SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
1
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA TERHADAP DATA
PADA TIGA TEMPAT WISATA DI KOTA PALEMBANG
Disusun Oleh :
Nama : 1. Nelly Dahlia T (061540512351)
2. Sophia (061540512354)
3. Syamsul Anwar (061540512356)
Kelas : 3 AP A
Dosen : Bainil Yuliana, S.E., M.Si
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2016
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya serta memberikan kesehatan, kekuatan dan kesabaran sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Statistik Deskriptif ini dengan baik.
Laporan Praktikum Statistik Deskriptif ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan nilai Ujian Akhir Semester (UAS), dengan judul “ANALISIS REGRESI DAN
KORELASI SEDERHANA TERHADAP DATA PADA TIGA TEMPAT WISATA DI
KOTA PALEMBANG”.
Penulis sadar akan banyaknya kekurangan dalam penyusunan Laporan Praktikum
Statistik Deskriptif ini. Penulis berharap Laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
pada umumnya dan bagi penulis sendiri pada khususnya. Akhir kata penulis ucapkan terima
kasih dan semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat serta lindunganNya kepada kita
semua, Aamiin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Palembang, Januari 2016
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara mengumpulkan, merencanakan,
menganalisis dan mempresentasikan data. Hal terseut membuat statistika sering disebut
dengan ilmu yang berkenan dengan data. Statistika dibagi menjadi dua, yaitu Statistika
Deskriptif dan Statistika Inferensial. Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data,
misalnya dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah, mendeksripsikan
menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah dipahami dan lebih
bermakna. Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu, misalnya melakukan pengujian
hipotesis, melakukan prediksi observasi masa depan, atau membuat model regresi.
Dalam materi Statistika Deskriptif, terdapat Regresi dan Korelasi. Regresi dan korelasi
digunakan untuk mempelajari pola dan mengukur hubungan statistik antara dua atau lebih
variabel. Sepanjang sejarah umat manusia,orang melakukan penelitian tentang ada tidaknya
hubungan antara dua hal atau lebih, fenomena, kejadian atau lainnya termasuk untuk
mengetahui pengaruh apa saja yang membuat orang untuk berwisata ke tiga tempat wisata di
Kota Palembang. Oleh karena itu kami memilih tiga tempat wisata tersebut sebagai objek
penelitian kami dalam laporan ini. Ada tidaknya pengaruh antara satu kejadian dengan
kejadian yang lainnya. Karena itu untuk mempermudah dalam melakukan penghitungan
suatu kejadian maka digunakan korelasi dan regresi dalam ilmu statistika.
Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran
asosiasi / hubungan (Measures of association). Teknik ini berguna untuk mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu.
Regresi merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu
variabel terhadap variabel lain .Dalam analisis regresi ,variabel yang mempengaruhi disebut
independent variabel (variable bebas) dan variabel yang dipengaruhi disebut dependent
variabel (variabel terikat).
Oleh karena itu, setelah mendapatkan data yang cukup, kami membuat laporan
praktikum statistik deskriptif dengan judul “Analisis Regresi dan Korelasi Sederhana
Terhadap Data pada Tiga tempat Wisata di Kota Palembang”.
4
1.2 Tujuan Penulisan
Berikut ini adalah beberapa tujuan penulisan makalah :
1. Untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh nilai UAS Statistika Deskriptif
semester III.
2. Unutk mengelola data yang kami miliki agar lebih bermakna dan dapat diambil
kesimpulan.
3. Untuk mengimplementasikan materi Regrasi dan Korelasi terhadap data yang kami
miliki.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di rumuskan sebuah permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan metode analisis Regresi dan Korelasi terhadap data ?
2. Apa pengaruh yang ditimbukan oleh variabel independent terhadap variabel
dependent pada data yang ada ?
1.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam menyusun laporan ini kami menggunakan metode untuk memperoleh data atau
informasi dalam menyelesaikan permasalahan. Metode yang dilakukan adalh sebagai berikut
a. Studi Literatur merupakan metode yang kami lakukan untuk memperoleh data
atau informasi dengan mengumpulkan, mempelajari, dan membaca berbagai
referensi baik itu dari buku-buku, makalah, maupun internet. Dan berbagai
sumber lainnya yang menunjang dalam penulisan laporan ini.
b. Wawancara/ interview merupakan metode yang dilakukan dengan cara
melakukan tanya jawab serta diskusi dengan narasumber yang dianggap memiliki
pengetahuan lebih atas permasalahan objek penelitian.
5
c. Kuisoner merupakan metode yang dilakukan dengan cara memberikan daftar
pertanyaan jawaban yang relevan dengan laporan ini kepada 70 responden di
masing-masing tempat wisata.
1.5 Waktu dan Tempat Penelitian
Dalam pembuatan Laporan Praktikum Statistik Deskriptif ini, yang menjadi tempat
penelitian yaitu objek wisata Opi Water Fun, Museum SMB II dan Pulau Kemaro.
Berikut ini adalah jadwal penelitian dan proses rencana pada kegiatan pembuatan laporan
ini sebagai berikut :
Tabel Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Oktober
2015
November
2015
Desember
20145
Januari
2016
Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Pengumpulan Data
2 Pengolahan Data
3 Penerapan metode analisa
6 Penyelesaian Laporan
6
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Regresi
Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1886.
Galton menemukan adanya tendensi bahwa orang tua yang memiliki tubuh tinggi memiliki
anak-anak yang tinggi, orang tua yang pendek memiliki anak-anak yang pendek pula.
Kendati demikian. Ia mengamati bahwa ada kecenderungan tinggi anak cenderung bergerak
menuju rata-rata tinggi populasi secara keseluruhan. Dengan kata lain, ketinggian anak yang
amat tinggi atau orang tua yang amat pendek cenderung bergerak kearah rata-rata tinggi
populasi. Inilah yang disebut hukum Golton mengenai regresi universal. Dalam bahasa
galton, ia menyebutkan sebagai regresi menuju mediokritas.
Hukum regresi semesta (law of universal regression) dari Galton diperkuat oleh
temannya Karl Pearson, yang mengumpulkan lebih dari seribu catatan tinggi anggota
kelompok keluarga. Ia menemukan bahwa rata-rata tinggi anak laki-laki kelompok ayah
(yang) pendek lebih besar dari pada tinggi ayah mereka, jadi
“mundurnya” (“regressing”) anak laki-laki yang tinggi maupun yang pendek serupa kea rah
rata-rata tinggi semua laki-laki. Dengan kata lain Galton, ini adalah “kemunduran kearah
sedang”.
Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan
satu variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independent (variabel
penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/ atau memprediksi rata-rata populasi
atau niiai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabe! independen yang diketahui.
Pusat perhatian adalah pada upaya menjelaskan dan mengevalusi hubungan antara suatu
variabel dengan satu atau lebih variabel independen. Hasil analisis regresi adalah berupa
koefisien regresi untuk masing-masing variabel independent. Koefisien ini diperoleh dengan
cara memprediksi nilai variabel dependent
2.1.1 Persamaan Regresi Linier dari Y terhadap X
Persamaan regresi linier dari Y terhadap X dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b X
7
Keterangan :
Y = nilai yang diukur/dihitung pada variabel tidak bebas
x = nilai tertentu dari variabel bebas
a = intersep/perpotongan garis regresi dengan sumbu y
b = koefisien regresi /kemiringan dari garis regresi/untuk mengukur kenaikan atau penurunan
y untuk setiap perubahan satu-satuan x /untuk mengukur besarnya pengaruh x terhadap y
kalau x naik satu unit.
Untuk memudahkan perhitungan analisis regresi berikut ini rumusnya :
2.2 Pengertian Korelasi
Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik
pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi merupakan
istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan
untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.
Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui keeratan
hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Koefisien
korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel.
Dalam SPSS ada tiga metode korelasi sederhana (bivariate correlation) diantaranya Pearson
Correlation, Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation. Pearson Correlation digunakan
untuk data berskala interval atau rasio, sedangkan Kendall’s tau-b, dan Spearman
Correlation lebih cocok untuk data berskala ordinal.
Dalam korelasi sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis, karena kedua variabel
mempunyai hubungan linear yang sempurna. Artinya variabel X mempengaruhi variabel Y
secara sempurna. Jika korelasi sama dengan nol (0), maka tidak terdapat hubungan antara
kedua variabel tersebut. Dalam korelasi sebenarnya tidak dikenal istilah variabel bebas dan
8
variabel tergantung. Biasanya dalam penghitungan digunakan simbol X untuk variabel
pertama dan Y untuk variabel kedua. Dalam contoh hubungan antara variabel remunerasi
dengan kepuasan kerja, maka variabel remunerasi merupakan variabel X dan kepuasan kerja
merupakan variabel Y.
Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui keeratan
hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Koefisien
korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel.
Berikut ini adalah daftar Koefisien korelasi :
0 - 0,20 = sangat rendah (hampir tidak ada hubungan)
0,21-0,40 = korelasi yang rendah
0,41-0,60 = korelasi sedang
0,61-0,80 = cukup tinggi
0,81-1,00 = korelasi tinggi
2.3 Determinasi
Koefesien diterminasi dengan Variabel r2
merupakan proporsi variabilitas dalam suatu
data yang dihitung didasarkan pada model variable. Definisi berikutnya menyebutkan bahwa
r2
merupakan rasio variabilitas nilai-nilai yang dibuat model dengan variabilitas nilai data asli.
Secara umum r2
digunakan sebagai informasi mengenai kecocokan suatu model. Dalam
9
regresi r2
ini dijadikan sebagai pengukuran seberapa baik garis regresi mendekati nilai data
asli yang dibuat model. Jika r2
sama dengan 1, maka angka tersebut menunjukkan garis
regresi cocok dengan data secara sempurna.
Interpretasi lain ialah bahwa r2
diartikan sebagai proporsi variasi tanggapan yang
diterangkan oleh regresor (variable bebas / X) dalam model. Dengan demikian, jika r2
= 1
akan mempunyai arti bahwa model yang sesuai menerangkan semua variabilitas dalam
variable Y. jika r2
= 0 akan mempunyai arti bahwa tidak ada hubungan antara regresor (X)
dengan ariable Y. Dalam kasus misalnya jika r2
= 0,8 mempunyai arti bahwa sebesar 80%
variasi dari ariable Y (ariable tergantung / response) dapat diterangkan dengan ariable X
(ariable bebas / explanatory); sedang sisanya 0,2 dipengaruhi oleh ariable-variabel yang tidak
diketahui atau variabilitas yang inheren. (Rumus untuk menghitung koefesien determinasi
(KD) adalah KD = r2
x 100%) Variabilitas mempunyai makna penyebaran / distribusi
seperangkat nilai-nilai tertentu. Dengan menggunakan bahasa umum, pengaruh ariable X
terhadap Y adalah sebesar 80%; sedang sisanya 20% dipengaruhi oleh ariab lain.
2.4 Scatter Diagram (Diagram Pencar)
Digram scatter adalah salah satu alat dari QC seven tools ( 7 alat pengendalian
kualitas ) yang berfungsi untuk melakukan pengujian seberapa kuatnya hubungan dua
variabel serta menentukan dari dua variabel tersebut apakah hubungan positip ataupun tidak
ada hubungan sama sekali. jenis hubungan Scatter diagram sangat berguna untuk mendeteksi
korelasi (hubungan) antara dua variable (faktor), sekaligus juga memperlihatkan tingkat
hubungantersebut (kuat atau lemah). Diagram scatter juga menjadi dasar pembuatan chart
yang sering digunakan dalam peramalan. Pada pemanfaatannya, scatter diagram
membutuhkan data berpasangan sebagai bahan baku analisisnya, yaitu sekumpulan nilai x
sebagai faktor yang independen berpasangan dengan sekumpulan nilai y sebagai faktor
dependen. Artinya, bahwa setiap nilai x yang didapatkan memberi dampak pada nilai y.
Contohnya : Diperoleh data bahwa ada hubungan antara banyaknya komplain(x)denganjumlah
retur barang (y) : x= 5y =50 eks.x =10y= 120eks.x =12y= 150eks. dst. Melalui penggambaran data
tersebut dalam scatter diagram, akan dapat dilakukan analisa lebih lanjut, sejauh mana antara
faktor x dan y memiliki korelasi, yang dalam hal ini direpresentasikan sebagai nilai r (rho),
yaitu nilai yang menunjukkan tingkat keeratan hubungan antar faktor tersebut. Dikatakan
keduafaktorituberhubungansangateratbilanilairhomendekatiangka+1.Di samping itu, juga akan dapat
disimpulkan kecenderungan arah korelasitersebut (positif atau negatif). Korelasi memiliki
kecenderungan positif bila setiap pertambahan faktor x menyebab-kan pertambahan faktor y,
10
sebaliknya kecenderungan negatif bila setiap pertambahan menyebabkan pengurangan faktor
y.
TujuanPenggunasnScatterDiagram
a. Menguji bagaimana kuatnya hubungan antara dua variabel
b. Menentukan jenis hubungan dari dua variabel itu, apakah positif, negatif dan tidak ada
hubungan
FungsiDiagramPencar
Scatter diagram merupakan alat interpretasi data yang akan digunakan untuk :
a. Menguji seberapa kuat hubungan antara dua variable (misalnya, hubungan antara biaya
iklan dengan penjualan, lama pengalaman dengan kinerja karyawan, dll.)
b. Memastikan firasat akan hubungan sebab-akibat langsung antara jenis-jenis variabel.
c. Menentukanjenishubungan(positif,negatif,dll.)
11
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini kami menyajikan data yang kami kumpulkan melalui kuisoner yang telah
diberikan kepada masing-masing 70 responden di tiga tempat wisata Kota Palembang yaitu
Opi Water Fun, Pulau Kemaro dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. Penyajian data
kami tuangkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, dan grafik batang beserta analisis dari
data tersebut.
3.1 Analisis dan Kesimpulan tentang Usia Pengunjung tiga tempat wisata di Kota
Palembang dengan Tabel Distribusi Frekuensi
3.1.1 Analisis Usia Pengunjung di Opi Water Fun
Berikut ini adalah tabel dan grafiknya :
Tabel Distribusi Frekuensi Data Usia Pengunjung Opi Water Fun
GRAFIK USIA PENGUNJUNG OPI WATER FUN
Interval Usia Frekuensi
6-10 21
11-15 18
16 - 20 15
21 - 25 3
26 - 30 6
31 - 35 4
36 - 40 3
Jumlah 70
12
Analisis : Berdasarkan tabel dan grafik di atas usia pengunjung dibagi dalam 7
interval dengan panjang interval sebanyak 5.
- Pengunjung usia 6 – 10 tahun sebanyak 21 orang
- Pengunjung usia 11 – 15 tahun sebanyak 18 orang
- Pengunjung usia 16 – 20 tahun sebanyak 15 orang
- Pengunjung usia 21 – 25 tahun sebanyak 3 orang
- Pengunjung usia 26 – 30 tahun sebanyak 6 orang
- Pengunjung usia 31 – 35 tahun sebanyak 4 orang
- Pengunjung usia 36 – 40 tahun sebanyak 3 orang
Jadi usia pengunjung terbanyak di Opi Water Fun adalah pengunjung usia 6 – 10
tahun yaitu sebanyak 21 orang. Artinya mayoritas pengunjung tempat wisata Opi
Water adalah anak-anak usia Sekolah Dasar.
3.1.2 Analisis Usia Pengunjung di Pulau Kemaro
Berikut ini adalah tabel dan grafiknya :
Tabel Distribusi Frekuensi Data Usia Pengunjung Pulau Kemaro
GRAFIK USIA PENGUNJUNG PULAU KEMARO
Interval Usia Frekuensi
12-15 8
16 - 19 20
20 - 23 15
24 - 27 9
28 - 31 8
32 - 35 7
36 - 39 3
Jumlah 70
13
Analisis : Berdasarkan tabel dan grafik di atas usia pengunjung dibagi dalam 7
interval dengan panjang interval sebanyak 4.
- Pengunjung usia 12 – 15 tahun sebanyak 8 orang
- Pengunjung usia 16 – 19 tahun sebanyak 20 orang
- Pengunjung usia 20 – 23 tahun sebanyak 15 orang
- Pengunjung usia 24 – 27 tahun sebanyak 9 orang
- Pengunjung usia 28 – 31 tahun sebanyak 8 orang
- Pengunjung usia 32 – 35 tahun sebanyak 7 orang
- Pengunjung usia 36 – 39 tahun sebanyak 3 orang
Jadi usia pengunjung terbanyak di Pulau Kemaro adalah pengunjung usia 16 – 19
tahun yaitu sebanyak 20 orang. Artinya mayoritas pengunjung tempat wisata Pulau
Kemaro adalah remaja dan dewasa misalnya pelajar dan mahasiswa.
3.1.3 Analisis Usia Pengunjung di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II
Beikut ini adalah tabel dan grafiknya :
Tabel Distribusi Frekuensi Data Usia Pengunjung Museum SMB II
GRAFIK USIA PENGUNJUNG MUSEUM SMB II
Interval Frekuensi
8-12 18
13 - 17 25
18 - 22 17
23 - 27 5
28 - 32 1
33 - 37 2
38 - 44 2
Jumlah 70
14
Analisis : Berdasarkan tabel dan grafik di atas usia pengunjung dibagi dalam 7
interval dengan panjang interval sebanyak 5.
- Pengunjung usia 8 – 12 tahun sebanyak 18 orang
- Pengunjung usia 13 – 17 tahun sebanyak 25 orang
- Pengunjung usia 18 – 22 tahun sebanyak 17 orang
- Pengunjung usia 23 – 27 tahun sebanyak 5 orang
- Pengunjung usia 28 – 32 tahun sebanyak 1 orang
- Pengunjung usia 33 – 37 tahun sebanyak 2 orang
- Pengunjung usia 38 – 44 tahun sebanyak 2 orang
Jadi usia pengunjung terbanyak di Museum SMB II adalah pengunjung usia 13 – 17
tahun yaitu 25 orang. Artinya mayoritas pengunjung tempat wisata Museum SMB II
adalah Remaja.
Berdasarkan analisis usia pengunjung di tiga tempat wisata Kota Palembang dapat ditarik
kesimpulan bahwa usia pengunjung di tiga tempat wisata tersebut sangat beragam.
Pada tempat wisata Opi Water Fun usia mayoritas pengunjungnya adalah 6-10 tahun,
artinya tempat wisata tersebut adalah tempat wisata yang mayoritas pengunjungnya adalah
anak-anak karena di sana mereka bisa berenang sambil bermain air bersama teman ataupun
keluarga.
Pada tempat wisata Pulau Kemaro usia mayoritas pengunjungnya adalah usia 16-19
tahun, artinya tempat wisata tersebut adalah tempat wisata yang mayoritas pengunjungnya
adalah remaja dan dewasa karena di sana mereka dapat mengeksplor sejarah, keindahan
bangunan yang ada di Pulau Kemaro.
Pada tempat wisata Museum SMB II usia mayoritas pengunjungnya adalah usia 13-17
tahun, artinya tempat wisata tersebut adalah tempat wisata yang mayoritas pengunjungnya
adalah remaja usia sekolah, karena di sana mereka dapat belajar sejarah kota Palembang yang
merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah mereka.
15
Jawaban OpiWaterFun PulauKemaro MusiumSMBII
1 49 22 54
2 21 48 16
Jumlah 70 70 70
3.1.4 Analisis dan Kesimpulan tentang Jangkauan Lokasi Pengunjung tiga tempat
wisata di Kota Palembang.
Berdasarkan dari pertanyaan kuisoner “Apakah lokasi wisata ini mudah dijangkau”.
Berikut ini adalah tabel dan grafiknya :
Tabel Distribusi Frekuensi Data Jangkauan Lokasi tiga Tempat Wisata Palembang
Keterangan
Jawaban
1 : Ya
2 : Tidak
GRAFIK JANGKAUAN LOKASI WISATA
Analisis : Berdasarkan tabel dan grafik maka :
- Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Ya‟ sebanyak 49 orang
- Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Tidak‟ sebanyak 21 orang
- Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Ya‟ sebanyak 22 orang
- Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Tidak‟ sebanyak 48 orang
- Pengunjung Museum SMB II yang menjawab „Ya‟ sebanyak 54 orang
- Pengunjung Museum SMB II yang menjawab „Tidak‟ sebanyak 16 orang
16
Jawaban OpiWater Fun PulauKemaro MusiumSMB II
1 1 3 2
2 18 20 30
3 37 24 27
4 14 23 11
Jumlah 70 70 70
Pengunjung Opi Water Fun lebih banyak menjawab „Ya‟ dengan selisih 28
orang. Pengunjung Museum SMB II lebih banyak menjawab „Ya‟ dengan
selisih 38 orang. Sedangkan pengunjung Pulau Kemaro lebih banyak
menjawab „Tidak‟ dengan selisih 16 orang.
Kesimpulan : Berdasarkan analisis di atas Lokasi wisata yang paling mudah di
jangkau adalah wisata Museum SMB II ini dikarenakan lokasinya berada di pusat
kota Palembang dan mudah diakses dari mana saja Lokasi Wisata Opi Water Fun juga
mudah dijangkau karena hanya selisih 9 responden. Sedangkan lokasi wisata Pulau
Kemaro menjadi tempat wisata yang lokasinya paling tidak mudah dijangkau, hal ini
mungkin dikarenakan untuk sampai ke tempat tersebut pengunjung harus
menggunakan transportasi air seperti speed boat atau „ketek‟ karena lokasinya berada
di tengah sungai Musi.
3.1.5 Analisis dan Kesimpulan mengenai Pelayanan pada tiga tempat wisata di Kota
Palembang.
Berdasarkan dari pertanyaan kuisoner “Bagaimana pendapatmu tentang pelayanan di tempat
ini?”. Berikut ini adalah tabel dan grafiknya :
Tabel Distribusi Frekuensi Data Jangkauan Lokasi 3 Tempat Wisata Palembang
Keterangan Jawaban:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
GRAFIK PELAYANAN TEMPAT WISATA
17
Jawaban OpiWater Fun PulauKemaro MusiumSMBII
1 2 2 2
2 13 13 23
3 45 43 37
4 10 12 8
Jumlah 70 70 70
Analisis : Berdasarkan tabel dan grafik maka :
- Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Kurang‟ sebanyak 1 orang
- Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Kurang‟ sebanyak 3 orang
- Pengunjung Museum SMB yang menjawab „Kurang‟ sebanyak 2 orang
- Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Cukup‟ sebanyak 18 orang
- Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Cukup‟ sebanyak 20 orang
- Pengunjung Museum SMB yang menjawab „Cukup‟ sebanyak 30 orang
- Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Baik‟ sebanyak 37 orang
- Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Baik‟ sebanyak 24 orang
- Pengunjung Museum SMB II yang menjawab „Baik‟ sebanyak 27 orang
- Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Sangat Baik‟ sebanyak14 orang
- Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Sangat Baik‟ sebanyak 23 orang
- Pengunjung Museum SMB II yang menjawab „Sangat Baik‟ sebanyak 11
orang
Pengunjung Opi Water Fun lebih banyak menjawab bahwa pelayanan di sana Baik,
begitu juga dengan pengunjung Pulau Kemaro, sebaliknya pengunjung Museum
SMB II menjawab bahwa pelayanan di sana Cukup.
Kesimpulan :
Berdasarkan analisis bisa diambil kesimpulan bahwa pelayanan di Opi Water Fun
paling Baik dibandingkan dengan Pulau Kemaro dan Museum SMB II. Sedangkan
Museum SMB II menjadi tempat wista yang pelayanan Cukup.
3.1.6 Analisis dan Kesimpulan mengenai Fasilitas pada tiga tempat wisata di Kota
Palembang.
Berdasarkan dari pertanyaan kuisoner “Bagaimana pendapatmu tentang fasilitas di tempat
ini?”. Berikut ini adalah tabel dan grafiknya :
Tabel Distribusi Frekuensi Data Jangkauan Lokasi 3 Tempat Wisata Palembang
Keterangan Jawaban:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
18
Analisis : Berdasarkan tabel dan grafik maka :
- Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Kurang‟ sebanyak 2 orang
- Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Kurang‟ sebanyak 2 orang
- Pengunjung Museum SMB yang menjawab „Kurang‟ sebanyak 2 orang
- Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Cukup‟ sebanyak 13 orang
- Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Cukup‟ sebanyak 13 orang
- Pengunjung Museum SMB yang menjawab „Cukup‟ sebanyak 23 orang
- Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Baik‟ sebanyak 45 orang
- Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Baik‟ sebanyak 43 orang
- Pengunjung Museum SMB II yang menjawab „Baik‟ sebanyak 37 orang
- Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Sangat Baik‟ sebanyak10 orang
- Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Sangat Baik‟ sebanyak 12 orang
- Pengunjung Museum SMB II yang menjawab „Sangat Baik‟ sebanyak 8
orang
Pengunjung Opi Water Fun lebih banyak menjawab bahwa pelayanan di sana
Baik, pengunjung Pulau Kemaro lebih banyak menjawab bahwa pelayanan di
sana Sangat Baik , pengunjung Museum SMB II menjawab bahwa pelayanan di
sana baik.
19
Jawaban Opi Water Fun Pulau Kemaro Musium SMB II
1 35 39 21
2 20 22 25
3 11 2 19
4 4 7 5
Jumlah 70 70 70
Kesimpulan :
Berdasarkan analisis bisa diambil kesimpulan bahwa fasilitas di Pulau Kemaro
paling Baik dibandingkan dengan Opi water fun dan Museum SMB II.
Sedangkan Museum SMB II menjadi tempat wista yang pelayanan Cukup. Pulau
kemaro memiliki fasilitas yang paling baik karena di sana telah menyediakan
fasilitas berupa sarana umum seperti toilet tempat beristirahat dan tempat ibadah
yang lengkap bagi masyarakat tionghoa. Selain menjadi tempat wisata, Pulau
Kemaro juga sebagai tempat ibadah bagi masyarakat tionghoa karena di sana
terdapat kuil dan fasilitas lainnya yang mendukung kegiatan peribadatan mereka.
3.1.7 Analisis dan Kesimpulan mengenai Intensitas Berwisata pada tiga tempat wisata
di Kota Palembang.
Berdasarkan dari pertanyaan kuisoner “Sudah berapa kali kamu ke tempat ini? ”. Berikut
ini adalah tabel dan grafiknya :
Keterangan
Jawaban:
1 : Satu Kali
2 : Dua Kali
3 : > Tiga Kali
4 : Pertama Kali
20
Analisis : Berdasarkan tabel dan grafik maka :
- Pengunjung Opi Water Fun yang sudah satu kali sebelumnya berwisata di
sana sebanyak 35 orang
- Pengunjung Opi Water Fun yang sudah dua kali sebelumnya berwisata di
sana sebanyak 20 orang
- Pengunjung Opi Water Fun yang sudah lebih dari dua kali sebelumnya
berwisata di sana sebanyak 11 orang
- Pengunjung Opi Water Fun yang baru pertama kali berwisata di sana
sebanyak 4 orang
- Pengunjung Pulau Kemaro yang sudah satu kali sebelumnya berwisata di
sana sebanyak 39 orang
- Pengunjung Pulau Kemaro yang sudah dua kali sebelumnya berwisata di
sana sebanyak 22 orang
- Pengunjung Pulau Kemaro yang sudah lebih dari dua kali sebelumnya
berwisata di sana sebanyak 2 orang
- Pengunjung Pulau Kemaro yang baru pertama kali berwisata di sana
sebanyak 7 orang
- Pengunjung Museum SMB II yang sudah satu kali sebelumnya berwisata di
sana sebanyak 21 orang
- Pengunjung Museum SMB II yang sudah dua kali sebelumnya berwisata di
sana sebanyak 25 orang
- Pengunjung Museum SMB II yang sudah lebih dari dua kali sebelumnya
berwisata di sana sebanyak 19 orang
- Pengunjung Museum SMB II yang baru pertama kali berwisata di sana
sebanyak 5 orang
Pengunjung Opi Water Fun lebih banyak menyatakan sudah satu kali
sebelumnya berwisata di sana, pengunjung Pulau Kemaro lebih banyak
menyatakan sudah satu kali sebelumnya berwisata di sana, sedangkan
pengunjung Museum SMB II lebih banyak menyatakan sudah lebih dari dua kali
sebelumnya berwisata di sana.
Kesimpulan :
21
Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa tempat wisata SMB II menjadi
tempat wisata yang paling sering dikunjungi, karena mayoritas pengunjungnya
adalah mahasiswa dan pelajar yang banyak memkbutuhkan informasi mengenai
sejarah kota Palembang, selain itu juga karena lokasinya yang mudah di jangkau
membuat tempat ini sering dijadikan tempat wisata khususnya wisata sejarah.
Pada tempat wisata Opi Water Fun pengunjung lebih banyak menyatakan bahwa
mereka sudah satu kali sebelumnya berwisata ke sana, artinya mereka kembali
berwisata ke sana karena fasilitas dan pelayanannya baik. Pada tempat wisata
Pulau Kemaro pengunjung lebih banyak menyatakan bahwa mereka sudah satu
kali sebelumnya berwisata ke sana, artinya mereka kembali berwisata untuk
kedua kalinya dengan berbagai tujuan misalnya hanya untuk berfoto maupun
beribadah untuk orang tionghoa.
3.2 Analisa Regresi dan Kolerasi Sederhana
Pada bab ini kami akan mengolah data yang kami miliki untuk mencari korelasi di
antara data yang ada. Dalam menentukan korelasi kami menggunakan metode
penghitungan regresi kolerasi antara nilai X atau variabel independent dan nilai Y atau
variabel dependent. Variabel independent terdiri dari data lokasi wisata, pelayanan,
fasilitas dan biaya wisata, sedangkan variabel dependent terdiri atas intensitas
berwisata.
3.2.1 Korelasi, Koefisien Determinasi dan Persamaan Regresi antara Lokasi Tempat
Wisata dan Intensitas Berwisata
Diketahui :
Ditanya : Korelasi (r) , Koefisien Determinasi (r2
) dan Persamaan Regresi
Tempat Lokasi(x) Intensitas berwisata (y) x
2
y
2
x(y)
OPI Water Fun 49 11 2401 121 539
PulauKemaro 22 2 484 4 44
MusiumSMB II 54 19 2916 361 1026
Jumlah 125 32 5801 486 1609
22
Penyelesaian :
a. Korelasi
r =
( ) ( )( )
√* ( ) ( ) + * ( ) ( ) +
=
( ) ( )( )
√* ( ) ( ) + * ( ) ( ) +
=
√( )( )
=
√( ) ( )
=
= 0.941
b. Koefisien Determinasi
r2
= r x r
= 0.941 x 0.941
= 0.885 x100%
= 88,5%
c. Persamaan Regresi
Y = a + bx
b =
( ) ( ) ( )
( ) ( )
=
( ) ( ) ( )
( ) ( )
=
=
= 0.4651
a =
( ) ( )
=
( )
23
=
= - 87125
Y = -87125 + 0.4651x
Kesimpulan :
a. Nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0.941. Hal ini berarti adanya hubungan
positif antara lokasi tempat wisata dengan intensitas berwisata, dan jika dilihat dari
nilai korelasi hubungan variabel atau hubungan antara kedua variabel tersebut
termasuk kategori tinggi atau sangat kuat/erat. Dengan demikian berarti lokasi tempat
wisata memiliki hubungan kuat/erat terhadap kenaikan intensitas berwisata
b. Nilai koefisien determinasi sebesar 0.885. Hal ini menunjukkan kemampuan variabel
lokasi tempat wisata mempengaruhi variabel intensitas berwisata sebesar 88,5%,
sedangkan sisanya sebesar 11,5% dipengaruhi oleh faktor lain.
c. Y = -87125 + 0.4651x
- Koefisien regresi sebesar 0.4651, berarti lokasi tempat wisata mempunyai hubungan
positif atau searah dengan intensitas berwisata, karena koefisien regresi bernilai
positif. Setiap peningkatan 1 satuan lokasi tempat wisata maka akan berpengaruh
terhadap peningkatan intensitas berwisata sebesar 0.4651 satuan. Begitu juga
sebaliknya setiap penurunan sebesar 1 satuan akan berpengaruh terhadap penurunan
intensitas berwisata sebesar 0.4651 satuan.
24
3.2.2. Korelasi, Koefisien Determinasi dan Persamaan Regresi antara Pelayanan
Tempat Wisata dan Intensitas Berwisata
Diketahui :
Ditanya : Korelasi (r) , Koefisien Determinasi (r2
) dan Persamaan Regresi
Penyelesaian :
a. Korelasi
r =
( ) ( )( )
√* ( ) ( ) + * ( ) ( ) +
=
( ) ( )( )
√* ( ) ( ) + * ( ) ( ) +
=
√( )( )
=
√( ) ( )
=
= 0.253
b. Koefisien Determinasi
r2
= r x r
= 0.253 x 0.253
= 0,064 x100%
= 6,41%
c. Persamaan Regresi
Y = a + bx
Tempat Pelayanan (x) Intensitas berwisata (y) x
2
y
2
x (y)
OPI Water Fun 37 11 1369 121 407
Pulau Kemaro 24 2 576 4 48
MusiumSMB II 27 19 729 361 513
Jumlah 88 32 2674 486 968
25
b =
( ) ( ) ( )
( ) ( )
=
( ) ( ) ( )
( ) ( )
=
=
= 0.3165
a =
( ) ( )
=
( )
=
= 1.382
Y = 1.382 + 0.3165x
Kesimpulan :
a. Nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0.253. Hal ini berarti adanya hubungan
positif antara pelayanan tempat wisata dengan intensitas berwisata, dan jika dilihat
dari nilai korelasi hubungan variabel atau hubungan antara kedua variabel tersebut
termasuk kategori rendah/sangat lemah Dengan demikian berarti pelayanan tempat
wisata memiliki hubungan sangat lemah terhadap kenaikan intensitas berwisata
b. Nilai koefisien determinasi sebesar 0.0641. Hal ini menunjukkan kemampuan variabel
pelayanan tempat wisata mempengaruhi variabel intensitas berwisata sebesar 6,41%,
sedangkan sisanya sebesar 93,59% dipengaruhi oleh faktor lain.
c. Y = 1.382 + 0.3165x
- Koefisien regresi sebesar 0.3165, berarti pelayanan tempat wisata mempunyai
hubungan positif atau searah dengan intensitas berwisata, karena koefisien regresi
bernilai positif. Setiap peningkatan 1 satuan kualitas pelayanan maka akan
26
berpengaruh terhadap peningkatan intensitas berwisata sebesar 0.3165 satuan. Begitu
juga sebaliknya setiap penurunan kualitas pelayanan sebesar 1 satuan akan
berpengaruh terhadap penurunan intensitas berwisata sebesar 0.3165 satuan.
3.2.3. Korelasi, Koefisien Determinasi dan Persamaan Regresi antara Fasilitas Tempat
Wisata dan Intensitas Berwisata
Tempat Fasilitas (x)
Intensitas
berwisata (y)
x2
y2
x (y)
OPI Water Fun 45 11 2025 121 495
Pulau Kemaro 43 2 1849 4 86
Museum SMB II 37 19 1369 361 703
Jumlah 125 32 5243 486 1284
Diketahui :
Ditanya : Korelasi (r) , Koefisien Determinasi (r2
) dan Persamaan Regresi
Penyelesaian :
a. Korelasi
r =
( ) ( )( )
√* ( ) ( ) + * ( ) ( ) +
27
=
( ) ( )( )
√* ( ) ( ) + * ( ) ( ) +
=
√( )( )
=
√( ) ( )
=
= - 0.696
b. Koefisien Determinasi
r2
= r x r
= 0.696 x 0.696
= 0,484 x100%
= 48,4%
c. Persamaan Regresi
Y = a + bx
b =
( ) ( ) ( )
( ) ( )
=
( ) ( ) ( )
( ) ( )
=
=
= -1,423
a =
( ) ( )
=
( ) ( )
=
( )
= 69,95
Y = 69,95 – 1,423x
28
Kesimpulan :
a. Nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar -0.696. Hal ini berarti adanya hubungan
negatif antara fasilitas tempat wisata dengan intensitas berwisata, dan jika dilihat dari
nilai korelasi hubungan variabel atau hubungan antara kedua variabel tersebut
termasuk kategori cukup tinggi . Dengan demikian berarti fasilitas tempat wisata
memiliki hubungan cukup tinggi terhadap kenaikan intensitas berwisata
b. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,484. Hal ini menunjukkan kemampuan variabel
fasilitas tempat wisata mempengaruhi variabel intensitas berwisata sebesar 48,40%,
sedangkan sisanya sebesar 51,6% dipengaruhi oleh faktor lain.
c. Y = 69,95 – 1,423x
- Koefisien regresi sebesar -1,423 , berarti fasilitas tempat wisata mempunyai
hubungan negatif dengan intensitas berwisata, karena koefisien regresi bernilai
negatif. Setiap peningkatan 1 satuan kualitas fasilitas maka akan berpengaruh
terhadap peningkatan intensitas berwisata sebesar -1,423 satuan. Begitu juga
sebaliknya setiap penurunan kualitas fasilitas sebesar 1 satuan akan berpengaruh
terhadap penurunan intensitas berwisata sebesar -1,423 satuan.
29
3.2.4. Korelasi, Koefisien Determinasi dan Persamaan Regresi antara Biaya ke Tempat
Wisata dan Intensitas Berwisata
Tempat Biaya (x)
Intensitas
berwisata (y)
x2
y2
x (y)
OPI Water Fun 55000 11 3.025.000.000 121 605.000
Pulau Kemaro 150000 2 22.500.000.000 4 300.000
Museum SMB
II 5000
19 25.000.000 361 95.000
Jumlah 210000 32 25.550.000.000 486 1.000.000
Biaya tersebut merupakan asumsi biaya yang kami hitung berdasarkan biaya rata-rata yang
dibutuhkan responden untuk berwisata
Diketahui :
Ditanya : Korelasi (r) , Koefisien Determinasi (r2
) dan Persamaan Regresi
Penyelesaian :
a. Korelasi
r =
( ) ( )( )
√* ( ) ( ) + * ( ) ( ) +
=
( ) ( )( )
√* ( ) ( ) + * ( ) ( ) +
=
√( )( )
=
√( )( )
=
= 0.989
b. Koefisien Determinasi
r2
= r x r
= 0.989 x 0.989
= 0,978
c. Persamaan Regresi
Y = a + bx
30
b =
( ) ( ) ( )
( ) ( )
=
( ) ( ) ( )
( ) ( )
=
=
= -0,0001
a =
( ) ( )
=
( ) ( )
=
( )
= 18,66
Y = -0.0001 + 18,66x
Kesimpulan :
a. Nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar -0.989. Hal ini berarti adanya hubungan
negatif antara biaya ke tempat wisata dengan intensitas berwisata, dan jika dilihat
dari nilai korelasi hubungan variabel atau hubungan antara kedua variabel tersebut
termasuk kategori sangat tinggi . Dengan demikian berarti biaya ke tempat wisata
memiliki hubungan sangat tinggi terhadap kenaikan intensitas berwisata
b. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,978. Hal ini menunjukkan kemampuan variabel
fasilitas tempat wisata mempengaruhi variabel intensitas berwisata sebesar 97,8%,
sedangkan sisanya sebesar 2,2% dipengaruhi oleh faktor lain.
c. Y = -0.0001 + 18,66x
- Koefisien regresi sebesar 18,66 , berarti biaya ke tempat wisata mempunyai
hubungan positif dengan intensitas berwisata, karena koefisien regresi bernilai positif.
Setiap peningkatan 1 satuan maka akan berpengaruh terhadap peningkatan intensitas
berwisata sebesar 18,66 satuan. Begitu juga sebaliknya setiap penurunan sebesar 1
31
satuan akan berpengaruh terhadap penurunan intensitas berwisata sebesar 18,66
satuan.
3.3 Analisa Kolerasi Sederhana dengan menggunakan SPSS
Setelah melakukan perhitungan manual terhadap nilai korelasi, kami akan
menunjukkan hasil perhitungan dengan menggunkaan SPSS yang telah kami pelajari saat di
Diploma III.
Data Kusioner Objek Wisata Kota Palembang ( Opi Water Fun, Pulau Kemaro, dan
Museum SMB II ).
Proses uji korelasi:
 Buatlah data di atas
 Klik Analyze
32
 Klik correlate, pilih bivariate, maka akan muncul kotak dialog untuk mendaftar
pasangan variabel yang akan dicari koefisien korelasinya. Terdapat 3 pilihan pada
kotak correlation coeficients, yakni:
 Person: untuk melakukan analisis k orelasi dengan metode person product
moment
 Kendall‟s tau-b: digunakan untuk melakukan analisis korelasi non-parametrik
dari metode kendall, yaitu ukuran asosiasi dari variabel bersifat ordinal.
 Spearman: digunakan untuk melakukan analisis korelasi non-parametrik dengan
koefisien korelasi spearman. Korelasi ini juga sangat cocok untuk data yang
bersifat ordinal
 Klik variabel “lokasi”, “pelayanan”, “fasilitas”, “biaya_asumsi” dan “intensitas”, lalu
masukkan ke kotak variable(s) dengan mengklik panah ►
 Klik Pearson dan Speearman
 Klik Options, pilih Means and Standard Deviation
 Klik Continue
 Klik OK
Analisis hasil :
Bagian I
Analisis :
Pada bagian ini merupakan hasil pilihan options. Dimana terdapat nilai rata-rata (mean) dari
keempat variabel, nilai std. Deviation dengan jumlah sample (N)
33
Bagian II
Analisis :
Pada bagian ini dikemukakan hasil perhitungan koefisien korelasi (r) untuk semua variabel
yang dimasukkan dalam perhitungan. Dan dapat membaca satu persatu hubungan/korelasi
tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS, didapatkan :
a. Korelasi Antara variabel Lokasi dan Intesitas
Berdasarkan perhitungan diatas, koefisien korelasi (r) antara variabel lokasi dan
intensitas sebesar 0,941. Berarti kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang kuat (
korelasi sangat kuat/erat) dan bentuk hubungannya adalah linier positif.
b. Korelasi Antara variabel Pelayanan dan Intesitas
Berdasarkan perhitungan diatas, koefisien korelasi (r) antara variabel pelayanan dan
intensitas sebesar 0,253. Berarti kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang lemah
( korelasi lemah) dan bentuk hubungannya adalah linier positif.
34
c. Korelasi Antara variabel Fasilitas dan Intesitas
Berdasarkan perhitungan diatas, koefisien korelasi (r) antara variabel fasilitas dan
intensitas sebesar -0,697. Berarti kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang
sedang ( korelasi sedang) dan bentuk hubungannya adalah linier negatif.
d. Korelasi Antara variabel Biaya_asumsi dan Intesitas
Berdasarkan perhitungan diatas, koefisien korelasi (r) antara variabel biaya_asumsi dan
intensitas sebesar 1. Berarti kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang kuat (
korelasi kuat/erat) dan bentuk hubungannya adalah linier negatif, karena jika biaya ke
tempat wisata naik/mahal maka intensitas berwisata akan menurun.
35
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari bab-bab sebelumnya tentang Regresi dan Korelasi
Sederhana Pada Tiga tempat Wisata di Kota Palembang maka kami menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Data yang kami dapatkan dari tiga objek penelitian dapat diolah dan diterapkan
metode regresi kerelasi sederhana.
2. Semua variabel yang terdiri atas nilai lokasi, pelayanan, fasilitas dan biaya di tiga
tempat wisata memiliki korelasi dengan variabel terikat yaitu intensitas berwisata
sebagai berikut :
a. Korelasi lokasi dan intensitas berwisata sangat tinggi/kuat/erat
b. Korelasi pelayanan dan intensitas berwisata cukup tinggi/sedang
c. Korelasi fasilitas dan intensitas berwisata sangat lemah
d. Korelasi biaya dan intensitas berwisata sangat tinggi/kuat/erat
Jadi pengaruh terbesar dalam masyarakat memilih tempat berwisata adalah
lokasi tempat wisata dan biaya berwisata
3. Semua perhitungan yang kami buat telah diuji cobakan dengan menggunakan
SPSS 16.0 dengan hasil yang sama dengan perhitungan kami yang telah dilakukan
secara manual dengan menggunakan rumus.
36
5.2 Saran
Laporan yang kami buat belumlah sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan
dan waktu. Adapun saran kami untuk laporan ini sebagai berikut :
1. Agar laporan ini semakin lengkap perlu dasar teori yang lebih banyak dari
berbagai sumber
2. Laporan ini diharapkan dapat ditinjau kembali, dengan analisis dan perhitungan
agar lebih bermanfaat
3. Laporan ini diharapkan dapat ditinjau kembali, dengan analisis dan perhitungan
untuk hasil laporan dibuat lebih rapi dan terperinci.
37
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Ikbal. 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
E. Walpole. R. Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1993.
http://www.statistikian.com/2012/08/analisis-regresi-korelasi.html
http://widipaker.blogspot.co.id/2012/12/korelasi-dan-regresi.html
http://www.kompasiana.com/jokoade/regresi-dan-korelasi-dalam-
statistik_54f6b123a333112f538b46b3
http://www.konsultanstatistik.com/2011/07/regresi-dan-korelasi.html
38
39

More Related Content

What's hot

3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanagita Ta
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksNila Aulia
 
Contoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianContoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianZakiyul Mu'min
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi TTabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi TTrisnadi Wijaya
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasiofirman afriansyah
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamWulandari Rima Kumari
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaAdrian Ekstrada
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisRhandy Prasetyo
 

What's hot (20)

3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)
 
Contoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianContoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitian
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi TTabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
Laporan hasil analisis
Laporan hasil analisisLaporan hasil analisis
Laporan hasil analisis
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
 

Similar to Laporan praktikum statistik deskriptif

Makalah regresi dan korelasi new
Makalah regresi dan korelasi newMakalah regresi dan korelasi new
Makalah regresi dan korelasi newSilihk
 
Penelitian korelasi tugas
Penelitian korelasi tugasPenelitian korelasi tugas
Penelitian korelasi tugasandrialwit
 
CHAPTER 1 Perbedaan regresi, korelasi, dan kausalitas.pdf
CHAPTER 1 Perbedaan regresi, korelasi, dan kausalitas.pdfCHAPTER 1 Perbedaan regresi, korelasi, dan kausalitas.pdf
CHAPTER 1 Perbedaan regresi, korelasi, dan kausalitas.pdfwisangresidata1
 
Makalah regresi dan korelasi
Makalah regresi dan korelasiMakalah regresi dan korelasi
Makalah regresi dan korelasiMuhammad Asri
 
analisis regresi korelasi
analisis regresi korelasianalisis regresi korelasi
analisis regresi korelasiMira Aryuni
 
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoPELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoUniversitas sriwijaya
 
jenis rancangan penelitian
 jenis rancangan penelitian jenis rancangan penelitian
jenis rancangan penelitianRiska sasaka
 
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...Fhadilla Muhammad
 
Materi_Statistika_PPT_Power_Point.pptx
Materi_Statistika_PPT_Power_Point.pptxMateri_Statistika_PPT_Power_Point.pptx
Materi_Statistika_PPT_Power_Point.pptxPANNI6
 
Yazid aufar j1 f111023
Yazid aufar j1 f111023Yazid aufar j1 f111023
Yazid aufar j1 f111023Yazid Aufar
 
Sifat Dasar Analisis Regresi
Sifat Dasar Analisis RegresiSifat Dasar Analisis Regresi
Sifat Dasar Analisis RegresiYuca Siahaan
 
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMakalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMamah Rohimah Sardin
 

Similar to Laporan praktikum statistik deskriptif (20)

Makalah regresi dan korelasi new
Makalah regresi dan korelasi newMakalah regresi dan korelasi new
Makalah regresi dan korelasi new
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Penelitian korelasi tugas
Penelitian korelasi tugasPenelitian korelasi tugas
Penelitian korelasi tugas
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
CHAPTER 1 Perbedaan regresi, korelasi, dan kausalitas.pdf
CHAPTER 1 Perbedaan regresi, korelasi, dan kausalitas.pdfCHAPTER 1 Perbedaan regresi, korelasi, dan kausalitas.pdf
CHAPTER 1 Perbedaan regresi, korelasi, dan kausalitas.pdf
 
Adhitya j1f111234 metpen
Adhitya j1f111234 metpenAdhitya j1f111234 metpen
Adhitya j1f111234 metpen
 
2
22
2
 
Makalah regresi dan korelasi
Makalah regresi dan korelasiMakalah regresi dan korelasi
Makalah regresi dan korelasi
 
Bab IR
Bab IRBab IR
Bab IR
 
analisis regresi korelasi
analisis regresi korelasianalisis regresi korelasi
analisis regresi korelasi
 
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoPELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
 
Panduan aplikasi spss
Panduan aplikasi spssPanduan aplikasi spss
Panduan aplikasi spss
 
jenis rancangan penelitian
 jenis rancangan penelitian jenis rancangan penelitian
jenis rancangan penelitian
 
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
Ringkasan Penelitian Pengaruh Musik Terhadap Perasaan Mahasiswa FMIPA UNLAM B...
 
03 jenis jenis+data
03 jenis jenis+data03 jenis jenis+data
03 jenis jenis+data
 
Materi_Statistika_PPT_Power_Point.pptx
Materi_Statistika_PPT_Power_Point.pptxMateri_Statistika_PPT_Power_Point.pptx
Materi_Statistika_PPT_Power_Point.pptx
 
Yazid aufar j1 f111023
Yazid aufar j1 f111023Yazid aufar j1 f111023
Yazid aufar j1 f111023
 
Sifat Dasar Analisis Regresi
Sifat Dasar Analisis RegresiSifat Dasar Analisis Regresi
Sifat Dasar Analisis Regresi
 
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMakalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
 
3 biostatistik
3 biostatistik3 biostatistik
3 biostatistik
 

More from EnvaPya

Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1
Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1
Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1EnvaPya
 
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20123
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20123Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20123
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20123EnvaPya
 
Pmk 50 pmk06 2014_penghapusan_ok
Pmk 50 pmk06 2014_penghapusan_okPmk 50 pmk06 2014_penghapusan_ok
Pmk 50 pmk06 2014_penghapusan_okEnvaPya
 
Tugas asp 2 analisis apbn 2016
Tugas asp 2 analisis apbn 2016Tugas asp 2 analisis apbn 2016
Tugas asp 2 analisis apbn 2016EnvaPya
 
Psap 13-plk-blu-ver-ksap-final
Psap 13-plk-blu-ver-ksap-finalPsap 13-plk-blu-ver-ksap-final
Psap 13-plk-blu-ver-ksap-finalEnvaPya
 
Perbedaan SAP dan SAP negara lain internasional
Perbedaan SAP dan SAP negara lain internasional Perbedaan SAP dan SAP negara lain internasional
Perbedaan SAP dan SAP negara lain internasional EnvaPya
 
Laporan jarkom network troubleshooting
Laporan jarkom network troubleshootingLaporan jarkom network troubleshooting
Laporan jarkom network troubleshootingEnvaPya
 
fungsi konsumsi - matematika ekonomi
fungsi konsumsi - matematika ekonomifungsi konsumsi - matematika ekonomi
fungsi konsumsi - matematika ekonomiEnvaPya
 
impementasi nts, nslookup, netstat,ipconfig,dns
 impementasi nts, nslookup, netstat,ipconfig,dns impementasi nts, nslookup, netstat,ipconfig,dns
impementasi nts, nslookup, netstat,ipconfig,dnsEnvaPya
 
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANEnvaPya
 
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIRELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIEnvaPya
 
Rencana bisnis futsal- Manajemen bisnis
Rencana bisnis futsal- Manajemen bisnisRencana bisnis futsal- Manajemen bisnis
Rencana bisnis futsal- Manajemen bisnisEnvaPya
 
Karangan argumentasi
Karangan argumentasiKarangan argumentasi
Karangan argumentasiEnvaPya
 
Laporan Praktikum Algoritma
Laporan Praktikum AlgoritmaLaporan Praktikum Algoritma
Laporan Praktikum AlgoritmaEnvaPya
 
CONVINCING THEM YOU’RE RIGHT FOR THE JOB
CONVINCING THEM YOU’RE RIGHT FOR THE JOBCONVINCING THEM YOU’RE RIGHT FOR THE JOB
CONVINCING THEM YOU’RE RIGHT FOR THE JOBEnvaPya
 
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahRingkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahEnvaPya
 
manajemen sumber daya manusia K3
manajemen sumber daya manusia K3manajemen sumber daya manusia K3
manajemen sumber daya manusia K3EnvaPya
 
Sistem informasi manajemen pendidikan
Sistem informasi manajemen pendidikanSistem informasi manajemen pendidikan
Sistem informasi manajemen pendidikanEnvaPya
 
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01EnvaPya
 
Pengawasan keuangan negara
Pengawasan keuangan negaraPengawasan keuangan negara
Pengawasan keuangan negaraEnvaPya
 

More from EnvaPya (20)

Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1
Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1
Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1
 
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20123
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20123Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20123
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20123
 
Pmk 50 pmk06 2014_penghapusan_ok
Pmk 50 pmk06 2014_penghapusan_okPmk 50 pmk06 2014_penghapusan_ok
Pmk 50 pmk06 2014_penghapusan_ok
 
Tugas asp 2 analisis apbn 2016
Tugas asp 2 analisis apbn 2016Tugas asp 2 analisis apbn 2016
Tugas asp 2 analisis apbn 2016
 
Psap 13-plk-blu-ver-ksap-final
Psap 13-plk-blu-ver-ksap-finalPsap 13-plk-blu-ver-ksap-final
Psap 13-plk-blu-ver-ksap-final
 
Perbedaan SAP dan SAP negara lain internasional
Perbedaan SAP dan SAP negara lain internasional Perbedaan SAP dan SAP negara lain internasional
Perbedaan SAP dan SAP negara lain internasional
 
Laporan jarkom network troubleshooting
Laporan jarkom network troubleshootingLaporan jarkom network troubleshooting
Laporan jarkom network troubleshooting
 
fungsi konsumsi - matematika ekonomi
fungsi konsumsi - matematika ekonomifungsi konsumsi - matematika ekonomi
fungsi konsumsi - matematika ekonomi
 
impementasi nts, nslookup, netstat,ipconfig,dns
 impementasi nts, nslookup, netstat,ipconfig,dns impementasi nts, nslookup, netstat,ipconfig,dns
impementasi nts, nslookup, netstat,ipconfig,dns
 
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGANILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA DAN LINGKUNGAN
 
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIRELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
 
Rencana bisnis futsal- Manajemen bisnis
Rencana bisnis futsal- Manajemen bisnisRencana bisnis futsal- Manajemen bisnis
Rencana bisnis futsal- Manajemen bisnis
 
Karangan argumentasi
Karangan argumentasiKarangan argumentasi
Karangan argumentasi
 
Laporan Praktikum Algoritma
Laporan Praktikum AlgoritmaLaporan Praktikum Algoritma
Laporan Praktikum Algoritma
 
CONVINCING THEM YOU’RE RIGHT FOR THE JOB
CONVINCING THEM YOU’RE RIGHT FOR THE JOBCONVINCING THEM YOU’RE RIGHT FOR THE JOB
CONVINCING THEM YOU’RE RIGHT FOR THE JOB
 
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahRingkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
 
manajemen sumber daya manusia K3
manajemen sumber daya manusia K3manajemen sumber daya manusia K3
manajemen sumber daya manusia K3
 
Sistem informasi manajemen pendidikan
Sistem informasi manajemen pendidikanSistem informasi manajemen pendidikan
Sistem informasi manajemen pendidikan
 
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01
 
Pengawasan keuangan negara
Pengawasan keuangan negaraPengawasan keuangan negara
Pengawasan keuangan negara
 

Recently uploaded

384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.pptsarassasha
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdfsonyaawitan
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxAprianiMy
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptDIGGIVIO2
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaIniiiHeru
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...buktifisikskp23
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )masqiqu340
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxZullaiqahNurhali2
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxrisyadmaulana1
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxZullaiqahNurhali2
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSStakasli
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FSMKTarunaJaya
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptxjannenapitupulu18
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdfTaufikTito
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 

Recently uploaded (20)

Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 

Laporan praktikum statistik deskriptif

  • 1. 1 ANALISIS REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA TERHADAP DATA PADA TIGA TEMPAT WISATA DI KOTA PALEMBANG Disusun Oleh : Nama : 1. Nelly Dahlia T (061540512351) 2. Sophia (061540512354) 3. Syamsul Anwar (061540512356) Kelas : 3 AP A Dosen : Bainil Yuliana, S.E., M.Si AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2016
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb. Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta memberikan kesehatan, kekuatan dan kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Statistik Deskriptif ini dengan baik. Laporan Praktikum Statistik Deskriptif ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan nilai Ujian Akhir Semester (UAS), dengan judul “ANALISIS REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA TERHADAP DATA PADA TIGA TEMPAT WISATA DI KOTA PALEMBANG”. Penulis sadar akan banyaknya kekurangan dalam penyusunan Laporan Praktikum Statistik Deskriptif ini. Penulis berharap Laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan bagi penulis sendiri pada khususnya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat serta lindunganNya kepada kita semua, Aamiin. Wassalamualaikum Wr.Wb. Palembang, Januari 2016 Penulis
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara mengumpulkan, merencanakan, menganalisis dan mempresentasikan data. Hal terseut membuat statistika sering disebut dengan ilmu yang berkenan dengan data. Statistika dibagi menjadi dua, yaitu Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data, misalnya dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah, mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah dipahami dan lebih bermakna. Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan prediksi observasi masa depan, atau membuat model regresi. Dalam materi Statistika Deskriptif, terdapat Regresi dan Korelasi. Regresi dan korelasi digunakan untuk mempelajari pola dan mengukur hubungan statistik antara dua atau lebih variabel. Sepanjang sejarah umat manusia,orang melakukan penelitian tentang ada tidaknya hubungan antara dua hal atau lebih, fenomena, kejadian atau lainnya termasuk untuk mengetahui pengaruh apa saja yang membuat orang untuk berwisata ke tiga tempat wisata di Kota Palembang. Oleh karena itu kami memilih tiga tempat wisata tersebut sebagai objek penelitian kami dalam laporan ini. Ada tidaknya pengaruh antara satu kejadian dengan kejadian yang lainnya. Karena itu untuk mempermudah dalam melakukan penghitungan suatu kejadian maka digunakan korelasi dan regresi dalam ilmu statistika. Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi / hubungan (Measures of association). Teknik ini berguna untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu. Regresi merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain .Dalam analisis regresi ,variabel yang mempengaruhi disebut independent variabel (variable bebas) dan variabel yang dipengaruhi disebut dependent variabel (variabel terikat). Oleh karena itu, setelah mendapatkan data yang cukup, kami membuat laporan praktikum statistik deskriptif dengan judul “Analisis Regresi dan Korelasi Sederhana Terhadap Data pada Tiga tempat Wisata di Kota Palembang”.
  • 4. 4 1.2 Tujuan Penulisan Berikut ini adalah beberapa tujuan penulisan makalah : 1. Untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh nilai UAS Statistika Deskriptif semester III. 2. Unutk mengelola data yang kami miliki agar lebih bermakna dan dapat diambil kesimpulan. 3. Untuk mengimplementasikan materi Regrasi dan Korelasi terhadap data yang kami miliki. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di rumuskan sebuah permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan metode analisis Regresi dan Korelasi terhadap data ? 2. Apa pengaruh yang ditimbukan oleh variabel independent terhadap variabel dependent pada data yang ada ? 1.4 Metode Pengumpulan Data Dalam menyusun laporan ini kami menggunakan metode untuk memperoleh data atau informasi dalam menyelesaikan permasalahan. Metode yang dilakukan adalh sebagai berikut a. Studi Literatur merupakan metode yang kami lakukan untuk memperoleh data atau informasi dengan mengumpulkan, mempelajari, dan membaca berbagai referensi baik itu dari buku-buku, makalah, maupun internet. Dan berbagai sumber lainnya yang menunjang dalam penulisan laporan ini. b. Wawancara/ interview merupakan metode yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab serta diskusi dengan narasumber yang dianggap memiliki pengetahuan lebih atas permasalahan objek penelitian.
  • 5. 5 c. Kuisoner merupakan metode yang dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan jawaban yang relevan dengan laporan ini kepada 70 responden di masing-masing tempat wisata. 1.5 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam pembuatan Laporan Praktikum Statistik Deskriptif ini, yang menjadi tempat penelitian yaitu objek wisata Opi Water Fun, Museum SMB II dan Pulau Kemaro. Berikut ini adalah jadwal penelitian dan proses rencana pada kegiatan pembuatan laporan ini sebagai berikut : Tabel Jadwal Penelitian No Kegiatan Oktober 2015 November 2015 Desember 20145 Januari 2016 Minggu Minggu Minggu Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 Pengumpulan Data 2 Pengolahan Data 3 Penerapan metode analisa 6 Penyelesaian Laporan
  • 6. 6 BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1886. Galton menemukan adanya tendensi bahwa orang tua yang memiliki tubuh tinggi memiliki anak-anak yang tinggi, orang tua yang pendek memiliki anak-anak yang pendek pula. Kendati demikian. Ia mengamati bahwa ada kecenderungan tinggi anak cenderung bergerak menuju rata-rata tinggi populasi secara keseluruhan. Dengan kata lain, ketinggian anak yang amat tinggi atau orang tua yang amat pendek cenderung bergerak kearah rata-rata tinggi populasi. Inilah yang disebut hukum Golton mengenai regresi universal. Dalam bahasa galton, ia menyebutkan sebagai regresi menuju mediokritas. Hukum regresi semesta (law of universal regression) dari Galton diperkuat oleh temannya Karl Pearson, yang mengumpulkan lebih dari seribu catatan tinggi anggota kelompok keluarga. Ia menemukan bahwa rata-rata tinggi anak laki-laki kelompok ayah (yang) pendek lebih besar dari pada tinggi ayah mereka, jadi “mundurnya” (“regressing”) anak laki-laki yang tinggi maupun yang pendek serupa kea rah rata-rata tinggi semua laki-laki. Dengan kata lain Galton, ini adalah “kemunduran kearah sedang”. Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan satu variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independent (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/ atau memprediksi rata-rata populasi atau niiai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabe! independen yang diketahui. Pusat perhatian adalah pada upaya menjelaskan dan mengevalusi hubungan antara suatu variabel dengan satu atau lebih variabel independen. Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien regresi untuk masing-masing variabel independent. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependent 2.1.1 Persamaan Regresi Linier dari Y terhadap X Persamaan regresi linier dari Y terhadap X dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b X
  • 7. 7 Keterangan : Y = nilai yang diukur/dihitung pada variabel tidak bebas x = nilai tertentu dari variabel bebas a = intersep/perpotongan garis regresi dengan sumbu y b = koefisien regresi /kemiringan dari garis regresi/untuk mengukur kenaikan atau penurunan y untuk setiap perubahan satu-satuan x /untuk mengukur besarnya pengaruh x terhadap y kalau x naik satu unit. Untuk memudahkan perhitungan analisis regresi berikut ini rumusnya : 2.2 Pengertian Korelasi Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel. Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel. Dalam SPSS ada tiga metode korelasi sederhana (bivariate correlation) diantaranya Pearson Correlation, Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation. Pearson Correlation digunakan untuk data berskala interval atau rasio, sedangkan Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation lebih cocok untuk data berskala ordinal. Dalam korelasi sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis, karena kedua variabel mempunyai hubungan linear yang sempurna. Artinya variabel X mempengaruhi variabel Y secara sempurna. Jika korelasi sama dengan nol (0), maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut. Dalam korelasi sebenarnya tidak dikenal istilah variabel bebas dan
  • 8. 8 variabel tergantung. Biasanya dalam penghitungan digunakan simbol X untuk variabel pertama dan Y untuk variabel kedua. Dalam contoh hubungan antara variabel remunerasi dengan kepuasan kerja, maka variabel remunerasi merupakan variabel X dan kepuasan kerja merupakan variabel Y. Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel. Berikut ini adalah daftar Koefisien korelasi : 0 - 0,20 = sangat rendah (hampir tidak ada hubungan) 0,21-0,40 = korelasi yang rendah 0,41-0,60 = korelasi sedang 0,61-0,80 = cukup tinggi 0,81-1,00 = korelasi tinggi 2.3 Determinasi Koefesien diterminasi dengan Variabel r2 merupakan proporsi variabilitas dalam suatu data yang dihitung didasarkan pada model variable. Definisi berikutnya menyebutkan bahwa r2 merupakan rasio variabilitas nilai-nilai yang dibuat model dengan variabilitas nilai data asli. Secara umum r2 digunakan sebagai informasi mengenai kecocokan suatu model. Dalam
  • 9. 9 regresi r2 ini dijadikan sebagai pengukuran seberapa baik garis regresi mendekati nilai data asli yang dibuat model. Jika r2 sama dengan 1, maka angka tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan data secara sempurna. Interpretasi lain ialah bahwa r2 diartikan sebagai proporsi variasi tanggapan yang diterangkan oleh regresor (variable bebas / X) dalam model. Dengan demikian, jika r2 = 1 akan mempunyai arti bahwa model yang sesuai menerangkan semua variabilitas dalam variable Y. jika r2 = 0 akan mempunyai arti bahwa tidak ada hubungan antara regresor (X) dengan ariable Y. Dalam kasus misalnya jika r2 = 0,8 mempunyai arti bahwa sebesar 80% variasi dari ariable Y (ariable tergantung / response) dapat diterangkan dengan ariable X (ariable bebas / explanatory); sedang sisanya 0,2 dipengaruhi oleh ariable-variabel yang tidak diketahui atau variabilitas yang inheren. (Rumus untuk menghitung koefesien determinasi (KD) adalah KD = r2 x 100%) Variabilitas mempunyai makna penyebaran / distribusi seperangkat nilai-nilai tertentu. Dengan menggunakan bahasa umum, pengaruh ariable X terhadap Y adalah sebesar 80%; sedang sisanya 20% dipengaruhi oleh ariab lain. 2.4 Scatter Diagram (Diagram Pencar) Digram scatter adalah salah satu alat dari QC seven tools ( 7 alat pengendalian kualitas ) yang berfungsi untuk melakukan pengujian seberapa kuatnya hubungan dua variabel serta menentukan dari dua variabel tersebut apakah hubungan positip ataupun tidak ada hubungan sama sekali. jenis hubungan Scatter diagram sangat berguna untuk mendeteksi korelasi (hubungan) antara dua variable (faktor), sekaligus juga memperlihatkan tingkat hubungantersebut (kuat atau lemah). Diagram scatter juga menjadi dasar pembuatan chart yang sering digunakan dalam peramalan. Pada pemanfaatannya, scatter diagram membutuhkan data berpasangan sebagai bahan baku analisisnya, yaitu sekumpulan nilai x sebagai faktor yang independen berpasangan dengan sekumpulan nilai y sebagai faktor dependen. Artinya, bahwa setiap nilai x yang didapatkan memberi dampak pada nilai y. Contohnya : Diperoleh data bahwa ada hubungan antara banyaknya komplain(x)denganjumlah retur barang (y) : x= 5y =50 eks.x =10y= 120eks.x =12y= 150eks. dst. Melalui penggambaran data tersebut dalam scatter diagram, akan dapat dilakukan analisa lebih lanjut, sejauh mana antara faktor x dan y memiliki korelasi, yang dalam hal ini direpresentasikan sebagai nilai r (rho), yaitu nilai yang menunjukkan tingkat keeratan hubungan antar faktor tersebut. Dikatakan keduafaktorituberhubungansangateratbilanilairhomendekatiangka+1.Di samping itu, juga akan dapat disimpulkan kecenderungan arah korelasitersebut (positif atau negatif). Korelasi memiliki kecenderungan positif bila setiap pertambahan faktor x menyebab-kan pertambahan faktor y,
  • 10. 10 sebaliknya kecenderungan negatif bila setiap pertambahan menyebabkan pengurangan faktor y. TujuanPenggunasnScatterDiagram a. Menguji bagaimana kuatnya hubungan antara dua variabel b. Menentukan jenis hubungan dari dua variabel itu, apakah positif, negatif dan tidak ada hubungan FungsiDiagramPencar Scatter diagram merupakan alat interpretasi data yang akan digunakan untuk : a. Menguji seberapa kuat hubungan antara dua variable (misalnya, hubungan antara biaya iklan dengan penjualan, lama pengalaman dengan kinerja karyawan, dll.) b. Memastikan firasat akan hubungan sebab-akibat langsung antara jenis-jenis variabel. c. Menentukanjenishubungan(positif,negatif,dll.)
  • 11. 11 BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini kami menyajikan data yang kami kumpulkan melalui kuisoner yang telah diberikan kepada masing-masing 70 responden di tiga tempat wisata Kota Palembang yaitu Opi Water Fun, Pulau Kemaro dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. Penyajian data kami tuangkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, dan grafik batang beserta analisis dari data tersebut. 3.1 Analisis dan Kesimpulan tentang Usia Pengunjung tiga tempat wisata di Kota Palembang dengan Tabel Distribusi Frekuensi 3.1.1 Analisis Usia Pengunjung di Opi Water Fun Berikut ini adalah tabel dan grafiknya : Tabel Distribusi Frekuensi Data Usia Pengunjung Opi Water Fun GRAFIK USIA PENGUNJUNG OPI WATER FUN Interval Usia Frekuensi 6-10 21 11-15 18 16 - 20 15 21 - 25 3 26 - 30 6 31 - 35 4 36 - 40 3 Jumlah 70
  • 12. 12 Analisis : Berdasarkan tabel dan grafik di atas usia pengunjung dibagi dalam 7 interval dengan panjang interval sebanyak 5. - Pengunjung usia 6 – 10 tahun sebanyak 21 orang - Pengunjung usia 11 – 15 tahun sebanyak 18 orang - Pengunjung usia 16 – 20 tahun sebanyak 15 orang - Pengunjung usia 21 – 25 tahun sebanyak 3 orang - Pengunjung usia 26 – 30 tahun sebanyak 6 orang - Pengunjung usia 31 – 35 tahun sebanyak 4 orang - Pengunjung usia 36 – 40 tahun sebanyak 3 orang Jadi usia pengunjung terbanyak di Opi Water Fun adalah pengunjung usia 6 – 10 tahun yaitu sebanyak 21 orang. Artinya mayoritas pengunjung tempat wisata Opi Water adalah anak-anak usia Sekolah Dasar. 3.1.2 Analisis Usia Pengunjung di Pulau Kemaro Berikut ini adalah tabel dan grafiknya : Tabel Distribusi Frekuensi Data Usia Pengunjung Pulau Kemaro GRAFIK USIA PENGUNJUNG PULAU KEMARO Interval Usia Frekuensi 12-15 8 16 - 19 20 20 - 23 15 24 - 27 9 28 - 31 8 32 - 35 7 36 - 39 3 Jumlah 70
  • 13. 13 Analisis : Berdasarkan tabel dan grafik di atas usia pengunjung dibagi dalam 7 interval dengan panjang interval sebanyak 4. - Pengunjung usia 12 – 15 tahun sebanyak 8 orang - Pengunjung usia 16 – 19 tahun sebanyak 20 orang - Pengunjung usia 20 – 23 tahun sebanyak 15 orang - Pengunjung usia 24 – 27 tahun sebanyak 9 orang - Pengunjung usia 28 – 31 tahun sebanyak 8 orang - Pengunjung usia 32 – 35 tahun sebanyak 7 orang - Pengunjung usia 36 – 39 tahun sebanyak 3 orang Jadi usia pengunjung terbanyak di Pulau Kemaro adalah pengunjung usia 16 – 19 tahun yaitu sebanyak 20 orang. Artinya mayoritas pengunjung tempat wisata Pulau Kemaro adalah remaja dan dewasa misalnya pelajar dan mahasiswa. 3.1.3 Analisis Usia Pengunjung di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Beikut ini adalah tabel dan grafiknya : Tabel Distribusi Frekuensi Data Usia Pengunjung Museum SMB II GRAFIK USIA PENGUNJUNG MUSEUM SMB II Interval Frekuensi 8-12 18 13 - 17 25 18 - 22 17 23 - 27 5 28 - 32 1 33 - 37 2 38 - 44 2 Jumlah 70
  • 14. 14 Analisis : Berdasarkan tabel dan grafik di atas usia pengunjung dibagi dalam 7 interval dengan panjang interval sebanyak 5. - Pengunjung usia 8 – 12 tahun sebanyak 18 orang - Pengunjung usia 13 – 17 tahun sebanyak 25 orang - Pengunjung usia 18 – 22 tahun sebanyak 17 orang - Pengunjung usia 23 – 27 tahun sebanyak 5 orang - Pengunjung usia 28 – 32 tahun sebanyak 1 orang - Pengunjung usia 33 – 37 tahun sebanyak 2 orang - Pengunjung usia 38 – 44 tahun sebanyak 2 orang Jadi usia pengunjung terbanyak di Museum SMB II adalah pengunjung usia 13 – 17 tahun yaitu 25 orang. Artinya mayoritas pengunjung tempat wisata Museum SMB II adalah Remaja. Berdasarkan analisis usia pengunjung di tiga tempat wisata Kota Palembang dapat ditarik kesimpulan bahwa usia pengunjung di tiga tempat wisata tersebut sangat beragam. Pada tempat wisata Opi Water Fun usia mayoritas pengunjungnya adalah 6-10 tahun, artinya tempat wisata tersebut adalah tempat wisata yang mayoritas pengunjungnya adalah anak-anak karena di sana mereka bisa berenang sambil bermain air bersama teman ataupun keluarga. Pada tempat wisata Pulau Kemaro usia mayoritas pengunjungnya adalah usia 16-19 tahun, artinya tempat wisata tersebut adalah tempat wisata yang mayoritas pengunjungnya adalah remaja dan dewasa karena di sana mereka dapat mengeksplor sejarah, keindahan bangunan yang ada di Pulau Kemaro. Pada tempat wisata Museum SMB II usia mayoritas pengunjungnya adalah usia 13-17 tahun, artinya tempat wisata tersebut adalah tempat wisata yang mayoritas pengunjungnya adalah remaja usia sekolah, karena di sana mereka dapat belajar sejarah kota Palembang yang merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah mereka.
  • 15. 15 Jawaban OpiWaterFun PulauKemaro MusiumSMBII 1 49 22 54 2 21 48 16 Jumlah 70 70 70 3.1.4 Analisis dan Kesimpulan tentang Jangkauan Lokasi Pengunjung tiga tempat wisata di Kota Palembang. Berdasarkan dari pertanyaan kuisoner “Apakah lokasi wisata ini mudah dijangkau”. Berikut ini adalah tabel dan grafiknya : Tabel Distribusi Frekuensi Data Jangkauan Lokasi tiga Tempat Wisata Palembang Keterangan Jawaban 1 : Ya 2 : Tidak GRAFIK JANGKAUAN LOKASI WISATA Analisis : Berdasarkan tabel dan grafik maka : - Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Ya‟ sebanyak 49 orang - Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Tidak‟ sebanyak 21 orang - Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Ya‟ sebanyak 22 orang - Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Tidak‟ sebanyak 48 orang - Pengunjung Museum SMB II yang menjawab „Ya‟ sebanyak 54 orang - Pengunjung Museum SMB II yang menjawab „Tidak‟ sebanyak 16 orang
  • 16. 16 Jawaban OpiWater Fun PulauKemaro MusiumSMB II 1 1 3 2 2 18 20 30 3 37 24 27 4 14 23 11 Jumlah 70 70 70 Pengunjung Opi Water Fun lebih banyak menjawab „Ya‟ dengan selisih 28 orang. Pengunjung Museum SMB II lebih banyak menjawab „Ya‟ dengan selisih 38 orang. Sedangkan pengunjung Pulau Kemaro lebih banyak menjawab „Tidak‟ dengan selisih 16 orang. Kesimpulan : Berdasarkan analisis di atas Lokasi wisata yang paling mudah di jangkau adalah wisata Museum SMB II ini dikarenakan lokasinya berada di pusat kota Palembang dan mudah diakses dari mana saja Lokasi Wisata Opi Water Fun juga mudah dijangkau karena hanya selisih 9 responden. Sedangkan lokasi wisata Pulau Kemaro menjadi tempat wisata yang lokasinya paling tidak mudah dijangkau, hal ini mungkin dikarenakan untuk sampai ke tempat tersebut pengunjung harus menggunakan transportasi air seperti speed boat atau „ketek‟ karena lokasinya berada di tengah sungai Musi. 3.1.5 Analisis dan Kesimpulan mengenai Pelayanan pada tiga tempat wisata di Kota Palembang. Berdasarkan dari pertanyaan kuisoner “Bagaimana pendapatmu tentang pelayanan di tempat ini?”. Berikut ini adalah tabel dan grafiknya : Tabel Distribusi Frekuensi Data Jangkauan Lokasi 3 Tempat Wisata Palembang Keterangan Jawaban: 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik 4 : Sangat Baik GRAFIK PELAYANAN TEMPAT WISATA
  • 17. 17 Jawaban OpiWater Fun PulauKemaro MusiumSMBII 1 2 2 2 2 13 13 23 3 45 43 37 4 10 12 8 Jumlah 70 70 70 Analisis : Berdasarkan tabel dan grafik maka : - Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Kurang‟ sebanyak 1 orang - Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Kurang‟ sebanyak 3 orang - Pengunjung Museum SMB yang menjawab „Kurang‟ sebanyak 2 orang - Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Cukup‟ sebanyak 18 orang - Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Cukup‟ sebanyak 20 orang - Pengunjung Museum SMB yang menjawab „Cukup‟ sebanyak 30 orang - Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Baik‟ sebanyak 37 orang - Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Baik‟ sebanyak 24 orang - Pengunjung Museum SMB II yang menjawab „Baik‟ sebanyak 27 orang - Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Sangat Baik‟ sebanyak14 orang - Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Sangat Baik‟ sebanyak 23 orang - Pengunjung Museum SMB II yang menjawab „Sangat Baik‟ sebanyak 11 orang Pengunjung Opi Water Fun lebih banyak menjawab bahwa pelayanan di sana Baik, begitu juga dengan pengunjung Pulau Kemaro, sebaliknya pengunjung Museum SMB II menjawab bahwa pelayanan di sana Cukup. Kesimpulan : Berdasarkan analisis bisa diambil kesimpulan bahwa pelayanan di Opi Water Fun paling Baik dibandingkan dengan Pulau Kemaro dan Museum SMB II. Sedangkan Museum SMB II menjadi tempat wista yang pelayanan Cukup. 3.1.6 Analisis dan Kesimpulan mengenai Fasilitas pada tiga tempat wisata di Kota Palembang. Berdasarkan dari pertanyaan kuisoner “Bagaimana pendapatmu tentang fasilitas di tempat ini?”. Berikut ini adalah tabel dan grafiknya : Tabel Distribusi Frekuensi Data Jangkauan Lokasi 3 Tempat Wisata Palembang Keterangan Jawaban: 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik 4 : Sangat Baik
  • 18. 18 Analisis : Berdasarkan tabel dan grafik maka : - Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Kurang‟ sebanyak 2 orang - Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Kurang‟ sebanyak 2 orang - Pengunjung Museum SMB yang menjawab „Kurang‟ sebanyak 2 orang - Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Cukup‟ sebanyak 13 orang - Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Cukup‟ sebanyak 13 orang - Pengunjung Museum SMB yang menjawab „Cukup‟ sebanyak 23 orang - Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Baik‟ sebanyak 45 orang - Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Baik‟ sebanyak 43 orang - Pengunjung Museum SMB II yang menjawab „Baik‟ sebanyak 37 orang - Pengunjung Opi Water Fun yang menjawab „Sangat Baik‟ sebanyak10 orang - Pengunjung Pulau Kemaro yang menjawab „Sangat Baik‟ sebanyak 12 orang - Pengunjung Museum SMB II yang menjawab „Sangat Baik‟ sebanyak 8 orang Pengunjung Opi Water Fun lebih banyak menjawab bahwa pelayanan di sana Baik, pengunjung Pulau Kemaro lebih banyak menjawab bahwa pelayanan di sana Sangat Baik , pengunjung Museum SMB II menjawab bahwa pelayanan di sana baik.
  • 19. 19 Jawaban Opi Water Fun Pulau Kemaro Musium SMB II 1 35 39 21 2 20 22 25 3 11 2 19 4 4 7 5 Jumlah 70 70 70 Kesimpulan : Berdasarkan analisis bisa diambil kesimpulan bahwa fasilitas di Pulau Kemaro paling Baik dibandingkan dengan Opi water fun dan Museum SMB II. Sedangkan Museum SMB II menjadi tempat wista yang pelayanan Cukup. Pulau kemaro memiliki fasilitas yang paling baik karena di sana telah menyediakan fasilitas berupa sarana umum seperti toilet tempat beristirahat dan tempat ibadah yang lengkap bagi masyarakat tionghoa. Selain menjadi tempat wisata, Pulau Kemaro juga sebagai tempat ibadah bagi masyarakat tionghoa karena di sana terdapat kuil dan fasilitas lainnya yang mendukung kegiatan peribadatan mereka. 3.1.7 Analisis dan Kesimpulan mengenai Intensitas Berwisata pada tiga tempat wisata di Kota Palembang. Berdasarkan dari pertanyaan kuisoner “Sudah berapa kali kamu ke tempat ini? ”. Berikut ini adalah tabel dan grafiknya : Keterangan Jawaban: 1 : Satu Kali 2 : Dua Kali 3 : > Tiga Kali 4 : Pertama Kali
  • 20. 20 Analisis : Berdasarkan tabel dan grafik maka : - Pengunjung Opi Water Fun yang sudah satu kali sebelumnya berwisata di sana sebanyak 35 orang - Pengunjung Opi Water Fun yang sudah dua kali sebelumnya berwisata di sana sebanyak 20 orang - Pengunjung Opi Water Fun yang sudah lebih dari dua kali sebelumnya berwisata di sana sebanyak 11 orang - Pengunjung Opi Water Fun yang baru pertama kali berwisata di sana sebanyak 4 orang - Pengunjung Pulau Kemaro yang sudah satu kali sebelumnya berwisata di sana sebanyak 39 orang - Pengunjung Pulau Kemaro yang sudah dua kali sebelumnya berwisata di sana sebanyak 22 orang - Pengunjung Pulau Kemaro yang sudah lebih dari dua kali sebelumnya berwisata di sana sebanyak 2 orang - Pengunjung Pulau Kemaro yang baru pertama kali berwisata di sana sebanyak 7 orang - Pengunjung Museum SMB II yang sudah satu kali sebelumnya berwisata di sana sebanyak 21 orang - Pengunjung Museum SMB II yang sudah dua kali sebelumnya berwisata di sana sebanyak 25 orang - Pengunjung Museum SMB II yang sudah lebih dari dua kali sebelumnya berwisata di sana sebanyak 19 orang - Pengunjung Museum SMB II yang baru pertama kali berwisata di sana sebanyak 5 orang Pengunjung Opi Water Fun lebih banyak menyatakan sudah satu kali sebelumnya berwisata di sana, pengunjung Pulau Kemaro lebih banyak menyatakan sudah satu kali sebelumnya berwisata di sana, sedangkan pengunjung Museum SMB II lebih banyak menyatakan sudah lebih dari dua kali sebelumnya berwisata di sana. Kesimpulan :
  • 21. 21 Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa tempat wisata SMB II menjadi tempat wisata yang paling sering dikunjungi, karena mayoritas pengunjungnya adalah mahasiswa dan pelajar yang banyak memkbutuhkan informasi mengenai sejarah kota Palembang, selain itu juga karena lokasinya yang mudah di jangkau membuat tempat ini sering dijadikan tempat wisata khususnya wisata sejarah. Pada tempat wisata Opi Water Fun pengunjung lebih banyak menyatakan bahwa mereka sudah satu kali sebelumnya berwisata ke sana, artinya mereka kembali berwisata ke sana karena fasilitas dan pelayanannya baik. Pada tempat wisata Pulau Kemaro pengunjung lebih banyak menyatakan bahwa mereka sudah satu kali sebelumnya berwisata ke sana, artinya mereka kembali berwisata untuk kedua kalinya dengan berbagai tujuan misalnya hanya untuk berfoto maupun beribadah untuk orang tionghoa. 3.2 Analisa Regresi dan Kolerasi Sederhana Pada bab ini kami akan mengolah data yang kami miliki untuk mencari korelasi di antara data yang ada. Dalam menentukan korelasi kami menggunakan metode penghitungan regresi kolerasi antara nilai X atau variabel independent dan nilai Y atau variabel dependent. Variabel independent terdiri dari data lokasi wisata, pelayanan, fasilitas dan biaya wisata, sedangkan variabel dependent terdiri atas intensitas berwisata. 3.2.1 Korelasi, Koefisien Determinasi dan Persamaan Regresi antara Lokasi Tempat Wisata dan Intensitas Berwisata Diketahui : Ditanya : Korelasi (r) , Koefisien Determinasi (r2 ) dan Persamaan Regresi Tempat Lokasi(x) Intensitas berwisata (y) x 2 y 2 x(y) OPI Water Fun 49 11 2401 121 539 PulauKemaro 22 2 484 4 44 MusiumSMB II 54 19 2916 361 1026 Jumlah 125 32 5801 486 1609
  • 22. 22 Penyelesaian : a. Korelasi r = ( ) ( )( ) √* ( ) ( ) + * ( ) ( ) + = ( ) ( )( ) √* ( ) ( ) + * ( ) ( ) + = √( )( ) = √( ) ( ) = = 0.941 b. Koefisien Determinasi r2 = r x r = 0.941 x 0.941 = 0.885 x100% = 88,5% c. Persamaan Regresi Y = a + bx b = ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) = ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) = = = 0.4651 a = ( ) ( ) = ( )
  • 23. 23 = = - 87125 Y = -87125 + 0.4651x Kesimpulan : a. Nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0.941. Hal ini berarti adanya hubungan positif antara lokasi tempat wisata dengan intensitas berwisata, dan jika dilihat dari nilai korelasi hubungan variabel atau hubungan antara kedua variabel tersebut termasuk kategori tinggi atau sangat kuat/erat. Dengan demikian berarti lokasi tempat wisata memiliki hubungan kuat/erat terhadap kenaikan intensitas berwisata b. Nilai koefisien determinasi sebesar 0.885. Hal ini menunjukkan kemampuan variabel lokasi tempat wisata mempengaruhi variabel intensitas berwisata sebesar 88,5%, sedangkan sisanya sebesar 11,5% dipengaruhi oleh faktor lain. c. Y = -87125 + 0.4651x - Koefisien regresi sebesar 0.4651, berarti lokasi tempat wisata mempunyai hubungan positif atau searah dengan intensitas berwisata, karena koefisien regresi bernilai positif. Setiap peningkatan 1 satuan lokasi tempat wisata maka akan berpengaruh terhadap peningkatan intensitas berwisata sebesar 0.4651 satuan. Begitu juga sebaliknya setiap penurunan sebesar 1 satuan akan berpengaruh terhadap penurunan intensitas berwisata sebesar 0.4651 satuan.
  • 24. 24 3.2.2. Korelasi, Koefisien Determinasi dan Persamaan Regresi antara Pelayanan Tempat Wisata dan Intensitas Berwisata Diketahui : Ditanya : Korelasi (r) , Koefisien Determinasi (r2 ) dan Persamaan Regresi Penyelesaian : a. Korelasi r = ( ) ( )( ) √* ( ) ( ) + * ( ) ( ) + = ( ) ( )( ) √* ( ) ( ) + * ( ) ( ) + = √( )( ) = √( ) ( ) = = 0.253 b. Koefisien Determinasi r2 = r x r = 0.253 x 0.253 = 0,064 x100% = 6,41% c. Persamaan Regresi Y = a + bx Tempat Pelayanan (x) Intensitas berwisata (y) x 2 y 2 x (y) OPI Water Fun 37 11 1369 121 407 Pulau Kemaro 24 2 576 4 48 MusiumSMB II 27 19 729 361 513 Jumlah 88 32 2674 486 968
  • 25. 25 b = ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) = ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) = = = 0.3165 a = ( ) ( ) = ( ) = = 1.382 Y = 1.382 + 0.3165x Kesimpulan : a. Nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0.253. Hal ini berarti adanya hubungan positif antara pelayanan tempat wisata dengan intensitas berwisata, dan jika dilihat dari nilai korelasi hubungan variabel atau hubungan antara kedua variabel tersebut termasuk kategori rendah/sangat lemah Dengan demikian berarti pelayanan tempat wisata memiliki hubungan sangat lemah terhadap kenaikan intensitas berwisata b. Nilai koefisien determinasi sebesar 0.0641. Hal ini menunjukkan kemampuan variabel pelayanan tempat wisata mempengaruhi variabel intensitas berwisata sebesar 6,41%, sedangkan sisanya sebesar 93,59% dipengaruhi oleh faktor lain. c. Y = 1.382 + 0.3165x - Koefisien regresi sebesar 0.3165, berarti pelayanan tempat wisata mempunyai hubungan positif atau searah dengan intensitas berwisata, karena koefisien regresi bernilai positif. Setiap peningkatan 1 satuan kualitas pelayanan maka akan
  • 26. 26 berpengaruh terhadap peningkatan intensitas berwisata sebesar 0.3165 satuan. Begitu juga sebaliknya setiap penurunan kualitas pelayanan sebesar 1 satuan akan berpengaruh terhadap penurunan intensitas berwisata sebesar 0.3165 satuan. 3.2.3. Korelasi, Koefisien Determinasi dan Persamaan Regresi antara Fasilitas Tempat Wisata dan Intensitas Berwisata Tempat Fasilitas (x) Intensitas berwisata (y) x2 y2 x (y) OPI Water Fun 45 11 2025 121 495 Pulau Kemaro 43 2 1849 4 86 Museum SMB II 37 19 1369 361 703 Jumlah 125 32 5243 486 1284 Diketahui : Ditanya : Korelasi (r) , Koefisien Determinasi (r2 ) dan Persamaan Regresi Penyelesaian : a. Korelasi r = ( ) ( )( ) √* ( ) ( ) + * ( ) ( ) +
  • 27. 27 = ( ) ( )( ) √* ( ) ( ) + * ( ) ( ) + = √( )( ) = √( ) ( ) = = - 0.696 b. Koefisien Determinasi r2 = r x r = 0.696 x 0.696 = 0,484 x100% = 48,4% c. Persamaan Regresi Y = a + bx b = ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) = ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) = = = -1,423 a = ( ) ( ) = ( ) ( ) = ( ) = 69,95 Y = 69,95 – 1,423x
  • 28. 28 Kesimpulan : a. Nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar -0.696. Hal ini berarti adanya hubungan negatif antara fasilitas tempat wisata dengan intensitas berwisata, dan jika dilihat dari nilai korelasi hubungan variabel atau hubungan antara kedua variabel tersebut termasuk kategori cukup tinggi . Dengan demikian berarti fasilitas tempat wisata memiliki hubungan cukup tinggi terhadap kenaikan intensitas berwisata b. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,484. Hal ini menunjukkan kemampuan variabel fasilitas tempat wisata mempengaruhi variabel intensitas berwisata sebesar 48,40%, sedangkan sisanya sebesar 51,6% dipengaruhi oleh faktor lain. c. Y = 69,95 – 1,423x - Koefisien regresi sebesar -1,423 , berarti fasilitas tempat wisata mempunyai hubungan negatif dengan intensitas berwisata, karena koefisien regresi bernilai negatif. Setiap peningkatan 1 satuan kualitas fasilitas maka akan berpengaruh terhadap peningkatan intensitas berwisata sebesar -1,423 satuan. Begitu juga sebaliknya setiap penurunan kualitas fasilitas sebesar 1 satuan akan berpengaruh terhadap penurunan intensitas berwisata sebesar -1,423 satuan.
  • 29. 29 3.2.4. Korelasi, Koefisien Determinasi dan Persamaan Regresi antara Biaya ke Tempat Wisata dan Intensitas Berwisata Tempat Biaya (x) Intensitas berwisata (y) x2 y2 x (y) OPI Water Fun 55000 11 3.025.000.000 121 605.000 Pulau Kemaro 150000 2 22.500.000.000 4 300.000 Museum SMB II 5000 19 25.000.000 361 95.000 Jumlah 210000 32 25.550.000.000 486 1.000.000 Biaya tersebut merupakan asumsi biaya yang kami hitung berdasarkan biaya rata-rata yang dibutuhkan responden untuk berwisata Diketahui : Ditanya : Korelasi (r) , Koefisien Determinasi (r2 ) dan Persamaan Regresi Penyelesaian : a. Korelasi r = ( ) ( )( ) √* ( ) ( ) + * ( ) ( ) + = ( ) ( )( ) √* ( ) ( ) + * ( ) ( ) + = √( )( ) = √( )( ) = = 0.989 b. Koefisien Determinasi r2 = r x r = 0.989 x 0.989 = 0,978 c. Persamaan Regresi Y = a + bx
  • 30. 30 b = ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) = ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) = = = -0,0001 a = ( ) ( ) = ( ) ( ) = ( ) = 18,66 Y = -0.0001 + 18,66x Kesimpulan : a. Nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar -0.989. Hal ini berarti adanya hubungan negatif antara biaya ke tempat wisata dengan intensitas berwisata, dan jika dilihat dari nilai korelasi hubungan variabel atau hubungan antara kedua variabel tersebut termasuk kategori sangat tinggi . Dengan demikian berarti biaya ke tempat wisata memiliki hubungan sangat tinggi terhadap kenaikan intensitas berwisata b. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,978. Hal ini menunjukkan kemampuan variabel fasilitas tempat wisata mempengaruhi variabel intensitas berwisata sebesar 97,8%, sedangkan sisanya sebesar 2,2% dipengaruhi oleh faktor lain. c. Y = -0.0001 + 18,66x - Koefisien regresi sebesar 18,66 , berarti biaya ke tempat wisata mempunyai hubungan positif dengan intensitas berwisata, karena koefisien regresi bernilai positif. Setiap peningkatan 1 satuan maka akan berpengaruh terhadap peningkatan intensitas berwisata sebesar 18,66 satuan. Begitu juga sebaliknya setiap penurunan sebesar 1
  • 31. 31 satuan akan berpengaruh terhadap penurunan intensitas berwisata sebesar 18,66 satuan. 3.3 Analisa Kolerasi Sederhana dengan menggunakan SPSS Setelah melakukan perhitungan manual terhadap nilai korelasi, kami akan menunjukkan hasil perhitungan dengan menggunkaan SPSS yang telah kami pelajari saat di Diploma III. Data Kusioner Objek Wisata Kota Palembang ( Opi Water Fun, Pulau Kemaro, dan Museum SMB II ). Proses uji korelasi:  Buatlah data di atas  Klik Analyze
  • 32. 32  Klik correlate, pilih bivariate, maka akan muncul kotak dialog untuk mendaftar pasangan variabel yang akan dicari koefisien korelasinya. Terdapat 3 pilihan pada kotak correlation coeficients, yakni:  Person: untuk melakukan analisis k orelasi dengan metode person product moment  Kendall‟s tau-b: digunakan untuk melakukan analisis korelasi non-parametrik dari metode kendall, yaitu ukuran asosiasi dari variabel bersifat ordinal.  Spearman: digunakan untuk melakukan analisis korelasi non-parametrik dengan koefisien korelasi spearman. Korelasi ini juga sangat cocok untuk data yang bersifat ordinal  Klik variabel “lokasi”, “pelayanan”, “fasilitas”, “biaya_asumsi” dan “intensitas”, lalu masukkan ke kotak variable(s) dengan mengklik panah ►  Klik Pearson dan Speearman  Klik Options, pilih Means and Standard Deviation  Klik Continue  Klik OK Analisis hasil : Bagian I Analisis : Pada bagian ini merupakan hasil pilihan options. Dimana terdapat nilai rata-rata (mean) dari keempat variabel, nilai std. Deviation dengan jumlah sample (N)
  • 33. 33 Bagian II Analisis : Pada bagian ini dikemukakan hasil perhitungan koefisien korelasi (r) untuk semua variabel yang dimasukkan dalam perhitungan. Dan dapat membaca satu persatu hubungan/korelasi tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS, didapatkan : a. Korelasi Antara variabel Lokasi dan Intesitas Berdasarkan perhitungan diatas, koefisien korelasi (r) antara variabel lokasi dan intensitas sebesar 0,941. Berarti kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang kuat ( korelasi sangat kuat/erat) dan bentuk hubungannya adalah linier positif. b. Korelasi Antara variabel Pelayanan dan Intesitas Berdasarkan perhitungan diatas, koefisien korelasi (r) antara variabel pelayanan dan intensitas sebesar 0,253. Berarti kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang lemah ( korelasi lemah) dan bentuk hubungannya adalah linier positif.
  • 34. 34 c. Korelasi Antara variabel Fasilitas dan Intesitas Berdasarkan perhitungan diatas, koefisien korelasi (r) antara variabel fasilitas dan intensitas sebesar -0,697. Berarti kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang sedang ( korelasi sedang) dan bentuk hubungannya adalah linier negatif. d. Korelasi Antara variabel Biaya_asumsi dan Intesitas Berdasarkan perhitungan diatas, koefisien korelasi (r) antara variabel biaya_asumsi dan intensitas sebesar 1. Berarti kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang kuat ( korelasi kuat/erat) dan bentuk hubungannya adalah linier negatif, karena jika biaya ke tempat wisata naik/mahal maka intensitas berwisata akan menurun.
  • 35. 35 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dari bab-bab sebelumnya tentang Regresi dan Korelasi Sederhana Pada Tiga tempat Wisata di Kota Palembang maka kami menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Data yang kami dapatkan dari tiga objek penelitian dapat diolah dan diterapkan metode regresi kerelasi sederhana. 2. Semua variabel yang terdiri atas nilai lokasi, pelayanan, fasilitas dan biaya di tiga tempat wisata memiliki korelasi dengan variabel terikat yaitu intensitas berwisata sebagai berikut : a. Korelasi lokasi dan intensitas berwisata sangat tinggi/kuat/erat b. Korelasi pelayanan dan intensitas berwisata cukup tinggi/sedang c. Korelasi fasilitas dan intensitas berwisata sangat lemah d. Korelasi biaya dan intensitas berwisata sangat tinggi/kuat/erat Jadi pengaruh terbesar dalam masyarakat memilih tempat berwisata adalah lokasi tempat wisata dan biaya berwisata 3. Semua perhitungan yang kami buat telah diuji cobakan dengan menggunakan SPSS 16.0 dengan hasil yang sama dengan perhitungan kami yang telah dilakukan secara manual dengan menggunakan rumus.
  • 36. 36 5.2 Saran Laporan yang kami buat belumlah sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan waktu. Adapun saran kami untuk laporan ini sebagai berikut : 1. Agar laporan ini semakin lengkap perlu dasar teori yang lebih banyak dari berbagai sumber 2. Laporan ini diharapkan dapat ditinjau kembali, dengan analisis dan perhitungan agar lebih bermanfaat 3. Laporan ini diharapkan dapat ditinjau kembali, dengan analisis dan perhitungan untuk hasil laporan dibuat lebih rapi dan terperinci.
  • 37. 37 DAFTAR PUSTAKA Hasan, Ikbal. 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito E. Walpole. R. Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1993. http://www.statistikian.com/2012/08/analisis-regresi-korelasi.html http://widipaker.blogspot.co.id/2012/12/korelasi-dan-regresi.html http://www.kompasiana.com/jokoade/regresi-dan-korelasi-dalam- statistik_54f6b123a333112f538b46b3 http://www.konsultanstatistik.com/2011/07/regresi-dan-korelasi.html
  • 38. 38
  • 39. 39