2. CICI AISYA MOH. JAINUDDIN J.
G 501 21 004 G 501 21 006
FATRINA ABDURRASSUL
G 501 21 016
MAWAR AULIA Z.
G 501 21 025
JANICE LORENSIA L.
G 501 21 027
NURUL INTAN HIDAYAH
G 501 21 035
RUDI SETIAWAN M.
G 501 21 041
RISKINAWATI
G 501 21 045
MOH. ARIZA
G 501 21 055
5. Moral sebagai pendidikan
Nilai sebagai pendidikan
Nilai sebagai materi pendidikan manusia yang ideal adalah pribadi yang
setia dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang berlaku. Sebaliknya,
manusia yang tidak baik yaitu mereka yang mengingkari nilai-nilai, atau
sedikitnya kurang loyal dan kurang aktif dalam melaksanakan yang
dikehendaki nilai-nilai.(syam, 1986).
6. Etika berasal dari kata atau bahasa yunani, ethos (kata tunggal) yang berarti tempat
tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak,
perasaan, sikap, dan cara berpikir. Sedangkan, dalam bentuk jamak disebut "ta etha"
yang berarti adat kebiasaan.
Menurut Webster Dictionary, etika secara etimologis adalah suatu disiplin ilmu yang
menjelaskan sesuatu yang baik dan buruk, mana tugas atau kewajiban moral, atau
bisa juga mengenai kumpulan prinsip atau nilai moral.
8. Menurut Darji Darmodiharjo, nilai bermakna kualitas atau keadaan
yang bermanfaat bagi manusia baik lahir maupun batin. Terkait
dengan nilai, ada 2 pendapat mengenai hal itu yaitu :
• Pandangan Objektivisme, artinya aliran ini berpendapat
bahwa nilai itu objektif, ada pada setiap sesuatu.
• Pandangan Subjektivisme, artinya aliran ini berpendapat sebaliknya
bahwa nilai suatu objek melekat pada subjek yang menilainya.
Namun, diluar pendapat tersebut ada pendapat lain yang menyatakan bahwa
nilai ditentukan oleh subjek yang menilai dan objek yang dinilai. Sebelum ada
subjek yang menilai, maka barang atau objek tersebut tidak bernilai.
9. Menurut Henry Hazlitt ( 2003: 32) mengemukakan bahwa nilai adalah suatu kualitas atau
penghargaan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang.
Menurut Sjarkawi, 2005: 29 Nilai moral diartikan sebagai isi mengenai keseluruhan tatanan yang
mengatur perbuatan, tingkah laku, sikap dan kebiasaan manusia dalam masyarakat berdasarkan
pada ajaran nilai, prinsip dan norma.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah,
nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut
:
Berkaitan dengan
tanggung jawab
Berkaitan dengan
hati nurani
Mewajibkan
nilai-nilai
moral
Bersifat formal
Dalam ilmu filsafat,
nilai dibedakan menjadi 3 jenis yaitu
:
01 03
02
Nilai
Etika
Nilai
Estetika
Nilai
Logika
10. Tingkat pertimbangan moral seseorang menentukan
keputusan moral atau perilaku moralitasnya. Berikut
adalah beberapa sikap sebagai wujud nilai dari moral
seseorang , yaitu :
Tolong Menolong
Keramaha
n
Keberanian Kasih
Sayang
Terus
Terang
Sopa
n
Kepatuha
n
Sederhana
Pengendalian Diri Keyakinan
14. Perbedaan antara Hukum dan
Moral Menurut Gunowan
Setiaardja, yaitu :
Dilihat dari dasarnya, hukum memiliki dasar yuridis,
konsensus, dan hukum alam. Sedangkan moral
berdasakan hukum alam.
Dilihat dari pelaksanaan, hukum secara lahiriah dapat
dipaksakan. Sedangkan moral secara batiniah tidak
bisa dipaksakan.
Dilihat dari tujuannya, hukum mengatur kehidupan
manusia dan kehidupan bernegara. Sedangkan
moral mengatur kehidupan manusia sebagai
manusiadalam kelompok atau masyarakat.
Dilihat dari otonominya, hukum bersifat heteronom,
yaitu datang dari luar diri manusia. Sedangkan moral
bersifat otonom datang dari dalam diri sendiri.
Dilihat dari sanksinya, hukum lebih bersifat yuridis
sanksi lahiriah. Sedangkan moral berbentuk sanksi
kodrati dan batiniah.
Dilihat dari waktu dan tempat, hukum tergantung
pada waktu dan tempat. Sedangkan moral secara
objektif tidak tergantung pada tempat.