SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
METODE PENGINJILAN
Buku: Persyaratan Menuju Kebangunan Rohani
Penulis: Charles G. Finney, Hlm: 97-161

A. Memenangkan Jiwa Menuntut Kebijaksanaan
Banyak hal yang harus diingat jika hendak menghadapi
orang yang belum mengenal Tuhan yang bersiap acuh tak acuh
atau masa bodoh. Penting sekali memilih waktu yang tepat
untuk memberikan kesan yang bersungguh-sungguh pada
pikirang orang yang belum mengenal Tuhan yang mempunyai
sikap masa bodoh terhadap soal keselamatan.

Ketika seseorang penginjil gagal menentukan waktu yang cocok
maka kemungkinan dikalahkan. Untuk itu harus memiliki beberapa
cara:
1. Patokan Penenutuan Waktu
Sedapat-sedapatnya usahakanlah untuk berbicara kepada
seseorang yang bersikap kurang peduli dan pemikiran yang tidak
tertuju pada persoalan keselamatan pada waktu ia bebas dari
kegiatan atau kesehariannya. Perhatikanlah ketika membicara
tentang keselamatan, orang yang diajak berbicara dalam keadaan
jiwa yang sehat. Bila dapat usahakanlah memanfaatkan selalu
kesempatan untuk berbincang-berbincang dengan orang tersebut
ketika ia seorang diri. Karena kebanyakan orang angkuh dan
enggan berbicara dengan bebas tentang dirinya bila ada orang lain,
mesipun itu adalah keluarganya.
Ketika melakukan penginjilan kepada suatu keluarga, janganlah
menemui keluarganya sekaligus pada saat yang bersamaan,
melainan lebih baik menjumpai setiap anggota keluargannya,
seorang demi seorang pada setiap kesempatan.
2. Memiliki Sikap yang Mendatang Keberhasilan
Bersungguh-sungguhlah! Hindarilah sikap yang meremehkan orang
lain baik dalam perilaku ataupun tutur kata. Ketika melakukan suatu
penginjilan seseorang wajib merasa bahwa ia sedang melaksankan suatu
tugas yang sangat penting yang akan mempengaruhi watak orang lain,
entah itu teman atau tetangga sekalipun dan mungkin sekali menentukan
nasibnya untuk selama-lamanya.
Tunjukkanlah sikap rasa hormat! Beberapa orang menyangka bahwa
perlu bersikap kasar dan keras dalam berbincang dengan orang yang
belum mengenal Tuhan yang acuh tak acuh dan tak menyesali dosanya.
Tuhan telah memberikan suatu petunjukan dan atauran melalui Rasul
Petrus yang lebih baik mengenai hal ini ketika ia berkata: “Hendaklah
kamu…….penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan
dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya,
hendaklah amu memberkati” (I Petrus 3:8,9).
Tanamkanlah asas kebenaran yang besar dan mendasar pada pikiran
seseorang. Orang-orang cenderung sering mengalihkan pembicaraan
pada pokok pembahasan yang kurang penting, ketika membicarakan
hal yang bertujuan untuk perbincangan soal keselamatan.

3. Pembicaraan yang Tegas
Kemukakanlah dosa-dosa khusus dari seseorang.
Membicarakan dosa secara umum takkan menghasilan suatu yang
berarti. Konseli harus merasa bahwa ia sedang berbicara langsung
dengan konselor. Jika konselor mengetahui keseharian atau riwayat
hidup orang tersebut, kemukanlah dosa atau kesalahannya dengan
ramah tetapi jelas, tidak dengan sikap menyerang tetapi menggugah
perasaan atau hati nuraninya dan memberikan dorongan yang kuat
pada kebenaran.
Pada umumnya cara terbaik ialah bebricara dengan singkat dan
jangan bertele-tele. Sedapat dapatnya dengan segera konselor
menuntun perhatian konseli kepada sasaran utama. Ucapkan
sepatah dua kata, terangkan sejelas-jelasnya dan tuntunlah
pembicaraan ini kepada hasil yang nyata. Bila mungkin usahakanlah
agar orang tersebut meneyesali dosanya dan menyerahan diri
kepada Tuhan Yesus pada saat itu juga. Hindarilah kesan bahwa
konselor tak menghendaki agar ia bertobat sekarang.
4. Seorang Penginjil harus Tekun
Bila seorang penginjil mempunyai alasan bahwa seseorang
yang ada dalam jangkau konselor, konseli sedang tergugah
kesadarannya, jangan berhenti sampai konselor menerangi
pikiranya kepada pertobatan langsung.
Kemudian gigih berusahalah untuk membujuknya menerima Tuhan
Yesus menjadi Juruselamatnya. Terkadang ada suatu dosa yang
istimewa yang tak mau ditinggalkan. Ia berpura-pura bahwa dosa
itu kecil saja atau berusaha untuk menyakinkan dirinya bahwa itu
bukan dosa sama sekali. Katakanlah kepada konseli bahwa Allah
tidak mengenal dosa kecil atau besar.
Janganlah terlintas dipikiran konselor bahwa orang yang
belum mengenal Tuhan telah melakukan dosa yang terampuni,
karena setiap ucapan pengabar Injil akan mengarah untuk
menyalahkan konseli. Katakanlah pada konseli bahwa Allah mau
mengampuninya, masuk akal bila konseli menyerahkan diri kepada
Allah, menyesali dan melepaskan diri dari dosa-dosanya.
Seorang pendeta, konselor, pemberita Injil berhasil ialah mereka
yang paling banyak memenangkan jiwa. Beberapa pendeta,
penginjil dipandang remeh dll, karena mereka tidak menempuh
pendidikan resmi, namun mereka tidak sama sekali dapat dikatakan
bodoh dan sekolah bukanlah tujuan atau goal. Tujuan terbesar
dalam pelayanan apapun ialah memenangkan jiwa. Namun, tidak
bisa dipungiri bahwa seorang pendeta, pengajar, penginjil atau para
konselor mengetahui cara untuk memenangkan jiwa dengan dasar
yang Alkitabiah melalui sekolah resmi dan para pendeta, penginjil,
pengajar, konselor harus mempunyai pendidik yang terbaik yaitu
Akitab yang dapat menolongnya untuk memenangkan jiwa.
B. Cara Mendekati Orang Yang Belum mengenal
Tuhan
“Lihatlah, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengahtengah serigala, sebab itulah hendaklah kamu cerdik
seperti ular dan tulus seperti merpati – Matius 10:16”.
Pergunakanlah kesempatan pertama untuk bebricara kepada
orang-orang yang bersikap masa bodoh tentang hal rohani yang
berada disekitar kita. Jangan menunda hal ini dari hari ke hari
dengan menyangkah bahwa kesempatan yang lebih baik akan tiba.
Seorang konselor harus mencari kesempatan dan bila tidak
menemukannya, seorang konselor harus menciptakan atau
mengadakannya. Tetapkanlah waktu atau tempat tertentu dan
usahakanlah untuk menemui teman atau siapapun yang menjadi
target.
Sisihkanlah waktu untuk menjumpainya sehingga orang lain
menganggap bahwa dirinya dan hal tersebut penting bagi Anda dan
pastikanlah bahwa konselor memperlakukannya dengan ramah.
Biarlah ia menyadari bahwa Anda (konselor) bukan mencari
perselisihan melainkan karena Anda mengasihi jiwanya dan hanya
menginginkan keselamatannya sekarang maupun sampai selamalamanya. Jika konselor bersikap kasar dan memaksa, konselor
mungkin akan menyinggung perasaannya dan mendorongnya makin
jauh dari jalan kehidupan.
Berbicaralah dengan terus terang! Jangan menutup-nutupi
bagian manapun dari sifat atau hubungan seseorang terhadap
Tuhan. Paparkanlah semuanya, bukan untuk menyinggung atau
melukai perasannya melainkan hal itu memang perlu. Untuk
mengobati sebuah luka, konselor harus menyelidiki dengan
mengoreknya sampai ke dasarnya. Jangan menahan kebenaran
melainkan bentangkanlah sejelas-jelasnya kepada orang lain.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang penginjil,
konselor ketika mendekati orang yang belum mengenal Tuhan,
yaitu:

1. Seorang Penginjil harus Memiliki Sifat Kesempurnaan
Tunjukanlah sikap penuh kesabaran. Jika ada kesulitan dalam
pikiran orang itu, bersikaplah sabar sampai kita mengetahui bentuk
kesulitannya lalu pecahkan masalah tersebut. Jika masalah itu
sepele, bantulah konseli untuk menyadarkannya bahwa masalah
tersebut tidak berarti bila dibanding dengan masalah keselamatan.
Janganlah berusaha untuk menjawabnya dengan perdebatannya
tetapi tunjukkan kepadanya bahwa ia tak bersungguh-sungguh
mengemukakan sanggahannya. Tak ada manfaatnya membuat
waktu untuk dalam perdebatan dan membicarakan hal-hal yang
sifatnya remeh.
2. Seorang penginji atau Konselor harus Bisa Menjaga Hati
Berhati-hati untuk menjaga roh kita sendiri. Banyak tidak
memiliki perangkai yang tenang untuk membahas suatu persoalan
yang menentang agama. Para pengecam agama ini hanya ingin
melihat kita menjadi marah. Ia akan meninggalkan perjumpaan itu
dengan senang hati karena ia berhasil membuat seorang kudus naik
pitam (pusing, naik darah). Jika seseorang yang belum mengenal
Tuhan (pendosa) berkecendurangan untuk melindungi dirinya
terhadap Tuhan, maka para penginjil, konselor harus berahti-hatilah
Anda tidak memihak padanya dalam hal apapun. Bila ia mengatkan
bahwa ia tidak dapat melakukan kewajibannya, janganlah memihak
kepadanya atau mengucapkan sesuatu apapun atau menolongnya
untuk mempertahankan perlawannya terhadap Allah penciptanya.
Terkadang orang yang belum mengenal Tuhan akan mencari-cari
kesalahan-kesalahan orang Kristen.
Katakana
saja
padanya
bahw
aia
tak
perlu
mempertanggungjawabkan kesalahan orang lain, lebih baik untuk
memperhatikan urusannya sendiri. Jika menyetujuinya maka ia
merasa bahwa ia telah menyeret kita kepada pihaknya.
Tunjukkanlah kepadanya bahwa kuasa yang jahat suka mencela
untuk mendorong dia untuk mengluarkan ucapan yang tidak
menghormati hukum Tuhan.
Adakalahnya orang yang demikian memiliki sesuatu yang
diberhalakannya tau yang dicintailah lebih drai pada Allah dan
inilah yang mencegahnya untuk tidak menyerahkan diri kepada
Allah. Mungkin yang diberhalakan kekayaan, teman duniawi,
pakaian serba mewah, lingkungan pesta-pora atau suatu hiburang
kegemaran.
3. Amanat Agung
Jadikanlah cara untuk mendekati dan menyelamatkan orang yang
berdosa atau yang belum mengenal Allah sebagai pelajaran tetap,
renungan harian, dan doa. Menyelamatkan jiwa-jiwa merupakan
amanat agung bagi setiap orang Kristen. Banyak orang mengeluh
bahwa mereka tidak tahu cara menangani hal ini. Namun, mereka
tidak pernah menyisihkan waktu untuk melengkapi diri dalam
tugas ini. Jika hanya mempersipakan diri untuk bisnis duniawi
seperti halnya mereka ceroboh dalam memenangkan jiwa,
bagaimana mungkin akan mencapai keberahasilan?
Jika seseorang melalaikan bisnis utama dari kehidupan yaitu
memenangkan jiwa-jiwa, maka untuk apakah sebenarnya ia
hidup?
Bila seseorang tidak meluangkan waktu untuk menemukan cara
membina Kerajaan Kristus makaorang tersebut tidak memenuhi
peranannya sebagai orang Kristen. Orang-orang yang belum
mengenal Tuhan ingnin diselamatkan ada dalam keadaan yang
gawat. Mereka sebenarnya telah tiba pada titik balik yang
menentukan. Sekaranglah saatnya nasib mereka ditentukan
untuk selama-lamanya. Orang Kristen harus sadar dan wajib
merasa prihati yang mendalam terhadap keadaan orang-orang
yang belum mengenal Tuhan.

More Related Content

What's hot

Serial Pemuridan: Profil Murid Kristus
Serial Pemuridan: Profil Murid KristusSerial Pemuridan: Profil Murid Kristus
Serial Pemuridan: Profil Murid KristusJohan Setiawan
 
Makna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusMakna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusJohan Setiawan
 
Khotbah Rohani Perumpamaan tentang Talenta (untuk website) 20 juni 2016
Khotbah Rohani Perumpamaan tentang Talenta (untuk website) 20 juni 2016Khotbah Rohani Perumpamaan tentang Talenta (untuk website) 20 juni 2016
Khotbah Rohani Perumpamaan tentang Talenta (untuk website) 20 juni 2016David Syahputra
 
Teori berkhotbah
Teori berkhotbahTeori berkhotbah
Teori berkhotbahHarley Woy
 
Mengenal Tuhan di dalam Kristus
Mengenal Tuhan di dalam KristusMengenal Tuhan di dalam Kristus
Mengenal Tuhan di dalam KristusJohan Setiawan
 
Panduan Pembimbing Pemuridan
Panduan Pembimbing PemuridanPanduan Pembimbing Pemuridan
Panduan Pembimbing PemuridanJohan Setiawan
 
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)Johan Setiawan
 
DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT
DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKATDIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT
DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKATYohanes Ratu Eda
 
Kotbah 1 keluarga kristen zaman now
Kotbah 1   keluarga kristen zaman   nowKotbah 1   keluarga kristen zaman   now
Kotbah 1 keluarga kristen zaman nowboyke pakpahan
 
Khotbah rohani samuel pemimpin yang membawa perubahan
Khotbah rohani samuel pemimpin yang membawa perubahanKhotbah rohani samuel pemimpin yang membawa perubahan
Khotbah rohani samuel pemimpin yang membawa perubahanDavid Syahputra
 
Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika
Mempraktikkan Prinsip HermeneutikaMempraktikkan Prinsip Hermeneutika
Mempraktikkan Prinsip HermeneutikaSABDA
 
PA untuk Generasi Digital (part2)
PA untuk Generasi Digital (part2)PA untuk Generasi Digital (part2)
PA untuk Generasi Digital (part2)SABDA
 
Lahirnya Visi Pelayanan
Lahirnya Visi PelayananLahirnya Visi Pelayanan
Lahirnya Visi PelayananJohan Setiawan
 
Kasih yang tidak masuk akal
Kasih yang tidak masuk akal Kasih yang tidak masuk akal
Kasih yang tidak masuk akal slametwiyono
 
Bergaul dengan firman Allah
Bergaul dengan firman AllahBergaul dengan firman Allah
Bergaul dengan firman AllahRicky Desersi
 
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid KristusPemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid KristusJohan Setiawan
 
Kehidupan yang digerakan oleh tujuan
Kehidupan yang digerakan oleh tujuanKehidupan yang digerakan oleh tujuan
Kehidupan yang digerakan oleh tujuanGSJA Sanggau
 

What's hot (20)

Serial Pemuridan: Profil Murid Kristus
Serial Pemuridan: Profil Murid KristusSerial Pemuridan: Profil Murid Kristus
Serial Pemuridan: Profil Murid Kristus
 
khotbah : GEREJA DAN DOA
khotbah : GEREJA DAN DOAkhotbah : GEREJA DAN DOA
khotbah : GEREJA DAN DOA
 
Makna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusMakna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus Kristus
 
Materi dasar pemuridan
Materi dasar pemuridanMateri dasar pemuridan
Materi dasar pemuridan
 
Khotbah Rohani Perumpamaan tentang Talenta (untuk website) 20 juni 2016
Khotbah Rohani Perumpamaan tentang Talenta (untuk website) 20 juni 2016Khotbah Rohani Perumpamaan tentang Talenta (untuk website) 20 juni 2016
Khotbah Rohani Perumpamaan tentang Talenta (untuk website) 20 juni 2016
 
Teori berkhotbah
Teori berkhotbahTeori berkhotbah
Teori berkhotbah
 
Mengenal Tuhan di dalam Kristus
Mengenal Tuhan di dalam KristusMengenal Tuhan di dalam Kristus
Mengenal Tuhan di dalam Kristus
 
Panduan Pembimbing Pemuridan
Panduan Pembimbing PemuridanPanduan Pembimbing Pemuridan
Panduan Pembimbing Pemuridan
 
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)
 
DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT
DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKATDIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT
DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT
 
Kotbah 1 keluarga kristen zaman now
Kotbah 1   keluarga kristen zaman   nowKotbah 1   keluarga kristen zaman   now
Kotbah 1 keluarga kristen zaman now
 
Khotbah rohani samuel pemimpin yang membawa perubahan
Khotbah rohani samuel pemimpin yang membawa perubahanKhotbah rohani samuel pemimpin yang membawa perubahan
Khotbah rohani samuel pemimpin yang membawa perubahan
 
Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika
Mempraktikkan Prinsip HermeneutikaMempraktikkan Prinsip Hermeneutika
Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika
 
PA untuk Generasi Digital (part2)
PA untuk Generasi Digital (part2)PA untuk Generasi Digital (part2)
PA untuk Generasi Digital (part2)
 
Lahirnya Visi Pelayanan
Lahirnya Visi PelayananLahirnya Visi Pelayanan
Lahirnya Visi Pelayanan
 
Kasih yang tidak masuk akal
Kasih yang tidak masuk akal Kasih yang tidak masuk akal
Kasih yang tidak masuk akal
 
Bergaul dengan firman Allah
Bergaul dengan firman AllahBergaul dengan firman Allah
Bergaul dengan firman Allah
 
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid KristusPemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
 
Kehidupan yang digerakan oleh tujuan
Kehidupan yang digerakan oleh tujuanKehidupan yang digerakan oleh tujuan
Kehidupan yang digerakan oleh tujuan
 
Roh kudus
Roh kudus Roh kudus
Roh kudus
 

Similar to Strategi penginjilan - Ridho Musa

34 buletin rabithah-slide
34 buletin rabithah-slide34 buletin rabithah-slide
34 buletin rabithah-slideimuska
 
Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)
Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)
Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)Johan Setiawan
 
God meets you where you are
God meets you where you areGod meets you where you are
God meets you where you areseptianm
 
1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)
1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)
1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)robby chandra
 
Pel 2 metode ev.oikos
Pel 2 metode ev.oikosPel 2 metode ev.oikos
Pel 2 metode ev.oikoswilaxmalaikat
 
10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hati10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hatiAjeng Pipit
 
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMATUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMArina_nurjanah96
 
to be wise.pptx
to be wise.pptxto be wise.pptx
to be wise.pptxizzone
 
Bab 6 konseling penggembalaan
Bab 6 konseling penggembalaanBab 6 konseling penggembalaan
Bab 6 konseling penggembalaanChris Hukubun
 
33_in_buku_pandua_zúme.pdf
33_in_buku_pandua_zúme.pdf33_in_buku_pandua_zúme.pdf
33_in_buku_pandua_zúme.pdfKemayang Panas
 
Presentasi Praktik Spiritualitas Lectio Divina (Julius).pptx
Presentasi Praktik Spiritualitas Lectio Divina (Julius).pptxPresentasi Praktik Spiritualitas Lectio Divina (Julius).pptx
Presentasi Praktik Spiritualitas Lectio Divina (Julius).pptxzoecaesar1
 

Similar to Strategi penginjilan - Ridho Musa (20)

Gereja yang Sehat Secara Emosional
Gereja yang Sehat Secara EmosionalGereja yang Sehat Secara Emosional
Gereja yang Sehat Secara Emosional
 
34 buletin rabithah-slide
34 buletin rabithah-slide34 buletin rabithah-slide
34 buletin rabithah-slide
 
Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)
Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)
Emotionally Healthy Church (Gereja yang Sehat Secara Emosional)
 
Becoming A Contagious Christian
Becoming A Contagious ChristianBecoming A Contagious Christian
Becoming A Contagious Christian
 
God meets you where you are
God meets you where you areGod meets you where you are
God meets you where you are
 
Buletin El-Khuwah Februari 2011 Edisi 31
Buletin El-Khuwah Februari 2011 Edisi 31Buletin El-Khuwah Februari 2011 Edisi 31
Buletin El-Khuwah Februari 2011 Edisi 31
 
Tik pp
Tik ppTik pp
Tik pp
 
Husnudzon
HusnudzonHusnudzon
Husnudzon
 
1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)
1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)
1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)
 
Pel 2 metode ev.oikos
Pel 2 metode ev.oikosPel 2 metode ev.oikos
Pel 2 metode ev.oikos
 
10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hati10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hati
 
Waktu Bersama Tuhan
Waktu Bersama TuhanWaktu Bersama Tuhan
Waktu Bersama Tuhan
 
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMATUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA
 
to be wise.pptx
to be wise.pptxto be wise.pptx
to be wise.pptx
 
Strategi peginjilan smester i
Strategi peginjilan smester iStrategi peginjilan smester i
Strategi peginjilan smester i
 
AKHLAK TERCELA
AKHLAK TERCELAAKHLAK TERCELA
AKHLAK TERCELA
 
Bab 6 konseling penggembalaan
Bab 6 konseling penggembalaanBab 6 konseling penggembalaan
Bab 6 konseling penggembalaan
 
PERGAULAN SEHAT.pptx
PERGAULAN SEHAT.pptxPERGAULAN SEHAT.pptx
PERGAULAN SEHAT.pptx
 
33_in_buku_pandua_zúme.pdf
33_in_buku_pandua_zúme.pdf33_in_buku_pandua_zúme.pdf
33_in_buku_pandua_zúme.pdf
 
Presentasi Praktik Spiritualitas Lectio Divina (Julius).pptx
Presentasi Praktik Spiritualitas Lectio Divina (Julius).pptxPresentasi Praktik Spiritualitas Lectio Divina (Julius).pptx
Presentasi Praktik Spiritualitas Lectio Divina (Julius).pptx
 

Strategi penginjilan - Ridho Musa

  • 1. METODE PENGINJILAN Buku: Persyaratan Menuju Kebangunan Rohani Penulis: Charles G. Finney, Hlm: 97-161 A. Memenangkan Jiwa Menuntut Kebijaksanaan Banyak hal yang harus diingat jika hendak menghadapi orang yang belum mengenal Tuhan yang bersiap acuh tak acuh atau masa bodoh. Penting sekali memilih waktu yang tepat untuk memberikan kesan yang bersungguh-sungguh pada pikirang orang yang belum mengenal Tuhan yang mempunyai sikap masa bodoh terhadap soal keselamatan. Ketika seseorang penginjil gagal menentukan waktu yang cocok maka kemungkinan dikalahkan. Untuk itu harus memiliki beberapa cara:
  • 2. 1. Patokan Penenutuan Waktu Sedapat-sedapatnya usahakanlah untuk berbicara kepada seseorang yang bersikap kurang peduli dan pemikiran yang tidak tertuju pada persoalan keselamatan pada waktu ia bebas dari kegiatan atau kesehariannya. Perhatikanlah ketika membicara tentang keselamatan, orang yang diajak berbicara dalam keadaan jiwa yang sehat. Bila dapat usahakanlah memanfaatkan selalu kesempatan untuk berbincang-berbincang dengan orang tersebut ketika ia seorang diri. Karena kebanyakan orang angkuh dan enggan berbicara dengan bebas tentang dirinya bila ada orang lain, mesipun itu adalah keluarganya. Ketika melakukan penginjilan kepada suatu keluarga, janganlah menemui keluarganya sekaligus pada saat yang bersamaan, melainan lebih baik menjumpai setiap anggota keluargannya, seorang demi seorang pada setiap kesempatan.
  • 3. 2. Memiliki Sikap yang Mendatang Keberhasilan Bersungguh-sungguhlah! Hindarilah sikap yang meremehkan orang lain baik dalam perilaku ataupun tutur kata. Ketika melakukan suatu penginjilan seseorang wajib merasa bahwa ia sedang melaksankan suatu tugas yang sangat penting yang akan mempengaruhi watak orang lain, entah itu teman atau tetangga sekalipun dan mungkin sekali menentukan nasibnya untuk selama-lamanya. Tunjukkanlah sikap rasa hormat! Beberapa orang menyangka bahwa perlu bersikap kasar dan keras dalam berbincang dengan orang yang belum mengenal Tuhan yang acuh tak acuh dan tak menyesali dosanya. Tuhan telah memberikan suatu petunjukan dan atauran melalui Rasul Petrus yang lebih baik mengenai hal ini ketika ia berkata: “Hendaklah kamu…….penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah amu memberkati” (I Petrus 3:8,9).
  • 4. Tanamkanlah asas kebenaran yang besar dan mendasar pada pikiran seseorang. Orang-orang cenderung sering mengalihkan pembicaraan pada pokok pembahasan yang kurang penting, ketika membicarakan hal yang bertujuan untuk perbincangan soal keselamatan. 3. Pembicaraan yang Tegas Kemukakanlah dosa-dosa khusus dari seseorang. Membicarakan dosa secara umum takkan menghasilan suatu yang berarti. Konseli harus merasa bahwa ia sedang berbicara langsung dengan konselor. Jika konselor mengetahui keseharian atau riwayat hidup orang tersebut, kemukanlah dosa atau kesalahannya dengan ramah tetapi jelas, tidak dengan sikap menyerang tetapi menggugah perasaan atau hati nuraninya dan memberikan dorongan yang kuat pada kebenaran.
  • 5. Pada umumnya cara terbaik ialah bebricara dengan singkat dan jangan bertele-tele. Sedapat dapatnya dengan segera konselor menuntun perhatian konseli kepada sasaran utama. Ucapkan sepatah dua kata, terangkan sejelas-jelasnya dan tuntunlah pembicaraan ini kepada hasil yang nyata. Bila mungkin usahakanlah agar orang tersebut meneyesali dosanya dan menyerahan diri kepada Tuhan Yesus pada saat itu juga. Hindarilah kesan bahwa konselor tak menghendaki agar ia bertobat sekarang. 4. Seorang Penginjil harus Tekun Bila seorang penginjil mempunyai alasan bahwa seseorang yang ada dalam jangkau konselor, konseli sedang tergugah kesadarannya, jangan berhenti sampai konselor menerangi pikiranya kepada pertobatan langsung.
  • 6. Kemudian gigih berusahalah untuk membujuknya menerima Tuhan Yesus menjadi Juruselamatnya. Terkadang ada suatu dosa yang istimewa yang tak mau ditinggalkan. Ia berpura-pura bahwa dosa itu kecil saja atau berusaha untuk menyakinkan dirinya bahwa itu bukan dosa sama sekali. Katakanlah kepada konseli bahwa Allah tidak mengenal dosa kecil atau besar. Janganlah terlintas dipikiran konselor bahwa orang yang belum mengenal Tuhan telah melakukan dosa yang terampuni, karena setiap ucapan pengabar Injil akan mengarah untuk menyalahkan konseli. Katakanlah pada konseli bahwa Allah mau mengampuninya, masuk akal bila konseli menyerahkan diri kepada Allah, menyesali dan melepaskan diri dari dosa-dosanya.
  • 7. Seorang pendeta, konselor, pemberita Injil berhasil ialah mereka yang paling banyak memenangkan jiwa. Beberapa pendeta, penginjil dipandang remeh dll, karena mereka tidak menempuh pendidikan resmi, namun mereka tidak sama sekali dapat dikatakan bodoh dan sekolah bukanlah tujuan atau goal. Tujuan terbesar dalam pelayanan apapun ialah memenangkan jiwa. Namun, tidak bisa dipungiri bahwa seorang pendeta, pengajar, penginjil atau para konselor mengetahui cara untuk memenangkan jiwa dengan dasar yang Alkitabiah melalui sekolah resmi dan para pendeta, penginjil, pengajar, konselor harus mempunyai pendidik yang terbaik yaitu Akitab yang dapat menolongnya untuk memenangkan jiwa.
  • 8. B. Cara Mendekati Orang Yang Belum mengenal Tuhan “Lihatlah, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengahtengah serigala, sebab itulah hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati – Matius 10:16”. Pergunakanlah kesempatan pertama untuk bebricara kepada orang-orang yang bersikap masa bodoh tentang hal rohani yang berada disekitar kita. Jangan menunda hal ini dari hari ke hari dengan menyangkah bahwa kesempatan yang lebih baik akan tiba. Seorang konselor harus mencari kesempatan dan bila tidak menemukannya, seorang konselor harus menciptakan atau mengadakannya. Tetapkanlah waktu atau tempat tertentu dan usahakanlah untuk menemui teman atau siapapun yang menjadi target.
  • 9. Sisihkanlah waktu untuk menjumpainya sehingga orang lain menganggap bahwa dirinya dan hal tersebut penting bagi Anda dan pastikanlah bahwa konselor memperlakukannya dengan ramah. Biarlah ia menyadari bahwa Anda (konselor) bukan mencari perselisihan melainkan karena Anda mengasihi jiwanya dan hanya menginginkan keselamatannya sekarang maupun sampai selamalamanya. Jika konselor bersikap kasar dan memaksa, konselor mungkin akan menyinggung perasaannya dan mendorongnya makin jauh dari jalan kehidupan. Berbicaralah dengan terus terang! Jangan menutup-nutupi bagian manapun dari sifat atau hubungan seseorang terhadap Tuhan. Paparkanlah semuanya, bukan untuk menyinggung atau melukai perasannya melainkan hal itu memang perlu. Untuk mengobati sebuah luka, konselor harus menyelidiki dengan mengoreknya sampai ke dasarnya. Jangan menahan kebenaran melainkan bentangkanlah sejelas-jelasnya kepada orang lain.
  • 10. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang penginjil, konselor ketika mendekati orang yang belum mengenal Tuhan, yaitu: 1. Seorang Penginjil harus Memiliki Sifat Kesempurnaan Tunjukanlah sikap penuh kesabaran. Jika ada kesulitan dalam pikiran orang itu, bersikaplah sabar sampai kita mengetahui bentuk kesulitannya lalu pecahkan masalah tersebut. Jika masalah itu sepele, bantulah konseli untuk menyadarkannya bahwa masalah tersebut tidak berarti bila dibanding dengan masalah keselamatan. Janganlah berusaha untuk menjawabnya dengan perdebatannya tetapi tunjukkan kepadanya bahwa ia tak bersungguh-sungguh mengemukakan sanggahannya. Tak ada manfaatnya membuat waktu untuk dalam perdebatan dan membicarakan hal-hal yang sifatnya remeh.
  • 11. 2. Seorang penginji atau Konselor harus Bisa Menjaga Hati Berhati-hati untuk menjaga roh kita sendiri. Banyak tidak memiliki perangkai yang tenang untuk membahas suatu persoalan yang menentang agama. Para pengecam agama ini hanya ingin melihat kita menjadi marah. Ia akan meninggalkan perjumpaan itu dengan senang hati karena ia berhasil membuat seorang kudus naik pitam (pusing, naik darah). Jika seseorang yang belum mengenal Tuhan (pendosa) berkecendurangan untuk melindungi dirinya terhadap Tuhan, maka para penginjil, konselor harus berahti-hatilah Anda tidak memihak padanya dalam hal apapun. Bila ia mengatkan bahwa ia tidak dapat melakukan kewajibannya, janganlah memihak kepadanya atau mengucapkan sesuatu apapun atau menolongnya untuk mempertahankan perlawannya terhadap Allah penciptanya. Terkadang orang yang belum mengenal Tuhan akan mencari-cari kesalahan-kesalahan orang Kristen.
  • 12. Katakana saja padanya bahw aia tak perlu mempertanggungjawabkan kesalahan orang lain, lebih baik untuk memperhatikan urusannya sendiri. Jika menyetujuinya maka ia merasa bahwa ia telah menyeret kita kepada pihaknya. Tunjukkanlah kepadanya bahwa kuasa yang jahat suka mencela untuk mendorong dia untuk mengluarkan ucapan yang tidak menghormati hukum Tuhan. Adakalahnya orang yang demikian memiliki sesuatu yang diberhalakannya tau yang dicintailah lebih drai pada Allah dan inilah yang mencegahnya untuk tidak menyerahkan diri kepada Allah. Mungkin yang diberhalakan kekayaan, teman duniawi, pakaian serba mewah, lingkungan pesta-pora atau suatu hiburang kegemaran.
  • 13. 3. Amanat Agung Jadikanlah cara untuk mendekati dan menyelamatkan orang yang berdosa atau yang belum mengenal Allah sebagai pelajaran tetap, renungan harian, dan doa. Menyelamatkan jiwa-jiwa merupakan amanat agung bagi setiap orang Kristen. Banyak orang mengeluh bahwa mereka tidak tahu cara menangani hal ini. Namun, mereka tidak pernah menyisihkan waktu untuk melengkapi diri dalam tugas ini. Jika hanya mempersipakan diri untuk bisnis duniawi seperti halnya mereka ceroboh dalam memenangkan jiwa, bagaimana mungkin akan mencapai keberahasilan? Jika seseorang melalaikan bisnis utama dari kehidupan yaitu memenangkan jiwa-jiwa, maka untuk apakah sebenarnya ia hidup?
  • 14. Bila seseorang tidak meluangkan waktu untuk menemukan cara membina Kerajaan Kristus makaorang tersebut tidak memenuhi peranannya sebagai orang Kristen. Orang-orang yang belum mengenal Tuhan ingnin diselamatkan ada dalam keadaan yang gawat. Mereka sebenarnya telah tiba pada titik balik yang menentukan. Sekaranglah saatnya nasib mereka ditentukan untuk selama-lamanya. Orang Kristen harus sadar dan wajib merasa prihati yang mendalam terhadap keadaan orang-orang yang belum mengenal Tuhan.