2. Pengertian
Berasal dari dua kata, yaitu Etika dan
Lingkungan.
Etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“Ethos” yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia yang mempengaruhi
kelangsungan kehidupan kesejahteraan
manusia dan makhluk hidup lain baik secara
langsung maupun secara tidak langsung.
3. Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan
moral manusia dalam bergaul dengan
lingkungannya.
Etika lingkungan diperlukan agar setiap
kegiatan menyangkut lingkungan
dipertimbangkan secara cermat sehingga
keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
4. Hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan
dengan penerapan etika lingkungan
Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang
tidak terpisahkan sehingga perlu menyayangi
semua kehidupan dan lingkungannya selain
dirinya sendiri.
Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam
yang terbatas termasuk bahan energi
Lingkungan disediakan bukan untuk manusia
saja, melainkan juga untuk makhluk hidup yang
lain.
5. Jenis-jenis etika lingkungan
Etika ekologi dangkal (Shallow enviromental
ethics)
Disebut juga anthroposentris (terpusat pada manusia)
Mendudukkan manusia sebagai makhluk yang
mempunyai wewenang bebas dalam melakukan
eksploitasi dari pemanfaatan lingkungan demi
kebutuhannya.
Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak
menekankan tanggung jawab manusia.
Kebijakan dan manajemen sumber daya alam untuk
kepentingan manusia.
6. Argumennya:
Alam tercipta untuk manusia.
Manusia menempati rantai teratas dari ciptaan-
Nya.
Pemikiran Aristoteles “tumbuhan diciptakan
untuk binatang, binatang diciptakan untuk
manusia”.
Manusia lebih terhormat dari makhluk lain karena
merupakan satu-satunya makhluk bebas dan
rasional.
Karena makhluk lain tidak memiliki akal maka
tidak perlu diperlakukan dengan
mempertimbangkan moral.
7. Wujud dari pendekatan anthroposentris ini
adalah:
Pengerukan pasir laut yang menyebabkan
punahnya diversitas spesies ikan.
Rusaknya terumbu karang.
Tenggelamnya pulau kecil.
Praktik pengeboman dalam penangkapan ikan
yang merusak ekosistem karang.
Reklamasi pantai yang menggundulkan
mangrove.
Pembangunan darat lainnya yang punya dampak
terhadap laut.
8. Etika ekologi dalam (Moderate environtmental ethics)
Disebut juga dengan biosentris (pemusatan terhadap makhluk
hidup).
Memandang bahwa manusia merupakan bagian integral dari
lingkungannya. Konsep ini menempatkan sistem etika baru
dan memiliki implikasi positif dalam kelestarian alam.
Manusia adalah bagian dari alam, menekankan hak hidup
makhluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia
tetapi tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang.
Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
Menghargai dan memelihara tata alam.
9. Teori lingkungan hidup menurut ahli biosentris:
Albert Schweitzer
Kehidupan adalah sesuatu yang sakral.
Orang yang bermoral adalah orang yang tunduk pada dorongan
untuk membantu semua kehidupan.
Saya menjalani kehidupan yang menginginkan tetap hidup ditengah
kehidupan yang juga menginginkan tetap hidup.
Paul Taylor
Manusia adalah anggota komunitas kehidupan.
Spesies manusia seperti spesies lain yang merupakan bagian dari
sistem yang saling tergantung.
Setiap organisme adalah unik dan mempunyai tujuan sendiri dan
manusia tidak lebih unggul.
Manusia adalah pelaku moral sehingga mempunyai tanggung jawab.
Makhluk lain adalah subjek moral.
Pelaku moral punya kewajiban dan tanggung jawab terhadap subjek
moral.
10. Kewajiban dan tanggung jawab dalam
biosentris:
Tidak melakukan sesuatu yang merugikan.
Tidak mencampuri dan mengintervensi fungsi
alamiahnya.
Kesetiaan untuk membiarkan binatang tertentu
di alam bebas.
Kewajiban restitutif, yaitu mengembalikan
alam yang rusak ke kondisi semula.
11.
12. Kesimpulan
Dengan adanya gambaran etika lingkungan ini
dapat sedikit menguraikan norma-norma mana
yang dipakai oleh manusia dalam melakukan
pendekatan terhadap alam ini. Dengan
demikian etika lingkungan berusaha
memberikan sumbangan dengan beberapa
norma yang ditawarkan untuk mengungkap
dan mencegah terjadinya kerusakan
lingkungan.