1. Pneumokoniosis adalah penyakit paru akibat penimbunan debu mineral di paru-paru yang disebabkan oleh paparan debu di tempat kerja.
2. Gejala umum pneumokoniosis meliputi batuk kering, sesak napas, dan kelelahan.
3. Jenis pneumokoniosis yang dijelaskan dalam dokumen ini meliputi silikosis, asbestosis, antrakosilikosis, dan bisinosis.
2. Pneumokoniosis adalah sekumpulan penyakit yang
disebabkan oleh penimbunan debu-debu didalam
jatungan paru-paru. Biasanya debu mineral
tergantung jenis debu mineral yang ditimbun
3. Debu 5-10 mikron akan
ditahan oleh jalan napas
bagian atas
Debu 3-5 mikron akan ditahan
di jalan napas bagian tengah
Debu 1-3 mikron akan
ditempatkan langsung
dipermukaan dalam paru-paru
6. Silikosis
Disebabkan karena inhalasi debu silika
bebas (SiO2)
Pekerjaan yang beresiko :
• menambang,
• ekstraksi batu-batu keras
• teknik sipil dengan batu2 keras
• penghalusan dan pemolesan batu
• pabrik keramik serta pekerjaan yang
menggunakan pasir sebagai amplas.
7. Silikosis ditempat kerja
• Sesak napas (dyspnea)
ketika bekerja
• Mula-mula ringan dan
bertambah berat
• Batuk kering
• Gangguan kerja ringan
atau tidak ada
Ringan
• Ada gangguan kerja
• Kemampuan bekerja
sangat berkurang
Sedang • Sesak napas
• Cacat total
• Tidak mampu
melakukan
pekerjaan sama
sekali
Berat
8. TBC
Pekerja yang terpapar silika memiliki resiko yang lebih
tinggi untuk menderita penyakit tuberkolosis
Penyebab penyakit tuberkolosis adalah Mycrobacterium
tuberkulosis
Resiko ini meningkat seiring semakin beratnya silikosis
yang diderita
Faktor-faktor yang mempermudah penyebaran penyakit
ini antara lain lingkungan kerja yang padat, gizi buruk
serta tingginya angka kesakitan penyakit tuberkulosis di
masyarakat
9. Masa inkubasi
• Paparan terhadap 1 – 2 mg kuarsa/m3
dapat menyebabkan penyakit yang baru
terdeteksi dalam 5 – 15 tahun
• Hubungan masa – efek tergantung pada
– Kadar debu di udara
– Dosis paparan kumulatif
– Lamanya paparan
– Lamanya debu berada didalam paru
10. Mekanisme
• Permukaan runcing debu-debu
Teori mekanis
• Gelombang-gelombang elektromagnetik yang
menyebabkan fibrosis paru
Teori elektromagnetik
• SiO2 bereaksi dengan air dan jaringan paru-paru sehingga
terbentuk silikat ang mengakibatkan kelainann pada paru
Teori silikat
• Tubuh mengadakan zat anti yang bereaksi di paru-paru
dengan antigen yang berasal dari debu
Teori immunologis
11. PENCEGAHAN
• misal pada proses “sandblasting”, yaitu proses meratakan
permukaan logam dengan debu pasir yang disemprotkan
dengan tekanan tinggi diganti dengan bubuk alumina
Substitusi
• Dengan ventilasi umum dan lokal.
• Ventilasi umum : mengalirkan udara ke ruang kerja dengan
membuka pintu jendela.
• Ventilasi lokal : menghisap debu dari ruang kerja keluar
Mengurangi kadar silika bebas di ruangan
• Mengurangi debu di udara
Pengeboran basah (wet drilling)
Pemakaian APD pada pekerja
12. Antrakosilikosis
Antrasilikosis merupakan pneumokoniosis pada
pekerja tambang batu bara, disebabkan paparan
debu campuran
Silika bebas bukan merupakan komponen yang
dominan
13. Komponen
Kandungan
batubara
• Karbon
• Sedikit hidrogen
• Sulfur
• Fosfor
• Macam-macam
batu
Debu campuran
dari tambang batu
bara
• Serpihan pasir
bubuk batu
• Kaolinit
• Batu tulis
• Batu kapur
• dll
14. Pekerja yang beresiko
Semua pekerja pertambangan dalam
Pekerja yang bekerja di tempat
pencucian
Penambang di tempat terbuka
Pekerja yang memuat batu bara
Pekerja industri yang menggunakan batu
bara
16. Cara pencegahan
1. Ventilasi umum dan lokal
2. Pemotongan (Cutting) arang batu
dilakukan secara basah
3. Membasahi permukaan arang batu
dengan air
4. Penggunaan masker debu bagi para
pekerja, baik di pertambangan maupun
pengolah arang batu
19. Gejala
• Sesak napas
• Batuk
• Banyak mengeluarkan
dahak
• Tanda-tanda fisik yaitu :
sianosis dan pelebaran
ujung-ujung jari
20. Pemeriksaan
• Kelainan secara radiologis atau dengan
foto rontgen paru, mudah dikenali karena
menunjukkan gambaran khas berupa
“ground glass appearance”
• Yaitu titik-titik halus di basis paru-paru
• Batas-batas jantung dengan diafragma
tidak jelas
21. Masa inkubasi
Setelah masa laten yang panjang, jarang
dibawah 20 tahun bahkan dapat mencapai
40 tahun atau lebih setelah paparan
pertama, dapat timbul kanker paru
22. • Dipertambangan asbes, pengeboran harus secara
basah
• Pada industri tekstil yang menggunakan asbes,
harus diadakan ventilasi lokal atau pompa keluar
setempat
• Sebaliknya waktu membersihkan mesin karding,
dilakukan dengan cara menghisap hampa udara
(vaccum)
• Pembersihan harus dilakukan oleh petugas yang
memakai APD dan tidak boleh ada petugas lain
yang tidak bertugas di ruangan tersebut
Pencegahan
23. Bisinosis
Bisinosis adalah sebutan bagi
penyakit yang disebabkan
oleh paparan debu kapas
dalam paru-paru.
Berasal dari kata yunani yang
berarti kain atau rami
Meskipun kejadian bisinosis
telah lama dilaporkan, namun
kematian belum dapat
dipastikan
Di Inggris, Swedia dan
Belanda bisinosis terjadi pada
50 persen pekerja tekstil
Di US 30 persen
24. Teori penyebab bisinosis
• Bisinosis murni karena adanya serat kapas yang masuk ke
paru-paru
• Teori ini mengabaikan adanya faktor lain seperti kima dan
mikrobiologi
Efek mekanis
• Teori ini menganggap bahwa serat kapas yang menyebabkan
bisinosis adalah yang terkontaminasi oleh bakteri
• bakteri yang sering ditemukan adalah Enterobacter
aglomerans, Pseudomonas syringae, Pseudomonas stuszeril
Kontaminasi pada serat kapas
• Menurut teori ini bisinosis merupakan reaksi alergi terhadap
debu kapas sehingga tubuh memproduksi histamin
Pelepasan zat histamin
25. Gejala
Gejala khas dari bisinosis adalah timbulnya
“rasa hari senin” terutama pada tingkat
penyakit yang masih ringan
Rasa berat atau sesak di dada dan keluhan
sesak napas pada hari pertama masuk kerja
26. Tingkat keparahan
• Kadang-kadang keluhan rasa berat di dada pada hari pertama
masuk kerja
Derajat setengah
• Ada keluhan rasa berat di dada atau sesak napas pada hari
pertama masuk kerja
Derajat satu
• Rasa berat di dada tidak hanya terjadi pada hari pertama tetapi
berlanjut pada hari lain
Derajat dua
• Rasa berat napas pada hari pertama
• Adanya kelainan paru yang menetap
Derajat tiga
27. Upaya pencegahan
Terhadap lingkungan kerja
• Membuat ventilasi umum
• Meniup atau Menyapu sebaiknya tidak dilakukan
• Pembersihan mesin karding dilakukan menggunakan pompa hampa udara
bukan secara mekanis
Terhadap bahan kapasnya
• Dilakukan proses pemasakan (steaming) kapas unguk mengurangi efek
biologis
• Pencucian kapas sebelum proses pembuatan tekstil
• Pengolahan ulang kapas menggunakan autoclave
• Mengganti serat kapas dengan serat sintesis merupakan alternatif lain
yang dapat dipertimbangkan
Terhadap pekerja
• Dilakukan pemeriksaan secara berkala
• Memakai APD merupakan keharusan
• Bagi yang mengeluh gejala bisinosis pertimbangkan untuk memindahkan
ke bagian lain yang bebas dari pencemaran debu kapas
28. Pemeriksaan kesehatan sebaiknya dilakukan sejak
perekrutan karyawan
Calon karyawan yang menunjukkan gejala kelainan
paru seperti bronkitis kronik dan obstruksi saluran
napas harus dipertimbangkan untuk diterima
Karyawan yang diterima perlu diberi penjelasan
tentang bahaya debu kapas baik jangka pendek
maupun jangka panjang
Kebiasaan merokok bisa meningkatkan resiko
penyakit ini
Pemeriksaan secara berkala termasuk
pemeriksaan fungsi paru
Kontrol debu kapas ditempat kerja mutlak
diperlukan.