3. ّۣـّۣه ّّۣۣلّۣ ّۣال
ّۣ ّۣ
مّۣـ
-
ّۣلّّۣۣـّۣـۣۣ ّۣ
ۣ ّۣ
صۣ ّۣ
ۣ
-
ِ
اصَن َقَبَس اَمِل ِِمتاَخْلاَو َقِلْغُأ اَمِل ِِحتاَفْلا ّۣۣ ّۣ
ّۣۣۖ
ۖدّۣـّۣـ ّۣ
ۣۣ ۖ
ۣۨـّۣـّۣۖـّّۣۣۖ
ﻣ ّۣ
ّۣۣ
ّۣۖح ّۣ
ۣ ّۣ
ۣ ۖ
ۣ ۖﻣ اَنِدَيِس ّۣ
ﮱ ّۣ
ّۣۣــّۣـّۣـّۣ ّۣلّۣ ّۣ
ع ّۣ
ۣۣ
ىَلِإ ِْيدَاهْلاَو َِّۣقحْلاِب َِّۣقحْلا ِ
ر
ْقِﻣَو ِه ِ
ْردَق َّقَح ِهِلٰا ىَلَعَو ِْميِقَتْسُمْلا َكِاطَر ِ
ص
ِْميَِظعْلا ِه ِ
َارد
PEMBAHASAN
I. THAHARAH (BERSUCI)
A. HAKIKAT THAHARAH (BERSUCI)
Thaharah (bersuci) menurut bahasa berarti bersih dan membersihkan diri dari kotoran yang bersifat
hissiy (indrawi) seperti najis serta kotoran yang ma’nawi seperti cacat atau aib .
B. MACAM-MACAM THAHARAH
Beberapa macam thaharah yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya yaitu wudlu, mandi dan
tayammum. Untuk perinciannya akan kami bahas lebih lanjut sebagai bertikut:
1. Wudlu
Wudlu menurut bahasaya itu sebutan untuk pembersihan sebagian anggota badan . Adapun menurut
syara’, wudlu adalah sebutan untuk pembersihan bagian-bagian tertentu dengan niat yang tertentu .
Hukum wudlu ada dua, wajib bagi orang yang hadats dan sunnah bagi orang yang memperbarui wudlu
baik setelah shalat ataupun setelah mandi wajib, serta ketika orang yang junub hendak melakukan
makan, tidur atau wathi dan lain sebagainya . Beberapa komponen wudlu antara lain:
a. Fardlu wudlu
Fardlu wudlu ada 6 yaitu:
1. Niat
2. Membasuh wajah
3. Membasuh kedua tangan beserta dua siku
4. 4. Mengusap sebagian kepala
5. Membasuh dua kaki sampai mata kaki
6. Tertib .
b. Syarat wudlu
Syarat wudlu yaitu hal-hal yang harus terpenuhi sebelum melaksanakan wudlu. Sayyid Ahmad telah
mengemukakan beberapa syarat wudlu seperti:
(1) Islam
(2) Cerdas; tidak bodoh atau gila
(3) Suci dari haidl dan nifas
(4) Bersih dari hal-hal yang menghalangi atau mencegah mengalirnya air sampai kekulit
(5) Anggota wudlu tidak mengandung hal yang dapat merubah sifat air
(6) Mengerti kefardluan wudlu
(7) Tidak meyakini bahwa fardlu wudlu adalah sunnah
(8) Air yang suci
(9) Menghilangkan najis yang terlihat
(10) Mengalirkan air di seluruh anggota wudlu .
c. Sunnah wudlu
Sunnah wudlu merupakan hal yang ketika dilakukan pada saat wudlu dan mendapat pahala serta tidak
berdosa jika ditinggalkan. Diantaranya yaitu:
(a) Bersiwak
(b) Membaca Basmalah
(c) Membasuh kedua telapak tangan
(d) Berkumur
(e) Menghisap dan menyemprotkan air dari lubang hidung
5. (f) Mengulangi rukun sebanyak tiga kali;
(g) Mengusap seluruh kepala
d. Hal-hal yang membatalkan wudlu
Beberapa hal yang dapat merusak wudlu diantaranya yaitu:
1. Segala sesuatu yang keluar dari qubul atau dubur kecuali mani;
2. Hilangnya akal kecuali sebab tidur yang tetap duduknya;
3. Bertemunya dua kulit laki-laki dan perempuan yang sudah baligh dan berlainan;
4. Menyentuh qubul atau lubang dubur dengan telapak tangan atau ujung jari bagian dalam.
2. Mandi (Al Ghusl)
Mandi secara bahasa adalah mengalirkan air ke segala sesuatu baik badan, pakaian dan sebagainya
tanpa diiringi dengan niat. Sedangkan menurut syara’ mandi yaitu mengalirkan air ke seluruh anggota
badan denagn niat tertentu.
Berikut beberapa hal yang menyangkut mandi dalam Islam:
a. Hal yang mewajibkan mandi
1. Bertemunya dua kemaluan
2. Keluarnya mani
3. Haidl
4. Nifas
5. Wiladah
6. Meninggal dunia
b. Fardlu mandi
Fardlu mandi ada tiga yaitu niat, membersihkan najis yang ada di seluruh tubuh serta mengalirkan air
hingga mengenai seluruh anggota tubuh.
c. Sunnah mandi
Beberapa sunnah mandi yang dianjurkan adalah lima perkara, yaitu:
6. 1. Membaca basmalah
2. Berwudlu sebelum melakukan mandi
3. Menggosok-gosokkan tangan pada tubuh
4. Berturut-turut
5. Mendahulukan anggota sebelah kanan
d. Syarat mandi (Al Ghusl)
Adapun syarat mandi adalah sebagaimana syarat melaksanakan wudlu.
e. Mandi-mandi yang disunnahkan
Beberapa mandi yang disunnahkan dalam Islam adalah mandi jum’at, mandi dua hari raya , mandi dua
gerhana , mandi karena islamnya orang kafir serta mandi karena sembuhnya orang gila dan orang yang
berpenyakit ayan.
3. Tayammum
Menurut bahasa, tayammum adalah menyengaja ()القصد. Sedangkan menurut ishtilah yaitu
mengusapkan debu pada wajah dan kedua tangan dengan niat tertentu. Tayammum yaitu sebuah ritual
penyucian diri dari hadats dengan menggunakan debu sebagai pengganti air dikarenakan beberapa
sebab atau hal tertentu.
Fardlu tayammum ada lima yaitu memindahkan debu dari tanah atau udara kebagian yang diusap, niat,
mengusap wajah, mengusap dua tangan hingga kedua siku dan tertib. Beberapa Sunnah tayammum
yaitu bersiwak, membaca basmalah, mendahulukan anggota kanan, berturut-turut, menipiskan debu
pada telapak tangan.
Hal hal yang membatalkan tayammum diantaranya yaitu hadats, murtad, mengira telah ada air di luar
sholat, mengerti tentang keberadaan air, mampu untuk membeli air dan sebagainya.
C. DASAR HUKUM THAHARAH
Surah Al-Maidah ayat 6:
ِقِفاَرَمْٱل ىَلِإ ْمُكَيِدْيَأ َو ْمُكَهُوجُو ۟واُلِسْغَٱف ِة ٰ
وَلَّصٱل ىَلِإ ْمُتْمُق اَذِإ ۟ا َُٰٓونَماَء َِينذَّلٱ اَهُّيَأََٰٰٓي
ًابُنُج ْمُتنُك نِإ َو ۚ ِْنيَبْعَكْٱل ىَلِإ ْمُكَلُج ْرَأ َو ْمُكِسوُءُرِب ُ۟واحَسْمٱ َو
۟واُرَّهََّٱطف
مُتنُك نِإ َو ۚ
َٰٓاَم ُ۟واد َِجت ْمَلَف َءَٰٓاَسِٱلن ُمُتْسَمَٰل ْوَأ ِِطئَٰٓاَغْٱل َِنم مُكِنم ٌدَحَأ َءَٰٓاَج ْوَأ ٍ
َرفَس ٰ
ىَلَع ْوَأ َٰٰٓ
ىَض َّْرم
ْمُكِهُوجُوِب ُ۟واحَسْمَٱف ًابِيَط ًادِيعَص ۟واُمَّمَيَتَف ًء
َعْجَيِل ُ َّ
ٱَّلل ُدي ِ
ُري اَم ۚ ُهْنِم مُكِيدْيَأ َو
َونُرُكْشَت ْمُكَّلَعَل ْمُكْيَلَع ۥُهَتَمْعِن َّمِتُيِل َو ْمُكَرِهَطُيِل ُدي ِ
ُري ِنكَٰل َو ٍجَرَح ِْنم مُكْيَلَع َل
Adapun terjemahan ayat ini adalah sebagai berikut:
7. "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata
kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari
tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur"
Quran Surat An-Nisa Ayat 43
ا َ
هُّي
َ
أََٰٓي
َ
ين ِ
ذ
َّ
ٱل
وا
ُ
ن َام َء
َ
ل
واُب َ
ر
ْ
ق
َ
ت
َ
ةو
َ
ل َّ
ٱلص
ْ
م
ُ
نت
َ
أ َ
و
ىَ
ر
َ
ك ُ
س
َّّ
ت َ
ح
وا ُم
َ
ل ْع
َ
ت
ا َم
َ
ون
ُ
ول
ُ
ق
َ
ت
َ
ل َ
و
اًب
ُ
ن ُ
ج
َّ
لِإ
ىِ
رِاب
َ
ع
يلِب َ
س
َّّ
ت َ
ح
وا
ُ
ل ِ
س
َ
ت
ْ
غ
َ
ت
ۚ
نِإ َ
و
م
ُ
نت
ُ
ك
َٰٓ َ
ضْ
ر َّم
ْ
و
َ
أ
َ
ل
َ
ع
َ
س
ر
َ
ف
ْ
و
َ
أ
َء
ٓ
ا َ
ج
د َ
ح
َ
أ
م
ُ
نك ِّم
َ
ن ِّم
ِ
طِئ
ٓ
ا
َ
غ
ْ
ٱل
ْ
و
َ
أ
ُ
م
ُ
ت ْ
س َم
َ
ل
َء
ٓ
ا َ
س
ِّ
ٱلن
ْ
م
َ
ل
َ
ف
وا
ُ
د ِ
ج
َ
ت
ًء
ٓ
ا َم
وا ُم َّمَي
َ
ت
َ
ف
ا
ً
يد ِ
ع َ
ص
اًبِّي
َ
ط
وا ُ
ح َ
سْٱم
َ
ف
ْ
م
ُ
ك ِ
وه ُ
ج ُ
وِب
ْ
م
ُ
يك ِ
دْي
َ
أ َ
و
ۗ
َّ
نِإ
َ َّ
ٱّلل
َ
ان
َ
ك
ا ًّ
و
ُ
ف
َ
ع
اً
ور
ُ
ف
َ
غ
Arti: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk,
sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam
keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang
dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian
kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu
dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
II. Sholat
Adapun dalil disyariatkannya terdapat dalam banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits. Di antaranya
adalah ayat-ayat dan hadis-hadis sebagai berikut.
Q.S. Ar-Rum/30: 17-18
َ
ن ْ
و ُ
حِب ْ
ص
ُ
ت َن ْ
ي ِ
ح َ
و
َ
ن ْ
و ُ
س ْم
ُ
ت َن ْ
ي ِ
ح ِ
ه
اّٰلل َ
ن ٰ
حْب ُ
س
َ
ف
Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pada pagi hari, (17)
َن ْوُرِهْظُت َْني ِح َّو ًّايِشَع َو ِ
ض ْرَ ْ
اْل َو ِت ٰ
و َّٰمسال ِىف ُدْمَحْال ُهَل َو
8. dan segala puji bagi-Nya baik di langit, di bumi, pada malam hari dan pada waktu zuhur (tengah hari) (18)
Di dalam kitab Al-Fiqh Al-Manhaji Ala Madzhab Al-Imam Asy-Syafii karya Dr. Mustafa Al-Bagha, Mustafa
Al-Khan, dan Ali Asy-Syarbaji dikatakan sebagai berikut.
،الصبح صالة : } تصبحون وحين { ،والعشاء المغرب صالة : } تمسون حين { :بقوله أراد :عنهما هللا رضي عباس ابن قال
ًاوعشي {
.الظهر صالة } تظهرون وحين { ،العصر صالة : }
Ibnu Abbas r.a. (sahabat Rasulullah saw. yang mendapatkan julukan Tarjumanul Qur’an/penerjemah Al-
Qur’an dan ahli tafsir) mengatakan bahwa yang dimaksud firman Allah swt. (Hiina tumsuuna/pada
petang hari) adalah shalat Maghrib dan shalat Isya’, firman (Hinna tushbihuuna/pada pagi hari) adalah
shalat Shubuh, (wa Asyiiyyan/malam hari) adalah shalat Ashar, dan firman (wa hiina tudhiruun/pada
waktu Zuhur) adalah shalat Dhuhur.
Q.S. An-Nisa/4: 103
ك
َ
وة
ٰ
ل َّ
الص
َّ
نِا
ا
ً
ت ْ
و
ُ
ق ْ
و َّم اًب
ٰ
ت ِك َن ْ
يِن ِ
م
ْ
ؤ ُم
ْ
ال َل
َ
ع
ْ
ت
َ
ان
Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
Jadi, memang shalat itu dilakukan tidak sembarang waktu khususnya shalat wajib, ada waktu-waktu
khusus melaksanakannya.
Hadis riwayat Ibnu Abbas r.a.
ُ ه
اّٰلل َ
ي ِ
ن
ضَ
ر ا
ً
اذ َع ُم
َ
ث َعَب َ
م
ه
ل َ
س َ
و ِهْيل
َ
ع ُ ه
اّٰلل
ه
َل َ
ص َّ
ي ِ
ب
َّ
الن
َّ
نأ ا َم ُ
ه
ْ
ن
َ
ع ُ ه
اّٰلل َ
ي ِ
ن
ضَ
ر ٍ
اسَّب
َ
ع ِ
نْاب ْ
ن
َ
ع
ُ ه
اّٰلل
َّ
َلِإ
َ
هلِإ
َ
َل
ْ
نأ ِة
َ
اد َ
ه
َ
ش َلِإ ْ
م ُ
ه
ُ
ع
ْ
اد َال
َ
ق
َ
ف ِ
ن َمَي
ْ
ال َلِإ
ُ
ه
ْ
ن
َ
ع
أ َ
و
ي ِ
ن
ف ٍ
ات َ
ول َ
ص َ
س ْم
َ
خ ْ
م ِهْيل
َ
ع َ
ضَ ََ
ت
ْ
اف
ْ
د
َ
ق َ ه
اّٰلل
َّ
نأ ْ
م ُ
ه ْمِل
ْ
عأ
َ
ف
َ
كِل
َ
ذِل وا
ُ
اع
َ
طأ ْ
م
ُ
ه
ْ
نِإ
َ
ف ِ
ه
اّٰلل ُول ُ
سَ
ر ي
ِن
ن
)البخاري (رواه ..… ٍةلْيل َ
و ٍ
م ْ
وَي ِل
ُ
ك
Dari Ibnu Abbas r.a. bahwasannya Nabi saw. telah mengutus Muadz r.a. ke Yaman, lalu beliau bersabda
kepadanya “Ajaklah mereka (penduduk Yaman) untuk bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan
sungguh aku adalah utusan Allah, jika mereka menaatinya, maka beritahukan mereka bahwa Allah telah
mewajibkan kepada mereka lima shalat dalam sehari semalam…. (HR. Al-Bukhari)
9. Riwayat Ibnu Abbas r.a. ini membuktikan bahwa tafsiran beliau sangatlah tepat ketika menafsiri surah
Ar-Rum ayat 30 sebagaimana penjelasan di atas, karena beliau sendiri menyaksikan Rasulullah saw.
bersabda tentang shalat lima waktu yang wajib bagi umat Islam. Selain itu, Ibnu Abbas r.a. juga
meriwayatkan hadis sebagai berikut.
ِع ُمَالَّسال ِهْيَلَع ُلْي ِ
ْرب ِج ْيِنَّمَأ :َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص ِهللا ُل ُْوسَر َلاَق : َلاَق ٍ
َّاسبَع ِْنبا ِنَع
ْيَتَّرَم ِتْيَبْال َدْن
ُسْمَّشال ِتَلاَز َْني ِح َرْهُّالظ َيِب ىَّلَصَف ِن
َأ َْني ِح َب ِ
رْغَمْال ِىنْعَي َيِب ىَّلَص َو ُهَلِْثم ُهُّلِظ ََانك َْني ِح َْرصَعْال َيِب ىَّلَص َو ِاكَِرالش َْردَق َْتنَاك َو
ُقَفَّشال ََابغ َْني ِح َءَاشِعْال َيِب ىَّلَص َو ُمِئَّاصال َرَطْف
َيِب ىَّلَص َو
ََانك َْني ِح َرْهُّالظ َيِب ىَّلَص ُدَغْال ََانك اَّمَلَف ِِمئَّاصال ىَلَع ُابَرَّشال َو ُماَعَّالط َمُرَح َْني ِح َرْجَفْال
ََانك َْني ِح َْرصَعْال َيِب ىَّلَص َو ُهَلِْثم ُهُّلِظ
َّلَص َو ُمِئَّاصال َرَطْفَأ َْني ِح َب ِ
رْغَمْال َيِب ىَّلَص َو ِهْيَلِْثم ُهُّلِظ
ُدَّمَحُم اَي :َلَاقَف َّيَلِإ ََتفَتْال َّمُث ََرفْسَأَف َرْجَفْال َيِب ىَّلَص َو ِلْيَّلال ِثُلُث ىَلِإ َءَاشِعْال َيِب ى
اَذَه
)ابوداود (رواه .ِْنيَتْق َوْال ِْنيَذَه َْنيَب اَم ُتْق َوْال َو َِكلْبَق ِْنم َِاءيِبْنَألا ُتْق َو
Ibnu Abbas berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Saya telah dijadikan imam oleh Jibril di Baitullah dua kali,
maka ia shalat bersama saya; shalat Zuhur ketika tergelincir matahari, shalat Asar ketika bayang-bayang
sesuatu menyamainya, shalat Magrib ketika terbenam matahari, shalat Isya’ ketika terbenam syafaq
(mega merah), dan shalat Subuh ketika fajar bercahaya. Maka besoknya shalat pulalah ia bersama saya;
shalat Zuhur ketika bayang-bayang sesuatu menyamainya, shalat Asar ketika bayang-bayang sesuatu
dua kali panjangnya, shalat Magrib ketika orang puasa berbuka, shalat Isya’’ ketika sepertiga malam, dan
shalat Subuh ketika menguning cahaya pagi. Lalu Jibril menoleh kepadaku dan berkata, “Wahai
Muhammad, inilah waktu shalat nabi-nabi sebelum engkau, dan waktu shalat adalah antara dua waktu
itu.” (H.R. Abu Daud)
III. PUASA
Dalil Perintah puasa Ramadhan yang tedapat dalam alquran tersebut:
و
ُ
ق
َّ
ت
َ
ت ْ
م
ُ
ك
ه
ل َعل ْ
م
ُ
كِلْب
َ
ق ْ
ن ِ
م َ
ين ِ
ذ
ه
ال َل
َ
ع َ
بِت
ُ
كا َمك ُ
امَي ِ
الص ُ
م
ُ
كْيل
َ
ع َ
بِت
ُ
كوا
ُ
ن َآم َ
ين ِ
ذ
ه
ال ا َ
هُّيأ اَي
َ
ن
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)
Tujuan berpuasa
Dan firman Allah:
َّنِإَف ى َوَهْال ِنَع َسْفَّنال ىَهَن َو ِهِبَر ََامقَم ََافخ ْنَم اَّمَأ َو
:(النازعات ى َوْأَمْال َِيه َةَّنَجْال
40
-
4
10. Artinya: “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya, Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya)”. (QS. An-Nazi’t: 40-41).
ulama’ sufi mendefinisikan puasa adalah menahan makan dan minum serta menahan semua anggota
tubuh, fikiran dan hati dari segala macam perbuatan dosa. Karena menurut mereka mendefinisikan
puasa seperti ini terkait dengan sabda Nabi:
ُول ُ
سَ
ر، َال
َ
ق : َال
َ
ق
َ
ةَ
رْي َ
ر
ُ
ه ِ
نأ ْ
ن
َ
ع
ص ي
ن
ف خزيمة وابن ي
النسان (رواه
ُ
وع ُ
ج
ْ
ال
َّ
َلِإ ِه ِ
امَي ِ
ص ْ
ن ِ
م
ُ
هل َ
سْيل ٍ
مِئا َ
ص َّ
بُ
ر : َ
م
ه
ل َ
س َ
و ِهْيل
َ
ع ُهللا
ه
َل َ
ص ِهللا
حيحه
)البخاري ط ر
ش عَل صحيح وقال والحاكم
Artinya: “Dari Abu Hurairoh ra, berkata, Rasululloh SAW bersabda; banyak sekali orang yang berpuasa
tiada baginya dari puasanya kecuali merasa lapar”.
Dasar-dasar hukum kewajiban puasa, ini berdasarkan firman Allah swt (Al-Qur’an), hadis dan Ijma’
(consensus) para ulama’. Allah swt berfirman:
ا ُ
م
ُ
كْيل
َ
ع َ
بِت
ُ
كوا
ُ
ن َمآ َ
ين ِ
ذ
ه
ال ا َ
هُّيأ اَي
َم ْ
م
ُ
ك
ْ
ن ِ
م
َ
انك ْ
ن َم
َ
ف ٍ
ات
َ
ود
ُ
د ْعَم ا ًامَّيأ ,
َ
ون
ُ
ق
َّ
ت
َ
ت ْ
م
ُ
ك
ه
ل َعل ْ
م
ُ
كِلْب
َ
ق ْ
ن ِ
م َ
ين ِ
ذ
ه
ال َل
َ
ع َ
بِت
ُ
كا َمك ُ
امَي ِ
لص
ٍ
ر
َ
ف َ
س َل
َ
ع ْ
وأ ا
ً
يضِ
ر
َ
عَّو
َ
ط
َ
ت ْ
ن َم
َ
ف ٍ
ن
ي ِ
ك ْ
س ِ
م ُ
ام َع
َ
ط
ٌ
ةَي
ْ
د ِف
ُ
ه
َ
ون
ُ
يق ِ
طُي َ
ين ِ
ذ
ه
ال َل
َ
ع َ
و َ
ر
َ
خ
ُ
أ ٍ
امَّيأ ْ
ن ِ
م
ٌ
ة
َّ
د ِ
ع
َ
ف
َ
ون ُمل ْع
َ
ت ْ
م
ُ
ت
ْ
ن
ُ
ك
ْ
نِإ ْ
م
ُ
كل ٌ ْ
ت
َ
خ وا ُوم ُ
ص
َ
ت
ْ
نأ َ
و
ُ
هل ٌ ْ
ت
َ
خ َ
و ُ
ه
َ
ف اً ْ
ت
َ
خ
:البقرة (
183
-
184
)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka
barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah
baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-
orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi
makan seorang miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang
lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui”. (QS. Al-Baqoroh: 183-184).
Sedangkan dalil puasa yang berasal dari hadits Nabi adalah:
َ
و ِة
َ
ال َّ
الص ِ
ام
َ
إق َ
و ِهللا ُول ُ
سَ
ر ا
ً
دَّم َ
ح ُم
َّ
نأ َ
و ُهللا
َّ
إَل
َ
هإل
َ
َل
ْ
نأ ِة
َ
اد َ
ه
َ
ش : ٍ
س ْم
َ
خ َل
َ
ع ُ
م
َ
ال ْ
إلس
ْ
ا َ
ي ِ
ن
بُب
َ
ر ِ
م ْ
و َ
ص َ
و ِ
تْيَب
ْ
ال
ِ
ج َ
ح َ
و ِاةكَّ
الز ِاء
َ
إيت
(متفق .
َ
ان
َ
ض َم
)عليه
11. Artinya: “Agama Islam didirikan atas lima perkara; bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa
Muhammad adalah utusan (rasul) Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, puasa (di bulan) Ramadlan,
dan ibadah haji ke Baitullah” (HR. Bukhari dan Muslim).
Waktu puasa
Yaitu terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT:
ُ
ضَيْب
َ
أل
ْ
ا
ُ
طْي
َ
خ
ْ
ال ُ
م
ُ
كل َن َّ
يَب
َ
تَي ََّ
ب َ
ح واُبَ ْر
اش َ
و وا
ُ
ل
ُ
كَ
و ْ
م
ُ
كل ُهللا َ
ب
َ
تكا َم وا
ُ
غ
َ
تْاب َ
و َّ
ن
ُ
وه ُ ِر
اشَب
َ
اآلن
َ
ف
َ
ن ِ
م
َلِإ َ
امَي ِ
الص وا ُّمِتأ َّ
م
ُ
ث ِ
ر ْ
ج
َ
ف
ْ
ال َ
ن ِ
م ِد َ
و ْ
س أل
ْ
ا ِ
طْي
َ
خ
ْ
ال
ِ
لْي
ه
الل
:(البقرة
187
Artinya: “Maka sekarang, boleh kamu mencampuri mereka, dan hendaklah kamu mengusahakan apa
yang diwajibkan Allah atasmu, dan makan-minumlah hingga nyata garis putih dari garis hitam berupa
fajar, kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam.” (Al-Baqarah: 187).
Kesunahan puasa antara lain:
1. Berdo’a saat menjelang masuknya bulan Ramadlan. Do’anya sebagaimana berikut:
ْ
م
ِّ
ل َ
س َ
و
َ
ان
َ
ض َمَ
رِل ي ِ
ن
ب ْم
ِّ
ل َ
س َّ
م ُ
ه
ه
الل
ً
الَّب
َ
ق
َ
ت ُم ي
ِن
ب ِ
م
ُ
ه ْم
ِّ
ل َ
س َ
و ْ
ي ِ
َل
َ
ان
َ
ض َمَ
ر
Artinya: “Ya Allah berikanlah aku untuk Ramadlan dan berikanlah Ramadlan untukku serta
selamatkanlah ia dari amal burukku dan jadikanlah ia sebagai amal ibadah yang diterima.”
2. Mandi dari hadats besar sebelum fajar bagi orang yang sedang dalam keadaan junub. Hal ini
disunnahkan agar bisa menjalankan puasa dalam keadaan suci dan terhindar dari masuknya air ke dalam
tubuh jikalau mandi di siang hari.
3. Melaksanakan makan Sahur dan mengakhirkannya, berdasarkan hadits:
12. علي (متفق .
ً
ةكَ
رَب ِ
ور ُ
ح َّ
الس ي ِ
ن
ف
َّ
إن
َ
ف وا ُ
ر َّ
ح َ
س
َ
ت : َ
م
ه
ل َ
س َ
و ِهْيل
َ
ع ُهللا
ه
َل َ
ص ِهللا ُول ُ
سَ
ر َال
َ
ق : َال
َ
ق ٍ
س
َ
نأ ْ
ن
َ
ع
)ه
Artinya: Dari Anas, beliau berkata: Rasulullah Saw bersabda, “Sahurlah kalian semua, karena
sesungguhnya di dalam sahur terdapat berkah,” (HR. Bukhari & Muslim).
Nabi Muhammad juga bersabda:
)مسند ي
ن
ف أحمد اإلمام (رواه . َ
ور ُ
ح َّ
الس وا ُ
ر
َّ
خأ َ
و َ
ر
ْ
ط ِ
ف
ْ
ال وا
ُ
ل َّ
ج
َ
ع َ
ام
َ
د ا َم ٍ
ْ
ت
َ
خِب ي ِ
َ
ب َّم
ُ
أ ُالَ
ز
َ
ت
َ
َل
Artinya: “Umatku tiada henti-hentinya melakukan kebaikan selama mereka segera berbuka puasa dan
mengakhirkan sahur,” (HR. Imam Ahmad dalam kitab Musnad-nya).
Jika seseorang ragu-ragu apakah fajar telah keluar, maka yang afdhal adalah tidak sahur.
4. Menyegerakan berbuka puasa dengan kurma jika matahari telah terbenam secara jelas. Jika tidak
memiliki kurma maka berbuka dengan menggunakan air. Hal ini sesuai dengan hadits yang berbunyi:
ُ
اس
َّ
الن ُالَ
زَي
َ
َل :َال
َ
ق َ
م
ه
ل َ
س َ
و ِهْيل
َ
ع ُهللا
ه
َل َ
ص ِهللا َول ُ
سَ
ر
َّ
نأ
ُ
ه
ْ
ن
َ
ع ُهللا َ
ي ِ
ن
ضَ
ر ٍ
د ْع َ
س ِ
ِ ِ
نْب ٍ
ل ْ
ه َ
س ْ
ن
َ
ع
َم ٍ
ْ
ت
َ
خِب
)عليه (متفق . َ
ر
ْ
ط ِ
ف
ْ
ال وا
ُ
ل َّ
ج
َ
ع ا
Artinya: Dari Sahl bin Sa’d Ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Manusia senantiasa melakukan
kebaikan selama mereka segera berbuka puasa”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain hadits di atas, Nabi Muhammad juga bersabda:
إ
(صححه . ٌ
ور ُ
ه
َ
ط
ُ
ه
َّ
إن
َ
ف ِاء َم
ْ
ال َل َع
َ
ف َ
ر ْم
َّ
الت ِ
د ِ
جَي ْ
مل
ْ
إن
َ
ف ٍ
ر ْم
َ
ت َل
َ
ع ْ
ر ِ
ط
ْ
فُي
ْ
ل
َ
ف ا ًمِئا َ
ص ْ
م
ُ
ك
ُ
د َ
حأ
َ
انكا
َ
ذ
)والحاكم حبان وابن مذي َ
الت
13. Artinya: “Jika salah seorang dari kalian berpuasa, maka berbukalah dengan menggunakan kurma. Jika ia
tidak menemukan kurma, maka (berbukalah) dengan menggunakan air. Sesungguhnya air itu suci dan
mensucikan,” (dishahihkan oleh al-Turmudzi, Ibnu Hibban dan al-Hakim).
5. Berdo’a sewaktu berbuka puasa. Do’anya sebagaimana berikut:
ُ
ت ْم ُ
ص
َ
كل ي
ِن
إن َّ
م ُ
ه
ه
الل
ْ
ج
َ
أل
ْ
ا
َ
تَب
َ
ث َ
و
ُ
وق ُ
ر ُع
ْ
ال ِ
ت
ه
ل
َ
تْاب َ
و
ُ
أ َم
ه
الظ َ
ب
َ
ه
َ
ذ
ُ
ت
ْ
ل
ه
كَ
و
َ
ت
َ
كْيل
َ
ع َ
و
ُ
ت
ْ
ن َآم
َ
كِب َ
و
ُ
تْ
ر
َ
ط
ْ
فأ
َ
ك ِق
ْ
ز ِر َل
َ
ع َ
و
َع ِ
اس َ
و اَي اَل َع
َ
ت ُهللا َاء
َ
ش
ْ
إن ُ
ر
. ُ
تْ
ر
َ
ط
ْ
فأ
َ
ف ي ِ
ن
ب
َ
ق
َ
ز َ
ر َ
و
ُ
ت ْم ُ
ص
َ
ف ي ِ
ن
ان
َ
د
َ
ه ي ِ
ذ
ه
ال ِِهلل
ُ
د ْم َ
ح
ْ
ال ي ِ
َل ْ
ر ِ
ف
ْ
اغ ِ
ل
ْ
ض
َ
ف
ْ
ال
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku berpuasa demi Engkau. Dan atas rezekiMu aku berbuka dan hanya
kepadaMu aku beriman dan hanya kepadaMu aku berserah diri. Telah hilang dahaga dan telah basah
otot-otot. Semoga mendapat pahala, insya Allah Ta’ala. Wahai Dzat yang Maha Luas anugerahNya,
segala puji bagi Allah yang telah memberikan hidayah padaku sehingga aku bisa berpuasa dan yang telah
memberiku rezeki sehingga aku bisa berbuka”.
6. Tidak bersiwakan setelah condongnya matahari ke-arah barat (zawal al-Syamsi).
7. Hendaknya menjaga diri dari segala macam perbuatan yang dapat melebur (menghilangkan) pahala
puasa, seperti: Ghibah (membicarakan orang lain) dan berkata dusta. Serta wajib menjaga diri dari
segala jenis yang dapat membatalkan puasa. Sebagaimana hadist Nabi SAW:
ِب َل َم َع
ْ
ال َ
و ِ
ور ُّ
الز َل ْ
و
َ
ق
ْ
ع
َ
دَي ْ
مل ْ
ن َم : َ
م
ه
ل َ
س َ
و ِهْيل
َ
ع ُهللا
ه
َل َ
ص ُّ
ي ِ
ب
َّ
الن َال
َ
ق : َال
َ
ق
َ
ةَ
رْي َ
ر
ُ
ه ي ِ
نأ ْ
ن
َ
ع
رواه .ُ
هَابَ َر
ش َ
و
ُ
ه َام َع
َ
ط
َ
ع
َ
دَي
ْ
نأ ي ِ
ن
ف
ٌ
ة َ
اج َ
ح ِِهلل َ
سْيل
َ
ف ِه
البخاري
Artinya: Dari Abu Hurairah, beliau berkata: Nabi Saw bersabda, “Barang siapa yang tidak meninggalkan
perkataan dan perbuatan dusta maka bagi Allah tidak memiliki kepentingan (hak) dalam meninggalkan
makanan dan minumannya orang tersebut,” (HR. Bukhari).
8. Menjauhi perbuatan yang dapat membangkitkan syahwat seperti bercumbu rayu dengan istri dan
lainnya.
14. 9. Membaca al-Qur’an terutama pada waktu malam hari. Termasuk di dalamnya adalah budaya tadarrus
al-Qur’an. Namun yang hendaknya diperhatikan dalam tadarrus al-Qur’an adalah penghayatan
kandungan makna dari ayat-ayat yang dibaca. Sebagaimana sabda Nabi saw:
َ
ان
َ
ض َمَ
ر ِ
ن
ف
ُ
ون
ُ
كَي ا َم
ُ
د َ
و ْ
جأ
َ
انكَ
و ، ِ
اس
َّ
الن
َ
د َ
و ْ
جأ وسلم عليه هللا صَل ِهللا ُول ُ
سَ
ر،
َ
انك َال
َ
ق ٍ
اسَّب
َ
ع ِ
نْاب ِ
ن
َ
ع
ِل
ُ
ك ِ
ن
ف ُاه
َ
ق
ْ
لَي
َ
انكَ
و ، ُيلِ
ْ
ت ِ
ج ُاه
َ
ق
ْ
لَي َن
ي ِ
ح
لْيل
ِهللا ُول ُ
سَ
ر, ِ
ل
َ
ف ،
َ
آنْ
ر
ُ
ق
ْ
ال
ُ
ه ُ
سِ
ار
َ
دُي
َ
ف
َ
ان
َ
ض َمَ
ر ْ
ن ِ
م ٍة
البخار رواه ( ِةل َ
سْ
ر ُم
ْ
ال ِ
ح ي ِ
الر َ
ن ِ
م ِ
ْ
ت
َ
خ
ْ
الِب
ُ
د َ
و ْ
جأ وسلم عليه هللا صَل
Artinya: “Ibnu Abbas r.a. berkata, “Rasulullah saw. adalah orang yang paling suka berderma (dalam
kebaikan), dan paling berdermanya beliau adalah pada bulan Ramadlan ketika Jibril menjumpai beliau.
Ia menjumpai beliau pada setiap malam dari (bulan) Ramadlan (sampai habis bulan itu), lalu Jibril
bertadarus Al-Qur’an dengan beliau. Sungguh Rasulullah saw. adalah (ketika bertemu Jibril) lebih
dermawan dalam kebaikan daripada angin yang dilepas”. (HR. Bukhory).
Dan sabda Nabi saw:
ِ
مِئا
َّ
الط َ
و ِ
ان َعْي ِ
ج
ْ
ال ِ
م ِ
ع
ْ
ط ُم َ
و , ِ
ان َ
س
ِّ
الل ِ
ظ ِاف َ
ح َ
و , ِ
آنْ
ر
ُ
ق
ْ
ال ي ِ
اَل
َ
ت :ٍ
ر
َ
ف
َ
ن ِة َعَبْ
رأ َلِإ
ٌ
ة
َ
اق
َ
ت
ْ
ش ُم
ُ
ة
َّ
ن َ
ج
ْ
لا
ْ
ه
َ
ش ي ِ
ن
ف ِ
ن ْ
ي
المجالس (رونق
َ
ان
َ
ض َمَ
ر ِ
ر
Artinya: “surga sangat rindu terhadap empat golongan, yaitu: pembaca Al-Qur’an, pemelihara lisan dari
ungkapan keji dan munkar, dan pemberi makan orang yang lapar, serta mereka yang ahli puasa dibulan
Ramadlan”. (Rounaqul Majalis).
10. Memberi makanan pada orang lain untuk berbuka puasa. Sebagaimana Hadist Nabi:
وصححه ميذي َ
الت (رواه .ٌء ْ
ي
َر
ش ِ
مِئا َّ
الص ِ
ر ْ
جأ ْ
ن ِ
م ُ
ص
ُ
ق
ْ
نَي
َ
َل َ
و ٍ
مِئا َ
ص ُ
ر ْ
جأ
ُ
هل
َ
ف ا ًمِئا َ
ص َ
ر
َّ
ط
َ
ف ْ
ن َم
Artinya: “Barangsiapa memberi makan berbuka puasa pada orang yang berpuasa, maka baginya
mendapatkan pahala sebanyak pahala orang yang puasa itu dan tidak kurang sedikitpun pahala orang
yang berpuasa itu”. (HR. Tumudzi dan beliau mengatakan shohih).
11. Memperbanyak sedekah kepada keluarga, famili, kerabat, atau tetangga di sekitarnya, terutama
kepada fakir miskin. Sebagaimana Hadist:
)ميذي َ
الت (رواه
َ
ان
َ
ض َمَ
ر ي ِ
ن
ف
ٌ
ة
َ
ق
َ
د َ
ص َال
َ
ق ؟ ُل
َ
ض
ْ
فأ ٍة
َ
ق
َ
د َ
ص ُّ
يأ ِهللا َل ْ
و ُ
سَ
ر اَي َلْي ِق ٍ
س
َ
نأ ْ
ن
َ
ع
15. Artinya: “Dari Anas, ditanyakan orang kepada Rosululloh SAW, Apa shodaqoh yang lebih baik?, jawab
Rasululloh SAW: shodaqoh yang paling baik adalah pada bulan Ramadlan”. (HR: Turmudzi).
12. Tidak mencicipi makanan karena dikhawatirkan masuknya sesuatu ke dalam tenggorokan atau perut.
13. Tidak mengunyah terhadap sesuatu karena mengunyah bisa mengumpulkan air liur. Kalau air liur
tersebut dibuang maka bisa membuat haus. Jika air liur tersebut ditelan maka akan membatalkan puasa
menurut satu qaul.
14. Tidak melakukan bekam (Jawa: canthuk), karena dapat melemahkan fisik orang yang berpuasa.
15. I’tikaf (berdiam diri di dalam masjid), terutama pada sepuluh hari yang akhir dari bulan Ramadlan,
karena Nabi selalu melakukannya sebagaimana atsar dari Sayyidah Aisyah yang berupa:
ه
َل َ
ص هللا ُول ُ
سَ
ر
َ
انك: ْ
تال
َ
ق
َ
ة
َ
شِئا
َ
ع ْ
ن
َ
ع
)الشيخان رواه . ُهللا ُاه
َّ
ف َ
و
َ
ت ََّ
ب َ
ح
َ
ان
َ
ض َمَ
ر ْ
ن ِ
م ِ
ر ِ
اخ َ
و
َ
أل
ْ
ا ِ
ْر
ش َع
ْ
ال ي ِ
ن
ف ُ
ف ِ
ك
َ
ت ْعَي َ
م
ه
ل َ
س َ
و ِهْيل
َ
ع ُهللا
Artinya: “Dari Aisyah, beliau berkata; Rasulullah Saw selalu I’tikaf di sepuluh hari yang akhir dari bulan
Ramadlan sampai beliau wafat”. (HR. Bukhari dan Muslim).
# Puasa Sunnah dan hari-hari yang disunnahkan berpuasa.
Puasa sunnah adalah, puasa jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika tidak dikerjakan tidak
berdosa.
Hari-hari yang disunnahkan berpuasa antara lain:
ü Puasa Enam hari di bulan Syawwal.
Puasa sunnah enam hari pada bulan syawal (setelah tanggal 1 syawal) setalah bulan Ramadlan, dalam
melaksanakan puasa enam hari pada bulan syawal menurut Imam Ahmad dapat dilakukan berturut-
turut atau tidak berturut-turut dan tidak ada kelebihan antara yang satu dengan yang lainnya.
16. Sedangkan menurut golongan Hanafi dan golongan Syafi’i, lebih utama melakukannya secara berturut-
turut, yaitu setelah hari raya. Sedangkan dalil disunnahkannya puasa enam hari tersebut adalah hadits:
ُّيأ ْ
ن
َ
ع
َ
انك ٍ
ال َّ
و
َ
ش ْ
ن ِ
م ا
ًّ
ت ِ
س
ُ
ه َعَب
ْ
تأ َّ
م
ُ
ث
َ
ان
َ
ض َمَ
ر َ
ام َ
ص ْ
ن َم : َ
م
ه
ل َ
س َ
و ِهْيل
َ
ع ُهللا
ه
َل َ
ص ِهللا ُل ْ
و ُ
سَ
ر َال
َ
ق َ
ب ْ
و
)مسلم (رواه .ِ
ر
ْ
ه
َّ
الد ِ
امَي ِ
صك
Artinya: “Dari Abu Ayyub, Rasululloh SAW telah berkata: Barang siapa puasa Ramadlan kemudian
melanjutkannya dengan (puasa) enam hari dari bulan Sya’ban, maka puasanya itu seperti puasa setahun
(pahala puasa satu tahun),” (HR. Muslim).
Niat Puasa 6 (enam) hari pada bulan Syawal:
اَل َع
َ
ت ِهلل
ً
ة
َّ
ن ُ
س ٍ
ال َّ
و
َ
ش ِ
م ْ
وَي ْ
ن ِ
م ٍ
د
َ
غ َ
م ْ
و َ
ص
ُ
تْي َ
و
َ
ن
ü Puasa hari Arofah (9 Dzulhijjah).
Puasa Arofah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa tanggal 9 Dzulhijjah
ini disunnahkan bagi orang Islam yang tidak baru melaksanakan ibadah haji. Sebagaimana Hadist Nabi
SAW:
َ
اد
َ
ت
َ
ق ْ
ي ِ
نأ ْ
ن
َ
ع
لِب
ْ
ق
َ
ت ْ
س ُم َ
و
ً
ةَي ِ
اض َم ِ
ن ْ
ي
َ
ت
َ
ن َ
س ُ
ر
ِ
فكُي
َ
ة
َ
فَ
ر
َ
ع ِ
م ْ
وَي ُ
م ْ
و َ
ص : َ
م
ه
ل َ
س َ
و ِهْيل
َ
ع ُهللا
ه
َل َ
ص ِهللا ُل ْ
و ُ
سَ
ر َال
َ
ق
َ
ة
)مسلم (رواه
ً
ة
Artinya: “Dari Abi Qotadah, Rasululloh SAW telah bersabda: “Puasa di hari ‘Arafah, aku memohon
pahala kepada Allah agar melebur (menghapus dosa-dosa kecil) tahun sebelumnya dan tahun
sesudahnya”. (HR. Muslim).
Dan Hadist Nabi SAW:
ا
َ
ق
َ
ف ٍ
ات
َ
فَ
ر َعِب
َ
ة
َ
فَ
ر
َ
ع ِ
م ْ
وَي ِ
م ْ
و َ
ص ْ
ن
َ
ع
ُ
ه
ُ
ت
ْ
لأ َ
س
َ
ف ِهِتْيَب ِ
ن
ف
َ
ةَ
رْي َ
ر
ُ
ه ِ
نأ َل
َ
ع
ُ
ت
ْ
ل
َ
خ
َ
د َال
َ
ق
َ
ة َمِ
ر
ْ
ك ِ
ع ْ
ن
َ
ع
ْي َ
ر
ُ
ه وُبأ َل
َ
م
ه
ل َ
س َ
و ِهْيل
َ
ع ُهللا
ه
َل َ
ص ِهللا ُول ُ
سَ
ر،
َ
َه
َ
ن
َ
ةَ
ر
)داوود وأبو ماجة ابن (رواه . ٍ
ات
َ
فَ
ر َعِب
َ
ة
َ
فَ
ر
َ
ع ِ
م ْ
وَي ِ
م ْ
و َ
ص ْ
ن
َ
ع
17. Artinya: “Dari ‘Ikrimah, ia berkata, Aku showan kerumah Abu Harairoh, kemudian aku Tanya padanya
tentang puasa Arofah ditanah Arofah?, Abu Hurairoh menjawabnya; ”Rasululloh SAW, melarang puasa
hari Arofah ditanah Arofah”. (HR: Ibnu Majah dan Abu Dawud).
Niatnya adalah:
اَل َع
َ
ت ِهلل
ً
ة
َّ
ن ُ
س
َ
ة
َ
فَ
ر
َ
ع ِ
م ْ
وَي ْ
ن ِ
م ٍ
د
َ
غ َ
م ْ
و َ
ص
ُ
تْي َ
و
َ
ن
ü Puasa Asyuro’ (tanggal 10 Muharram).
Puasa Asyuro’ adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 10 bulan Muharroh. Dan bulan Muharrom
adalah bulan pertama kali tahun hijriyyah, yakni tahun perjuangan dan kemenangan dalam sejarah Islam.
Barang siapa berpuasa sunnah Asyuro’ dengan ikhlash mengharap ridlo Allah SWT, maka ia akan di
hapus dosa-dosonya setahun.
Nabi SAW telah bersabda:
َ
ص ِهللا ُول ُ
سَ
ر،
َ
انكَ
و ِةَّيِل ِ
اه َ
ج
ْ
ال ِ
ن
ف َاءَ
ور
ُ
اش
َ
ع ُ
وم ُ
ص
َ
ت ٌ
شْي َ
ر
ُ
ق
ْ
ت
َ
انك
ْ
تال
َ
ق ا َ
ه
ْ
ن
َ
ع ُهللا َ ِ
ن
ضَ
ر
َ
ة
َ
شِئا
َ
ع ْ
ن
َ
ع
َ
اج
َ
ه ا َّمل
َ
ف
ُ
ه ُوم ُ
صَي َ
م
ه
ل َ
س َ
و ِهْيل
َ
ع ُهللا
ه
َل
َلِإ َ
ر
.”
ُ
هكَ
ر
َ
ت َاء
َ
ش ْ
ن َم َ
و
ُ
ه َام َ
ص َاء
َ
ش ْ
ن َ“م َال
َ
ق
َ
ان
َ
ض َمَ
ر ُ
ر ْ
ه
َ
ش َ
ضِ
ر
ُ
ف ا َّمل
َ
ف ِه ِ
امَي ِ
صِب َ
ر َمأ َ
و
ُ
ه َام َ
ص ِة
َ
ين ِ
د َم
ْ
ال
)ومسلم البخاري (رواه
Artinya: “Dari Aisyah ra. ia berkata: Kaum Quraisy pada zaman Jahiliyah selalu berpuasa pada hari
Asyura’ dan Rasulullah saw. juga berpuasa pada hari itu. Ketika beliau hijrah ke Madinah, beliau tetap
berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabat untuk berpuasa pada hari itu. Namun ketika
diwajibkan puasa bulan Ramadan, beliau bersabda: Barang siapa yang ingin berpuasa, maka berpuasalah
dan barang siapa yang tidak ingin berpuasa, maka ia boleh meninggalkannya. (HR. Bukhori dan Muslim).
Dan Hadist Nabi:
َ
د ْعَب ُل
َ
ض
ْ
فأ ِة
َ
ال َّ
الص ُّ
ىأ َلِئ ُ
س َال
َ
ق
ُ
ه ُع
َ
فْ
رَي
ُ
ه
ْ
ن
َ
ع ُهللا َ ِ
ن
ضَ
ر
َ
ةَ
رْي َ
ر
ُ
ه ِ
نأ ْ
ن
َ
ع
ِة
َ
ال َّ
الص ُل
َ
ض
ْ
ف“أ َال
َ
ق
َ
ف
َ
ان
َ
ض َمَ
ر ِ
ر ْ
ه
َ
ش
َ
د ْعَب ُل
َ
ض
ْ
فأ ِ
امَي ِ
الص ُّ
ىأ َ
و ِةَوب
ُ
ت
ْ
ك َم
ْ
ال
ِ
ر ْ
ه
َ
ش ُ
امَي ِ
ص
َ
ان
َ
ض َمَ
ر ِ
ر ْ
ه
َ
ش
َ
د ْعَب ِ
امَي ِ
الص ُل
َ
ض
ْ
فأ َ
و ِ
لْي
ه
الل ِ
ف ْ
و َ
ج ِ
ن
ف
ُ
ة
َ
ال َّ
الص ِةَوب
ُ
ت
ْ
ك َم
ْ
ال ِة
َ
ال َّ
الص
َ
د ْعَب
وم أحمد (رواه .” ِ
مَّ
ر َ
ح ُم
ْ
ال ِهللا
داوو وأبو سلم
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra dia berkata, “Rasulullah saw ditanya, ‘Salat apa yang lebih utama setelah
salat fardhu?’ Nabi menjawab, ‘Shalat di tengah malam’. Mereka bertanya lagi, ‘Puasa apa yang lebih
utama setelah puasa Ramadlan?’ Nabi menjawab, ‘Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan
Muharrom”. (HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Daud).
18. Dan Hadist Nabi:
ْ
ال
َ
ة
َ
ن َّ
الس ُ
ر
ِ
فكُي َاءَ
ور
ُ
اش
َ
ع ِ
م ْ
وَي ُ
م ْ
و َ
ص : َ
م
ه
ل َ
س َ
و ِهْيل
َ
ع ُهللا
ه
َل َ
ص ِهللا ُل ْ
و ُ
سَ
ر َال
َ
ق
َ
ة
َ
اد
َ
ت
َ
ق ْ
ي ِ
نأ ْ
ن
َ
ع
(روا
َ
ةَي ِ
اض َم
)مسلم ه
Artinya: “Dari Abi Qotadah, Rasululloh SAW telah bersabda: “Puasa di hari Asyuro’ itu dapat menghapus
dosa-dosa kecil pada tahun yang telah lewat,” (HR. Muslim).
Para ulama menyebutkan bahwa puasa Asyura’ itu ada tiga tingkat: tingkat pertama, berpuasa selama
tiga hari yaitu hari kesembilan, kesepuluh dan kesebelas. Tingkat kedua, berpuasa pada hari kesembilan
dan kesepuluh. Tingkat ketiga, berpuasa hanya pada hari kesepuluh saja. Namun menurut mayoritas
ulama’ dianjurkan menggandeng dengan hari sebelum atau setelahnya, agar tidak serupa dengan
puasanya orang Yahudi, karena orang-orang Yahudi dulunya berpuasa pada tanggal 1o.
Niat puasa Asyuro’:
اَل َع
َ
ت ِهلل
ً
ة
َّ
ن ُ
س َاءَ
ر ْ
و
ُ
اش
َ
ع ِ
م ْ
وَي ْ
ن ِ
م ٍ
د
َ
غ َ
م ْ
و َ
ص
ُ
تْي َ
و
َ
ن
ü Puasa Tasu’a’. (Tanggal 9 Muharrom).
Puasa Tasu’a’ adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 bulan Muharroh, puasa tasu’a’ termasuk
salah satu puasa yang sangat digemari beliau Nabi SAW. Sebagaimana sabdanya:
مسلم (رواه . َع ِ
اس
َّ
الت َّ
ن َوم ُ
ألص ٍ
لِاب
َ
ق إَل
ُ
يت ِ
قَب ْن ِ
يل
Artinya: “Seandainya aku masih tetap (hidup) sampai tahun depan, maka niscaya aku akan berpuasa di
hari ke sembilan"
19. IV.Zakat
Sesungguhnya kewajiban berzakat telah ditetapkan oleh beberapa ayat Al-Qur’an, seperti dalam surat
Al-Baqarah ayat 43.
Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah
mencapai syarat yang ditetapkan.
Sebagai salah satu rukun Islam, zakat ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang berhak
menerimanya (asnaf).
Zakat dikeluarkan dari harta yang dimiliki. Akan tetapi, tidak semua harta terkena kewajiban zakat.
Syarat dikenakannya zakat atas harta di antaranya:
Harta tersebut merupakan barang halal dan diperoleh dengan cara yang halal.
Harta tersebut dimiliki penuh oleh pemiliknya.
Harta tersebut merupakan harta yang dapat berkembang.
Harta tersebut mencapai nishab sesuai jenis hartanya.
Harta tersebut melewati haul.
Pemilik harta tidak memiliki hutang jangka pendek yang harus dilunasi.
Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Perintah Zakat Fitrah
Perlu diketahui bahwa sesungguhnya kewajiban berzakat telah ditetapkan oleh beberapa ayat Al-Qur’an,
di antaranya adalah firman Allah:
ا َ
هِب ْ
م ِيه
ِّ
كَ
ز
ُ
ت َ
و ْ
م
ُ
هُ
ر ِ
ه
َ
ط
ُ
ت
ً
ة
َ
ق
َ
د َ
ص ْ
م ِهِال َ
و ْمأ ْ
ن ِ
م
ْ
ذ
ُ
خ
“
ebut engkau membersihkan dan
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat ters
Taubah: 103(
-
mensucikan mereka." )QS. At
َن
ي ِ
ع ِ
اكَّ
الر َع َم وا ُعكْ
ار َ
و
َ
اةكَّ
الز وا
ُ
آتَ
و
َ
ة
َ
ال َّ
الص وا ُيم ِقأ َ
و
20. “
-
orang yang ruku." )QS. Al
-
Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama dengan orang
Baqarah: 43
)
Kemudian dari ayat-ayat ini terbentuklah ijma ulama terkait hukum wajib zakat. (Ibrahim al-Bajuri,
Hasyiyah al-Bajuri ‘ala Syarh Ibnu Qasim al-‘Ubadi, Beirut, Dar al-Fikr, cetakan kedua, 2002, jilid II,
halaman: 270-271)
Secara lebih rinci, berikut ini adalah beberapa ayat yang berbicara dan atau berkenaan dengan zakat:
Q.S Al Baqarah ayat: 42, 84, 110, 177, 277
Q.S Al-Baqarah ayat : 267
Q.S Annisa ayat: 77 dan 162
Q.S Al-Maidah ayat: 12 dan 55
Q.S Al-A’raaf ayat: 156
Q.S At-Taubah ayat: 5, 11, 18, dan 71
QS. At-Taubah ayat : 60 ( yg berhak menerima zakat)
QS. At-Taubah ayat : 103
Q.S Al-Anbiya ayat: 73
Q.S Al-Hajj ayat: 41 dan 78
Q.S An-Nur ayat: 37 dan 56
Q.S An-Naml ayat: 3
Q.S Luqman ayat: 4
Q.S Al-Ahzab ayat: 37
Q.S Fushilat ayat: 7
Q.S Al-Mujadillah ayat: 13
Q.S Al Muz’amil ayat: 20
Q.S Al-Bayyinah ayat: 5
21. Jenis Zakat
Secara umum zakat terbagi menjadi dua jenis, yakni zakat fitrah dan zakat mal.
Zakat Fitrah (zakat al-fitr) adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan
muslim yang dilakukan pada bulan Ramadan.
Zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, yang secara zat maupun substansi
perolehannya, tidak bertentangan dengan ketentuan agama.
Sebagai contoh, zakat mal terdiri atas uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi, dan lain-lain,
Syarat Zakat Mal dan Zakat Fitrah
Berikut ini adalah sejumlah syarat untuk melakukan zakat mal dan zakat fitrah.
1. Harta yang dikenai zakat harus memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
2. Syarat harta yang dikenakan zakat mal sebagai berikut:
Milik penuh.
Halal.
Cukup nisab.
Haul.
3. Hanya saja, syarat haul tidak berlaku untuk zakat pertanian, perkebunan dan kehutanan, perikanan,
pendapatan dan jasa, serta zakat rikaz.
Sedangkan untuk syarat zakat fitrah sebagai berikut:
Beragama Islam.
Hidup pada saat bulan ramadan;.
Memiliki kelebihan kebutuhan pokok untuk malam dan hari raya idul fitri.
V. Haji
22. Berikut dalil wajib haji menurut Al Quran dan hadits:
1. QS. Ali Imran ayat 97
ِ
اس
َّ
ٱلن َل
َ
ع ِ
ه
ِ
ّٰلل َ
و
َن
ي ِ
ملٰ َع
ْ
ٱل ِ
ن
َ
ع ٌّ ِ
ن
ب
َ
غ َ ه
ٱّٰلل
َّ
نِإ
َ
ف َ
ر
َ
فكن َم َ
و ۚ
ً
يالِب َ
س ِهْيلِإ
َ
اع
َ
ط
َ
ت ْ
ٱس ِ
ن َم ِ
تْيَب
ْ
ٱل
ُّ
ج ِ
ح
Artinya: "...mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Ali Imran: 97).
2. QS. Al Baqarah ayat 196
ِ
ه
ِ
ّٰلل
َ
ةَ
رْم ُع
ْ
ٱل َ
و
َّ
ج َ
ح
ْ
ٱل
۟
وا ُّمِتأ َ
و
Artinya:"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah." (QS. Al Baqarah: 196).
3. QS. Al Hajj ayat 27
ٍ
يق ِ
م
َ
ع
ٍّ
ج
َ
ف ِل
ُ
كن ِ
م َن
يِت
ْ
أَي ٍ
ر ِ
ام
َ
ض ِل
ُ
ك ٰ
َل
َ
ع َ
و
ً
اَل َ
جِ
ر
َ
وك
ُ
ت
ْ
أَي
ِ
ج َ
ح
ْ
ٱلِب ِ
اس
َّ
ٱلن ِ
ن
ف ن
ِ
ذأ َ
و
Artinya: "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang
kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru
yang jauh," (QS. Al Hajj: 27).
4. HR. Muttafaq 'alaih
Dari Ibnu Umar ia berkata:
23. ص ِ
ه
اّٰلل ُول ُ
سَ
ر َال
َ
ق : َال
َ
ق عنه هللا ي
ن
رض َ
ر َم
ُ
ع ِ
نْاب ِ
ن
َ
ع
ا
ً
د َّم َ
ح ُم
َّ
نأ َ
و ُ ه
اّٰلل
َّ
َلِإ
َ
هلِإ
َ
َل
ْ
نأ ِة
َ
اد َ
ه
َ
ش : ٍ
س ْم
َ
خ َل
َ
ع ُ
م
َ
ال ْ
س ِ
اإل َ
ي ِ
ن
بُ«ب وسلم عليه هللا َل
َ
ان
َ
ض َمَ
ر ِ
م ْ
و َ
ص َ
و ،
ِ
ج َ
الح َ
و ، ِاةكَّ
الز ِاء
َ
يتِإ َ
و ، ِة
َ
ال َّ
الص ِ
ام
َ
قِإ َ
و ، ِ
ه
اّٰلل ُول ُ
سَ
ر
Artinya: "Nabi SAW bersabda: "Islam itu didirikan atas lima perkara. Yaitu, bersaksi bahwa tidak ada
tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya, mendirikan sholat,
menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadan, menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi yang mampu
melakukannya." (HR. Muttafaq 'alaih).
dalil wajib haji:
ال َع
ْ
ال ِ
ن
َ
ع ٌّ
ي ِ
ن
ب
َ
غ َ ه
اّٰلل
َّ
نِإ
َ
ف َ
ر
َ
فك ْ
ن َم َ
و
ً
يالِب َ
س ِهْيلِإ
َ
اع
َ
ط
َ
ت ْ
اس ِ
ن َم ِ
تْيَب
ْ
ال
ُّ
ج ِ
ح ِ
اس
َّ
الن َل
َ
ع ِ
ه
ِ
ّٰلل َ
و
َن
ي ِ
م
“
sanggup
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu )bagi( orang yang
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari )kewajiban haji(, maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya )tidak memerlukan sesuatu( dari semesta alam
”.
dalil rukun haji:
niat:
ِ
الد
ُ
هل َن
ي ِ
صِل
ْ
خ ُم َ ه
اّٰلل وا
ُ
دُب ْعَيِل
َّ
َلِإ وا ُ
ر ِ
م
ُ
أ ا َم َ
و
“ َاء
َ
ف
َ
ن ُ
ح َ
ين
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
Bayyinah: 5]
-
Nya dalam )menjalankan( agama yang lurus…” [Al
-
dengan memurnikan ketaatan kepada
wukuf 'Arafah:
َ
و
ْ
د
َ
ق َ
و َع
َ
ف
ْ
د
َ
ن ََّ
ب َ
ح ا
َ
ن َع َم َ
ف
َ
ق َ
و َ
و ِه ِ
ذ
َ
ه ا
َ
ن
َ
الت َ
ص
َ
د ِه
َ
ش ْ
ن َم
“ .ُ
ه
َ
ث
َ
ف
َ
ت
َن
ض
َ
ق َ
و
ُ
ه ُّ
ج َ
ح َّ
م
َ
ت
ْ
د
َ
ق
َ
ف اً
ار َ
ه
َ
ن ْ
وأ
ً
الْيل
َ
كِل
َ
ذ َلْب
َ
ق
َ
ة
َ
فَ
ر َعِب َ
ف
َ
ق
Barangsiapa yang
mengikuti shalat kami )di Muzdalifah( lalu bermalam bersama kami hingga kami berangkat, dan sebelum
malam atau siang hari, maka hajinya telah sempurna
benar telah wukuf di ‘Arafah pada
-
itu dia benar
dan ia telah menghilangkan kotorannya.”[3]
.
ُ
ة
َ
فَ
ر
َ
ع
ُّ
ج َ
ح
ْ
لا
“
Haji adalah wukuf di ‘Arafah.” [2]
Thawaf Ifadhah:
ِ
يقِت َع
ْ
ال ِ
تْيَب
ْ
الِب وا
ُ
ف َّ
و
َّ
طَي
ْ
ل َ
و
24. …“
Hajj: 29]
-
g rumah yang tua itu )Baitullah(.” [Al
Dan hendaklah mereka melakukan Thawaf sekelilin
Sa’i antara Shafah dan Marwah
. َ
ي
ْ
ع َّ
الس ُ
م
ُ
كْيل
َ
ع َ
ب
َ
تك َهللا
َّ
إن ،ا ْ
و َع ْ
سِا
“
Kerjakanlah sa’i, sesungguhnya Allah telah mewajibkan sa’i atas kalian."[6]
Firman Allah Ta’ala di Qur’an surat Ali Imron (3) ayat 96 :
َن
ي ِ
مال َع
ْ
لِل ى
ً
د
ُ
ه َ
و ا
ً
كَ
ارَب ُم
َ
ة
ه
كَبِب ي ِ
ذ
ه
لل ِ
اس
َّ
لنِل َع ِ
ض ُ
و ٍ
تْيَب َل َّ
وأ
َّ
نِإ
“
mula dibangun untuk )tempat beribadah( manusia, ialah Baitullah di
-
Sesungguhnya rumah yang mula
emua manusia.” )QS. Ali Imran: 96(
Bakkah )Mekah( yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi s
Firman Allah Ta’ala di Qur’an surat Al Baqarah (2) ayat 196 – 197:
ُ
ؤ ُ
ر
ْ
وا
ُ
قِل ْ
ح
َ
ت
َ
َل َ
ِو ي
ْ
د َ
ه
ْ
ل َا ن ِ
م َ َ
شْي
َ
ت ْ
اس ا َم
َ
ف ْ
م
ُ
ت ْ ِ
ِص ْ
ح
ُ
أ
ْ
ن ِإ
َ
ِف
ه
ِ
ّٰلل
َ
ة َ
ر ْم ُع
ْ
ال َ
َّو ج َ
ح
ْ
ال
ْ
وا ُّمِتأ َ
و
ْ
َال غ
ُ
لْبَي ََّ
ب َ
ح ْ
م
ُ
ك َ
س و
ْ
وأ
ً
يضا ِ
ر َّم م
ُ
نك ِ
م
َ
ن اكن َم
َ
ف
ُ
ه
ه
ل ِ
ح َم ُ
ي
ْ
د َ
ه
َلِإ ِةَ
ر ْم ُع
ْ
ل اِب َع
َّ
ت َم
َ
ت ن َم
َ
ف ْ
م
ُ
نت ِ
مأ ا
َ
ذِإ
َ
ف ٍ
ك ُ
س
ُ
ن ْ
وأ ٍة
َ
ق
َ
د َ
ص ْ
وأ ٍ
امَي ِ
ص ن ِم
ٌ
ةَي
ْ
د ِ
ف
َ
ف ه ِ
س
ْ
أ َّ
ر ن ِم ى
ً
ذأ ِهِب
ُ
امَي ِ
ص
َ
ف
ْ
د ِ
جَي ْ
م
ه
ل ن َم
َ
ف ِي
ْ
د َ
ه
ْ
ال َ
ن ِ
مَ َ
شْي
َ
ت ْ
اس ا َم
َ
ِف ج َ
ح
ْ
ال
َ
الث
َ
ث
ْ
ل ا ي ِ ِن
ض ا َ
ح
ُ
ه
ُ
ل
ْ
ه ْأ ن
ُ
كَي ن َمِل
َ
كِل
َ
ذ
ٌ
ةل ِ
امك
ٌ
ةَ َر
ش
َ
ع
َ
ك
ْ
لِت ْ
م
ُ
ت ْع َ
ج َ
ار
َ
ذِإ ٍة َعْب َ
س َ
ِو ج َ
ح
ْ
ل ا ي ِ
ن
ف ٍ
امَّيأ ِة
ُ
يد ِ
د
َ
ش َ ه
اّٰلل
َّ
نأ
ْ
وا ُمل
ْ
اع َ
َو
ه
اّٰلل
ْ
وا
ُ
ق
َّ
ات َ
و ِ
امَ
ر َ
ح
ْ
ال ِ
د ِ
ج ْ
س َم
ا
َ
ق ِ
ع
ْ
ال
ب
ِ
“
rena Allah. Jika kamu terkepung )terhalang oleh musuh
Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah ka
atau karena sakit(, maka )sembelihlah( kurban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur
kepalamu sebelum kurban sampai ke tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau
kepalanya )lalu dia bercukur(, maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu berpuasa, atau
ada gangguan di
bersedekah, atau berkurban. Apabila kamu telah )merasa( aman, maka bagi siapa yang ingin
kurban yang mudah
mengerjakan umrah sebelum haji )di dalam bulan Haji(, )wajiblah dia menyembelih(
didapat. Tetapi jika dia tidak menemukan )binatang kurban atau tidak mampu(, maka wajib berpuasa
tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari )lagi( apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh )hari(
orang yang keluarganya tidak
-
an membayar fidyah( bagi orang
yang sempurna. Demikian itu )kewajib
orang yang bukan penduduk kota Mekkah(. Dan bertakwalah
-
berada )di sekitar( Masjidil Haram )orang
Baqarah:196(
-
Nya.” )QS. Al
-
kepada Allah dan ketauhilah bahwa Allah sangat keras siksa
Semoga bermanfaat
Kudus, 15 juni 2021
ال َل
َ
ع ُه َ
و
ُ
ل
ْ
تأ
ْ
نأ ي ِ
ن
ب
ْ
زق ُ
ر
ْ
ا َ
و ْ
ي ِ
ن
ب
َ
ت ْم
ه
ل
َ
ع ا َمك،
َ
كَاب
َ
ت ِكظ
ْ
ف ِ
ح ي ِ
ب
ْ
ل
َ
ق َ
مِ
زل
ُ
ت
ْ
نأ
َ
ك
ُ
لأ ْ
سأ
ْ
نأ َّ
م ُ
ه
ه
لال
ِي
ن
ب
َ
ع
َ
كْي ِ
ضْ
رَي ي ِ
ذ
ه
ال ِ
و ْ
ح
َّ
ن
“
Mu,
-
an kitab
Mu agar memenuhi hatiku dengan hapalan ak
-
Ya Allah, aku memohon kepada
sebagaimana Engkau mengajarkan kepadaku. Karuniakanlah kepadaku agar dapat membacanya sesuai
dengan yang Engkau ridhai dariku
.