Pelatihan ini membahas tentang desain program investasi sosial berdasarkan penilaian risiko dan peluang perusahaan. Peserta akan mempelajari tentang identifikasi isu sosial strategis, risiko, dan peluang sosial perusahaan, serta desain program investasi sosial untuk mengelola risiko dan memanfaatkan peluang. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Social Investment Indonesia selama 2 hari pada tanggal 25-26 Juli 2023.
1. Social Investment Indonesia Learning Series (SIILS)
DESIGNING SOCIAL INVESTMENT PROGRAM
BASED-ON CORPORATE RISK &
OPPORTUNITY ASSESSMENT
25-26 Juli 2023
2. Fajar Kurniawan, CSRA, AusIMM
+62 811 37 9393
sii.fajarkurniawan@gmail.com
fajar
.kurniawan@socialinvestment.id
Managing Director, Social Investment Indonesia
Co-Founder & Badan Pengurus, Social Value
Indonesia (SVID)
Social Value Associate, Social Value International
(SVI)
Ketua Bidang Community Involvement &
Development (CID) – Komite CSR, Corporate
Forum for CSR Development (CFCD)
Chairman of the Board of Supervisor, Yayasan
Social Investment Indonesia
Strategic Advisor, Sayur Sleman
Kualifikasi:
Mempunyai pengalaman 20 tahun dalam Pengelolaan isu dan praktik
Community Development, Social Investment, Corporate Social
Responsibility & Sustainability, serta menguasai pengetahuan dan
keterampilan teknis yang terkait dengan stakeholder management, social
assessment, multi-stakeholder partnership, collaborative action, strategic
planning, measuring impact, reporting & communication, dan capacity
building.
Pendidikan& Kursus:
• Social Value International (SVI) UK - Social Value & Impact
Management System
• AusIMM Australia – ESG & Social Responsibility Short Course
• Paramadina University & CCPHI – Executive Program for
Sustainable Partnership (EPSP)
• The SROI Network UK / Social Value UK – Social Return on
Investment Practitioner Training
• National Center for Sustainability Reporting (NCSR) – CSRS & CSRA
• GRI Netherland – GRI Reporting Standard Training
• CSR Asia – Corporate Community Investment, ISO 26000,
Partnership Development Training
• Mosaic International Summer School, Cambridge University, UK –
Fellow in Sustainable Leadership
Spesialisasi:
Capacity Building, CSR, Sustainability, Social Investment, Community
Development, Tri-Sector Partnership, Reporting, Impact Management
3.
4. ALUR PELATIHAN KITA
•Isu Strategis
•Masalah Sosial
•Risiko & Peluang
Sosial
•Dampak Sosial
Pemahaman Isu
Strategis, Risiko, Peluang
& Dampak Sosial
•Identifikasi Risiko
•Analisis Risiko
Penilaian Risiko Sosial
•Identifikasi Peluang
•Analisis Peluang
Penilaian Peluang Sosial
•Strategic Social
Investment
•Desain Program
•Strategic Program
Framework
Desain Program Social
Investment
5. 25-26 Juli 2023
Sesi Pertama
ISU STRATEGIS, RISIKO,
PELUANG DAN DAMPAK SOSIAL
PERUSAHAAN
Social Investment Indonesia Learning Series (SIILS)
DESIGNING SOCIAL INVESTMENT PROGRAM
BASED-ON CORPORATE RISK &
OPPORTUNITY ASSESSMENT
6. AGENDA
1) Antara Isu Strategis, Risiko, Peluang & Dampak
2) Mengenali Isu Strategis di Indonesia
3) Teknik Identifikasi Isu Sosial Strategis
4) Dari Isu Strategis ke Risiko Perusahaan
5) Teknik Identifikasi dan Penilaian Risiko Sosial
7. Dampak
Sosial
Risiko &
Peluang
Isu
Strategis
• Isu strategis (Strategic Issue) adalah suatu isu yang
harus segera dipecahkan agar tidak mempengaruhi
pencapaian tujuan perusahaan.
• Risiko (Risk) adalah kemungkinan terjadinya sesuatu
yang akan berdampak (kecenderungannya negatif)
pada tujuan atau mempengaruhi outcome organisasi.
• Peluang (Opportunity) adalah derajat relevansi &
signifikansi sebuah masalah sosial dari sudut pandang
perusahaan, yang dapat menimbulkan dampak pada
pencapaian tujuan organisasi.
• Dampak (Impact) adalah perubahan yang terjadi, baik
positif atau negatif, kepada individu maupun sistem
sosial, sebagai hasil adanya aktifitas tertentu.
1. ANTARA ISU STRATEGIS, RISIKO,
PELUANG DAN DAMPAK
8. Bagaimana Mengkaji Risiko (Risk) &
Peluang (Opportunity) ?
• Risiko & Peluang dapat diperoleh dengan melakukan penilaian atau pemetaan
sosial (Social Mapping/Assessment).
• Identifikasi atas risiko sosial diperoleh dengan melakukan analisis lanjutan
atas seluruh isu strategis yang diperoleh dari proses Pemetaan Isu Strategis
dan Pemangku Kepentingan (Stakeholder Mapping).
• Identifikasi atas peluang sosial diperoleh dengan melakukan analisis lanjutan
atas seluruh isu strategis/masalah potensial dari proses Penilaian Kebutuhan
dan Asset Komunitas (Community Needs & Assets Assessment).
• Baik Pemetaan Pemangku Kepentingan maupun Penilaian Kebutuhan & Asset
Komunitas merupakan proses dari pemetaan atau penilaian sosial (Social
Mapping/Assessment).
10. 2.MENGENALIISUSOSIALSTRATEGISDI INDONESIA
• Isu ketenagakerjaan (transparansi proses
rekruitmen, komposisi pekerja lokal,
kesenjangan gaji & kesejahteraan, PHK)
• Isu pembebasan lahan (besaran kompensasi,
keterlibatan oknum internal, status kepemilikan,
akses masyarakat, involuntary resettlement)
• Isu lingkungan (pencemaran dan limbah, air
bersih, kerusakan infrastruktur komunitas,
keanekaragaman hayati)
• Isu sosial budaya (hak-hak masyarakat adat,
kearifan lokal, warisan budaya)
• Isu kontribusi perusahaan untuk komunitas lokal
(donasi/sumbangan, peluang bisnis, tenaga kerja
lokal, program pemberdayaan masyarakat)
11. 3. TEKNIK IDENTIFIKASI ISU SOSIAL STRATEGIS
• Identifikasi isu sosial strategis dilakukan dengan
melakukan identifikasi atas pemangku
kepentingan, karena setiap isu strategis pasti
ada pihak yang menyuarakan atau
mengusungnya.
• Isu sosial yang dihadapi perusahaan saat ini
sangatlah kompleks dan berbeda satu dengan
lainnya, tergantung pada:
• Sektor industri
• Momentum
• Skala operasi perusahaan
• Pemangku kepentingan menonjol
• Keberadaan (sejarah) konflik
12. Isu Strategis vs Pemangku Kepentingan
• Satu isu strategis pasti disuarakan oleh satu
atau beberapa pihak, karena tidak ada isu jika
tidak ada yang menyuarakannya. Setiap pihak
yang menyuarakan isu strategis adalah
pemangku kepentingan.
• Apabila isunya menghilang, maka pemangku
kepentingan juga menjadi tidak relevan,
kecuali kalau pemangku kepentingan itu
terkait dengan lebih dari satu isu strategis.
• Setiap isu sosial strategis mengandung potensi
risiko dan atau dapat langsung
ditransformasikan sebagai bentuk risiko sosial.
13. Pemetaan Aktor/Pemangku Kepentingan
• Identifikasi seluruh pemangku kepentingan,
baik melalui penggalian data sekunder &
data primer
• Melakukan analisis (penilaian) atribut
• Melakukan analisis sikap dan atau
pandangan
• Profiling/deskripsi pemangku kepentingan
kunci
• Perumusan rekomendasi strategi dan
rencana pembinaan hubungan (stakeholders
engagement strategy & engagement plan)
14. 4. DARI ISU STRATEGIS KE RISIKO SOSIAL
• Risiko adalah kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan
berdampak (negatif) pada tujuan atau mempengaruhi
outcome organisasi. Atau segala sesuatu yang dapat
membahayakan, mencegah, memperlambat atau
meningkatkan pencapaian tujuan.
• Risiko sering diasosiasikan pada istilah dari suatu peristiwa
atau keadaan dan konsekuensi yang mungkin timbul dari itu,
diukur sebagai kombinasi dari konsekuensi suatu peristiwa
dan kemungkinan (peluang) terjadinya. Perhatikan bahwa
risiko ditandai dengan ketidakpastian.
• Setiap isu strategis mengandung potensi risiko, dan jika tidak
dilakukan pengelolaan dengan baik, maka potensi risikonya
membesar dan semakin sulit dikelola.
15. Manajemen Risiko
• ISO 31000:2009 sebagai standar internasional
tentang risk management, mendefinisikan risiko
sebagai “the affect of uncertainty on your
objectives.”
• Manajemen Risiko adalah budaya, proses dan
struktur yang diarahkan menuju realisasi potensi
peluang sambil mengelola efek samping.
• Proses manajemen risiko melibatkan komunikasi,
menetapkan konteks, identifikasi, analisis,
evaluasi, penanganan, monotoring dan mengkaji
risiko.
16. Risiko sosial muncul sebagai hasil interaksi antara:
Aktivitas operasi perusahaan.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Dampak bencana alam yang terjadi di wilayah terdampak operasi
perusahaan.
Dampak aktifitas bisnis kepada pemangku kepentingan yang tidak segera
ditangani atau kondisi sosial ekonomi masyarakat yang buruk yang juga
tidak segera ditangani akan menjadi sumber utama risiko.
Sumber Risiko Sosial
17. Risiko yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat akan berpotensi
menimbulkan konflik. Proses perkembangan risiko menjadi konflik adalah
sebagai berikut:
1) Tidak bertemunya harapan pemangku kepentingan dengan perusahaan.
2) Mispersepsi antara perusahaan dan masyarakat, masih bersifat individual
atau beberapa orang dalam kelompok.
3) Mispersepsi komunal atau gejala sosial (beberapa kelompok masyarakat).
4) Jika ada eskalasi, akan mempercepat terbentuknya anggapan, perusahaan
sebagai musuh bersama masyarakat.
5) Terjadinya demo atau konflik terbuka perusahaan dan masyarakat.
Risiko Sosial dan Potensi Konflik
19. Fajar Kurniawan
Managing Director, Social Investment Indonesia
sii.fajarkurniawan@gmail.com
fajar.kurniawan@socialinvestment.id
+62-811 379393
www.socialinvestment.id
20.
21.
22. 25-26 Juli 2023
Sesi Kedua
TEKNIK IDENTIFIKASI DAN
PENILAIAN RISIKO SOSIAL
Social Investment Indonesia Learning Series (SIILS)
DESIGNING SOCIAL INVESTMENT PROGRAM
BASED-ON CORPORATE RISK &
OPPORTUNITY ASSESSMENT
23. Without risk, there is no reward or progress. Unless
risk is managed effectively, organizations cannot
maximize opportunities and minimize threats. Risk is
all about uncertainty, or more importantly, the effect
of uncertainty on the achievement of objectives.
Kevin W. Knight, AM
Chair of the ISO 31000 working group
& Chair of ISO 31004 project committee
ISO Focus, June 2009
24. Prinsip-Prinsip
Mandate &
Commitment
Design framework
for managing risk
Kerangka Kerja Proses Pengelolaan Risiko
Implement
risk management
Monitor and review
the framework
Continually
improve the
framework
Establish the context
Communicate
and
consult
Monitor
and
review
Risk identification
Risk analysis
Risk treatment
Risk evaluation
Risk assessment
• Creates value
• Integral part of
organizational
processes
• Part of decision
making
• Explicitly addresses
uncertainty
• Systematic,
structured & timely
• Based on best
available info
• Tailored
• Takes human &
cultural factors into
account
• Transparent &
inclusive
• Dynamic, iterative
& responsive to
change
• Facilitates
continual
improvement &
enhancement of
the org
ISO 31000: Relasi Prinsip, Kerangka Kerja & Proses
25. 5. PENILAIAN RISIKO SOSIAL
1. Identifikasi Risiko
• Proses menemukan, mengenali dan menggambarkan risiko dan sumbernya
• Daftar risiko yang komprehensif yang didasarkan pada kejadian-kejadian yang
mungkin menciptakan, meningkatkan, mencegah, menurunkan, mempercepat atau
menunda pencapaian tujuan.
2. Analisis Risiko
• Proses untuk memahami sifat dan menentukan tingkat risiko
• Melibatkan pertimbangan dari penyebab dan sumber risiko, dan konsekuensi
• Analisis risiko termasuk estimasi tingkat risiko
3. Evaluasi Risiko
• Bertujuan membantu pengambilan keputusan, tentang resiko mana yang
memerlukan penanganan dan prioritas.
• Keputusan harus mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari risiko, termasuk
pertimbangan toleransi risiko yang ditanggung pihak lain
• Keputusan harus sesuai dengan persyaratan hukum, peraturan dan lainnya
26. Teknik Identifikasi & Penilaian Risiko Sosial
Dari setiap isu strategis yang telah
diidentifikasi:
• Mendefinisikan potensi risiko yang
berpeluang muncul dari setiap isu
strategis dan potensi dampak-nya
• Tahap penilaian kemungkinan
(Likelihood/Probability)
• Tahap penilaian konsekuensi
(Consequency)
• Penentuan Tingkat Risiko
• Rekomendasi Pengelolaan Risiko
27. No Isu Strategis Risiko Potensi Dampak
1 Transportasi keluar masuk area operasi
merusak jalan publik, tidak ada
perbaikan.
Pemutusan akses transportasi Distribusi produk dan
bahan baku terhambat
2 Ketidakpuasan dan kekecewaan
masyarakat berkepanjangan.
Gangguan operasi
(Demonstrasi)
Biaya operasi meningkat
3 Akuisisi lahan pada lahan produktif,
kehilangan pekerjaan
pada sebagian masyarakat.
Adanya tekanan atau
gangguan operasi
Target operasi terhambat
4 Belum ada vendor lokal yang
berkualitas, kualitas jasa vendor lokal
rendah.
Gangguan pada produktivitas
perusahaan
Peningkatan biaya
produksi perusahaan
5 Pembangunan fasilitas produksi,
memprioritaskan tenaga kerja dari
luar, dibanding tenaga kerja lokal.
Adanya tekanan atau
gangguan operasi dari tenaga
kerja lokal
Target konstruksi meleset
Contoh: Identifikasi Isu Strategis, Risiko &
Dampak Sosial
28. No Isu Strategis Risiko Potensi Dampak
6 Perilaku karyawan tidak disukai
penduduk lokal.
Gangguan terhadap keamanan
dan kenyamanan karyawan
Keamanan dan
kenyamanan karyawan
terganggu
7 Kampanye LSM yang merugikan. Perusahaan dicitrakan buruk
oleh pemangku kepentingan
Timbulnya persepsi
negatif terhadap
perusahaan
8 Pergerakan politik lokal menghadapi
pilkada, memanfaatkan berbagai isu
lokal.
Potensi demo terhadap
perusahaan
Timbulnya persepsi
bahwa perusahaan tidak
netral
9 Pemerintah daerah menghambat
perijinan.
Gangguan ijin operasi Reschedule semua jadwal
10 Kebijakan otonomi daerah yang
berubah (misal Perda CSR).
Kutipan dana CSR yang
bertentangan dengan
perundangan RI dan kebijakan
internal
Berada dalam dilema
hukum, dianggap tidak
compliance
Contoh: Identifikasi Isu Strategis, Risiko &
Dampak Sosial
29. Penilaian Konsekuensi dan Kemungkinan
• Kemungkinan (likelihood) adalah
berkenaan dengan berapa peluang
suatu risiko akan terjadi atau seberapa
sering risiko itu terjadi (periodisasi).
• Konsekuensi (dampak) adalah
berkenaan dengan derajat akibat yang
akan diterima oleh perusahaan, jika
suatu risiko terjadi atau tidak dikelola.
• Untuk memudahkan penilaian
digunakan skala Likert dengan
pendefinisian setiap tingkatan/derajat
nilai, mis 1-3 atau 1-5.
30. No Dampak No Dampak
1 Distribusi produk dan bahan baku
terhambat.
6 Karyawan diintimidasi kelompok pemuda.
2 Biaya operasi meningkat. 7 Perusahaan dalam posisi selalu salah.
3 Target operasi terhambat. 8 Perusahaan diposisikan tidak netral.
4 Biaya procurement tinggi, kualitas hasil
rendah.
9 Reschedule semua jadwal.
5 Target konstruksi meleset. 10 Berada dalam dilema hukum, dianggap
tidak compliance.
Penilaian Dampak Terhadap Operasi
Catatan:
Dampak ini belum dilakukan pembobotan, baik melalui pendekatan kualitatif maupun
kuantitatif.
31. Penentuan Tingkat Risiko
• Merupakan perkalian antara kemungkinan
(likelihood) dengan konsekuensi.
• Direkomendasikan menggunakan matriks
tindakan manajemen risiko yang sesuai
dengan literatur manajemen risiko (Fraser
dan Simkins, 2010; Duckert, 2010; Olson
dan Wu (eds.), 2009) atau ISO 31000:2009.
• Pendefinisian tingkat risiko tergantung pada
skala/derajat nilai yang dipakai. Perusahaan
dapat mengadopsi yang sesuai dengan
kepentingan dan kondisi perusahaan
masing-masing
32. Level Deskripsi Frekuensi
1 Almost certain
(Hampir Selalu)
Mingguan / Bulanan
2 Likely
(Sering)
Tahunan
3 Possible
(Cukup Sering)
Setiap 5 tahun
4 Unlikely
(Jarang)
Setiap 10-15 tahun
5 Rare
(Sangat Jarang)
Lebih dari 15 tahun
Contoh Penilaian Tingkat Kemungkinan
33. Level Kriteria Deskripsi
Konsekuensi
Keuangan Manusia Reputasi Operasi
5
Severe
(Parah/Luar
Biasa)
Dapat menghentikan proyek (proyek
tidak bisa dilanjutkan)
> Rp 100 milyar Meninggal
Reputasi negatif, 5 tahun
pemulihan, coverage
nasional
Semua fungsi
berhenti
4
Major
(Besar)
Dapat menghambat proyek (proyek
mundur waktu penyelesaiannya)
Rp 61 - 100 milyar Luka parah
Reputasi negatif, 3 tahun
pemulihan, coverage
nasional
Sebagian besar fungsi
berhenti
3
Moderate
(Sedang)
Mengancam beberapa fungsi,
mengharuskan penyesuaian beberapa
bagian: ruang lingkup, anggaran dan
jadwal
Rp 31 - 60 milyar
Luka ringan (rumah
sakit)
Reputasi negatif, 1-2
tahun pemulihan,
coverage lokal
Sebagian fungsi
berhenti
2
Minor
(Kecil)
Mengancam salah satu bagian fungsi Rp 11 - 30 milyar Luka ringan (klinik)
Reputasi negatif, kurang
dari 1 tahun pemulihan,
coverage komunitas
Hanya bagian
tertentu yang
berhenti
1
Negligible
(Diabaikan)
Dampak rendah < Rp 10 milyar
Tidak ada yang
terluka
Coverage kelompok,
tidak perlu pemulihan
Berjalan normal
Contoh Penilaian Tingkat Konsekuensi
35. Matriks Tindakan dalam Manajemen Risiko (Fraser dan Simkins, 2010; Duckert, 2010; Olson
dan Wu (eds.), 2009)
Contoh Matriks Penilaian Risiko Sosial
36. Likelihood
Consequence
Rare Unlikely Possible Likely
Almost
Certain
Catastrophic High High Very High Very High Very High
Major Tolerable High High Very High Very High
Moderate Low Tolerable Tolerable High High
Minor Low Low Tolerable Tolerable Tolerable
Negligible Very Low Very Low Low Tolerable Tolerable
AS/NZS4360 – 2004 emphasises that organisations tailor the criteria that
drives assessment and analysis to suit the nature and business environment
of their operations.
Contoh Matriks Penilaian Risiko Sosial
37. 1. Menghindari Risiko (Avoid)
Keputusan yang diambil adalah menghindari risiko, sehingga aktivitas tertentu yang
menimbulkan risiko tersebut tidak dikerjakan sama sekali. Misalnya, petani yang
memutuskan untuk tidak menanam komoditas tertentu karena kondisi lingkungan tidak
memungkinkan dan kemungkinan gagal panen sangat tinggi.
2. Meminimalisir Risiko (Reduce/Mitigate)
Keputusan yang diambil adalah mengambil langkah-langkah yang dapat
meminimalkan risiko atau mengurangi probabilitas (kemungkinan terjadinya) dan
mengurangi konsekuensi dampaknya. Misalnya adalah melakukan safety training dan
menggunakan perangkat yang aman di lingkungan kerja dalam rangka mengurangi risiko
kecelakaan kerja.
Rekomendasi Pengelolaan Risiko (1)
38. 3.Transfer Risiko (Transfer)
Langkah yang diambil yakni mentransfer atau berbagi risiko dengan
pihak lain. Sebagai contoh terkait dengan risiko kerusakan mesin
atau pabrik, maka risiko tersebut biasanya ditransfer ke perusahaan
asuransi, yang nantinya akan memberikan ganti rugi jika suatu risiko
terjadi. Biasanya, risiko yang ditransfer adalah risiko yang punya
dampak keparahan sangat hebat.
4. Membiarkan Risiko (Retain/Accept)
Keputusan yang diambil adalah membiarkan suatu risiko
terjadi, karena cenderung jarang terjadi dan/atau tingkat
keparahannya cenderung rendah. Misalnya, sebuah ritel yang
membiarkan pelanggannya yang bukan target market utama untuk
switching ke kompetitor.
Rekomendasi Pengelolaan Risiko (2)
39. • Memilih pilihan risiko penanganan yang paling tepat,
menyeimbangkan biaya dan upaya terhadap manfaat
yang diperoleh, berkaitan dengan persyaratan
hukum, peraturan, dan lainnya seperti tanggung
jawab sosial dan perlindungan lingkungan.
• Sejumlah pilihan penanganan dapat
dipertimbangkan dan diterapkan baik secara
individual atau kombinasi
• Risiko penanganan dapat menjadi risiko tersendiri.
Pemantauan harus menjadi bagian integral dari
rencana perawatan resiko untuk memberikan
jaminan bahwa langkah-langkah tetap efektif.
Rekomendasi Pengelolaan Risiko (3)