3. Jens Martensson
Apa itu Hepatitis?
Hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver.
Berdasarkan
penyebabnya, hepatitis
dikelompokkan menjadi:
a. Hepatitis A
b. Hepatitis B
c. Hepatitis C
d. Hepatitis D
e. Hepatitis E
3
Berdasarkan tingkat
bahayanya, dibagi
menjadi:
a. Hepatitis Akut
Baru saja terinfeksi
hepattis, bisa sembuh total
atau lenjut kronis.
a. Hepatitis Kronis
Peradangan hati
berkelanjutan
4. Jens Martensson
• Penyakit hepatitis bukan hanya masalah
kesehatan di Indonesia melainkan dunia.
Hepatitis A, dan E bahkan kerap muncul
sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) karena
berhubungan dengan perilaku hidup
• Indonesia merupakan negara dengan
endemisitas tinggi Hepatitis B, terbesar
kedua di negara South East Asian Region
(SEAR) setelah Myanmar. Berdasarkan
hasil riset Kesehatan Dasar (Riskesdas),
studi dan uji saring darah donor PMI maka
diperkirakan di antara 100 orang
Indonesia, ada 10 di antaranya yang
terinfeksi hepatitis B atau C.
4
Fakta Hepatitis
https://www.liputan6.com/health/read/2280928/sekelumit-mengenai-hepatitis-a-b-c-d-
dan-e
5. Jens Martensson
Hepatitis A
Peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A (VHA)
• Virus ini bersifat tahan asam, termostabil,
dan tahan terhadap empedu.
• Penularannya biasa terjadi secara fecal-
oral (masuk ke dalam saluran pencernaan
melalui makanan dan minuman yang
tercemar tinja penderita VHA).
• Gejala : demam, sakit kepala, mual dan
muntah sampai ikterus (kondisi tubuh
menjadi terlalu banyak bilirubin sehingga
kulit dan bagian putih mata menjadi
berwarna kuning), bahkan dapat
menyebabkan pembengkakan hati.
• Pencegahan : menjaga kebersihan
lingkungan, makanan dan minuman
5
7. Jens Martensson
• Virus ini selain menginfeksi manusia bisa juga
menginfeksi simpanse.
• VHB dapat ditemukan pada cairan tubuh (darah,
air liur, cairan sperma dan vagina) namun tidak
semua memiliki kadar virus yang infeksius.
• Penularannya 95 persen terjadi pada masa
persalinan dan 5 persen intra uterina. Penularan
horizontal melalui transfusi darah, jarum suntik
tercemar, pisau cukur, tato, dan transplantasi
organ.
• Gejala: lesu, nafsu makan berkurang, demam
ringan, nyeri abdomen sebelah kanan, air
kencing berwarna teh.
7
Hepatitis B
Virus hepatitis B (VHB) merupakan virus DNA
10. Jens Martensson
• Virus RNA dengan defek artinya virus ini
tidak mampu bereplikasi secara sempurna
tanpa bantuan virus lain, yaitu virus
hepatitis B.
• Penularannya mengikuti perjalanan
penyakit hepatitis B (parenteral), artinya
jika virus hepatitis B akut yang diderita
sembuh, maka VHD juga akan hilang.
• Penularan: Urine, Kehamilan (dari ibu ke
janin), Persalinan (dari ibu ke bayi), Cairan
sperma, Cairan vagina dan Darah.
10
Hepatitis D
Virus hepatitis D ini merupakan virus RNA dengan defek
11. Jens Martensson
Gejala Hepatitis D
KONDISI AKUT
• Kelelahan.
• Kehilangan selera makan.
• Nyeri di perut kanan atas.
• Urine gelap.
• Mual.
• Muntah.
• Menguningnya kulit dan bagian
putih mata (penyakit kuning).
KONDISI KRONIS
Tidak mengalami gejala apa pun
bahkan setelah bertahun-tahun
terinfeksi virus. Namun, seiring
waktu, mereka mungkin melihat
gejala dari komplikasi infeksi,
seperti kerusakan parah pada
hati.
11
12. Jens Martensson
• Penularan : melalui jalur fecal oral. air
minum yang tercemar tinja merupakan
media penularan yang paling umum.
• Gejala: menyerupai flu, sampai icterus
(warna kuning yang tampak pada kulit ).
• Pencegahan : memperhatikan kebersihan
diri dan lingkungan, tidak mengonsumsi air
yang kotor dan makanan mentah. Ini
termasuk mengonsumsi buah-buahan,
sayuran, dan kerang.
Hepatitis E
12
Hepatitis E disebabkan oleh virus RNA berbentuk sferis( bentuknya leengkung).
13. Jens Martensson
• Ditemukan didalam nukleus atau inti sel
dan juga didalam cairan inti sel atau
nucleoid,
• DNA tidak bisa meninggalkan inti nucleus
• DNA memiliki bentuk double heliks
• Memiliki rantai nukleotida yang jauh lebih
panjang jika dibandingkan dengan rantai
RNA
• DNA dapat membuat dirinya sendiri
dengan cara replikasi yang dibantu oleh
enzim DNA polimerase
Virus DNA
• ditemukan didalam sitoplasma sel,
nukelus, dan ribosom.
• RNA dapat meninggalkan intinya
• RNA memiliki bentuk heliks tunggal
• Memiliki rantai nukleotida yang jauh lebih
pendek jika dibandingkan dengan rantai
DNA
• RNA tidak bisa mereplikasi dirinya sendiri.
RNA disintesis oleh DNA dengan bantuan
enzim RNA polimerase saat dibutuhkan
Virus RNA
Jenis Virus DNA dan RNA
13
Perbedaan