Dokumen tersebut membahas berbagai jenis kaca dan aplikasinya dalam industri, termasuk definisi kaca, bahan utama dan sifatnya, jenis-jenis kaca berdasarkan komposisi dan fungsi, serta sejarah singkat produksi kaca.
3. Pengertian Kaca
kaca adalah benda yang transparan, lumayan kuat,
biasanya tidak bereaksi dengan barang kimia, dan
tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan
permukaan yang sangat halus dan kedap air.
Oleh karena sifatnya yang sangat ideal gelas banyak digunakan di banyak bidang
kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca ini
bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia atau
dengan pemanasan. Kaca adalah salah satu produk industri kimia yang paling
akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Tetapi seberapa banyakkah yang kita
ketahui tentang senyawa unik ini? Inilah beberapa fakta tentang kaca.
4. Fakta Kaca Dari Sesi Kimia Dan Fisika
Fisika kimia
kaca merupakan zat cair yang sangat dingin.
Disebut demikian karena struktur partikel-partikel
penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam
zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi
akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat
cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak “sempat”
menyusun diri secara teratur.
Kaca adalah gabungan dari berbagai oksida
anorganik yang tidak mudah menguap , yang
dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa
alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai
penyusun lainnya.
5. Fakta Kaca Berdasarkan Sejarahnya
▪ Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini dibuat oleh Pliny, yang
menceritakan bagaimana pedagang-pedangang phoenisia purba menemukan
kaca tatkala memasak makanan. Periuk (tempat masak) yang digunakannya
secara tidak sengaja diletakkan di atas massa trona di suatu pantai.
• Sejak tahun 6000 atau 5000 sebelum Masehi, orang mesir telah membuat
permata tiruan dari kaca dengan ketrampilan yang halus dan keindahan yang
mengesankan. Kaca jendela sudah mulai disebut-sebut sejak tahun 290. Silinder
kaca jendela tiup ditemukan oleh para pendeta pada abad kedua belas. Dalam
abad tengah, Venesia memegang monopoli sebagai pusat industi kaca.
• Di jerman dan inggris, kaca baru mulai dibuat pada abad ke-16. Secara
keseluruhan sebelum tahun 1900, industri ini merupakan seni yang dilengkapi
oleh rumus-rumus rahasia yang dijaga ketat. Proses pembuatannya-pun
bersifat empiris dan hanya berdasarkan pada pengalaman.
6. ▪ Ibnu Firnas dikenal sebagai ilmuwan pertama yang memproduksi
kaca dari pasir dan batu-batuan. Pada abad ke-8 M, ahli kimia itu
secara mengejutkan telah menjelaskan tak kurang dari 58 resep
orisinil untuk memproduksi gelas atau kaca berwarna. Rumus
pembuatan kaca berwarna itu dituliskannya dalam dua kitab yang
dituliskannya selama hidup. Dalam Kitab al-Durra al-Maknuna atau
The Book of the Hidden Pearl dan 12 resep atau rumus pembuatan
kaca atau gelas lainnya dipaparkan Ibnu Hayyan dalam Kitab Al-
Marrakishi. Silinder kaca jendela tiup ditemukan oleh para pendeta
pada abad ke-12.
Fakta Kaca Berdasarkan Sejarahnya
Pada tahun 1914, di Belgia di kembangkan proses fourcault yang menarik kaca plat
secara kontinyu. Selama 50 tahun berikutnya, para insinyur dan ilmuwan telah berhasil
berbagai modifikasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk memperkecil
distorsi optik kaca lembaran (kaca jendela) dan menurunkan biaya pembuatan kaca
lembaran gosok dan poles.
7. SIFAT-SIFAT KACA SECARA UMUM
1. Massa jenis kaca
berkisar antara 2
hingga 8,1 g/cm3.
2. Kekuatan tekannya
6000 hingga 21000
kg/cm2.
3. Kekuatan tariknya 1
hingga 300 kg/cm2.
4. Titik peleburan kaca
berkisar antara 500 hingga
1700° C.
5.Muai panjang untuk kaca
berkisar antara 5,5. 10-7
hingga 150. 10-7 per
derajat celcius
• Makin sedikit kandungan SiO2 makin rendah titik
pelembekan kaca. Demikian pula halnya dengan muai
panjang (α), makin banyak kadar SiO2 yang dikandungnya
akan makin kecil α nya.
8. Adapun Beberapa Sifat-sifat Lain Dari Kaca Secara Umum.
Sifat-sifat Tersebut Adalah:
• Padatan amorf (short range order).
• Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)
• Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
• Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s)
• Efektif sebagai isolator.
• Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.
9. Bahan Utama Pembuatan Kaca
1. Pasir (SiO2)
Pasir yang di gunakan haruslah kuarsa yang hampir murni (99.1 – 99.7 %).
Silikon (IV) oksida ialah molekul kovalen raksasa. Oleh karena itu, silicon (IV)
oksida memerlukan banyak tenaga haba untuk mengatasi setiap ikatan
kovalen antara atom dalam struktur raksasa. Maka, silicon (IV) oksida
mempunyai titik lebur yang sangat tinggi, yaitu 1710oC.
2. Dolomite ( CaO.MgO.H2O)
Dolomite merupakan variasi batu gamping yang mengandung <50% karbonat.
Dolomite mempunyai struktur kristal rhombohedral yang mempunyai
komposisi kimia CaMg(CaCO3)2 atau manganodolomit dan berkomposisi
MgFe(CaCO3)2 atau ferrodolomit.
Penggunaan dolomite sangat penting karena dapat mempermudah peleburan (menurunkan
temperatur peleburan) serta mempercepat proses pendinginan kaca. Pemanasan dolomite
menghasilkan CaO dan MgO. Fungsi dari MgO adalah untuk menurunkan viskositas kaca
padatemperatur tinggi
10. 3. Soda Abu (Na2CO3) dan Soda (Na2O)
Soda ash (Na2CO3) digunakan karena kita memerlukan kaca yang bebas dari ion chlor dan sejenis
(golongan halogen) sedangkan sumber natriumnya mayoritas berasal dari garam NaCl. Soda ash
dipakai dalam kaca akanmembentuk oksida Na2O dan K2O dimana total Na2O dan K2O disebut R2O.
Sifat soda akan melembekkan material atau softening. Secara umum, penggunaan soda ash adalah
mempercepat pembakaran, menurunkan titik lebur dan mempermudah pembersihan gelembung.
11. Bahan Tambahan
1. Cullet 2. Feldspar 3. Borax
1. Kalsium Karbonat atau Limestone,
2. Barium Karbonat,
3. Timbal Oksida
4. Seng Oksida,
5. Aluminium oksida
6. Salt cake yang mengandung 99%
7. Arsen.
8. Nitrat, ba
Contoh bahan stabiliser yang biasa dipakai di industri kaca adalah:
13. Jenis Kaca Berdasarkan Penyusunnya
Silika lebur. Silika lebur atau silika vitreo dibuat melalui
pirolisis silikon tetraklorida pada suhu tinggi, atau dari
peleburan kuarsa atau pasir murni. Secara salah kaprah,
kaca ini sering disebut kaca kuarsa (quartz glass). Kaca ini
mempunyai ciri-ciri nilai ekspansi rendah dan titik
pelunakan tinggi. Karena itu, kaca ini mempunyai
ketahanan termal lebih tinggi daripada kaca lain. Kaca ini
juga sangat transparan terhadap radiasi ultraviolet. Kaca
jenis inilah yang sering digunakan sebagai kuvet untuk
spektrometer UV-Visible yang harganya sekitar dua
jutaan per kuvet.
14. Jenis Kaca Berdasarkan Penyusunnya
Alkali silikat. Alkali silikat adalah satu-satunya
kaca dua komponen yang secara komersial,
penting. Untuk membuatnya, pasir dan soda
dilebur bersama-sama, dan hasilnya disebut
Natrium silikat. Larutan silikat soda juga dikenal
sebagai kaca larut air (water soluble glass) banyak
dipakai sebagai adhesif dalam pembuatan kotak-
kotak karton gelombang serta memberi sifat
tahan api.
15. Jenis Kaca Berdasarkan Penyusunnya
Kaca soda gamping. Kaca soda gamping (soda-
lime glass) merupakan 95 persen dari semua kaca
yang dihasilkan. Kaca ini digunakan untuk
membuat segala macam bejana, kaca lembaran,
jendela mobil dan barang pecah belah.
Kaca timbal. Dengan menggunakan oksida timbal sebagai
pengganti kalsium dalam campuran kaca cair, didapatlah kaca
timbal (lead glass). Kaca ini sangat penting dalam bidang optik,
karena mempunyai indeks refraksi dan dispersi yang tinggi.
Kandungan timbalnya bisa mencapai 82% (densitas 8,0, indeks
bias 2,2). Kandungan timbal inilah yang memberikan
kecemerlangan pada “kaca potong” (cut glass). Kaca ini juga
digunakan dalam jumlah besar untuk membuat bola lampu,
lampu reklame neon, radiotron, terutama karena kaca ini
mempunyai tahanan (resistance) listrik tinggi. Kaca ini juga
cocok dipakai sebagai perisai radiasi nuklir
16. Jenis Kaca Berdasarkan Penyusunnya
Kaca borosilikat. Kaca borosilikat biasanya
mengandung 10 sampai 20% B2O3, 80% sampai
87% silika, dan kurang dari 10% Na2O. Kaca jenis ini
mempunyai koefisien ekspansi termal rendah, lebih
tahan terhadap kejutan dan mempunyai stabilitas
kimia tinggi, serta tahanan listrik tinggi. Perabot
laboratorium yang dibuat dari kaca ini dikenal
dengan nama dagang pyrex. Kaca borosilikat juga
digunakan sebagai isolator tegangan tinggi, pipa
lensa teleskop seperti misalnya lensa 500 cm di Mt.
Palomer (AS).
17. Jenis Kaca Berdasarkan Penyusunnya
Kaca khusus. Kaca berwarna , bersalut, opal, translusen, kaca
keselamatan,fitokrom, kaca optik dan kaca keramik semuanya
termasuk kaca khusus. Komposisinya berbeda-beda tergantung pada
produk akhir yang diinginkan.
Serat kaca (fiber glass). Serat kaca dibuat dari komposisi kaca
khusus, yang tahan terhadap kondisi cuaca. Kaca ini biasanya
mempunyai kandungan silika sekitar 55%, dan alkali lebih rendah.
18. 1. KACA LAMINATED
Kaca Laminated atau D’Glass adalah jenis produk yang ditujukan untuk interior desain, baik untuk
perumahan maupun perkantoran. Warna yang senada (Monochrome) akan membuat suasana menjadi
hangat dan lebih harmonis. Warna yang kontras akan membuat suasana menjadi ceria serta lebih
bersemangat. Sedangkan Mono colour akan membuat ruangan menjadi lebih exclusive dan simple.
Jenis Kaca Berdasarkan Fungsi Kegunaannya
19. KEUNGGULAN KACA LIMINATED
Keunggulan Kaca Laminated yang utama adalah bersifat
Safety Glass, dimana anda, keluarga, serta orang
disekitar anda akan terhindar dari bahaya pecahan kaca.
Kaca Laminated (Tipe Bunga Kering)
D’Glass juga dapat di design dengan menggunakan
dedaunan ataupun bunga kering, yang akan menambah
nuansa natural bagi ruangan anda. Pilihan bunga
ataupun daun juga bervariasi sesuai dengan keinginan
anda. Anda dapat mendesain sendiri susunan motif
bunga dan daun sesuai dengan selera anda.
20. 2. KACA MOTIF (PATTERN)
Kaca motif (Pattern) ditujukan sebagai kaca decorative, kaca jenis ini dapat digunakan sebagai partisi
ruangan, shower screen, furniture, desain interior, dll. Motif yang dipasarkan beraneka ragam, begitu pula
dengan ketebalan kaca yang dipasarkan. Kaca motif ini tersedia dalam ketebalan 3mm, 5mm, dan 8mm
Jenis Kaca Berdasarkan Fungsi Kegunaannya
21. 3. KACA BENDING
Sejalan dengan berkembangnya desain arsitektur bangunan yang mengarah pada bentuk-bentuk
kontemporer, seperti bentuk lengkung, maka kaca pun di tuntut untuk bisa memenuhi tuntutan bentuk
muka bangunan, sudut bangunan atau jendela sudut,skylights, lemari panjang, perabotan dan dekorasi
ruang dalam anda. Proses kaca lengkung (Kaca Bending ) ini tergantung pada ketebalan kaca, bentuk, ukuran
dan lengkungnya.
Jenis Kaca Berdasarkan Fungsi Kegunaannya
22. 4. KACA BAVEL
Bevel adalah sebuah sisi dari kaca dengan tepi miring. Istilah bevel mengacu pada potongan yang dibuat
pada sudut kurang dari 90 derajat. Bevel biasanya digunakan untuk menambah gaya dekoratif. Kaca bevel
menangkap cahaya dengan cara yang unik,menciptakan berbagai macam warna dan meningkatkan
dampak visual dari kaca. Produsen jendela dan pintu sering menggunakan kaca miring untuk
meningkatkan desain sederhana. Pengaturan terampil dari kaca bevel,meningkatkan elemen desain
dekoratif baik daya tarik visual dan nilai akhir produk.
Jenis Kaca Berdasarkan Fungsi Kegunaannya
23. 5. KACA CERMIN
Kaca cermin yang diproduksi oleh PT kendalindo
memiliki kualitas yang telah teruji, terbukti dengan
banyaknya permintaan diseluruh wilayah di
Indonesia. Cermin yang diproduksi tersedia dalam
ketebalan 2mm, 3mm, dan 5mm. Dan memiliki
ukuran yang bervariasi. Selain itu juga ada produk
cermin yang dapat ditujukan sebagai cermin
wastafel.
Jenis Kaca Berdasarkan Fungsi Kegunaannya
24. 6. GELAS KACA
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak
bereaksi dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa
dibentuk dengan permukaan yang sangat halus dan kedap air. Oleh karena
sifatnya yang sangat ideal gelas banyak digunakan di banyak bidang
kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca
ini bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses
kimia atau dengan pemanasan
Ada beberapa sifat gelas yang bisa dikatakan memiliki kelebihan dibanding
dengan material lainnya, antara lain:
▪ Sifat estetika atau keindahan
▪ Sifat tembus pandang secara optik (transparan)
▪ Sifat elastic
▪ Sifat ketahanan terhadap zat/reaksi kimia
Jenis Kaca Berdasarkan Fungsi Kegunaannya
25. 7. LUP ATAU KACA PEMBESAR
Lup atau kaca pembesar atau pembesar sederhana adalah lensa cembung yang digunakan untuk
membantu mata melihat suatu benda yang sulit dilihat secara langsung menggunakan mata, misalnya
tulisan yang sangat kecil. Lup disebut pembesar sederhana karena lup mempunyai kemampuan terbatas
dalam memperbesar bayangan suatu benda. Pada pelajaran selanjutnya, anda akan mempelajari pembesar
tidak sederhana seperti mikroskop, teropong bumi dan teropong bintang.
Jenis Kaca Berdasarkan Fungsi Kegunaannya
26. 1. Kaca temper (tempered glass),
dihasilkan kaca yang lebih kuat kira-
kira 3-5 kali dibanding kaca biasa.
Kekuatan disini dalam arti impact
benda tumpul, kaca ini mudah pecah
jika terkena impact benda runcing,
missal palu runcing, paku, dan lain-
lain. Pecahan kaca tempered akan
membentuk seperti bulir-bulir jagung.
Jenis-jenis Kaca lembar
27. 2. Kaca laminasi (laminated glass), yaitu gabungan 2 kaca dan plastic film ditengahnya, lalu dipres
dengan mesin sehingga menyatu. Tujuannya adalah untuk keamanan, jika kaca pecah maka masih
menempel karena adanya lapisan film tadi. Biasanya kaca ini digunakan pada kaca depan mobil,
skylight, jewelry display, dan fungsi tertentu yang memerlukan faktor keamanan.
Jenis-jenis Kaca lembar
28. 3. Gabungan kaca tempered dan laminasi, dengan
tujuan memperkuat kaca, juga diperoleh faktor
kemanan akibat pecahan kaca. Gabungan beberapa
lapis laminasi dan kaca tempered dapat menghasilkan
kaca tahan peluru.
Jenis-jenis Kaca lembar
4. Kaca double glazing, adalah penggabungan dua lapis kaca,
tetapi ditengahnya diberi jarak/air space, lalu disekelilingnya
diseal. Tujuannya adalah menghambat energi panas dari satu
sisi kaca ke sisi yang lain. Idealnya air space tersebut diisi gas2
tertentu yang dapat menambah daya isolator panas.
31. Pencampuran Bahan Baku
Material antara lain silika sand, dolomite, soda ash, lime stone, feld spar, salt
cake, colorant dan lain-lain sesuai dengan kaca yang akan diproduksi dicampur
dengan menggunakan mixer berbentuk turbin. Namun sebelum dicampur,
material diayak terlebih dahulu kemudian di timbang sesuai dengan komposisi.
Kadar air material :
• Kadar air silika sand ≤ 5%
• Kadar air dolomite ≤ 12%
• Kadar air feldspar ≤ 5%
• Kadar air lime stone ≤ 3%
• Kadar air batch from mixer 3,5-5,5%
32. Peleburan Bahan
Kejadian di fase melting adalah kejadian
alamiah, dimana terjadi perubahan fase dari
padat ke cair. Beberapa zat berubah dari
padat ke gas atau cair ke gas. Perubahan
fase ini sifatnya endothermik atau
memerlukan panas/energi. Proses melting
memerlukan energi untuk melebur batch dan
cullet, energi ini berasal dari pembakaran
natural gas dan panas dari molten glass.
Ada empat stage pada proses melting, akan
dijelaskan sebagai berikut: peleburan
utama, fining, pengadukan dan
penyaringan dan refining
33. Peleburan utama : pada tahap ini material dicampurkan dan
dipanaskan pada suhu 1000-1500oC oleh burner-fort
Fining : pada tahap ini suhu burner-fort dinaikkan menjadi
> 1500oC dan material melebur sempurna
Pengadukan : pengadukan bertujuan mencampurkan
material menjadi homogen
Penyaringan : penyaringan ini berdasarkan densitasnya
karena pemisahan ini pemisahan sejenis
Refining : tahap ini adalah tahap dimana penjagaan suhu
agar tetap konstan, penurunan suhu secara drastis
menyebabkan pembentukan kaca tidak sempurna
34. Pembentukan Kaca
Proses pembentukan kaca disebut proses drawing
yaitu proses untuk membentuk molten glass dari
melting menjadi kaca lembaran. Pembentukan kaca
ini bisa diatur tebal tipisnya kaca dan lebar kaca yang
dibutuhkan. Secara alamiah, jika molten glass
dituangkan ke permukaan yang rata, contoh timah
cair. Kaca relatif elastik saat masih berbentuk molten
glass, sehingga kaca bisa ditarik dan ditebalkan
sesuai keinginan kita, sehingga mendapatkan
ketebalan dan lebar kaca yang diiginkan.
Proses drawing ini, kaca dituang ke dalam kolam timah sepanjang +/- 48 meter dan selebar 3
sampai dengan 7 meter, lalu ditarik oleh deretan roll, yang disebut lehr roll, sepanjang +/- 100 meter
35. Proses Float
Proses ini adalah proses pengambangan kaca di atas
timah cair, untuk memperoleh kerataan kaca yang datar,
sehingga kaca memiliki kemampuan tranmisi optic yang
baik (tanpa distorsi). Timah dipilih sebagai media
pengambang karena sifat timah Tidak menempel di kaca
dan Lebih berat daripada kaca, sehingga kaca akan
mengambang di atas timah.
Ribbon secara alamiah akan mengalami pelebaran saat
turun ke tin bath, kemudian akan mengecil seiring
dengan pengaruh tarikan lehr speed. A-rool akan
membantu melebarkan ribbon, sehingga kaca akan dapat
disesuaikan ketebalan dan lebarnya. Hot cooler dan exit
cooler digunakan untuk membantu pendinginan
temperatur kaca. Bath heater digunakan untuk
memanaskan temperatur kaca agar mudah dibentuk.
36. Pendinginan Kaca
Setelah kaca keluar dari Metal Bath, pasti kaca
membutuhkan pendinginan. Pendinginan ini tidak
semata-mata sekedar didinginkan saja, karena proses ini
mempengaruhi fisik kaca secara luas. Target dari operasi
pendinginan kaca di Lehr adalah: Kaca tidak pecah,
Kaca mudah dipotong dan Kaca tidak berkelok-kelok
atau bowing / ngulet atau harus flat.
Untuk itu, ketika memerlukan instalasi pendinginan yang
panjang, karena kita harus menunjukkan temperatur kaca
+/- 600ºC ke temperatur kamar. Suatu perjalanan
temperatur yang sangat panjang.
37. Pemotongan Kaca
Pada tahap pemotongan kaca mengalami proses
pemotongan secara horizontal. Saat lembaran kaca
berjalan, sudut pisau pemotong dan kecepatan gerak pisau
sudah diatur sedemikian rupa sehingga mendapatkan
potongan secara horizontal dan lurus. Pisau pemotong ini
disebut cross wise cutter yang diatur oleh pulsa generator.
Sedangkan untuk pemotongan secara vertikal atau
searah digunakan pisau length wise cutter. Untuk
memperlancar proses pemotongan kedua pisau ini selalu
mengeluarkan kerosene secara otomatik. Selanjutnya
hasil goresan pisau secara horizontal dipatahkan oleh
snapping main line. Proses pematahan ini sangat
sederhana yaitu roll pematah dibuat sedikit lebih tinggi
dari roll lainnya sehingga kaca akan patah
38. Pengepakkan/Packing
Proses pengepakan bertujuan untuk mengemas produk
kaca di dalam box atau pallet dan menjaga kualitas
produk sampai ke tujuan pengiriman. Kaca-kaca yang
telah dipotong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki
langsung dikemas. Sistem pengepakkan ada dua cara
tergantung dari pesanan eksport dan pesanan domestic.
Cara tersebut adalah:
1. Unpacked yaitu pengepakkan dengan pallet saja
tanpa menggunakan peti. Untuk pengiriman ke
dealer yang berada dalam kota dan luar kota dipulau
Jawa (domestik)
2. Packed yaitu pengepakkan dengan menggunakan
peti atau box. Digunakan untuk pengiriman diluar
pulau jawa (dalam negeri) maupun eksport.
39. Bahan Yang Digunakan Dalam Pengepakkan
▪ Kertas (paper inserted) berfungsi sebagai pelapis antar kaca untuk
menghindari kerusakan pada kaca akibat gesekan, benturan serta untuk
menghindari menempelnya kaca yang satu dengan yang lain
▪ Styrofoam berfungsi sebagai peredam atau penahan guncangan
yangdipasanng antara kaca dan peti agar kaca tidak bergesekan langsung
dengan peti sehingga kaca tidak mudah pecah
▪ Karton sebagai pelapis antara kaca, khususnya untuk kaca yang
ketebalannya mencapai 15-19 mm. Jenis karton yang digunakan adalah
single wave.
▪ Softboard digunakan dibagian bawah peti untuk melindungi kaca dari
goncangan dan benturan. Softboard ini lebih lunak dari kayu tapi lebih keras
dan kuat dari Styrofoam.
▪ Dan lain sebagainya
40. Reaksi Pembuatan Kaca
Reaksi yang terjadi dalam pembuatan kaca adalah:
▪ Na2CO3 + a SiO2 → Na2O.aSiO2 + CO2
▪ CaCO3 + b SiO2 → CaO.bSiO2 + CO2
▪ Na2SO4 + c SiO2 + C " Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO
Berikut adalah gambaran proses produksi kaca yang diaplikasikan di PT Asahimas
Flat Glass Tbk. (AMFG)