Makalah ini membahas tentang kesehatan lingkungan menurut pandangan Islam, hubungan antara kota dan lingkungan, serta pentingnya sumber air dan energi. Islam memperhatikan kebersihan lingkungan sebagai ajaran penting untuk menjaga kesehatan. Kota berdampak pada lingkungan dengan menghasilkan sampah, polusi, dan masalah transportasi. Sumber air dan energi juga perlu dijaga keberlanjutannya.
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
KESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAM
1. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Bogor,oktober 2018
Penyusun
2. ii
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR...…………………………………………………………………………………. ii
DAFTARISI………………………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN.........…………………………………………………………………………...1
Latar Belakang..... ……………………………………………………………………………......................2
Rumusan Masalah........……………………………………………………………………….......................3
Tujuan Pembahasan........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....……………………………………………………………………………..5
Kesehatan Lingkungan Menurut Pandangan Islam......................…………………………………………..6
Hubungan Kesehatan dengan Agama................…………………………………………………………….7
Kota dan Lingkungan........................................................................………………………………………..8
Sumber Air dan Ekosistem..........…………………………………………………………………………....9
Sumber dan Energ....................................................................................................................……………..10
BAB III PENUTUP............………………………………………………………................................... 11
DAFTAR PUSTAKA..……………………………………………………………………………………...12
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kota merupakan beban dari sumber-sumber alam dan mengotori udar dan air,
menimbulkan polusi lingkungan, baik di tingkat daerah, kota, nasional, maupun global.
Sanitasi lingkungan merupakan unsur mendasar dalam menjaga kesehatan yang
dimaksud sanitasi lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat bebas dari
penyakit. Dalam hal ini sebelum kita mempelajari lingkungan, kita harus lebih dahulu
mengetahui sejarah perkembangan kota dan lingkungan. Mengingat kota tentu kita juga
mengingat lingkungan merupakan masalah yang harus dihadapi manusia dalam
melakukan aktivitas, kota juga merupakan pusat kreativitas, budaya, dan perjuangan
keras manusia. Kota merupakan mikrokosmil masalah, menghubungkan kesehatan
lingkungan dengan agam tentunya sangat berkaitan, membahas lingkungan tentu juga
baru, memperhatikan bagaimana dampaknya terhadap penduduk apabila pada saat itu
lingkungan mengalami kerusakan atau tercemar oleh sampah dan menimbulkan
penyakit , tentunya hal demikian itu akan mempengaruhhi kesehatan. Disamping itu
untuk memperpanjang umur manusia dengan meningkatkan aspek-aspek kehidupan,
serta mencegah sebab-sebab terjadinya pencemaran lingkungan kota.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana pandangan Islam tentang kebersihan lingkungan ?
2. Apa hubungan kota dengan lingkungan ?
3. Apa pentingnya sumber energi ?
Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penyusun merumuskan tujuan pembahasan
sebagai berikut :
1. Masyarakat lebih bisa menjaga lingkungan
2. Masyarakat bisa menjaga lingkungan di kota
3. Masyarakat bisa menjaga sumber energi
4. 2
BAB II
PEMBAHASAN
KESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT PANDANGAN ISLAM
Sanitasi lingkungan merupakan unsur mendasar dalam menjaga kesehatan. Yang
dimaksud sanitasi lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat yang bebas
dari penyakit. Hal demikian yang dimaksud “bersih” adalah kebersihan jasmani,
pakaian, dan kebiasaan seseorang, kebersihan jalan, rumah, saluran air serta kebersihan
makanan dan minuman.
Dalam sejarah manusia, belum pernah terjadi baik agama samawi hingga undang-
undang karya manusia yang menggunakan kesehatan lingkungan semacam ini, sebagai
suatu ajaran yang vital sebagaimana Islam. dalam beberapa ayat Al-Qur’an, dapat kita
lihat bahwa surat pertama yang diturunkan adalah panggilan kepada ilmu, sedang yang
kedua adalah panggilan kebersihan. Surat pertama yang diturunkan adalah surat “Iqra”
yang artinya “bacalah”, sedang surat yang kedua adalah QS. Al-Mudatsir : “ dan
pakaianmu bersihkanlah”
Masyarakat Berwawasan Ekologi Berkelanjutan : Berbagai Tantangan.
Jalan menuju ke masyarakat berwawasan ekologi memerlukan dua pendekatan yang
pararel: Pertama, menyampaikan masalah-masalah lingkungan yang mendasar saat ini,
dan kedua, menyampaikan faktor-faktor utama sosial, ekonomi, dan politik yang
membentuk alasan dasar kerusakan lingkungan. Kedua pendekatan itu bersandar dalam
kerangka kemitraan yang berkolaborasi dimana berbagai tokoh dan lembaga.
Mengelola sampah. Sekarang sampah merupakan masalah besar perkotaan, baik
di negara berkembang maupun di negara maju, masalah sampah di kota
termasuk di dalamnya semakin sulitnya memperoleh lahan baru untuk dijadikan
tempat pembuangan sampah, meningkatnya populasi yang berasal dari sampah
dan dari proses pengelolaan serta pembuangan sampah, penipisan sumber-
sumber alam akibat pembuangan, serta penglolaan sampah memakai biaya
besar. Masalah perkotaan tidak terbatas pada kota itu sendiri. Tetapi juga
berpengaruh sangat besar pada daerah sekelilingnya, ketika timbul tuntutan akan
wilayah yang lebih luas untuk mengotori luapan sampah. Pencarian solusi
membawa kepada keberhasilan menetapkan sebuah masyarakat yang
berorientasi pada sistem daur ulang, yang memungkinkan cara-cara yang tepat
membatasi meningkatnya sampah dapat dicapai dan mekanisme-mekanisme
inovatif memberikan solusi yang bergairah yang melibatkan para tokoh.
5. 3
Pendekatan teknologi dan undang-undang untuk melakukan daur ulang. Sistem
pasar yang mendukung masyarakat berorientasi daur ulang, dorongan inisiatif
daur ulang yang berbasis masyarakat, dan perubahan sikap publik terhadap
konsumsi dan pembuangan melalui informasi dan pendidikan publik merupakan
beberapa metodologi yang mengkombinasikan pendekatan “atas ke bawah” dan
“bawah ke atas”.
Polusi. Setelah sampah, kini polusi mengambil berbagai bentuk pada banyak
tingkat. Masalah yang menjadi perhatian khusus adalah polutan yang
menimbulkan kerugian bagi penduduk perkotaan dan siklus ekologi, yang
dihasilkan lewat pembakaran sampah, emisi industri, dan gas buangan
kendaraan bermotor. Dengan semakin jelasnya dampak kesehatan terutama dari
gas toksin (beracun) seperti dioksin dan gas perusak hormon, muncul tekanan
dari beberapa arah. Polutan undang-undang yang dilaksanakan, penelitian ilmiah
dari kalangan pemerintah, dan desakan publik secara khusus memainkan
peranan penting.
Transportasi. Transportasi kendaraan bermotor telah mempertinggi mobilitas
manusia dan turut memperbesar kemajuan ekonomi. Namun demikian, muncul
berbagai akibat negatif dalam bentuk kecelakaan lalu lintas, ketidakadilan sosial,
kemacetan, dan polusi udara. Keinginan yang mengurangi ketergantungan yang
berlebihan pada mobil pribadi tampaknya meningkat, terutama yang
menggunakan bensin. Gejala ini direspon dengan menciptakan mobil yang
berpolusi rendah, dorongan sikap publik yang kurang mengandalkan transportasi
swasta, usaha-usaha dengan memberlakukan undang-undang untuk memperkecil
dampak lalu lintas pada lingkungan, prakarsa kolaborasi antara pemerintah dan
industri untuk membuat dukungan politik yang lebih besar bagi transportasi
publik berskala besar dan ozon “bebas mobil” demikian juga dengan program
perencanaan perkotaan yang memainkan peranan penting dalam mendesain kota
untuk mengubah transportasi ke arah pelayanan publik yang adil.
Hubungan Kesehatan Dengan Agama
Menurut WHO (world health organization), sehat adalah “Memperbaiki kondisi
manusia, baik jasmani, rohani ataupun akal, sosial dan bukan semata-mata memberantas
penyakit” Sedangkan “Al-Thibbul wiqo’i” adalah ilmu yang berfungsi menjaga individu
dan masyarakat terhadap normalitas kesehatannya. Untuk merealisasikan tujuan ini, “At
thibul wiqo’i” (judul buku dan kajian buku ini pent) mengkonfirmasikan antara
pendidikan, petunjuk (baca wahyu) dan penelitian agar dapat memelihara umat manusia
dari berbagai penyakit sebelum dihinggapi atau upaya preventif meluasnya wabah
penyakit menular. Di samping itu untuk memperpanjang umur manusia dengan
meningkat aspek-aspek ekhiudpan serta mencegah sebab-sebab terjadinya ketegangan
saraf.
6. 4
Kota dan lingkungan
Kota merupakan pusat kreativitas, budaya dan perjuangan keras manusia. Kota memang
merupakan sebuah teka-teki. Kota merupakan mikrokosmis masalah, di samping
peluang, dan umat manusia ketika komunitas perkotaan tumbuh menjadi lebih besar dan
padat hingga tidak bisa terkendali lagi. Interaksi umat manusia dengan lingkungan alam
dan lingkungan buatan manusia terletak pada kualitas kehidupan pada jutaan mungkin
juga miliyaran orang di seluruh dunia dan pengalaman pun menjadi tercampur baur.
Berbagai akibat lingkungan yang merugikan yang menjadi dari sifat dari pusat-pusat
perkotaan sudah banyak diketahui dan memang benar adanya. Masalah-masalah
tersebut memberikan tantangan besar akibat yang langsung dengan mendasar bagi
eksistensi umat manusia.
Kota merupakan beban dari sumber-sumber alam dan mengotori udara dan air,
menimbulkan polusi lingkungan, baik di tingkat daerah, kota, nasional, maupun global.
Pembangunan perkotaan secara nyata merusak lingkungan alam dan wilyah-wilayah di
sekitarnya. Penduduk perkotaan memberikan tuntutan besar kadang-kadang tak
terpenuhi atau persedian air bersih, sistem pembuangan kotoran, pengaturan sampah,
perumahan, dan transportasi yang aman dan pantas.
Sumber air dan ekosistem.
Pada abad ke 21, kekurangan dan pencemaran air oleh bencana banjir akan menjadi
masalah serius di sebagian besar kota-kota di negara-negara berkembang. Muncul
anggapan bahwa air akan mengantikan minyak tanah sebagai pusat ketegangan politik.
Secara historis, kapasitas sebuah kota akan dibatasi oleh ketersediaan sumber-sumber
air di kota tersebut. Namun, kota-kota besar yang terletak di wilayah hilir dari sumber
air telah menghapuskan faktor-faktor pembatas itu dengan membangun waduk besar di
bagian hulu sehingga merusak wilayah hulu.
Agar wilayah-wilayah hulu dan hilir dapat saling berdampingan di masa mendatang,
perhatian selanjutnya khususnya di negara-negara berkembang, adalah bencana banjir
yang menyebabkan tidak terserapnya air hujan ke dalam tanah, karena tingkat urbanisasi
melaju cepat, dan penyedotan air tanah yang berlebihan, yang menyebabkan sirkulasi
air regional dan menyebabkan tanah longsor. Sejumlah isu tersebut dapat dimengerti
bahwa tuntutan kota akan air bersih, sebagian besar tidak dipenuhi.
Sumber dan energi
Ketika kata menuntut kebutuhan akan air dalam jumlah besar, mereka juga menuntut
akan energi yang nantinya mengakibatkan kerusakan di lingkungan lokal nasional dan
global. Meningkatnya karbondioksida dan sulfur dioksida merupakan masalah nyata.
Tujuan masyarakat berwawasan ekologi adalah mencakup etos “Kata hemat energi”
meliputi konservasi dan daur ulang dalam berbagai tingkat. Sama halnya dengan
moralitas yang juga memiliki beragam segi, inovasi teknologis merupakan instrumen
penting dalam mengembangkan peningkatan energi berkelanjutan dan pendekatan
7. 5
hemat energi pada transportasi, kebutuhan rumah tangga, kebutuhan industri; perjanjian
internasional mengenai menyebarnya polusi telah menetapkan standar kebijakan energi
nasional yang memerlukan banyak penyesuaian pada berbagai tingkatan. Namun energi
mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap energi dan konsep ‘masyarakat hemat
energi” secara politik dianggap sensitive dan sangat ditentang.
8. 6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam makalah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam
sejarah manusia, belum pernah terjadi baik agama Samawi hingga undang-undang karya
manusia yang menggunakan kesehatan lingkungan semacam ini, sebagai suatu ajaran
yang vital sebagaimana Islam. Dari berbagai dampak yang selalu saja bermasalah di tiap
kota adalah
Sampah
Polusi dan
Transportasi
Serta biasa pula terjadi di kota dan lingkungan adalah sumber air dan ekosistem,
kesemuanya ini telah menjadi masalah besar di lingkungan kota.
9. 7
Saran
Sebagai manusia biasa saya menyadari bahwa dalam makalah tersebut masih terdapat banyak kekurangan dan permasalahan, meskipun saya
sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi itulah hasil usaha saya. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca yang bersifat motivasi sangatlah
saya harapkan sebagai saran buat saya untuk ke depan.
DAFTAR PUSTAKA
Syaugi Al-Fanjari Dr, Ahmad. Nilai Kesehatan dalam Syariat Islam, Bumi Aksara; Desember 1996.
Budihardjo Ir, Eko, Prof. M.S.C, Kota dan Lingkungan, United Nation, University Pers Jakarta, LP3ES, 2003.
Shigo, Takahasi, Profesor, Departement of Economi, Aoyama Gakwin University, Jepang.
Jasan Hunter, Pejabat Program Lingkungan, Nautilus Institue for Security and Sustainable Development, California