Cold surge adalah fenomena cuaca skala sinoptik yang melibatkan massa udara dingin yang terbawa oleh sirkulasi angin utara-selatan akibat gangguan tekanan tinggi di Siberia. Cold surge memiliki dampak merusak bagian Timur Asia dan berpengaruh terhadap hujan di Asia Tenggara. Perkembangan cold surge berkisar antara 5 hingga 14 hari dan dapat meluas ke arah Timur dan Selatan melintasi Indonesia. Cold surge dapat meningkatkan curah hujan di sebagian
2. cold surge yang merupakan
salah satu fenomena cuaca skala
sinoptik yang memiliki pengaruh
signifikan pada saat berlangsung
mosun musim dingin Asia. Cold surge
disefinisikan sebagai massa udara
dingin yang terbawa oleh sirkulasi
angin utara-selatan (meridional) akibat
gangguan tekanan tinggi di kawasan
Siberia. Meskipun masa aktifnya hanya
dalam orde hari namun cold surge
memiliki dampak cuaca yang merusak
bagian Timur Asia dan juga
berpengaruh terhadap hujan di wilayah
Asia Tenggara.
Skematik dari Northerly Cold Surge (Courtessy: Tim
CM4SH BMKG)
3. Perkembangan cold surge itu
sendiri berkisar antara 5 hingga 14
hari. Berdasarkan hasil analisis
korelasi dan jejakan (trajectory)
menunjukkan bahwa pada periode
pertumbuhannya pusat tekanan
tinggi akan meluas ke arah
tenggara hingga mencapai wilayah
batas terluar dataran tinggi Tibet.
Beberapa pusat tekanan tinggi
tersebut kemudian bergerak ke
arah Timur dan melemah di wilayah
perairan, sementara itu beberapa
pusat tekanan tinggi lainnya akan
bergerak ke arah Selatan.
Penjalaran cold surge tersebut
dapat meluas lebih jauh ke arah
Timur maupun Selatan hingga
melintasi wilayah Indonesia dan
sekitarnya.
adapun syarat terjadinya cold surge ini adalah:
• Perbedaan tekanan Gushi 30o LU 110o BT - Hongkong >
10mb
• Angin gradien dari utara atau timur laut dengan kecepatan
15 knots
• Penurunan temperatur 24 jam di Hongkong (5o C)
• Penurunan tekanan 24 jam di Hongkong 10mb
• Penurunan Rh 1-2 dilihat dari depresi dewPoint nya.
4. Untuk mengetahui perkembangan dari cold surge adalah dengan
menghitung indeks cold surge. Selama ini parameter yang sering digunakan
dalam menghitung indeks cold surge adalah berdasarkan parameter tekanan
dan angin. Saat ini untuk menentukan indeks cold surge dipakai kondisi
cuaca di Hongkong. Cold surge dikatakan sampai di Hongkong apabila:
1. Suhu di Hongkong turun 5 ºC atau lebih selama 24 jam.
2. Angin meridional minimal 10 knot / 5 ms-1.
3. Beda tekanan udara di 30 ºLU – 115 ºBT dan Hongkong sama dengan atau lebih besar
dari 10 mb.
Aktifitas cold surge yang terpenetrasi jauh ke equator dapat mengakibatkan
pertambahan curah hujan secara merata di sebagian besar wilayah Indonesia dari
Sumatera Selatan ke arah Timur
5. Surge yang bergerak melintasi equator
akan mempengaruhi keadaan cuaca disekitar
Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Cold Surge ini
mengandung udara dan berinteraksi dengan
udara yang panas diwilayah Indonesia. Udara ini
semakin labil atau kuat jika ditunjang oleh adanya
front di Asia, palung khatulistiwa (equatorial
trough), berakibat diwilayah Jawa Barat dan
Sumatera Selatan akan banyak hujan. Sebaliknya
jika terdapat vortex di laut Cina Selatan maka
hujan akan bekurang karena surge akan
mengalami hambatan dilaut cina selatan.
6. Tehnik melacak Cold Surge
Apabila surge telah terdeteksi, maka untuk
memudahkan pendeteksian, wilayah penjalaran dibagi 3
bagian yaitu wilayah A (20 – 15o LU), wilayah B(15 – 10o
LU) dan wilayah C(10 – 05o LU) adalah sebagai berikut :
1. Surge sampai di wilayah A (20 – 15o LU), apabila angin
utara/timur laut rata-rata mencapai 15 knots dan
terdapat kenaikan 5 knots selama 24 jam – 48 jam
2. Surge sampai di wilayah B (15 – 10o LU), apabila angin
utara/timur laut rata-rata 15 knots dan terdapat
kenaikan 5 knots selama 60 jam.
3. Surge sampai di wilayah C (10 – 05o LU), apabila angin
utara/timur laut rata-rata 15 knots dan terdapat
kenaikan 5 knots selama 72 jam