SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
SIKLON TROPIS
LIZA FEBRIZKY
11.19.0039
METEOROLOGI 2B
PENGERTIAN
SIKLON TROPIS
Didefinisikan sebagai
pusaran udara dalam
skala sinoptik yang
berkembang di wilayah
lautan tropis ataupun
sub tropis yang
mempunyai sirkulasi
yang terorganisir.
Potensi merusak yang dapat terjadi dari
fenomena ini adalah akibat kencangnya
angin yang bertiup, curah hujan yang sangat
tinggi, serta gelombang pasang yang sangat
tinggi saat mencapai pantai.
Susunan Siklon Tropis
Memanjang dari pinggiran badai.
Angin akan bertambah kencang
saat menuju pusat badai
Bagian luar
kondisi angin maksimum terjadi di
sekitar mata, dimana pada daerah
ini akan membentuk tembok awan
yang sangat besar akibat dari
konveksi yang kuat dan juga akan
menghasilkan hujan badai yang
lebat -
Sekitar Mata
Terjadi angin yang teduh/calm.
Pada bagian ini, udara bergerak
naik ke atas dan menyebar setelah
berada di puncak siklon.
Mata
Syarat Terjadinya Siklon Tropis
• Cukupnya sumber energi
permukaan
• Ada beda angin (shear) yang
cukup
• Adanya gangguan cuaca
• Rotasi bumi (coriolis)
• Arus keluar lapisan troposfer
atas
• Rata-rata SST agar terjadi
siklon tropis adalah >26ºC.
Pembentukan
• Sumber energi permukaan
menjadi Lemah
• Shear angin yang besar
• Konvergensi di lapisan
Troposfer Atas
Peluruhan
Proses Pembentukan Siklon Tropis
Proses Pembentukan
Siklon Tropis
1. Suhu permukaan laut sekurang-kurangnya 26.5 C hingga ke kedalaman 60 meter
2. Kondisi atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan
Cumulonimbus. Awan-awan iniyang merupakan awan-awan guntur, dan merupakan
penanda wilayah konvektif kuat, adalah penting dalam perkembangan siklon tropis.
3. Atmosfer yang relatif lembab di ketinggian sekitar 5km.Ketinggian ini merupakan
atmosfer paras menengah yang apabila dalam keadaan kering tidak dapat
mendukung bagi perkembangan aktivitas badai guntur di dalam siklon.
4. Berada pada jarak setidaknya sekitar 500 km dari katulistiwa. Meskipun
memungkinkan, siklon jarang terbentuk di dekat ekuator.
5. Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang
disertai dengan pumpunan angin.
6. Perubahan kondisi angin terhadap ketinggian tidak terlalu besar. Perubahan kondisi
angin yang besar akan mengacaukan proses perkembangan badai guntur.
Siklus Hidup Siklon Tropis
• Tahap pembentukan
Ditandai dengan adanya gangguan atmoster. Jika dilihat dari citra satelit cuaca,
gangguan ini
ditandai dengan wilayah konvektif dengan awan-awan cumulonimbus.Pusat sirkulasi
seringkali
belum terbentuk, namun kadangkala sudah nampak pada ujung sabuk perawanan yang
membentuk spiral.
• Tahap belum matang
Pada tahap ini wilayah konvektif kuat terbentuk lebih teratur membentuk sabuk
perawanan melingkar (berbentuk spiral) atau membentuk wilayah yang bentuknya
relatif bulat. Intensitasnya meningkat secara simultan ditandai dengan tekanan udara
permukaan yang turun mencapai kurang dari 1000 mb serta kecepatan angin
maksimum yang meningkat hingga mencapai gale force wind (kecepatan angin ≥ 34
knot atau 63 km/jam). Angin dengan kecepatan maksimum terkonsentrasi pada cincin
yang mengelilingi pusat sirkulasi. Pusat sirkulasi terpantau jelas dan mulai tampak
terbentuknya mata siklon.
• Tahap matang
Pada tahap matang, bentuk siklon tropis cenderung stabil. Tekanan udara minimum di
pusatnya dan angin maksimum di sekelilingnya yang tidak banyak mengalami fluktuasi
berarti. Sirkulasi siklonik dan wilayah dengan gale force wind meluas, satelit cuaca
menunjukkan kondisi perawanan teratur dan lebih simetris. Pada siklon tropis yang lebih
kuat dapat jelas adanya mata siklon. Fenomena ini ditandai dengan wilayah bersuhu
paling hangat di tengah-tengah sistem perawanan dengan angin permukaan yang tenang
dan dikelilingi oleh dinding perawanan konvektif tebal di sekelilingnya (dinding mata).
Kecuali jika siklon tropis berada di wilayah yang sangat mendukung perkembangannya,
tahap matang biasanya hanya bertahan selama kurang lebih 24 jam sebelum intensitasnya
mulai melemah.
• Tahap pelemahan
Pada tahap punah, pusat siklon yang hangat mulai menghilang, tekanan udara meningkat
dan wilayah dengan kecepatan angin maksimum meluas dan melebar menjauh dari pusat
siklon. Tahap ini dapat terjadi dengan cepat jika siklon tropis melintas di wilayah yang
tidak mendukung bagi pertumbuhannya, seperti misalnya memasuki wilayah perairan
lintang tinggi dengan suhu muka laut yang dingin atau masuk ke daratan. Dari citra satelit
dapat terlihat jelas bahwa wilayah konvektif siklon tropis tersebut berkurang, dan sabuk
perawanan perlahan menghilang.Waktu rata-rata yang dibutuhkan sebuah siklon tropis
dari mulai tumbuh hingga punah adalah sekitar 7 (tujuh) hari, namun variasinya bisa
mencapai 1 hingga 30 hari.
Tempat Terbentuknya Siklon Tropis
1.Lautan Atlantik Utara
2.Laut di sebelah tenggara
Pasifik Utara, yaitu sebelah
barat Mexico.
3.Pasifik utara, termasuk
daerah-daerah laut yang
terbentang dari laut Cina
Selatan sampai ke Jepang.
4.Laut Arab, Teluk Benggala
dan Pantai India.
5.Lautan Hindia sebelah
selatan, sebelah timur
Madagaskar.
6.Lautan Pasifik Selatan dan
perairan Australia.
Lautan yang sering terbentuk
siklon tropis
3
52
1
6
4
Siklon Tropis yang Pernah Terjadi di Indonesia
DURGA
22-25 Apr 2008
95 km/jam
Perairan Barat
Daya Bengkulu
ANGGREK
30Okt–4Nov 2010
110 km/jam
Perairan Barat
Sumatera
BAKUNG
11-13 Des 2014
75 km/jam
Perairan Barat
Daya Sumatera
CEMPAKA
26-29 Nov 2017
60-90 km/jam
Perairan Selatan
Jawa
DAHLIA
27Nov-2Des 2017
60-130 km/jam
Perairan Selatan
Bengkulu
Thank You

More Related Content

What's hot

PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
03. oseanografi
03. oseanografi03. oseanografi
03. oseanografiNkhansa
 
Massa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan SiklontropisMassa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan SiklontropisTedi Eka
 
Presentasi Samudra
Presentasi Samudra Presentasi Samudra
Presentasi Samudra Fanny Putri
 
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)Masruroh 07
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim DuniaSwastika Nugraheni,S.Pd
 
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaFirdyannisa Iskandar
 
Angin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas XAngin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas XZhafirah Yumna
 
Hubungan antara atsmosfer
Hubungan antara atsmosferHubungan antara atsmosfer
Hubungan antara atsmosferOky de Holmeas
 
ATMOSFER-geografi kelas 10
ATMOSFER-geografi kelas 10ATMOSFER-geografi kelas 10
ATMOSFER-geografi kelas 10W Apri
 
Proses Endogen Dan Eksogen
Proses Endogen Dan EksogenProses Endogen Dan Eksogen
Proses Endogen Dan EksogenGita S
 
Gerakan air laut.pptx
Gerakan air laut.pptxGerakan air laut.pptx
Gerakan air laut.pptxAjeng Pratiwi
 

What's hot (20)

Dinamika atmosfer
Dinamika  atmosferDinamika  atmosfer
Dinamika atmosfer
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Power point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosferPower point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosfer
 
Angin ppt
Angin pptAngin ppt
Angin ppt
 
03. oseanografi
03. oseanografi03. oseanografi
03. oseanografi
 
Massa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan SiklontropisMassa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan Siklontropis
 
Angin
AnginAngin
Angin
 
Presentasi Samudra
Presentasi Samudra Presentasi Samudra
Presentasi Samudra
 
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
 
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
 
Angin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas XAngin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas X
 
Geografi awan
Geografi awanGeografi awan
Geografi awan
 
Badai tropis
Badai tropisBadai tropis
Badai tropis
 
Hubungan antara atsmosfer
Hubungan antara atsmosferHubungan antara atsmosfer
Hubungan antara atsmosfer
 
ATMOSFER-geografi kelas 10
ATMOSFER-geografi kelas 10ATMOSFER-geografi kelas 10
ATMOSFER-geografi kelas 10
 
Arus lautan
Arus lautanArus lautan
Arus lautan
 
Proses Endogen Dan Eksogen
Proses Endogen Dan EksogenProses Endogen Dan Eksogen
Proses Endogen Dan Eksogen
 
Gerakan air laut.pptx
Gerakan air laut.pptxGerakan air laut.pptx
Gerakan air laut.pptx
 
Cyclone
CycloneCyclone
Cyclone
 

Similar to Fenomena Siklon Tropis

Newton - Bencana Meteorologi
Newton - Bencana MeteorologiNewton - Bencana Meteorologi
Newton - Bencana MeteorologiNewtonXu1
 
Teks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleksTeks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleksMa`rifah Ifah
 
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiGroup 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiFeni Malviowita
 
Siklon tropis
Siklon tropisSiklon tropis
Siklon tropisnovvria
 
Siklon tropis
Siklon tropisSiklon tropis
Siklon tropisnovvria
 
Siklon tropis
Siklon tropisSiklon tropis
Siklon tropisnovvria
 
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptxSIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptxbaya13
 
Geografi atmosfer
Geografi atmosferGeografi atmosfer
Geografi atmosferjopiwildani
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFERDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFERssuserf9c93e1
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperdasriyanti
 
Tornado.pptx
Tornado.pptxTornado.pptx
Tornado.pptxMuazMuz3
 
Klimatologi
KlimatologiKlimatologi
KlimatologiYuliLovy
 
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosferjopiwildani
 
Tekanan udara dan sistem angin
Tekanan udara dan sistem anginTekanan udara dan sistem angin
Tekanan udara dan sistem anginAsmawi Abdullah
 

Similar to Fenomena Siklon Tropis (20)

Newton - Bencana Meteorologi
Newton - Bencana MeteorologiNewton - Bencana Meteorologi
Newton - Bencana Meteorologi
 
Teks prosedur
Teks prosedurTeks prosedur
Teks prosedur
 
Teks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleksTeks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleks
 
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiGroup 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
 
Siklon tropis
Siklon tropisSiklon tropis
Siklon tropis
 
Siklon tropis
Siklon tropisSiklon tropis
Siklon tropis
 
Siklon tropis
Siklon tropisSiklon tropis
Siklon tropis
 
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptxSIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
 
Materi Geografi SMA
Materi Geografi SMAMateri Geografi SMA
Materi Geografi SMA
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Geografi atmosfer
Geografi atmosferGeografi atmosfer
Geografi atmosfer
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFERDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
 
Tornado.pptx
Tornado.pptxTornado.pptx
Tornado.pptx
 
ips mengenai angin-hujan-iklim-cuaca
ips mengenai angin-hujan-iklim-cuacaips mengenai angin-hujan-iklim-cuaca
ips mengenai angin-hujan-iklim-cuaca
 
Klimatologi
KlimatologiKlimatologi
Klimatologi
 
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Tekanan udara dan sistem angin
Tekanan udara dan sistem anginTekanan udara dan sistem angin
Tekanan udara dan sistem angin
 

More from Ahmad Dzakiyyurayhan Huda (9)

ANGIN GUNUNG & ANGIN LEMBAH
ANGIN GUNUNG & ANGIN LEMBAHANGIN GUNUNG & ANGIN LEMBAH
ANGIN GUNUNG & ANGIN LEMBAH
 
FENOMENA CUACA STORM SURGE
FENOMENA CUACA STORM SURGEFENOMENA CUACA STORM SURGE
FENOMENA CUACA STORM SURGE
 
ANGIN DARAT & ANGIN LAUT
ANGIN DARAT & ANGIN LAUTANGIN DARAT & ANGIN LAUT
ANGIN DARAT & ANGIN LAUT
 
FENOMENA CUACA COLD SURGE
FENOMENA CUACA COLD SURGEFENOMENA CUACA COLD SURGE
FENOMENA CUACA COLD SURGE
 
PPT TENTANG FOG (KABUT)
PPT TENTANG FOG (KABUT)PPT TENTANG FOG (KABUT)
PPT TENTANG FOG (KABUT)
 
FENOMENA HUJAN ES
FENOMENA HUJAN ESFENOMENA HUJAN ES
FENOMENA HUJAN ES
 
PROSES PEMBENTUKAN AWAN CB
PROSES PEMBENTUKAN AWAN CBPROSES PEMBENTUKAN AWAN CB
PROSES PEMBENTUKAN AWAN CB
 
FRONT
FRONTFRONT
FRONT
 
FOG (Kabut)
FOG (Kabut)FOG (Kabut)
FOG (Kabut)
 

Recently uploaded

PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Recently uploaded (12)

PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

Fenomena Siklon Tropis

  • 2. PENGERTIAN SIKLON TROPIS Didefinisikan sebagai pusaran udara dalam skala sinoptik yang berkembang di wilayah lautan tropis ataupun sub tropis yang mempunyai sirkulasi yang terorganisir. Potensi merusak yang dapat terjadi dari fenomena ini adalah akibat kencangnya angin yang bertiup, curah hujan yang sangat tinggi, serta gelombang pasang yang sangat tinggi saat mencapai pantai.
  • 3. Susunan Siklon Tropis Memanjang dari pinggiran badai. Angin akan bertambah kencang saat menuju pusat badai Bagian luar kondisi angin maksimum terjadi di sekitar mata, dimana pada daerah ini akan membentuk tembok awan yang sangat besar akibat dari konveksi yang kuat dan juga akan menghasilkan hujan badai yang lebat - Sekitar Mata Terjadi angin yang teduh/calm. Pada bagian ini, udara bergerak naik ke atas dan menyebar setelah berada di puncak siklon. Mata
  • 4. Syarat Terjadinya Siklon Tropis • Cukupnya sumber energi permukaan • Ada beda angin (shear) yang cukup • Adanya gangguan cuaca • Rotasi bumi (coriolis) • Arus keluar lapisan troposfer atas • Rata-rata SST agar terjadi siklon tropis adalah >26ºC. Pembentukan • Sumber energi permukaan menjadi Lemah • Shear angin yang besar • Konvergensi di lapisan Troposfer Atas Peluruhan
  • 6.
  • 7. Proses Pembentukan Siklon Tropis 1. Suhu permukaan laut sekurang-kurangnya 26.5 C hingga ke kedalaman 60 meter 2. Kondisi atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan Cumulonimbus. Awan-awan iniyang merupakan awan-awan guntur, dan merupakan penanda wilayah konvektif kuat, adalah penting dalam perkembangan siklon tropis. 3. Atmosfer yang relatif lembab di ketinggian sekitar 5km.Ketinggian ini merupakan atmosfer paras menengah yang apabila dalam keadaan kering tidak dapat mendukung bagi perkembangan aktivitas badai guntur di dalam siklon. 4. Berada pada jarak setidaknya sekitar 500 km dari katulistiwa. Meskipun memungkinkan, siklon jarang terbentuk di dekat ekuator. 5. Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang disertai dengan pumpunan angin. 6. Perubahan kondisi angin terhadap ketinggian tidak terlalu besar. Perubahan kondisi angin yang besar akan mengacaukan proses perkembangan badai guntur.
  • 8. Siklus Hidup Siklon Tropis • Tahap pembentukan Ditandai dengan adanya gangguan atmoster. Jika dilihat dari citra satelit cuaca, gangguan ini ditandai dengan wilayah konvektif dengan awan-awan cumulonimbus.Pusat sirkulasi seringkali belum terbentuk, namun kadangkala sudah nampak pada ujung sabuk perawanan yang membentuk spiral. • Tahap belum matang Pada tahap ini wilayah konvektif kuat terbentuk lebih teratur membentuk sabuk perawanan melingkar (berbentuk spiral) atau membentuk wilayah yang bentuknya relatif bulat. Intensitasnya meningkat secara simultan ditandai dengan tekanan udara permukaan yang turun mencapai kurang dari 1000 mb serta kecepatan angin maksimum yang meningkat hingga mencapai gale force wind (kecepatan angin ≥ 34 knot atau 63 km/jam). Angin dengan kecepatan maksimum terkonsentrasi pada cincin yang mengelilingi pusat sirkulasi. Pusat sirkulasi terpantau jelas dan mulai tampak terbentuknya mata siklon.
  • 9. • Tahap matang Pada tahap matang, bentuk siklon tropis cenderung stabil. Tekanan udara minimum di pusatnya dan angin maksimum di sekelilingnya yang tidak banyak mengalami fluktuasi berarti. Sirkulasi siklonik dan wilayah dengan gale force wind meluas, satelit cuaca menunjukkan kondisi perawanan teratur dan lebih simetris. Pada siklon tropis yang lebih kuat dapat jelas adanya mata siklon. Fenomena ini ditandai dengan wilayah bersuhu paling hangat di tengah-tengah sistem perawanan dengan angin permukaan yang tenang dan dikelilingi oleh dinding perawanan konvektif tebal di sekelilingnya (dinding mata). Kecuali jika siklon tropis berada di wilayah yang sangat mendukung perkembangannya, tahap matang biasanya hanya bertahan selama kurang lebih 24 jam sebelum intensitasnya mulai melemah. • Tahap pelemahan Pada tahap punah, pusat siklon yang hangat mulai menghilang, tekanan udara meningkat dan wilayah dengan kecepatan angin maksimum meluas dan melebar menjauh dari pusat siklon. Tahap ini dapat terjadi dengan cepat jika siklon tropis melintas di wilayah yang tidak mendukung bagi pertumbuhannya, seperti misalnya memasuki wilayah perairan lintang tinggi dengan suhu muka laut yang dingin atau masuk ke daratan. Dari citra satelit dapat terlihat jelas bahwa wilayah konvektif siklon tropis tersebut berkurang, dan sabuk perawanan perlahan menghilang.Waktu rata-rata yang dibutuhkan sebuah siklon tropis dari mulai tumbuh hingga punah adalah sekitar 7 (tujuh) hari, namun variasinya bisa mencapai 1 hingga 30 hari.
  • 10. Tempat Terbentuknya Siklon Tropis 1.Lautan Atlantik Utara 2.Laut di sebelah tenggara Pasifik Utara, yaitu sebelah barat Mexico. 3.Pasifik utara, termasuk daerah-daerah laut yang terbentang dari laut Cina Selatan sampai ke Jepang. 4.Laut Arab, Teluk Benggala dan Pantai India. 5.Lautan Hindia sebelah selatan, sebelah timur Madagaskar. 6.Lautan Pasifik Selatan dan perairan Australia. Lautan yang sering terbentuk siklon tropis 3 52 1 6 4
  • 11. Siklon Tropis yang Pernah Terjadi di Indonesia DURGA 22-25 Apr 2008 95 km/jam Perairan Barat Daya Bengkulu ANGGREK 30Okt–4Nov 2010 110 km/jam Perairan Barat Sumatera BAKUNG 11-13 Des 2014 75 km/jam Perairan Barat Daya Sumatera CEMPAKA 26-29 Nov 2017 60-90 km/jam Perairan Selatan Jawa DAHLIA 27Nov-2Des 2017 60-130 km/jam Perairan Selatan Bengkulu