SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Jakarta Kewalahan Mengelola
Sampah
Kelompok Hutan Rimba
• Freddy Sebastian – 1031510116
•Asdas
•Sada
•assad
Latar Belakang Masalah
Sampah merupakan masalah terbesar yang
dihadapi oleh masyarakat perkotaan, yang saat
ini belum juga terselesaikan, hal ini dikarenakan
banyaknya masyarakat yang masih kurang
menyadari arti pentingnya lingkungan sehingga
masyarakat tidak peduli dengan masalah yang
dihadapi, malah masyarakat membuang
sampah disembarang tempat. Oleh karena itu,
Untuk menanggulangi sampah yang menjadi
masalah umum masyarakat, dibutuhkan
kesadaran dan tindakan secara menyeluruh
baik dari pemerintah, masyarakat, maupun
pihak-pihak yang ikut bertanggungjawab atas
limbah (sampah) yang mereka hasilkan.
Rumusan Masalah dan
Tujuan
Rumusan Masalah Tujuan
bagaimana dampak yang
ditimbulkan oleh sampah
bagi lingkungan dan
masyarakat? Serta solusi
apa yang tepat untuk
menanggulangi
permasalahan sampah
tersebut?
untuk mengetahui
bagaimana dampak yang
ditimbulkan oleh sampah
tersebut terhadap
lingkungan dan masyarakat
serta mengetahui solusi
dalam menanggulangi
permasalahan sampah
tersebut.
Pengertian Sampah
Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang
berwujud padat baik berupa zat organik maupun
anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak
terurai dan dianggap sudah tidak berguna lagi
sehingga dibuang ke lingkungan (Menteri Negara
lingkungan Hidup, 2003). Segala macam organisme
yang ada di alam ini selalu menghasilkan sampah
atau bahan buangan.
Tidak ada organisme di alam ini yang menghasilkan
sampah sebanyak manusia. Ditinjau dari kepentingan
kelestarian lingkungan, sampah yang bersifat organik
lebih menguntungkan karena dengan mudah dapat
didegradasi atau dipecah oleh mikroorganisme,
menjadi bahan yang mudah menyatu dengan alam
tanpa menimbulkan pencemaran pada lingkungan.
Sebaliknya sampah anorganik relatif sukar
didegradasi.
Jenis Sampah
Menurut Eddy Sontang (1997, 46), sampah
dibedakan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Jenis sampah juga dapat dikelompokkan
menjadi:
 Limbah Padat (waste)
 Sampah yang mudah membusuk
 Sampah yang tidak mudah membusuk
 Sampah bangkai binatang
 Sampah berupa abu hasil pembakaran
 Sampah padat hasil industri
 Sampah padat yang berserakan di jalan –
jalan
 Limbah Cair
Penanganan Sampah
Konsep zero waste yaitu penerapan Prinsip 3R (Reduce,
Reuse, dan recycle), serta prinsip pengolahan sedekat
mungkin dengan sumber sampah dengan maksud untuk
mengurangi beban pengangkutan (transport cost).
Orientasi penanganan sampah dengan konsep zero waste
diantaranya meliputi :
Sistem pengolahan sampah secara terpadu
Teknologi pengomposan
Daur ulang sampah plastik dan kertas
Teknologi pembakaran sampah dan insenator
Teknologi pengolahan sampah organik menjadi pakan
ternak
Teknologi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah
Peran serta masyarakat dalam penanganan sampah
Pengolahan sampah kota metropolitan
Peluang dan tantangan usaha daur ulang.
Prinsip 3R
Konsep Zero Waste ini salah satunya dengan
menerapkan prinsip 3 R (Reduce, Reuse,
Recycle).
 Prinsip reduce dilakukan dengan cara sebisa
mungkin lakukan minimisasi barang atau
material yang kita pergunakan.
 Prinsip reuse dilakukan dengan cara sebisa
mungkin pilihlah barang-barang yang bisa
dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-
barang yang sekali pakai.
 Prinsip recycle dilakukan dengan cara sebisa
mungkin, barang-barang yang sudah tidak
berguna lagi, bisa didaur ulang.
Kasus
 Judul Artikel: Jakarta Kewalahan Mengelola Sampah
 Tanggal Artikel: Selasa, 1 April 2014. 08.31 WIB
 Editor: Hindra Liauw
 Sumber:
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/01/0831590/Ja
karta.Kewalahan.Mengelola.Sampah
 Isi Artikel:
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih kewalahan
menangani sampah Ibu Kota. Manajemen pengangkutan dan
pengolahan sampah belum terbangun dengan baik. Pada
saat bersamaan, produksi sampah belum bisa ditekan
sehingga sampah berserakan di ruang-ruang publik.
Untuk mengatasi masalah itu, Pemprov DKI mengalokasikan
anggaran Rp 1,3 triliun untuk dinas kebersihan. Sebagian
besar dana itu dipakai untuk pengangkutan dan pengelolaan
sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Namun, tetap saja
persoalan sampah di Jakarta tidak tertangani maksimal.
Identifikasi Masalah
 Manajemen pengangkutan dan pengolahan
sampah di Jakarta yang belum terbangun
dengan baik dan pada saat yang bersamaan,
produksi sampah belum bisa ditekan sehingga
sampah berserakan di ruang-ruang publik.
 Partisipasi masyarakat yang minim, begitu pula
dengan sumber daya manusia dan prasarana
yang tersedia untuk pengelolaan sampah
terbatas.
 Tidak efisiennya sarana yang digunakan dalam
upaya mengurangi sampah ibukota. Dapat dilihat
dari kasus yang terlampir yaitu saat ini
tersedianya 801 truk tetapi sebanyak 510 truk di
antaranya tidak layak pakai kemudian kontrak
kerja sama dengan 24 perusahaan pengangkut
sampah juga dihentikan.
Penyebab Permasalahan
Sampah
 Tingkat konsumsi masyarakat yang selalu
meningkat dari waktu ke waktu.
 Rendahnya tingkat kesadaran serta masih
rendahnya tingkat pengetahuan penduduk
Indonesia mengenai dampak yang
ditimbulkan oleh sampah.
 Jumlah Penduduk Di Jakarta yang selalu
mengalami peningkatan.
 Penggunaan barang sekali pakai yang tidak
terkontrol.
 Tindakan pemerintah yang sangat lambat.
 Keterbatasan sarana dan prasarana dari
pemerintah.
Akibat Permasalahan
Sampah
 Sampah sebagai bahan pencemar lingkungan
Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi
penyebab gangguan dan ketidakseimbangan
lingkungan. Sampah padat yang menumpuk ataupun
yang berserakan menimbulkan kesan kotor dan kumuh.
Bila di musim hujan, sampah padat dapat memicu
banjir; maka di saat kemarau sampah akan mudah
terbakar.
 Penyebab banjir
Fisik sampah (sampah padat), baik yang masih segar
maupun yang sudah membusuk; yang terbawa masuk
ke got / selokan dan sungai akan menghambat aliran
air dan memperdangkal sungai
 Sampah sebagai sumber penyakit
Sampah merupakan sumber penyakit, baik secara
Dampak Permasalahan sampah
terhadap sosial dan ekonomi
 Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menghasilkan kondisi
lingkungan yang kurang nyaman bagi masyarakat, bau tidak sedap
dan pemandangan yang buruk karena tumpukan sampah di
sembarang tempat.
 Pengelolaan sampah yang tidak baik akan menyebabkan rendahnya
tingkat kesehatan masyarakat. Anggota masyarakat akan mudah
terjangkit penyakit karena tidak sehatnya lingkungan tempat tinggal.
 Meningkatnya beban pembiayaan secara langsung (untuk
mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara ridak langsung
(rendahnya produktifitas kerja karena sakit)
 Pembuangan sampah padat ke saluran air dan sungai dapat
menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas
pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase dan lain-lain.
 Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah
yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk
pengolahan air minum dan biaya pemeliharaan infrastruktur lainnya.
Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang
akan cenderung membuang sampahnya ke jalan. Hal ini
mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
 Memberikan dampak negatif terhadap industri pariwisata.
Dampak Sampah
Sampah sebagai bahan baku
Persepsi manusia terhadap sampah harus
berubah; bahwa sampah tidaklah
merupakan suatu barang yang harus
dibuang tetapi dapat dimanfaatkan. Bila
masyarakat menjadikan sampah sebagai
bahan baku, maka sampah tidak lagi
dibuang tetapi dikumpulkan dan diolah.
Pemanfaatan sampah tidak hanya akan
berdampak positif terhadap terpeliharanya
estetika dan kualitas lingkungan dan
kesehatan manusia; tetapi juga dapat
menjadi sumber perekonomian bagi
masyarakat.
Solusi Penanganan Sampah
 Menggalakkan kebiasaan 3R
◦ Reduce (Mengurangi)
◦ Reuse (Digunakan Kembali)
◦ Recycle (Daur Ulang)
 Pola Penanganan Sampah yang
Sebaiknya dilakukan Pemda
Pola Penanganan Sampah yang
Benar
Berdasarkan pola penanganan sampah yang dilakukan
pada daerah perkotaan bahwa tanggung jawab
pengelolaan sampah adalah menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah (PEMDA), untuk itu PEMDA
berkewajiban untuk melaksanakan :
 Perbaikan manajemen serta peraturan daerah.
 Promosi dan meningkatkan peran serta masyarakat
 Mengembangkan program persampahan sesuai dengan
kondisi daerah masing-masing demi terciptanya
lingkungan bersih dan sehat.
 Exploitasi dan pemeliharaan peralatan persampahan
secara terus menerus dengan penuh tanggung jawab,
antara lain berkaitan dengan besarnya investasi yang
tertanam dalam sarana persampahan.
Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan
manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang
ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Cara pengendalian
sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan
kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan.
Keberadaan Undang-Undang persampahan sangat diperlukan.
Undang-Undang ini akan mengatur hak, kewajiban, wewenang,
fungsi dan sanksi masing-masing pihak. UU juga akan mengatur
soal kelembagaan yang terlibat dalam penanganan sampah.
Konsep pengelolaan sampah berjalan baik di lapangan jika
secara infrastruktur tidak didukung oleh departemen-departemen
yang ada dalam pemerintahan.
Saran
 Agar peran serta masyarakat dapat optimal hendaknya
masyarakat telah mengelola sampah dirumah masing-masing
dengan cara mengemas sampah dan memisahkan antara
sampah basah dan kering atau sampah organic dan
anorganic, sehingga petugas pengumpul dari segi waktu
lebih efisien.
 Agar pelaksanaan pengelolaan sampah lebih efisien maka
dilakukan kegiatan seperti :
◦ Kegiatan sub system pengumpulan, hendaknya mengaktifkan
kembali peran RT dengan memakai mekanisme swadaya
masyarakat.
◦ Sub system angkut, kegiatan yang berjalan sekarang melalui
pihak swasta dapat dipetahankan.
◦ Sub sistem pembuangan akhir, dapat diserahkan kepada pihak
swasta atas dasar perhitungan nilai ekonomis.
◦ Hendaknya para pengusaha yang memusnahkan sampah dari
produk yang sudah kadarluarsa lebih memikirkan akibat dari
produk yang dibuang ke TPA apabila diambil oleh pemulung dan
dijual kepada oknum diganti kemasan sehingga merugikan
terhadap kesehatan masyarakat.
“Wariskanlah anak cucu kita kelak
dengan ilmu kepekaan dan kebiasaan
akan pentingnya menjaga kebersihan
agar engkau mendapatkan hidup yang
berkualitas”

More Related Content

What's hot

Sampah menjadi sedekah
Sampah menjadi sedekahSampah menjadi sedekah
Sampah menjadi sedekahrmbagus
 
Kajian peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Kajian peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampahKajian peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Kajian peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampahIndriati Dewi
 
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Rizki Gumilar
 
Makalah ekologi
Makalah ekologiMakalah ekologi
Makalah ekologiArdianti
 
Laporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopuliLaporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopulimuhbaskoro
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081Asep Humaedi Aasseepp
 
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaKisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaOswar Mungkasa
 
Bestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahanBestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahanAsier La Ode
 
Jurnal pemberdayaan mayaraka
Jurnal pemberdayaan mayarakaJurnal pemberdayaan mayaraka
Jurnal pemberdayaan mayarakanrukmana rukmana
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 

What's hot (18)

Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampahKerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
 
Pelatihan mengelola sampah kawasan
Pelatihan mengelola  sampah kawasanPelatihan mengelola  sampah kawasan
Pelatihan mengelola sampah kawasan
 
Paparan Jcc180609
Paparan Jcc180609Paparan Jcc180609
Paparan Jcc180609
 
Sampah menjadi sedekah
Sampah menjadi sedekahSampah menjadi sedekah
Sampah menjadi sedekah
 
Proposal mewujudkan kota bebas sampah
Proposal mewujudkan kota bebas sampahProposal mewujudkan kota bebas sampah
Proposal mewujudkan kota bebas sampah
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Pelatihan berwirausaha sampah
Pelatihan berwirausaha sampahPelatihan berwirausaha sampah
Pelatihan berwirausaha sampah
 
Kajian peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Kajian peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampahKajian peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Kajian peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
 
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
 
Kelompok 2 jurnal
Kelompok 2 jurnalKelompok 2 jurnal
Kelompok 2 jurnal
 
Ayo olah sampah
Ayo olah sampahAyo olah sampah
Ayo olah sampah
 
Makalah ekologi
Makalah ekologiMakalah ekologi
Makalah ekologi
 
Laporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopuliLaporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopuli
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
 
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaKisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
 
Bestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahanBestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahan
 
Jurnal pemberdayaan mayaraka
Jurnal pemberdayaan mayarakaJurnal pemberdayaan mayaraka
Jurnal pemberdayaan mayaraka
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 

Similar to Jakarta Kewalahan Mengelola Sampah

Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahFreddy Sebastian
 
good governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahgood governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahRustan Amarullah
 
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKIs Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKUGK
 
Metode penelitiaan
Metode penelitiaanMetode penelitiaan
Metode penelitiaanrandaadhiya
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081Annas Faturrochman
 
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxPresentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxDadangSuryaKencana
 
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...AlyaAnggrainiEffendi
 
K3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanK3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanSania M.
 
K3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanK3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanSania M.
 
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01Samson Supeno
 
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...bramantiyo marjuki
 
Pendidikan lingkungan hidup (eco education) dalam keluarga melalui gerakan ka...
Pendidikan lingkungan hidup (eco education) dalam keluarga melalui gerakan ka...Pendidikan lingkungan hidup (eco education) dalam keluarga melalui gerakan ka...
Pendidikan lingkungan hidup (eco education) dalam keluarga melalui gerakan ka...EducationCommunity
 
Hukum dan Ketaatan hukum ( Pengedaliana sampah di samarinda ).pptx
Hukum dan Ketaatan hukum ( Pengedaliana sampah di samarinda ).pptxHukum dan Ketaatan hukum ( Pengedaliana sampah di samarinda ).pptx
Hukum dan Ketaatan hukum ( Pengedaliana sampah di samarinda ).pptxalifasaduddin
 
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannyamakalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannyaElva Kurniasari
 

Similar to Jakarta Kewalahan Mengelola Sampah (19)

Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
5) BAB I.pdf
5) BAB I.pdf5) BAB I.pdf
5) BAB I.pdf
 
good governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahgood governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampah
 
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKIs Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
 
Metode penelitiaan
Metode penelitiaanMetode penelitiaan
Metode penelitiaan
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
 
Latar Belakang.docx
Latar Belakang.docxLatar Belakang.docx
Latar Belakang.docx
 
Plh powerpoint citra
Plh powerpoint citraPlh powerpoint citra
Plh powerpoint citra
 
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxPresentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
 
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
 
K3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanK3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunan
 
K3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanK3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunan
 
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
 
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...
 
Pendidikan lingkungan hidup (eco education) dalam keluarga melalui gerakan ka...
Pendidikan lingkungan hidup (eco education) dalam keluarga melalui gerakan ka...Pendidikan lingkungan hidup (eco education) dalam keluarga melalui gerakan ka...
Pendidikan lingkungan hidup (eco education) dalam keluarga melalui gerakan ka...
 
Teknis pewadahan sampah
Teknis pewadahan sampahTeknis pewadahan sampah
Teknis pewadahan sampah
 
Hukum dan Ketaatan hukum ( Pengedaliana sampah di samarinda ).pptx
Hukum dan Ketaatan hukum ( Pengedaliana sampah di samarinda ).pptxHukum dan Ketaatan hukum ( Pengedaliana sampah di samarinda ).pptx
Hukum dan Ketaatan hukum ( Pengedaliana sampah di samarinda ).pptx
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannyamakalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
 

Jakarta Kewalahan Mengelola Sampah

  • 1. Jakarta Kewalahan Mengelola Sampah Kelompok Hutan Rimba • Freddy Sebastian – 1031510116 •Asdas •Sada •assad
  • 2. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan masalah terbesar yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan, yang saat ini belum juga terselesaikan, hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang masih kurang menyadari arti pentingnya lingkungan sehingga masyarakat tidak peduli dengan masalah yang dihadapi, malah masyarakat membuang sampah disembarang tempat. Oleh karena itu, Untuk menanggulangi sampah yang menjadi masalah umum masyarakat, dibutuhkan kesadaran dan tindakan secara menyeluruh baik dari pemerintah, masyarakat, maupun pihak-pihak yang ikut bertanggungjawab atas limbah (sampah) yang mereka hasilkan.
  • 3. Rumusan Masalah dan Tujuan Rumusan Masalah Tujuan bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh sampah bagi lingkungan dan masyarakat? Serta solusi apa yang tepat untuk menanggulangi permasalahan sampah tersebut? untuk mengetahui bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh sampah tersebut terhadap lingkungan dan masyarakat serta mengetahui solusi dalam menanggulangi permasalahan sampah tersebut.
  • 4. Pengertian Sampah Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang berwujud padat baik berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai dan dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga dibuang ke lingkungan (Menteri Negara lingkungan Hidup, 2003). Segala macam organisme yang ada di alam ini selalu menghasilkan sampah atau bahan buangan. Tidak ada organisme di alam ini yang menghasilkan sampah sebanyak manusia. Ditinjau dari kepentingan kelestarian lingkungan, sampah yang bersifat organik lebih menguntungkan karena dengan mudah dapat didegradasi atau dipecah oleh mikroorganisme, menjadi bahan yang mudah menyatu dengan alam tanpa menimbulkan pencemaran pada lingkungan. Sebaliknya sampah anorganik relatif sukar didegradasi.
  • 5. Jenis Sampah Menurut Eddy Sontang (1997, 46), sampah dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Jenis sampah juga dapat dikelompokkan menjadi:  Limbah Padat (waste)  Sampah yang mudah membusuk  Sampah yang tidak mudah membusuk  Sampah bangkai binatang  Sampah berupa abu hasil pembakaran  Sampah padat hasil industri  Sampah padat yang berserakan di jalan – jalan  Limbah Cair
  • 6. Penanganan Sampah Konsep zero waste yaitu penerapan Prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan recycle), serta prinsip pengolahan sedekat mungkin dengan sumber sampah dengan maksud untuk mengurangi beban pengangkutan (transport cost). Orientasi penanganan sampah dengan konsep zero waste diantaranya meliputi : Sistem pengolahan sampah secara terpadu Teknologi pengomposan Daur ulang sampah plastik dan kertas Teknologi pembakaran sampah dan insenator Teknologi pengolahan sampah organik menjadi pakan ternak Teknologi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Peran serta masyarakat dalam penanganan sampah Pengolahan sampah kota metropolitan Peluang dan tantangan usaha daur ulang.
  • 7. Prinsip 3R Konsep Zero Waste ini salah satunya dengan menerapkan prinsip 3 R (Reduce, Reuse, Recycle).  Prinsip reduce dilakukan dengan cara sebisa mungkin lakukan minimisasi barang atau material yang kita pergunakan.  Prinsip reuse dilakukan dengan cara sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang- barang yang sekali pakai.  Prinsip recycle dilakukan dengan cara sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang.
  • 8. Kasus  Judul Artikel: Jakarta Kewalahan Mengelola Sampah  Tanggal Artikel: Selasa, 1 April 2014. 08.31 WIB  Editor: Hindra Liauw  Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/01/0831590/Ja karta.Kewalahan.Mengelola.Sampah  Isi Artikel: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih kewalahan menangani sampah Ibu Kota. Manajemen pengangkutan dan pengolahan sampah belum terbangun dengan baik. Pada saat bersamaan, produksi sampah belum bisa ditekan sehingga sampah berserakan di ruang-ruang publik. Untuk mengatasi masalah itu, Pemprov DKI mengalokasikan anggaran Rp 1,3 triliun untuk dinas kebersihan. Sebagian besar dana itu dipakai untuk pengangkutan dan pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Namun, tetap saja persoalan sampah di Jakarta tidak tertangani maksimal.
  • 9. Identifikasi Masalah  Manajemen pengangkutan dan pengolahan sampah di Jakarta yang belum terbangun dengan baik dan pada saat yang bersamaan, produksi sampah belum bisa ditekan sehingga sampah berserakan di ruang-ruang publik.  Partisipasi masyarakat yang minim, begitu pula dengan sumber daya manusia dan prasarana yang tersedia untuk pengelolaan sampah terbatas.  Tidak efisiennya sarana yang digunakan dalam upaya mengurangi sampah ibukota. Dapat dilihat dari kasus yang terlampir yaitu saat ini tersedianya 801 truk tetapi sebanyak 510 truk di antaranya tidak layak pakai kemudian kontrak kerja sama dengan 24 perusahaan pengangkut sampah juga dihentikan.
  • 10. Penyebab Permasalahan Sampah  Tingkat konsumsi masyarakat yang selalu meningkat dari waktu ke waktu.  Rendahnya tingkat kesadaran serta masih rendahnya tingkat pengetahuan penduduk Indonesia mengenai dampak yang ditimbulkan oleh sampah.  Jumlah Penduduk Di Jakarta yang selalu mengalami peningkatan.  Penggunaan barang sekali pakai yang tidak terkontrol.  Tindakan pemerintah yang sangat lambat.  Keterbatasan sarana dan prasarana dari pemerintah.
  • 11. Akibat Permasalahan Sampah  Sampah sebagai bahan pencemar lingkungan Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi penyebab gangguan dan ketidakseimbangan lingkungan. Sampah padat yang menumpuk ataupun yang berserakan menimbulkan kesan kotor dan kumuh. Bila di musim hujan, sampah padat dapat memicu banjir; maka di saat kemarau sampah akan mudah terbakar.  Penyebab banjir Fisik sampah (sampah padat), baik yang masih segar maupun yang sudah membusuk; yang terbawa masuk ke got / selokan dan sungai akan menghambat aliran air dan memperdangkal sungai  Sampah sebagai sumber penyakit Sampah merupakan sumber penyakit, baik secara
  • 12. Dampak Permasalahan sampah terhadap sosial dan ekonomi  Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menghasilkan kondisi lingkungan yang kurang nyaman bagi masyarakat, bau tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena tumpukan sampah di sembarang tempat.  Pengelolaan sampah yang tidak baik akan menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Anggota masyarakat akan mudah terjangkit penyakit karena tidak sehatnya lingkungan tempat tinggal.  Meningkatnya beban pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara ridak langsung (rendahnya produktifitas kerja karena sakit)  Pembuangan sampah padat ke saluran air dan sungai dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase dan lain-lain.  Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air minum dan biaya pemeliharaan infrastruktur lainnya. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya ke jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.  Memberikan dampak negatif terhadap industri pariwisata.
  • 14. Sampah sebagai bahan baku Persepsi manusia terhadap sampah harus berubah; bahwa sampah tidaklah merupakan suatu barang yang harus dibuang tetapi dapat dimanfaatkan. Bila masyarakat menjadikan sampah sebagai bahan baku, maka sampah tidak lagi dibuang tetapi dikumpulkan dan diolah. Pemanfaatan sampah tidak hanya akan berdampak positif terhadap terpeliharanya estetika dan kualitas lingkungan dan kesehatan manusia; tetapi juga dapat menjadi sumber perekonomian bagi masyarakat.
  • 15. Solusi Penanganan Sampah  Menggalakkan kebiasaan 3R ◦ Reduce (Mengurangi) ◦ Reuse (Digunakan Kembali) ◦ Recycle (Daur Ulang)  Pola Penanganan Sampah yang Sebaiknya dilakukan Pemda
  • 16. Pola Penanganan Sampah yang Benar Berdasarkan pola penanganan sampah yang dilakukan pada daerah perkotaan bahwa tanggung jawab pengelolaan sampah adalah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah (PEMDA), untuk itu PEMDA berkewajiban untuk melaksanakan :  Perbaikan manajemen serta peraturan daerah.  Promosi dan meningkatkan peran serta masyarakat  Mengembangkan program persampahan sesuai dengan kondisi daerah masing-masing demi terciptanya lingkungan bersih dan sehat.  Exploitasi dan pemeliharaan peralatan persampahan secara terus menerus dengan penuh tanggung jawab, antara lain berkaitan dengan besarnya investasi yang tertanam dalam sarana persampahan.
  • 17. Kesimpulan Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan. Keberadaan Undang-Undang persampahan sangat diperlukan. Undang-Undang ini akan mengatur hak, kewajiban, wewenang, fungsi dan sanksi masing-masing pihak. UU juga akan mengatur soal kelembagaan yang terlibat dalam penanganan sampah. Konsep pengelolaan sampah berjalan baik di lapangan jika secara infrastruktur tidak didukung oleh departemen-departemen yang ada dalam pemerintahan.
  • 18. Saran  Agar peran serta masyarakat dapat optimal hendaknya masyarakat telah mengelola sampah dirumah masing-masing dengan cara mengemas sampah dan memisahkan antara sampah basah dan kering atau sampah organic dan anorganic, sehingga petugas pengumpul dari segi waktu lebih efisien.  Agar pelaksanaan pengelolaan sampah lebih efisien maka dilakukan kegiatan seperti : ◦ Kegiatan sub system pengumpulan, hendaknya mengaktifkan kembali peran RT dengan memakai mekanisme swadaya masyarakat. ◦ Sub system angkut, kegiatan yang berjalan sekarang melalui pihak swasta dapat dipetahankan. ◦ Sub sistem pembuangan akhir, dapat diserahkan kepada pihak swasta atas dasar perhitungan nilai ekonomis. ◦ Hendaknya para pengusaha yang memusnahkan sampah dari produk yang sudah kadarluarsa lebih memikirkan akibat dari produk yang dibuang ke TPA apabila diambil oleh pemulung dan dijual kepada oknum diganti kemasan sehingga merugikan terhadap kesehatan masyarakat.
  • 19. “Wariskanlah anak cucu kita kelak dengan ilmu kepekaan dan kebiasaan akan pentingnya menjaga kebersihan agar engkau mendapatkan hidup yang berkualitas”