2. ● Firda Elisa
● Herlina
● M.Rifathul Ikcram
● Rispita Anggraini
Anggota
Kelompok 5
3. Pengertian
Gelas
Oleh karena sifatnya yang sangat ideal gelas
banyak digunakan di banyak bidang kehidupan.
Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang tajam.
Sifat kaca ini bisa dimodifikasi dan bahkan bisa
diubah seluruhnya dengan proses kimia atau dengan
pemanasan.
Gelas adalah benda yang transparan,
lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi
dengan barang kimia, dan tidak aktif
secara biologi yang bisa dibentuk
dengan permukaan yang sangat halus
dan kedap air.
4. Bahan Baku
Pembuatan
Gelas/Kaca
Pasir Kuarsa (SiO2)
Pasir yang digunakan untuk membuat kaca
haruslah kuarsa yang hampir murni.
Kandungan besinya tidak boleh melebihi 0,45%
untuk gelas pecah belah atau 0,015% untuk
kaca optic, sebab kandungan besi bersifat
merusak warna kaca.
Soda Ash (Na2O)
Soda (Na2O) terutama didapat dari soda abu padat
(Na2CO3). Sumber lainnya adalah bikarbonat, kerak
garam, dan natriun nitrat. Fungsi dari Na2O adalah
menurunkan titik lebur bahan-bahan ketika proses
peleburan bahan baku. Secara umum, penggunaan
Soda Ash adalah mempercepat pembakaran
Limestone (CaCO3)
Sumber gamping (CaO) yang terpenting
adalah batu gamping dan gamping bakar
dari dolomite (CaCO3. MgCO3). Fungsi
utama dari CaCO3 adalah mempercepat
proses pendinginan kaca. selain itu saat
proses pelelehan bahan baku CaCO3 juga
dapat mempermudah peleburan
(menurunkan temperatur peleburan).
5. Bahan Baku
Tambahan
Pembuatan
Gelas/Kaca
Feldspar
mempunyai banyak
keunggulan dibanding produk
lain, karena murah, murni, dan
dapat dilebur.
Borax
adalah bahan campuran yang
menambahkan Na2O dan
boron oksida kepada kaca.
Kerak garam
diperkirakan dapat membersihkan buih yang
mengganggu pada tanur tangki. Sulfat ini harus
dipakai bersamakarbon agar tereduksi menjadi
sulfite.
Kulet (cullet)
adalah kaca hancuran yang
dikumpulkan dari barang-barang
rusak, pecahan beling dan
berbagai kaca limbah.
Blok refraktori
untuk industri kaca dikembangkan khusus
berhubung dengan kondisi yang hebat yang
harus dialami dalam penggunaannya
6. tue
thu
fri
Adapun gelas memiliki sifat yaitu:
a) Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas
yang rendah
b) Tahan korosi
c) Sifat listriknya dapat insulator, semikonduktor,
konduktor bahkan superkonduktor
d) Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik
e) Keras dan kuat
f) Kekuatan tekan lebih besar dari kekuatan tarik
Karakterisasi
Gelas
7. Na2O
a) Didapat dari abu soda (soda
ash) atau natrium karbonat
b) Memperbesar pemuaian
c) Mempertinggi daya tahan
terhadap kejutan suhu tetapi
menurunkan akan sifat
ketahan lamaan dari gelas
SiO2
a) Didapat dari kuarsa (bahan
pokok pembuatan gelas)
b) Melebur pada suhu tinggi
dan membentuk cairan
bening
c) Dengan penggunaan silika
ini, pengembangan gelas
akibat perubahan suhu
akan kecil
Al2O3
a) Didapat dari felspar atau
nephelin syenit
b) Menaikkan suhu lebur
dan viskositas gelas
c) Memperbaiki sifat tahan
lama
B2O3
a) Didapat dari borax
(Na2B4O7.10H2O)
b) Pemuaiannya kecil
dan untuk gelas
borosilikat
CaO atau MgO
a) Didapat dari batu kapur
atau batu dolomit
b) Penurunan suhu lebur
c) Mempertinggi sifat
ketahanlamaan gelas
PbO
a) Dicampur dengan
silika membentuk
gelas “flinit” (gelas
mutu tinggi untuk
rumah tangga)
Bahan - Bahan Gelas
8. Jenis – Jenis
Gelas
Gelas Soda-lime
Hampir semua gelas adalah gelas silika; yang
didasarkan pada jaringan tiga dimensi dari silikon
dioksida. Gelas atau kaca kuarsa dibuat hanya
dengan memanaskan silikon dioksida murni
dengan suhu di atas 2000oC dan kemudian
menuangkan cairan kental ke dalam cetakan
Gelas Borosilikat
Di laboratorium kimia, dibutuhkan kaca
atau gelas yang tidak akan retak oleh
stres termal ketika dipanaskan; kaca
borosilikat digunakan untuk tujuan ini.
Sekitar 35 persen dari produksi boron
digunakan dalam pembuatan kaca atau
gelas borosilikat
Gelas Timbal
Gelas timbal memiliki indeks bias yang tinggi;
sebagai hasilnya, ketika permukaan kaca dipotong
akan menimbulkan kilau seperti batu permata, dan
gelas ini digunakan untuk gelas pecah-belah.
9. tue
thu
fri
Pembentukan
Gelas
Silikon dioksida mudah membentuk
gelas karena jaringan tiga dimensi
dengan ikatan kovalen Si-O yang kuat
dalam leburan tidak mudah pecah dan
lebih baik saat dingin; aturan
Zachariasen menyebutkan tentang sifat
kecenderungan yang menyebabkan
pembentukan kaca.
Bahan Baku Pembuatan Gelas
1. Pasir kuarsa/silika dengan
kemurnian SiO2 99.1-99.7%
2. Sodium karbonat/soda abu
(Na2CO3)
3. Asam borat/borax
4. Phosfor pentaoksida
5. Dolomit (CaCO3.MgCO3), dll.
10. Salah satu produsen kaca atau gelas adalah PT
Asahimas Flat Glass Tbk. Produsen kaca
terkemuka ini didirikan oleh Bapak Toshiya
Iwasaki. Pada tahun 1975, perusahaan
memulai pembangunan pabrik kaca pengaman
dan segera memulai produksi komersial
menggunakan proses Temper pada tahun
1976. Pada tahun yang sama, Asahimas juga
membangun Furnace kedua untuk Flat Glass di
Jakarta danmemulai produksi komersial pada
tahun 1977.
Produsen Pembuatan Gelas
Furnace pertama berlokasi di Jakarta, sedangkan yang kedua di Surabaya. 1985 juga
merupakan tahun penting untuk kaca keselamatan yang menemukan proses laminating
kaca pengaman yang baru.
11. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida
anorganik yang tidak mudah menguap, yang dihasilkan dari
dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir
serta berbagai penyusun lainnya. Pada kaca, jarak partikelnya saling
berjauhan dan tidak tertaur seperti zat cair. Terdapat berbagai jenis
kaca yang dibuat dari beberapa proses. Kaca borosilikat memiliki titik
beku yang lebih rendah dibanding kaca soda-lime sehingga lebih
banyak digunakan terutama dalam laboratorium kimia.
Kesimpulan