Dokumen tersebut merupakan rencana tanggap darurat yang mencakup tujuan, definisi, tim, prosedur, peralatan, dan latihan untuk menangani berbagai kondisi darurat di suatu lokasi."
2. Pokok Bahasan
• Fakta & Permasalahan
• Tujuan & Sasaran Pelatihan
• Referensi / Persyaratan Standard ERP
• Definisi Keadaan / Kondisi Darurat
• Tugas Dan Tanggung Jawab Team ERP
• Skenario Integrated Emergency Drill
3. Tujuan & Sasaran
Memenuhi Peraturan & Perundangan
Memenuhi persyaratan HSE Management System
Menguji efektifitas sistem dan prosedur dalam penanganan dan
penanggulangan keadaan darurat untuk meminimalkan
kerugian yang ditimbulkan seperti cedera dan korban jiwa,
kerugian harta benda dan kerusakan lingkungan hidup.
Memastikan setiap anggota team memahami fungsi, tugas dan
tanggung jawab dalam penanganan dan penanggulangan
keadaan darurat.
Melakukan tindakan koreksi dan perbaikan baik terhadap
sistem dan prosedur maupun sarana pendukung dalam
penanganan dan penanggulangan keadaan darurat
4. Reference
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
PP No 50/2012 Tentang Penerapan SMK3
ISO 45001- 2018 Tentang OH&S Management Systems
ISO 14001-2015 Tentang Environment Management System
5. Leadership
&
Worker
Participation
Planning
Improvement
• Hazards Identification and
assessment of risks & opportunities
• Legal & Other Requirement
• OH&S Objectives
• Planning to achieve OH&S
Objectives
Operation
• Operational Planning & Control
• Emergency Preparedness & Response
Performance Evaluation
• Monitoring, Measurement,
Analysis & Performance
Evaluation
• Internal Audit
• Management Review
Support
• Resources
• Competence
• Awareness
• Communication
• Documented Information
OH&S Management System
8. Peraturan Pemerintah R.I Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
Kriteria Audit 6.7. Kesiapan untuk Menangani Keadaan Darurat
6.7.1. Keadaan darurat yang potensial di dalam dan atau di luar tempat kerja telah diidentifikasi dan
prosedur keadaan darurat tersebut telah didokumentasikan dan diinformasikan agar diketahui
oleh seluruh orang yang ada di tempat kerja.
6.7.2. Penyediaan alat/sarana & prosedur keadaan darurat berdasarkan hasil identifikasi dan diuji serta
ditinjau secara rutin oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.
6.7.3. Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan darurat yang sesuai
dengan tingkat risiko.
6.7.4. Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan pelatihan khusus serta
diinformasikan kepada seluruh orang yang ada di tempat kerja.
6.7.5. Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara jelas dan
menyolok serta diketahui oleh seluruh tenaga kerja di perusahaan.
6.7.6. Peralatan & sistem tanda bahaya keadaan darurat disediakan, diperiksa, diuji dan dipelihara
secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang
relevan.
6.7.7. Jenis, jumlah, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat telah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan / standar dan dinilai oleh petugas yang berkompeten
dan berwenang.
9. Peraturan Pemerintah R.I Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
6.9 Rencana dan Keadaan Darurat
6.9.1 Prosedur untuk pemulihan kondisi tenaga kerja maupun sarana dan peralatan
produksi yang mengalami kerusakan telah ditetapkan dan dapat ditetapkan dan dapat
diterapkan sesegera mungkin setelah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
1.2 . Tanggung jawab dan Wewenang untuk Bertindak
1.2.5 Petugas yang bertanggung jawab untuk penanganan keadaan darurat
telah ditetapkan dan mendapatkan pelatihan.
10. DEFINISI
Emergency
Suatu keadaan tidak normal/tidak diinginkan yang terjadi pada suatu tempat/kegiatan, yang
cenderung membahayakan bagi manusia, merusak peralatan/harta-benda, atau merusak lingkungan
sekitarnya. Suatu kejadian yang didalam daerah unit itu sendiri yang disebabkan oleh sesuatu dari
dalam/luar.
Disaster
Suatu kejadian besar/bencana yang datang secara tiba-tiba baik dari dalam maupun luar unit
operasi/daerah tersebut yang dapat mengancam pekerja/kehidupan manusia dan kerusakan
harta/benda, dan sumber daya manusia dan sarana yang tersedia tidak mampu untuk mengatasi
kondisi.
Prosedur Keadaan Darurat
Tata cara/pedoman kerja dalam menanggulangi suatu keadaan darurat dengan memanfaatkan
sumber tenaga dan sarana yang tersedia untuk menanggulangi akibat dan suatu kondisi yang tidak
normal dengan tujuan untuk mencegah atau mengurangi kerugian yang lebih besar.
Organisasi/Tim Keadaan Darurat
Sekelompok orang yang ditunjuk/dipilih sebagai pelaksana penanggulangan Keadaan Darurat.
13. Kebakaran dan Ledakan
Perilaku Manusia (Perasaan Ketidakpuasan
yang Mendorong orang untuk Demonstrasi)
Ancaman Bom, Huru Hara / Unjuk Rasa, Sabotase dsb)
Kegagalan Peralatan
Masalah Transportasi dan Lalulintas
Macam-macam Penyebab Kondisi Emergency
14. Gempa Bumi & Tsunami
Banjir
Angin Topan/Badai
Longsor
Letusan Gunung Berapi
Petir
dll
Bencana Alam
15. < 3.4 Recorded only by seismographs
3.5 – 4.2 Felt by some people who are indoors
4.3 – 4.8 Felt by many people and windows rattle
4.9 – 5.4 Felt by everyone, while dishes break & doors swing
5.5 – 6.1 Cause slight building damage with plaster cracking and bricks falling
6.2 – 6.9 Cause much building damage and houses move on their foundations
7.0 – 7.3 Cause serious damage with bridge twisting, walls fracturing, and many
building collapsing
7.4 – 7.9 Cause great damage and most building collapse
> 8.0 Cause total damage with waves seen on the ground surface and objects are
thrown in the air
A magnitude 8.6 earthquake releases energy equivalent to about 10,000 Atom bombs
that destroyed Hiroshima in World War II.
Earthquake Magnitude ( Richter Scale )
18. Lain Kondisi Emergency, Lain Pula Lama
Berlangsung Kejadiaannya
Tidak Tersedia Cukup Waktu utk Merencanakan
Rincian Tindakan Ketika Keadaan Darurat Sudah
Terjadi !
Merencanakan Lebih Dahulu Tindakan-Tindakan
yang akan Diambil untuk Berbagai Jenis Keadaan
Darurat
Mengapa Perlu Kesiapan Dan Rencana
Keadaan Darurat
19. Keadaan Darurat = Panik Kepanikan menyebabkan orang
melakukan tindakan nekat
20. Keselamatan - Bagi yang Melakukan
Penanggulangan Keadaan Darurat Dan
Yang Terkena
Menyelamatkan Jiwa – Minimalkan
Dampak Terhadap Manusia
Membatasi Kerusakan – Melindungi Harta
Benda Dan Lingkungan
Tujuan Pengelolaan Keadaan Darurat
21. Keselamatan Orang (Pegawai, pengunjung,
pelanggan, dan umum)
Perlindungan Terhadap Harta Benda
Pembersihan dan Penyelamatan Peralatan
Mengembalikan Operasi pada Kondisi Normal
Kembali
Prioritas Dalam Keadaan Darurat
22. Perencanaan
Karyawan yang Terlatih
Peralatan yang Tepat / Sesuai
Tiga Kunci Yang Diperlukan
23. Fasilitas Penanggulangan Keadaan Darurat
Posko/Command Post
Tempat Berkumpul/Assembly Point
Pusat Media/Media Center
Pusat Evakuasi/Evacuation Center
dll.
24. Bentuk Tim Penanggulangan Keadaan Darurat
Latihan dan Praktek Penanggulangan Keadaan
Darurat
Penyediaan Perlengkapan Penanggulangan Keadaan
Darurat Sesuai Fungsi Tim
Dokumentasi Kegiatan Pelatihan & Drill
Evaluasi Terhadap Kemampuan Dan Jumlah Tim
Keadaan Darurat
Tim Penanggulangan Keadaan Darurat
25. Tim Penanggulangan Taktis (Tactical Response
Team/On Scene Response Team)
Tim Pengelolaan Insiden (Incident Management
Team) – SSMS Level 1
Tim Pengelolaan Krisis (Crisis Management Team) –
SSMS Level 2
Tim Penanggulangan Keadaan Darurat
26. Emergency Response Team
Transportation &
Logistic Coord.
Utility &
Maintenance Coord
Personnel, GA &
Fac Support Coord.
IT Coordinator
Rescue/Evacuation
& Medical Coord
Fire Fighting
Coordinator
Security
Coordinator
HSE Coordinator
Team Leader / Site Commander
Site Commander
+62
Sub Site Commander
+62
External Resources
Kepolisian
PMK
Rumah Sakit
SAR, dsb
27. Peralatan Penting untuk Identifikasi dan
Peringatan Bahaya
Peralatan Penanggulangan Awal Keadaan
Darurat
Peralatan Penanggulangan Lanjutan sesuai
dengan Hasil Analisa Penanggulangan Keadaan
Darurat
Pemeliharaan dan Pengujian Terhadap Kesiapan
Peralatan
Peralatan
28. Alarm Darurat
Lampu emergency & sumber listrik cadangan (genset)
Jalur / route penyelamatan
Peralatan pengaman
Peralatan Pemadam Kebakaran
Peralatan P3K (obat-obatan, pembalut, bidai, tandu dsb)
Peralatan komunikasi
Daftar peralatan emergency
Daftar alat pelindung diri
Lay Out Fasilitas (termasuk lokasi peralatan darurat, posko,
jalur evakuasi, lokasi pemadam dsb)
Peralatan Penanggulangan Keadaan Darurat
30. PPE & Evacuation Aids
Warden hard hats
Breathing apparatus / alat bantu pernafasan
(10 mins)
First aid kit
Life line (10 meters)
Fire blanket
Torch / senter
Crowbar / linggis
Kotak ERP
34. • Selalu utamakan keselamatan diri anda
• Beritahu semua orang yang berada di sekitar anda dan
lakukan evakuasi bila perlu
• Laporkan segera kejadian pada supervisor atau atasan
langsung anda
• Sampaikan informasi sebagai berikut
Nama & identitas Anda
Jenis kondisi/kejadian gawat darurat (kebakaran, cidera, dll. )
Waktu dan Lokasi tepatnya kejadian
Bantuan yang diperlukan
Orang yang pertama melihat kejadian
Secara umum bila menjumpai adanya suatu keadaan
darurat lakukan langkah-langkah sebagai berikut :
35. • Jika anda tidak bisa menghubungi supervisor/atasan
langsung anda, beritahukan kejadian tersebut ke Emergency
Call (Telepon Darurat) : misal 911
• Jika aman dan pernah mendapatkan pelatihan yang sesuai,
berikan pertolongan pertama pada korban yang cidera.
Jangan memindahkan korban kecuali mereka berada di
daerah yang berbahaya.
• Dapatkan informasi lebih lanjut mengenai kejadian keadaan
darurat.
Orang yang pertama melihat kejadian
36. • Emergency Call lengkap dengan operator telepon darurat harus selalu siap 24
jam per hari.
• Pesawat telepon darurat hanya boleh digunakan untuk menerima laporan
keadaan darurat. Untuk panggilan telepon yang sifatnya tidak darurat harus
menggunakan telepon lain.
• Panggilan telepon yang masuk ke pesawat telepon darurat harus dijawab
(diangkat) sesegera mungkin dan tidak boleh berdering lebih dari 3 (tiga) kali
sebelum diangkat.
• Gunakanlah pesawat telepon darurat seperlunya saja dan pastikan pesawat
telepon dalam keadaan stand by dan gagangnya berada pada tempatnya (tidak
menggantung).
• Lakukan pengecekan rutin untuk memastikan pesawat telepon darurat selalu
dalam keadaan berfungsi dengan baik.
• Bila terjadi kerusakan pada pesawat telepon darurat, maka semua pihak yang
terkait segera diberitahukan melalui telepon dan/atau sarana komunikasi lainnya
bahwa pesawat telepon darurat sedang tidak berfungsi dan penggantinya agar
menggunakan nomor telepon…..atau HP atau HT. Informasikan kembali jika
perbaikan sudah selesai dilakukan.
Petugas Satpam Posko ( penerima Emergency Call )
37. • Operator yang bertugas harus mampu mendapatkan informasi sebanyak
dan secepat mungkin dari pelapor dan memandu pelapor agar bisa
tenang dan memberikan informasi yang diperlukan
• Pastikan si penelepon memberikan informasi yang diperlukan, minimal :
Nama, Nomor Pegawai, Jabatan atau identitas lainnya dari sipenelepon
Jenis kejadian gawat darurat yang terjadi (Kebakaran, kerusuhan, dll)
Waktu dan lokasi tepat tempat kejadian
Bantuan yang diperlukan (Pemadam Kebakaran, Ambulance, dsb.)
Informasi lain yang dirasa perlu bila ada
• Jika diperlukan bantuan eksternal segera informasikan kejadian secara
detail ke pihak external terkait (Ambulance, Pemadam Kebakaran,
Security )
• Jika diperlukan, kirimkan bantuan team security ke TKP untuk
mengamankan lokasi kejadian dan mengatur lalu lintas di sekitar lokasi
TKP.
Petugas Satpam Posko ( penerima Emergency Call )
45. OPERATOR TELPON
• Tetap tenang dan usahakan agar penelepon tetap on line, berlaku sopan dan jangan memotong pembicaraan
penelepon.
• Catat apakah penelepon laki-laki atau perempuan, dewasa atau anak-anak.
• Apabila ancaman bomnya akan diledakkan dalam waktu singkat, segera laporkan pada Site Commander agar
semua karyawan segera mengungsi
• Gunakan daftar periksa ancaman bom untuk mencatat dan menulis semua informasi dan dengarkan dengan hati-
hati suara-suara yang ada di latar belakang, ciri khas penelepon, logat, dialek, karakteristik suara
• Apabila terdapat indikasi bahwa bom tidak segera diledakkan maka usahakan untuk mendapatkan informasi
sebanyak mungkin seperti:
Lokasi bom
Waktu akan diledakkan
Jenis bom dan bentuknya seperti apa
Dimana lokasi penelpon
Apakah ada bom yang lain dan diletakkan dimana
Alasan meledakkan bom
• Usahakan pembicaraan dengan penelpon selama mungkin, PT Telkom mungkin dapat melacak posisi penelpon atau
jika terdapat fasilitas display dari penelpon, catat dengan baik nomor tersebut
• Jangan menggunakan walkie-talkies, beepers atau two-way radios selama ancaman bom. Alat-alat komunikasi ini
dapat memicu bom untuk meledak.
• Tetap siaga disaluran telepon, menunggu perintah dari Site Commander
Prosedur Penanggulangan Ancaman Bom
Checklist
46. • Apabila Anda menerima ancaman bom secara tertulis atau menemukan benda yang
mencurigakan, JANGAN SENTUH, DAN JANGAN MEMINDAHKAN yang dapat
menyebabkan hilangnya tanda-tanda yang dapat membantu proses investigasi
• Curigai setiap paket yang disertai dengan peringatan JANGAN SENTUH,
terbungkus, menggunakan tali atau tape yang berlebihan, bernoda, salah alamat
atau tanpa alamat pengirim.
• Surat yang isinya kelihatan penuh juga harus dicurigai
• Jauhkan semua karyawan dari benda tersebut
• Segera laporkan kepada Site Commander
• Hubungi Kepolisian Setempat (Polsek / Polres Kota Jogja – 0274………….) dan
Team Gegana Polri
• Apabila mungkin letakkan paket yang dicurigai didalam WC atau ruangan yang
terpencil
• Catat waktu dan tanggal penerimaan, dari siapa, apabila tidak kenal catat ciri-ciri
pengirimnya
• Tetap tenang menunggu instruksi dari Site Commander
Contoh………
Prosedur Penanggulangan Ancaman Bom
47. SELURUH KARYAWAN
• Apabila Site Commander dilantai Anda memerintahkan untuk evakuasi, segera
hentikan pembicaraan telpon, matikan computer
• Tutup dan kunci lemari Anda dan bawalah barang penting Anda seperlunya, yang
besarnya tidak melebihi tas tangan
• Team Evakuasi akan memimpin anak buahnya keluar menuju tangga darurat
melalui pintu darurat terdekat yang telah ditetapkan
• Berjalan dengan cepat, jangan berlari
• Lepaskan sepatu hak tinggi Anda, apabila merasa tidak leluasa dan terganggu
• Keluar meninggalkan gedung menuju tempat pengungsian
• Ditempat pengungsian Team Evakuasi akan mengabsen anak buahnya, apabila ada
yang kurang segera hubungi melalui HT/HP, apabila tidak berhasil laporkan
kepada Site Commander lantai Anda untuk investigasi lebih lanjut
• Tetap tenang menunggu instruksi selanjutnya
• Site Commander dan Security adalah orang yang terakhir meninggalkan lantai
setelah meyakinkan tidak ada orang yang tertinggal dan semua pintu telah terkunci
Prosedur Penanggulangan Ancaman Bom
51. EHS/RI/2007
Tetap tenang dan gunakan pertimbangan yang tepat. Tetap berada di dalam kantor
atau bangunan kecuali anda berada di tempat yang tidak aman atau diminta oleh
security untuk meninggalkan kantor atau lokasi.
Prosedur Penanggulangan Unjuk Rasa
Jika anda berada dalam ruangan / lokasi pabrik
Segera hubungi petugas keamanan (Kepolisian dsb)
Tutup semua pagar, jendela dan jauhi semua jendela (supaya tidak menjadi
sasaran kemarahan). Bila diminta untuk meninggalkan ruangan, biarkan lampu
tetap dalam keadaan hidup dan matikan semua peralatan serta mesin-mesin yang
ada.
Bersiap untuk evakuasi ke daerah yang aman dan amankan barang-barang
berharga yang ukurannya kecil dan dokumen penting lainnya ditempat yang aman.
Jangan biarkan telepon menggantung atau menggunakannya untuk hal-hal yang
tidak berkaitan dengan kejadian huru-hara dan pemogokan pegawai.
52. • Jika anda berhadapan dengan demonstrator, jangan melakukan hal-hal
yang sifatnya melawan mereka. Jika memungkinkan, beritahu Security
tanpa memprovokasi demonstrator. Hindari argumentasi, berdebat, atau
mengeluarkan pernyataan yang sifatnya provokatif.
Prosedur Penanggulangan Unjuk Rasa
Jika anda berada diluar bangunan atau areal pabrik
53. • Jangan menonton. Hindari kontak dengan demonstrator
jika memungkinkan. Jangan memprovokasi.
• Bekerjasama dengan petugas keamanan. Jangan mencoba
untuk masuk ke daerah yang terlarang atau menerobos
pengamanan. Keselamatan anda adalah kepedulian
mereka yang utama.
• Gunakan telepon untuk menghubungi Supervisor anda
atau posko penanggulangan keadaan darurat huru hara
dan pemogokan pegawai bila dipertimbangkan tidak aman
untuk memasuki lokasi pabrik atau area dimana terjadi
huru hara dan pemogokan pegawai. Jangan memasuki
area atau pabrik bila demonstrasi sedang berlangsung.
Tetaplah ditempat yang aman.
Prosedur Penanggulangan Unjuk Rasa
Jika anda berada diluar bangunan atau areal pabrik
54. • Pergi ke assembly point sesuai bangunan atau
kantor anda. Tetap tenang dan ikuti instruksi dari
Site Commander dan Tim Penanggulangan
Keadaan Darurat.
Prosedur Penanggulangan Unjuk Rasa
Jika Site Commander memutuskan untuk melakukan
evakuasi
• HRD bertanggung jawab untuk memastikan semua pegawai yang terkena
dampak keadaan darurat huru hara dan pemogokan pegawai sudah
mendapatkan perawatan kesehatan dan dievakuasi ke tempat yang aman serta
memastikan sumberdaya dan tenaga kerja yang diperlukan untuk operasi
penanggulangan tersedia sesuai dengan kebutuhan serta mengatasi masalah
yang timbul dengan masyarakat sekitar akibat kondisi gawat darurat tersebut.
• General Manager bertanggung jawab untuk memastikan supply makanan,
minuman dan pelayanan pendukung lainnya; seperti transportasi dan peralatan
pembantu lainnya tersedia selama operasi penanggulangan keadaan darurat.
56. Apabila Anda berada di dalam ruangan
• Tetap tenang dan jangan panik
• Segera berlindung dibawah tempat yang kokoh (mis. dibawah meja)
Prosedur Penanggulangan Gempa Bumi
• Jangan berdiri dibawah lampu, rak buku,
jendela kaca, pintu kaca dan benda berat yang
lain
• Apabila Anda berada digang, berdirilah
dibawah rangka pintu
• Tetap berlindung sampai gempa berhenti,
jangan meninggalkan tempat berlindung
sampai diperintahkan untuk keluar. JANGAN
MENGGUNAKAN LIFT!
• Apabila aman untuk melakukannya, matikan semua peralatan listrik atau
peralatan yang dapat menimbulkan bahaya berikutnya
• Jika berada dalam kantor atau ruangan yang memungkinkan untuk keluar,
segera evakuasi menuju tempat mengungsi yang telah ditetapkan
57. Apabila Anda berada di luar ruangan
• Tetap tenang dan jangan panik
• Menghindar dari pepohonan, bangunan, tiang listrik, papan reklame
dll yang dapat roboh
• Lindungi kepala dengan tangan Anda terhadap kejatuhan benda yang
keras
• Menghindar dari asap dan kebakaran
• Segera menuju tempat mengungsi apabila memungkinkan dan aman
• Segera hubungi Atasan / Unit Coordinator Anda untuk melaporkan
keberadaan dan kondisi Anda
Prosedur Penanggulangan Gempa Bumi