Dokumen tersebut membahas berbagai jenis bilangan seperti bilangan bulat, bilangan asli, bilangan prima, dan bilangan imajiner. Juga menjelaskan tentang sifat-sifat operasi hitung seperti komutatif, asosiatif, dan distributif. Terakhir, memberikan contoh cara menyelesaikan persamaan bilangan.
2. Macam macam bilangan :
• 1. Bilangan Bulat
• 2. Bilangan Asli
• 3. Bilangan Cacah
• 4. Bilangan Prima
• 5. Bilangan Pecahan
• 6. Bilangan Rasional
• 7. Bilangan Irrasional
• 8. Bilangan Real
• 9. Bilangan Negatif
• 10. Bilangan Positif
• 11. Bilangan Genap
• 12. Bilangan Ganjil
• 13. Bilangan Komposit
• 14. Bilangan Imajiner
• 15. Bilangan Kompleks
3. Ada banyak nilai tempat dari satu bilangan. Ada satuan, puluhan, ratusan, ribuan,puluhan ribuan, dan seterusnya. Untuk
mewujudkan bilangan yang lebih kecil, digunakan juga nilai sepersepuluh, seperseratusan, seperseribuan, dan seterusnya.
Secara umum, angka satuan dari suatu bilangan ditulis ditempat paling akhir. Untuk sepersepuluhan, seperseratusan,dan
seterusnya ditulis pada tempat di belakang angka satuan dengan dipisahkan oleh tanda koma.
o Garis Bilangan
Garis bilangan merupakan garis mendatar yang berisi bilangan-bilangan yang terurut yaitu, dari bilangan paling kecil
hingga bilangan paling besar. Semakin ke kanan maka bilangan pada garis tersebut semakin besar. Sebaliknya, semakin ke
kiri maka bilangan pada garis tersebut semakin kecil. Pada garis dengan arah panah kekanan memiliki nilai positif sedangan
kan garis dengan arah panah kekiri memiliki nilai negatif.
o Sifat-Sifat Operasi Hitung
1. Sifat Komutatif (Pertukaran)
Sifat komutatif ini hanya berlaku pada perjumlahan dan juga perkalian, karena akan mendapatkan hasil yang sama
meskipun bilangannya tidak. Sedangkan pada operasi pengurangan dan juga pembagian sifat komutatif ini tidak berlaku, a -
b ≠ b – a dan a : b ≠ b : a.
Contoh : a) 13 + 10 = 10 + 13, yaitu 23
b) 6 x 3 = 3 x 6, yaitu 18
2. Sifat Asosiatif (Pengelompokkan)
Sifat asosiatif ini hanya berlaku pada penjumlahan dan perkalian.
4. Contoh:
4 + 6 + 2 = 4 + (6+2)
= 4+8
= 12
3 x 2 x 7 = 3 x (2x7)
= 3 x 14
= 42
3. Sifat Distributif (Penyebaran)
Sifat distributif adalah sifat operasi hitung dengan 2 operasi hitung yang berbeda.
Contoh: a.) Distribusi perkalian terhadap penjumlahan a x (b+c) = (a x b) + (a x c)
5 x (2 + 3) = (5 x 2) + (5 x 3)
= 10 + 15
= 25
o Hitung Campuran
Operasi hitung campuran adalah suatu operasi hitung dalam matematika dimana dalam satu operasi hitung tersebut
terdapat beberapa macam operasi hitung yang berbeda-beda yaitu, penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian.
5. Jika terdapat tanda kurung, kerjakan terlebih dahulu.
Contoh: 15 + (6 x 3) – 4 = ....
Maka kerjakan terlebih dahulu yang terdapat didalam kurung.
15 + 18 – 4 = 29, jadi hasil dari 15 + (6 x 3) – 4 = 29
o Cara menyelesaikan nilai suku yang belum diketahui
• Pindahkan angka ke ruas kanan, melewati tanda sama dengan (=).
• Untuk operasi penjumlahan dan pengurangan, bila nilainya positif (+) ketika dipindah akan
menjadi negatif (-), begitupula dengan yang bernilai negatif (-), ketika pindah ruas akan
berubah menjadi positif (+).
• Untuk operasi perkalian dan pembagian, bila operasi awalnya perkalian(x) ketika pindah
ruas akan menjadi pembagian(:), begitupula dengan pembagian(:) ketika pindah ruas akan
menjadi perkalian(x).
6. Contoh:
n – 30 = 126
n = 126 + 30
n = 156
n + 76 = 100
n = 100 – 76
n = 24
100 x n = 200
n = 200 : 100
n = 2
172 : n = 43
172
𝑛
=
43
1
(dikalisilang)
43n = 172
n =
172
43
n = 4