2. AGENDA
Sinkronus 3 JP
Detail Sesi
● Mulai Dari Diri
● Eksplorasi Konsep
● Ruang Kolaborasi
● Refleksi Ter5bimbing
Alur Sinkronus dan Asinkronus
Total JP : 8 JP ( 2 JP asinkronus dan 6 JP sinkronus)
(60 menit bimtek FSP/45 menit PKP)
Asinkronus 1 JP :
Digunakan peserta untuk membaca bahan materi mengenai
modul ajar dalam buku panduan
pembelajaran dan asesmen pada link berikut :
1. Link Panduan Pembelajaran dan Asesmen :
http://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-
content/uploads/2022/06/Panduan-Pembelajarn-dan-
Asesmen.pdf
2. Bagaimana menyiapkan pembelajaran kurikulum merdeka :
https://guru.kemdikbud.go.id/video-
inspirasi/playlists/video/?id=69&video=Xl4rwwe57ro
Sesi 1 Hari pertama
3. AGENDA
Sinkronus 3 JP
Detail Sesi
● Mulai Dari Diri
● Eksplorasi Konsep
● Demonstrasi Kontekstual
● Elaborasi Pemahaman
● Rencana Aksi Nyata
● Penutup
Asinkronus 1 JP :
Digunakan peserta untuk membaca bahan materi mengenai modul ajar dalam buku panduan
pembelajaran dan asesmen pada link berikut :
1. Mengembangkan rencana pembelajaran sesuai kesiapan murid :
https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/video/?id=69&video=w-
np0UBC4qs
2. Merencanakan pembelajaran yang berpusat pada murid:
https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/playlists/video/?id=69&video=lGoku9gGiS0
3. Bahan tambahan terkait tautan Menuju Pelatihan Mandiri Transisi PAUD - SD di PMM:
Topik I - Penguatan Transisi PAUD-SD di Awal Tahun Ajaran
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/32
4. Topik II - Penguatan Transisi PAUD-SD Melalui Pembelajaran
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/33
Sesi 2 Hari kedua
4. Tujuan Pembelajaran
o Peserta secara mandiri akan menggunakan
pembelajaran untuk memahami teknik memodifikasi
modul ajar
o Memahami kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran
o Menentukan teknik asesmen awal dan akhir
o Menentukan desain langkah kegiatan pembelajaran
yang sesuai pada modul ajar yang dimodifikasi.
o Menentukan media pembelajaran yang relevan
5. AGENDA
o Perkenalan
o Kesepakatan Kelas
o Mulai Dari Diri
o Eksplorasi Konsep
o Ruang Kolaborasi
o Demonstrasi Kontekstual
o Elaborasi Pemahaman
o Rencana Aksi Nyata
Agenda keseluruhan
6. SESI PEMBUKA
● Dipersilahkan untuk memperkenalkan diri dengan
menuliskan nama, instansi, asal daerah dan ciri khusus dari
Bapak/Ibu peserta.
● Untuk pola daring bisa menuliskan identitas di atas di room
chat.
● Berbagi perasaan dan semangat dengan memberikan
motivasi pada diri sendiri dan orang lain.
Sesi pembuka di awal kegiatan
8. Icebreaking
Siapkan 1 kertas dan pena untuk
menulis.
Ikuti instruksi pelatih. Gambarlah
apapun yang diinstruksikan oleh pelatih
pada kertas yang sudah di sediakan!
9. Icebreaking
Tebaklah apa yang dimaksud oleh pelatih berdasarkan
instruksi penjelasan singkat yang disampaikan.
Gambarlah perkiraan mengenai apa yang dimaksud
pelatih pada kertas yang sudah disediakan.
Instruksi :
- Dia adalah makhluk hidup
- Memiliki sepasang kaki yang jenjang
- Menyukai kegiatan di luar dan sangat aktif
- Pemarah, cerewet, penyayang.
Gambar apakah yang Bapak/Ibu buat?
Lalu gambar apa yang pelatih maksud?
Mengajak peserta untuk melakukan kegiatan permainan yang berhubungan
dengan materi yang dibahas.
10. Yang dimaksud adalah gambar INDUK AYAM
Berdasarkan 1 instruksi yang sama, namun mengapa ada banyak gambar
berbeda yang dibuat oleh peserta?
Hal tersebut karena adanya INSTRUKSI YANG KURANG JELAS yang
menyebabkan persepsi beragam dari peserta didik.
Begitu pula saat kita mengajar di kelas, apabila instruksi tidak jelas, maka
persepsi dari siswa akan beragam dan seringkali keluar dari pemahaman yang
dimaksud. Hal ini membuat tujuan pembelajaran sulit dicapai.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk membuat perencanaan pembelajaran yang
tepat, jelas, dan relevan.
Membuat modul ajar / RPP yang tepat adalah salah satu hal wajib yang harus
dilakukan oleh guru.
13. Mari diskusi!
1. Apakah Bapak dan Ibu memahami pentingnya dokumen perancangan
pembelajaran (RPP/Modul Ajar)?
2. Apakah perangkat pembelajaran yang selama ini disusun sudah
digunakan secara optimal sebagai penuntun arah kegiatan
pembelajaran?
3. Tantangan apa yang sering muncul dalam dalam menyiapkan/menulis
dokumen perancangan pembelajaran yang efektif, menarik, dan
berpusat pada siswa?
4. Usaha apa yang sudah Bapak dan Ibu lakukan untuk mengatasi
tantangan tersebut?
Memberikan pertanyaan pemantik untuk mengajak
peserta masuk ke bahasan yang akan didiskusikan.
Pertanyaan pemantik tersebut diantaranya :
15. 1. Mengapa modul ajar harus sederhana dan dapat memandu pembelajaran dengan efektif?
2. Bagaimana mengembangkan modul ajar yang sederhana namun efektif?
3. Bagaimana menentukan asesmen/penilaian untuk modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik siswa?
4. Mengapa modul ajar perlu berpusat kepada murid dan memperhatikan perbedaan karakteristik siswa?
5. Bagaimana memilih dan memodifikasi modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
siswa?
6. Bagaimana mengadaptasi modul ajar agar relevan dan sesuai dengan tingkat capaian siswa?
7. Bagaimana memilih dan menentukan bahan ajar yang relevan untuk modul ajar?
Mari menyimak bersama!
16. Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen
Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru melaksanakan pembelajaran sehari-hari untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dengan demikian, rencana pembelajaran disusun berdasarkan alur tujuan
pembelajaran yang digunakan pendidik sehingga bentuknya lebih rinci dibandingkan alur tujuan pembelajaran.
Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran
mencapai CP. Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal
sebagai RPP atau (2) dalam bentuk modul ajar. Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu
membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP atau
lebih lengkap daripada RPP.
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta asesmen yang
dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran
17. Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen
Modul ajar yang diusung dalam perencanaan pembelajaran pada kurikulum merdeka merujuk pada kekhasan,
kebutuhan, pola belajar dan penggunaan sumber belajar yang lebih bervariasi.
Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk membantu pendidik mengajar secara lebih fleksibel
dan kontekstual, tidak selalu menggunakan buku teks pelajaran. Modul ajar dapat menjadi pilihan lain atau
alternatif strategi pembelajaran.
Modul ajar lebih lengkap daripada rencana pelaksanaan pembelajaran, maka pendidik yang menggunakan
modul ajar untuk mencapai satu atau lebih tujuan pembelajaran tidak perlu lagi mengembangkan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
18. Komponen minimum dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran
Komponen minimum dalam modul ajar
o
o
Perbandingan Komponen Minimum dalam RPP dan Modul Ajar
19. Komponen Modul Ajar Versi Lengkap
Informasi Umum Komponen Inti Lampiran
o Identitas penulis modul
o Kompetensi awal
o Profil pelajar Pancasila
o Sarana dan prasarana
o Target peserta didik
o Model pembelajaran yang
digunakan
o Tujuan pembelajaran
o Asesmen
o Pemahaman bermakna
o Pertanyaan pemantik
o Kegiatan pembelajaran
o Refleksi peserta didik dan
pendidik
o Lembar kerja peserta didik
o Pengayaan dan remedial
o Bahan bacaan pendidik dan
peserta didik
o Glosarium
o Daftar pustaka
Struktur modul ajar tersebut BUKAN struktur wajib yang semuanya harus dilampirkan dalam modul ajar
yang dibuat/dimodifikasi. Guru diperbolehkan untuk memilih/menyederhanakan beberapa komponen
utama untuk dicantumkan dalam modul ajar sesuai dengan kebutuhan di kelas masing-masing.
20. Acuan Teknik Modifikasi Modul Ajar
1. Menetapkan tujuan pembelajaran berdasarkan CP dan ATP.
2. Menentukan teknik asesmen yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3. Menyusun desain pembelajaran; melaksanakan; dan merefleksikan kegiatan pembelajaran
yang efektif.
4. Proses pembelajaran dan asesmen yang dipilih harus mendukung perkembangan
kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik.
5. Pembelajaran yang dirancang harus sesuai konteks, lingkungan budaya, dan capaian yang
berbeda pada peserta didik (diferensiasi).
6. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
21. Hal yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Modul Ajar untuk
Dimodifikasi
1. Apakah selaras dengan rencana yang sudah dibuat saat penyusunan ATP?
2. Apakah asesmen sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran?
3. Apakah cocok dengan kondisi dan capaian peserta didik yang berbeda?
4. Apakah sarana dan prasarananya tersedia di satuan pendidikan?
5. Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan karakteristik satuan
pendidikan?
22. Bagaimana Kekhasan Modul Ajar Pada Berbagai Jenjang
PAUD
Rencana pembelajaran/modul ajar pada
PAUD merupakan dokumen yang
setidaknya memuat komponen tujuan
pembelajaran, langkah-langkah kegiatan,
serta asesmen yang dibutuhkan dalam
satu unit/topik berdasarkan alur tujuan
pembelajaran atau pada rentang waktu
yang ditentukan.
Pendidikan Khusus
kekhasan modul ajar pendidikan khusus
adalah berdasarkan hasil asesmen
diagnostik yang diuraikan dalam profil
peserta didik, dalam pembelajaran
terlihat akomodasi untuk peserta didik
berkebutuhan khusus.
23. Paradigma Asesmen dalam Penyusunan Modul Ajar
Yang Harus
Diperhatikan
Dalam Menentukan
Asesmen
Penerapan Pola Pikir
Bertumbuh (Growth
Mindset
Terpadu dimana Asesmen
mencakup kompetensi pada
ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang saling
terkait.
Sekolah diberikan keleluasaan
untuk menentukan teknik dan
jenis asesmen.
Khusus SMK, terdapat juga bentuk
asesmen khas yang membedakan
dengan jenjang yang lain, yaitu
Asesmen Praktek Kerja Lapangan,
Uji Kompetensi Kejuruan dan uji
unit kompetensi.
Keleluasaan dalam
menentukan kriteria
ketercapaian tujuan
pembelajaran.
24. Rencana Asesmen dalam Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran atau Modul Ajar
Asesmen Formatif
Yaitu asesmen yang bertujuan untuk
memberikan informasi atau umpan balik
bagi pendidik dan peserta didik untuk
memperbaiki proses belajar.
Asesmen formatif terdiri dari asesmen
awal pembelajaran dan asesmen yang
dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung.
Asesmen Sumatif
yaitu asesmen yang dilakukan untuk
memastikan ketercapaian keseluruhan
tujuan pembelajaran. Asesmen ini
dilakukan pada akhir proses
pembelajaran atau dapat juga dilakukan
sekaligus untuk dua atau lebih tujuan
pembelajaran, sesuai dengan
pertimbangan dan kebijakan satuan
pendidikan.
25. Rencana Asesmen dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
atau Modul Ajar SMK
Uji Kompetensi Kejuruan
● Dilaksanakan pada masa akhir
studi oleh lembaga sertifikasi
profesi.
● memperhitungkan paspor
keterampilan yang diperoleh
pada tahap pembelajaran
sebelumnya.
● Dapat berupa observasi,
demontrasi, tes lisan, tes tulis
dan portofolio.
● hasil uji kompetensi adalah
predikat capaian kompetensi.
Uji Unit Kompetensi
● Asesmen terhadap satu atau
beberapa unit kompoetensi
● Terdapat skema sertifikasi
● Uji unit kompetensi dilakukan
setiap tahun.
● Dapat berupa observasi,
demonstrasi, tes lisan, tes tulis
dan portofolio.
● mendorong pendidikan
melakukan pembelajaran tuntas.
● Hasil dari ujian unit kompetensi.
Asesmen Praktik Kerja
Lapangan
● Asesmen/pengukuran terhadap
capaian pembelajaran selama
melaksanakan dunia kerja.
● Dilakukan oleh
pembimbing/instruktur.
● Hasil asesmen tercantum pada
rapor dengan mencantumkan
keterangan industri.
● Mendorong peserta didik untuk
berkinerja baik.
26. Asesmen Awal Pembelajaran Pada Modul Ajar
Asesmen awal
pembelajaran dapat
dilakukan untuk
mengidentifikasi
kebutuhan belajar
peserta didik, dan
hasilnya digunakan
untuk merancang
pembelajaran yang
sesuai dengan tahap
capaian peserta didik.
Pendidik dapat melaksanakan
asesmen awal pembelajaran sesuai
kebutuhan, misalnya pada awal
tahun pelajaran, pada awal
semester, sebelum memulai satu
lingkup materi (dapat berupa 1 atau
beberapa TP), atau sebelum
menyusun modul ajar secara
mandiri. Dengan demikian,
asesmen awal pembelajaran tidak
perlu dilakukan setiap mengawali
tatap muka.
Asesmen pada awal pembelajaran
diharapkan tidak memberatkan
pendidik atau satuan
pendidikan. Namun demikian jika
pendidik atau satuan pendidikan
memiliki kemampuan, dapat
melengkapi data tambahan dengan
melakukan asesmen non kognitif
yang mencakup, kesiapan belajar,
minat, profil belajar, latar belakang
keluarga, riwayat tumbuh kembang,
dll.
27. Pengembangan Media dan Bahan Ajar
Yang Harus
Diperhatikan
Dalam Memilih
Bahan Ajar
Kembangkan bahan ajar dan
media pembelajaran untuk
membuatkegiatan pembelajaran
semakin bermakna dan variatif.
Bahan ajar dan media pembelajaran
bersifat variatif. Bisa berupa bahan ajar
cetak dan bahan ajar non-cetak,
menggunakan media yang beragam
namun mudah diaplikasikan.
Sesuaikan buku bahan ajar juga media
yang disediakan dengan ATP,
kebutuhan dan karakteristik sekolah
masing-masing.
Buku yang disediakan pemerintah
hanya salah satu alternatif bahan ajar,
guru diperbolehkan untuk
mengembangkan dan menambahkan
bahan ajar lain yang relevan.
28. o Digunakan untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran,
pendidik perlu menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini
dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen, yang dilakukan saat pendidik menyusun
perencanaan pembelajaran
o Merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu ditunjukkan/
didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran.
o Menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat instrumen asesmen, karena belum tentu
suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
o Apabila tujuan pembelajaran telah disusun secara spesifik, maka guru tidak perlu membuat kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran.
o Bagi Pendidikan Khusus, KKTP bersifat tidak wajib. KKTP dapat digunakan sepanjang Tujuan Pembelajaran yang
tersusun masih besar/umum.
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
29. Teknik Menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran
1. Deskripsi Kriteria
Menggunakan deskripsi
sehingga apabila peserta didik
tidak mencapai kriteria
tersebut maka dianggap belum
mencapai tujuan pembelajaran
2.Menggunakan
skala/interval nilai
Menggunakan skala atau
interval nilai, atau
pendekatan lainnya sesuai
dengan kebutuhan dan
kesiapan pendidik dalam
mengembangkannya.
3. Menggunakan Rubrik
Menggunakan rubrik yang
dapat mengidentifikasi sejauh
mana peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran.
30.
31.
32.
33. Contoh Modifikasi Modul Ajar
Amati beragam contoh modifikasi modul ajar yang terlampir.
Contoh modifikasi tersebut bukan ketentuan wajib. Guru
diperkenankan untuk membuat modifikasi bentuk lain dengan
memilih komponen-komponen yang dianggap penting dan
memudahkan sekaligus membantu untuk membuat rancangan
yang sederhana namun mudah diimplementasikan di kelas.
Komponen wajib dalam modul ajar adalah tujuan pembelajaran,
asesmen awal dan akhir, desain langkah-Langkah kegiatan
pembelajaran dan media yang digunakan.
Contoh Modul ajar asli dan modul ajar modifikasi telah disediakan di LMS
35. Mari bekerja bersama!
▪ Bersama teman dalam kelompok, pilihlah salah satu
modul ajar yang tersedia pada platform merdeka
mengajar atau link modul ajar untuk dimodifikasi sesuai
dengan kebutuhan, kondisi dan karakteristik sekolah-
masing-masing.
▪ Sesuaikan rancangan kegiatan dengan tujuan
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan
penilaian/asesmen yang tepat dari modul ajar yang
dimodifikasi tersebut.
▪ Pilihlah bahan ajar yang relevan dengan modul ajar
yang dikembangkan.
▪ Kelompok diberi kebebasan untuk memodifikasi semua
bagian-bagian/mencantumkan beragam komponen
modul ajar yang dibutuhkan.
▪ Setelah selesai berdiskusi, masing-masing kelompok
melakukan presentasi hasil diskusi. Link Kumpulan Modul Ajar :
https://drive.google.com/drive/folders/1KSNPlBLz7rGcC
9ptXEoRRMa2mHb-lAML?usp=sharing
36. Berikut ini adalah dan cara pengisian format lembar kerja ruang kolaborasi.
39. Narasumber menunjuk 1 orang peserta untuk
menjawab pertanyaan refleksi diri. Penjawab
pertama diperbolehkan menunjuk peserta
lain untuk menjawab pertanyaan refleksi
berikutnya. Jawaban dijawab bersama dengan
penguatan oleh narasumber.
Pertanyaannya di antaranya :
▪ Apa saja tantangan yang dihadapi dalam
memodifikasi modul ajar?
▪ Bagian mana dari modul ajar yang belum
dipahami dan masih membutuhkan
pemahaman yang lebih?
▪ Kesulitan apa yang muncul terkait asesmen
yang direncanakan dalam modul ajar?
43. Mari diskusi!
1. Seberapa penting perancangan dokumen
perencanaan pembelajaran untuk memandu
kegiatan pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan?
2. Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam
membuat rancangan pembelajaran yang
berpusat pada murid?
3. Bagaimana merancang pembelajaran yang
ideal di dalam kelas?
45. Mari diskusi!
1. Bagaimana cara proses pengawasan
pembelajaran agar guru fokus pada proses
pembelajaran dan berpusat pada siswa?
2. Apa saja prinsip yang harus
dipertimbangkan dalam membuat
rancangan pembelajaran yang berpusat
pada murid?
3. Bagaimana merancang pembelajaran yang
ideal di dalam kelas dengan memperhatikan
perbedaan capaian pada siswa?
46. Pengawasan proses pembelajaran oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas
berfokus pada keseluruhan proses pembelajaran.
Pendidik diberikan ruang untuk mengembangkan rencana pembelajaran dengan
komponen dan format yang sesuai karakteristik peserta didik. Dengan
demikian tidak ada standar format baku dokumen pembelajaran yang
membatasi kemerdekaan pendidik dalam mendesain pembelajaran.
Hasil pengawasan proses pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk
kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesionalan pendidik secara
berkelanjutan.
Mari menyimak bersama!
47. Prinsip Pembelajaran Pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip
pembelajaran sebagai berikut:
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat
sebagai mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
48. Merencanakan Pola Diferensiasi Mengajar dalam Modul Ajar
Pendidik
mengidentifikasi
kesiapan belajar, minat,
dan tingkat penguasaan
kompetensi peserta didik
dengan melakukan
asesmen awal
pembelajaran.
Menyesuaikan lingkup
materi yang akan
dipelajari oleh peserta
didik berdasarkan
kesiapan, minat dan
tingkat penguasaan
kompetensi peserta
didik.
Merancang strategi
bagaimana lingkup materi
dipelajari oleh peserta
didik
49. Teknik Diferensiasi dalam Mengajar
Alternatif 1:
Berdasarkan asesmen yang dilakukan
di awal pembelajaran, peserta didik di
kelas yang sama dibagi menjadi dua
atau lebih kelompok menurut capaian
belajar mereka, dan keduanya
diajarkan oleh guru yang sama atau
disertai guru pendamping/asisten.
Selain itu, satuan pendidikan juga
menyelenggarakan program pelajaran
tambahan untuk peserta didik yang
belum siap untuk belajar sesuai
dengan fase di kelasnya.
Alternatif 2:
Berdasarkan asesmen yang
dilakukan di awal
pembelajaran, peserta
didik di kelas yang sama
dibagi menjadi dua atau
lebih kelompok menurut
capaian belajar mereka,
dan keduanya diajarkan
oleh guru yang sama atau
disertai guru
pendamping/asisten.
Alternatif 3:
Berdasarkan asesmen yang
dilakukan di awal pembelajaran,
pendidik mengajar seluruh
peserta didik di kelasnya sesuai
dengan hasil asesmen tersebut.
Untuk sebagian kecil peserta
didik yang belum siap, pendidik
memberikan pendampingan
setelah jam pelajaran berakhir.
50. Contoh Diferensiasi dalam Mengajar
Konten/materi yang
diajarkan
Bagi peserta didik yang
memerlukan bimbingan dapat
mempelajari 3 (tiga) hal
terpenting terkait materi, bagi
siswa yang cukup mahir dapat
mempelajari keseluruhan
materi dan bagi peserta didik
yang sudah sangat mahir
dapat diberikan pengayaan.
Proses/cara Mengajarkan
Proses pembelajaran dan bentuk
pendampingan dapat didiferensiasi
sesuai kesiapan peserta didik, bagi siswa
yang membutuhkan bimbingan pendidik
perlu mengajarkan secara langsung, bagi
peserta didik yang cukup mahir dapat
diawali dengan Modeling yang
dikombinasi dengan kerja mandiri,
praktik, dan peninjauan ulang (review),
bagi peserta didik yang sangat mahir
dapat diberikan beberapa pemantik
untuk tugas mandiri kepada peserta
didik yang sangat mahir.
Produk (luaran atau performa yang akan
dihasilkan).
Diferensiasi pembelajaran juga dapat
dilakukan melalui produk yang dihasilkan.
Contohnya, bagi peserta didik yang
memerlukan bimbingan bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengenai konten
inti materi, sedangkan bagi peserta didik
yang cukup mahir dapat membuat
presentasi yang menjelaskan
penyelesaian masalah sederhana, dan
bagi peserta yang sangat mahir bisa
membuat sebuah inovasi atau menelaah
permasalahan yang lebih kompleks.
51. Hal penting lain yang harus
diperhatikan saat akan
membuat modul ajar adalah ;
“Menyesuaikan Lingkup
kesiapan belajar, minat, dan
tingkat penguasaan
kompetensi peserta didik.
Contoh ruang lingkup Pembelajaran :
Peserta didik yang
belum menguasai
kompetensi prasyarat
atau belum siap untuk
belajar di suatu lingkup
materi pada tingkat
yang lebih rendah atau
dengan cakupan
lingkup materi yang
lebih sederhana.
Peserta didik yang
telah siap belajar
diberikan kesempatan
untuk mempelajari
seluruh lingkup materi
dengan penugasan
yang sesuai.
Peserta didik yang
memiliki tingkat
penguasaan yang
tinggi dapat diminta
untuk menyelesaikan
tugas dengan tingkat
kesulitan yang lebih
tinggi atau menantang.
53. ● Bagaimana agar perhatian peserta didik senantiasa fokus dan mereka terus bersemangat
sepanjang kegiatan pembelajaran?
● Bagaimana saya sebagai pendidik akan membantu setiap individu peserta didik memahami
pembelajaran?
● Bagaimana mendorong peserta didik untuk melakukan refleksi, mempelajari lagi, memperbaiki,
dan berpikir ulang tentang konsep atau materi pelajaran yang telah mereka pelajari?
● Bagaimana peserta didik dapat menunjukkan pemahaman mereka dan melakukan evaluasi diri
yang berarti setelah mempelajari materi
ini?
● Bagaimana saya akan menyesuaikan langkah dan/atau materi pelajaran berdasarkan keunikan
dan kebutuhan masing-masing peserta didik?
● Bagaimana saya akan mengelola pengalaman belajar yang mendorong peserta didik untuk
menjadi pelajar yang aktif dan mandiri?
Pertanyaan-pertanyaan reflektif berikut ini dapat digunakan pendidik dalam proses perancangan modul ajar.
54. Pilihlah salah satu modul ajar pada platform dan link
yang telah disediakan, kemudian analisis tujuan
pembelajaran, asesmen awal dan asesmen lain yang
relevan baik proses maupun akhir, cermati
aktivitas/langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan
mencantumkan pola deferensiasi dan media
pembelajaran yang relevan dari modul ajar yang telah
dimodifikasi sesuai dengan karakteristik, kebutuhan dan
kondisi sekolah masing-masing!
Sesi Tugas Individual
55. Berikut ini adalah dan cara pengisian format lembar kerja demonstrasi kontekstual.
56. Presentasi Hasil Demonstrasi
Kontekstual !
● Beberapa peserta diperkenankan untuk
mempresentasikan tugas yang dilakukan secara
individual.
● Penunjukan peserta yang presentasi dapat
dilakukan secara aklamasi dengan penunjukan
maupun inisiatif peserta secara pribadi.
● Peserta sangat disarankan melalukan modifikasi
pada langkah pembelajaran dengan memasukan
unsur deferensiasi dalam mengajar.
● Presentasikan hasil tugas individual dan
paparkan modifikasi yang dilakukan pada modul
ajar yang dipilih.
● Peserta yang tidak presentasi diminta untuk
memberikan tanggapan, saran dan kritik yang
membangun.
59. Diskusikan bersama-sama
mengenai hal di bawah ini!
Ibu Ani adalah seorang guru yang bekerja pada sebuah sekolah
menengah pertama. Pada hari itu Bu Ani mendapatkan penugasan
untuk supervisi kelas oleh kepala sekolah yang bersangkutan,
didampingi oleh pengawas sekolah.
Pada pelaksanaannya, ibu kepala sekolah keberatan karena Bu Ani
membuat dokumen perencanaan dengan meniru modul ajar buatan
orang lain yang terlalu simpel dan sederhana, sementara pengawas
menginstruksikan pada saat supervisi guru, guru harus membuat
dokumen perencanaan pembelajaran yang lengkap dan sesuai.
Bagaimana menurut Bapak dan Ibu apabila dihadapkan pada kondisi
ini?
60. Identifikasi masalah Kesimpulan Tindak lanjut
Terdapat suatu kondisi dimana Ibu
Ani adalah seorang guru yang bekerja
pada sebuah sekolah menengah
pertama. Pada hari itu Bu Ani
mendapatkan penugasan untuk
supervisi kelas oleh kepala sekolah
yang bersangkutan, didampingi oleh
pengawas sekolah.
Pada pelaksanaannya, ibu kepala
sekolah keberatan karena Bu Ani
membuat dokumen perencanaan
dengan meniru modul ajar yang telah
dibuat oleh orang lain yang terlalu
simpel dan sederhana, sementara
pengawas menginstruksikan pada saat
supervisi guru, guru harus membuat
dokumen perencanaan pembelajaran
yang lengkap dan sesuai.
Perlu dipahami bahwa dalam kurikulum
merdeka terdapat penyederhaan
dokumen termasuk dokumen untuk
perancangan pembelajaran.
Para guru diperbolehkan apabila ingin
membuat sendiri rancangan
pembelajaran dengan komponen lengkap
maupun dengan komponen yang
sederhana secara mandiri. Selain itu guru
juga diperkenankan apabila
menggunakan rancangan yang telah
dibuat orang lain baik dengan komponen
lengkap maupun dengan komponen
sederhana dengan terlebih dahulu
melakukan modifikasi pada rancangan
pembelajaran yang dipilih.
Adapun modifikasi yang dilakukan
berdasarkan pertimbangan kondisi,
kebutuhan, karakteristik dan kekhasan di
satuan pendidikan masing-masing.
Keputusan apa yang dapat diambil dari kondisi di
samping?
● Pengawas, kepala sekolah dan guru harus benar-benar
memahami mengenai konsep perencaan pembelajaran
dan menyepakati konsep yang terkait modul ajar.
Pemahaman ini bisa didapatkan dengan membaca
panduan pembelajaran dan asesmen maupun video-
video yang terkait.
● Guru dapat diberi pengertian bahwa merancang sendiri
atau menggunakan modul ajar yang telah tersedia
diperbolehkan selagi itu mempermudah guru di dalam
kelas.
● Beri pengertian pada guru apabila menggunakan modul
yang telah dibuat oleh orang lain, akan lebih baik
apabila modul tersebut dimodifikasi sesuai dengan
kekhasan, kondisi dan karakteristik satuan pendidikan
masing-masing agar lebih relevan dan sesuai dengan
kebutuhan siswa di kelas.
● Untuk situasi yang kondisional dan khusus, akan lebih
baik apabila guru mencoba untuk membuat sendiri atau
menggunakan modul ajar dengan komponen lengkap.
62. Buatlah rencana terkait ide perancangan perencanaan pembelajaran melalui modifikasi modul ajar
yang nanti akan dilakukan di sekolah penggerak!
63. Mari membuat catatan kecil mengenai :
1. Apa yang telah dipelajari, hal baru apa saja yang bisa menjadi bahan belajar
terkait perancangan pembelajaran dalam modul ajar?
2. Apa saja yang akan dilakukan untuk membuat rancangan belajar yang baik?
3. Manfaat apa yang diperoleh setelah mempelajari modul ini?
SESI REFLEKSI