Dokumen tersebut membahas tentang sistem ibadah kreatif untuk pelayanan remaja yang efektif dengan mengutamakan orang bukan program, mengutamakan Kristus sebagai fokus, membentuk kelompok yang memedulikan, dan memiliki prioritas yang jelas seperti pertumbuhan rohani dan kehadiran di acara remaja.
VISI, MISI, DAN TUJUAN YAYASAN IPI POWER POINT.pptx
Ibadah yang kreatif
1. BAB II. SISTEM IBADAH
KREATIF YANG BISA DI
LAKUKAN
A. Utamakan Orang,
Bukan Program
B. Utamakan Kristus
C. Suatu Kelompok
yang Memedulikan
D. Prioritas yang Jelas
2. A. Utamakan Orang,Bukan
Program
Pelayanan remaja
yangberhasil adalah
yang mengutamakan
orang-
orangnya, bukan
programnya.
Berusahalah untuk
mengenal setiap
remaja lebih dekat.
3. Biarkan mereka
merasa diri mereka
penting bagi Anda.
Selain itu, dengarkan,
pedulikan, dan
kasihilah mereka.
Kalau unsur-unsur ini
ada, pelayanan
remaja itu akan
bertumbuh.
Jika yang diutamakan
adalah program, para
remaja cenderung
4. Satu hal yang
biasanya tidak
ditawarkan oleh
kegiatan di luar gereja
adalah perhatian
terhadap tiap pribadi.
Bila pelayanan remaja
gereja menyediakan
suasana kasih, saling
memercayai, dan
menerima tiap orang
sebagaimana adanya,
maka para remaja
5. B. Utamakan Kristus
Yesus Kristus adalah
pribadi yang paling
menarik yang pernah
hidup di dunia ini.
Remaja pun dapat
memberi respons
kepada Kristus dan
dapat mengalami
bahwa hidup bagi Dia
sungguh berharga.
6. • Sering kali pelayanan
remaja bertujuan agar
para remaja itu kelak
menjadi anggota
gereja tersebut.
• kalau ini yang menjadi
tujuan pelayanan
remaja, kebanyakan
remaja menjadi tidak
tertarik.
7. • Tujuan dari pelayanan
remaja adalah untuk
menjadikan Kristus
Tuhan atas kehidupan,
atas nilai-nilai, dan
atas gaya hidup.
• Jika tidak tegas dalam
menyatakan
tujuannya,
• pelayanan remaja
akan kehilangan para
remaja yang
dihanyutkan oleh
8. C. Suatu Kelompok
yang Memedulikan
Selain menawarkan
penyerahan hidup
sepenuhnya kepada
Kristus
suatu pelayanan remaja
yang berhasil juga
menawarkan suatu
kelompok yang
memedulikan dan
memberi dukungan
kepada mereka yang
telah menyerahkan
9. para remaja perlu
memiliki perasaan
menyatu dengan
kelompoknya.
Dalam usia
remaja, tekanan dari
teman-teman sebaya
sangat besar
Karena itu, pelayanan
remaja harus
menawarkan suatu
kelompok
"tandingan", suatu
"keluarga
10. kita bisa membuat
sejenis youth group
sebagai wadah kita
untuk lebih dekat
dengan mereka, dan
tempat
perkumpulannya kita
buat di luar gereja
misalnya di kafe
, tempat nongkrong
para remaja dan
tempat lain yang
sering di kunjungi
11. D. Prioritas yang Jelas
Di tengah arus
kesibukan dan waktu
yang sempit,
pelayanan remaja
mudah kehilangan
arah tanpa disadari.
Pembina remaja perlu
memunyai prioritas,
yaitu :
12. 1. Pertumbuhan rohani
dan saling
mendukung.
• Seminggu sekali para
pembina perlu
bertemu untuk saling
berbagi suka
duka, kebutuhan, dan
pertumbuhan rohani
13. 2. Pertemuan dengan
para remaja
seminggu sekali,
untuk membagi
tanggung jawab bagi
pelaksanaan program
pelayanan.
3. Menyediakan waktu
untuk bergaul dengan
para remaja. Bila ada
acara-acara khusus,
hadirlah di sana.
14. • Dukunglah para
remaja dalam acara-
acara lain juga,
misalnya dalam
pertandingan
sekolahnya atau
pertunjukan kesenian
yang dimainkannya.
• . Kehadiran Anda
seakan-akan
mengatakan kepada
mereka: "Kami
memerhatikan engkau
... engkau penting bagi
15. BAB III . KESIMPULAN
Banyak masalah
kesenjangan antara
orang tua,anak dan
lingkungan, oleh
sebab itu sebagai
pekerja di ladang
Tuhan harus selektif
membuat program-
program untuk
meningkatkan mutu
16. kalau program yang
kita buat itu salah
akan membuat remaja
semakin tidak
menyukai ibadah
sehingga semakin
jauh dari Tuhan.
Tapi, kalau program
yang kita buat itu
efektif dan dapat di
terima oleh remaja
dengan baik maka
tujuan kita untuk
mengembalikan
17. SEKIAN HASIL
DISKUSI KAMI.
Filipus Zebua
Yarlina waruwu
Yosep Bin Haiser