ َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص ـ
ُل ْوُق
" :
َءاَسِن اَي
ةَارَج َّنَرِقْحَت ال ِتاَمِلْسُمال
ْرِف ْوَلَو اَهِتَارَجِل
َنَس
ٍةَاش
”
Dari Abu Haurairah ra berkata: Nabi Muhammad
saw pernah bersabda: Wahai para wanita
muslimah, janganlah ada seorang tetangga yag
meremehkan hadiah tetangganya meskipun
dengan kuah kambing. (Al-Bukhari dan Muslim)
22. ةَثَالَث ُانَرْي ِجْلا
:
َهَو ، ٌّقَح ُهَل ارَج
ُك ِ
ْرشُمْلا ُو
:
ْلا ُّقَح ُهَل
، ِ
ارَو ِج
ُمِلْسُمْلا َوُهَو ، ِانَّقَح ُهَل ارَجَو
:
ُهَل
ِ
ارَو ِجْلا ُّقَح
ُّقَحَو
ِال
، ِمَالْس
ٍق ْوُقُح ُةَثَالَث ُهَل ارَجَو
:
ِلْسُم ارَج
ِجْلا ُّقَح ُهَل ، م ِحَر ُهَل م
َو ، ِ
ارَو
ِم ِحَّالرَو ، ِمَالْسِال
Tetangga itu ada tiga macam:
1. Tetangga yang hanya memiliki satu hak, yaitu orang
musyrik, ia hanya memiliki hak tetangga.
2. Tetangga yang memiliki dua hak, yaitu seorang muslim:
ia memiliki hak tetangga dan hak Islam.
3. Dan tetangga yang memiliki tiga hak, yaitu tetangga
muslim memiliki hubungan kerabat; ia memiliki hak
tetangga, hak Islam dan hak silaturrahim. (Musnad
Syamiyin oleh imam Thabrani)
MACAM-MACAM TETANGGA
23. HAK TETANGGA ADALAH YANG LEBIH
DEKAT PINTUNYA
اَهْنَع ُ َّ
َّللا َي ِ
ضَر ََةشِئَاع َْنع
وُسَر اَي ُتْلُق ْتَلاَق
َّنِإ ِ َّ
َّللا َل
ِدْهُأ اَمِهِيَأ ىَلِإَف ِنْيَارَج يِل
ِم اَمِهِبَرْقَأ ىَلِإ َلاَق ي
اًباَب ِكْن
البخاري رواه
Dari Aisyah ra berkata: Ya Rasulullah
sesungguhnya aku memiliki dua tetangga,
kepada tetangga yang manakah aku berikan
hadiah? Jawab Nabi: Kepada tetangga yang
pintu rumahnya lebih dekat denganmu. (Al-
Bukhari)
24. BEBERAPA KIAT PRAKTIS
MEMULIAKAN TETANGGA
1. Sering-seringlah bertegur sapa, tanyailah keadaan kesehatan
mereka.
2. Berikanlah kepada mereka sebagian makanan
3. Bawakan sekadar buah tangan buat mereka, apabila kita
bepergian jauh.
4. Bantulah mereka apabila sedang mengalami musibah ataupun
menyelenggarakan hajatan.
5. Berikanlah anak-anak mereka sesuatu yang menyenangkan,
berupa makanan ataupun mainan.
6. Sesekali undanglah mereka makan bersama di rumah.
7. Berikanlah hadiah buku bacaan yang mendorong mereka untuk
lebih memahami Islam.
8. Ajaklah mereka sesekali ke dalam suatu acara pengajian atau
majelis ta’lim, atau pergilah bersama memenuhi suatu undangan
walimah (apabila mereka juga diundang)