SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Pendidikan Berperspektif Gender
(Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan)
Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 1
PENDIDIKAN BERPERSPEKTIF LINGKUNGAN
( Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan)
M. Dahlan Thalib
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Abstract
Pengaruh pelestarian lingkungan akan berdampak pada sistem
penyelenggaraan pendidikan secara simultan, baik dalam lingkungan
pendidikan sekolah maupun lingkungan luar sekolah. yakni pada jalur
pendidikan formal, nonformal dan informal. Apabila ketiga jalur lingkungan
pendidikan dipadukan dalam mengembangkan konsep dan pemenuhan domain
pembelajaran yang berperspektif lingkungan, maka akan menghasilkan kondisi
yang harmonis, ramah lingkungan dan syarat dengan nilai-nilai edukatif dalam
melestarikan lingkungan hidup secara global. Olehnya itu, tulisan ini
menganilisis adanya pengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Pembelajaran yang mengedepankan nilai-nilai konservasi lingkungan
merupakan sebuah kemutlakan di dalam setiap jenis dan tingkatan lembaga
pendidikan. Upaya pengembangan secara sistemik dan aktual tentang
lingkungan memberikan capaian maksimal dalam capaian domain pendidikan.
Upaya peningkatan mutu pendidikan yang berbasis lingkungan hidup dengan
metode dan materi penyajian yang variatif dengan tetap memperhatikan
substansi pembelajaran. Lembaga pendidikan yang ditunjang oleh kondisi
lingkungan pembelajaran yang berperspektif lingkungan hidup, baik dari
materi dan metodologi pembelajarannya pada dasarnya sebagai wahana
keilmuan yang paripurna.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia pada umumnya, sangat bergantung pada keadaan lingkungan
di sekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan
sehari-hari. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai
kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari
tubuh manusia untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan
jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara
merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan
yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi
yang baik. Lingkungan hidup perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa
faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai
Pendidikan Berperspektif Gender
(Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan)
Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 2
keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di
berbagai daerah.
Dalam kehidupan manusia, pendidikan lingkungan memiliki peranan
penting dalam membentuk generasi mendatang. Dengan pendidikan diharapkan
dapat menghasilkan manusia berkualitas, bertanggung jawab dan mampu
mengantisipasi masa depan. Pendidikan dalam maknanya yang luas senantiasa
menstimulir, menyertai perubahan-perubahan dan perkembangan umat
manusia. Selain itu, upaya pendidikan senantiasa mengantar, membimbing
perubahan dan perkembangan hidup umat manusia, utamanya dalam
memahami pendidikan tentang lingkungan hidup.
Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air),
kelompok abiotik (sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial,
budaya serta kesehatan masyarakat).1
Terdapat berbagai sumber daya alam.
yang merupakan komponen lingkungan yang memiliki sifat berbeda-beda.
Dalam hal ini, digolongkan atas sumber daya alam yang dapat diperbaharui
(renewable natural resources) dan Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui (non-renewable natural resources). Berbagai sumber daya alam
yang mempunyai sifat dan perilaku yang beragam tersebut saling berinteraksi
dalam bentuk yang berbeda-beda pula. Sesuai dengan kepentingannya maka
sumber daya alam dapat dibagi atas; (a). fisiokimia seperti air, udara, tanah,
dan sebagainya, (b). biologi, seperti fauna, flora, habitat, dan sebagainya, dan
(c). sosial ekonomi seperti pendapatan, kesehatan, adat-istiadat, agama, dan
lain-lain. Interaksi dari elemen lingkungan yaitu antara yang tergolong hayati
1
Selengkapnya lihat H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. Fakta dan Konsep Geografi,
(Jakarta: Ganeca Exact, 2004), h. 8-9. Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai
dari organisme yang tidak kasat mata sampai pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat
dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada
di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme. Adanya keinginan untuk mencapai
sasaran pembangunan yang ideal ialah membntuk manusia Indonesia seutuhnya secara material
dan spiritual. Setiap pembangunan perlu mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik,
abiotik dan kultur yaitu sebagai berikut: Pertama, Pembangunan berwawasan lingkungan
Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang
berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran pembangunan
yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan dapat
menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat
bersifat secara alamiah, kimia maupun secara fisik. Kedua, Kualitas Lingkungan hidup, yaitu
dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang berhubungan dengan mutu
hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu terpenuhinya
kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan
hidup manusiawi dan terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan harus dijaga agar
dapat mendukung terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi.
Lingkungan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta mengurangi zat
pencemaran dan ketegangan sosial terbatas.
Pendidikan Berperspektif Gender
(Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan)
Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 3
dan non-hayati akan menentukan kelangsungan siklus ekosistem, yang
didalamnya didapati proses pergerakan energi dan material dalam suatu sistem
yang menandai adanya habitat, proses adaptasi dan evolusi.2
Permasalahan lingkungan hidup telah menjadi isu penting di dunia,
tidak terkecuali di Indonesia yang dikenal kaya dengan sumber daya alam.
Lingkungan jelas sangat terkait dengan unsur manusia. Manusia adalah aktor
utama dalam mempengaruhi kualitas lingkungan. Sebab itu, harus terus
dijalankan program-program terkait dengan upaya memberikan pengetahuan
dan upaya mempengaruhi perilaku atau tindakan manusia, yakni dengan
pendidikan, khususnya pendidikan lingkungan atau sering pula dikenal dengan
pendidikan konservasi.
Dalam memanipulasi lingkungan hidupnya, maka manusia harus
mampu mengenali dan mengeksplorasi sifat lingkungan hidup yang ditentukan
oleh macam-macam faktor. Berkaitan dengan pernyataan ini, sifat lingkungan
hidup dikategorikan atas dasar: (1). Jenis dan jumlah masing-masing jenis
unsur lingkungan hidup tersebut, (2) hubungan atau interaksi antara unsur
dalam lingkungan hidup tersebut, (3) kelakuan atau kondisi unsur lingkungan
hidup, dan (4) faktor-faktor non-materil, seperti cahaya, aroma rasa dan
kebisingan, serta semacamnya.3
Komponen interaksi timbal balik dari
komponen lingkungan ini akan menciptakan suasana ekosistem pendidikan
yang ramah lingkungan, lebih variatif dan bermakna luas dan global dalam
pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Terkait dengan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka
yang menjadi masalah pokok dalam tulisan ini, adalah:
1. Bagaimana tinjauan pendidikan yang berperspektif lingkungan itu?
2. Bagaimana pengaruh pendidikan terhadap pelestarian lingkungan?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam meningkatkan mutu
pembelajaran yang berperspektif lingkungan?
II. PEMBAHASAN
A. Landasan Teoritis tentang Pendidikan yang Berperspektif
Lingkungan
Istilah lingkungan hidup secara baku, baik dari aspek ajaran maupun
tradisi keilmuan Islam tidak terdapat dalam konsep yang konkrit, seperti
konsep lingkungan yang telah disadarkan dalam kerangka defenisi, batasan dan
2
Lihat: http://blogspot.com/kerusakan lingkungan hidup.html,
3
Ibid.
Pendidikan Berperspektif Gender
(Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan)
Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 4
pengertian ilmuan.4
Lingkungan hidup berarti; (1) kesatuan ruang dengan
semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya; (2) lingkungan di luar suatu organisme yang
terdiri atas organisme hidup, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia.5
Lingkungan hidup tidak saja bersifat fisik seperti tanah, udara, air, cuaca dan
sebagainya, namun dapat juga berupa lingkungan kemis maupun lingkungan
sosial.6
Lingkungan sosial meliputi antara lain semua faktor atau kondisi di
dalam masyarakat yang dapat menimbulkan pengaruh atau perubahan
sosiologis, misalnya : ekonomi, politik dan sosial budaya.
Lingkungan meliputi yang dinamis (hidup) dan yang statis (mati).
Lingkungan dinamis meliputi wilayah manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Lingkungan statis meliputi alam yang diciptakan Allah swt, dan industri yang
diciptakan manusia. Alam yang diciptakan Allah, meliputi lingkungan bumi,
luar angkasa dan langit, matahari, bulan dan tumbuh-tumbuhan. Industri
ciptaan manusia, meliputi segala apa yang digali manusia dari sungai-sungai,
pohon-pohon yang ditanam, rumah yang dibangun, peralatan yang dibuat, yang
dapat menyusut atau membesar, untuk tujuan damai atau perang.
Keberadaan alam dan seluruh benda-benda yang terkandung di
dalamnya merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Secara
keseluruhan saling membutuhkan, dan saling melengkapi kekurangannya.
Kelangsungan hidup dari setiap unsur kekuatan alam terkait dengan
keberadaan hidup kekuatan lain. Kejadian alam dan apa yang di dalamnya
saling mendukung sehingga ia disebut alam secara keseluruhan. Alam dan apa-
apa yang ada di dalamnya seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang termasuk
manusia dan benda mati yang ada di sekitarnya, serta kekuatan alam lainnya
seperti angin, udara dan iklim hakekatnya adalah bagian dari keberadaan alam.7
Di dalam masalah lingkungan dikenal dua kata kunci yang sangat erat
hubungannya dengan keserasian lingkungan hidup, yaitu ekologi dan
ekosistem. Ungkapan ekologi, ecologi berasal dari bahasa Yunani, oikos yang
berarti rumah tangga dan kata logos yang berarti ilmu. Jadi ekologi dapat
4
Soerjani dkk, cenderung menyatakan bahwa lingkungan pada hakekatnya adalah
keterkaitan antara manusia dengan makhluk lain juga dengan benda mati yang ada di sekitanya.
Lihat M. Soerjani dkk, Lingkungan Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam
Pembangunan (Jakarta; UI Press, 1987), h.3
5
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi III;
Jakarta: Balai Pustaka, 2001), h. 675.
6
Slamet Ryadi, Ekologi Ilmu Lingkungan Dasar-Dasar dan Pengertiannya
(Surabaya: Usaha Nasional, 1998), h. 22
7
Fazhlur Rahman, Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan, alih bahasa M. Arifin
(Jakarta: Bina Aksara, 1987), h. 76
Pendidikan Berperspektif Gender
(Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan)
Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 5
diartikan sebagai studi tentang rumah tangga makhluk hidup. Ilmu pengetahuan
yang membicarakan tentang interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya, termasuk benda mati yang ada disekitarnya8
. Sebab didalam
ekologi lah dibicarakan adanya struktur dan interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Keberadaan makhluk hidup tidak dapat dipisahkan dari
makhluk hidup lainnya, interaksi dalam pengertian saling membutuhkan adalah
dasar berkembangnya eksistensi makhluk hidup menjadi makhluk yang
mempunyai makna dalam kehidupan.9
Dalam perspektif pendidikan, keterbatasan ekologi dalam
pembangunan biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi
adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan
lingkungan. Dalam keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang
disebabkan oleh dua hal yaitu peristiwa alami dan kegiatan manusia. Secara
alami merupakan peristiwa yang terjadi bukan karena disebabkan oleh perilaku
manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegitan manusia yaitu degradasi
ekosistem yang dapat terjadi diberbagai bidang meliputi bidang pertanian,
pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan raya, pengembangan sumber daya
air dan adanya urbanisasi.
Kehidupan yang mempunyai makna yang sebenarnya merupakan
kehidupan yang memiliki nilai kemanfaatan dalam proses berlansungnya hidup
di alam jagat raya ini. Unsur yang terpenting dalam mewujudkan hidup yang
bermakna terletak pada seluruh makhluk hidup yang memiliki fungsi
kegunaan, baik atas dirinya maupun sesama makhluk hidup serta alam
sekitarnya sebagai tempat makhluk hidup berada, karena pada setiap makhluk
hidup ada kekuatan yang membangkitkan disebut energi.
Keberadaan matahari misalnya, sebagai sumber energi sangat
dibutuhkan oleh semua makhluk. Tumbuh-tumbuhan membutuhkan sinar
matahari sebagai upaya mematangkan makanan yang dibutuhkan dan batang
pepohonan mampu mengatasi banjir yang akan membahayakan makhluk hidup
yang lain, hewan, tumbuhan termasuk manusia. Pada pokoknya setiap energi
yang ada pada semua makhluk hidup saling dibutuhkan oleh sesamanya
makhluk hidup yang tergantung kepada makhluk hidup yang lainnya. Atas
dasar keterkaitan makhluk yang satu dengan yang lain dalam satu sistem
8
Ecologi as the Scientific Study of the Interactions between Organisme and their
Environtment, Michael Begon, John L. Herper, Colin R. Townsend, Ecology: Industrials,
Populations, Ani Communities (Massachu Setts: Sinaur Associaties, Inc., 1986), P. X.
9
Bahri Ghazali, Lingkungan Hidup dalam Pemahaman Islam (Jakarta: Pedoman
Ilmu Jaya, 1996), h.8
Pendidikan Berperspektif Gender
(Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan)
Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 6
kehidupan ini terbentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem. 10
Ciri-
ciri adanya ekosistem adalah berlangsungnya pertukaran dan transformasi
energi yang sepenuhnya berlangsung di antara berbagai komponen dalam
sistem itu sendiri atau dengan sistem lain yang ada di luar atau di sekelilingnya.
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh
perilaku masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber
daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah menyebabkan
adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi
dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan
sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya.
Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan
membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem.
Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan
kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang
punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat
yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-
obatan. Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan
berlangsung lama jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan
keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan.
Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat
mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan
ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap
flora dan fauna juga dapat membawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu
sendiri seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di
sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan
penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi
mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat pula disebabkan dari
pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan air
panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.
B. Pengaruh Pendidikan terhadap Pelestarian Lingkungan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.11
Pengembangan potensi
diri seorang peserta didik sangat terkait dengan kondisi lingkungan. Apabila
10
Ibid., h, 3 “Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas
makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati yang berinteraksi membentuk
suatu sistem”.
11
Republik Indonesia, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Nomor 20
Tahun 2003 (Cet.II; Bandung: Fokusmedia, 2003), h. 3.
Pendidikan Berperspektif Gender
(Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan)
Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 7
lingkungan mendukung dalam melaksanakan proses pendidikan maka sudah
barang tentu lingkungan itu sendiri senantiasa dilestarikan dalam
mengembangkan domain pembelajaran.
Secara kelembagaan, tanggungjawab pendidikan dibebankan kepada
tiga lingkungan yaitu, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan
lingkungan keluarga. Ketiganya, disebut tripusat pendidikan di mana satu sama
lainnya saling terkait dan saling menunjang untuk mewujudkan sasaran dan
tujuan pendidikan. Pendidikan yang diselenggarakan di sekolah merupakan
jalur formal, sedangkan pendidikan yang diselenggarakan di masyarakat
merupakan jalur nonformal, dan pendidikan yang diselenggarakan di keluarga
merupakan jalur informal. Keterkaitan antara jalur formal, nonformal dan
informal merupakan bagian integrasi dari konsep pelestarian lingkungan
pendidikan yang kondusif.
Kehidupan yang mempunyai makna yang sebenarnya merupakan
kehidupan yang memiliki nilai kemanfaatan dalam proses berlansungnya hidup
di alam jagat raya ini. Unsur yang terpenting dalam mewujudkan hidup yang
bermakna terletak pada seluruh makhluk hidup yang memiliki fungsi
kegunaan, baik atas dirinya maupun sesama makhluk hidup serta alam
sekitarnya sebagai tempat makhluk hidup berada, karena pada setiap makhluk
hidup ada kekuatan yang membangkitkan disebut energi.
Atas dasar keterkaitan makhluk yang satu dengan yang lain dalam satu
sistem kehidupan ini terbentuk suatu sistem kehidupan yang disebut Ekosistem.
Ciri-ciri adanya ekosistem adalah berlangsungnya pertukaran dan transformasi
energi yang sepenuhnya berlangsung di antara berbagai komponen dalam
sistem itu sendiri atau dengan sistem lain di luarnya. Energi pada setiap
makhluk hidup dibutuhkan oleh makhluk hidup yang lain yang menyebabkan
terjadinya kelangsungan hidup.
Adanya keterkaitan menyebabkan terjadinya dinamisasi yang lebih
mantap, seimbang dan harmonis dalam kawasan lingkungan hidup. Kestabilan
dan kedinamisasian dalam lingkungan terletak pada upaya mengelola dan
melestarikan komponen lingkungan. Kemudian melanjutkan dengan melihat
apa kaitan kemanfaatan pada populasi lain, pengelolaan dan kelestarian
lingkungan hidup erat hubungannya dengan mendudukkan keseluruhan
komponen lingkungan hidup secara kodrati.
Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada
lingkungan perlu diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai
upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga,
masyarakat sampai bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha
secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak
sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus
memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam
tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang produksi
Pendidikan Berperspektif Gender
(Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan)
Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 8
tidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan.12
Apabila lingkungan tercemar maka akan berdampak buruk bagi
kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang akhirnya dapat
menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam
perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan
merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan
pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam agar berkelanjutan
perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat
kemajuan.
Pengaruh pelestarian lingkungan akan berdampak pada sistem
penyelenggaraan pendidikan secara simultan, baik dalam lingkungan
pendidikan sekolah maupun lingkungan luar sekolah. Lingkungan pendidikan
sekolah disebut pula lingkungan pendidikan formal. Dalam hal ini, pendidikan
formal ialah pendidikan yang dilaksanakan di sekolah dengan ketentuan dan
norma yang ketat, dengan pembatasan umur dan lamanya pendidikan ini
berjenjang dari Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi.13
Sedangkan peran lingkungan pendidikan luar sekolah terdiri atas dua,
yakni lingkungan pendidikan informal dan non nonformal. Lingkungan
pendidikan informal, adalah jalur pendidikan di rumahtangga dan atau
dilaksanakan di lingkungan keluarga. Keluarga sebagai lingkungan bagi setiap
individu berinteraksi. Tampak jelas bahwa kegiatan belajar yang dilakukan
oleh anak-anak di lingkungan rumah tangga adalah justru merupakan suatu
bentuk kegiatan belajar yang sesungguhnya,14
karena memiliki dominasi
pendidikan terhadap lingkungan hidup disekitarnya. Statement ini didasari oleh
realita bahwa keluarga adalah tempat pengasuhan dan penggemblengan alami
yang sanggup memelihara anak-anak yang sedang tumbuh, yang mampu
mengembangkan phisik, daya nalar dan jiwa mereka.
Di samping informal, dikenal adanya lingkungan pendidikan
nonformal, yakni Pendidikan dalam kategori yang terakhir ini biasa pula
disebut Pendidikan Luar Sekolah (LPS), yakni semua bentuk pendidikan yang
diselenggarakan dengan sengaja, tertib dan berencana di luar kegiatan
persekolahan (ekstra kurikuler).15
Misalnya, kursus-kursus baik di bidang
12
Sugandi, Dede. Geografi. (Bandung: Regina, 2005), h. 19-20
13
Republik Indonesia, Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
(Cet.II; Bandung: Fokus Media, 2003), h. 11.
14
Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I; Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), h.
57
15
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan. Cet. I; Jakarta: Rineka cipta,
1991. h. 164. Dalam Undang-undang Sisdiknas pasal 26 dijelaskan bahwa pendidi-kan
nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang
berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendididikan formal dalam rangka
Pendidikan Berperspektif Gender
(Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan)
Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 9
umum maupun di bidang keagamaan, yang dalam sistem pengajarannya
cenderung bersifat pengajaran bagi orang dewasa. Tampaknya fungsi
paedagogik dari lingkungan pendidikan nonformal lebih adaptif dan interaktif
dalam memberikan pengaruh peserta didik dalam memahami eksistensi dan
urgensi pendidikan yang berwawasan lingkungan.
Beberapa pakar pendidikan menyatakan bahwa pendidikan non-formal
adalah pendidikan yang diperoleh dalam keadaan yang diorganisir yang
berlangsung terlepas dari program sekolah khusus. Dalam hal ini, menyangkut
pewarisan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berlangsung di luar
sistem pendidikan formal16
Dengan demikian akses pendidikan formal yang
dimaksud adalah sistem pendidikan yang dilembagakan secara ketat,
bertingkat-tingkat secara kronologis dan disusun secara hirarki. Pengaruh jalur
pendidikan formal dalam upaya pelestarian lingkungan, lebih dominan pada
tataran paradigma konseptual tentang lingkungan hidup, sehingga implikasi
pendidikan yang dihasilkan bersifat konstruksional dalam membangun
konstruksi pemahaman universal tentang signifikansi pembelajaran
berwawasan lingkungan hidup.
Dapatlah dipahami bahwa pendidikan nonformal, merupakan
pendidikan tambahan di lingkungan masyarakat yang memiliki pengaruh
terhadap perkembangan psikomotorik peserta didik. Hal tersebut disebabkan
karena pada lembaga pendidikan nonformal, terdapat beberapa materi yang
tidak diprogramkan oleh lembaga pendidikan informal (rumah tangga) maupun
lembaga pendidikan formal (sekolah).
Berdasar dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa
pendidikan formal yang berjalan selama ini, memang perlu diiringi dengan
pendidikan nonformal. Artinya perlu ada perubahan yang signifikan terhadap
konsep pendidikan dengan mensejajarkan keurgensian pendidikan formal
dengan pendidikan nonformal. Sebab, pendidikan formal di sekolah memiliki
pengaruh yang sangat kuat terhadap lingkungan luar sekolah. Artinya, apabila
ketiga jalur lingkungan pendidikan dipadukan dalam mengembangkan konsep
dan pemenuhan domain pembelajaran yang berperspektif lingkungan, maka
akan menghasilkan kondisi yang harmonis, ramah lingkungan dan syarat
dengan nilai-nilai edukatif dalam melestarikan lingkungan hidup secara global,
mendalam dan terarah, sebagaimana tujuan pendidikan yang diharapkan.
C. Upaya yang Dilakukan dalam Melestarikan Lingkungan Hidup
dan Meningkatkan Mutu Pembelajaran.
mendukung pendidikan sepanjang hayat. Republik Indonesia, Undang RI No. 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas (Bandung: Fokus Media, 2003), h. 16
16
Lihat Sahabuddin, Pendidikan Non Formal; Suatu Pengantar Ke Dalam
Pemahaman Konsep dan Prinsip-prinsip Pengembangan (Ujungpandang: IKIP Ujung
Pandang, 1985), h. 167 dan 169
Pendidikan Berperspektif Gender
(Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan)
Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 10
Kondisi negatif yang terjadi akibat tidak terjewantahkannya
pendidikan berperspektif lingkungan hidup sebagaimana yang disebutkan di
atas, merupakan persoalan penting yang harus diselesaikan dan bila hal ini
terjadi secara terus-menerus maka lingkungan akan menjadi rusak dan pada
akhirnya akan berdampak juga pada kehidupan manusia. Pendidikan
Lingkungan Hidup (PLH) merupakan salah satu alternatif solusi yang efektif
(waktu) dan efisien (biaya) dalam menyelesaikan permasalahan tersebut di
atas. Namun dalam pelaksanaannya PLH di Indonesia selama ini juga belum
memberikan pengaruh positif terhadap kesadaran dan perilaku masyarakat
dalam melakukan tindakan yang menguntungkan bagi lingkungan dan
masyarakat. Sistem implementasi kebijakan PLH untuk pendidikan formal, non
formal, dan informal yang meliputi kelembagaan, SDM, sarana, anggaran,
materi, komunikasi/ informasi, peran serta stakeholder, metode pelaksanaan,
dan sebagainya belum memiliki suatu struktur yang utuh dan saling
mendukung.17
Relevansi keseluruhan komponen pendidikan, baik langsung
maupun tidak langsung merupakan manifestai keberhasilan upaya pelestarian
lingkungan hidup.
Meskipun secara global pemecahan masalah telah dilakukan,
namun upaya dilakukan belumlah maksimal akibat independensi
kekuatan nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup belum mampu
dirasakan sebagai kebutuhan utama. Secara umum, Toto Gunawan, dkk.,
merumuskan tentang upaya mengatasi berbagai masalah lingkungan
hidup, idealnya dengan cara; (1) pengelolaan sumber daya alam
berwawasan lingkungan hidup dan berkelanjutan; (2) pengelolaan
sumber daya alam berkelanjutan; (3) pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya
alam; dan (4) Pelestarian Flora dan Fauna.18
Penyelesaian permasalahan tersebut adalah melalui pendidikan dan
pembinaan pada pendidikan formal (pendidikan dasar, menengah, dan tinggi),
non formal (lingkungan masyarakat), dan informal (rumah tangga) yang
melibatkan unsur pusat dan daerah. Menangani pendidikan dan pembinaan
pada ketiga bentuk pendidikan tersebut memerlukan kebijakan, program dan
pendanaan, partisipasi dan kerjasama semua pihak untuk menyelesaikan
masalah lingkungan.
Pendidikan Lingkungan Hidup ini penting dilakukan oleh daerah
karena memiliki beberapa keuntungan atau manfaat. Adapun keuntungan atau
manfaat yang dapat diperoleh yaitu:19
(1) Menyiapkan sumberdaya manusia
17
Parus, dkk. Konsep PLH pada Dikdasmen sebagai Suatu Gagasan. Makalah
dalam TOT PKLH Dikdasmen, tahun 2004 (Jakarta: Dikdasmen, 2004), h. 1.
18
Selengkapnya lihat Toto Gunawan, dkk., op.cit., h. 23-25.
19
Paurus, dkk. Op,cit., h. 2-3
Pendidikan Berperspektif Gender
(Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan)
Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 11
dalam mencapai pembangunan berkelanjutan; (2) Menyelesaikan masalah issue
lingkungan global, nasional, dan lokal; (3) Menghemat sumberdaya alam dan
biaya pemulihan lingkungan; (4) Meningkatkan kesehatan/ harapan hidup
masyarakat; (5) Menunjang program pemerintah/ masyarakat seperti gerakan
bersih pantai dan laut, gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan, program
langit biru, program kali bersih, dan lain-lain; dan (6) Memberikan peluang
harapan hidup generasi yang lebih baik.
Pendidikan Lingkungan Hidup adalah suatu mata pelajaran yang ada
di dalam kurikulum Sekolah Menengah dan terintegrasi dalam mata pelajaran
IPA. Dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di dalamnya terdapat
pokok bahasan Kimia Lingkungan. Pokok bahasan Kimia Lingkungan ini
diberikan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan sikap peserta
didik dalam menjaga lingkungan hidup. Pembelajaran yang dilakukan selama
ini adalah pemberian materi dengan metode ceramah dan melaksanakan
kebersihan lingkungan dengan bekerja bakti.
Dari pengamatan yang dilakukan selama ini, lebih dominan siswa
cenderung tidak tertarik untuk menerima materi. Hal ini terlihat dari sikap
mereka yang tidak mendengarkan guru memberikan materi di kelas dan
berbicara dengan teman sebangkunya. Dalam kegiatan kebersihan lingkungan
para siswa merasa terpaksa karena takut dengan gurunya. Hal ini terlihat dari
keengganan mereka melaksanakan kerja bakti membersihkan lingkungan.
Kondisi ini menyebabkan tujuan pembelajarannya tidak tercapai menyangkut
pengetahuan dan sikap mereka dalam menjaga lingkungan. Pembelajaran akan
tercapai jika peserta didik senang dengan mata pelajaran yang dipelajari.
Ironisnya, justru masih lebih dominan pula di kalangan guru dan pengelola
pendidian belum melakukan secara maksimal merealisasikan urgensitas
capaian pendidikan yang berperspektif lingkungan.
Menurut Aep Syaepul Rohman, bahwa pendidikan lingkungan bagi
anak-anak sekolah secara formal sudah berjalan, baik dalam mata pelajaran
tersendiri (Pendidikan Lingkungan Hidup) ataupun terintegrasi dengan mata
pelajaran yang lain (IPA, Geografi, dan lain-lain). Namun, menurutnya perlu
direnungkan lagi beberapa hal, yaitu :
1. Wawasan pengetahuan tenaga pendidik yang cukup mengenai isu-isu
lingkungan.
2. Kemudahan tenaga pendidik dalam mengakses informasi/pengetahuan
untuk memperkaya pengetahuannya.
3. Perhatian yang dicurahkan tenaga Pendidik/ fihak sekolah terhadap
pelestarian lingkungan hidup.
4. Pola pikir tenaga pendidik atau fihak sekolah bahwa pendidikan
lingkungan hidup merupakan hal penting dan fundamental diberikan
kepada siswa sekolah.
Pendidikan Berperspektif Gender
(Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan)
Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 12
5. Apakah fihak sekolah telah melaksanakan pendidikan lingkungan hidup
memenuhi goals seperti dikemukakan UNESCO: awarness, knowledge,
attitude, skill, participation ?20
Tampaknya, pembelajaran yang mengedepankan nilai-nilai konservasi
lingkungan merupakan sebuah kemutlakan di dalam setiap jenis dan tingkatan
lembaga pendidikan. Upaya pengembangan sistemik dan aktual tentang
lingkungan memberikan capaian maksimal dalam capaian domain pendidikan.
Upaya peningkatan mutu pendidikan yang berbasis lingkungan hidup dengan
metode dan materi penyajian yang variatif dengan tetap memperhatikan
substansi pembelajaran, adapun upaya yang dimaksud, sebagaimana
dirumuskan oleh Aep Saepul Rahman, sebagai berikut:
1) Peserta didik perlu diberikan pengetahuan tentang konservasi SDA
hayati, misalnya kekayaan SDA hayati Indonesia, manfaatnya, dan
bagaimana cara melestarikan SDA hayati. Peserta didik juga perlu
dibangkitkan kepeduliannya agar mereka memiliki ketertarikan
melakukan aksi-aksi nyata terkait dengan konservasi.
2) Pendidikan konservasi bagi siswa sekolah sangat baik bila ditunjang
oleh “laboratorium alam” yakni kawasan lingkungan yang
alami/kawasan alam.
3) Pembelajaran atau pendidikan konservasi yang diperoleh para siswa
di kawasan sumber daya alam, dengan bimbingan guru, pengelola dan
pemerhati pendidikan.
4) kebanggaan siswa akan tingginya keanekaragaman sumberdaya alam
hayati Indonesia, tumbuhnya rasa syukur yang mendalam bahwa
Tuhan Yang Maha Esa telah mengkaruniai Indonesia dengan SDA
hayati yang melimpah, dan tumbuhnya tekad mereka untuk menggali
potensi manfaat SDA hayati Indonesia untuk kemakmuran bangsa
secara berkelanjutan.21
Kondisi lingkungan lembaga pendidikan yang ditunjang oleh
pembelajaran yang berperspektif lingkungan hidup, baik dari materi dan
metodologi pembelajarannya pada dasarnya sebagai wahana keilmuan yang
syarat dengan capaian yang paripurna, tidak hanya sebatas pemenuhan target
pembelajaran sebagai satu item mata pelajaran, namun menjadi modal utama
dalam capaian nilai-nilai dan hakikat pendidikan yang sebenarnya. Oleh sebab
itu, konservasi sumberdaya alam hayati mutlak penting dilakukan, baik untuk
kepentingan masa kini maupun kepentingan generasi yang akan datang.
20
Aep Syaepul Rohman, Upaya Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan
Lingkungan Hidup di Sekolah, (Makalah Pada Simposium Nasional Penelitian dan Inovasi
Pendidikan 2010, di Jakarta 3-5 Agustus 2010). (Jakarta: Universitas Pakuan, 2010.
21
Ibid.
Pendidikan Berperspektif Gender
(Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan)
Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 13
Pendidikan konservasi sumberdaya alam hayati penting diberikan
kepada para siswa dan mahasiswa di sekolah atau di lembaga pendidikan,
bahkan idealnya diserukan kepada seluruh komponen pengelola dan
penanggunjawab pendidikan, baik pada lembaga formal, nonformal, maupun
informal. Pendidikan lingkungan atau pendidikan konservasi di sekolah-
sekolah yang sekarang sudah berjalan harus ditingkatkan kualitasnya, melalui
peran guru dan pengembangan sarana pembelajaran konservasi, yaitu dengan
cara memanfaatkan kawasan pelestarian alam secara umum, kawasan suaka
alam, atau semacamnya.
III. KESIMPULAN
Secara universal keberadaan alam dan seluruh benda-benda yang
terkandung di dalamnya merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Secara keseluruhan saling membutuhkan, dan saling melengkapi
kekurangannya. Kelangsungan hidup dari setiap unsur kekuatan alam terkait
dengan keberadaan hidup kekuatan lain. Kejadian alam dan apa yang di
dalamnya saling mendukung sehingga ia disebut alam secara keseluruhan.
Alam dan apa-apa yang ada di dalamnya seperti tumbuh-tumbuhan dan
binatang termasuk manusia dan benda mati yang ada di sekitarnya, serta
kekuatan alam lainnya seperti angin, udara dan iklim hakekatnya adalah bagian
dari keberadaan alam.
Pengaruh pelestarian lingkungan akan berdampak pada sistem
penyelenggaraan pendidikan secara simultan, baik dalam lingkungan
pendidikan sekolah maupun lingkungan luar sekolah, yakni pada jalur
pendidikan formal, nonformal dan informal. Apabila ketiga jalur lingkungan
pendidikan dipadukan dalam mengembangkan konsep dan pemenuhan domain
pembelajaran yang berperspektif lingkungan, maka akan menghasilkan kondisi
yang harmonis, ramah lingkungan dan syarat dengan nilai-nilai edukatif dalam
melestarikan lingkungan hidup secara global, mendalam dan terarah,
sebagaimana tujuan pendidikan yang diharapkan.
Pembelajaran yang mengedepankan nilai-nilai konservasi lingkungan
merupakan sebuah kemutlakan di dalam setiap jenis dan tingkatan lembaga
pendidikan. Upaya pengembangan sistemik dan aktual tentang lingkungan
memberikan capaian maksimal dalam capaian domain pendidikan. Upaya
peningkatan mutu pendidikan yang berbasis lingkungan hidup dengan metode
dan materi penyajian yang variatif dengan tetap memperhatikan substansi
pembelajaran. Kondisi lingkungan lembaga pendidikan yang ditunjang oleh
pembelajaran yang berperspektif lingkungan hidup, baik dari materi dan
metodologi pembelajarannya pada dasarnya sebagai wahana keilmuan yang
paripurna.
Pendidikan Berperspektif Gender
(Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan)
Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 14
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan. Cet. I; Jakarta: Rineka cipta,
1991.
Begon, Michael., John L. Herper, Colin R. Townsend, Ecology: Industrials,
Populations, Ani Communities. Massachu Setts: Sinaur Associaties,
Inc., 1986.
Dede, Sugandi. Geografi. Bandung: Regina, 2005.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi III;
Jakarta: Balai Pustaka, 2001
Fazhlur Rahman, Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan, alih bahasa M. Arifin.
Jakarta: Bina Aksara, 1987
Ghazali, Bahri., Lingkungan Hidup dalam Pemahaman Islam. Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya, 1996.
Gunawan, H. Totok. M.S., dkk. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca
Exact, 2004.
http://blogspot.com/kerusakan lingkungan hidup.html.
Ihsan, Fuad. Dasar-Dasar Pendidikan. Cet I; Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997.
Parus, dkk. Konsep PLH pada Dikdasmen sebagai Suatu Gagasan. Makalah
dalam TOT PKLH Dikdasmen, tahun 2004 . Jakarta: Dikdasmen,
2004.
Republik Indonesia, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Nomor 20
Tahun 2003. Cet.II; Bandung: Fokusmedia, 2003.
Rohman, Aep Syaepul. Upaya Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan
Lingkungan Hidup di Sekolah, (Makalah Pada Simposium Nasional
Pendidikan Berperspektif Gender
(Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan)
Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 15
Penelitian dan Inovasi Pendidikan 2010, di Jakarta 3-5 Agustus
2010). Jakarta: Universitas Pakuan, 2010.
Ryadi, Slamet. Ekologi Ilmu Lingkungan Dasar-Dasar dan Pengertiannya.
Surabaya: Usaha Nasional, 1998.
Sahabuddin, Pendidikan Non Formal; Suatu Pengantar ke Dalam Pemahaman
Konsep dan Prinsip-prinsip Pengembangan. Ujungpandang: IKIP
Ujung Pandang, 1985.
Soerjani M., dkk, Lingkungan Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam
Pembangunan . Jakarta; UI Press, 1987.

More Related Content

What's hot

Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...iinmaryarizka
 
Education for-sustainable-development
Education for-sustainable-developmentEducation for-sustainable-development
Education for-sustainable-developmentfebrinasntr
 
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANLINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANSeger Sugiyanto
 
Alam yang serasi adalah alam yang mengandung berbagai komponen ekosistem seca...
Alam yang serasi adalah alam yang mengandung berbagai komponen ekosistem seca...Alam yang serasi adalah alam yang mengandung berbagai komponen ekosistem seca...
Alam yang serasi adalah alam yang mengandung berbagai komponen ekosistem seca...fitria rusadi
 
Lingkungan hidup dan pengelolaannya
Lingkungan hidup dan pengelolaannyaLingkungan hidup dan pengelolaannya
Lingkungan hidup dan pengelolaannyaMuhammad Zuhdi
 
konsep pembangunan dan pembangunan berkelanjutan
konsep pembangunan dan pembangunan berkelanjutankonsep pembangunan dan pembangunan berkelanjutan
konsep pembangunan dan pembangunan berkelanjutanNeng Ariska
 
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industri
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industriIlmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industri
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industriNiakhairani
 
Pembangunan dan-lingkungan
Pembangunan dan-lingkunganPembangunan dan-lingkungan
Pembangunan dan-lingkunganar_
 
Uas des 2010 soal 6 mundarjito
Uas des 2010 soal 6 mundarjitoUas des 2010 soal 6 mundarjito
Uas des 2010 soal 6 mundarjitojuniato
 
RPT sains Tingkatan 2 tahun 2019
RPT sains Tingkatan 2 tahun 2019RPT sains Tingkatan 2 tahun 2019
RPT sains Tingkatan 2 tahun 2019ewshewing
 
Pembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdPembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdFrans Dione
 
Sejarah ekologi
Sejarah ekologiSejarah ekologi
Sejarah ekologichandsu
 
ekologi pemerintahan
ekologi pemerintahanekologi pemerintahan
ekologi pemerintahanhrmndo
 
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPolingMODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPolingInarotul Faiza
 
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutan
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutanKonsep dasar-pembangunan-berkelanjutan
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutanSalma Van Licht
 

What's hot (20)

Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
 
Education for-sustainable-development
Education for-sustainable-developmentEducation for-sustainable-development
Education for-sustainable-development
 
Pertemuan 15
Pertemuan 15Pertemuan 15
Pertemuan 15
 
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANLINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
Alam yang serasi adalah alam yang mengandung berbagai komponen ekosistem seca...
Alam yang serasi adalah alam yang mengandung berbagai komponen ekosistem seca...Alam yang serasi adalah alam yang mengandung berbagai komponen ekosistem seca...
Alam yang serasi adalah alam yang mengandung berbagai komponen ekosistem seca...
 
Lingkungan hidup dan pengelolaannya
Lingkungan hidup dan pengelolaannyaLingkungan hidup dan pengelolaannya
Lingkungan hidup dan pengelolaannya
 
konsep pembangunan dan pembangunan berkelanjutan
konsep pembangunan dan pembangunan berkelanjutankonsep pembangunan dan pembangunan berkelanjutan
konsep pembangunan dan pembangunan berkelanjutan
 
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industri
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industriIlmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industri
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industri
 
Pembangunan dan-lingkungan
Pembangunan dan-lingkunganPembangunan dan-lingkungan
Pembangunan dan-lingkungan
 
Uas des 2010 soal 6 mundarjito
Uas des 2010 soal 6 mundarjitoUas des 2010 soal 6 mundarjito
Uas des 2010 soal 6 mundarjito
 
RPT sains Tingkatan 2 tahun 2019
RPT sains Tingkatan 2 tahun 2019RPT sains Tingkatan 2 tahun 2019
RPT sains Tingkatan 2 tahun 2019
 
Pembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdPembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fd
 
Buku ajar plh_final
Buku ajar plh_finalBuku ajar plh_final
Buku ajar plh_final
 
Sejarah ekologi
Sejarah ekologiSejarah ekologi
Sejarah ekologi
 
Pengantar Ilmu Lingkungan
Pengantar Ilmu LingkunganPengantar Ilmu Lingkungan
Pengantar Ilmu Lingkungan
 
ekologi pemerintahan
ekologi pemerintahanekologi pemerintahan
ekologi pemerintahan
 
Pembangunan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutanPembangunan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan
 
Geo (fnaws)
Geo (fnaws)Geo (fnaws)
Geo (fnaws)
 
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPolingMODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling
 
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutan
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutanKonsep dasar-pembangunan-berkelanjutan
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutan
 

Similar to Pendidikan Lingkungan

KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLHKEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLHNovi Cahyaningrum
 
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkunganIlmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkunganhendricksonsagala
 
Education for-sustainable-development
Education for-sustainable-developmentEducation for-sustainable-development
Education for-sustainable-developmentfebrinasntr
 
250708034-Pengantar-Ilmu-Lingkungan-Ekologi-Power-Point.ppt
250708034-Pengantar-Ilmu-Lingkungan-Ekologi-Power-Point.ppt250708034-Pengantar-Ilmu-Lingkungan-Ekologi-Power-Point.ppt
250708034-Pengantar-Ilmu-Lingkungan-Ekologi-Power-Point.pptBjoeBellamy
 
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANEnvaPya
 
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)ARISKA COMPNET
 
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan LingkunganIlmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan LingkunganGeGe_7T7
 
CAPAIAN PEMBELAJARAN PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL.docx
CAPAIAN PEMBELAJARAN PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL.docxCAPAIAN PEMBELAJARAN PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL.docx
CAPAIAN PEMBELAJARAN PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL.docxRafiHannan
 
01. Pertemuan 1 Rek Ling 2022.pdf
01. Pertemuan 1 Rek Ling 2022.pdf01. Pertemuan 1 Rek Ling 2022.pdf
01. Pertemuan 1 Rek Ling 2022.pdfDIASLYFORTUNATUS
 
25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidup25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidupIndriati Dewi
 
PPT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN _ ANGEL IKE SUNARTI 21102013 IP.pptx
PPT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN _ ANGEL IKE SUNARTI 21102013 IP.pptxPPT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN _ ANGEL IKE SUNARTI 21102013 IP.pptx
PPT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN _ ANGEL IKE SUNARTI 21102013 IP.pptxAngelIkeSunarti
 
Tabel perbandingan-kurikulum-2004-kbk-kurikulum-2006-ktsp-dan-kurikulum-2013-...
Tabel perbandingan-kurikulum-2004-kbk-kurikulum-2006-ktsp-dan-kurikulum-2013-...Tabel perbandingan-kurikulum-2004-kbk-kurikulum-2006-ktsp-dan-kurikulum-2013-...
Tabel perbandingan-kurikulum-2004-kbk-kurikulum-2006-ktsp-dan-kurikulum-2013-...DyanSinaga3
 
Ekologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkunganEkologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkunganIrfano
 
PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN KULIAH TEKNIK SIPIL
PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN KULIAH TEKNIK SIPILPENGANTAR ILMU LINGKUNGAN KULIAH TEKNIK SIPIL
PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN KULIAH TEKNIK SIPILsarprasarsip
 
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Ridho Taqwa
 
Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupARISKA COMPNET
 

Similar to Pendidikan Lingkungan (20)

KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLHKEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
KEPENDUDUKAN DAN ASPEK ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA PKLH
 
Tugas kelompok 4
Tugas kelompok 4Tugas kelompok 4
Tugas kelompok 4
 
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkunganIlmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkungan
 
Education for-sustainable-development
Education for-sustainable-developmentEducation for-sustainable-development
Education for-sustainable-development
 
250708034-Pengantar-Ilmu-Lingkungan-Ekologi-Power-Point.ppt
250708034-Pengantar-Ilmu-Lingkungan-Ekologi-Power-Point.ppt250708034-Pengantar-Ilmu-Lingkungan-Ekologi-Power-Point.ppt
250708034-Pengantar-Ilmu-Lingkungan-Ekologi-Power-Point.ppt
 
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
 
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
 
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan LingkunganIlmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
 
CAPAIAN PEMBELAJARAN PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL.docx
CAPAIAN PEMBELAJARAN PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL.docxCAPAIAN PEMBELAJARAN PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL.docx
CAPAIAN PEMBELAJARAN PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL.docx
 
01. Pertemuan 1 Rek Ling 2022.pdf
01. Pertemuan 1 Rek Ling 2022.pdf01. Pertemuan 1 Rek Ling 2022.pdf
01. Pertemuan 1 Rek Ling 2022.pdf
 
25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidup25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidup
 
PPT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN _ ANGEL IKE SUNARTI 21102013 IP.pptx
PPT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN _ ANGEL IKE SUNARTI 21102013 IP.pptxPPT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN _ ANGEL IKE SUNARTI 21102013 IP.pptx
PPT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN _ ANGEL IKE SUNARTI 21102013 IP.pptx
 
IBD - TUGAS 1
IBD - TUGAS 1IBD - TUGAS 1
IBD - TUGAS 1
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tabel perbandingan-kurikulum-2004-kbk-kurikulum-2006-ktsp-dan-kurikulum-2013-...
Tabel perbandingan-kurikulum-2004-kbk-kurikulum-2006-ktsp-dan-kurikulum-2013-...Tabel perbandingan-kurikulum-2004-kbk-kurikulum-2006-ktsp-dan-kurikulum-2013-...
Tabel perbandingan-kurikulum-2004-kbk-kurikulum-2006-ktsp-dan-kurikulum-2013-...
 
Ekologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkunganEkologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkungan
 
PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN KULIAH TEKNIK SIPIL
PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN KULIAH TEKNIK SIPILPENGANTAR ILMU LINGKUNGAN KULIAH TEKNIK SIPIL
PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN KULIAH TEKNIK SIPIL
 
Softskill 4
Softskill 4Softskill 4
Softskill 4
 
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
 
Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidup
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

Pendidikan Lingkungan

  • 1. Pendidikan Berperspektif Gender (Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan) Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 1 PENDIDIKAN BERPERSPEKTIF LINGKUNGAN ( Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan) M. Dahlan Thalib Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Abstract Pengaruh pelestarian lingkungan akan berdampak pada sistem penyelenggaraan pendidikan secara simultan, baik dalam lingkungan pendidikan sekolah maupun lingkungan luar sekolah. yakni pada jalur pendidikan formal, nonformal dan informal. Apabila ketiga jalur lingkungan pendidikan dipadukan dalam mengembangkan konsep dan pemenuhan domain pembelajaran yang berperspektif lingkungan, maka akan menghasilkan kondisi yang harmonis, ramah lingkungan dan syarat dengan nilai-nilai edukatif dalam melestarikan lingkungan hidup secara global. Olehnya itu, tulisan ini menganilisis adanya pengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan. Pembelajaran yang mengedepankan nilai-nilai konservasi lingkungan merupakan sebuah kemutlakan di dalam setiap jenis dan tingkatan lembaga pendidikan. Upaya pengembangan secara sistemik dan aktual tentang lingkungan memberikan capaian maksimal dalam capaian domain pendidikan. Upaya peningkatan mutu pendidikan yang berbasis lingkungan hidup dengan metode dan materi penyajian yang variatif dengan tetap memperhatikan substansi pembelajaran. Lembaga pendidikan yang ditunjang oleh kondisi lingkungan pembelajaran yang berperspektif lingkungan hidup, baik dari materi dan metodologi pembelajarannya pada dasarnya sebagai wahana keilmuan yang paripurna. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada umumnya, sangat bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai
  • 2. Pendidikan Berperspektif Gender (Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan) Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 2 keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Dalam kehidupan manusia, pendidikan lingkungan memiliki peranan penting dalam membentuk generasi mendatang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia berkualitas, bertanggung jawab dan mampu mengantisipasi masa depan. Pendidikan dalam maknanya yang luas senantiasa menstimulir, menyertai perubahan-perubahan dan perkembangan umat manusia. Selain itu, upaya pendidikan senantiasa mengantar, membimbing perubahan dan perkembangan hidup umat manusia, utamanya dalam memahami pendidikan tentang lingkungan hidup. Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik (sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).1 Terdapat berbagai sumber daya alam. yang merupakan komponen lingkungan yang memiliki sifat berbeda-beda. Dalam hal ini, digolongkan atas sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable natural resources) dan Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable natural resources). Berbagai sumber daya alam yang mempunyai sifat dan perilaku yang beragam tersebut saling berinteraksi dalam bentuk yang berbeda-beda pula. Sesuai dengan kepentingannya maka sumber daya alam dapat dibagi atas; (a). fisiokimia seperti air, udara, tanah, dan sebagainya, (b). biologi, seperti fauna, flora, habitat, dan sebagainya, dan (c). sosial ekonomi seperti pendapatan, kesehatan, adat-istiadat, agama, dan lain-lain. Interaksi dari elemen lingkungan yaitu antara yang tergolong hayati 1 Selengkapnya lihat H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. Fakta dan Konsep Geografi, (Jakarta: Ganeca Exact, 2004), h. 8-9. Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat mata sampai pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme. Adanya keinginan untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal ialah membntuk manusia Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual. Setiap pembangunan perlu mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik, abiotik dan kultur yaitu sebagai berikut: Pertama, Pembangunan berwawasan lingkungan Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran pembangunan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan dapat menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat bersifat secara alamiah, kimia maupun secara fisik. Kedua, Kualitas Lingkungan hidup, yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang berhubungan dengan mutu hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi dan terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan harus dijaga agar dapat mendukung terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi. Lingkungan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta mengurangi zat pencemaran dan ketegangan sosial terbatas.
  • 3. Pendidikan Berperspektif Gender (Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan) Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 3 dan non-hayati akan menentukan kelangsungan siklus ekosistem, yang didalamnya didapati proses pergerakan energi dan material dalam suatu sistem yang menandai adanya habitat, proses adaptasi dan evolusi.2 Permasalahan lingkungan hidup telah menjadi isu penting di dunia, tidak terkecuali di Indonesia yang dikenal kaya dengan sumber daya alam. Lingkungan jelas sangat terkait dengan unsur manusia. Manusia adalah aktor utama dalam mempengaruhi kualitas lingkungan. Sebab itu, harus terus dijalankan program-program terkait dengan upaya memberikan pengetahuan dan upaya mempengaruhi perilaku atau tindakan manusia, yakni dengan pendidikan, khususnya pendidikan lingkungan atau sering pula dikenal dengan pendidikan konservasi. Dalam memanipulasi lingkungan hidupnya, maka manusia harus mampu mengenali dan mengeksplorasi sifat lingkungan hidup yang ditentukan oleh macam-macam faktor. Berkaitan dengan pernyataan ini, sifat lingkungan hidup dikategorikan atas dasar: (1). Jenis dan jumlah masing-masing jenis unsur lingkungan hidup tersebut, (2) hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup tersebut, (3) kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup, dan (4) faktor-faktor non-materil, seperti cahaya, aroma rasa dan kebisingan, serta semacamnya.3 Komponen interaksi timbal balik dari komponen lingkungan ini akan menciptakan suasana ekosistem pendidikan yang ramah lingkungan, lebih variatif dan bermakna luas dan global dalam pendidikan. B. Rumusan Masalah Terkait dengan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi masalah pokok dalam tulisan ini, adalah: 1. Bagaimana tinjauan pendidikan yang berperspektif lingkungan itu? 2. Bagaimana pengaruh pendidikan terhadap pelestarian lingkungan? 3. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran yang berperspektif lingkungan? II. PEMBAHASAN A. Landasan Teoritis tentang Pendidikan yang Berperspektif Lingkungan Istilah lingkungan hidup secara baku, baik dari aspek ajaran maupun tradisi keilmuan Islam tidak terdapat dalam konsep yang konkrit, seperti konsep lingkungan yang telah disadarkan dalam kerangka defenisi, batasan dan 2 Lihat: http://blogspot.com/kerusakan lingkungan hidup.html, 3 Ibid.
  • 4. Pendidikan Berperspektif Gender (Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan) Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 4 pengertian ilmuan.4 Lingkungan hidup berarti; (1) kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya; (2) lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri atas organisme hidup, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia.5 Lingkungan hidup tidak saja bersifat fisik seperti tanah, udara, air, cuaca dan sebagainya, namun dapat juga berupa lingkungan kemis maupun lingkungan sosial.6 Lingkungan sosial meliputi antara lain semua faktor atau kondisi di dalam masyarakat yang dapat menimbulkan pengaruh atau perubahan sosiologis, misalnya : ekonomi, politik dan sosial budaya. Lingkungan meliputi yang dinamis (hidup) dan yang statis (mati). Lingkungan dinamis meliputi wilayah manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Lingkungan statis meliputi alam yang diciptakan Allah swt, dan industri yang diciptakan manusia. Alam yang diciptakan Allah, meliputi lingkungan bumi, luar angkasa dan langit, matahari, bulan dan tumbuh-tumbuhan. Industri ciptaan manusia, meliputi segala apa yang digali manusia dari sungai-sungai, pohon-pohon yang ditanam, rumah yang dibangun, peralatan yang dibuat, yang dapat menyusut atau membesar, untuk tujuan damai atau perang. Keberadaan alam dan seluruh benda-benda yang terkandung di dalamnya merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Secara keseluruhan saling membutuhkan, dan saling melengkapi kekurangannya. Kelangsungan hidup dari setiap unsur kekuatan alam terkait dengan keberadaan hidup kekuatan lain. Kejadian alam dan apa yang di dalamnya saling mendukung sehingga ia disebut alam secara keseluruhan. Alam dan apa- apa yang ada di dalamnya seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang termasuk manusia dan benda mati yang ada di sekitarnya, serta kekuatan alam lainnya seperti angin, udara dan iklim hakekatnya adalah bagian dari keberadaan alam.7 Di dalam masalah lingkungan dikenal dua kata kunci yang sangat erat hubungannya dengan keserasian lingkungan hidup, yaitu ekologi dan ekosistem. Ungkapan ekologi, ecologi berasal dari bahasa Yunani, oikos yang berarti rumah tangga dan kata logos yang berarti ilmu. Jadi ekologi dapat 4 Soerjani dkk, cenderung menyatakan bahwa lingkungan pada hakekatnya adalah keterkaitan antara manusia dengan makhluk lain juga dengan benda mati yang ada di sekitanya. Lihat M. Soerjani dkk, Lingkungan Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan (Jakarta; UI Press, 1987), h.3 5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi III; Jakarta: Balai Pustaka, 2001), h. 675. 6 Slamet Ryadi, Ekologi Ilmu Lingkungan Dasar-Dasar dan Pengertiannya (Surabaya: Usaha Nasional, 1998), h. 22 7 Fazhlur Rahman, Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan, alih bahasa M. Arifin (Jakarta: Bina Aksara, 1987), h. 76
  • 5. Pendidikan Berperspektif Gender (Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan) Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 5 diartikan sebagai studi tentang rumah tangga makhluk hidup. Ilmu pengetahuan yang membicarakan tentang interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya, termasuk benda mati yang ada disekitarnya8 . Sebab didalam ekologi lah dibicarakan adanya struktur dan interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Keberadaan makhluk hidup tidak dapat dipisahkan dari makhluk hidup lainnya, interaksi dalam pengertian saling membutuhkan adalah dasar berkembangnya eksistensi makhluk hidup menjadi makhluk yang mempunyai makna dalam kehidupan.9 Dalam perspektif pendidikan, keterbatasan ekologi dalam pembangunan biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. Dalam keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu peristiwa alami dan kegiatan manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang terjadi bukan karena disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegitan manusia yaitu degradasi ekosistem yang dapat terjadi diberbagai bidang meliputi bidang pertanian, pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan raya, pengembangan sumber daya air dan adanya urbanisasi. Kehidupan yang mempunyai makna yang sebenarnya merupakan kehidupan yang memiliki nilai kemanfaatan dalam proses berlansungnya hidup di alam jagat raya ini. Unsur yang terpenting dalam mewujudkan hidup yang bermakna terletak pada seluruh makhluk hidup yang memiliki fungsi kegunaan, baik atas dirinya maupun sesama makhluk hidup serta alam sekitarnya sebagai tempat makhluk hidup berada, karena pada setiap makhluk hidup ada kekuatan yang membangkitkan disebut energi. Keberadaan matahari misalnya, sebagai sumber energi sangat dibutuhkan oleh semua makhluk. Tumbuh-tumbuhan membutuhkan sinar matahari sebagai upaya mematangkan makanan yang dibutuhkan dan batang pepohonan mampu mengatasi banjir yang akan membahayakan makhluk hidup yang lain, hewan, tumbuhan termasuk manusia. Pada pokoknya setiap energi yang ada pada semua makhluk hidup saling dibutuhkan oleh sesamanya makhluk hidup yang tergantung kepada makhluk hidup yang lainnya. Atas dasar keterkaitan makhluk yang satu dengan yang lain dalam satu sistem 8 Ecologi as the Scientific Study of the Interactions between Organisme and their Environtment, Michael Begon, John L. Herper, Colin R. Townsend, Ecology: Industrials, Populations, Ani Communities (Massachu Setts: Sinaur Associaties, Inc., 1986), P. X. 9 Bahri Ghazali, Lingkungan Hidup dalam Pemahaman Islam (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h.8
  • 6. Pendidikan Berperspektif Gender (Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan) Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 6 kehidupan ini terbentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem. 10 Ciri- ciri adanya ekosistem adalah berlangsungnya pertukaran dan transformasi energi yang sepenuhnya berlangsung di antara berbagai komponen dalam sistem itu sendiri atau dengan sistem lain yang ada di luar atau di sekelilingnya. Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat- obatan. Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat membawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar. B. Pengaruh Pendidikan terhadap Pelestarian Lingkungan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.11 Pengembangan potensi diri seorang peserta didik sangat terkait dengan kondisi lingkungan. Apabila 10 Ibid., h, 3 “Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati yang berinteraksi membentuk suatu sistem”. 11 Republik Indonesia, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Nomor 20 Tahun 2003 (Cet.II; Bandung: Fokusmedia, 2003), h. 3.
  • 7. Pendidikan Berperspektif Gender (Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan) Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 7 lingkungan mendukung dalam melaksanakan proses pendidikan maka sudah barang tentu lingkungan itu sendiri senantiasa dilestarikan dalam mengembangkan domain pembelajaran. Secara kelembagaan, tanggungjawab pendidikan dibebankan kepada tiga lingkungan yaitu, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan keluarga. Ketiganya, disebut tripusat pendidikan di mana satu sama lainnya saling terkait dan saling menunjang untuk mewujudkan sasaran dan tujuan pendidikan. Pendidikan yang diselenggarakan di sekolah merupakan jalur formal, sedangkan pendidikan yang diselenggarakan di masyarakat merupakan jalur nonformal, dan pendidikan yang diselenggarakan di keluarga merupakan jalur informal. Keterkaitan antara jalur formal, nonformal dan informal merupakan bagian integrasi dari konsep pelestarian lingkungan pendidikan yang kondusif. Kehidupan yang mempunyai makna yang sebenarnya merupakan kehidupan yang memiliki nilai kemanfaatan dalam proses berlansungnya hidup di alam jagat raya ini. Unsur yang terpenting dalam mewujudkan hidup yang bermakna terletak pada seluruh makhluk hidup yang memiliki fungsi kegunaan, baik atas dirinya maupun sesama makhluk hidup serta alam sekitarnya sebagai tempat makhluk hidup berada, karena pada setiap makhluk hidup ada kekuatan yang membangkitkan disebut energi. Atas dasar keterkaitan makhluk yang satu dengan yang lain dalam satu sistem kehidupan ini terbentuk suatu sistem kehidupan yang disebut Ekosistem. Ciri-ciri adanya ekosistem adalah berlangsungnya pertukaran dan transformasi energi yang sepenuhnya berlangsung di antara berbagai komponen dalam sistem itu sendiri atau dengan sistem lain di luarnya. Energi pada setiap makhluk hidup dibutuhkan oleh makhluk hidup yang lain yang menyebabkan terjadinya kelangsungan hidup. Adanya keterkaitan menyebabkan terjadinya dinamisasi yang lebih mantap, seimbang dan harmonis dalam kawasan lingkungan hidup. Kestabilan dan kedinamisasian dalam lingkungan terletak pada upaya mengelola dan melestarikan komponen lingkungan. Kemudian melanjutkan dengan melihat apa kaitan kemanfaatan pada populasi lain, pengelolaan dan kelestarian lingkungan hidup erat hubungannya dengan mendudukkan keseluruhan komponen lingkungan hidup secara kodrati. Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang produksi
  • 8. Pendidikan Berperspektif Gender (Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan) Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 8 tidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.12 Apabila lingkungan tercemar maka akan berdampak buruk bagi kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang akhirnya dapat menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam agar berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat kemajuan. Pengaruh pelestarian lingkungan akan berdampak pada sistem penyelenggaraan pendidikan secara simultan, baik dalam lingkungan pendidikan sekolah maupun lingkungan luar sekolah. Lingkungan pendidikan sekolah disebut pula lingkungan pendidikan formal. Dalam hal ini, pendidikan formal ialah pendidikan yang dilaksanakan di sekolah dengan ketentuan dan norma yang ketat, dengan pembatasan umur dan lamanya pendidikan ini berjenjang dari Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi.13 Sedangkan peran lingkungan pendidikan luar sekolah terdiri atas dua, yakni lingkungan pendidikan informal dan non nonformal. Lingkungan pendidikan informal, adalah jalur pendidikan di rumahtangga dan atau dilaksanakan di lingkungan keluarga. Keluarga sebagai lingkungan bagi setiap individu berinteraksi. Tampak jelas bahwa kegiatan belajar yang dilakukan oleh anak-anak di lingkungan rumah tangga adalah justru merupakan suatu bentuk kegiatan belajar yang sesungguhnya,14 karena memiliki dominasi pendidikan terhadap lingkungan hidup disekitarnya. Statement ini didasari oleh realita bahwa keluarga adalah tempat pengasuhan dan penggemblengan alami yang sanggup memelihara anak-anak yang sedang tumbuh, yang mampu mengembangkan phisik, daya nalar dan jiwa mereka. Di samping informal, dikenal adanya lingkungan pendidikan nonformal, yakni Pendidikan dalam kategori yang terakhir ini biasa pula disebut Pendidikan Luar Sekolah (LPS), yakni semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib dan berencana di luar kegiatan persekolahan (ekstra kurikuler).15 Misalnya, kursus-kursus baik di bidang 12 Sugandi, Dede. Geografi. (Bandung: Regina, 2005), h. 19-20 13 Republik Indonesia, Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Cet.II; Bandung: Fokus Media, 2003), h. 11. 14 Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I; Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), h. 57 15 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan. Cet. I; Jakarta: Rineka cipta, 1991. h. 164. Dalam Undang-undang Sisdiknas pasal 26 dijelaskan bahwa pendidi-kan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendididikan formal dalam rangka
  • 9. Pendidikan Berperspektif Gender (Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan) Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 9 umum maupun di bidang keagamaan, yang dalam sistem pengajarannya cenderung bersifat pengajaran bagi orang dewasa. Tampaknya fungsi paedagogik dari lingkungan pendidikan nonformal lebih adaptif dan interaktif dalam memberikan pengaruh peserta didik dalam memahami eksistensi dan urgensi pendidikan yang berwawasan lingkungan. Beberapa pakar pendidikan menyatakan bahwa pendidikan non-formal adalah pendidikan yang diperoleh dalam keadaan yang diorganisir yang berlangsung terlepas dari program sekolah khusus. Dalam hal ini, menyangkut pewarisan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berlangsung di luar sistem pendidikan formal16 Dengan demikian akses pendidikan formal yang dimaksud adalah sistem pendidikan yang dilembagakan secara ketat, bertingkat-tingkat secara kronologis dan disusun secara hirarki. Pengaruh jalur pendidikan formal dalam upaya pelestarian lingkungan, lebih dominan pada tataran paradigma konseptual tentang lingkungan hidup, sehingga implikasi pendidikan yang dihasilkan bersifat konstruksional dalam membangun konstruksi pemahaman universal tentang signifikansi pembelajaran berwawasan lingkungan hidup. Dapatlah dipahami bahwa pendidikan nonformal, merupakan pendidikan tambahan di lingkungan masyarakat yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan psikomotorik peserta didik. Hal tersebut disebabkan karena pada lembaga pendidikan nonformal, terdapat beberapa materi yang tidak diprogramkan oleh lembaga pendidikan informal (rumah tangga) maupun lembaga pendidikan formal (sekolah). Berdasar dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa pendidikan formal yang berjalan selama ini, memang perlu diiringi dengan pendidikan nonformal. Artinya perlu ada perubahan yang signifikan terhadap konsep pendidikan dengan mensejajarkan keurgensian pendidikan formal dengan pendidikan nonformal. Sebab, pendidikan formal di sekolah memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap lingkungan luar sekolah. Artinya, apabila ketiga jalur lingkungan pendidikan dipadukan dalam mengembangkan konsep dan pemenuhan domain pembelajaran yang berperspektif lingkungan, maka akan menghasilkan kondisi yang harmonis, ramah lingkungan dan syarat dengan nilai-nilai edukatif dalam melestarikan lingkungan hidup secara global, mendalam dan terarah, sebagaimana tujuan pendidikan yang diharapkan. C. Upaya yang Dilakukan dalam Melestarikan Lingkungan Hidup dan Meningkatkan Mutu Pembelajaran. mendukung pendidikan sepanjang hayat. Republik Indonesia, Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Bandung: Fokus Media, 2003), h. 16 16 Lihat Sahabuddin, Pendidikan Non Formal; Suatu Pengantar Ke Dalam Pemahaman Konsep dan Prinsip-prinsip Pengembangan (Ujungpandang: IKIP Ujung Pandang, 1985), h. 167 dan 169
  • 10. Pendidikan Berperspektif Gender (Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan) Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 10 Kondisi negatif yang terjadi akibat tidak terjewantahkannya pendidikan berperspektif lingkungan hidup sebagaimana yang disebutkan di atas, merupakan persoalan penting yang harus diselesaikan dan bila hal ini terjadi secara terus-menerus maka lingkungan akan menjadi rusak dan pada akhirnya akan berdampak juga pada kehidupan manusia. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) merupakan salah satu alternatif solusi yang efektif (waktu) dan efisien (biaya) dalam menyelesaikan permasalahan tersebut di atas. Namun dalam pelaksanaannya PLH di Indonesia selama ini juga belum memberikan pengaruh positif terhadap kesadaran dan perilaku masyarakat dalam melakukan tindakan yang menguntungkan bagi lingkungan dan masyarakat. Sistem implementasi kebijakan PLH untuk pendidikan formal, non formal, dan informal yang meliputi kelembagaan, SDM, sarana, anggaran, materi, komunikasi/ informasi, peran serta stakeholder, metode pelaksanaan, dan sebagainya belum memiliki suatu struktur yang utuh dan saling mendukung.17 Relevansi keseluruhan komponen pendidikan, baik langsung maupun tidak langsung merupakan manifestai keberhasilan upaya pelestarian lingkungan hidup. Meskipun secara global pemecahan masalah telah dilakukan, namun upaya dilakukan belumlah maksimal akibat independensi kekuatan nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup belum mampu dirasakan sebagai kebutuhan utama. Secara umum, Toto Gunawan, dkk., merumuskan tentang upaya mengatasi berbagai masalah lingkungan hidup, idealnya dengan cara; (1) pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup dan berkelanjutan; (2) pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan; (3) pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam; dan (4) Pelestarian Flora dan Fauna.18 Penyelesaian permasalahan tersebut adalah melalui pendidikan dan pembinaan pada pendidikan formal (pendidikan dasar, menengah, dan tinggi), non formal (lingkungan masyarakat), dan informal (rumah tangga) yang melibatkan unsur pusat dan daerah. Menangani pendidikan dan pembinaan pada ketiga bentuk pendidikan tersebut memerlukan kebijakan, program dan pendanaan, partisipasi dan kerjasama semua pihak untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Pendidikan Lingkungan Hidup ini penting dilakukan oleh daerah karena memiliki beberapa keuntungan atau manfaat. Adapun keuntungan atau manfaat yang dapat diperoleh yaitu:19 (1) Menyiapkan sumberdaya manusia 17 Parus, dkk. Konsep PLH pada Dikdasmen sebagai Suatu Gagasan. Makalah dalam TOT PKLH Dikdasmen, tahun 2004 (Jakarta: Dikdasmen, 2004), h. 1. 18 Selengkapnya lihat Toto Gunawan, dkk., op.cit., h. 23-25. 19 Paurus, dkk. Op,cit., h. 2-3
  • 11. Pendidikan Berperspektif Gender (Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan) Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 11 dalam mencapai pembangunan berkelanjutan; (2) Menyelesaikan masalah issue lingkungan global, nasional, dan lokal; (3) Menghemat sumberdaya alam dan biaya pemulihan lingkungan; (4) Meningkatkan kesehatan/ harapan hidup masyarakat; (5) Menunjang program pemerintah/ masyarakat seperti gerakan bersih pantai dan laut, gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan, program langit biru, program kali bersih, dan lain-lain; dan (6) Memberikan peluang harapan hidup generasi yang lebih baik. Pendidikan Lingkungan Hidup adalah suatu mata pelajaran yang ada di dalam kurikulum Sekolah Menengah dan terintegrasi dalam mata pelajaran IPA. Dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di dalamnya terdapat pokok bahasan Kimia Lingkungan. Pokok bahasan Kimia Lingkungan ini diberikan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan sikap peserta didik dalam menjaga lingkungan hidup. Pembelajaran yang dilakukan selama ini adalah pemberian materi dengan metode ceramah dan melaksanakan kebersihan lingkungan dengan bekerja bakti. Dari pengamatan yang dilakukan selama ini, lebih dominan siswa cenderung tidak tertarik untuk menerima materi. Hal ini terlihat dari sikap mereka yang tidak mendengarkan guru memberikan materi di kelas dan berbicara dengan teman sebangkunya. Dalam kegiatan kebersihan lingkungan para siswa merasa terpaksa karena takut dengan gurunya. Hal ini terlihat dari keengganan mereka melaksanakan kerja bakti membersihkan lingkungan. Kondisi ini menyebabkan tujuan pembelajarannya tidak tercapai menyangkut pengetahuan dan sikap mereka dalam menjaga lingkungan. Pembelajaran akan tercapai jika peserta didik senang dengan mata pelajaran yang dipelajari. Ironisnya, justru masih lebih dominan pula di kalangan guru dan pengelola pendidian belum melakukan secara maksimal merealisasikan urgensitas capaian pendidikan yang berperspektif lingkungan. Menurut Aep Syaepul Rohman, bahwa pendidikan lingkungan bagi anak-anak sekolah secara formal sudah berjalan, baik dalam mata pelajaran tersendiri (Pendidikan Lingkungan Hidup) ataupun terintegrasi dengan mata pelajaran yang lain (IPA, Geografi, dan lain-lain). Namun, menurutnya perlu direnungkan lagi beberapa hal, yaitu : 1. Wawasan pengetahuan tenaga pendidik yang cukup mengenai isu-isu lingkungan. 2. Kemudahan tenaga pendidik dalam mengakses informasi/pengetahuan untuk memperkaya pengetahuannya. 3. Perhatian yang dicurahkan tenaga Pendidik/ fihak sekolah terhadap pelestarian lingkungan hidup. 4. Pola pikir tenaga pendidik atau fihak sekolah bahwa pendidikan lingkungan hidup merupakan hal penting dan fundamental diberikan kepada siswa sekolah.
  • 12. Pendidikan Berperspektif Gender (Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan) Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 12 5. Apakah fihak sekolah telah melaksanakan pendidikan lingkungan hidup memenuhi goals seperti dikemukakan UNESCO: awarness, knowledge, attitude, skill, participation ?20 Tampaknya, pembelajaran yang mengedepankan nilai-nilai konservasi lingkungan merupakan sebuah kemutlakan di dalam setiap jenis dan tingkatan lembaga pendidikan. Upaya pengembangan sistemik dan aktual tentang lingkungan memberikan capaian maksimal dalam capaian domain pendidikan. Upaya peningkatan mutu pendidikan yang berbasis lingkungan hidup dengan metode dan materi penyajian yang variatif dengan tetap memperhatikan substansi pembelajaran, adapun upaya yang dimaksud, sebagaimana dirumuskan oleh Aep Saepul Rahman, sebagai berikut: 1) Peserta didik perlu diberikan pengetahuan tentang konservasi SDA hayati, misalnya kekayaan SDA hayati Indonesia, manfaatnya, dan bagaimana cara melestarikan SDA hayati. Peserta didik juga perlu dibangkitkan kepeduliannya agar mereka memiliki ketertarikan melakukan aksi-aksi nyata terkait dengan konservasi. 2) Pendidikan konservasi bagi siswa sekolah sangat baik bila ditunjang oleh “laboratorium alam” yakni kawasan lingkungan yang alami/kawasan alam. 3) Pembelajaran atau pendidikan konservasi yang diperoleh para siswa di kawasan sumber daya alam, dengan bimbingan guru, pengelola dan pemerhati pendidikan. 4) kebanggaan siswa akan tingginya keanekaragaman sumberdaya alam hayati Indonesia, tumbuhnya rasa syukur yang mendalam bahwa Tuhan Yang Maha Esa telah mengkaruniai Indonesia dengan SDA hayati yang melimpah, dan tumbuhnya tekad mereka untuk menggali potensi manfaat SDA hayati Indonesia untuk kemakmuran bangsa secara berkelanjutan.21 Kondisi lingkungan lembaga pendidikan yang ditunjang oleh pembelajaran yang berperspektif lingkungan hidup, baik dari materi dan metodologi pembelajarannya pada dasarnya sebagai wahana keilmuan yang syarat dengan capaian yang paripurna, tidak hanya sebatas pemenuhan target pembelajaran sebagai satu item mata pelajaran, namun menjadi modal utama dalam capaian nilai-nilai dan hakikat pendidikan yang sebenarnya. Oleh sebab itu, konservasi sumberdaya alam hayati mutlak penting dilakukan, baik untuk kepentingan masa kini maupun kepentingan generasi yang akan datang. 20 Aep Syaepul Rohman, Upaya Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah, (Makalah Pada Simposium Nasional Penelitian dan Inovasi Pendidikan 2010, di Jakarta 3-5 Agustus 2010). (Jakarta: Universitas Pakuan, 2010. 21 Ibid.
  • 13. Pendidikan Berperspektif Gender (Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan) Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 13 Pendidikan konservasi sumberdaya alam hayati penting diberikan kepada para siswa dan mahasiswa di sekolah atau di lembaga pendidikan, bahkan idealnya diserukan kepada seluruh komponen pengelola dan penanggunjawab pendidikan, baik pada lembaga formal, nonformal, maupun informal. Pendidikan lingkungan atau pendidikan konservasi di sekolah- sekolah yang sekarang sudah berjalan harus ditingkatkan kualitasnya, melalui peran guru dan pengembangan sarana pembelajaran konservasi, yaitu dengan cara memanfaatkan kawasan pelestarian alam secara umum, kawasan suaka alam, atau semacamnya. III. KESIMPULAN Secara universal keberadaan alam dan seluruh benda-benda yang terkandung di dalamnya merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Secara keseluruhan saling membutuhkan, dan saling melengkapi kekurangannya. Kelangsungan hidup dari setiap unsur kekuatan alam terkait dengan keberadaan hidup kekuatan lain. Kejadian alam dan apa yang di dalamnya saling mendukung sehingga ia disebut alam secara keseluruhan. Alam dan apa-apa yang ada di dalamnya seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang termasuk manusia dan benda mati yang ada di sekitarnya, serta kekuatan alam lainnya seperti angin, udara dan iklim hakekatnya adalah bagian dari keberadaan alam. Pengaruh pelestarian lingkungan akan berdampak pada sistem penyelenggaraan pendidikan secara simultan, baik dalam lingkungan pendidikan sekolah maupun lingkungan luar sekolah, yakni pada jalur pendidikan formal, nonformal dan informal. Apabila ketiga jalur lingkungan pendidikan dipadukan dalam mengembangkan konsep dan pemenuhan domain pembelajaran yang berperspektif lingkungan, maka akan menghasilkan kondisi yang harmonis, ramah lingkungan dan syarat dengan nilai-nilai edukatif dalam melestarikan lingkungan hidup secara global, mendalam dan terarah, sebagaimana tujuan pendidikan yang diharapkan. Pembelajaran yang mengedepankan nilai-nilai konservasi lingkungan merupakan sebuah kemutlakan di dalam setiap jenis dan tingkatan lembaga pendidikan. Upaya pengembangan sistemik dan aktual tentang lingkungan memberikan capaian maksimal dalam capaian domain pendidikan. Upaya peningkatan mutu pendidikan yang berbasis lingkungan hidup dengan metode dan materi penyajian yang variatif dengan tetap memperhatikan substansi pembelajaran. Kondisi lingkungan lembaga pendidikan yang ditunjang oleh pembelajaran yang berperspektif lingkungan hidup, baik dari materi dan metodologi pembelajarannya pada dasarnya sebagai wahana keilmuan yang paripurna.
  • 14. Pendidikan Berperspektif Gender (Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan) Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 14 DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan. Cet. I; Jakarta: Rineka cipta, 1991. Begon, Michael., John L. Herper, Colin R. Townsend, Ecology: Industrials, Populations, Ani Communities. Massachu Setts: Sinaur Associaties, Inc., 1986. Dede, Sugandi. Geografi. Bandung: Regina, 2005. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi III; Jakarta: Balai Pustaka, 2001 Fazhlur Rahman, Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan, alih bahasa M. Arifin. Jakarta: Bina Aksara, 1987 Ghazali, Bahri., Lingkungan Hidup dalam Pemahaman Islam. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996. Gunawan, H. Totok. M.S., dkk. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact, 2004. http://blogspot.com/kerusakan lingkungan hidup.html. Ihsan, Fuad. Dasar-Dasar Pendidikan. Cet I; Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997. Parus, dkk. Konsep PLH pada Dikdasmen sebagai Suatu Gagasan. Makalah dalam TOT PKLH Dikdasmen, tahun 2004 . Jakarta: Dikdasmen, 2004. Republik Indonesia, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Nomor 20 Tahun 2003. Cet.II; Bandung: Fokusmedia, 2003. Rohman, Aep Syaepul. Upaya Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah, (Makalah Pada Simposium Nasional
  • 15. Pendidikan Berperspektif Gender (Analisis Pengaruh terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan) Jurnal ................., Volume .......... No..... Oktober 2012 15 Penelitian dan Inovasi Pendidikan 2010, di Jakarta 3-5 Agustus 2010). Jakarta: Universitas Pakuan, 2010. Ryadi, Slamet. Ekologi Ilmu Lingkungan Dasar-Dasar dan Pengertiannya. Surabaya: Usaha Nasional, 1998. Sahabuddin, Pendidikan Non Formal; Suatu Pengantar ke Dalam Pemahaman Konsep dan Prinsip-prinsip Pengembangan. Ujungpandang: IKIP Ujung Pandang, 1985. Soerjani M., dkk, Lingkungan Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan . Jakarta; UI Press, 1987.