Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan tingkatan pelayanan geriatri di rumah sakit serta evaluasi mutu pelayanannya. Tim terpadu geriatri melakukan pemantauan lama rawat, peningkatan status fungsional pasien, kualitas hidup, dan persentase rehospitalisasi pasien. Standar pelayanan geriatri mencakup rawat jalan, rawat inap akut, dan rawat inap kronis sesuai tingkat fasilitas rumah sakit.
11. PENCATATAN dan PELAPORAN
Lama rawat Status fungsional Kualitas hidup
Rawat inap ulang .
CATAT OLEH TIM GERIATRI DAN LAPORKAN KE
DIREKTUR RS paling lambat 1 Tahun/x
12. Tim Terpadu Geriatri wajib melakukan pemantauadan evaluasi
mutu pelayanan Geriatri, yang dilakukan dalam bentuk Pencatatan
dan Pelaporan:
1. Lama rawat
Lama rawat pasien geriatri di ruang rawat inap akut tergantung
dari kemampuan TTG serta dukungan sarana dan prasarana.
Makin terampil dan lengkap, lama rawat akan semakin singkat.
Rata-rata lama rawat pasien geriatri yang masuk karena
mengalami geriatric giants dan dirawat inap dengan menerapkan
pengkajian paripurna pasien geriatri adalah 12 hari.
13. 2. Status fungsional
Status fungsional pasien diukur sejak pasien
masuk rumah sakit sampai saat pemulangan.
Diukur rata-rata kenaikan skor status fungsional
pasien geriatri dengan karakteristik seperti di atas
adalah 4/20 jika menggunakan instrumen ADL
Barthel.
14. Penilaian kualitas hidup harus menggunakan
instrumen yang mampu menilai kualitas hidup
terkait kesehatan (health related quality of life =
HRQoL). Salah satu instrumen yang sering
digunakan adalah EQ5D (Euro-Quality of Life Five
Dimension) yang mengukur lima dimensi atau
aspek yang memengaruhi kesehatan. Standar nilai
EQ5D ≥ 0,71 dengan EQ5D-VAS minimal 79%.
15. 4. Rawat inap ulang (rehospitalisasi)
Rehospitalisasi adalah perawatan kembali setelah
pulang ke rumah dari rumah sakit. Perawatan yang
terjadi kembali dalam 30 hari pertama pascarawat
menggambarkan adanya permasalahan kesehatan
yang sesungguhnya belum optimal ditatalaksana di
rumah sakit. Persentase maksimal rehospitalisasi
pasien geriatri pascarawat inap akut adalah 15%.
Rehospitalisasi ini dapat dipengaruhi oleh kesiapan
tim terpadu geriatri serta dukungan yang ada di
rumah sakit. Rehospitalisasi juga tak terlepas dari
pengaruh kemampuan puskesmas dan community
based geriatric service
18. NO AKTIVITAS BANTUAN MANDIRI
1 Makan 5 10
2 Berpindah dari kursi roda ketempat tidur dan
sebaliknya,termasuk duduk ditempat tidur
5 15
3 Kebersihan diri,mencuci muka,menyisir,mencukur
dan menggosok gigi
0 5
4 Aktifitas di toilet (menyemprot,mengelap) 5 10
5 Mandi 0 5
6 Berjalan dijalan yang datar (jika tidak mampu
jalan melakukannya dengan kursi roda
10 15
7 Naik turun tangga 5 10
8 Berpakaian termasuk mengenakan sepatu 5 10
9 Mengontrol BAB 5 10
10 Mengontrol BAK 5 10
Jumlah 100
20. Standar 5
Rumah sakit menyediakan pelayanan geriatri rawat jalan,
rawat inap akut dan rawat inap kronis sesuai dengan tingkat
jenis pelayanan.
Standar 5.1
Rumah Sakit melakukan promosi dan edukasi sebagai bagian
dari Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di Masyarakat
Berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Community Geriatric
Service).
21. Elemen Penilaian Standar 5
2. Terbentuk dan berfungsinya tim terpadu geriatri sesuai
tingkat jenis layanan. (R,D,W)
3. Terlaksananya proses pemantauan dan evaluasi
kegiatan. (D,O,W)
4. Ada pelaporan penyelenggaraan pelayanan geriatri di
rumah sakit. (D,W)