1. WARTA Gereja ( 16 JUNI 2013)
GEREJA BETHEL INDONESIA (GBI)
Healing Movement CabangMuara Bungo
Badan Hukum Gereja : S.K Bimas Kristen/protestan Departeman Agama RI no. 211
tahun 1989
Badan Persekutuan Gereja: P.G.I No 11/PGI-XI/SKet/1990
PERTUMBUHAN
MANUSIAROH
Sekretariat dan Gereja:
Ruko Komplek Willtop No. 3-4 Bungo Plaza
Sebelah Stefen Komputer-Muara Bungo
Phone: 085266307773 / 085382835757
Untuk Kalangan
Sendiri
2. VISI & MISI GBI Healing Movement Muara Bungo
Visi : Menjadikan Pribadi, Keluarga, Cool, Gereja,
Masyarakat dan kota sama seperti Kristus.
Misi : Menghadirkan dan Mengembangkan Kerajaan Allah
di Muara Bungo dan sekitarnya dengan segenap karunia dan
talenta yang ada ( Yesaya 54:2-3 )
PROGRAM GEREJA DALAM SEPEKAN
Minggu : 1. Ibadah Raya I (09.00 WIB). Tempat → Gereja
2. Ibadah Sekolah Minggu (09.00 WIB)
3. Ibadah Raya II (18.000 WIB).
Rabu : Cool Pemuda (19.00 WIB) (Cooler Sdr Budi (081274449221)
Kamis : Pelayanan ke Lembaga Permasyarakatan/LP M. Bungo (15.00 WIB)
Jumat : Cool Ekklesia (Cooler Bp Indra (085266338821)
Cool Pniel (Cooler Bp Vincent (087745174077)
Sabtu : Puasa, Doa, Pujian & Penyembahan (18.00 WIB), tempat→ Gereja
Sabtu/22 Juni 2013
DOMBA YANG HILANG
Kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di
atas bahunya dengan gembira... (Lukas 15:5)
Bagi arkeolog, puing dan reruntuhan masa lalu
sama berharganya dengan emas. Artefak berupa
gerabah dan benda kuno lain digunakan untuk
menjelaskan asal usul peradaban, memverifikasi
klaim kebenaran yang selama berabad-abad
dipercayai. Dalam mencari mereka tidak segan-
segan menghabiskan dana besar, menghabiskan
waktu bertahun-tahun, menjelajah sampai ke
daerah pelosok. Mereka akan memperoleh
kepuasan besar ketika menemukan dan
membuktikan apa yang mereka yakini, lalu
mempublikasikannya pada dunia.
Yesus itu pencari. Bukan benda, namun domba,
jiwa yang terhilang. Dia akan mencari sampai
menemukannya kembali. Yesus mencurahkan
segenap sumber daya terbaik untuk mengejar dan
mendapatkan kembali domba yang terhilang itu (ay.
4). Saat menemukannya, Dia memikulnya di bahu-
Nya (ay. 5), membawanya masuk ke rumah,
mengadakan pesta untuk kepulangan domba, dan
mengundang para sabahat-Nya (ay. 6).
Apakah Anda sudah ditemukan Yesus? Kembali
dalam pelukan-Nya? Renungkanlah bagaimana Dia
mencari dan menemukan Anda, lalu meletakkan
Anda di bahu-Nya. Artinya, Dia memikul beban,
kesukaran. dan masalah Anda. Dia lalu membawa
Anda ke dalam rumah-Nya. Artinya, mengizinkan
Anda menikmati segala milik-Nya. Dia juga
mengadakan pesta bagi Anda dan mengundang
para sahabat-Nya. Artinya, Dia membawa Anda ke
dalam komunitas yang baik bagi hidup Anda.
Apakah Anda sudah menikmati hak istimewa ini
sebagai domba-Nya? Hiduplah sebagai domba-Nya
yang penuh sukacita!
DIA YANG MENCARI ANDA DENGAN SEGENAP
DAYA,
DIA PULA YANG AKAN MEMELIHARA ANDA
SECARA SEMPURNA
Jumat/21 Juni 2013
APA YANG MENDORONG KITA
Yesus menjawab mereka, “Sesungguhnya Aku
berkata kepadamu, kamu mencari Aku, bukan
karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan
karena kamu telah makan roti itu dan kenyang...”
(Yohanes 6:26)
Memiliki anak kecil yang lucu sangat
menyenangkan. Setiap saya kembali ke rumah, ia
selalu menyambut dengan pelukan dan ciuman.
Rasanya semua penat hilang karenanya. Suatu
saat, ia tidak berlaku seperti biasanya. Setelah ia
mencium saya, ia marah, memukul-mukul bantal
dan tempat tidur sambil menangis. Saya heran.
Ternyata, penyebabnya karena saya tidak
membawa oleh-oleh. Saya sedih. Rupanya, selama
ini ia mencium saya karena saya membawakan
oleh-oleh.
Orang percaya juga dapat bersikap seperti itu.
Datang kepada Tuhan, ke gereja, atau rajin
mengikuti ibadah hanya karena ingin mendapatkan
“roti” yang bersifat sementara. Bukan sebagai wujud
kasih dan kerinduan untuk bersekutu dengan-Nya.
Hasilnya, banyak yang kecewa dan mungkin marah
jika doa dan keinginannya tidak dikabulkan.
Allah merindukan kita mencari Dia bukan hanya
untuk mendapatkan roti atau pemenuhan
kebutuhan jasmani yang akan binasa. Bukan berarti
pemenuhan kebutuhan jasmani itu tidak penting,
namun seyogyanya hal itu tidak menjadi fokus kita.
Dia menginginkan kita rindu untuk bersekutu
dengan-Nya sebagai Roti Hidup yang memberi
hidup kekal. Dia menginginkan kita memiliki
hubungan yang erat dengan diri-Nya.
Bagaimana pendekatan kita kepada Allah selama
ini? Apakah kita bersikap baik kepada-Nya hanya
karena menginginkan berkat jasmani dari-Nya?
Ataukah kita sungguh-sungguh ingin mengenal
karakter-Nya sehingga saat keadaan buruk
menimpa pun, kita tetap teguh percaya akan
jaminan pemeliharaan-Nya?
KETIKA KITA MENGUTAMAKAN HUBUNGAN
DENGAN ALLAH, KITA AKAN MENGALAMI
KEPUASAN YANG TAK TERGANTIKAN OLEH
APA PUN
MOTTO PELAYANAN
GBI HEALING MOVEMENT M. BUNGO
3. SUPLEMEN COOL
KEJATUHAN MANUSIA DALAM DOSA
"Jadi sama seperti ketidaktaatan satu orang, semua
orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula
oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi
orang benar." ~ Roma 5:19
Rasul Paulus yang diinspirasikan oleh ROH KUDUS
menulis ayat ini untuk memberitahukan kepada
manusia tentang posisinya sebagai manusia yang
telah jatuh dalam dosa oleh karena pelanggaran
yang Adam lakukan di Taman Eden, yaitu
ketidaktaatannya untuk mengikuti perintah TUHAN.
Dosa Adam menjadikan semua keturunannya
menerima warisan dosa darinya. Keadaan berdosa
ini yang sering kali diabaikan, tidak dipahami dan
tdak dimengerti oleh manusia, sehingga manusia
merasa dirinya tidak lagi memerlukan Allah, padahal
akibat dosa dalam diri manusia akan mengalami
hukuman yang sangat mengerikan dalam
kekekalan.
Apa akibat kejatuhan manusia dalam dosa ?
1. Manusia tidak berkenan dihadapan ALLAH
Roma 3:10-12 "seperti ada tertulis : "Tidak ada
yang benar, seorangpun tidak, tidak ada
seorangpun yang berakal budi, tidak ada
seorangpun yang mencari Allah. Semua orang
telah menyeleweng, mereka semua tidak
berguna, tidak ada yang berbuat baik,
seorangpun tidak."
2. Manusia kehilangan kemuliaan Allah
Roma 3:23 “ Karena semua orang telah berbuat
dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah “.
Manusia mengalami kondisi yang rusak dan
hilangnya relasi, hubungan, gambar dan rupa
Allah dalam dirinya. Hal ini menjadikan manusia
sebagai hamba dosa, manusia tidak lagi berada
dalam jalur rencana Allah, komunikasi dengan
Allah terputus dan manusia lebih senang
menghindar dari Allah.
Hilangnya kemulian Allah sama dengan
hancurnya manusia dari design Allah dalam
dirinya, tujuan Illahi dalam dirinya, merusak
persekutuan dengan Allah, karena manusia telah
berdosa.
3. Upah Dosa adalah Maut
Roma 6:23 "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi
karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam
KRISTUS YESUS, TUHAN kita." Allah adalah Allah
yang konsekwensi dengan firman-Nya, sekalipun
manusia adalah ciptaanNya yang di jadikan serupa
dan segambar denganNya, tetapi jika manusia tetap
hidup dalam dosa maka konsekwnsi dosa manusia
adalah mengalami maut.
Wahyu 21:8 "Tetapi orang-orang penakut, orang-
orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-
orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-
penyembah berhala dan semua pendusta, mereka
akan mendapat bagian mereka didalam lautan yang
menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah
kematian yang kedua."
Keadaan manusia yang telah jatuh dalam dosa dan
mewariskan dosa bagi generasi berikutnya.
Sadarilah bahwa posisi, keadaan dan hidup
manusia dihadapan Allah tidak lagi ada dalam
rencana dan design awal Allah karena telah
dihancurkan oleh dosa.
USAHA MANUSIA TERBEBAS DARI DOSA
ADALAH SIA – SIA
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan
oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi
pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu:
jangan ada orang yang memegahkan diri." ~
Efesus 2:8-9
Rabu/19 Juni 2013
TUA? SIAPA TAKUT
Janganlah membuang aku pada masa tuaku,
janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku
habis. (Mazmur 71:9)
Tidak sedikit orang yang takut menjadi tua. Mereka
menempuh berbagai cara untuk menundanya, mulai
dari minum jamu tradisional sampai menjalani
operasi plastik. Menjadi tua diidentikkan dengan
kelemahan dan keterbatasan, masa yang tidak
produktif. Orang tua juga dapat dilanda perasaan
tidak dibutuhkan lagi. Masa tua menjadi bayangan
yang menggentarkan.
Pemazmur juga mengalami ketakutan itu. Ia pun
memohon agar Tuhan tidak membuang dan
meninggalkannya. Ia khawatir hidupnya menjadi
hampa jika Tuhan tidak lagi peduli kepadanya. Ia
menantikan pertolongan dan perlindungan Tuhan
dari musuh dan tantangan hidup yang muncul pada
masa tuanya. Ya, tantangan hidup pada masa tua
bisa jadi semakin kompleks, bukannya semakin
mudah. Betapa menggentarkan jika kita harus
menghadapinya seorang diri. Syukurlah, pemazmur
mendapati bahwa Allah setia menyertainya sampai
masa putih rambutnya.
Tentunya ada di antara kita yang tengah bergumul
seperti itu. Kita cemas menyongsong masa tua.
Obat penawar yang paling ampuh adalah dengan
memandang kepada Tuhan: bahwa Dia senantiasa
menyertai kita. Dari situ kita dapat belajar melihat
sisi indah masa tua. Oleh penyertaan-Nya, kita
dapat terus berbuah dan berkarya bagi kerajaan-
Nya, dengan cara yang berbeda, dengan cara yang
unik, yang tidak dapat ditawarkan oleh mereka yang
lebih muda. Bukankah telah banyak pengalaman
dan hikmat yang Tuhan singkapkan kepada kita,
yang dapat kita bagikan kepada generasi
berikutnya?
ALLAH ADALAH ALLAH YANG KEKAL.
APA SULITNYA DIA MENYERTAI KITA
SEPANJANG HAYAT?
Kamis/20 Juni 2013
KETIKA DIFITNAH
... kalau kami difitnah, kami tetap menjawab
dengan ramah... (1 Korintus 4:13)
Fitnah menghancurkan reputasi seseorang. Kalau
tidak percaya, tanyailah Marcelino de Sautuola. Ia
adalah arkeolog amatir yang pertama kali
menemukan lukisan dinding zaman purba pada
tahun 1879. Ketika ia mempublikasikan
temuannya, banyak arkeolog yang cemburu.
Mereka terang-terangan menuduh Sautuola
sengaja menciptakan kebohongan untuk
memperoleh popularitas. Ia akhirnya meninggal
karena depresi. Puluhan tahun kemudian, baru
para ahli mengakui keaslian temuan Sautuola.
Rasul Paulus pun kerap difitnah oleh musuh-
musuhnya. Namun, apa responsnya? Ternyata ia
tidak menjadi pahit atau marah. Ia tidak digerus
oleh depresi berkepanjangan. Ia juga tidak
membalas dendam. Sebaliknya, ia menjawab para
pemfitnahnya dengan penuh kasih dan kesabaran
(ay. 13). Apa rahasianya? Pertama, ia menyadari
dirinya sebagai hamba Tuhan yang bisa menjadi
sasaran penganiayaan dan penderitaan (ay. 10-13,
lihat juga Fil. 1:29). Kedua, ia sesungguhnya
mengikuti teladan Kristus, yang menurut kacamata
dunia merupakan kebodohan (ay. 10). Bukankah
apa yang dilakukan Paulus persis seperti Kristus:
ketika dimaki malah memberkati dan ketika
dianiaya malah bersabar (ay. 12)?
Difitnah memang tidak enak. Namun, jangan
biarkan fitnah mendikte respons Anda. Belajarlah
mencontoh Kristus dan Paulus. Walau difitnah,
tetaplah sabar dan balaslah dengan kebaikan.
Tentu saja hal ini tidaklah mudah, tetapi hal ini jauh
lebih baik ketimbang membiarkan diri Anda
dihancurkan oleh kebencian dan kemarahan akibat
difitnah.
FITNAH MEMANG KEJAM,
TETAPI KASIH MAMPU MEMADAMKANNYA
4. Mengapa Usaha Manusia mencari keselamatan
Sia-sia di Hadapan Allah ?
1. Manusia sudah jatuh dalam dosa, sehingga
kebaikan manusia seperti kain lara.
Yesaya 64:6 "Demikian kami sekalian seperti
seorang najis dan kesalehan kami seperti kain
kotor...” Apapun yang dilakukan oleh manusia di
hadapan Allah, oleh karena posisinya sebagai orang
najis maka semuanya seperti kain kotor, atau sia-
sia, percuma dan tidak ada gunanya. Manusia tidak
dapat mendapatkan keselamatan, menebus dirinya
dari dosa dengan berbuat baik atau berpahala, atau
melakukan penyembahan-penyembahan kepada
berhala-berhala yang dianggapnya “tuhan” oleh
mereka. Itu semua tidak akan membuatnya
mencapai surga. Manusia tidak bisa melepaskan
dirinya dari perbudakan dosa, ikatan dosa yang
telah membelenggunya supaya selamat. Sekali lagi
usaha manusia sia-sia.
2. Dihadapan Allah semua manusia berdosa.
Roma 5:12 "Sebab itu sama seperti dosa telah
masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh
dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah
menjalar kepada semua orang, karena semua orang
telah berbuat dosa."
Tidak ada yang dapat dibanggakan oleh manusia
terhadap apapun yang telah diperbuatnya, karena
semua manusia dihadapan Allah adalah manusia
yang berdosa, sehingga apapun yang dilakukan
oleh manusia sama sekali tidak mendatangkan
perkenan-Nya. Manusia tanpa YESUS KRISTUS
dalam hidupnya adalah manusia yang berdosa
dihadapan ALLAH BAPA, dan semua yang
dilakukannya tidak akan membuat dupa yang
harum, atau korban yang menyenangkan hatiNya,
sehingga sia-sia perbuatan manusia yang berdosa
dihadapan Allah.
3. Keselamatan hanya didalam KRISTUS.
Kisah Para Rasul 4:12 "Dan keselamatan tidak ada
didalam siapapun juga selain didalam Dia, sebab di
bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan."
Kebutuhan terbesar dalam diri seseorang setiap
manusia adalah keselamatan dari dosa dan murka
Allah yang dahsyat, dan kebutuhan itu tidak dapat
dipenuhi oleh siapapun atau orang lain kecuali
hanya dalam YESUS KRISTUS. Apapun yang
diperbuat dan dilakukan oleh setiap manusia untuk
menyelamatkan dirinya adalah sia-sia karena ayat
ini menegaskan bahwa keselamatan itu hanya ada
dalam nama YESUS KRISTUS.
Walaupun banyak orang beranggapan dan
menyatakan ada jalan keselamatan yang lain, tetapi
kita harus dengan tegas menyampaikannya kepada
semua orang bahwa tidak ada jalan lain kecuali
didalam YESUS KRISTUS (Yoh 14:6). Ini
menegaskan apapun yang dalakukan dan diperbuat
oleh manusia dengan segala cara, segala daya dan
upaya untuk mendapatkan keselamatan semua
akan berakhir dengan kesia-siaan.
Kesimpulan
Semua usaha yang dilakukan oleh manusia guna
mendapatkan kesematan atas hidupnya dari
kebinasaan dan maut adalah sia-sia, sebab
manusia sudah jatuh dalam dosa. Keadaan manusia
di hadapan Allah adalah manusia yang berdosa
sehingga perbuatan baiknya hanya sebatas kain
kotor serta keselamatan tidak ada didalam siapapun
kecuali didalam YESUS KRISTUS.
Rekening Gereja:
Bank Central Asia
No Rek. : 8525-0751-21
An. NICODEMUS
SUDIMAN / HENDERY
Selasa/18 Juni 2013
PENYESALAN MASIH BERGUNA
... Tahun-tahun hidupku itu sedikit saja dan buruk
adanya, tidak mencapai umur nenek moyangku,
yakni jumlah tahun mereka mengembara sebagai
orang asing.” (Kejadian 47:9)
Seandainya hidup ini bisa diulang kembali, bagian
manakah yang ingin Anda ubah? Bagi saya, ada
beberapa peristiwa yang memalukan dan patut
disesali. Beberapa dosa masa lalu dan kekalahan
fatal ketika berperang melawan hawa nafsu ingin
saya hapus dari sejarah hidup saya. Ada pula
kesengsaraan hidup yang pernah saya alami akibat
kesalahan saya.
Mungkin Yakub juga mengenang masa lalunya
ketika Firaun bertanya berapa usianya. Yakub
menyelipkan keluhan akan hidupnya yang buruk. Ia
pernah secara licik menukar hak kesulungan
kakaknya, Esau, dengan semangkuk kacang
merah dan membohongi ayahnya untuk
mendapatkan doa berkat.Hidupnya terasa pahit
ketika ia lari ketakutan dari rumah, ketika istri
tercintanya—Rahel—meninggal, anak
perempuannya diperkosa, dan Yusuf hilang dan
dikabarkan meninggal. Setelah bencana
kekeringan yang memaksa anak-anaknya membeli
gandum di Mesir, Yakub khawatir akan kehilangan
lagi anak bungsunya, Benyamin. Beruntung Yakub
sempat menyaksikan anugerah Tuhan yang
memelihara diri dan keluarganya sebagai cikal
bakal bangsa Israel.
Apakah Anda menyesali bagian-bagian dari hidup
Anda? Mungkin Anda tidak sempat lagi
memperbaiki hidup yang semakin menyimpang dari
angan-angan Anda semula. Tampaknya saat ini
Tuhan pun tidak peduli terhadap Anda. Namun,
yakinlah bahwa Tuhan memperhatikan penyesalan
dan pertobatan Anda. Tetaplah percaya bahwa
Tuhan tengah bekerja untuk merajut kembali hidup
Anda. Terimalah hasil akhirnya tanpa bersungut-
sungut.
MELAMPAUI PILIHAN TERBURUK KITA
SEKALIPUN,ALLAH TURUT BEKERJA UNTUK
MENDATANGKAN KEBAIKANTETAPI JUGA BAGI
ORANG-ORANG DI SEKITAR KITA
Senin/17 Juni 2013
DOA BAGI PEMIMPIN
Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan
syukur... untuk raja-raja dan semua pembesar, agar
kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala
kesalehan dan kehormatan. (1 Timotius 2:1-2)
Situasi dan kondisi negeri ini terasa ruwet sehingga
masyarakat bersikap skeptis dan masa bodoh.
Penyelenggara negara—mulai dari pejabat
eksekutif, yudikatif sampai legislatif—satu per satu
digiring ke penjara oleh KPK karena kasus korupsi.
Di kota besar, jalanan macet, kriminalitas
mengancam di mana-mana. Sebagai rakyat biasa,
kita bisa apa? Itu pertanyaan kita.
Nas hari ini menunjukkan betapa vitalnya peran
doa, bukan sebagai atribut kerohanian pribadi
belaka. Paulus meminta anak asuhnya, Timotius,
untuk berdoa syafaat bagi semua orang. Kemudian
ia secara khusus menyebutkan para pemimpin
bangsa yang berkaitan erat dengan jemaat dan
kehidupan pelayanan.
Dalam berdoa, kita meminta hal-hal baik dan
berkenan kepada Allah, bukan hal-hal yang baik
menurut anggapan kita. Doa meminta kehidupan
yang tenang dan tenteram ini merupakan
penerapan dari prinsip bahwa Injil ditujukan bagi
semua manusia (ay. 6). Injil mengungkapkan
kehendak Allah untuk menyelamatkan semua orang
(ay. 4). Dengan berdoa bagi para pemimpin, kiranya
kabar baik itu dapat disebarkan seluas-luasnya.
Jadi, kita dapat menjawab pertanyaan tadi dengan:
kita dapat berdoa! Jangan bosan-bosan berdoa.
Kita berdoa agar para pemimpin dan warga bangsa
ini dapat mengalami dan menerima anugerah
keselamatan Allah. Kita berdoa agar umat Allah
leluasa dalam beribadah dan melayani-Nya, dan
kiranya Allah mendatangkan perubahan menuju
kebaikan dan kesejahteraan bagi bangsa ini.
KETIKA KITA BERDOA, KITA TURUT
MENGAMBIL BAGIAN
DALAM PEWUJUDAN KARYA ALLAH DI DUNIA
INI