Keramik temperatur tinggi digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pemanas, nozel, tabung penukar panas, pesawat ulang alik, turbin jet, dan bola keramik. Keramik dibuat dari campuran logam dan nonlogam yang terikat secara ionik atau kovalen, dan mampu bertahan pada suhu tinggi tanpa meleleh atau terdeformasi. Proses pembuatan keramik temperatur tinggi meliputi pemurnian bahan baku, pembentukan, dan densifikasi
2. Beberapa contoh penggunaan keramik
temperatur tinggi :
Pemanas Alumina
Nozel dan Kover nozel
(Si4N3)
Tabung penukar panas (SiC)
pada Insinerator sampah
3. Keramik campuran silica
dan serat karbon
pada pesawat ulang alik
Turbin jet bearing
Silicone Nitride Balls (Si3N4) Balls
Zicronia Balls (ZrO2 Balls)
Sic Ceramic Balls
Aluminum Oxside Valve (AI203)
ceramic balls
4. DEFINISI
Keramik adalah material logam dan non logam
yang memiliki ikatan atom ionik atau ikatan ionik dan
ikatan kovalen. merupakan material padat, campuran
inorganik yang terdiri dari elemen-elemen metalik dan
nonmetalik terikat bersama melalui ikatan ionik atau
kovalen.
Keramik temperatur tinggi yaitu keramik yang
mampu mempertahankan bentuk dan kekuatannya pada
temperatur sangat tinggi serta tetap stabil yakni tidak
meleleh dan tidak terdeformasi pada temperatur yang
relatif tinggi, mempunyai perubahan volume yang sangat
kecil (baik perubahan volume terhadap penyusutan
ataupun pemuaian), tahan terhadap perubahan
temperatur yang mendadak serta tahan terhadap korosi
baik yang disebabkan oleh terak (slag), logam cair
maupun gas.
5. Bata Tahan Api Penggunaan Bata Tahan Api pada
REFRACTORY ROTARY KILN
APLIKASI / PENGGUNAAN
7. Ceramic Rotor
Ceramic FAN
The rotor of this CERAMICS FAN is
all made of SiC ceramics
So this CERAMICS FAN can blow
ultra high temperature gas up to
1200°C.
Gear
Turbocharger
8. Seal Silikon karbida dan bagian pompa.
(Foto milik Saint-Gobain Advanced Ceramics Corporation, Niagara Falls, NY).
9. Fused Alumina dibuat dengan cara melebur calcined bauxite
atau calcined alumina di electric Arc furnace (EAF). Material yang
telah lebur tersebut lalu dicetak menjadi ingot dan kemudian
diremuk.
Calcined Alumina Sintered Alumina White Fused Alumina
1.1. Alumina
PROSES PEMBUATAN
Calcined alumina dibuat dengan proses Bayer, beberapa
grade tersedia dengan property yang sesuai dengan aplikasinya.
Sintered Alumina dibuat dengan peletisasi (peletizing)
calcined alumina, lalu disinterisasi pada temperature sangat tinggi
(> 1800 C) di Rotary Kiln. Sintered pellet kemudian di remuk
(crushing) yang akan menghasilkan alumina kualitas sangat tinggi
dengan butiran kasar.
1. Pemurnian
10.
11.
12. Fused silica dibuat dengan melebur pasir murni,
hampir sama dengan cara membuat fused alumina, dengan
sedikit perbedaan yaitu disertai quenching terhadap
material.
Pasir silica
1.2. Silica
13. Setelah dilakukan pemurnian terhadap
bahan baku keramik, lalu bahan baku keramik
tersebut dapat dibentuk dengan beberapa cara
diantaranya dengan :
2. Pembentukan
2.1. Slip Casting
2.2. Pressure Casting
2.3. Injection Molding
2.4. Extrussion
18. Proses densifikasi menggunakan panas
yang tinggi untuk menjadikan sebuah keramik
menjadi produk yang keras dan padat. Setelah
dibentuk, keramik dipanaskan pada tungku
(furnace) dengan temperatur antara 1000
sampai 1700oC.
3. Densifikasi
Pada proses pemanasan, partikel-partikel
bubuk menyatu dan memadat. Proses
pemadatan ini menyebabkan objek keramik
menyusut hingga 20% dari ukuran aslinya
yang bertujuan untuk memaksimalkan
kekerasan keramik.
19. Keramik memiliki sifat kimia, mekanik, fisika, panas,
elektrik, dan magnetik yang membedakan mereka dari material
lain seperti logam dan plastik.
KARAKTERISTIK / SIFAT
A. Sifat Kimia
Keramik lebih resisten terhadap korosi dibanding
plastik dan logam
Keramik biasanya tidak bereaksi dengan sebagian besar
cairan, gas, aklali dan asam. Jenis-jenis keramik memiliki
titik leleh yang tinggi dan beberapa diantaranya masih dapat
digunakan pada temperatur mendekati titik lelehnya.
Keramik juga stabil dalam waktu yang lama.
B. Sifat Mekanik
Memiliki ikatan yang kuat dan tahan pada temperatur
tinggi namun material ini sangat rapuh dan mudah pecah
bila dijatuhkan atau ketika dipanaskan dan didinginkan
seketika.
20. E. Sifat Elektrik
Beberapa jenis keramik dapat menghantarkan listrik.
Beberapa keramik lain seperti silikon karbida, kurang dapat
menghantarkan listrik tapi masih dapat dikatakan sebagai
semikonduktor. Keramik seperti aluminum oksida bahkan tidak
menghantarkan listrik sama sekali.
C. Sifat Fisik
Memiliki densitas yang kecil juga tahan terhadap
gesekan.
D. Sifat Panas
Memiliki titik leleh yang tinggi, artinya walaupun pada
temperatur yang tinggi material ini dapat bertahan dari
deformasi dan dapat bertahan dibawah tekanan tinggi. Akan
tetapi perubahan temperatur yang besar dan tiba-tiba dapat
melemahkan keramik.
F. Sifat Magnetik
Keramik yang mengandung besi oksida (Fe2O3) dapat
memiliki gaya magnetik mirip dengan magnet besi, nikel dan
cobalt.
The rotor of this CERAMICS FAN is all made of SiC ceramics
So this CERAMICS FAN can blow ultra high temperature gas up to 1200°C.
Applications
FLOATING SYSTEMfor continuous annealing line. This system can convey steel plate without roll mark.
CIRCULATION SYSTEMfor ultra high temperature gas. This system can be applied to various heat treatment furnaces.
STIRRING FANCERAMICS FAN can stir ultra high temperature gas strongly. It can reduce heating time 15-25% and energy consumption approx.10-20%.
ULTRA HIGH TEMPERATURE INCINERATOR“ROICERAM-C” is stable chemically. CERAMICS FAN can be applied ultra high temperature incinerator.
Proses Bayer : proses pemurnian bijih bauksit untuk memperoleh aluminium oksida (alumina).
Proses Peletizing : proses aglomerasi/pengumpalan konsentrat bijih atau mineral yang berukuran halus, umumnya kurang dari 74 mikron menjadi partikel berbentuk seperti kelereng atau bola kecil-kecil dengan ukuran antara 8 sampai 25 mm.
digestion (pencernaan), clarification (klarifikasi) precipitation (presipitasi/pengendapan), dan calcination (kalsinasi)
Quenching adalah proses perlakuan panas dimana prosesnya dilakukan dengan pendinginan yang relatif cepat dari temperatur austenisasi (umumnya pada jarak temperatur 815oC – 870oC) pada baja