2. Kompetisi Dasar
Mahasiswa mampu menganalisis tentang
pengertian etika lingkungan, paradigma etika
lingkungan, prinsip-prinsip etika lingkungan
3.
4. Pengertian Etika Lingkungan
• Merupakan pedoman tentang cara berpikir,
bersikap dan bertindak yang didasari atas
nilai-nilai positif untuk mempertahankan
fungsi dan kelestarian lingkungan.
• Nilai-nilai positif tersebut dapat berasal dari
berbagai sumber seperti nilai agama, budaya
dan moral yang menjadi petunjuk manusia
dalam memandang dan memperlakukan
lingkungan.
5. Dengan adanya etika lingkungan diharapkan
1) manusia dapat menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajibannya terhadap
lingkungan;
2) Membatasi tingkah laku dan upaya manusia
untuk mengendalikan berbagai kegiatan agar
dapat tetap berada dalam batas
keseimbangan lingkungan.
6.
7. Paradigma Etika Lingkungan
Secara teoritis terdapat tiga model teori etika
lingkungan yang menjadi sudut pandang manusia :
1) Shallow environmental ethics/ Antroposentrisme
(antropos = manusia)
- adalah suatu pandangan yang meletakkan manusia
sebagai pusat dari sistem alam semesta.
- Pandangan ini berisi pemikiran bahwa segala
kebijakan yang diambil mengenai lingkungan hidup
harus dinilai berdasarkan manusia dan
kepentingannya.
8. 2) Intermediate Environmental Etnics/
Biosentrisme
• adalah suatu pandangan yang menempatkan
alam sebagai sesuatu yang mempunyai nilai
dalam dirinya sendiri, lepas dari kepentingan
manusia.
• Biosentrisme menolak antroposentrisme.
9. 3) Deep Environmental Etnics/Ekosentrisme
• Memandang makhluk hidup (biotik) dan
makhluk tak hidup (abiotik), antara satu
dengan lainnya saling terkait.
• Etika diperluas untuk mencakup komunitas
ekologis seluruhnya, baik yang hidup maupun
tidak.
10.
11. Tahapan-tahapan munculnya etika lingkungan dalam
bentuk kearifan manusia (Soerjani, 1997 dalam Hamzah, 2013):
• Egoisme/individualism: manusia dengan sifat ini berdasarkan “keakuan”
tetapi penuh kesadaran akan ketergantungannya pada makhluk hidup
yang lain sehingga seorang yang egois mempunyai kepercayaan pada diri
sendiri untuk dapat berperan dalam pengelolaan lingkungan.
• Humanisme: solidaritas sesama manusia.
• Sentientisme: kepedulian terhadap makhluk hidup yang mempunyai
sistem saraf atau perasaan misalnya kucing, harimau, singa dan
sebagainya.
• Vitalisme: kepedulian terhadap makhluk hidup yang tidak mempunyai
sistem saraf atau perasaan misalnya tumbuhan.
• Altruisme : tingkatan terakhir dari etika lingkungan yaitu kepedulian
terhadap semua ciptaan Tuhan YME yang meliputi sembur daya hayati dan
non hayati/biotik dan non biotik.
12.
13. Prinsip-Prinsip Etika Lingkungan
1) Sikap hormat terhadap alam/respect for
nature
2) Sikap tanggung jawab/moral responsibility
for nature
3) Solidaritas kosmis/cosmic solidarity
4) Kasih sayang dan kepedulian pada
alam/caring for nature
5) Tidak merugikan/no harm
14. 6) Hidup sederhana dan selaras dengan alam
7) Keadilan
8) Demokrasi
9) Integritas moral
15.
16. Dasar Pemikiran
“Sustainable Ethics”
1) Bumi merupakan sumber persediaan yang terbatas.
2) Mendaur ulang dan menggunakan sumber daya
yang dapat diganti akan mencegah terjadinya
kehabisan persedian sumber daya.
3) Nilai hidup tidak diukur dari besarnya uang yang
Kita punyai.
4) Biaya tidak hanya terdiri dari penjumlahan
penggunaan energi, tenaga kerja dan material.
Biaya eksternal seperti kerusakan bumi dan
lingkungan juga harus diperhitungkan.
17. 5) Kita harus memahami & bekerja sama dengan alam.
6) Segenap usaha individu dalam mengatasi masalah
yang sangat menekan harus disertai dengan perangkat
hokum serta teknologi yang terbaru.
7) Kita adalah bagian dari alam, Kita dikuasai hukum
alam oleh karena itu harus menghormati komponen
hukum-hukum tersebut. Kita tidak lebih hebat dari
alam.
8) Limbah adalah suatu hal yang tidak dapat ditoleran
sehingga setiap limbah harus diolah agar mempunyai
guna.