Siklon tropis adalah pusaran udara terorganisir yang terbentuk di lautan tropis atau sub-tropis. Siklon tropis memiliki potensi merusak berupa angin kencang, hujan deras, dan gelombang tinggi. Siklus hidupnya meliputi tahap pembentukan, belum matang, matang, dan pelemahan. Tempat yang sering mengalami siklon tropis adalah Samudera Hindia, Pasifik, dan Atlantik. Beberapa siklon tropis yang pernah
2. PENGERTIAN
SIKLON TROPIS
Didefinisikan sebagai
pusaran udara dalam
skala sinoptik yang
berkembang di wilayah
lautan tropis ataupun
sub tropis yang
mempunyai sirkulasi
yang terorganisir.
Potensi merusak yang dapat terjadi dari
fenomena ini adalah akibat kencangnya
angin yang bertiup, curah hujan yang sangat
tinggi, serta gelombang pasang yang sangat
tinggi saat mencapai pantai.
3. Susunan Siklon Tropis
Memanjang dari pinggiran badai.
Angin akan bertambah kencang
saat menuju pusat badai
Bagian luar
kondisi angin maksimum terjadi di
sekitar mata, dimana pada daerah
ini akan membentuk tembok awan
yang sangat besar akibat dari
konveksi yang kuat dan juga akan
menghasilkan hujan badai yang
lebat -
Sekitar Mata
Terjadi angin yang teduh/calm.
Pada bagian ini, udara bergerak
naik ke atas dan menyebar setelah
berada di puncak siklon.
Mata
4. Syarat Terjadinya Siklon Tropis
• Cukupnya sumber energi
permukaan
• Ada beda angin (shear) yang
cukup
• Adanya gangguan cuaca
• Rotasi bumi (coriolis)
• Arus keluar lapisan troposfer
atas
• Rata-rata SST agar terjadi
siklon tropis adalah >26ºC.
Pembentukan
• Sumber energi permukaan
menjadi Lemah
• Shear angin yang besar
• Konvergensi di lapisan
Troposfer Atas
Peluruhan
7. Proses Pembentukan
Siklon Tropis
1. Suhu permukaan laut sekurang-kurangnya 26.5 C hingga ke kedalaman 60 meter
2. Kondisi atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan
Cumulonimbus. Awan-awan iniyang merupakan awan-awan guntur, dan merupakan
penanda wilayah konvektif kuat, adalah penting dalam perkembangan siklon tropis.
3. Atmosfer yang relatif lembab di ketinggian sekitar 5km.Ketinggian ini merupakan
atmosfer paras menengah yang apabila dalam keadaan kering tidak dapat
mendukung bagi perkembangan aktivitas badai guntur di dalam siklon.
4. Berada pada jarak setidaknya sekitar 500 km dari katulistiwa. Meskipun
memungkinkan, siklon jarang terbentuk di dekat ekuator.
5. Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang
disertai dengan pumpunan angin.
6. Perubahan kondisi angin terhadap ketinggian tidak terlalu besar. Perubahan kondisi
angin yang besar akan mengacaukan proses perkembangan badai guntur.
8. Siklus Hidup Siklon Tropis
• Tahap pembentukan
Ditandai dengan adanya gangguan atmoster. Jika dilihat dari citra satelit cuaca,
gangguan ini
ditandai dengan wilayah konvektif dengan awan-awan cumulonimbus.Pusat sirkulasi
seringkali
belum terbentuk, namun kadangkala sudah nampak pada ujung sabuk perawanan yang
membentuk spiral.
• Tahap belum matang
Pada tahap ini wilayah konvektif kuat terbentuk lebih teratur membentuk sabuk
perawanan melingkar (berbentuk spiral) atau membentuk wilayah yang bentuknya
relatif bulat. Intensitasnya meningkat secara simultan ditandai dengan tekanan udara
permukaan yang turun mencapai kurang dari 1000 mb serta kecepatan angin
maksimum yang meningkat hingga mencapai gale force wind (kecepatan angin ≥ 34
knot atau 63 km/jam). Angin dengan kecepatan maksimum terkonsentrasi pada cincin
yang mengelilingi pusat sirkulasi. Pusat sirkulasi terpantau jelas dan mulai tampak
terbentuknya mata siklon.
9. • Tahap matang
Pada tahap matang, bentuk siklon tropis cenderung stabil. Tekanan udara minimum di
pusatnya dan angin maksimum di sekelilingnya yang tidak banyak mengalami fluktuasi
berarti. Sirkulasi siklonik dan wilayah dengan gale force wind meluas, satelit cuaca
menunjukkan kondisi perawanan teratur dan lebih simetris. Pada siklon tropis yang lebih
kuat dapat jelas adanya mata siklon. Fenomena ini ditandai dengan wilayah bersuhu
paling hangat di tengah-tengah sistem perawanan dengan angin permukaan yang tenang
dan dikelilingi oleh dinding perawanan konvektif tebal di sekelilingnya (dinding mata).
Kecuali jika siklon tropis berada di wilayah yang sangat mendukung perkembangannya,
tahap matang biasanya hanya bertahan selama kurang lebih 24 jam sebelum intensitasnya
mulai melemah.
• Tahap pelemahan
Pada tahap punah, pusat siklon yang hangat mulai menghilang, tekanan udara meningkat
dan wilayah dengan kecepatan angin maksimum meluas dan melebar menjauh dari pusat
siklon. Tahap ini dapat terjadi dengan cepat jika siklon tropis melintas di wilayah yang
tidak mendukung bagi pertumbuhannya, seperti misalnya memasuki wilayah perairan
lintang tinggi dengan suhu muka laut yang dingin atau masuk ke daratan. Dari citra satelit
dapat terlihat jelas bahwa wilayah konvektif siklon tropis tersebut berkurang, dan sabuk
perawanan perlahan menghilang.Waktu rata-rata yang dibutuhkan sebuah siklon tropis
dari mulai tumbuh hingga punah adalah sekitar 7 (tujuh) hari, namun variasinya bisa
mencapai 1 hingga 30 hari.
10. Tempat Terbentuknya Siklon Tropis
1.Lautan Atlantik Utara
2.Laut di sebelah tenggara
Pasifik Utara, yaitu sebelah
barat Mexico.
3.Pasifik utara, termasuk
daerah-daerah laut yang
terbentang dari laut Cina
Selatan sampai ke Jepang.
4.Laut Arab, Teluk Benggala
dan Pantai India.
5.Lautan Hindia sebelah
selatan, sebelah timur
Madagaskar.
6.Lautan Pasifik Selatan dan
perairan Australia.
Lautan yang sering terbentuk
siklon tropis
3
52
1
6
4
11. Siklon Tropis yang Pernah Terjadi di Indonesia
DURGA
22-25 Apr 2008
95 km/jam
Perairan Barat
Daya Bengkulu
ANGGREK
30Okt–4Nov 2010
110 km/jam
Perairan Barat
Sumatera
BAKUNG
11-13 Des 2014
75 km/jam
Perairan Barat
Daya Sumatera
CEMPAKA
26-29 Nov 2017
60-90 km/jam
Perairan Selatan
Jawa
DAHLIA
27Nov-2Des 2017
60-130 km/jam
Perairan Selatan
Bengkulu