Studi Islam: Perspektif Insider-Outsider membahas perbedaan pandangan antara pengkaji Islam dari kalangan Muslim (insider) dengan pengkaji non-Muslim (outsider) dalam memahami dan menafsirkan Islam. Dokumen ini menjelaskan bahwa pandangan outsider seringkali dipengaruhi oleh bias dan baratsentrisme, sementara pandangan insider lebih obyektif karena memahami Islam dari dalam.
2. Kata Insider dalam kamus ilmiah populer berarti orang dalam, yakni orang yang mengetahui benar tentang
rahasia atau seluk beluk di dalamnya. Sedangkan kata Outsider mempunyai orang luar.
Insider adalah para pengkaji agama yang berasal dari agamanya sendiri (orang dalam). Sedangkan
Outsider adalah para pengkaji agama yang bukan penganut agama yang bersangkutan.
Peran Insider Outsider dalam Studi Islam yaitu sebagai pengkaji ilmiah yang meneliti tentang Agama
dengan menggunakan metode dan beberapa pendekatan untuk menghasilkan data empirik dari
penelitian tersebut baik itu dari pihak Insider dan Outsider.
Apakah Insider dan Outsider itu?
3. Insider adalah para pengkaji Islam dari kalangan muslim sendiri. Sementara Outsider adalah sebutan
untuk para pengkaji non-Muslim yang mempelajari Islam dan menafsirkannya dalam bentuk analisis-
analisis dengan metodologi tertentu.
Dengan demikian, studi Islam dalam optik Outsider penuh bias, kepentingan, dan barat sentris.
Membaca karya para Outsider tentang Islam harus dilakukan dengan kritis dan penuh hati-hati.
Apalagi bila yang dikaji adalah teks-teks suci yang untuk dapat memahaminnya diperlukan keyakinan
dan ini tidak dimiliki para pengkaji Outsider.
Kajian Islam Perspektif Insider dan Outsider
5. Kajian Islam Normatif
• Istilah normatif diambil dari bahasa Inggris yaitu “norm” yang artinya
landasan atau ajaran atau ketentuan terkait suatu hal yang berkaitan
dengan etika seperti baik dan buruk.
• Islam Normatif adalah Islam sebagai wahyu.
“Wahyu ilahi yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. untuk
kebahagiaan kehidupan dunia dan akhirat”.
• Islam normatif/teologis memahami makna agama sebagai sebuah
usaha untuk membangun pemahaman agama berdasarkan konstruksi
Ilmu Ketuhanan yang sumbernya adalah kepercayaan dan menilai
kepercayaannya tersebut merupakan yang paling benar di antaranya
lainnya
• Pendekatan normatif terhadap agama dipandang menjadi sebuah
kebenaran yang hakiki dari Tuhan tanpa adanya cela atau kekurangan.
Setiap ajaran agama dinilai selalu benar. Dengan sebab itu keyakinan
yang muncul tersebut kemudian akan dikuatkan oleh dalil atau
argumentasi yang berasal dari kitab suci.
6. Kajian Islam Normatif
Pendekatan normatif merupakan cara pandang seseorang terhadap ilmu
Ketuhanan dari sumber murni yaitu dalil-dalil yang tercantum di dalam Kitab
Suci suatu agama atau ketentuan-ketentuan yang menjadi pedoman
seseorang dalam meyakini adanya Tuhan. Jadi pendekatan normatif dalam
kajian Islam yaitu pendekatan yang mengkaji tentang ke-Esa-an Allah melalui
al-Qur’an dan al-Hadits.
7. Kajian Islam Historis
• Historis atau sejarah berdasarkan KBBI ialah peristiwa atau
fenomena yang telah terjadi dan benar adanya
• Sejarah dapat dipahami sebagai suatu kejadian yang di
dalamnya terdapat objek, siapa, waktu, tempat, kapan dan latar
belakang kejadiannya. Semua unsur tersebut selanjutnya
dikonstruk menjadi sebuah kesatuan yang dinamakan dengan
sejarah.
• Islam Historis ialah islam sebagai hasil dari sejarah yaitu
pemahaman tentang islam dan praktiknya yang dilaksanakan
oleh segenap umat Islam di seluruh dunia sejak era Nabi
Muhammad SAW. hingga saat ini.
8. Kajian Islam Historis
• Apabila dikaitkan dengan studi Islam, sejarah dapat dimaknai dengan
analisis terhadap segala peristiswa yang bekaitan dengan agama Islam
sejak era Nabi Muhammad SAW hingga sekarang.
9. Hubungan Antara Islam Normatif dan
Islam Historis
Keterkaitan dari Islam normatif dan Islam historis dapat membangun suatu
interaksi dan ketegangan. Interaksi tersebut dikarenakan adanya dialog yang
saling timbal-balik saling memberikan pemahaman dan pandangan terhadap
suatu konteks dan teks. Sementara munculnya ketegangan diakibatkan oleh
ketidakadaan kesepakatan terhadap suatu pandangan dan saling menebar
11. Islam dan HAM
Dilihat dari tingkatannya ada tiga bentuk hak asasi manusia
dalam Islam,
1/hak dasar (hak darury). Sesuatu dianggap hak dasar apabila
hak tersebut dilanggar, bukan hanya membuat manusia
sengsara, tetapi juga hilang eksistensinya, bahkan hilang harkat
kemanusiaannya. Sebagai misal, bila hak hidup seseorang
dilanggar, maka berarti orang itu mati.
2/hak sekunder (hajy), yakni hak-hak yang bila tidak dipenuhi
akan berakibat pada hilangnya hak-hak elementer, misalnya,
hak seseorang untuk memperoleh sandang pangan yang layak,
maka akan mengakibatkan hilangnya hak hidup
3/hak tersier (tahsiny), yakni hak yang tingkatannya lebih
rendah dari hak primer dan sekunder
12. Next
Secara prinsip, HAM dalam Islam mengacu pada al-dlaruriyat
alkhamsah atau yang disebut juga al-huquq al-insaniyah fi al-islam
(hakhak asasi manusia dalam islam). Konsep itu mengandung lima
hal pokok yang dikemukakan oleh Imam Asy-Syathibi.
1. Menjaga agama (hifzd al-din)
2. Menjaga jiwa (hifzd al-nafs)
3. Menjaga akal (hifzd al ‘aql).
4. Menjaga harta (hifzd al-mal).
5. Menjaga keturunan (hifd al-nasl).
13. Islam dan HAM
HAM dalam Islam dimulai dengan beberapa peristiwa yang dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Piagam Madinah. (al-Dustur al-Madinah)
Adapun ajaran pokok dalam Piagam Madinah itu adalah: Pertama,
interaksi secara baik dengan sesama, baik pemeluk Islam maupun non
Muslim. Kedua, saling membantu dalam menghadapi musuh bersama.
Ketiga, membela mereka yang teraniaya. Keempat, saling menasihati.
Dan kelima menghormati kebebasan beragama. Satu dasar itu yang
telah diletakkan oleh Piagam Madinah sebagai landasan bagi kehidupan
bernegara untuk masyarakat majemuk di Madinah.
2. Deklarasi Cairo (The Cairo Declaration) yang memuat ketentuan
HAM yakni hak persamaan dan kebebasan
14. Islam dan Pluralisme Agama
Q. S al-Maidah ayat 48.
“Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab
(yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang
lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah
turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap
umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang.
sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat
(saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada
Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu
apa yang telah kamu perselisihkan itu”
15. Next
Ayat tersebut secara jelas menyatakan bahwa di semua negara
setiap orang memiliki hukum sendiri-sendiri yakni setiap
bangsa memiliki keunikan dalam agama (way of life), hukum
dan lain sebagainya.
Dan juga andaikan Allah berkehendak maka niscaya Allah
menciptakan makhluknya satu umat saja, tapi Allah tidak
demikian, yang bertujuan adalah untuk menguji mereka (agar
dapat hidup harmonis meskipun ragam perbedaan hukum
dan agama). Dengan demikian diharapkan akan muncul sikap
pluralisme. Seseorang harus menghargai keyakinan orang lain
dan hidup berdampingan secara harmonis dengannya.
17. Islam dan Globalisasi
Kata globalisasi berasal dari kata global yang artinya
menyeluruh.
Dari proses globalisasi itulah banyak menimbulkan
dampak positif dan negatif, dampak positif akan
menjadi sebuah proses kemajuan dan kebaikan bagi
umat manusia, seperti menyebarnya ilmu
pengetahuan, teknologi dan sistem-sistem kehidupan
yang mudah di dapat oleh masyarakat. sebaliknya
dampak negatif dari globalisasi adalah mudah
meluasnya dan menyebarnya paham-paham yang
buruk yang dianggap tak sesuai dengan budaya timur
atau tak sesuai dengan agama Islam.
18. Next
Eksklusif Inklusif
Sendirian, terpisah dari yang lain, berdiri sendiri,
semata-mata dan tidak ada sangkut pautnya dengan
yang lain.
Terbuka
Pandangan islam yang paling benar, agama lain salah
dan sesat
Hablumminallah => yakin
Hablumminannas => tidak merasa paling
benar
Aliran eksklusif menganggap agama-agama lain
seperti Yahudi dan Kristen yang mulanya berasal dari
Tuhan, telah terjadi penyimpangan ajaran.
Tidak mengahapus nilai kebenaran atau nilai-
nilai yang terkandung dalam agama lain
Eksklusif ke Luar, Eksklusif ke Dalam Akui adanya toleransi mengenai Budaya, Adat,
dan Seni yang menjadi kebiasaan masyarakat
20. Pengertian
Penelitian Agama adalah pendekatan
ilmiah yang diterapkan untuk menyelidiki
masalah-masalah agama. Hal ini
digunakan untuk mendapatkan informasi
yang berguna dan dapat
dipertanggungjawabkan mengenai
berbagai masalah agama dari segi
bentuk pelaksanaannya.
9/3/20XX Presentation Title 20
21. Macam-macam Penelitian
Dari Segi Hasil
• Exploratory (teorinya
belum ada)
• Explanatory (sudah jelas
ada teorinya)
Dari Segi Bahan/Objek yang diteliti
• Library Research
• Field Research
Dari Cara Menganalisis
• Kualitatif
• Kuantitatif
9/3/20XX Presentation Title 21
Dari Segi Metode Dasar/Rancangan
Penelitian
• Historis - kausal komparatif (Sebab Akibat)
• Perkembangan - Eksperimen
• Kasus - Penelitian Tindakan
• Korelasional
22. Langkah-langkah
1. Latar Belakang Masalah
(Ada kesenjangan antara das
sollen=seharusnya terjadi dan
das sein=kenyataan)
2. Studi Kepustakaan
3. Landasan Teori dan Hipotesis
4. Metodologi Penelitian
5. Kerangka Analisis
9/3/20XX Presentation Title 22