1. JENIS-JENIS TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM
MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN
LISA KHAIRANI RIZAL / 181101029
lisakhairani3@gmail.com
ABSTRAK
Implementasi dalam asuhan keperawatan merupakan melakukan dan mendokumentasikan
tindakan keperawatan khusus yang diperlukan untuk melaksanakan intervensi keperawatan. Tujuan :
penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pelaksaanan proses
keperawatan kepada pasien dan mengetahui jenis-jenis tindakan keperawatan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan. Metode : Metode penulisan kajian ini menggunakan metode analisis observasi
terhadap materi penugasan. Hasil : pengetahuan perawat terhadap tindakan keperawatan juga
merupakan hal yang utama dalam melakukan penatalaksaan proses keperawatan terhadap pasien
dalam melakukan tindakan sesuai dengan rencana keperawatan maka diperlukan jumlah tenaga
keperawatan yang cukup dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik.
KATA KUNCI : IMPLEMENTASI, TINDAKAN KEPERAWATAN, ASUHAN
KEPERAWATAN.
2. LATAR BELAKANG
Implementasi keperawatan adalah
kategori dari perilaku
keperawatan, dimana perawat melakukan
tindakan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan dan hasil yang diperkirakan dari
asuhan keperawatan. Implementasi
keperawatan adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi ke status
kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan. Implementasi keperawatan
adalah kegiatan mengkoordinasikan
aktivitas pasien, keluarga, dan anggota tim
kesehatan lain untuk mengawasi dan
mencatat respon pasien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilakukan.
Jadi, implemetasi keperawatan
adalah kategori serangkaian perilaku
perawat yang berkoordinasi dengan pasien,
keluarga, dan anggota tim kesehatan lain
untuk membantu masalah kesehatan pasien
yang sesuai dengan perencanaan dan
kriteria hasil yang telah ditentukan dengan
cara mengawasi dan mencatat respon
pasien terhadap tindakan keperawatan
yang telah dilakukan.
TUJUAN
Tujuan dari penulisan ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah
Konsep Dasar Keperawatan tentang
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan yang
bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis bagaimana pelaksaanan
proses keperawatan kepada pasien di
rumah sakit dan mengetahui jenis-jenis
tindakan keperawatan yang dilakukan
kepada pasien.
METODE
Metode penulisan kajian ini
menggunakan metode analisis observasi
terhadap materi penugasan yang sesuai
dengan topik pada tulisan ini dengan
melakukan kajian bebas terhadap
berberapa sumber jurnal yang mengikuti
format tugas.
HASIL
Berdasarkan hasil analisis
terhadap beberapa sumber jurnal yang
sesuai dengan materi penugasan di peroleh
bahwa implementasi dalam asuhan
keperawatan merupakan melakukan dan
mendokumentasikan tindakan keperawatan
khusus yang diperlukan untuk
melaksanakan intervensi tersebut
pengetahuan perawat terhadap tindakan
keperawatan juga merupakan hal yang
utama dalam melakukan penatalaksaan
proses keperawatan kepada pasien di
rumah sakit.
3. PEMBAHASAN
Pelaksanaan adalah inisiatif dari
rencana tindakan untuk mencapai tujuan
yang spesifik.. Tujuan dari pelaksanaan
adalah membantu klien dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, yang
mencakup peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemulihan
kesehatan dan memfasilitasi koping. Pada
tahap pelaksanaan perawat terus
melakukan pengumpulan data dan memilih
tindakan yang paling spesifik sesuai
dengan kebutuhan pasien. Semua tindakan
dicatat dalam format yang telah ditentukan
oleh institusi.
Ada tiga tahap dalam tindakan
keperawatan yaitu : persiapan,
perencanaan, dan dokumentasi.
1. Persiapan
Persiapan perlu dilakukan untuk
menyiapkan semua hal yang diperlukan
dalam tindakan. Kegiatan tersebut meliputi
:
a. Review tindakan keperawatan yang
diidentifikasi pada tahap perencanaan.
Tindakan keperawatan disusun untuk
promosi, mempertahankan dan
memulihkan kesehatan klien.
Kriteria yang harus dipenuhi adalah :
- Konsisten sesuai dengan rencana
tindakan.
- Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah.
- Ditujukan kepada individu sesuai
kondisi klien.
- Digunakan untuk menciptakan
lingkungan yagn terapeutik dan aman.
- Memberikan penyuluhan dan pendidikan
kepada klien.
- Penggunaan sarana dan prasarana yang
memadai.
b. Menganalisa pengetahuan dan
ketrampilan keperawatan yang diperlukan.
Perawat harus mengidentifikasi tingkat
pengetahuan dan tipe ketrampilan yang
diperlukan untuk tindakan keperawatan.
Hal ini tenaga kesehatan yang tepat untuk
melakukan tindakan keperawatan.
c. Mengetahui komplikasi dari tindakan
keperawatan yang mungkin timbul.
Tindakan yang dilakukan mungkin
beresiko terhasap klien. Perawat harus
menyadari kemungkinan timbulnya
komplikasi sehubungan dengan tindakan
yang dilakukan. Yang perlu dipersiapkan
oleh perawat adalh pencegahan dan
mengurangi resiko dari tindakan yang
dilakukan.
d. Menentukan dan mempersiapkan
peralatan yang diperlukan.
Hal yang perlu dipersiapkan adalah hal
4. yang berhubungan dengan tujuan yang
dipertimbangkan, yaitu : waktu, tenaga,
dan alat.
Waktu.
Waktu tindakan perawatan yang spesifik
harus ditentukan secara selektif
Tenaga.
Perawat harus memperhatikan kwantitas
dan kwalitas tenaga yang ada dalam
melakukan tindakan keperawatan
Alat.
Perawat harus mengidentifikasikan
peralatan ayng diperlukan pada tindakan.
Hal ini akan bisa mengantisipasi alat-alat
apa yang seharusnya diperlukan dalam
tindakan.
e. Mempersiapkan lingkungan yang
kondusif sesuai dengan tindakan yang
akan dilaksanakan.
Lingkungan yang aman dan nyaman akan
berperan terhadap keberhasilan tindakan
perawatan yang dilakukan.
f. Mengidentifikasi aspek hukum dan etik
terhadap resiko dan potensial tindakan.
Pelaksanaan tindakan keperawaan harus
memperhatikan : hak dan kewajiban klien,
hak dan kewajiban perawat dan dokter,
kode etik keperawatan dan hukum
keperawatan
2. Perencanaan/intervensi
Fokus tahap pelaksanaan tindakan
perawatan adalah kegiatan pelaksanaan
tindakan dari perencanaan untuk
memenuhi kebutuhan fisik emosional.
Pendekatan tersebut meliputi tindakan:
independen, interdependen, dan dependen.
Tindakan keperawatan dibedakan
berdasarkan kewenangan dan tanggung
jawab perawat secara profesional
sebagaimana terdapat dalam standar
praktek keperawatan.
a. Independen
Tindakan keperawatan independen
adlah suatu keiatan yang dilaksanakan oleh
perawat tanpa petunujk dan perintah dari
dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Tipe
tindakan didefinisikan berdasarkan
diagnosa keperawatan. Tindakan
keperawatan merupakan suatu respon
dimana perawat mempunyai kewenangan
untuk melakukan tindakan keperwatan
secara pasti bedasarkan pendidikan dan
pengalaman.
Lingkup tindakan independen keperawatan
adalah :
- Mengkaji terhadap klien atau keluarga
melalui riwayat keperawatan dan
pemeriksaan fisik utnuk mengetahui status
kesehatan klien.
- Merumuskan diagnosa keperawatan
sesuai respon klien yang memerlukan
intervensi keperawatan.
- Mengidentifikasi tindakan keperawatan
untuk mempertahankan atau memulihkan
kesehatan.
- Melaksanakan rencana pengukuran untuk
memotivasi, menunjukan, mendukung dan
5. mengajarkan kepada klien dan keluarga.
- Merujuk kepada tenaga yang lain jika ada
indikasi dan diijinkan oleh tenaga
keperawatan.
- Mengevaluasi respon klien terhadap
tindakan keperawatan dan medis.
Partisipasi dengan consumers atau tenaga
kesehtan lain dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan.
Tipe tindakan independen keperawatan
dikategorikan menjadi 4 :
1) Tindakan
Tindakan ini ditujukan pada pengkajian
dalam merumuskan suatu diagnosa
keperawatan. Tindakan tersebut meliputi :
- Diagnostik
Wawancara dengan klien untuk
mendapatkan data subyektif, keluhan
klien, persepsi tentang penyakitnya, dan
riwayat penyakit.
- Observasi dan pemeriksaan fisik :
tindakan untuk mendapatkan data obyektif,
meliputi : observasi kesadaran dan tanda-
tanda vital(suhu, nadi, tekanan darah dan
pernafasan).
-Pemeriksaan fisik dilakukan berdasarkan
pendekatan sistem atau head to toe.
Tindakan ditujukan untuk mengurangi,
mencegah dan mengatasi masalah klien.
2) Tindakan terapeutik
Tindakan ini ditujukan untuk merubah
perilakuklien melalui promosi kesehatan
dan pendidikan kesehatan kepada klien.
3) Tindakan edukatif/mengajarkan
Tindakan ini lebih ditekankan pada
kemampuan perawat dalam mengambil
suatu keputusan klinik tentang keadaan
klien dan kemampuan untuk melakukan
kerjasama dengan tim kesehatan lain.
4) Tindakan merujuk
b. Interdependen
Tindakan keperawatan interdependen
adalah tindakan yang lebih memrlukan
suatu kerjasama dengan tenag eksehatan
lainnya, misalnya pada ahli gizi,
fisioterapi, tenagn sosial dan dokter.
c. Dependen
Tindakan dependen berhubungan dengan
pelaksanaan rencana tindakan medis.
Tindakan tersebut menandakan suatu cara
dimana tindakan medis dilakukan
3. Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan yang
telah dilakukan harus diikuti dengan
pencatatan yang lengkap dan akurat
terhadap suatu kejadian dalam proses
keperawatan. Sistem pencatatan dan
sokumentasi lebih lanjut disampaikan pada
bagian dokumentasi keperawatan.
6. PENUTUP
Implementasi asuhan keperawatan
adalah merupakan melakukan dan
mendokumentasikan tindakan keperawatan
khusus yang diperlukan untuk melaksanakan
intervensi keperawatan. Dalam melakukan
tindakan sesuai dengan rencana
keperawatan maka diperlukan jumlah
tenaga keperawatan yang cukup dan
memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, N., dkk. (2010). Analisis
Kelengkapan Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan Pasien di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Tampan Pekanbaru. Jurnal Photon,
1, 17-21.
Deswani. (2009). Konsep Dasar
Keperawatan. Jakarta Timur: CV
Trans Medika.
Hidayah, N. (2014). Manajemen Model
Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) Tim Dalam Peningkatan
Kepuasan Pasien di Rumah Sakit.
Jurnal Kesehatan, 7, 410-426.
Lanywati, Endang, 2006, Diabetes
Mellitus Penyakit Kencing Manis,
Kanisius, Yogyakarta.
Nursalam. (2008). Proses dan
Dokumentasi Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Pinenendi, N., dkk. (Jui 2016). Pengaruh
Penerapan Asuhan Keperawatan
Defisit Perawatan Diri Terhadap
Kemandirian Personal Hygiene Pada
Pasien di RSJ. PROF. V. L.,
Ratumbuysang Manado Tahun 2016.
E-Journal Keperawatan (e-Kp), Vol.
4, No. 2, Hal. 2-3
A. Potter, P., & G. Perry, A. (2010)`
Fundamental Of Nursing. Jakarta:
Salemba Medika
Retnaningsing, D. & Fatmawati, D. (Maret
2015). Beban Kerja Perawat
Terhadap Implementasi Patient
Safety di Ruang Rawat Inap. Jurnal
Keperawatan Sudirman,, Vol. 11,
No. 1, Hal. 44-46
Samsudin, & Sari, M. T. (September
2017). Gambaran Pemberian Asuhan
Keperawatan pada Pasien Korban
Pasung di Rumah Sakit jiwa Daerah
Provinsi jambi. Jurnal Akademika
Baiturrahim, Vol. 6, No. 2, Hal. 22-
23
7. Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer
dalam Pembinaan Etika Perawat
Pelaksana dalam Peningkatan
Kualitas Pelayanan Asuhan
Keperawatan. Jurnal IKESMA, Vol.
4, No. 2
Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi
Proses Keperawatan. Jamber
University Press
Simamora, R. H. (2010). Komunikasi
dalam Keperawatan. Jember
University Press
Sumijatun. (2010). Konsep Dasar Menuju
Keperawatan Profesional. Jakarta:
TIM
Supratti, & Ashriady. (Juli 2016).
Pendokumentasian Standar Asuhan
Keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Mamuju, Indonesia. Jurnal
Kesehatan Manarang, Vol. 2, No. 1,
Hal. 44-47
Supratti., & Ashriady. (2016).
Pendokumentasian Standar Asuhan
Keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Mamuju Indonesia. Jurnal
Kesehatan MANARANG, 2, 44-
51.
Susanto, R. (2010). Penerapan Standar
Proses Keperawatan di Puskesmas
Rawat Inap Cilacap. Jurnal
Keperawatan Sudirman, 5,
80-84.
Umam, & Reliani. (Maret 2015).
Pelaksanaan Teknik Mengontrol
Halusinasi: Kemampuan Klien
Skizofrenia Mengontrol Halusinasi.
The sun, Vol. 2, No. 1, Hal. 68
Zelika, A. A., & Dermawan, D. (Maret
2015). Kajian Asuhan Keperawatan Jiwa
Halusinasi Pendengaran Pada SDR. Di
Ruang Nakula RSJD Surakarta. Jurnal
Profesi, Vol. 12, No. 2, Hal. 9-11.