SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
MINYAK BUMI DAN
PETROKIMIA
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
2. Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi.
3. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
4. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
5. Menjelaskan penggunaan residu minyak bumi dalam industri petrokimia.
6. Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan.
Pembentukan Minyak Bumi dan Gas
Alam
• minyak bumi di alam merupakan hasil pelapukan fosil-
fosiltumbuhan dan hewan pada zaman purba jutaan tahun
silam.
• Organisme-organismetersebut kemudian dibusukkan oleh
mikroorganisme dan kemudian terkubur dan terpendam
dalam lapisan kulit bumi.
• Dengan tekanan dan suhu yang tinggi, maka setelah jutaan
tahun lamanya, material tersebut berubah menjadi minyak
yang terkumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir.
• Oleh karena pori-pori batu kapur bersifat kapiler, maka
dengan prinsip kapilaritas, minyak bumi yang terbentuk
tersebut perlahan-lahan bergerak ke atas.
• Ketika gerakan tersebut terhalang oleh batuan yang tidak
berpori, maka terjadilah penumpukan minyak dalam
batuantersebut.
• Pada daerah lapisan bawah tanah yang tak berpori tersebut dikenal
dengan nama antiklinal atau cekungan.
• Daerahcekungan ini terdiri dari beberapa lapisan, lapisan yang paling
bawah berupa air, lapisan di atasnya berisi minyak, sedang di atas minyak
bumi tersebut terdapat rongga yang berisi gas alam. Jika cekungan
mengandung minyak bumi dalamjumlah besar, maka pengambilan
dilakukan dengan jalan pengeboran.
Komponen-komponen Minyak Bumi
1. Golongan Alkana
Golongan alkana yang tidak bercabang terbanyak adalah n–oktana, sedang
alkana bercabang terbanyak adalah isooktana (2,2,4–trimetilpentana).
CH3─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3
n–oktana
CH3
│
CH3 ─ C ─ CH2 ─ CH ─ CH3
│ │
CH3 CH3
isooktana
Golongan Sikloalkana
Golongan sikloalkana yang terdapat pada
minyak bumi adalah siklopentana dan
sikloheksana
Golongan Hidrokarbon Aromatik
• Golongan hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah
benzena.
• Senyawa-senyawa Lain
• Senyawa-senyawa mikro yang lain, seperti
senyawa belerang berkisar 0,01
• – 7%, senyawa nitrogen berkisar 0,01 – 0,9%,
senyawa oksigen berkisar 0,06
• – 0,4%, dan mengandung sedikit senyawa
organologam yang mengandung
• logam vanadium dan nikel
Teknik Pengolahan Minyak Bumi
• Minyak mentah atau yang biasa disebut dengan
crude oil ini berbentuk cairan kental hitam dan
berbau kurang sedap, yang selain mengandung
kotoran, juga mengandung mineral-mineral yang
larut dalam air.
• Minyak ini belum dapat digunakan untuk bahan
bakar atau berbagai keperluan lainnya, tetapi
harus melalui pengolahan terlebih dahulu.
• Minyak mentah ini mengandung sekitar 500 jenis
hidrokarbon dengan jumlah atom karbon 1 – 50.
• Pada prinsipnya pengolahan minyak bumi dilakukan
dengan dua langkah, yaitu desalting dan distilasi.
Desalting
• Proses desalting merupakan proses penghilangan
garam yang dilakukan dengan cara mencampurkan
minyak mentah dengan air.
• Tujuannya adalah untuk melarutkan zat-zat mineral
yang larut dalam air.
• Pada proses ini juga ditambahkan asam dan basa
dengan
• Tujuan untuk menghilangkan senyawa-senyawa selain
hidrokarbon.
• Setelah melalui proses
• desalting, maka selanjutnya minyak akan menjalani
proses distilasi.
Distilasi
• Minyak mentah yang telah melalui proses
desalting kemudian diolah lebih lanjut dengan
proses distilasi bertingkat, yaitu cara
pemisahan campuran berdasar perbedaan
titik didih.
• Fraksi-fraksi yang diperoleh dari proses
distilasi bertingkat ini adalah campuran
hidrokarbon yang mendidih pada interval
(range) suhu tertentu
Proses distilasi bertingkat dan fraksi yang dihasilkan dari distilasi bertingkat
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Fraksi-faksi yang didapatkan setelah proses distilasi selanjutnya diolah
lebih lanjut dengan proses reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
1. Reforming
Reforming merupakan suatu cara pengubahan bentuk, yaitu dari rantai
lurus menjadi bercabang. Proses ini digunakan untuk meningkatkan mutu
Bensin
CH3
Katalis │
CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 → CH3 ─ C ─ CH2
│
CH3
2. Polimerisasi
Polimerisasi merupakan suatu cara penggabungan monomer (molekulmolekul
sederhana) menjadi molekul-molekul yang lebih kompleks.
3. Treating
Treating merupakan proses penghilangan kotoran pada minyak bumi.
4. Blending
Blending merupakan proses penambahan zat aditif.
Bensin
A. Kualitas Bensin
• Bensin yang dihasilkan dari distilasi bertingkat disebut bensin
distilat langsung (straight run gasoline).
• Bensin merupakan campuran dari isomer-isomer heptana (C7H16)
dan
oktana (C8H18). Bensin biasa juga disebut dengan petrol atau
gasolin.
• Bensin →bahan bakar yang paling banyak digunakan orang →
bahan bakar kendaraan bermotor,
• maka dilakukan upaya untuk mendapatkan bensin dalam jumlah
yang besar.
• Cara yang dilakukan adalah dengan proses cracking (pemutusan
hidrokarbon yang rantainya panjang menjadi hidrokarbon rantai
pendek).
• Minyak bumi dipanaskan sampai suhu 800 °C, sehingga rantai
hidrokarbon yang kurang begitu dibutuhkan dapat dipecah menjadi
rantai pendek, sesuai rantai pada fraksi bensin
• Mutu atau kualitas bensin ditentukan oleh persentase
isooktana (2,2,4–trimetilpentana)yang
biasa disebut sebagai bilangan oktan.
• Efisiensi energi yang tinggi diperoleh dari bensin yang
memiliki rantai karbon yang bercabang banyak.
• Adanya komponen bensin berantai lurus menghasilkan
energi yang kurang efisien, artinya banyak energi yang
terbuang sebagai panas bukan sebagai kerja mesin, dan
hal ini menyebabkan terjadinya knocking atau ketukan
pada mesin.
• Ketukan pada mesin ini menyebabkan mesin menjadi
cepat rusak.
• Bensin premium memiliki bilangan oktan 82,
sedangkan bensin super memiliki bilangan oktan 98.
Peningkatan Bilangan Oktan
• Penambahan TEL (tetraetil lead) atau tetraetil
timbal. Penambahan TEL dalam konsentrasi
sampai 0,01% ke dalam bensin dapat
menaikkan bilangan oktan.
• Penambahan MTBE (metil tersier butil eter),
yang memiliki fungsi sama untuk
meningkatkan bilangan oktan, tetapi tidak
melepaskan timbal di udara.
Penggunaan Residu dalam Industri Petrokimia
• Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk yang dihasilkan dari minyak
dan gas bumi. Bahan-bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke
dalam plastik, serat sintetis, karet sintetis, pestisida, detergen,
pelarut, pupuk, berbagai jenis obat maupun vitamin.
• 1. Bahan Dasar Petrokimia
• Terdapat tiga bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia, yaitu
olefin, aromatika, dan gas sintetis (syn-gas).
• Untuk memperoleh produk petrokimia dilakukan dengan tiga tahapan,
yaitu:
a. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia.
b. Mengubah bahan dasar menjadi produk antara.
c. Mengubah produk antara menjadi produk akhir.
1. Olefin (alkena-alkena)
• Di antara olefin yang paling banyak diproduksi adalah etilena
(etena), propilena (propena), dan butadiena.
• Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar
etilena adalah:
a) Polietilena, merupakan plastik yang paling banyak diproduksi,
plastik ini banyak digunakan sebagai kantong plastik dan
plastik pembungkus (sampul).
• Di samping polietilena sebagai bahan dasar, plastik dari
polietilena ini juga mengandung beberapa bahan tambahan,
yaitu bahan pengisi, plasticer, dan pewarna.
b) PVC atau polivinilklorida, juga merupakan plastik yang
digunakan pada pembuatan pipa pralon dan pelapis lantai.
c) Etanol, merupakan bahan yang sehari-hari dikenal dengan nama alkohol.
Digunakan sebagai bahan bakar atau bahan antara untuk
pembuatan produk lain, misalnya pembuatan asam asetat.
d) Etilena glikol atau glikol, digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator
mobil di daerah beriklim dingin.
• Propilena
a) Polipropilena, digunakan sebagai karung plastik dan tali plastik. Bahan ini
lebih kuat dari polietilena.
b) Gliserol, digunakan sebagai bahan kosmetika (pelembab), industri
makanan, dan bahan untuk membuat peledak (nitrogliserin).
c) Isopropil alkohol, digunakan sebagai bahan-bahan produk petrokimia yang
lain, misalnya membuat aseton.
• Butadiena
Digunakan adalah:
a) Karet sintetis
b) Nilon
2. Aromatika
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar benzena adalah:
1) Stirena, digunakan untuk membuat karet sintetis.
2) Kumena, digunakan untuk membuat fenol.
3) Sikloheksana, digunakan untuk membuat nilon.
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar toluena dan
xilena adalah:
a) Bahan peledak, yaitu trinitrotoluena (TNT)
b) Asam tereftalat, merupakan bahan dasar pembuatan serat.
3. Syn-Gas (Gas Sintetis)
• Gas sintetis ini merupakan campuran dari karbon monoksida (CO)
dan hidrogen (H2).
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar gas sintetis
adalah:
a) Amonia (NH3), yang dibuat dari gas nitrogen dan gas hidrogen.
Pada industri petrokimia, gas nitrogen diperoleh dari udara sedangkan gas
hidrogen diperoleh dari gas sintetis.
b) Urea (CO(NH2)2), dibuat dari amonia dan gas karbon dioksida.
Selain sebagai pupuk, urea juga digunakan pada industri perekat,
plastik, dan resin.
c) Metanol (CH3OH), dibuat dari gas sintetis melalui pemanasan pada
suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis.
metanol digunakan dalam pembuatan formaldehida, dan sebagian lagi
digunakan untuk membuat serat dan campuran bahan bakar.
d) Formaldehida (HCHO), dibuat dari metanol melalui oksidasi dengan bantuan
katalis. Formaldehida yang dilarutkan dalam air dikenal dengan nama formalin,
yang berfungsi sebagai pengawet specimen biologi. Sementara penggunaan
lainnya adalah untuk membuat resin urea-formaldehida dan lem.
Dampak pembakaran bahan bakar
1. Gas Karbon Monoksida (CO)
• Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau,tidak
berasa, dan tidak merangsang.
• Keracunan CO akibat pembakaran tak sempurna
• Daya ikat CO terhadap hemoglobin lebih kuat sekitar 200 kali dibandingkan
oksigen. Jadi bila udara banyak mengandung CO maka udara yang kita hirup
hanya sedikit oksigen yang bisa diikat oleh hemoglobin dalam darah.
• 2 C8H18(g) + 17 O2(g) ⎯⎯→ 16 CO(g) + 18 HO(g)
• CO Dalam beberapa konsentrasi akan menimbulkan gejala :
o Kadar CO 100 ppm : sakit kepala dan cepat lelah
o Kadar CO 250 ppm : pingsan
o Kadar CO 750 ppm : mati 2setelah beberapa jam
o Kadar CO lebih dari 1000 ppm : mati seketika
• Untuk mengurangi banyaknya gas CO dengan merancang alat yang disebut
catalytic converter, yang berfungsi mengubah gas pencemar udara seperti CO
dan NO menjadi gas-gas yang tidak berbahaya, dengan reaksi:
Katalis Ni
2 CO(g) + O2(g) 2 CO2(g)
Katalis Ni
2 NO2(g) N2(g) + 2 O2(g)
2. Gas CO2
• Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak merangsang
• Gas CO2 merupakan hasil pembakaran sempurna bahan bakar minyak
bumi maupun batu bara, kendaraan bermotor dan pabrik.
• Akan tetapi berlebihnya
• kandungan CO menyebabkan sinar inframerah dari matahari diserap oleh
bumi dan benda-benda di sekitarnya. Kelebihan sinar inframerah ini tidak
dapat kembali ke atmosfer 2karena terhalang oleh lapisan CO2 yang ada di
atmosfer. Akibatnya suhu di bumi menjadi semakin panas. Akibat yang
ditimbulkan oleh berlebihnya kadar CO2 di udara ini dikenal sebagai efek
rumah kaca atau green house effect.
• Untuk mengurangi jumlah CO2 di udara maka perlu dilakukan upaya-
upaya, yaitu
• dengan penghijauan,
• menanam pohon,
• memperbanyak tamankota,
• serta pengelolaan hutan dengan baik.
3. Penggunaan TEL,
• Menghasilkan partikel-partikel timbal.
• Di udara Partikel timbal yang terisap oleh manusia dalam kadar yang
cukup tinggi, menyebabkan terganggunya enzim pertumbuhan. Akibatnya
bagi anak-anak adalah berat badan yang berkurang disertai perkembangan
sistem syaraf yang lambat.
• Padaorang dewasa, partikel timbal ini menyebabkan hilangnya selera
makan, cepat lelah, dan rusaknya saluran
4. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
• Gas belerang dioksida (SO2) mempunyai sifat tidak berwarna, tetapi
berbau sangat menyengat dan dapat menyesakkan napas meskipun
dalam kadar rendah
• Gas ini dihasilkan dari oksidasi atau pembakaran belerang
• yang terlarut dalam bahan bakar miyak bumi serta dari pembakaran
belerang
• yang terkandung dalam bijih logam yang diproses pada industri
• pertambangan.
Akibatnya :
• terjadinya hujan asam
• Proses terjadinya hujan asam dapat dijelaskan dengan reaksi berikut.
a. Pembentukan asam sulfit di udara lembap
SO2(g) + H2O(l) ↔ H2SO3(aq)
b. Gas SO2 dapat bereaksi dengan oksigen di udara
2 SO2(g) + O2(g) ↔ 2 SO3(g)
c. Gas SO3 mudah larut dalam air, di udara lembap membentuk asam sulfat
yang lebih berbahaya daripada SO2 dan H2SO3
2 SO3(g) + H2O(l) ↔ H2SO4(aq)
Akibat Hujan Asam :
• pH air hujan < 5
• sangat korosif terhadap logam dan berbahaya bagi kesehatan
5. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
• Gas nitrogen monoksida memiliki sifat tidak berwarna, yang pada
konsentrasi tinggi juga dapat menimbulkan keracunan.
• Keberadaan gas nitrogen monoksida di udara disebabkan karena gas
nitrogen ikut terbakar bersama dengan oksigen, yang terjadi pada suhu
tinggi. Reaksinya adalah:
N2(g) + O2(g) ⎯⎯→ 2 NO(g)
• Pada saat kontak dengan udara, maka gas NO akan membentuk gas NO2
dengan reaksi sebagai berikut.
• 2 NO(g) + O2(g) ←⎯⎯⎯⎯→ 2 NO2(g)
• Gas NO2 merupakan gas beracun, berwarna merah cokelat, dan berbau
seperti asam nitrat yang sangat menyengat dan merangsang.
• Keberadaan gas NO2 :
• 1< ppm dapat menyebabkankarsinogen atau penyebab kanker.
• kadar 20 ppm akan dapat menyebabkan kematian.
• Sebagai pencegahan maka di pabrik atau motor, bagian pembuanganasap
ditambahkan katalis logam nikel yang berfungsi sebagai konverter.
katalis Ni
• 2 NO2(g) N2(g) + 2 O2(g)

More Related Content

Similar to minyak-bumi-dan-petrokimia.ppt

Similar to minyak-bumi-dan-petrokimia.ppt (20)

Minyak Bumi dan Gas Alam
Minyak Bumi dan Gas AlamMinyak Bumi dan Gas Alam
Minyak Bumi dan Gas Alam
 
Minyak Bumi dan Gas Alam
Minyak Bumi dan Gas AlamMinyak Bumi dan Gas Alam
Minyak Bumi dan Gas Alam
 
minyak bumi kelas X
minyak bumi kelas Xminyak bumi kelas X
minyak bumi kelas X
 
25288922 makalah-tentang-minyak-bumi
25288922 makalah-tentang-minyak-bumi25288922 makalah-tentang-minyak-bumi
25288922 makalah-tentang-minyak-bumi
 
minyak-bumi-kelompok-7.ppt
minyak-bumi-kelompok-7.pptminyak-bumi-kelompok-7.ppt
minyak-bumi-kelompok-7.ppt
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
Gas alam
Gas alamGas alam
Gas alam
 
Minyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan ManfaatnyaMinyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan Manfaatnya
 
Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Makalah minyak bumi dan gas alam 5Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Makalah minyak bumi dan gas alam 5
 
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumiYoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumi
 
Minyak bumi swd
Minyak bumi swdMinyak bumi swd
Minyak bumi swd
 
Minyak bumi swd
Minyak bumi swdMinyak bumi swd
Minyak bumi swd
 
Kimia
KimiaKimia
Kimia
 
Ppt minyak bumi
Ppt minyak bumiPpt minyak bumi
Ppt minyak bumi
 
Tugas Kimia materi minyak bumi.pptx
Tugas Kimia materi minyak bumi.pptxTugas Kimia materi minyak bumi.pptx
Tugas Kimia materi minyak bumi.pptx
 
Hidrokabon dalam kehidupan sehari hari
Hidrokabon dalam kehidupan sehari hariHidrokabon dalam kehidupan sehari hari
Hidrokabon dalam kehidupan sehari hari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Kelompok 5 kimia XII TKJ 1
Kelompok 5 kimia XII TKJ 1Kelompok 5 kimia XII TKJ 1
Kelompok 5 kimia XII TKJ 1
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 

More from ElisNidaliana1

12_PPT_Turunan alkana_9 November 2023.ppt
12_PPT_Turunan alkana_9 November 2023.ppt12_PPT_Turunan alkana_9 November 2023.ppt
12_PPT_Turunan alkana_9 November 2023.pptElisNidaliana1
 
SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
SISTEM PEREDARAN DARAH.pptSISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
SISTEM PEREDARAN DARAH.pptElisNidaliana1
 
8_PPT_Nutrisi pada makanan_8 Agustus 2023.pptx
8_PPT_Nutrisi pada makanan_8 Agustus 2023.pptx8_PPT_Nutrisi pada makanan_8 Agustus 2023.pptx
8_PPT_Nutrisi pada makanan_8 Agustus 2023.pptxElisNidaliana1
 
Worksheet the periodic table.pdf
Worksheet the periodic table.pdfWorksheet the periodic table.pdf
Worksheet the periodic table.pdfElisNidaliana1
 
Tekanan zat cair (hidrostatis, pascal, bejana berhubungan).pptx
Tekanan zat cair (hidrostatis, pascal, bejana berhubungan).pptxTekanan zat cair (hidrostatis, pascal, bejana berhubungan).pptx
Tekanan zat cair (hidrostatis, pascal, bejana berhubungan).pptxElisNidaliana1
 
Topic 1 - Forces and Motion.pptx
Topic 1 - Forces and Motion.pptxTopic 1 - Forces and Motion.pptx
Topic 1 - Forces and Motion.pptxElisNidaliana1
 
33220_Dakwah Rasulullah Kelompok 5 X IPA 3.pptx
33220_Dakwah Rasulullah Kelompok 5 X IPA 3.pptx33220_Dakwah Rasulullah Kelompok 5 X IPA 3.pptx
33220_Dakwah Rasulullah Kelompok 5 X IPA 3.pptxElisNidaliana1
 
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.pptipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.pptElisNidaliana1
 

More from ElisNidaliana1 (10)

12_PPT_Turunan alkana_9 November 2023.ppt
12_PPT_Turunan alkana_9 November 2023.ppt12_PPT_Turunan alkana_9 November 2023.ppt
12_PPT_Turunan alkana_9 November 2023.ppt
 
SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
SISTEM PEREDARAN DARAH.pptSISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
SISTEM PEREDARAN DARAH.ppt
 
8_PPT_Nutrisi pada makanan_8 Agustus 2023.pptx
8_PPT_Nutrisi pada makanan_8 Agustus 2023.pptx8_PPT_Nutrisi pada makanan_8 Agustus 2023.pptx
8_PPT_Nutrisi pada makanan_8 Agustus 2023.pptx
 
Photosynthesis.pptx
Photosynthesis.pptxPhotosynthesis.pptx
Photosynthesis.pptx
 
Worksheet the periodic table.pdf
Worksheet the periodic table.pdfWorksheet the periodic table.pdf
Worksheet the periodic table.pdf
 
Tekanan zat cair (hidrostatis, pascal, bejana berhubungan).pptx
Tekanan zat cair (hidrostatis, pascal, bejana berhubungan).pptxTekanan zat cair (hidrostatis, pascal, bejana berhubungan).pptx
Tekanan zat cair (hidrostatis, pascal, bejana berhubungan).pptx
 
Gerak benda.pptx
Gerak benda.pptxGerak benda.pptx
Gerak benda.pptx
 
Topic 1 - Forces and Motion.pptx
Topic 1 - Forces and Motion.pptxTopic 1 - Forces and Motion.pptx
Topic 1 - Forces and Motion.pptx
 
33220_Dakwah Rasulullah Kelompok 5 X IPA 3.pptx
33220_Dakwah Rasulullah Kelompok 5 X IPA 3.pptx33220_Dakwah Rasulullah Kelompok 5 X IPA 3.pptx
33220_Dakwah Rasulullah Kelompok 5 X IPA 3.pptx
 
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.pptipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

minyak-bumi-dan-petrokimia.ppt

  • 2. Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam. 2. Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi. 3. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. 4. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya. 5. Menjelaskan penggunaan residu minyak bumi dalam industri petrokimia. 6. Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan.
  • 3. Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam • minyak bumi di alam merupakan hasil pelapukan fosil- fosiltumbuhan dan hewan pada zaman purba jutaan tahun silam. • Organisme-organismetersebut kemudian dibusukkan oleh mikroorganisme dan kemudian terkubur dan terpendam dalam lapisan kulit bumi. • Dengan tekanan dan suhu yang tinggi, maka setelah jutaan tahun lamanya, material tersebut berubah menjadi minyak yang terkumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir. • Oleh karena pori-pori batu kapur bersifat kapiler, maka dengan prinsip kapilaritas, minyak bumi yang terbentuk tersebut perlahan-lahan bergerak ke atas. • Ketika gerakan tersebut terhalang oleh batuan yang tidak berpori, maka terjadilah penumpukan minyak dalam batuantersebut.
  • 4. • Pada daerah lapisan bawah tanah yang tak berpori tersebut dikenal dengan nama antiklinal atau cekungan. • Daerahcekungan ini terdiri dari beberapa lapisan, lapisan yang paling bawah berupa air, lapisan di atasnya berisi minyak, sedang di atas minyak bumi tersebut terdapat rongga yang berisi gas alam. Jika cekungan mengandung minyak bumi dalamjumlah besar, maka pengambilan dilakukan dengan jalan pengeboran.
  • 5. Komponen-komponen Minyak Bumi 1. Golongan Alkana Golongan alkana yang tidak bercabang terbanyak adalah n–oktana, sedang alkana bercabang terbanyak adalah isooktana (2,2,4–trimetilpentana). CH3─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 n–oktana CH3 │ CH3 ─ C ─ CH2 ─ CH ─ CH3 │ │ CH3 CH3 isooktana
  • 6. Golongan Sikloalkana Golongan sikloalkana yang terdapat pada minyak bumi adalah siklopentana dan sikloheksana Golongan Hidrokarbon Aromatik • Golongan hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah benzena.
  • 7. • Senyawa-senyawa Lain • Senyawa-senyawa mikro yang lain, seperti senyawa belerang berkisar 0,01 • – 7%, senyawa nitrogen berkisar 0,01 – 0,9%, senyawa oksigen berkisar 0,06 • – 0,4%, dan mengandung sedikit senyawa organologam yang mengandung • logam vanadium dan nikel
  • 8. Teknik Pengolahan Minyak Bumi • Minyak mentah atau yang biasa disebut dengan crude oil ini berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap, yang selain mengandung kotoran, juga mengandung mineral-mineral yang larut dalam air. • Minyak ini belum dapat digunakan untuk bahan bakar atau berbagai keperluan lainnya, tetapi harus melalui pengolahan terlebih dahulu. • Minyak mentah ini mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom karbon 1 – 50.
  • 9. • Pada prinsipnya pengolahan minyak bumi dilakukan dengan dua langkah, yaitu desalting dan distilasi. Desalting • Proses desalting merupakan proses penghilangan garam yang dilakukan dengan cara mencampurkan minyak mentah dengan air. • Tujuannya adalah untuk melarutkan zat-zat mineral yang larut dalam air. • Pada proses ini juga ditambahkan asam dan basa dengan • Tujuan untuk menghilangkan senyawa-senyawa selain hidrokarbon. • Setelah melalui proses • desalting, maka selanjutnya minyak akan menjalani proses distilasi.
  • 10. Distilasi • Minyak mentah yang telah melalui proses desalting kemudian diolah lebih lanjut dengan proses distilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan campuran berdasar perbedaan titik didih. • Fraksi-fraksi yang diperoleh dari proses distilasi bertingkat ini adalah campuran hidrokarbon yang mendidih pada interval (range) suhu tertentu
  • 11. Proses distilasi bertingkat dan fraksi yang dihasilkan dari distilasi bertingkat tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
  • 12. Fraksi-faksi yang didapatkan setelah proses distilasi selanjutnya diolah lebih lanjut dengan proses reforming, polimerisasi, treating, dan blending. 1. Reforming Reforming merupakan suatu cara pengubahan bentuk, yaitu dari rantai lurus menjadi bercabang. Proses ini digunakan untuk meningkatkan mutu Bensin CH3 Katalis │ CH3 ─ CH2 ─ CH2 ─ CH3 → CH3 ─ C ─ CH2 │ CH3 2. Polimerisasi Polimerisasi merupakan suatu cara penggabungan monomer (molekulmolekul sederhana) menjadi molekul-molekul yang lebih kompleks. 3. Treating Treating merupakan proses penghilangan kotoran pada minyak bumi. 4. Blending Blending merupakan proses penambahan zat aditif.
  • 13. Bensin A. Kualitas Bensin • Bensin yang dihasilkan dari distilasi bertingkat disebut bensin distilat langsung (straight run gasoline). • Bensin merupakan campuran dari isomer-isomer heptana (C7H16) dan oktana (C8H18). Bensin biasa juga disebut dengan petrol atau gasolin. • Bensin →bahan bakar yang paling banyak digunakan orang → bahan bakar kendaraan bermotor, • maka dilakukan upaya untuk mendapatkan bensin dalam jumlah yang besar. • Cara yang dilakukan adalah dengan proses cracking (pemutusan hidrokarbon yang rantainya panjang menjadi hidrokarbon rantai pendek). • Minyak bumi dipanaskan sampai suhu 800 °C, sehingga rantai hidrokarbon yang kurang begitu dibutuhkan dapat dipecah menjadi rantai pendek, sesuai rantai pada fraksi bensin
  • 14. • Mutu atau kualitas bensin ditentukan oleh persentase isooktana (2,2,4–trimetilpentana)yang biasa disebut sebagai bilangan oktan. • Efisiensi energi yang tinggi diperoleh dari bensin yang memiliki rantai karbon yang bercabang banyak. • Adanya komponen bensin berantai lurus menghasilkan energi yang kurang efisien, artinya banyak energi yang terbuang sebagai panas bukan sebagai kerja mesin, dan hal ini menyebabkan terjadinya knocking atau ketukan pada mesin. • Ketukan pada mesin ini menyebabkan mesin menjadi cepat rusak. • Bensin premium memiliki bilangan oktan 82, sedangkan bensin super memiliki bilangan oktan 98.
  • 15. Peningkatan Bilangan Oktan • Penambahan TEL (tetraetil lead) atau tetraetil timbal. Penambahan TEL dalam konsentrasi sampai 0,01% ke dalam bensin dapat menaikkan bilangan oktan. • Penambahan MTBE (metil tersier butil eter), yang memiliki fungsi sama untuk meningkatkan bilangan oktan, tetapi tidak melepaskan timbal di udara.
  • 16. Penggunaan Residu dalam Industri Petrokimia • Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk yang dihasilkan dari minyak dan gas bumi. Bahan-bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetis, karet sintetis, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat maupun vitamin. • 1. Bahan Dasar Petrokimia • Terdapat tiga bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia, yaitu olefin, aromatika, dan gas sintetis (syn-gas). • Untuk memperoleh produk petrokimia dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu: a. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia. b. Mengubah bahan dasar menjadi produk antara. c. Mengubah produk antara menjadi produk akhir.
  • 17. 1. Olefin (alkena-alkena) • Di antara olefin yang paling banyak diproduksi adalah etilena (etena), propilena (propena), dan butadiena. • Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar etilena adalah: a) Polietilena, merupakan plastik yang paling banyak diproduksi, plastik ini banyak digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus (sampul). • Di samping polietilena sebagai bahan dasar, plastik dari polietilena ini juga mengandung beberapa bahan tambahan, yaitu bahan pengisi, plasticer, dan pewarna. b) PVC atau polivinilklorida, juga merupakan plastik yang digunakan pada pembuatan pipa pralon dan pelapis lantai.
  • 18. c) Etanol, merupakan bahan yang sehari-hari dikenal dengan nama alkohol. Digunakan sebagai bahan bakar atau bahan antara untuk pembuatan produk lain, misalnya pembuatan asam asetat. d) Etilena glikol atau glikol, digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil di daerah beriklim dingin. • Propilena a) Polipropilena, digunakan sebagai karung plastik dan tali plastik. Bahan ini lebih kuat dari polietilena. b) Gliserol, digunakan sebagai bahan kosmetika (pelembab), industri makanan, dan bahan untuk membuat peledak (nitrogliserin). c) Isopropil alkohol, digunakan sebagai bahan-bahan produk petrokimia yang lain, misalnya membuat aseton. • Butadiena Digunakan adalah: a) Karet sintetis b) Nilon
  • 19. 2. Aromatika Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar benzena adalah: 1) Stirena, digunakan untuk membuat karet sintetis. 2) Kumena, digunakan untuk membuat fenol. 3) Sikloheksana, digunakan untuk membuat nilon. Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar toluena dan xilena adalah: a) Bahan peledak, yaitu trinitrotoluena (TNT) b) Asam tereftalat, merupakan bahan dasar pembuatan serat.
  • 20. 3. Syn-Gas (Gas Sintetis) • Gas sintetis ini merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2). Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar gas sintetis adalah: a) Amonia (NH3), yang dibuat dari gas nitrogen dan gas hidrogen. Pada industri petrokimia, gas nitrogen diperoleh dari udara sedangkan gas hidrogen diperoleh dari gas sintetis. b) Urea (CO(NH2)2), dibuat dari amonia dan gas karbon dioksida. Selain sebagai pupuk, urea juga digunakan pada industri perekat, plastik, dan resin. c) Metanol (CH3OH), dibuat dari gas sintetis melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis. metanol digunakan dalam pembuatan formaldehida, dan sebagian lagi digunakan untuk membuat serat dan campuran bahan bakar. d) Formaldehida (HCHO), dibuat dari metanol melalui oksidasi dengan bantuan katalis. Formaldehida yang dilarutkan dalam air dikenal dengan nama formalin, yang berfungsi sebagai pengawet specimen biologi. Sementara penggunaan lainnya adalah untuk membuat resin urea-formaldehida dan lem.
  • 21. Dampak pembakaran bahan bakar 1. Gas Karbon Monoksida (CO) • Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau,tidak berasa, dan tidak merangsang. • Keracunan CO akibat pembakaran tak sempurna • Daya ikat CO terhadap hemoglobin lebih kuat sekitar 200 kali dibandingkan oksigen. Jadi bila udara banyak mengandung CO maka udara yang kita hirup hanya sedikit oksigen yang bisa diikat oleh hemoglobin dalam darah. • 2 C8H18(g) + 17 O2(g) ⎯⎯→ 16 CO(g) + 18 HO(g) • CO Dalam beberapa konsentrasi akan menimbulkan gejala : o Kadar CO 100 ppm : sakit kepala dan cepat lelah o Kadar CO 250 ppm : pingsan o Kadar CO 750 ppm : mati 2setelah beberapa jam o Kadar CO lebih dari 1000 ppm : mati seketika • Untuk mengurangi banyaknya gas CO dengan merancang alat yang disebut catalytic converter, yang berfungsi mengubah gas pencemar udara seperti CO dan NO menjadi gas-gas yang tidak berbahaya, dengan reaksi: Katalis Ni 2 CO(g) + O2(g) 2 CO2(g) Katalis Ni 2 NO2(g) N2(g) + 2 O2(g)
  • 22. 2. Gas CO2 • Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak merangsang • Gas CO2 merupakan hasil pembakaran sempurna bahan bakar minyak bumi maupun batu bara, kendaraan bermotor dan pabrik. • Akan tetapi berlebihnya • kandungan CO menyebabkan sinar inframerah dari matahari diserap oleh bumi dan benda-benda di sekitarnya. Kelebihan sinar inframerah ini tidak dapat kembali ke atmosfer 2karena terhalang oleh lapisan CO2 yang ada di atmosfer. Akibatnya suhu di bumi menjadi semakin panas. Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya kadar CO2 di udara ini dikenal sebagai efek rumah kaca atau green house effect. • Untuk mengurangi jumlah CO2 di udara maka perlu dilakukan upaya- upaya, yaitu • dengan penghijauan, • menanam pohon, • memperbanyak tamankota, • serta pengelolaan hutan dengan baik.
  • 23. 3. Penggunaan TEL, • Menghasilkan partikel-partikel timbal. • Di udara Partikel timbal yang terisap oleh manusia dalam kadar yang cukup tinggi, menyebabkan terganggunya enzim pertumbuhan. Akibatnya bagi anak-anak adalah berat badan yang berkurang disertai perkembangan sistem syaraf yang lambat. • Padaorang dewasa, partikel timbal ini menyebabkan hilangnya selera makan, cepat lelah, dan rusaknya saluran 4. Oksida Belerang (SO2 dan SO3) • Gas belerang dioksida (SO2) mempunyai sifat tidak berwarna, tetapi berbau sangat menyengat dan dapat menyesakkan napas meskipun dalam kadar rendah • Gas ini dihasilkan dari oksidasi atau pembakaran belerang • yang terlarut dalam bahan bakar miyak bumi serta dari pembakaran belerang • yang terkandung dalam bijih logam yang diproses pada industri • pertambangan.
  • 24. Akibatnya : • terjadinya hujan asam • Proses terjadinya hujan asam dapat dijelaskan dengan reaksi berikut. a. Pembentukan asam sulfit di udara lembap SO2(g) + H2O(l) ↔ H2SO3(aq) b. Gas SO2 dapat bereaksi dengan oksigen di udara 2 SO2(g) + O2(g) ↔ 2 SO3(g) c. Gas SO3 mudah larut dalam air, di udara lembap membentuk asam sulfat yang lebih berbahaya daripada SO2 dan H2SO3 2 SO3(g) + H2O(l) ↔ H2SO4(aq) Akibat Hujan Asam : • pH air hujan < 5 • sangat korosif terhadap logam dan berbahaya bagi kesehatan
  • 25. 5. Oksida Nitrogen (NO dan NO2) • Gas nitrogen monoksida memiliki sifat tidak berwarna, yang pada konsentrasi tinggi juga dapat menimbulkan keracunan. • Keberadaan gas nitrogen monoksida di udara disebabkan karena gas nitrogen ikut terbakar bersama dengan oksigen, yang terjadi pada suhu tinggi. Reaksinya adalah: N2(g) + O2(g) ⎯⎯→ 2 NO(g) • Pada saat kontak dengan udara, maka gas NO akan membentuk gas NO2 dengan reaksi sebagai berikut. • 2 NO(g) + O2(g) ←⎯⎯⎯⎯→ 2 NO2(g) • Gas NO2 merupakan gas beracun, berwarna merah cokelat, dan berbau seperti asam nitrat yang sangat menyengat dan merangsang. • Keberadaan gas NO2 : • 1< ppm dapat menyebabkankarsinogen atau penyebab kanker. • kadar 20 ppm akan dapat menyebabkan kematian. • Sebagai pencegahan maka di pabrik atau motor, bagian pembuanganasap ditambahkan katalis logam nikel yang berfungsi sebagai konverter. katalis Ni • 2 NO2(g) N2(g) + 2 O2(g)