SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
PELAKSANAAN
OTONOMI DAERAH
Oleh : Kelompok 3
Anggota Kelompok :
-Alfi Nabila (04)
-Alya Ifdholiya Misfa (05)
-Erreina Saifa Aurelian (12)
-Salindri Dara Rizkita (30)
Pembentukan Daerah Otonom
Pengertian Pembentukan daerah dijelaskan pada UU
No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan
Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2007 tentang Tata
Cara Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan
Daerah.
Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum
yang mengatur batas daerah tertentu dan wewenang
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
sesuai dengan perundang-undangan.
Berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 pasal 5 ayat (1), untuk
menjadikan daerah otonom diperlukan adanya berbagai
persyaratan, yaitu syarat administratif, teknis, dan fisik
kewilayahan.
a. Syarat Administratif
Syarat administratif untuk provinsi meliputi :
- Adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota dan
Bupati/Walikota yang akan menjadi cakupan wilayah
provinsi,
- Persetujuan DPRD provinsi induk dan gubernur, serta
- Mendapat rekomendasi Menteri Dalam Negeri.
Sedangkan syarat administratif untuk kabupaten/kota
meliputi:
- Adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota dan
Bupati/Walikota yang bersangkutan
- Persetujuan DPRD dan Gubernur, serta
- Rekomendasi Menteri Dalam Negeri.
b. Syarat Teknis
Sebagai syarat teknis pembentukan daerah adalah kemampuan
ekonomi, jumlah penduduk, potensi daerah, luas daerah, sosial budaya,
sosial politik, dan pertahanan keamanan yang memungkinkan
terselenggaranya otonomi daerah.
c. Syarat Fisik
Untuk membentuk daerah otonom dengan ketentuan paling sedikit 5
(lima) kabupaten/kota untuk pembentukan provinsi dan paling sedikit 7
(tujuh) kecamatan untuk pembentukan kabupaten, dan 4 (empat)
kecamatan untuk pembentukan kota, lokasi calon ibu kota, sarana dan
prasarana pemerintahan.
pemekaran dari satu daerah menjadi 2 (dua) atau lebih dapat
dilakukan setelah mencapai batas minimal usia penyelenggaraan
pemerintahan. Di samping daerah dapat dimekarkan menjadi lebih dari
satu daerah, bagi daerah yang tidak mampu menyelenggarakan otonomi
daerah dapat dihapus dan atau digabung dengan daerah lain.
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN
OTONOMI DAERAH
Dengan otonomi daerah dapat mengatur daerah sesuai
dengan kemampuannya. Prinsip-prinsip pemberian otonomi
daerah dijelaskan dalam UU No.32 tahun 2004:
1. Penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan
memperhatikan aspek madani, keadilan, pemerataan,
serta potensi dan keanekaragaman daerah.
2. Pelaksanaan otonomi daerah dilaksanakan pada
otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab.
3. Pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan
pada daerah kabupaten dan kota, sedangkan otonomi daerah
provinsi merupakan otonomi yang terbatas.
4. Pelaksanaan otonomi daerah harus sesuai dengan konstitusi
negara
5. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan
kemandirian daerah otonom dan karenanya dalam daerah
6. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan
peranan dan fungsi badan legislatif daerah, baik sebagai fungsi
legislasi, fungsi pengawas, maupun fungsi anggaran atas
penyelenggaraan daerah.
7. Pelaksanaan asas dekosentrasi diletakkan pada daerah provinsi
dalam kedudukannya sebagai wilayah administrasi untuk
melaksanakan kewenangan pemerintah tertentu yang
dilimpahkan kepada gubernur sebagai wakil pemerintahan.

More Related Content

What's hot

Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahPerspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahMassaputro Delly TP
 
Struktur pemerintahan daerah
Struktur pemerintahan daerah Struktur pemerintahan daerah
Struktur pemerintahan daerah anggunnrjnnahhh
 
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan DaerahUU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan DaerahSuprijanto Rijadi
 
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerahUu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerahWinarto Winartoap
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDAde Suerani
 
Peraturan Daerah (Perda)
Peraturan Daerah (Perda)Peraturan Daerah (Perda)
Peraturan Daerah (Perda)Izzatul Ulya
 
Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 pemerintahan daerah
Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 pemerintahan daerahUndang-Undang nomor 23 tahun 2014 pemerintahan daerah
Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 pemerintahan daerahNorsel Maranden
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undanganHIMA KS FISIP UNPAD
 
proses pembuatan perundang-undangan Indonesia
proses pembuatan perundang-undangan Indonesiaproses pembuatan perundang-undangan Indonesia
proses pembuatan perundang-undangan IndonesiaAbrar Bilisanimar
 
Pelaksanaan kewenangan otonomi di daerah tingkat ii (uu no. 5 tahun 1974)
Pelaksanaan kewenangan otonomi di daerah tingkat ii (uu no. 5 tahun 1974)Pelaksanaan kewenangan otonomi di daerah tingkat ii (uu no. 5 tahun 1974)
Pelaksanaan kewenangan otonomi di daerah tingkat ii (uu no. 5 tahun 1974)ricky04
 
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerah
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerahUU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerah
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerahSuprijanto Rijadi
 
Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda Ade Suerani
 
Undang undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 cintayasir
Undang undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 cintayasirUndang undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 cintayasir
Undang undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 cintayasirYasir Partomo
 
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah DaerahUndang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah DaerahPenataan Ruang
 

What's hot (18)

Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahPerspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
 
Struktur pemerintahan daerah
Struktur pemerintahan daerah Struktur pemerintahan daerah
Struktur pemerintahan daerah
 
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan DaerahUU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
 
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerahUu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
Uu nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
 
Uu 12 tahun_ 2008
Uu 12 tahun_ 2008Uu 12 tahun_ 2008
Uu 12 tahun_ 2008
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Peraturan Daerah (Perda)
Peraturan Daerah (Perda)Peraturan Daerah (Perda)
Peraturan Daerah (Perda)
 
Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 pemerintahan daerah
Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 pemerintahan daerahUndang-Undang nomor 23 tahun 2014 pemerintahan daerah
Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 pemerintahan daerah
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan
 
proses pembuatan perundang-undangan Indonesia
proses pembuatan perundang-undangan Indonesiaproses pembuatan perundang-undangan Indonesia
proses pembuatan perundang-undangan Indonesia
 
Pp no 78_2007
Pp no 78_2007Pp no 78_2007
Pp no 78_2007
 
Pelaksanaan kewenangan otonomi di daerah tingkat ii (uu no. 5 tahun 1974)
Pelaksanaan kewenangan otonomi di daerah tingkat ii (uu no. 5 tahun 1974)Pelaksanaan kewenangan otonomi di daerah tingkat ii (uu no. 5 tahun 1974)
Pelaksanaan kewenangan otonomi di daerah tingkat ii (uu no. 5 tahun 1974)
 
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerah
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerahUU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerah
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerah
 
Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda
 
Undang undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 cintayasir
Undang undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 cintayasirUndang undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 cintayasir
Undang undang republik indonesia nomor 32 tahun 2004 cintayasir
 
Uu no 32
Uu no 32Uu no 32
Uu no 32
 
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah DaerahUndang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
 

Viewers also liked

Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahMeidina Silvia
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi DaerahAZA Zulfi
 
Analisis Kebijakan Publik Manajemen Kepegawaian
Analisis Kebijakan Publik Manajemen KepegawaianAnalisis Kebijakan Publik Manajemen Kepegawaian
Analisis Kebijakan Publik Manajemen KepegawaianMuhammad Sharip
 
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahAhmad Tien
 
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHMakalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHOnal Lensun
 
Acesso salas vips 02.06.15 correto
Acesso salas vips 02.06.15  corretoAcesso salas vips 02.06.15  correto
Acesso salas vips 02.06.15 corretoMeio & Mensagem
 
положение о комиссии по урегулированию споров между участниками образовательн...
положение о комиссии по урегулированию споров между участниками образовательн...положение о комиссии по урегулированию споров между участниками образовательн...
положение о комиссии по урегулированию споров между участниками образовательн...pkgpkg
 
doc18466020141027112201 Excelent Employee
doc18466020141027112201 Excelent Employeedoc18466020141027112201 Excelent Employee
doc18466020141027112201 Excelent EmployeeSri kumar
 
Piktochart Training Example
Piktochart Training ExamplePiktochart Training Example
Piktochart Training Examplendoh
 
Ian Holmes: Innovate UK Support for H2020 Collaboration
Ian Holmes: Innovate UK Support for H2020 CollaborationIan Holmes: Innovate UK Support for H2020 Collaboration
Ian Holmes: Innovate UK Support for H2020 CollaborationBusiness Innovation Network
 
Doثالث ثانويc1
Doثالث ثانويc1Doثالث ثانويc1
Doثالث ثانويc1SALEH ALBHADAL
 

Viewers also liked (20)

Makalah pelaksanaan otonomi daerah STIP WUNA
Makalah pelaksanaan otonomi daerah STIP WUNA Makalah pelaksanaan otonomi daerah STIP WUNA
Makalah pelaksanaan otonomi daerah STIP WUNA
 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerah
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Analisis Kebijakan Publik Manajemen Kepegawaian
Analisis Kebijakan Publik Manajemen KepegawaianAnalisis Kebijakan Publik Manajemen Kepegawaian
Analisis Kebijakan Publik Manajemen Kepegawaian
 
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerah
 
Makalah kebijakan moneter
Makalah kebijakan moneterMakalah kebijakan moneter
Makalah kebijakan moneter
 
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHMakalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
 
Desentralisasi Urusan Pemerintahan
Desentralisasi Urusan PemerintahanDesentralisasi Urusan Pemerintahan
Desentralisasi Urusan Pemerintahan
 
pemerintahan sby era reformasi
pemerintahan sby era reformasipemerintahan sby era reformasi
pemerintahan sby era reformasi
 
ALGIN LOGO
ALGIN LOGOALGIN LOGO
ALGIN LOGO
 
Acesso salas vips 02.06.15 correto
Acesso salas vips 02.06.15  corretoAcesso salas vips 02.06.15  correto
Acesso salas vips 02.06.15 correto
 
положение о комиссии по урегулированию споров между участниками образовательн...
положение о комиссии по урегулированию споров между участниками образовательн...положение о комиссии по урегулированию споров между участниками образовательн...
положение о комиссии по урегулированию споров между участниками образовательн...
 
doc18466020141027112201 Excelent Employee
doc18466020141027112201 Excelent Employeedoc18466020141027112201 Excelent Employee
doc18466020141027112201 Excelent Employee
 
Arq224839 (1) transito
Arq224839 (1) transitoArq224839 (1) transito
Arq224839 (1) transito
 
Intel Divisional Award_2014
Intel Divisional Award_2014Intel Divisional Award_2014
Intel Divisional Award_2014
 
Apresentação sobre mudaças do codigo florestal0
Apresentação sobre mudaças do codigo florestal0Apresentação sobre mudaças do codigo florestal0
Apresentação sobre mudaças do codigo florestal0
 
Diálogos capitais pme
Diálogos capitais   pmeDiálogos capitais   pme
Diálogos capitais pme
 
Piktochart Training Example
Piktochart Training ExamplePiktochart Training Example
Piktochart Training Example
 
Ian Holmes: Innovate UK Support for H2020 Collaboration
Ian Holmes: Innovate UK Support for H2020 CollaborationIan Holmes: Innovate UK Support for H2020 Collaboration
Ian Holmes: Innovate UK Support for H2020 Collaboration
 
Doثالث ثانويc1
Doثالث ثانويc1Doثالث ثانويc1
Doثالث ثانويc1
 

Similar to Pelaksanaan otonomi daerah

Similar to Pelaksanaan otonomi daerah (20)

Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusMakalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
 
Otoda
OtodaOtoda
Otoda
 
Uu32 2004 pemerintahan daerah
Uu32 2004 pemerintahan daerahUu32 2004 pemerintahan daerah
Uu32 2004 pemerintahan daerah
 
1 uu nomor 32 tahun 2004
1 uu nomor 32 tahun 20041 uu nomor 32 tahun 2004
1 uu nomor 32 tahun 2004
 
UU no 32_2004
UU no 32_2004UU no 32_2004
UU no 32_2004
 
UU NOMOR 32 TAHUN 2004
UU NOMOR 32 TAHUN 2004 UU NOMOR 32 TAHUN 2004
UU NOMOR 32 TAHUN 2004
 
Uu no 32
Uu no 32Uu no 32
Uu no 32
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
 
Uu 32 2004
Uu 32 2004Uu 32 2004
Uu 32 2004
 
3300776.ppt
3300776.ppt3300776.ppt
3300776.ppt
 
Uu 32 tahun 2004
Uu 32 tahun 2004Uu 32 tahun 2004
Uu 32 tahun 2004
 
Uu 32 tahun 2004
Uu 32 tahun 2004Uu 32 tahun 2004
Uu 32 tahun 2004
 
Uu 32 2004_pemerintahan daerah
Uu 32 2004_pemerintahan daerahUu 32 2004_pemerintahan daerah
Uu 32 2004_pemerintahan daerah
 
Uu 32 2004_pemerintahan daerah
Uu 32 2004_pemerintahan daerahUu 32 2004_pemerintahan daerah
Uu 32 2004_pemerintahan daerah
 
Uu 32 2004_pemerintahan daerah
Uu 32 2004_pemerintahan daerahUu 32 2004_pemerintahan daerah
Uu 32 2004_pemerintahan daerah
 
Uu no.32-2004
Uu no.32-2004Uu no.32-2004
Uu no.32-2004
 
1959589
19595891959589
1959589
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 

More from Erreina Saifa

Karakteristik negara vietnam
Karakteristik negara vietnamKarakteristik negara vietnam
Karakteristik negara vietnamErreina Saifa
 
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan BankLembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan BankErreina Saifa
 
Sistem eksresi pada ginjal
Sistem eksresi pada ginjalSistem eksresi pada ginjal
Sistem eksresi pada ginjalErreina Saifa
 
Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup Erreina Saifa
 
Fasilitas fasilitas di internet
Fasilitas fasilitas di internetFasilitas fasilitas di internet
Fasilitas fasilitas di internetErreina Saifa
 

More from Erreina Saifa (6)

Planet Neptunus
Planet NeptunusPlanet Neptunus
Planet Neptunus
 
Karakteristik negara vietnam
Karakteristik negara vietnamKarakteristik negara vietnam
Karakteristik negara vietnam
 
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan BankLembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank
 
Sistem eksresi pada ginjal
Sistem eksresi pada ginjalSistem eksresi pada ginjal
Sistem eksresi pada ginjal
 
Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup
 
Fasilitas fasilitas di internet
Fasilitas fasilitas di internetFasilitas fasilitas di internet
Fasilitas fasilitas di internet
 

Recently uploaded

UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 

Recently uploaded (8)

UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 

Pelaksanaan otonomi daerah

  • 1. PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH Oleh : Kelompok 3 Anggota Kelompok : -Alfi Nabila (04) -Alya Ifdholiya Misfa (05) -Erreina Saifa Aurelian (12) -Salindri Dara Rizkita (30)
  • 2. Pembentukan Daerah Otonom Pengertian Pembentukan daerah dijelaskan pada UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah. Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mengatur batas daerah tertentu dan wewenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan perundang-undangan.
  • 3. Berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 pasal 5 ayat (1), untuk menjadikan daerah otonom diperlukan adanya berbagai persyaratan, yaitu syarat administratif, teknis, dan fisik kewilayahan. a. Syarat Administratif Syarat administratif untuk provinsi meliputi : - Adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota dan Bupati/Walikota yang akan menjadi cakupan wilayah provinsi, - Persetujuan DPRD provinsi induk dan gubernur, serta - Mendapat rekomendasi Menteri Dalam Negeri. Sedangkan syarat administratif untuk kabupaten/kota meliputi: - Adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota dan Bupati/Walikota yang bersangkutan - Persetujuan DPRD dan Gubernur, serta - Rekomendasi Menteri Dalam Negeri.
  • 4. b. Syarat Teknis Sebagai syarat teknis pembentukan daerah adalah kemampuan ekonomi, jumlah penduduk, potensi daerah, luas daerah, sosial budaya, sosial politik, dan pertahanan keamanan yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah. c. Syarat Fisik Untuk membentuk daerah otonom dengan ketentuan paling sedikit 5 (lima) kabupaten/kota untuk pembentukan provinsi dan paling sedikit 7 (tujuh) kecamatan untuk pembentukan kabupaten, dan 4 (empat) kecamatan untuk pembentukan kota, lokasi calon ibu kota, sarana dan prasarana pemerintahan. pemekaran dari satu daerah menjadi 2 (dua) atau lebih dapat dilakukan setelah mencapai batas minimal usia penyelenggaraan pemerintahan. Di samping daerah dapat dimekarkan menjadi lebih dari satu daerah, bagi daerah yang tidak mampu menyelenggarakan otonomi daerah dapat dihapus dan atau digabung dengan daerah lain.
  • 5. PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OTONOMI DAERAH Dengan otonomi daerah dapat mengatur daerah sesuai dengan kemampuannya. Prinsip-prinsip pemberian otonomi daerah dijelaskan dalam UU No.32 tahun 2004: 1. Penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek madani, keadilan, pemerataan, serta potensi dan keanekaragaman daerah. 2. Pelaksanaan otonomi daerah dilaksanakan pada otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab.
  • 6. 3. Pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah kabupaten dan kota, sedangkan otonomi daerah provinsi merupakan otonomi yang terbatas. 4. Pelaksanaan otonomi daerah harus sesuai dengan konstitusi negara 5. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan kemandirian daerah otonom dan karenanya dalam daerah 6. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan peranan dan fungsi badan legislatif daerah, baik sebagai fungsi legislasi, fungsi pengawas, maupun fungsi anggaran atas penyelenggaraan daerah. 7. Pelaksanaan asas dekosentrasi diletakkan pada daerah provinsi dalam kedudukannya sebagai wilayah administrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintah tertentu yang dilimpahkan kepada gubernur sebagai wakil pemerintahan.