SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Ventilasi di Ruang
Terbuka
Adrian C. Yusuf (2206016043)
Agra D. Narendraputra (2206016056)
Ahmad H. Burohman (2206016062)
Fitria Nurbaeti (2206016112)
Ikbar V. Asri (2206103213)
Ventilasi
WHO
Proses
pertukaran udara
dengan cara
mengatur agar
terjadi
pemasukan
udara segar ke
dalam ruangan
dan pembuangan
udara yang
pengap.
Tujuan
Ventilasi
Menghilangkan gas-gas
yang tidak menyenangkan
yang ditimbulkan oleh
keringat dan (CO2) yang
ditimbulkan oleh
pernafasan
Menghilangkan
kalor yang
berlebihan
Membantu
mendapatkan
kenyamanan termal
SNI 03-6572-
2001
Permenkes 1077 th 2011
Ventilasi Merupakan
Jenis Pengendalian
Engineering Control
Upaya Penyehatan
Laju Ventilasi
Pertukaran udara
yang tidak
memenuhi syarat
dapat
menyebabkan
suburnya
pertumbuhan
mikroorganisme,
yang
mengakibatkan
gangguan
terhadap
kesehatan
manusia
Rumah harus dilengkapi
dengan ventilasi, minimal
10% luas lantai
Pemeliharaan AC secara
berkala sesuai buku petunjuk,
serta harus melakukan
pergantian udara dengan
membuka jendela minimal
pada pagi hari secara rutin
Menggunakan exhaust fan
Mengatur tata letak ruang
Faktor Risiko:
• Kurangnya
ventilasi
(jumlah dan
luas ventilasi
tidak cukup)
• Tidak ada
pemeliharaan
AC berkala
SNI 03-6572-2001
Suatu ruangan yang layak ditempati, misalkan kantor,
pertokoan, pabrik, ruang kerja, kamar mandi, binatu dan
ruangan lainnya untuk tujuan tertentu, harus dilengkapi
dengan :
A. Ventilasi alami
B. Ventilasi mekanis atau sistem pengkondisian udara
Ventilasi Alami
Ventilasi alami yang disediakan harus
terdiri dari bukaan permanen,
jendela, pintu atau sarana lain yang
dapat dibuka, dengan:
Jumlah bukaan ventilasi tidak kurang dari 5%
terhadap luas lantai ruangan yang
membutuhkan ventilasi
Ventilasi alami terjadi karena adanya
perbedaan tekanan di luar suatu
bangunan gedung yang disebabkan
oleh angin dan karena adanya
perbedaan temperatur, sehingga
terdapat gas-gas panas yang naik di
dalam saluran ventilasi
1. Halaman berdinding
dengan ukuran yang
sesuai, atau daerah yang
terbuka keatas.
2. Teras terbuka, pelataran
parkir, atau sejenis
3. Ruang yang bersebelahan
Arah yang menghadap ke :
Perancangan Sistem Ventilasi Alami:
01
02
Tentukan kebutuhan ventilasi udara
yang diperlukan sesuai fungsi ruangan.
Tentukan ventilasi gaya angin
atau ventilasi gaya termal yang
akan digunakan
Ventilasi Mekanik, Persyaratan Teknis:
Sistem ventilasi mekanis
harus diberikan jika ventilasi
alami yang memenuhi
syarat tidak memadai
Penempatan Fan harus
memungkinkan pelepasan
udara secara maksimal dan
juga memungkinkan
masuknya udara segar atau
sebaliknya
Sistem ventilasi mekanis
bekerja terus menerus
selama ruang tersebut
dihuni.
Bangunan atau ruang parkir
tertutup harus dilengkapi sistem
ventilasi mekanis untuk
membuang udara kotor dari
dalam dan minimal 2/3 volume
udara ruang harus terdapat
pada ketinggian maksimal 0,6
meter dari lantai
Ruang parkir pada ruang
bawah tanah (basement)
yang terdiri dari lebih satu
lantai, gas buang mobil
pada setiap lantai tidak
boleh mengganggu udara
bersih pada lantai lainnya.
Besarnya pertukaran
udara yang disarankan
untuk berbagai fungsi
ruangan harus sesuai
ketentuan yang berlaku
Type of space occupation Cfh / person
High ceiling space surrounding
Department store. Theater
Auditorium, Room with no smoking
5 - 10
Apartment ,Barber shop, Hotel room
Room with light smoking
10 - 15
Cafeteria, General office, hospital room
Public dining room, restaurant
15 - 20
Room with moderate smoking
Room with heavy smoking
Private office
20 - 30
Conference room
Room with heavy smoking 30 - 60
Perancangan sistem ventilasi mekanis dilakukan
sebagai berikut :
1. Tentukan kebutuhan udara ventilasi yang
diperlukan sesuai fungsi ruangan.
2. Tentukan kapasitas fan.
3. Rancang sistem distribusi udara, baik
menggunakan cerobong udara (ducting) atau
fan yang dipasang pada dinding/atap.
Perancangan Sistem Ventilasi Mekanis
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ventilasi
di tempat dan gedung umum yang tertutup? :
• Pertimbangkan untuk menggunakan ventilasi alami, buka jendela
jika memungkinkan dan aman.
• Untuk ventilasi mekanis, tingkatkan persentase udara luar
menggunakan mode ekonomis dalam mengoperasikan HVAC
hingga 100%.
• Tingkatkan pasokan aliran udara total ke ruangan-ruangan yang
ditempati, jika memungkinkan.
• Nonaktifkan pengaturan ventilasi yang dapat mengurangi pasokan
udara berdasarkan suhu atau jumlah orang di dalam ruangan.
Sistem Ventilasi Bangunan Umum
• Tingkatkan filtrasi udara sentral:
Tingkatkan filtrasi udara setinggi mungkin tanpa banyak
mengurangi aliran udara yang sudah dirancang.
Periksa unit dan rak filtrasi untuk memastikan filter pas dan periksa
cara untuk meminimalisasi kebocoran filter.
• Pertimbangkan untuk menjalankan sistem HVAC pada aliran udara
luar maksimum selama 2 jam sebelum dan sesudah ruangan
ditempati, sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ventilasi
di tempat dan gedung umum yang tertutup
• Gerakkan udara dari area bersih ke area kurang bersih dengan
cara mengevaluasi kembali posisi sumber aliran udara dan
persebaran pembuangan udara dan/atau peredam dan
menyesuaikan pasokan area dan laju aliran pembuangan untuk
menciptakan perbedaan tekanan yang dapat diukur.
• Tempatkan staf di area ventilasi "bersih" yang tidak berhubungan
dengan area berisiko tinggi seperti penerimaan pengunjung atau
fasilitas olahraga (jika buka).
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ventilasi
di tempat dan gedung umum yang tertutup
• Pastikan kipas angin penyedot untuk pembuangan udara di
fasilitas toilet berfungsi dan beroperasi dengan kapasitas penuh
saat gedung ditempati.
• Penggunaan AC yang mekanismenya tidak
menggunakan/memasukkan udara luar (AC split wall, AC floor
standing) harus diupayakan terjadi pertukaran dengan udara luar
untuk mengurangi sirkulasi ulang udara di dalam ruangan,
misalnya dengan membuka jendela.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ventilasi
di tempat dan gedung umum yang tertutup
•Rekomendasi untuk kantor, sekolah, dan sektor akomodasi lain terkait
penggunaan ventilasi dan pendingin udara?
Di semua tempat kerja, sekolah, dan akomodasi wisatawan harus
tersedia udara yang bersih dan segar. WHO merekomendasikan
peningkatan ventilation rate (laju ventilasi) melalui cara alami atau
mekanis, yang sebaiknya bukan udara yang disirkulasi ulang. Jika
terjadi sirkulasi ulang udara, filter harus dibersihkan secara teratur,
terutama untuk pekerjaan yang menempatkan seseorang pada risiko
paparan COVID-19 sedang atau tinggi. Contoh pekerjaan yang
memiliki risiko paparan COVID-19 sedang atau tinggi adalah pekerja
garis depan sektor ritel, akomodasi wisatawan, dan pekerja rumah
tangga
Sistem Ventilasi Bangunan Umum Terkait COVID 19
Ref : https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa/qa-ventilasi-ac-gedung-umum-konteks-
covid-19
Ventilasi
Gedung
Aula
• Pengkondisian udara pada suatu ruangan perlu
diperhatikan.
• Perlu dilakukan pengukuran cooling load dari
ruangan/gedung tsb agar bisa diketahui jenis sistem
HCAV mana yg digunakan.
• Salah satu cara menghitung cooling load yaitu
dengan menggunakan CLTD.
• CLTD  perbedaan temperatur teoritis yang
merupakan efek dari gabungan perbedaan
temperatur udara di dalam dan luar ruangan, daily
temperatur range, radiasi matahari, dan panas dari
konstruksi gedung tersebut.
infiltrasi
Peralatan elektronik
Pencahayaan
•Faktor yan menyebabkan baiknya beban
pendingin :
• Jenis pengkondisian udara, beberapa diantaranya
berupa:
• All-Air System,
• All-Water System,
• Air-Water System,
• Direct Refrigerant System
• Tujuan utama HVAC (healing, ventilation, dan Air
Conditioning) adalah menyediakan kondisi untuk
kenyamanan termal manusia, “kondisi pikiran yang
mengekspresikan kepuasan dengan lingkungan
termal
• Dalam hal kenyamanan termal bagi manusia, faktor
yang mempengaruhi kenyamanan termal:
a.Tingkat aktivitas
b.Pakaian
c.Harapan/ ekspektasi
d.Temperatur udara
e.Kelembapan
Kriteria nyaman yang umum diterima oleh kebanyakan
orang indonesia adalah temperatur 24- 25 ºC dengan
kelembapan relatif 50 % (SNI-2011)
• Metode yang tepat untuk menghitung beban
pendinginan ruangan adalah dengan
menggunakan persamaan keseimbangan panas
untuk menentukan suhu permukaan interior
struktur bangunan dan kemudian menghitung
beban pendinginan sensibel, yang sama dengan
jumlah transfer panas konvektif dari permukaan
beban pendinginan laten. (Wang, 2000)
Beban Pendingin
Untuk mendapatkan angka yang akurat, perlu mempertimbangkan
semua sumber panas (Miller,2006)
A. Beban konduksi melalui dinding dan atap
B. Beban pendingin konduksi melaluikaca
C. Radiasi melalui kaca
D. Konduksi melalui interior partisi
E. Beban pendingin dari penghuni
F. Heat gain dari peralatan
G. Pencahayaan (Lighting)
H. Infiltrasi
Beban Pendingin
Ventilasi
Bangunan
Tempat
Ibadah
INDONESIA
Suhu cenderung
tinggi
Kelembaban
tinggi
RUANGAN
MENJADI PANAS
Lubang ventilasi?
AC?
Kipas Angin?
Syamssiyah, N.R., & Izzati, H.N. (2021). Strategi Kenyamanan Termal Masjid. Langkau
Betang: Jurnal Arsitektur,Vol. 8 No. 2, 98-109.
 Jarak jendela jauh
 Jumlah ventilasi tidak memadai
 Aliran udara menjadi tidak merata
 Lokasi tengah pemukiman aliran udara rendah
 Plafon tinggi >3m dengan lubang udara saling bersilangan
Udara menjadi panas
PENYEBAB ?
Syamssiyah, N.R., & Izzati, H.N. (2021). Strategi Kenyamanan Termal Masjid. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur,Vol. 8
No. 2, 98-109.
 Ruang tunggal tidak bersekat agar sirkulasi baik
 Idealnya Udara akan bersirkulasi dan mengalir dengan lancar bila
terdapat bukaan pada 3 tempat (atas, tengah dan bawah) pada
dinding-?
• Atas :membuang udara panas
• Tengah : keluar masuk udara
• Bawah:masuk udara (umumnya tidak ada)
SOLUSI
Ventilasi Alami
Syamssiyah, N.R., & Izzati, H.N. (2021). Strategi Kenyamanan Termal Masjid. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur,Vol. 8
No. 2, 98-109.
 jendela, bukaan, pintu atau sarana lainnya dengan luas ventilasi
tidak kurang dari 10% terhadap luas lantai dari ruang yang akan
diventilasi, diukur tidak lebih dari 3,6 meter diatas lantai; dan
 dengan luas ventilasi tidak kurang dari 10% terhadap kombinasi
luas lantai kedua
SOLUSI
Ventilasi Alami
SNI 03-6572-2001, Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung
 Penempatan Fan harus memungkinkan pelepasan udara secara
maksimal dan juga memungkinkan masuknya udara segar atau
sebaliknya.
 Sistem ventilasi mekanis bekerja terus menerus selama ruang
tersebut dihuni.
 Bangunan atau ruang parkir tertutup harus dilengkapi sistem
ventilasi mekanis untuk membuang udara kotor dari dalam dan
minimal 2/3 volume udara ruang harus terdapat pada ketinggian
maksimal 0,6 meter dari lantai.
 Ruang parkir pada ruang bawah tanah (besmen) yang terdiri dari
lebih satu lantai, gas buang mobil pada setiap lantai tidak boleh
mengganggu udara bersih pada lantai lainnya.
SOLUSI
Ventilasi Mekanik
SNI 03-6572-2001, Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

More Related Content

Similar to TGS klompok 4 ; Ventilasi (2).pptx

Perencanaan pendingin sni 03-6572-2001
Perencanaan pendingin sni 03-6572-2001Perencanaan pendingin sni 03-6572-2001
Perencanaan pendingin sni 03-6572-2001FahrizalChamimZajuli
 
Kenyamanan termal pada bangunan
Kenyamanan  termal pada bangunanKenyamanan  termal pada bangunan
Kenyamanan termal pada bangunanAgus Hendrowibowo
 
Fasilitas Sterilisasi Sentral Pada Area Rumah Sakit
Fasilitas Sterilisasi Sentral Pada Area Rumah SakitFasilitas Sterilisasi Sentral Pada Area Rumah Sakit
Fasilitas Sterilisasi Sentral Pada Area Rumah SakitTelkom University
 
325872650 8-5-1-2-pemeliharaan-dan-pemantauan-instalasi-listrik-air-ventilasi...
325872650 8-5-1-2-pemeliharaan-dan-pemantauan-instalasi-listrik-air-ventilasi...325872650 8-5-1-2-pemeliharaan-dan-pemantauan-instalasi-listrik-air-ventilasi...
325872650 8-5-1-2-pemeliharaan-dan-pemantauan-instalasi-listrik-air-ventilasi...angga85
 
8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdfZoomLPPM
 
Fisika Bangunan Arsitektur universitas Indraprasta
Fisika Bangunan Arsitektur universitas IndraprastaFisika Bangunan Arsitektur universitas Indraprasta
Fisika Bangunan Arsitektur universitas Indraprastahuhuto
 
255706954-Sistem-Tata-Udara.docx
255706954-Sistem-Tata-Udara.docx255706954-Sistem-Tata-Udara.docx
255706954-Sistem-Tata-Udara.docxCamboyDJablez
 
Pages from prosiding_avoer_2011-18
Pages from prosiding_avoer_2011-18Pages from prosiding_avoer_2011-18
Pages from prosiding_avoer_2011-18Indriati Dewi
 
PPT_ FISIKA S123_AC.pptx
PPT_ FISIKA S123_AC.pptxPPT_ FISIKA S123_AC.pptx
PPT_ FISIKA S123_AC.pptxChemistryChanel
 
MATERI - PERENCANAAN SISTEM TATA UDARA.pptx
MATERI - PERENCANAAN SISTEM TATA UDARA.pptxMATERI - PERENCANAAN SISTEM TATA UDARA.pptx
MATERI - PERENCANAAN SISTEM TATA UDARA.pptxsukamto29
 
Electrical Maintainance (MEA 10013) Penyaman udara.pptx
Electrical Maintainance (MEA 10013) Penyaman udara.pptxElectrical Maintainance (MEA 10013) Penyaman udara.pptx
Electrical Maintainance (MEA 10013) Penyaman udara.pptxMuhammadIskandar99
 

Similar to TGS klompok 4 ; Ventilasi (2).pptx (20)

Perencanaan pendingin sni 03-6572-2001
Perencanaan pendingin sni 03-6572-2001Perencanaan pendingin sni 03-6572-2001
Perencanaan pendingin sni 03-6572-2001
 
Kenyamanan termal pada bangunan
Kenyamanan  termal pada bangunanKenyamanan  termal pada bangunan
Kenyamanan termal pada bangunan
 
Fasilitas Sterilisasi Sentral Pada Area Rumah Sakit
Fasilitas Sterilisasi Sentral Pada Area Rumah SakitFasilitas Sterilisasi Sentral Pada Area Rumah Sakit
Fasilitas Sterilisasi Sentral Pada Area Rumah Sakit
 
udara.ppt
udara.pptudara.ppt
udara.ppt
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Artikel Fungsi AC
Artikel Fungsi ACArtikel Fungsi AC
Artikel Fungsi AC
 
Air condition system
Air condition system Air condition system
Air condition system
 
325872650 8-5-1-2-pemeliharaan-dan-pemantauan-instalasi-listrik-air-ventilasi...
325872650 8-5-1-2-pemeliharaan-dan-pemantauan-instalasi-listrik-air-ventilasi...325872650 8-5-1-2-pemeliharaan-dan-pemantauan-instalasi-listrik-air-ventilasi...
325872650 8-5-1-2-pemeliharaan-dan-pemantauan-instalasi-listrik-air-ventilasi...
 
8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf
 
Air condition system
Air condition system Air condition system
Air condition system
 
Fisika Bangunan Arsitektur universitas Indraprasta
Fisika Bangunan Arsitektur universitas IndraprastaFisika Bangunan Arsitektur universitas Indraprasta
Fisika Bangunan Arsitektur universitas Indraprasta
 
AC.pptx
AC.pptxAC.pptx
AC.pptx
 
255706954-Sistem-Tata-Udara.docx
255706954-Sistem-Tata-Udara.docx255706954-Sistem-Tata-Udara.docx
255706954-Sistem-Tata-Udara.docx
 
Pages from prosiding_avoer_2011-18
Pages from prosiding_avoer_2011-18Pages from prosiding_avoer_2011-18
Pages from prosiding_avoer_2011-18
 
1
11
1
 
PPT_ FISIKA S123_AC.pptx
PPT_ FISIKA S123_AC.pptxPPT_ FISIKA S123_AC.pptx
PPT_ FISIKA S123_AC.pptx
 
MATERI - PERENCANAAN SISTEM TATA UDARA.pptx
MATERI - PERENCANAAN SISTEM TATA UDARA.pptxMATERI - PERENCANAAN SISTEM TATA UDARA.pptx
MATERI - PERENCANAAN SISTEM TATA UDARA.pptx
 
Electrical Maintainance (MEA 10013) Penyaman udara.pptx
Electrical Maintainance (MEA 10013) Penyaman udara.pptxElectrical Maintainance (MEA 10013) Penyaman udara.pptx
Electrical Maintainance (MEA 10013) Penyaman udara.pptx
 
Sistem HVAC
Sistem HVACSistem HVAC
Sistem HVAC
 
Utilitas bangunan
Utilitas bangunan Utilitas bangunan
Utilitas bangunan
 

Recently uploaded

Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 

Recently uploaded (20)

Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 

TGS klompok 4 ; Ventilasi (2).pptx

  • 1. Ventilasi di Ruang Terbuka Adrian C. Yusuf (2206016043) Agra D. Narendraputra (2206016056) Ahmad H. Burohman (2206016062) Fitria Nurbaeti (2206016112) Ikbar V. Asri (2206103213)
  • 2. Ventilasi WHO Proses pertukaran udara dengan cara mengatur agar terjadi pemasukan udara segar ke dalam ruangan dan pembuangan udara yang pengap.
  • 3. Tujuan Ventilasi Menghilangkan gas-gas yang tidak menyenangkan yang ditimbulkan oleh keringat dan (CO2) yang ditimbulkan oleh pernafasan Menghilangkan kalor yang berlebihan Membantu mendapatkan kenyamanan termal SNI 03-6572- 2001
  • 4.
  • 6.
  • 7.
  • 9. Upaya Penyehatan Laju Ventilasi Pertukaran udara yang tidak memenuhi syarat dapat menyebabkan suburnya pertumbuhan mikroorganisme, yang mengakibatkan gangguan terhadap kesehatan manusia Rumah harus dilengkapi dengan ventilasi, minimal 10% luas lantai Pemeliharaan AC secara berkala sesuai buku petunjuk, serta harus melakukan pergantian udara dengan membuka jendela minimal pada pagi hari secara rutin Menggunakan exhaust fan Mengatur tata letak ruang Faktor Risiko: • Kurangnya ventilasi (jumlah dan luas ventilasi tidak cukup) • Tidak ada pemeliharaan AC berkala
  • 10. SNI 03-6572-2001 Suatu ruangan yang layak ditempati, misalkan kantor, pertokoan, pabrik, ruang kerja, kamar mandi, binatu dan ruangan lainnya untuk tujuan tertentu, harus dilengkapi dengan : A. Ventilasi alami B. Ventilasi mekanis atau sistem pengkondisian udara
  • 11. Ventilasi Alami Ventilasi alami yang disediakan harus terdiri dari bukaan permanen, jendela, pintu atau sarana lain yang dapat dibuka, dengan: Jumlah bukaan ventilasi tidak kurang dari 5% terhadap luas lantai ruangan yang membutuhkan ventilasi Ventilasi alami terjadi karena adanya perbedaan tekanan di luar suatu bangunan gedung yang disebabkan oleh angin dan karena adanya perbedaan temperatur, sehingga terdapat gas-gas panas yang naik di dalam saluran ventilasi 1. Halaman berdinding dengan ukuran yang sesuai, atau daerah yang terbuka keatas. 2. Teras terbuka, pelataran parkir, atau sejenis 3. Ruang yang bersebelahan Arah yang menghadap ke :
  • 12. Perancangan Sistem Ventilasi Alami: 01 02 Tentukan kebutuhan ventilasi udara yang diperlukan sesuai fungsi ruangan. Tentukan ventilasi gaya angin atau ventilasi gaya termal yang akan digunakan
  • 13. Ventilasi Mekanik, Persyaratan Teknis: Sistem ventilasi mekanis harus diberikan jika ventilasi alami yang memenuhi syarat tidak memadai Penempatan Fan harus memungkinkan pelepasan udara secara maksimal dan juga memungkinkan masuknya udara segar atau sebaliknya Sistem ventilasi mekanis bekerja terus menerus selama ruang tersebut dihuni. Bangunan atau ruang parkir tertutup harus dilengkapi sistem ventilasi mekanis untuk membuang udara kotor dari dalam dan minimal 2/3 volume udara ruang harus terdapat pada ketinggian maksimal 0,6 meter dari lantai Ruang parkir pada ruang bawah tanah (basement) yang terdiri dari lebih satu lantai, gas buang mobil pada setiap lantai tidak boleh mengganggu udara bersih pada lantai lainnya. Besarnya pertukaran udara yang disarankan untuk berbagai fungsi ruangan harus sesuai ketentuan yang berlaku
  • 14. Type of space occupation Cfh / person High ceiling space surrounding Department store. Theater Auditorium, Room with no smoking 5 - 10 Apartment ,Barber shop, Hotel room Room with light smoking 10 - 15 Cafeteria, General office, hospital room Public dining room, restaurant 15 - 20 Room with moderate smoking Room with heavy smoking Private office 20 - 30 Conference room Room with heavy smoking 30 - 60
  • 15. Perancangan sistem ventilasi mekanis dilakukan sebagai berikut : 1. Tentukan kebutuhan udara ventilasi yang diperlukan sesuai fungsi ruangan. 2. Tentukan kapasitas fan. 3. Rancang sistem distribusi udara, baik menggunakan cerobong udara (ducting) atau fan yang dipasang pada dinding/atap. Perancangan Sistem Ventilasi Mekanis
  • 16. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ventilasi di tempat dan gedung umum yang tertutup? : • Pertimbangkan untuk menggunakan ventilasi alami, buka jendela jika memungkinkan dan aman. • Untuk ventilasi mekanis, tingkatkan persentase udara luar menggunakan mode ekonomis dalam mengoperasikan HVAC hingga 100%. • Tingkatkan pasokan aliran udara total ke ruangan-ruangan yang ditempati, jika memungkinkan. • Nonaktifkan pengaturan ventilasi yang dapat mengurangi pasokan udara berdasarkan suhu atau jumlah orang di dalam ruangan. Sistem Ventilasi Bangunan Umum
  • 17. • Tingkatkan filtrasi udara sentral: Tingkatkan filtrasi udara setinggi mungkin tanpa banyak mengurangi aliran udara yang sudah dirancang. Periksa unit dan rak filtrasi untuk memastikan filter pas dan periksa cara untuk meminimalisasi kebocoran filter. • Pertimbangkan untuk menjalankan sistem HVAC pada aliran udara luar maksimum selama 2 jam sebelum dan sesudah ruangan ditempati, sesuai dengan rekomendasi pabrik. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ventilasi di tempat dan gedung umum yang tertutup
  • 18. • Gerakkan udara dari area bersih ke area kurang bersih dengan cara mengevaluasi kembali posisi sumber aliran udara dan persebaran pembuangan udara dan/atau peredam dan menyesuaikan pasokan area dan laju aliran pembuangan untuk menciptakan perbedaan tekanan yang dapat diukur. • Tempatkan staf di area ventilasi "bersih" yang tidak berhubungan dengan area berisiko tinggi seperti penerimaan pengunjung atau fasilitas olahraga (jika buka). Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ventilasi di tempat dan gedung umum yang tertutup
  • 19. • Pastikan kipas angin penyedot untuk pembuangan udara di fasilitas toilet berfungsi dan beroperasi dengan kapasitas penuh saat gedung ditempati. • Penggunaan AC yang mekanismenya tidak menggunakan/memasukkan udara luar (AC split wall, AC floor standing) harus diupayakan terjadi pertukaran dengan udara luar untuk mengurangi sirkulasi ulang udara di dalam ruangan, misalnya dengan membuka jendela. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ventilasi di tempat dan gedung umum yang tertutup
  • 20. •Rekomendasi untuk kantor, sekolah, dan sektor akomodasi lain terkait penggunaan ventilasi dan pendingin udara? Di semua tempat kerja, sekolah, dan akomodasi wisatawan harus tersedia udara yang bersih dan segar. WHO merekomendasikan peningkatan ventilation rate (laju ventilasi) melalui cara alami atau mekanis, yang sebaiknya bukan udara yang disirkulasi ulang. Jika terjadi sirkulasi ulang udara, filter harus dibersihkan secara teratur, terutama untuk pekerjaan yang menempatkan seseorang pada risiko paparan COVID-19 sedang atau tinggi. Contoh pekerjaan yang memiliki risiko paparan COVID-19 sedang atau tinggi adalah pekerja garis depan sektor ritel, akomodasi wisatawan, dan pekerja rumah tangga Sistem Ventilasi Bangunan Umum Terkait COVID 19 Ref : https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa/qa-ventilasi-ac-gedung-umum-konteks- covid-19
  • 22. • Pengkondisian udara pada suatu ruangan perlu diperhatikan. • Perlu dilakukan pengukuran cooling load dari ruangan/gedung tsb agar bisa diketahui jenis sistem HCAV mana yg digunakan. • Salah satu cara menghitung cooling load yaitu dengan menggunakan CLTD.
  • 23. • CLTD  perbedaan temperatur teoritis yang merupakan efek dari gabungan perbedaan temperatur udara di dalam dan luar ruangan, daily temperatur range, radiasi matahari, dan panas dari konstruksi gedung tersebut.
  • 24. infiltrasi Peralatan elektronik Pencahayaan •Faktor yan menyebabkan baiknya beban pendingin :
  • 25. • Jenis pengkondisian udara, beberapa diantaranya berupa: • All-Air System, • All-Water System, • Air-Water System, • Direct Refrigerant System
  • 26. • Tujuan utama HVAC (healing, ventilation, dan Air Conditioning) adalah menyediakan kondisi untuk kenyamanan termal manusia, “kondisi pikiran yang mengekspresikan kepuasan dengan lingkungan termal
  • 27. • Dalam hal kenyamanan termal bagi manusia, faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal: a.Tingkat aktivitas b.Pakaian c.Harapan/ ekspektasi d.Temperatur udara e.Kelembapan Kriteria nyaman yang umum diterima oleh kebanyakan orang indonesia adalah temperatur 24- 25 ºC dengan kelembapan relatif 50 % (SNI-2011)
  • 28. • Metode yang tepat untuk menghitung beban pendinginan ruangan adalah dengan menggunakan persamaan keseimbangan panas untuk menentukan suhu permukaan interior struktur bangunan dan kemudian menghitung beban pendinginan sensibel, yang sama dengan jumlah transfer panas konvektif dari permukaan beban pendinginan laten. (Wang, 2000) Beban Pendingin
  • 29. Untuk mendapatkan angka yang akurat, perlu mempertimbangkan semua sumber panas (Miller,2006) A. Beban konduksi melalui dinding dan atap B. Beban pendingin konduksi melaluikaca C. Radiasi melalui kaca D. Konduksi melalui interior partisi E. Beban pendingin dari penghuni F. Heat gain dari peralatan G. Pencahayaan (Lighting) H. Infiltrasi Beban Pendingin
  • 31. INDONESIA Suhu cenderung tinggi Kelembaban tinggi RUANGAN MENJADI PANAS Lubang ventilasi? AC? Kipas Angin? Syamssiyah, N.R., & Izzati, H.N. (2021). Strategi Kenyamanan Termal Masjid. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur,Vol. 8 No. 2, 98-109.
  • 32.  Jarak jendela jauh  Jumlah ventilasi tidak memadai  Aliran udara menjadi tidak merata  Lokasi tengah pemukiman aliran udara rendah  Plafon tinggi >3m dengan lubang udara saling bersilangan Udara menjadi panas PENYEBAB ? Syamssiyah, N.R., & Izzati, H.N. (2021). Strategi Kenyamanan Termal Masjid. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur,Vol. 8 No. 2, 98-109.
  • 33.  Ruang tunggal tidak bersekat agar sirkulasi baik  Idealnya Udara akan bersirkulasi dan mengalir dengan lancar bila terdapat bukaan pada 3 tempat (atas, tengah dan bawah) pada dinding-? • Atas :membuang udara panas • Tengah : keluar masuk udara • Bawah:masuk udara (umumnya tidak ada) SOLUSI Ventilasi Alami Syamssiyah, N.R., & Izzati, H.N. (2021). Strategi Kenyamanan Termal Masjid. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur,Vol. 8 No. 2, 98-109.
  • 34.  jendela, bukaan, pintu atau sarana lainnya dengan luas ventilasi tidak kurang dari 10% terhadap luas lantai dari ruang yang akan diventilasi, diukur tidak lebih dari 3,6 meter diatas lantai; dan  dengan luas ventilasi tidak kurang dari 10% terhadap kombinasi luas lantai kedua SOLUSI Ventilasi Alami SNI 03-6572-2001, Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung
  • 35.  Penempatan Fan harus memungkinkan pelepasan udara secara maksimal dan juga memungkinkan masuknya udara segar atau sebaliknya.  Sistem ventilasi mekanis bekerja terus menerus selama ruang tersebut dihuni.  Bangunan atau ruang parkir tertutup harus dilengkapi sistem ventilasi mekanis untuk membuang udara kotor dari dalam dan minimal 2/3 volume udara ruang harus terdapat pada ketinggian maksimal 0,6 meter dari lantai.  Ruang parkir pada ruang bawah tanah (besmen) yang terdiri dari lebih satu lantai, gas buang mobil pada setiap lantai tidak boleh mengganggu udara bersih pada lantai lainnya. SOLUSI Ventilasi Mekanik SNI 03-6572-2001, Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung
  • 36. THANK YOU Insert the Subtitle of Your Presentation