Pelatihan penurunan air tak berekening memberikan panduan untuk menerapkan aspek keselamatan dan kesehatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan. Pelatihan ini membahas elemen kompetensi seperti penerapan ketentuan K3, pengelolaan lingkungan kerja, dan kepastian mutu. Pelatihan juga menjelaskan cara mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan risiko dalam pekerjaan penggalian dan perbaikan pipa.
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
K3 PIPA
1. DEWAN PIMPINAN DAERAH PERPAMSI PROPINSI JAWA TENGAH
YAYASAN PENDIDIKAN TIRTA DHARMA PAMSI
PELATIHAN PENURUNAN AIR TAK BEREKENING
7 – 12 Februari 2011
2. ELEMEN KOMPETENSI
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menerapkan
ketentuan K3
pada
pelaksanaan
pekerjaan
1. Ketentuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja diidentifikasi dalam rangka
penyiapan daftar simak potensi bahaya / kecelakaan.
2. Daftar simak tentang potensi bahaya penilaian resiko dan pengendalian resiko
dibuat dan dijelaskan sesuai dengan persyaratan teknis yang ditentukan.
3. Pengendalian resiko dengan pemasangan semboyan, poster K3L dan rambu
peringatan serta pemakaian alat pelindung diri (APD) dilakukan pada
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Catatan tentang hasil dan kendala penerapan ketentuan K3 ditempat kerja
dibuat sesuai dengan SOP
2. Menerapkan
ketentuan
pengelolaan
lingkungan
kerja pada
pelaksanaan
pekerjaan
1. Ketentuan tentang pengelolaan lingkungan kerja dijelaskan sesuai ketentuan
yang berlaku.
2. Aspek lingkungan diidentifikasi sebagai bahan pertimbangan dalam penyiapan
pelaksanaan pekerjaan.
3. Pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan ditempat kerja diterapkan
sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Catatan tentang hasil dan kendala pengelolaan lingkungan dan pemantauan
lingkungan ditempat kerja dibuat sesuai dengan SOP
3. Menerapkan
ketentuan
kepastian
mutu pada
pelaksanaan
pekerjaan
1. Prosedur mutu pada proses pengadaan, pelaksanaan sampai dengan
penyerahan kegiatan diidentifikasi sebagai dasar dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Prosedur mutu pada pelaksanaan pekerjaan diterapkan sesuai ketentuan yang
berlaku.
3. Penerapan Pengendalian Mutu diukur dan dipantau sesuai standar mutu yang
ditetapkan
4. Catatan tentang hasil dan kendala penerapan pengendalian mutu dibuat sesuai
dengan SOP
3. SEJARAH K3
• Era revolusi industri (abad 18)
– Perubahan sistem kerja :
– Penggunaan tenaga mesin
– Pengenalan metode baru pengolahan bahan baku
– Pengorganisasian pekerjaan
– Muncul penyakit yg berhubungan dengan pemajanan
• Era industrialisasi
– Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi (APD,
safety device dan alat-alat pengaman)
• Era Manajemen
– Heirich (1931), teori domino
– Bird and German, teori Loss Causation Model
– ISO, SMK3 dll
4. DEFINISI K-3
» Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit, dll
(ACCIDENT PREVENTION)
Filosofi
Pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan :
• tenaga kerja dan manusia pada umumnya,
baik jasmani maupun rohani,
• hasil karya dan budaya menuju masyarakat
adil, makmur dan sejahtera;
5. TUJUAN
• Melindungi para pekerja dan orang
lain di tempat kerja
• Menjamin agar setiap sumber
produksi dapat dipakai secara aman
dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar
6. KESELAMATAN (SAFETY)
1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan
(control of accident loss)
2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan
dan menghilangkan/mengendalikan resiko
yang tidak bisa diterima (the ability to
identify and eliminate unacceptable risks)
8. HAZARD
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan kerusakan (harm).
Hazard dapat berupa bahan-bahan
kimia, bagian-bagian mesin, bentuk
energi, metode kerja atau situasi kerja.
9. Adalah kerusakan atau bentuk kerugian
berupa kematian, cidera, sakit fisik atau
mental, kerusakan properti, kerugian
produksi, kerusakan lingkungan atau
kombinasi dari kerugian-kerugian tadi.
10. DANGER
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
Danger adalah lawan dari aman
atau selamat.
11. “RISK”
The chance of loss or gain
Resiko adalah ukuran
kemungkinan kerugian yang akan
timbul dari sumber bahaya
(hazard) tertentu yang terjadi.
Untuk menentukan resiko membutuhkan
perhitungan antara konsekuensi/
dampak yang mungkin timbul dan
probabilitas, yang biasanya disebut
sebagai tingkat resiko (level of risk).
12. PENILAIAN RESIKO
Adalah pelaksanaan metode-metode untuk
menganalisa tingkat resiko, mempertimbangkan
resiko tersebut dalam tingkat bahaya (danger)
dan mengevaluasi apakah sumber bahaya itu
dapat dikendalikan secara memadai serta
mengambil langkah-langkah yang tepat.
15. $1
$5 HINGGA $50
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI
(BIAYA YANG TAK
DIASURANSIKAN)
$1 HINGGA $3
BIAYA LAIN YANG
TAK DIASURANSIKAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
• Terlambat dan ganguan produksi
• Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
fasilitas dan peralatan gawat darurat
• Sewa peralatan
• Waktu untuk penyelidikan
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
• Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
atau biaya melatih
• Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
16. Data dilaporkan
dan tercatat
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Kecelakaan Ringan
Kerusakan Properti
Nyaris Celaka
• Perbuatan &
Kondisi Tidak
Aman
• Bahaya
17. DEFINISI INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.
18. DEFINISI ACCIDENT
Suatu kejadian yang
tidak diinginkan
berakibat cedera pada
manusia, kerusakan
barang, gangguan
terhadap pekerjaan dan
pencemaran lingkungan.
19. LOGIKA TERJADINYA KECELAKAAN
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Squen)
LOSSES
INSIDENT
IMEDIATE
CAUSES
BASIC
CAUSES
LACK OF
CONTROL
20. Aman (safe) adalah suatu
kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber bahaya
telah dapat dikendalikan ke
tingkat yang memadai, dan
ini adalah lawan dari bahaya
(danger).
21. IDENTIFIKASI BAHAYA
PENURUNAN KEHILANGAN AIR
NO KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA
1 Melaksanakan Dan Mengorganisasi
Aktivitas Sesuai Jadwal Pelaksanaan
2 Menghitung Besaran Neraca Air
3 Merencanakan Dan Mengkoordinasi
Survey Lapangan
4
Menentukan Metode Pengendalian
Kehilangan Air Berdasarkan Analisis
Neraca Air
5 Membuat Distrik Meter Area (DMA)
Sistem Jaringan Pipa Distribusi
6 Melaksanakan Pemantauan pada
Distrik Meter Air (DMA)
7 Merencanakan Penurunan
Kehilangan Air
8 Membuat Laporan Penanggulangan
Kehilangan Air SPAM
25. PENGENDALIAN RESIKO
PEKERJAAN PENGGALIAN
NO
RESIKO
IDENTIFIKASI PENGENDALIAN
1 Tertabrak lalu lintas • Pemasangan semboyan
• Pemasangan pagar pengaman
• Pengaturan lalu lintas
• APD (vest pengaman)
2 Jatuh kegalian • Tangga
• Pemasangan semboyan
• Pemasangan pagar pengaman
3 Tertimpa peralatan dan benda lain • Safety helm
• SOP/IK alat-alat pengangkat
4 Genangan air • Pemasangan semboyan
• Pemasangan pagar pengaman
• Saluran drainase
• Pompa pengering
5 Tebing galian longsosr • Konstruksi penguat tebing
26. ALAT PELINDUNG DIRI
SAFETY VEST (ROMPI PENGAMAN)
• Alat untuk melindungi dari
bahaya tertabrak lalu lintas, atau
peralatan
• Tidak bisa melindungi
sepenuhnya, karena pemakai bisa
terlihat dari kejauhan secara
mencolok
• SAFETY BOOT (SEPATU PENGAMAN)
• Alat untuk melindungi dari bahaya
kejatuhan/terantuKkbenda keras
pada bagian kaki
• SAFETY HELM (TOPI PENGAMAN)
• Alat untuk melindungi dari bahaya
kejatuhan/terantuKkbenda keras
pada bagian kepala
30. KONSTRUKSI PERANCAH UNTUK
KEAMANAN DARI LONGSOR
• Kemantapan tebing galian tergantung
dari;
Jenis tanah
Kandungan air pada tanah tebing
galian
Tinggi tebing galian
Beban disekitar tebing galian
• Untuk mencegah runtuh/longsor diberi
konstruksi penahan (kayu/baja)
32. DAFTAR SIMAK
PDAM TIRTA ADEM DAFTAR SIMAK K3L
PENGGALIAN DAN
PERBAIKAN PIPA
Lokasi kerusakan ND : mm Bahan pipa :
ALAT PELINDUNG DIRI
NO URAIAN YA TIDAK
TIDAK
ADA CATATAN
1 Apakah pakian kerja sesuai dg pekerjaannya ?
2 Apakah ada prosedur APD ?
3 Apakah topi keselamtan dipakai ?
4 Sepatu keselamatan selalu dipakai ?
5 Rompi keamanan selalu dipakai ?
Pengawas/Supoervisor ; Tanggal;
……………………………………. ../../….
PENILAIAN
BURUK ------------- SANGAT BAIK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Form No;…….
33. DAFTAR SIMAK
PDAM TIRTA ADEM DAFTAR SIMAK K3L
PENGGALIAN DAN
PERBAIKAN PIPA
Lokasi kerusakan ND : mm Bahan pipa :
TANDA, SEMBOYAN, SINYAL DAN BARIKADE
NO URAIAN YA TIDAK
TIDAK
ADA CATATAN
1 Daerah berbahaya ditandai dengan baik
2 Tanda khusus utk peralatan yang berbahaya
3 Daerah selalau dijaga kebersihannya
4 Ada pengetur lalu lintas
Pengawas/Supoervisor ; Tanggal;
……………………………………. ../../….
PENILAIAN
BURUK ------------- SANGAT BAIK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Form No;…….
34. DAFTAR SIMAK
PDAM TIRTA ADEM DAFTAR SIMAK K3L
PENGGALIAN DAN
PERBAIKAN PIPA
Lokasi kerusakan ND : mm Bahan pipa :
PEKERJAAN PENGGALIAN
NO URAIAN YA TIDAK
TIDAK
ADA CATATAN
1 Pekerja cukup ahli
2
Pekerja terlindung dari dinding galian yg
runtuh
3 Tumpukan galian lebih dari 0,5 m dari galian
4 Daerah berbahaya diberi barikade
4 Pekerja aman dari kejatuhan benda keras
5 Galian yang lebar diberi jembatan
6
Saluran drainase apabila ada
genangan/banjir
Pengawas/Supoervisor ; Tanggal;
……………………………………. ../../….
PENILAIAN
BURUK ---------- SANGAT BAIK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Form No;…….
35. DAFTAR SIMAK
PDAM TIRTA ADEM DAFTAR SIMAK K3L
PENGGALIAN DAN
PERBAIKAN PIPA
Lokasi kerusakan ND : mm Bahan pipa :
DEREK, KATROL DAN ALAT PENGANKAT
NO URAIAN YA TIDAK
TIDAK
ADA CATATAN
1 Dokumentasi hasil inspeksi peralatan
2 Petunjuk beban maksimum
3 Terdapat SOP/IK oeprasi alat
4 Operator terlatih
5 Daerah kerja terlindungi dan aman
6 Tenaga listrik cukup
Pengawas/Supoervisor ; Tanggal;
……………………………………. ../../….
PENILAIAN
BURUK ------------- SANGAT BAIK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Form No;…….