) Komitmen Mutu: Masyarakat mendapatkan pelayanan yang kurang sesuai
prosedur pendaftaran
e) Anti Korupsi : Terkadang mendahulukan pasien kecuali gawat darurat dan
kelompok rentan dengan pertimbangan ancaman atau pemberian imbalan
11. Membuat mading informasi penyakit terkini
Potensi masalah :
a) Akuntabilitas : Pasien mendapatkan informasi yang kurang jelas dan
2. A. Latar Belakang
Akses Air Bersih di Kabupaten Polewali Mandar
menurut hasil data yang diperoleh tahun 2007-
2010, menunjukkan peningkatan yang cukup baik,
ditahun 2007 cakupan akses air bersih sebesar
67,37 %, ditahun 2008 sebesar 74, 5 % dan ditahun
2009 air bersih (yang memenuhi syarat) berhasil
mengakses 80.162 rumah tangga yaitu sebesar 76,1
%. Dan di tahun 2010 rumah tangga yang dapat
mengakses air bersih sebanyak 29.142 (78,2%)
rumah tangga dari 37.276 rumah tangga yang
diperiksa.
3. Sedangkan data untuk sumber dan pengelolaan
air di Dusun Sumbiri Desa Mombi Kecamatan
Alu Tahun 2012 sesuai pendataan Sumber air
untuk memasak dan minum dari 52 Rumah yang
ada didapatkan 3 (5,77%) sumber pompa, 7
(13,46%) sumur gali, 42 (80,77%) lain-lain. Sistem
pengolahan air minum Berdasarkan data
didapatkan 44 (84,62%) dimasak, 8 (15,38%)
tidak dimasak.
Dari 52 rumah yang ada di Dusun Sumbiri Desa
Mombi Kecamatan Alu Kabupaten Polewali
Mandar yang belum mempunyai Sarana
Pembuangan Air Limbah (SPAL) sebanyak
65,38%, tidak memiliki tempat sampah sebanyak
73,08% dan tidak memiliki jamban keluarga
sebanyak 65,38%.
4. B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan
mengingat luasnya masalah kesehatan keluarga,
maka pada penyusunan Karya Tulis ini penulis
membatasi masalah asuhan keperawatan keluarga
Tn. “L” dengan masalah pengelolaan air bersih dan
kesehatan lingkungan (Jamban Keluarga, SPAL,
dan Tempat Pembuangan Sampah) di Dusun
Sumbiri Desa Mombi Kecamatan Alu Kabupaten
Polewali Mandar pada tanggal 28 – 30 Juli 2012.
5. A. Pengertian
Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih
individu yang di ikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, dan tiap – tiap anggota
keluarga selalu berintraksi, satu sama lain (Wahit
Iqbal Mubarak dkk, 2009)
6. KELUARGA ADALAH :
Unit terkecil masyarakat.
Terdiri atas dua orang atau lebih.
Adanya ikatan perkawinan dan pertalian
darah.
Hidup dalam satu rumah tangga.
Di bawah asuhan seorang kepala rumah
tangga.
Berinteraksi di antara sesama anggota
keluarga.
Setiap anggota keluarga mempunyai peran
masing-masing.
Menciptakan, mempertahankan suatu
kebudayaan.
7. B. Struktur Keluarga
Patrilineal
Matrilineal
Matrilokal
Patrilokal
Keluarga kawinan
8. C. Tipe / Bentuk Keluarga
Keluarga inti (Nuclear family)
Keluarga besar (Extended family)
Keluarga berantai (Serial family)
Keluarga duda / janda (Single family)
Keluarga berkomposisi (Composite)
Keluarga kabitas (Cahabitation)
9. D. Pemegang Kekuasaan
Dalam Keluarga
Patriakal, yang dominant dan
memegang kekuasaan dalam
keluarga adalah di pihak
ayah.
Matriakal, yang dominant dan
memegang kekuasaan dalam
keluarga adalah di pihak ibu.
Equalitarian, yang dominant
dan memegang kekuasaan
dalam keluarga adalah ayah
dan ibu.
10. A. Struktur dan Sifat Keluarga
Kepala Keluarga
Nama kepala keluarga : Tn“L”
Jenis kelamin : Laki-Laki
Umur : 44 Tahun
Agama : Islam
Suku : Mandar
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Supir Mobil
Alamat : Sumbiri
12. ANALISA DATA
Data Kesehatan Lingkungan
SPAL ( Sarana Pembuangan Air Limbah )
DS : Keluarga mengatakan tidak
mempunyai Sarana Pembuangan Air Limbah, air
limbah dibuang di kolong rumah
DO : Ada genangan air di kolong rumah
WC atau jamban keluarga
DS : Keluarga mengatakan tidak mempunyai
WC, dan Keluarga BAB di pinggir sungai
DO : Tidak nampak adanya WC
13. Tempat Sampah
DS :- Keluarga mengatakan tidak
mempunyai tempat sampah, Pengelolaan
sampah dengan cara dibuang di sembarang
tempat.
DO :- Tidak nampak adanya tempat
sampah. Nampak sampah berserakan
Data Pengolahan air minum
DS : Keluarga mengatakan air yang
diminum tidak di masak.
DO : air yang di minum tidak di masak
14. Berdasarkan prioritas masalah pertimbangan
teoritis dan kenyataan di lapangan maka
masalah-masalah Tn “L” secara berurutan
adalah :
Masalah Pengolahan air minum
• Resiko penyebaran penyakit Diare dan
Cacingan
Masalah Kesehatan Lingkungan
• Resiko penyebaran penyakit menular (Ispa,
Diare, Typhoid dan DBD) berhubungan dengan
ketidak mampuan keluarga mengenal masalah.
15. Setelah penulis menerapkan asuhan keperawatan
keluarga pada Tn “L” selama 3 hari yang dimulai
tanggal 28 s/d 30 juli 2012
Masalah yang teratasi
Pemahaman terhadap dampak dari pengelolaan air
minum yang tidak memenuhi syarat kesehatan
meningkat dibuktikan dengan keluarga Tn “L” mau
mengkonsumsi air minum yang telah dimasak.
Keluarga Tn “L” mengerti dan mengetahui cara
pengolahan sampah yang memenuhi syarat kesehatan
dan telah membuat tempat sampah sederhana serta
mau menggunakan sarana tersebut.
Keluarga Tn “L” mengerti dan mengetahui cara
pengolahan air limbah yang memenuhi syarat
kesehatan dan telah membuat SPAL sederhana berupa
sumur rembesan serta mau menggunakan fasilitas
tersebut.
16. Masalah yang belum teratasi
Keluarga Tn”L” belum bisa membuat WC atau
jamban keluarga sendiri karena keluarga Tn
“L” tidak mempunyai biaya untuk
pengadaannya.
17. B.PELAKSANAAN
Dari beberapa masalah kesehatan keluarga dan
kesehatan lingkungan yang ditemukan,
pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga
mengacuh pada rencana perawatan kesehatan
keluarga yang berdasarkan prioritas masalah
yang telah diidentifikasi. Penulis telah
melaksanakan kegiatan berdasarkan intervensi
yang telah disusun dan dirangkum dalam
format asuhan keperawatan keluarga
18. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pengkajian dan analisa data
tanggal 28 Juli 2012 penulis menemukan 2 masalah
kesehatan pada keluarga Tn “L” yaitu :
a) Pengolahan air minum yang tidak memenuhi
syarat kesehatan.
b) Kesehatan lingkungan , (pengelolaan Sampah,
SPAL dan Jamban Keluarga yang tidak
memenuhi syarat kesehatan)
2. Dengan melakukan penyuluhan dan pendidikan
kesehatan yang berhubungan dengan masalah
kesehatan keluarga yang ada pada keluarga Tn
“L” akan membantu keluarga menyelesaikan
masalahnya.
19. 3. Pada tahap evaluasi didapatkan perubahan
perilaku pengetahuan Tn “L” dan ibu
meningkat, serta perubahan perilaku dan sikap
Tn “L” dan ibu dengan membersihkan
lingkungan rumah, membuat tempat sampah
sederhana dan membuat SPAL sederhana,
namun keluarga belum membuat WC karena
kurangnya sumber daya ekonomi keluarga,
masalah yang teratasi adalah masalah
pengolahan air minum yang tidak memenuhi
syarat kesehatan, pengelolaan sampah dan air
limbah rumah tangga. Sedangkan yang tidak
teratasi adalah pembuangan tinja keluarga yang
tidak memenuhi syarat kesehatan.
20. Pada keluarga Tn “L” karena telah mengenal dan mengatahui
masalahnya agar lebih meningkatkan status kesehatannya
baik itu kesehatan perseorangan maupun kesehatan
lingkungannya serta lebih meningkatkan pemanfaatan
fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah.
Kepada aparat pemerintah setempat agar lebih
memperhatikan masyarkatnya terutama di bidang kesehatan
dalam hal Jaringan Pengamanan Sosaial Kesehatan (JPSK)
agar dinikmati oleh keluarga yang betul-betul tidak mampu
di bidang sosial ekonomi, terlihat pada keluarga Tn. “L”
membutuhkan bantuan karena faktor tidak mampu
memelihara kesehatan lingkungan dengan membuat jamban
keluarga. Jadi diharapkan dengan sangat kepada para donatur
khususnya pada pemerintah untuk memberikan bantun
kepada keluarga dengan membuat MCK.