3. Tujuan
• Peserta mampu memahami konsep, tujuan,
strategi dan prosedur pengembangan modul ajar.
• Peserta mampu memodifikasi modul ajar yang
telah tersedia disesuaikan dengan karakteristik
dan kebutuhan sekolah masing-masing.
• Peserta mampu menentukan asesmen/penilaian
yang sesuai dari modul ajar yang dimodifikasi.
• Peserta mampu mengembangkan bahan ajar yang
relevan serta menyesuaikan tingkat capaian siswa
untuk mendukung pembelajaran pada modul ajar
yang dimodifikasi.
4. Icebreak
Siapkan 1 kertas dan
pena untuk menulis.
Ikuti instruksi pelatih.
Gambarlah apapun yang
diinstruksikan oleh
pelatih pada kertas yang
sudah di sediakan!
5. Siapkan 1 kertas dan pena untuk menulis.
Ikui instruksi pelatih. Gambarlah apapun yang
diinstruksikan oleh pelatih pada kertas yang sudah di
sediakan.
Instruksi 1.
- Gambarlah 4 buah persegi empat kecil.
- Gambar 1 persegi panjang besar
- Kemudian gambar 1 segitiga sama kaki
- Terakhir gambarlah 2 buah tabung.
Icebreak
(Digunakan Untuk Membuka Kegiatan, Instruksi ini hanya dibacakan oleh instrukstur, tidak perlu ditampilkan pada
peserta)
Gambar apakah yang Bapak/Ibu buat?
Lalu gambar apa yang pelatih maksud?
6. Yang dimaksud adalah gambar RUMAH
Berdasarkan 1 instruksi yang sama, namun mengapa ada banyak gambar
berbeda yang dibuat oleh peserta?
Hal tersebut karena adanya INSTRUKSI YANG KURANG JELAS yang
menyebabkan persepsi beragam dari peserta didik.
Begitu pula saat kita mengajar di kelas, apabila instruksi tidak jelas, maka
persepsi dari siswa akan beragam dan seringkali keluar dari pemahaman yang
dimaksud. Hal ini membuat tujuan pembelajaran sulit dicapai.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk membuat perencanan pembelajaran yeng
tepat, jelas dan relevan.
Membuat modul ajar / RPP yang tepat adalah salah satu hal wajib yang harus
dilakukan oleh guru.
8. “Pekerjaan yang baik tanpa
perencanaan akan jadi sulit.
Perencanaan yang baik tanpa
pelaksanaan hanya akan jadi arsip.”
-Jusuf Kalla -
9. 1. Bapak dan Ibu memahami pentingnya
dokumen perancangan pembelajaran
(RPP/Modul Ajar)?
2. Tantangan apa yang sering muncul dalam
dalam menyiapkan/menulis dokumen
perancangan pembelajaran yang efektif,
menarik, berpusat pada siswa, serta
memperhatikan perbedaan capaian
mereka?
3. Usaha apa yang sudah Bapak dan Ibu
lakukan untuk mengatasi tantangan
tersebut?
4. Apakah Bapa/Ibu sudah pernah mendengar
tentang modul ajar?
Mari diskusi!
10. Mari berdiskusi lebih banyak, apakah
selama ini sebagai seorang guru kita telah
merancang dan melaksanakan
perencanaan pembelajaran dengan baik?
Apakah perencanaan itu disusun secara
sistematis hanya sekedar pelengkap
dokumen semata atau memang telah
digunakan secara optimal sebagai panduan
pelaksanaan pembelajaran?
Mari diskusi!
12. Perencanaan pembelajaran disusun dalam bentuk dokumen
perencanaan pembelajaran yang:
Fleksibel
Sederhana
tidak terikat pada bentuk tertentu dan dapat
disesuaikan dengan konteks pembelajaran;
Jelas mudah dipahami
berisi hal pokok dan penting sebagai acuan
pelaksanaan pembelajaran. Sederhana tidak
selalu berarti mudah, melainkan jelas (clear)
dan dapat dilakukan
13. Proses perancangan kegiatan pembelajaran
Untuk tahap ini silahkan
memilih TP dari contoh
ATP yang sudah
disediakan
Untuk digunakan Internal Kemendikbud Ristek 5
15. Merencanakan Pembelajaran
Rencana pembelajaran ini dapat berupa:
(1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau
(2) dalam bentuk modul ajar.
Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP karena
komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP
atau lebih lengkap daripada RPP.
18. Mari menyimak bersama!
1. Mengapa modul ajar harus sederhana dan dapat memandu pembelajaran dengan
efektif?
2. Bagaimana mengembangkan modul ajar yang sederhana namun efektif?
3. Bagaimana menentukan asesmen/penilaian untuk modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan
dan karakteristik siswa?
4. Mengapa modul ajar perlu berpusat kepada murid dan memperhatikan perbedaan karakteristik
siswa?
5. Bagaimana memilih dan memodifikasi modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan
dan karakteristik siswa?
6. Bagaimana mengadaptasi modul ajar agar relevan dan sesuai dengan tingkat capaian siswa?
7. Bagaimana memilih dan menentukan bahan ajar yang relevan untuk modul ajar?
19. Apa yang dimaksud dengan Modul Ajar?
Modul Ajar merupakan salah satu perangkat ajar yang digunakan untuk
merencanakan pembelajaran. Modul ajar sama seperti RPP, namun modul ajar
memiliki komponen yang lebih lengkap.
Modul ajar adalah sebuah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit atau topik
berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih dan memodifikasi
modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, kebutuhan dan karakteristik
peserta didik.
21. KOMPONEN MINIMUM MODUL AJAR
AJAR
a
Lorem ipsum dolor sit amet at nec
adipiscing
0
4
t
● Donec risus dolor porta venenatis
● Pharetra luctus felis
● Proin in tellus felis volutpat
a
Lorem ipsum dolor sit amet at nec
adipiscing
0
3
t
● Donec risus dolor porta venenatis
● Pharetra luctus felis
● Proin in tellus felis volutpat
Lorem ipsum dolor sit amet at nec
adipiscing
0
2
t
● Donec risus dolor porta venenatis
● Pharetra luctus felis
● Proin in tellus felis volutpat
a
Lorem ipsum dolor sit amet at nec
adipiscing
0
1
t
● Donec risus dolor porta venenatis
● Pharetra luctus felis
● Proin in tellus felis volutpat
Media pembelajaran
04
● Dapat berupa bahan bacaan (salah satunya buku
teks) , lembar kegiatan, video, atau tautan situs web.
● Dapat diintegrasikan ke dalam langkah pembelajaran
atau dilampirkan dalam lampiran tersendiri
Asesmen pembelajaran
03
● Asesmen formatif untuk memetakan kesiapan belajar
peserta didik dan untuk perbaikan proses
pembelajaran
● Asesmen sumatif untuk memeriksa ketercapaian
tujuan pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran
a
02 ● Dapat terdiri beberapa pertemuan
Tujuan pembelajaran
01
● Merujuk pada ATP yang tersedia
● 1 modul ajar dapat memuat 1 atau lebih Tujuan
Pembelajaran
● 1 Tujuan Pembelajaran dapat dituangkan ke dalam 1
atau lebih modul ajar
Informasi umum
(nama penulis, instansi, mata pelajaran, fase)
23. Kekhasan modul ajar pada berbagai jenjang
PAUD. Rencana pembelajaran/modul ajar pada PAUD merupakan dokumen
yang setidaknya memuat komponen tujuan pembelajaran, langkah-langkah
kegiatan, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik
berdasarkan alur tujuan pembelajaran atau pada rentang waktu yang telah
ditentukan.
Pendidikan Khusus. Pengembangan modul ajar, selain sesuai dengan
struktur dan komponen di atas, juga sesuai dengan kebutuhan peserta didik
berdasarkan hasil asesmen diagnostik sehingga pengembangan modul ajar
dimungkinkan dapat terjadi lintas fase dan elemen.
24. Kekhasan modul ajar pada berbagai jenjang
Kesetaraan. Penyusunan langkah-langkah pembelajaran memperhatikan bentuk pembelajaran, yakni tatap
muka, tutorial, mandiri ataupun kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Pada modul ajar ini,
komponen jam pelajaran mengacu pada pemetaan SKK pada tiap mata pelajaran yang dilakukan oleh
satuan pendidikan. Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 (satu)
jam tatap muka atau 2 (dua) jam tutorial atau 3 (tiga) jam mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari
ketiganya. Satu jam tatap muka yang dimaksud adalah satu jam pembelajaran, yaitu sama dengan 35 (tiga
puluh lima) menit untuk Program Paket A, 40 (empat puluh) menit untuk Program Paket B, dan 45 (empat
puluh lima) menit untuk Program Paket C.
SMK. Pada mata pelajaran kejuruan, khususnya mata pelajaran konsentrasi keahlian, modul ajar
dilengkapi dengan bahan ajar atau lembar kerja atau latihan-latihan sesuai dengan konsentrasi atau
keahlian yang akan dipelajari oleh peserta didik. Modul ajar dapat disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan/atau disusun bersama mitra dunia kerja.
25. Komponen Modul Ajar Wajib
Alur tujuan pembelajaran menjadi dasar bagi pendidik untuk menyusun
perencanaan pembelajaran atau modul ajar. Pendidik memiliki keleluasaan untuk
mengembangkan modul ajar sendiri, memilih dan memodifikasi modul ajar yang
tersedia sesuai dengan konteks, kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Secara umum modul ajar memiliki tiga komponen utama yaitu:
1. Tujuan Pembelajaran
2. Langkah-langkah Pembelajaran atau Kegiatan Pembelajaran
3. Asesmen Pembelajaran.
Pendidik diperbolehkan apabila ingin mengembangkan modul ajar dengan
komponen-komponen tambahan di luar komponen wajib.
26. Apa yang perlu diperhatikah dalam membuat Modul Ajar!
Keselarasan
● antar komponen Modul Ajar
● Modul Ajar menggunakan bahasa yang sederhana,
lugas, mudah dimengerti, dan tidak multi tafsir
● Modul Ajar mudah diikuti, memungkinkan
pengembangan, dan diupayakan dapat digunakan oleh
seluas-luasnya kalangan, termasuk daerah 3T.
● ModulAjar
● Berisi hal
berpusat pada peserta didik
pokok dan penting sebagai acuan
pelaksanaan pembelajaran.
27. Modul Ajar membantu dan
memudahkan guru untuk
memberikan pembelajaran
terbaik bagi peserta didik
28.
29. o Acuan Teknik Modifikasi Modul Ajar
1. Menetapkan tujuan belajar berdasarkan CP dan ATP sesuai
karakteristik murid, kurikulum; dan profil pelajar Pancasila.
2. Menyusun desain pembelajaran; melaksanakan; dan
merefleksikan kegiatan pembelajaran yang efektif.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistic.
4. Pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan dan
budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat
sebagai mitra
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
30. Hal yang diperhatikan saat memilih
modul ajar untuk dimodifikasi:
1. Apakah selaras dengan rencana yang sudah dibuat saat
penyusunan ATP?
2. Apakah cocok dengan kondisi dan karakteristik murid?
3. Apakah sarana dan prasarananya tersedia di sekolah?
4. Adakah yang perlu atau bisa dimodifikasi?
31. Contoh Modifikasi Modul Ajar
Silahkan memilih contoh modul ajar lengkap sesuai jenjang yang diinginkan yang
tersedia di LMS, simak modifikasi modul ajar dari contoh tersebut.
Contoh yang dilampirkan bukan contoh baku. Peserta diperbolehkan untuk
membuat modifikasi modul ajar sesuai dengan karakteristik, konteks dan
kebutuhan kelas.
Struktur wajib dalam modul ajar adalah tujuan pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran atau kegiatan pembelajaran dan asesmen pembelajaran. Pendidik
diperbolehkan apabila ingin menambahkan komponen lain yang relevan.
35. Paradigma Asesmen
Yang Harus
Diperhatikan
Dalam
Menentukan
Asesmen
Penerapan Pola Pikir
Bertumbuh (Growth
Mindset
Terpadu dimana Asesmen
mencakup kompetensi pada
ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang saling
terkait.
Sekolah diberikan
keleluasaan untuk
menentukan teknik dan
jenis asesmen.
Khusus SMK, terdapat juga bentuk
asesmen khas yang membedakan
dengan jenjang yang lain, yaitu
Asesmen Praktek Kerja Lapangan,
Uji Kompetensi Kejuruan dan uji
unit kompetensi
Keleluasaan dalam
menentukan kriteria
ketercapaian tujuan
pembelajaran.
36. Cara mengetahui ketercapaian tujuan belajar
adalah dengan melakukan asesmen
pembelajaran.
Asesmen proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengetahui kebutuhan belajar dan capaian
perkembangan atau hasil belajar peserta didik. Asesmen
dapat menggunakan beragam teknik dan/atau instrumen
penilaian yang sesuai dengan tujuan belajar.
Permendikbud No.21Tahun 2022Tentang Standar Penilaian Pendidikan Pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
37.
38. AsesmenFORMatif
● Membantu untuk
mendapatkan informasi
atau memberikan umpan
balik cepat
● Di awal pembelajaran :
mengetahui kesiapan dan
kebutuhan belajar siswa
untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan
merencanakan
pembelajaran
● Di tengah pembelajaran
mengecek
progres/efektivitas
pembelajaran
● Contoh: diskusi
terarah,bermain peran,
permainan, membuat
karangan atau jurnal,
observasi, dll.
KeduaAsesmen:
● Merupakan bagian dari
proses belajar
● Merupakan kesempatan
untuk menerima dan
memberikan umpan balik
● Merupakan cara untuk
mengevaluasi efektivitas
pengajaran dan
pembelajaran
15
AsesmenSUMatif
● Asesmen yang
digunakan untuk
memastikan
ketercapaian atau
menyimpulkan
ketercapaian tujuan
pembelajaran capaian
di akhir satu tujuan
pembelajaran
● Contoh :output
projek, tugas,
presentasi,
wawancara, tes, esai,
performance.dll.
39. Pendidik menyusun rencana
pembelajaran termasuk di
dalamnya rencana asesmen
mulai dari awal hingga akhir
pembelajaran
Pendidik melakukan
asesmen di awal
pembelajaran untuk menilai
kesiapan setiap individu
peserta didik untuk
mempelajari materi yang
telah dirancang
Berdasarkan hasil asesmen,
pendidik mendetailkan rencana
pembelajaran dan/atau membuat
perencanaan yang sesuai dengan
tahap capaian peserta didik
(pembelajaran berdiferensiasi)
Melaksanakan pembelajaran
dan menggunakan berbagai
metode asesmen formatif
untuk mengecek kemajuan
belajar
Melaksanakan asesmen di
akhir pembelajaran untuk
mengetahui ketercapaian
tujuan pembelajaran.
Hasil dari asesmen ini
dapat digunakan sebagai
salah satu alternatif untuk
asesmen awal pada
pembelajaran berikutnya.
Keterpaduan Pembelajaran
dan Asesmen
Perlu
diketahui
40. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Merencanakan Asesmen
Dimulai dengan perumusan tujuan asesmen.
Tujuan ini tentu berkaitan erat dengan tujuan
pembelajaran.
Memilih dan/atau mengembangkan instrumen
asesmen sesuai tujuan. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam memilih/mengembangkan
instrumen, antara lain: karakteristik peserta didik,
kesesuaian asesmen dengan rencana/ tujuan
pembelajaran dan tujuan asesmen, kemudahan
44. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh Teknik & Bentuk Asesmen
Bentuk
Asesmen
Formatif dan
Sumatif
DISKUSI KELAS
- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi antar
siswa.
- Belajar berdemokrasi, menghargai
pendapat orang lain serta berani
berpendapat.
DRAMA
PRODUK
TES LISAN
PRESENTASI
- Melatih kepercayaan diri dan
jiwa seni.
- Belajar bekerjasama,
komunikasi serta berfikiri kritis.
- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi.
- Belajar memahami topik secara
mendalam, berfikir dan bernalar
kritis.
- Mengembangkan kkreatifitas
- Meningkatkan ketelitian dan jiwa
seni.
- Meningkatkan kemampuan
berbicara
- mengkonfirmasi pemahaman.
- Menerapkan umpan balik
45. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Catatan Asesmen
Untuk jenjang PAUD, teknik penilaian tidak
menggunakan tes tertulis, melainkan dengan
berbagai cara yang disesuaikan dengan kondisi
satuan PAUD, dengan menekankan pengamatan
pada anak secara autentik sesuai preferensi
satuan pendidikan. Ragam bentuk asesmen yang
dapat dilakukan, antara lain: catatan anekdot,
ceklis, hasil karya, portofolio, dokumentasi, dll.
Untuk pendidikan khusus, asesmen cenderung
46. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Catatan Asesmen
Sementara itu pada SMK, terdapat bentuk
penilaian atau asesmen khas yang membedakan
dengan jenjang yang lain.
Asesmen PKL
Uji kompetensi kejuruan
Ujian unit kompetensi
52. “Pembelajaran terdiferensiasi adalah proses pembelajaran dimana
peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan
kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya masing-masing
sehingga mereka tidak frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman
belajarnya.”
(Breaux dan Magee, 2010; Fox & Hoffman, 2011; Tomlinson, 2017)
Pembelajaran terdiferensiasi merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan
mengakomodasi kebutuhan belajar peserta didik yang berbeda-beda. Peserta
didik memiliki pilihan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama.
21
54. Pembelajaran terdiferensiasi
didasarkanpadahasil asesmen
awal pembelajaranpadalingkup
materi tertentu.
Hasil asesmenawal pembelajaran
ini memberikaninformasi
kesiapanbelajarpesertadidik
yaituinformasi kesesuaian
pengetahuanatauketerampilan
yangdimiliki pesertadidiksaat ini,
denganpengetahuanatau
keterampilanbaruyangakan
dipelajari.
Asesmendi awal pembelajarandilakukan
hanya terkait kesiapanpesertadidikpada
kompetensi yangakandituju/dipelajari.
Hasilnyadigunakanuntukmenyesuaikan
rencanapembelajaran yangdibuat agar
sesuai dengantahappembelajaranpeserta
didik.
Asesmenpadaawal pembelajarandiharapkan
dapatdilakukansecaranatural,seperti
diskusi ringanpemantikdi awal kegiatan,
permainan, kuissederhana, ataudapat
dilihatjugadari hasil asesmensebelumnya
(untukkompetensi prasyarat).
MelakukanAsemenAwal Guna
MengidentifikasiKebutuhanBelajarPeserta
Didik
Perlu
diketahui
MelakukanDiferesiasi
Pembelajaran
55. Bagaimana alternatif pembelajaran sesuai capaian peserta
didik?
Alternatif 1: Berdasarkan asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran, peserta didik di
kelas yang sama dibagi menjadi dua atau lebih kelompok menurut capaian belajar mereka,
dan keduanya diajarkan oleh guru yang sama atau disertai guru pendamping/asisten.
Selain itu, satuan pendidikan juga menyelenggarakan program pelajaran tambahan untuk
peserta didik yang belum siap untuk belajar sesuai dengan fase di kelasnya.
Alternatif 2: Berdasarkan asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran, peserta didik di
kelas yang sama dibagi menjadi dua atau lebih kelompok menurut capaian belajar mereka
yang berbeda, dan keduanya diajarkan oleh guru yang sama atau disertai guru
pendamping/asisten.
Alternatif 3: Berdasarkan asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran, pendidik
mengajar seluruh peserta didik di kelasnya sesuai dengan hasil asesmen tersebut. Untuk
sebagian kecil peserta didik yang belum siap, pendidik memberikan pendampingan setelah
jam pelajaran berakhir.
Alternatif 4: Dapat juga merancang sendiri pendekatan yang lain
56. Penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan pembelajaran terdiferensiasi
menurut kesiapan peserta didik adalah bahwa pengelompokan peserta didik
berdasarkan capaian atau hasil asesmen tidak mengarah pada terbentuknya persepsi
tentang pengkategorian peserta didik ke dalam kelompok yang “pintar” dan tidak -->
tidak diskriminatif
Untuk menghindari dampak negatif:
•Pembelajaran dalam kelompok kecil adalah metode yang biasa dilakukan peserta didik.
Ada kalanya pendidik membagi kelompok berdasarkan minat (misalnya, kesamaan minat
permainan olahraga dalam mata pelajaran PJOK), dan sebagainya
•Pengelompokan berdasarkan kemampuan berubah sesuai dengan kompetensi yang
menjadi kekuatan peserta didik, tidak permanen sepanjang tahun atau semester, dan
tidak berlaku di semua mata pelajaran.
•Bagi peserta didik yang sudah mahir perlu dipikirkan bentuk-bentuk tantangan yang
lebih beragam, menjadi tutor sebaya bisa menjadi salah satu opsi, namun perlu dipikirkan
bahwa tidak semua siswa memiliki kompetensi mengajar dan tanggung jawab
memfasilitasi tetap sepenuhnya ada di pendidik.
•Perlu ada peran-peran beragam yang bisa dipilih oleh peserta didik untuk memperkaya
atau mendalami kompetensi yang dibangun. Misalnya, di awal tahun ajaran pendidik
mengajak peserta didik berdiskusi mengenai peran-peran apa yang dibutuhkan, setiap
peran bisa diambil oleh peserta didik secara berga
Perlu
diketahui
57. Konten (materi yang akan
diajarkan)
Bagi peserta didik yang
memerlukan bimbingan dapat
mempelajari tiga hal
terpenting terkait materi, bagi
siswa yang cukup mahir dapat
mempelajari keseluruhan
materi dan bagi peserta didik
yang sudah sangat mahir
dapat diberikan pengayaan.
Proses (cara mengajarkan).
Proses pembelajaran dan bentuk
pendampingan dapat didiferensiasi sesuai
kesiapan peserta didik, bagi siswa yang
membutuhkan bimbingan pendidik perlu
mengajarkan secara langsung, bagi
peserta didik yang cukup mahir dapat
diawali dengan Modeling yang
dikombinasi kerja mandiri, praktik, dan
peninjauan ulang (review), bagi peserta
didik yang sangat mahir dapat diberikan
beberapa pertanyaan pemantik untuk
tugas mandiri
Produk (luaran atau performa
yang akan dihasilkan)
Diferensiasi pembelajaran juga dapat
dilakukan melalui produk yang
dihasilkan. Contoh: bagi peserta didik
yang memerlukan bimbingan bisa
menjawab pertanyaan- pertanyaan
mengenai konten inti materi, bagi
peserta didik yang cukup mahir dapat
membuat presentasi yang menjelaskan
penyelesaian masalah sederhana, dan
bagi peserta yang sangat mahir bisa
membuat sebuah inovasi atau menelaah
permasalahan yang lebih kompleks.
26
58. Konten Proses Produk
● Menyediakan sumber belajar yang bervariasi,
baik dari segi kompleksitas materi ataupun
keterbacaan.
● Menyediakan teks untuk berbagai tahap
membaca, bisa dengan bantuan menebalkan
kata kunci untuk memudahkan siswa
memahami teks
● Menggunakan berbagai media untuk
membantu dalam penjelasan/pemahaman,
menyediakan materi pembelajaran yang
sesuai dengan bahasa keseharian siswa
● Menyediakan pemandu pencatatan
(note-taking organizer) daftar kosakata untuk
referensi selama penjelasan atau pencatat
● Memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mengemukakan ide atau mendemonstrasikan
kemampuan daripada sekadar menjelaskan
materi melalui metode ceramah
● Menyediakan situs internet/laman yang
sudah ditandai dengan tingkat kesulitan yang
berbeda sebagai sumber
penelitian/eksplorasi
● Menggunakan berbagai media untuk membantu dalam
penjelasan/pemahaman
● Menggunakan aktivitas berjenjang (aktivitas pada tingkat
kesulitan yang berbeda, tetapi fokus pada tujuan
pembelajaran yang sama).
● Membuat lembar petunjuk pengerjaan yang detail dan
umum
● Mengulang kembali pengajaran untuk siswa yang
mengalami kesulitan
● Membuat pengelompokan, contoh: 1) kelompok dengan
tingkat kesiapan belajar yang sama dan 2) kelompok
dengan tingkat kesiapan belajar yang berbeda
● Menetapkan kriteria keberhasilan yang beragam sehingga
dapat mengakomodasi pencapaian kelas secara klasikal
maupun pencapaian siswa secara individual
● Menyediakan penugasan sesuai tingkat kesiapan belajar
siswa
● Mengakomodasi penyelesaian tugas dengan kecepatan
yang berbeda
● Menggunakan metode teman baca (reading buddies) untuk
mengerjakan atau memahami teks/materi pembelajaran
● Membentuk kelompok tutor sebaya bagi siswa yang sudah
mahir sehingga dapat membantu siswa lain yang
memerlukan bantuan
● Menggunakan penugasan berbasis
produk secara berjenjang
● Memimpin lokakarya mini dalam
kelas tentang berbagai bentuk
pengembangan produk (misalnya,
mengajukan pertanyaan
penelitian yang baik,
menggunakan Internet untuk
mencari informasi, melakukan
wawancara, menandai dan
mengevaluasi kesalahan dalam
bahan bacaan).
● Mengembangkan rubrik atau
kriteria keberhasilan siswa, baik
berdasarkan capaian
pembelajaran pada akhir suatu
fase maupun kebutuhan belajar
siswa secara individual.
● Siswa dapat menyajikan hasil
belajarnya dalam bentuk yang
dipilih, contohnya presentasi,
infografis, poster, bermain peran
dll
Contoh diferensiasi untuk kesiapan belajar yang berbeda-beda
59. Mengapa modul ajar yang dikembangkan perlu menggunakan
Buku Teks Sebagai Salah Satu Sumber Belajar?
Penyusunan modul ajar ini disusun salah satunya untuk membantu sebagian
guru yang masih menggunakan buku teks sebagai media pembelajaran
utama. Harapannya, guru dapat memodifikasi atau menyelenggarakan
pembelajaran yang lebih bervariasi dari buku teks.
Untuk digunakan Internal Kemendikbud Ristek 28
Bolehkah menggunakan sumber yang lain?
Sangat boleh
60. Bagaimana memperkaya langkah pembelajaran dari media buku
teks?
• Tentukan tujuan pembelajarannya
• Cari materi dalam buku teks yang sesuai dengan tujuan
pembelajarannya
• Eksplorasi penggunaan buku teks yang dapat dilakukan oleh guru
• Pertanyaan pemantik atau pertanyaan diskusi yang dapat diajukan guru
untuk memperkaya pembelajaran
• Ragam aktivitas yang dapat dilakukan dari materi yang dipilih sesuai
dengan tujuan pembelajaran
Untuk digunakan Internal Kemendikbud Ristek 29
62. Mari bekerja
bersama!
▪ Bersama teman dalam kelompok,
pilihlah salah satu modul ajar yang
tersedia pada platform digital dan link
modul ajar untuk dimodifikasi sesuai
dengan kebutuhan, kondisi dan
karakteristik sekolah-masing-masing.
▪ Sesuaikan rancangan kegiatan dengan
tujuan pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran dan penilaian/asesmen
yang tepat dari modul ajar yang
dimodifikasi tersebut.
▪ Pilihlah bahan ajar yang relevan dengan
modul ajar yang dikembangkan.
▪ Setelah selesai berdiskusi, masing-
masing kelompok melakukan
presentasi hasil diskusi.
67. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Silahkan Bapak/Ibu menuliskan hal-hal berikut di kertas/word laptop
masing-masing:
1. Daftar konten/topik materi yang terkandung dalam kalimat CP tadi.
2. Daftar kompetensi/keterampilan/kemampuan yang perlu dicapai siswa pada akhir
fase, merujuk kalimat CP tadi.
3. Kata/frasa yang perlu Guru perhatikan secara khusus (bila ada, di luar konten
dan kompetensi)
68. CP Bidang Studi: IPAS
Pada akhir fase A, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan
menggunakan panca indra, menyusun dan menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang ingin diketahui
saat melakukan pengamatan. Peserta didik juga mampu membuat prediksi mengenai objek dan
peristiwa di lingkungan sekitar. Dengan panduan, peserta didik berpartisipasi dalam penyelidikan
untuk mengeksplorasi dan menjawab pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat sederhana
yang ada di sekitarnya untuk mendapatkan data. Selanjutnya, peserta didik menggunakan berbagai
metode untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar dan tabel. Peserta didik mendiskusikan
dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi. Dengan panduan, peserta didik
membandingkan hasil pengamatan yang berbeda dengan mengacu pada teori serta
mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam format sederhana.
69. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KOMPETENSI
1. mengamati
2. menyusun pertanyaan
3. menjawab pertanyaan
4. membuat prediksi
5. melakukan penyelidikan
6. eksplorasi
7. melakukan pengukuran
8. mengorganisasi informasi
9. mendiskusikan hasil amatan
10. membandingkan hasil amatan dan
prediksi
11. mengomunikasikan secara lisan dan
tertulis
KONTEN
1. fenomena dan peristiwa di
lingkungan sekitar.
Contohnya?
2. pancaindera. Apa yang akan
spesifik dibahas?
3. Alat sederhana (dalam
konteks pengukuran).
contohnya?
70. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KOMPETENSI
1. mengamati
2. menyusun pertanyaan
3. melakukan penyelidikan
4. membuat prediksi
5. mengorganisasi informasi
6. mendiskusikan hasil amatan
7. mengomunikasikan secara lisan dan
tertulis
KONTEN: Fenomena dan
peristiwa di lingkungan sekitar
→ konsep waktu: siang dan
malam
Rumusan Tujuan Pembelajaran (TP):
Peserta didik memahami dan dapat
mengidentifikasi perbedaan konsep
waktu: siang dan malam.
Ada contoh rumusan kalimat TP lainnya ?
71. Rumusan Kalimat Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengamati berbagai kegiatan yang dilakukan di daerahnya pada
siang hari dan malam hari.
2. Peserta didik mampu mengorganisasi data dari hasil pengamatan.
3. Peserta didik mampu menyusun pertanyaan tentang berbagai kegiatan yang dilakukan di
daerahnya.
4. Peserta didik mampu mendiskusikan hasil pengamatan tentang kegiatan yang dilakukan di
daerahnya.
5. Peserta didik mampu menyajikan hasil diskusi lewat media gambar.
6. Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusinya secara lisan.
72.
73.
74.
75. SESI REFLEKSI
Mari membuat catatan kecil mengenai :
1. Apa yang telah dipelajari, hal baru
apa saja yang bisa menjadi bahan
belajar terkait perancangan
pembelajaran dalam modul ajar?
2. Apa saja yang akan dilakukan untuk
membuat rancangan belajar yang
baik?
3. Manfaat apa yang diperoleh setelah
mempelajari kegiatan ini?