Dokumen tersebut merangkum pengenalan dan latihan untuk rencana tanggap darurat (ERP) yang meliputi pengertian, tujuan, fasilitas, organisasi, dan prosedur untuk berbagai keadaan darurat serta dampaknya bagi perusahaan."
3. PENDAHULUAN
Bahwa kecelakaan yang disebabkan faktor alam, teknis atau manusia dapat berakibat
fatal dan berubah menjadi bencana.
Bila bencana terjadi dan keadaan menjadi emergency, maka perlu ditanggulangi secara
terencana, sistematis, cepat, tepat dan selamat.
Untuk terlaksananya penanggulangan dimaksud perlu dibentuk Tim Tanggap Darurat
yang trampil dan terlatih, dilengkapi sarana dan prasarana yang baik serta sistem dan
prosedur yang jelas.Tim tersebut perlu mendapatkan pelatihan baik teori atau praktek
paling sedikit enam bulan sekali.
Kinerja Tim Tanggap Darurat akan sangat menentukan berhasilnya pelaksanaan
Penanggulangan Keadaan Emergency.
Dan akhirnya tujuan mengurangi kerugian seminimal mungkin baik harta benda atau
korban manusia akibat keadaan emergency akan dapat dicapai.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
4. Pengertian keadaan darurat
Situasi yg tidak diketahui yang mengancam
pekerja, setiap orang yang dapat mengganggu
proses operasi atau menyebabkan kerusakan fisik
dan lingkungan. (OSHA, 2001)
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
5. Pengertian keadaan darurat
Menurut Federal Emergency Management Agency (FEMA) dalam
Emergency Management Guide for Business and Industry.
Keadaan Darurat adalah segala kejadian yang tidak direncanakan yang dapat
menyebabkan kematian atau injury yang signifikan pada para pekerja, pelanggan atau
masyarakat umum; atau kejadian yang dapat mematikan bisnis atau usaha,
menghentikan kegiatan operasional, menyebabkan kerusakan fisik atau lingkungan,
atau sesuatu yang dapat mengancam kerugian fasilitas keuangan atau reputasi
perusahaan di mata masyarakat.
Menurut NFPA 1600.
Keadaan Darurat adalah segala kejadian atau peristiwa, alamiah atau akibat ulah manusia
yang memerluakan aksi penyelamatan dan perlindungan terhadap properti, kesehatan
masyarakat, dan keselamatan.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
6. ELEMENT PENTING
1. Kesiapan tanggap darurat (Emergency Response Plan-ERP) harus
berdasarkan analisa risiko yang berdampak pada kelangsungan
bisnis/kegiatan.
2. Peralatan, fasilitas, tenaga terampil harus terindentitas, teruji dan
tersedia secara memadai.
3. Semua orang (karyawan, tamu, kontraktor, tetangga) mengerti
tentang kesiapan tanggap darurat perusahaan/bisnis/kegiatan.
4. Periodik latihan dilaksanakan dan selalu membuat perubahan
perbaikan (continual improvement)
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
7. Mengapa perlu ERP?
Mengenali kemungkinan kondisi berbahaya yg belum pernah terjadi
Proses perencanaan dapat memperbaiki kekurangan, mis: kurangnya
sumber daya (peralatan, personil yg kompeten, bantuan), atau komponen
lainnya sebelum keadan darurat terjadi
Merupakan bentuk upaya utk mempromosikan kesadaran ber-K3
sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan.
Mengurangi korban dan kerusakan bila terjadi
Mendidik manusia pada kesadaran ‘it can happen here’ sehingga bisa
menentukan langkah antisipasi
Bila terjadi kondisi darurat terjadi bisa cepat mengambil keputusan utk
memobilisasi sumber daya: manusia, peralatan dan dukungan utk
penyelamatan.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
8. Tujuan Utama
1. Menyelamatkan korban/memberikan bantuan hidup
2. Mencegah luka/sakit yang lebih parah
3. Melindungi properti (peralatan, sarana dan failitas)
4. Melindungi lingkungan sekitar
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
9. Without
crisis management
Damage to
financial results,
reputation and
key relationships
Lost time/productivity
Time
Mengurangi
dampak
negatif dan
mempercepat
crisis recovery
The value of crisis
management
Negative
impact
With
crisis management
Crisis
event
IMPACT
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
10. Jenis-Jenis Keadaan Darurat:
PROSES ALAM
Banjir/Floods,
Badai Besar/Hurricanes,
Angin Putting Beliung/Tornadoes,
Kebakaran/Fires,
Tsunami
Gempa bumi
Sambaran petir
Penyakit pandemi seperti flu yang berbahaya
dll
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
11. Jenis-Jenis Keadaan Darurat:
BUATAN MANUSIA
Kebakaran
Ledakan
Runtuhnya bangunan
Kegagalan struktur utama
Tumpahan cairan kimia berbahaya (mudah terbakar, beracun
dll)
Terlepasnya bahan biologis berbahaya, atau bahan kimia
beracun
Ancaman teroris
Paparan radiasi pengion
Sumber daya utama (listrik) padam
Pasokan air terganggu (mati)
Kejadian yang menhilangnya proses komunikasi
Gangguan alam/lingkungan (angin, banjir, satwa liar, dll)
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
12. Kebakaran
Selain Sistim deteksi yang baik, peralatan yang efektif
Tindakan unit yang terlatih sangat penting agar bisa
meminimalisasi kecederaan, dan kerusakan serta
mengevakuasi para karyawan dan orang orang lain yang
terkena dampaknya.
Kebakaran besar maupun kecil mempunyai potensi sama
dalam menimbulkan ganguan lingkungan hidup, misalnya:
Hasil pembakaran berupa gas beracun dan debu
Tersebarnya partikel-partikel yang terbawa uap panas
Kontaminan yang mencemari sumber air
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
13. Banjir
Perusahaan yang berlokasi di daerah banjir harus
membuat tanggul dan bangunan beton atau tembok
yang bisa meminimalisasi resiko banjr.
Dalam pencegahan perlu memepertimbangkan:
Bahaya sengatan listrik
Penguat terhadap penyimpanan peralatan penting dan
bahan kimia
Persediaan pompa dan energi cadangan
Pencegahan tanah longsor yang bisa merusak konstruksi
Pasokan air minum yang mencukupi.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
14. Pekerja mogok
Bila terjadi pekerja mogok, ini akan sangat berdampak pada
operasional perusahaan, karena itu perusahaan harus selalu
mempunyai kesiapan menghadapinya.
Badai / Tornado
Para karyawan harus diinstruksikan bagaimana evakuasi tanpa
meninggalkan tugas tugas yang berbahaya bila tanpa pengawasan.
Karena itu prosedur evakuasi harus ada.
Gempa Bumi
Dalam merancang konstruksi perlu memperhitungkan intensitas gempa
yang mungkin terjadi
Sistem perlindungan terhadap aset aset berharga
Prosedur evakuasi untuk menghindari karyawan meninggalkan
pekerjaan yang berbahaya tanpa melakukan prsedur shut down yang
benar.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
15. Sabotase / ancaman bomb
Tindakan pengamanan didalam harus segera diambil untuk deteksi lanjut
dan informasi dini ke kepolisian setempat serta bantuan kekuatan untuk
pengamanan.
Pencegahan bisa dilakukan dengan kontrol akses yang baik.
Ledakan
Sangat berbahaya karena kejadiannya sangat mendadak tanpa adanya
peringatan dan bisa menyebabkan kecederaan dan kerusakan yang serius.
Evakuasi harus dilakukan untuk meminimalisasi jumlah korban.
Kecelakaan
Prosedur prosedur pencegahan, penanganan dan investigasi harus ada
saat sebuah kecelakaan terjadi. Kurangnya informasi dan rumor akan
membuat situasi menjadi kacau.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
16. Tumpahan bahan kimia /pelepasan gas/uap
Personil yang terlatih Komplit dengan APD harus dikerahkan untuk melakukan disposal secara legal dan
meminimalisasi dampak keracunan oleh gas karyawan atau orang-orang yang mungkin terkena.
Pentaatan terhadap sistem pengangkutan, penanaganan, penyimpanan diperlukan
Radiasi
Meskpun jumlah material radioaktif sedikit tapi mempunyai ancaman yang signifikan terhadap kesehatan
manusia. Karena itu fasilitas untuk mitigasi seperti shower, eyewash dan APD harus tersedia dan
memadai. Petugas proteksi Radiasi dan SOP mutlak perlu bagi perusahaan pengguna RA
Emergency-Energi
Biasanya terjadi karena kelangkaan bahan bakar dan kekurangan air di bendungan-bendungan PLTA.
Untuk meminimalisasi kerugian akibat ganguan proses produksi, perusahaan perlu mempunyai
sumber energi alternatif / double sourcing
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
17. AKIBAT BENCANA
Physik dan Materiil :
Korban jiwa (mati atau menderita).
Korban harta benda dan sarana / materiil untuk
kehidupan masyarakat atau sarana produksi
bagi kegiatan industry.
Terganggunya struktur kegiatan rutin produksi bagi
suatu industri atau kegiatan sosial bagi masyarakat.
Terganggunya kondisi ekonomi.
Non Materiil :
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
18. Dasar Hukum UU No.1 Tahun 1970
Pasal 3 ayat (1).
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat syarat
keselamatan kerja untuk :
mencegah, mengurangi, dan memadamkan
kebakaran,mencegah, mengurangi peledakan
memberikan kesempatan jalan menyelamatkan diri
dalam bahaya kebakaran
pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu
Pasal 9 ayat (3) Pengurus wajib membina K3
penanggulangan kebakaran
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
19. Ministry Regulation Kep. 186/Men/1999
Responsible Manager
Mencegah, mengurangi dan
memadamkan api melalui:
– Mengontrol sumber energi
– Menyediakan deteksi, alarm, alat pemadam
kebakaran, dan berarti untuk lolos
– Mengendalikan penyebaran asap, panas dan
gas
api organisasi
– Melakukan latihan kebakaran
– Menyediakan rencana tanggap darurat
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
20. Manajemen
Upaya-upaya yang terorganisir, meliputi perencanaan, pengambilan
keputusan dan penugasan sumber daya yang tersedia untuk mencegah,
mempersiapkan, mengurangi, merespon dan pulih dari dampak dari
semua bahaya
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
23. LANGKAH PENYUSUNAN ERP
Mitigation
Mitigasi
Response
Kesigapan
Preparedness
Kesiapsiagaan
Recovery
Pemulihan
Kajian awal yang dilakukan untuk mengeliminasi atau
menurunkan Derajat Resiko jangka panjang terhadap
Manusia atau harta Benda yang diakibatkan oleh
Bencana
Kegiatan yang dilakukan lebih lanjut berdasarkan Hasil Mitigasi, yang
mencakup Pengembangan Kemampuan Personil, Penyiapan Prasarana,
Fasilitas dan Sistem bila terjadi keadaan Emergency.
Kemampuan penanggulangan saat terjadi keadaan krisis/bencana yang
terencana, cepat, tepat dan selamat (termasuk tanda bahaya, evakuasi,
SAR, pemadaman kebakaran. dll).
Kegiatan jangka pendek untuk meulihkan kebutuhan pokok minimum
kehidupan masrarakat yang terkena bencana, dan jangka panjang
mengembalikan kehidupan secara normal.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
24. Yang Harus Dipastikan Keberadaannya
1. Mengidentifikasi jalur evakuasi, sarana alternatif melarikan diri, membuat ini
diketahui semua staf; menjaga rute agar tidak terhalang.
2. Penentuan lokasi aman bagi staf untuk berkumpul untuk jumlah kepala
untuk memastikan bahwa semua orang telah meninggalkan zona bahaya
(Titik Kumpul).
3. Menetapkan individu untuk membantu karyawan cacat dalam keadaan
darurat.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
25. 4. Fasilitas Pelaksanakan pengobatan yang terluka dan mencari yang
hilang bersamaan dengan upaya untuk mengandung darurat.
5. Menyediakan sumber alternatif bantuan medis ketika fasilitas yang
normal mungkin dalam zona bahaya.
6. Penetapan tingkat kerugian properti harus dimulai hanya ketika
keamanan semua staf dan tetangga pada risiko telah ditetapkan
dengan jelas.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
26. Fasilitas Access – Exit Route
Ketika mempersiapkan rencana darurat tindakan,
perlu, merancang rute evakuasi primer dan
sekunder
Sedapat mungkin dipastikan bahwa rute evakuasi
dan pintu keluar darurat memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
– Ditandai dengan jelas dan terang benderang;
Cukup lebar untuk menampung jumlah personil
mengevakuasi;
– Terhalang dan jelas dari puing-puing setiap saat; dan
– Tidak mungkin untuk mengekspos personil evakuasi
terhadap bahaya tambahan
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
27. Fasilitas Access – Exit
Route
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
28. FASILITAS KEADAAN
EMERGENSI
Megaphone.
Self Contain
Breathing Apparatus
(SCBA).
Lampu senter.
Baju Pemadam.
Helm pengaman
Respirator
Tandu.
Perkakas alat bantu pemadam
(Kapak, linggis dll).
Kursi Evakuasi (evachair).
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
30. KELOMPOK TEKNISI
Operator Ruang Monitor dan
Komunikasi,
Operator Lift,
Operator Listrik dan Genset,
Operator AC dan Ventilasi dan
Operator Pompa Pemadam
dan Tanki Air
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
31. Emergency Arrangement Checklist
Bahaya yang signifikan diidentifikasi.
Penilaian risiko yang dilakukan dan dicatat.
Perencanaan darurat telah didokumentasikan sesuai dengan segala yang relevan
Peraturan perundang-undangan.
Daerah bahaya adalah operasional dan efektif.
Peran dan tanggung jawab didefinisikan.
Layanan eksternal diidentifikasi dan darurat rincian kontak yang tersedia.
Orang yang kompeten telah ditunjuk.
Api penilaian risiko telah didokumentasikan.
Darurat rute dan ada disimpan jelas.
Peralatan darurat tetap terjaga.
Rencana darurat berlatih dengan latihan.
Tanda dan rambu-rambu peringatan dipilih dengan benar.
Informasi tentang pengaturan darurat tepat disebarluaskan.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
32. Pelatihan
1. Tim tanggap darurat :
Penggunaan berbagai jenis alat pemadam api
ringan
Pertolongan pertama pada kecelakaan
Prosedur penghentian mesin/proses
Prosedur evakuasi
Pengendalian tumpahan bahan
kimia/kebocoran gas
Penggunaan peralatan pelindung diri (masker,
dsb)
Prosedur pencarian dan penyelamatan korban
(search & rescue)
Konseling trauma
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
33. Pelatihan
2. Tenaga kerja secara umum
Rencana evakuasi
Sistem alarm
Prosedur pelaporan
Prosedur penghentian mesin/proses
Jenis potensi keadaan darurat
3. Manajer dan supervisor
Petunjuk penghentian pengoperasian
peralatan/proses
Prosedur evakuasi
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
34. P3K
Penyelenggaraannya disesuaikan dengan skala
kebutuhan.
Petugas P3K atau pun petugas lainnya yg
ditunjuk/ bertanggung jawab harus terlatih.
Prasarana & Sarana P3K harus tersedia dan
pada saat kejadian Darurat dapat dioperasikan
segera.
Sosialisasi Pelaksanaan P3K di tempat kerja
kepada seluruh pegawai yg komprehensif
Pencatatan pelaksanaan & kejadian P3K di
dokumentasikan (medical record)
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
35. RENCANA MENGHADAPI
KEADAAN DARURAT (ERP)
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
36. Perencanaan Tanggap Darurat adalah suatu
perencanaan strategis secara keseluruhan yang telah
terintegrasi prosedur standar operasi (SOP), The
Action Plan Insiden (IAP) dan Sistem Komando
Insiden (ICS) atau sistem manajemen darurat
fleksibel
SOP + IAP + ICS = ERP
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
37. SOP – Standard
Operating
Procedure
Urut-urutan an tata cara
penanggulangan dan kesiap-
siagaan tanggap darurat
Mengatur tugas dan tanggungjawab
dalam pelaksanaan (tiap-tiap)
kejadian tanggap darurat
Merupakan dokumen rujukan bagi
semua unit kerja dalam menghadapi
kejadian tanggap darurat
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
38. IAP – Incident
Action Plan
Merupakan langkah-langkah
singkat dalam menghadapi
kejadian emergensi
Ditujukan untuk semua orang
(termasuk yang awam) agar
memahami tindakan yang harus
dilakukan
Untuk memudahkan dibuat di
lembar yang berbeda dan diberi
warna serta label jenis kejadian
emergensi
Didistribusikan ke semua unit
yang terkait
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
40. ICS – Incident
Command
System
Urut-urutan komunikasi dalam
menghadapi kejadian
emergensi Gambar Diagram
Alur Pelaporan
Dibutuhkan:
― Diagram pelaporan
― Daftar nomer telpon sesuai
dengan diagram
― Naskah (isi) dari laporan (ini bila
diperlukan)
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
42. ERP TEAM
CHIEF EXECUTIVE OFFICER
( CEO )
CHIEF WARDEN
Safety & Security Manager
DEPUTY CHIEF WARDEN
Senior Manager Technical Services
MANAGEMENT PENYEWA
PEMANTAU
Fire Safety Officer
TECHNICAL COORDINATOR
Manager Technical Services
NARASUMBER
Koordinator Pengamanan dan
Penyelamatan - Security Manager
FLOORWARDEN
Monitoring
Operator Pompa
Kebakaran
Teknisi Lift
Kebakaran
Teknisi Lift
Penumpang
Operator Genset
Operator AC
Operator Fan
Pengendalian Asap
Tim Pemadam
Kebakaran
Tim Sekuriti
DEPUTY CEO
SECRETARY
Evaluator
Tim Evakuasi
Tim Parkir
Tim PPPK
Tim Pembersih
Kurir
Telefonis
Radio Operator
Petugas Sound System/
Public Address
Petugas Panel Kontrol
Stair Warden
Petugas
Pemadam
Pencari
Pemandu
Disabled &
PPPK
Evaluation
Officer
E
R
7
43. Uraian Tugas
1. Pimpinan emergency
berfungsi selaku emergency Director.
memantau atau mengawasi pelaksanaan pengendalian
emergency.
mengambil alih tugas Chief Warden / deputinya bila tidak dapat
melakukan tugasnya.
Memberikan pengarahan dalam pelaksanaan kendali emergency.
2. Warden
Memimpin operasi pemadaman tingkat awal dan penyelamatan
jiwa
Memastikan prosedur penanganan keadaan darurat ini dipatuhi
dan dilaksanakan oleh setiap personil termasuk penghuni gedung
Memberikan instruksi dalam setiap tindakan emergency
Melakukan komunikasi efektif dengan instansi terkait (Dinas
Kebakaran, Polisi, PLN, Tim SAR, dll)
Melaporkan status keadaan darurat kepada unsur pimpinan
Deputi Chief Warden membantu tugas-tugas Chief Warden
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
44. 3. Kelompok Komunikasi
– Kurir
Menyampaikan berita dari Chief Warden / Deputy Chief Warden
kepda Floor Warden pada saat ada gangguan pada sarana
komunikasi selama operasi penanggulangan tingkat awal
– Telephonis
Menerima dan mencatat laporan keadaan darurat
Segera menghubungi Chief Warden atau Deputinya untuk tugas
penanggulangan kebakaran tingkat awal
– Operator Radio
Melaksanakan hubungan komunikasi lewat handy talky dari dan
ke Chief Warden atau Deputy-nya
– Sound System
Menyampaikan pengumuman atau perintah Chief Warden atau
Deputy Chief Warden ke setiap lantai atau seluruh gedung
melalui public address system.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
45. - Operator kontrol panel
Memonitor terus menerus kontrol panel untuk
mengentahui terjadinya kebakaran secara dini
Jika monitor kontrol panel menyala dan alarm berbunyi
segera menghubungi zona / lantai yang termonitor lewat
public address untuk pengecekan situasi
Jika tidak diperoleh informasi dari Floor Warden di lantai /
zona yang termonitor itu, segera menuju ke lantai / zona
tersebut untuk memeriksa kejadian yang sebenarnya dan
segera melaporkannya ke Chief Warden atau Deputy-nya
Dalam terjadi alarm palsu, segera menghubungi Floor
Warden di lantai tersebut agar memberitahukan kepada
seluruh penghuni di lantai tsb.
Membunyikan general alarm atau alarm per lantai atas
perintah Chief Warden atau Deputy Chief Warden.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
46. 4. Kelompok Teknisi
– Operator Lift
Semua passenger lift tidak beroperasi dan kereta lift berada di lantai 1,
Main Lobby
Service lift akan dioperasikan sebagai lift kebakaran untuk keperluan
petugas security dan petugas Dinas Kebakaran untuk pemadaman
kebakaran dan menolong korban
– Operator A/C
Sistem AC tidak beroperasi atau pada posisi off.
– Operator Listrik / genset
Siaga mengoperasikan on atau off listrik pada lantai tertentu atau
seluruh gedung sesuai instruksi Chief Warden
Siaga mengoperasikan genset secara manual bila sistem otomatis tidak
bekerja pada saat pasokan listrik PLN terputus
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
47. – Operator Pompa Kebakaran
Siaga mengoperasikan pompa air secara manual
apabila sistem otomatis tidak bekerja sehingga
dapat menyediakan air untuk kebutuhan pemdaman
kebakaran
– Operator Pengendalian Asap
Siaga untuk mengoperasikan pressurized fan /
kipas udara tekanan positif secara manual pada
ruang tangga darurat bila sistem otomatis tidak
bekerja pada saat general alarm berbunyi.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
48. 5. Kelompok Sekuriti dan
Penyelamat
– Tim Pemadam Kebakaran
Memadamkan api pada kesempatan pertama
dengan alat yang tersedia secara cepat dan
tepat (menggunakan alat pemadam api
ringan atau hidran)
Melokalisasi area yang terbakar dengan
menyemprotkan hidran pada barang yang
mudah terbakar sampai Dinas Kebakaran
datang.
Membantu di lantai lain yang terbakar bila
memerlukan tenaga dan bekerja sama
dengan kelompok lain yang memerlukan
bantuan.
Menggunakan tangga darurat atau lift
kebakaran selama lift tersebut aman.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
49. – Tim Securiti
Menangani urusan keamanan dalam bangunan maupun
Iingkungannya saat penanggulangan keadaan darurat
berlangsung.
Melaksanakan pengawasan area dan mencegah orang
yang dicurigai menggunakan kesempatan melakukan
kejahatan.
Menangkap orang yang jelas-jelas te melakukan
kejahatan dan membawanya ke POSKO Sekuriti di Main
Lobby
Bersama tim evakuasi memeriksa ruangan dan
memastikan benar benar bahwa semua personhl telah
ke luar dengan aman dan mengunci pintu. Tim mi adalah
tim terakhir meninggalkan Iantai
Satu orang sekuriti bertugas menjaga dan
mengoperasikan lift kebakaran yang dipergunakan untuk
kelompok pemadam kebakaran serta membantu meng-
evakuasikan orang sakit, cedera, meninggal dan
sebagainya.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
50. – Tim Evakuasi
Mengatur dan menunjukkan rute untuk evakuasi, termasuk ruangan di
setiap lantai ke daerah tempat berkumpul / konsolidasi.
Memberi peringatan-peringtan terhadap orang yang membawa barang
berat/besar, orang yang akan menggunakan lift agar tidak
menimbulkan bencana tebih buruk.
Memeriksa ruangan kantor kemungkinan ada personil yang masih
tertinggal.
Bila ternyata masih ada yang tertinggal di dalam ruangan, segera lapor
ke Floor Warden selanjutnya laporkan ke Chief Warden.
Menghitung berapa jumlah korban (sakit, pingsan, meninggal, luka
luka) dan berusaha meng-evakuasikan korban melalui lift kebakaran,
tangga darurat atau mobil tangga Dinas Kebakaran.
– Tim Parkir
Mengatur perparkiran saat penanggulangan keadaan darurat termasuk
pengaturan jalur dan rambu-rambu
Mengatur arus mobil masuk dan ke luar termasuk mobil unit pemadam
Bekerjasama dengan tim sekuriti dan Kepolisian dalam masalah parkir
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
51. – Tim PPPK
Memberikan pertolongan kepada korban (sakit, cedera,
meninggal) di luar gedung setelah di-evakuasikan oleh
petugas evakuasi.
Berusaha memanggil ambulans dan mengatur
penggunaannya
Mengatur pengiriman orang sakit, cedera ke Rumah Sakit
terdekat dengan menggunakan ambulans
– Tim Pembersih / Janitor
Membersihkan area dari genangan air akibat pecahnya
kepala sprinkler, tumpahan cairan, bekas-bekas pemadaman
dll
Membantu dalam upaya pencarian lokasi bom, dalam hal
adanya ancaman bom dan searcher dalam pencarian orang,
barang dan sebagainya.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
52. 6. Tugas Petugas Peran Kebakaran dalam kondisi
normal
Memahami tata letak ruang bangunan, baik daerah perkantoran yang
menjadi tanggung-jawabnya maupun mengenai bangunan gedung
secara keseluruhan terutama mengenai jalan-jalan ke luar evakuasi
dsb
Memahami tentang alat-alat proteksi kebakaran yang terdapat dalam
bangunan, sistem pemadam dan pendeteksian kebakaran, cara
kerjanya dan menggunakannya.
Memahami cara pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan
menjaga keamanan secara baik di daerah yang menjadi tanggung-
jawabnya.
Memahami prosedur yang harus diikuti pada waktu terjadi keadaan
darurat dan bila terjadi haruslah diperoleh kepastian bahwa prosedur
tersebut akan dilaksanakan sebagaimana mestinya
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
53. Memelihara daftar yang terakhir tentang personil dibawah
tanggung-jawabnya dan berusaha mendidik mereka
mengenai peralatan yang ada, melakukan upaya
pencegahan kebakaran dan menerapkan prosedur evakuasi.
Bersama Chief Warden menentukan daerah berkumpul di
tempat parkir bagi penghuni lantai apabila terjadi keadaan
darurat dan meneliti anggota-nya sebelum mereka kembali
ke kantornya.
Menyediakan kotak PPPK dan mampu memberikan
pertolongan pertama pada kecelakaan.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
54. 7. Petugas Peran Kebakaran Penghuni Gedung Pada
saat Kebakaran
– Floor Warden
Memimpin operasi pemadaman tingkat awal dan tugas
penyelamatan jiwa di lantai yang menjadi tanggung-jawabnya.
Menerima perintah dan melaporkan jalannya operasi kepada
Chief Warden atau Deputy Chief Warden
– Stair Warden
Melaksanakan peng-evakuasian penghuni melalui tangga darurat
setelah mendapat perintah dari Floor Warden
– Petugas Pemadam
Memadamkan kebakaran tingkat awal dengan menggunakan
APAR atau hidran
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
55. – Petugas Pencari (Searcher)
Memeriksa secara cermat di semua ruangan di lantai tersebut untuk
memastikan apakah penghuni lantai sudah ber-evakuasi semua dan tidak ada
yang tertinggal
Berkewajiban melapor kepada Floor Warden
– Pemandu Orang Disabled
Membantu dan memandu orang-orang disabled ke tempat aman yang terdekat
(biasanya dua pemandu untuk setiap disabled person)
Meng-evakuasikan orang-orang disabled apabila instruksi evakuasi penghuni
gedung segera dilaksanakan
– Petugas PPPK Lantai
Memberikan pertolongan pertama terhadap korban di lantai yang menjadi
tanggung-jawabnya
Melaporkan kepada Tim PPPK Gedung
– Petugas Evaluasi
Menghitung jumlah karyawan yang
ber-evakuasi dari lantai yang menjadi
tanggung-jawabnya
Mengecek ulang di tempat berkumpul
di luar gedung
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
58. PROSEDUR EVAKUASI
KEBAKARAN
1. Timbulnya Keadaan Darurat
2. Bunyi alarm
3. Seluruh manusia dalam lokasi dinstruksikan utk evakuasi
(toilets and small rooms)
4. Menghubungi pemadam kebakaran
5. Menutup/menghalangi sebaran api dan melindungi
escape routes
6. Proses dan mesin dimatikan bila memungkinkan, ambil
tindakan penyelamatan jiwa
7. Petugas pemandu evakuasi membimbing ke assembly
point dan melaporkan siapapun yang telah
terselamatkan.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
59. PROSEDUR
EVAKUASI
GEMPA
1. Evakuasi dilakukan mengikuti jalur evakuasi yang telah ditentukan. Penanggungjawab
lantai memberikan aba-aba kepada rekan yang lain untuk memimpin proses evakuasi.
2. Barang berharga dan alat komunikasi jika memungkinkan dibawa pada saat gempa dengan
catatan tidak menghambat proses evakuasi.
3. Evakuasi dilakukan dengan tertib dan tidak saling dorong mendorong. Wanita yang
menggunakan sepatu hak tinggi diminta untuk dilepas guna menghindari kesulitan pada
saat evakuasi.
4. Penanggungjawab lantai membawa rekan-rekan ke area evakuasi (berkumpul) untuk
dilakukan absensi dan memberikan tindakan P3K jika ada korban.
5. Jika tidak memungkinkan untuk evakuasi, berlindung dibawah peralatan furnitur yang
cukup kuat dan tidak terbuat dari kaca. Pegang kaki furnitur tersebut selama terjadinya
gempa.
6. Jika tidak ada furnitur, dapat berlindung pada pondasi bangunan yang kuat dan tahan
terhadap gempa. Jangan lupa untuk melindungi kepala dan memperhatikan benda-benda
yang berjatuhan.
7. Apabila gempa sudah selesai, dapat keluar menuju area evakuasi (berkumpul). Jika terjebak
didalam runtuhan bangunan, maka cobalah untuk tetap tenang dan jika memungkinkan
menghubungi rekan lain menggunakan alat komunikasi yang dibawa.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
60. PROSEDUR
EVAKUASI
BANJIR
Bila terjadi bencana alam banjir yang datang secara perlahan-lahan, semua
karyawan harus mengamankan lingkungan sekitarnya dari kemungkinan bahaya
banjir yang lebih besar, yang dapat terjadi, disamping harus memperhatikan
keselamatan dirinya, misalnya :
1. Menyingkirkan benda-benda, sampah atau apapun yang dapat menghambat
/ menyumbat jalannya air.
2. Mematikan arus listrik dari kabel atau alat yang mungkin dapat terendam
air.
3. Memindahkan file atau dokumen dengan jarak 30 cm atau lebih tinggi dari
lantai sebelum meninggalkan ruangan.
4. Bila hal tersebut tidak bisa ditangani sendiri, minta bantuan orang lain
atau yang berwenang.Untuk menunggu keadaan selanjutnya, Kepala Bagian
harus memonitor dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan lainnya di
lapangan dengan meminta bantuan kepada bawahannya.
5. Bila keadaan bertambah buruk dan menjurus kepada keadaan darurat maka
lakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat yang
sesuai.
6. Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab membuat laporan
terjadinya banjir termasuk kerusakan bila ada kepada pihak-pihak yang terkait.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
61. PROSEDUR
EVAKUASI
GEMPA
TSUNAMI
1. Merunduk, Lindungi Kepala dan Bertahan di tempat aman!
2. Beranjaklah beberapa langkah menuju tempat aman terdekat.
3. Tetaplah di dalam ruangan sampai guncangan berakhir dan anda yakin telah aman
untuk keluar.
4. Menjauhlah dari jendela.
5. Jika anda sedang di tempat tidur, tunggu dan tetaplah disana sampai gempa mereda,
lindungi kepala anda dengan bantal.
6. Jika anda berada di luar ruangan, carilah titik aman yang jauh dari kemungkinan
rubuhnya bangunan, pohon, dan kabel. Rapatkan badan anda ke tanah.
7. Jika anda di dalam mobil, melambatlah dan kemudikan mobil anda menuju titik aman,
keluarlah dari kendaraan dan lakukan evakuasi.
8. Periksalah diri anda, apakah ada yang terluka. Lindungi diri anda dari bahaya
selanjutnya dengan memakai celana panjang, baju lengan panjang, sepatu dan
sarung tangan.
9. Tolonglah orang lain yang luka. Berikan pertolongan pertama terhadap korban yang
cedera serius.
10. Jika terjadi kebakaran. Cari pemadam api. Matikan gas jika anda mencium bau gas
atau jika menurut anda gas tersebut mengalami kebocoran.
11. Hidupkan radio untuk mendengarkan instruksi dan informasi.
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
62. Prosedur Evakuasi Ancaman Bom
1. Rekam Pembicaraan Yang Terjadi:
Semakin banyak informasi yang dapat diperoleh dari si penelepon, semakin besar peluang ancaman tersebut dapat
diatasi.
Pada saat menerima ancaman bom, sangatlah penting bagi si penerima telepon untuk berusaha bersikap tenang dan
jangan menutup telepon bahkan setelah telepon tersebut telah diputus. Line/jalur "yang terbuka" ini mungkin dapat
digunakan untuk menelusuri keberadaan si penelepon.
Selama menerima telepon dari orang/sipenelpon diusahakan tetap tenang.
Mengupayakan agar si penelpon terus bicara dan mencatat seluruh percakapan :
- Dimana bom dipasang
- Berapa banyak bom yang dipasang
- Kapan bom akan meledak
- Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab segera melapor kepada pejabat yang terkait atau petugas
yang ditunjuk.
Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab menindak lanjuti laporan yang diterima dengan segera melakukan
tindakan penanganan keadaan darurat.
2. Laporkan Telepon Yang Diterima
Segera laporkan kepada Polisi dengan menggunakan saluran telepon yang lain.
3. Lakukan Evakuasi
Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab memberikan penjelasan kepada semua pegawai mengenai langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi kondisi darurat akibat ancaman bom.
E
R
7
63. CEK LIST PEMERIKSAAN
FASILITAS EVAKUASI
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7
64. CHECKLIST FASILITAS EVAKUASI
TICK BILA SESUAI
NO FASILITAS EVAKUASI
TANDA
KET
YA TDK
1 Perencanaan hrs termasuk ketentuan
emergency evakuasi personel
2 Prosedur evakuasi untuk tiap area sesuai
dg fasilitas yg ditentukan
3 Minimal ada 2 rute evakuasi pada setiap
area
4 Susunan dan type alarm yang digunakan
diinformasikan pada seluruh pekerja
5 Petugas yang bertanggung jawab bertugas
melaksanakan evakuasi scr keseluruhan
E
R
7
65. NO FASILITAS EVAKUASI
TANDA
KET
YA TDK
6 Perintah untuk kembalii ke tempat kerja to
diberikan oleh Petugas yg bertanggung
jawab.
7 Petugas di tiap area mempunyai tugas
tertentu :
Membimbing yg lain ke rute evakuasi
Mengecek area untuk pengunjung
Mematikan peralatan, menutup
jendela, pintu dll
8 Apakah perencanaan melakukan pelatihan
paling sedikit 1 kali setahun?
9 Apakah latihan evakuasi dilakukan dlm 12
bln terakhir ini ?
10 Apakah tanda keluar dipasang?
11 Apakah seluruh pekerja mengetahui
instruksi evakuasi ?
TICK BILA SESUAI
E
R
7
66. NO FASILITAS EVAKUASI
TANDA
KET
YA TDK
12 Apakah peta atau instruksi evakuasi dipasang?
13 Apakah area berkumpul sdh diatur dg jrk yg
aman ?
14 Apakah ada ketentuan penghitungan jml pekerja
:
instruksi diberikan saat melaporkan pekerja
yang tdk berada di area seharusnya.
procedure untuk tiap area untuk menghitung
dan melaporkan pekerja yg ada
Melakukan penghitungan terhadap
pengunjung
Punya petugas yg bertanggung jawab di
control room untuk merekam penghitungan
15 Apakah perencanaan punya prosedure khusus
penggunaan peralatan ?
16 Apakah ada ketentuan untuk angkutan temporer
?
TICK BILA SESUAI
E
R
7
67.
68. 68
Keep Calm Stay Healty
Awareness Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
HSE TRAINING & EDUCATION
E
R
7