Laporan praktikum ini membahas tentang pengamatan angin dan keawanan yang dilakukan selama satu hari. Arah angin yang diamati tetap dari selatan ke utara sepanjang hari. Berbagai jenis awan diamati antara lain stratus, altocumulus, dan cirrus. Perubahan jenis awan menunjukkan kemungkinan terjadinya hujan.
1. LAPORAN
PRAKTIKUM I AGROKLIMATOLOGI
ACARA V&VI
ANGIN DAN KEAWANAN
NAMA : LISA NURI
NPM : E1J010093
HARI/TANGGAL : SENIN 5 NOVEMBER 2012
NAMA CO,AST : RIAN FERY ANDREAS
LABORATORIUM AGROKLIMAT
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENKULU
2012
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Massa udara dipermukaan bumi hampir selalu bergerak akibat adanya perbedaan
tekanan antara dua tempat atau lebih. Massa udara yang bergerak ini disebut angin.
Angin merupakan udara yang bergerak secara horizontal dari suatu daerah bertekanan
tinggi ke daerah bertekanan rendah. Udara yang bergerak secara vertikal biasanya tidak
disebut angin melainkan gerakan udara sedangkan udara bergerak berputar disebut
turbulensi. Penyebab utama perbedaan tekanan udara adalah perbedaan pemanas dan
pendingin atau suhu pada tempat-tempat di permukaan bumi.
Angin berfungsi sebagai : pemindahan panas, pemindahan uap air, awan dan
pemindahan bahan-bahan atau partikel yang ada di udara seperti debu, spora, tepung sari dll.
Angin mempunyai energi, oleh karena itu dapat dimanfaatkan untuk pelayaran, pergerakan
kipas dll. Ada kalanya angin berkecepatan tinggi disebut badai dapat menimbulkan kerusakan
bangunan, tumbangnya pohon-pohon, erosi, mengganggu pelayaran dan penebangan.
Awan adalah kumpulan titik-titik air dan atau es yang melayang-layang di atmosfer
sebagai hasil proses kondensasi yang terdapat pada ketinggian tertentu yang disebabkan
karena naiknya udara secara vertikal karena proses pendingingan udara secara adiabatik di
atmosfer. Awan bersifat mengabsorsi dan merefleksi radiasi surya dan radiasi dari
bumikarena dapat memanaskan atau mendinginkan suhu udara. Bentuk awan dengan
kharakteristiknya juga mencerminkan potensi hujan disuatu daerah di permukaan bumi.
1.2 Tujuan
a. Angin
Memberikan pengertian tentang pergerakan massa uadar pada berbagai tempat.
b. Keawanan
Untuk mengetahui bentuk-bentuk awan.
Untuk memberikan pengertian tentang kemungkinan terjadinya hujan dengan melihat
kondisi cuaca beberapa waktu sebelumny.
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANGIN
Angin mempunyai arah dan kecepatan. Perubahan arah dan kecepatan angin merupakan
efek dari perubahan tekanan. Perubahan tekanan per satuan jarak biasanya dinyatakan dalam
satuan milibar/km disebut gradien tekanan.(Busri dan Syamsu, 2000)
Dalam klimatologi angin diamati dalam kecepatan dan arahnya. Kecepatan angin
adalah jarak tempuh massa udara yang bergerak tersebut dalam waktu tertentu; jadi satuannya
adalah jarak per waktu seperti m per detik, km per jam.sedang arah angin merupakan arah
datangnya angin.(Syamsu, 2008)
Arah angin sebenarnya di ubah oleh :
1) Rotasi bumi (perputaran bumi pada sumbunya)
2) Gaya sentrifugal (gaya yang mengarah ke pusat bumi)
3) Kekuatan gesekkan dengan permukaan bumi.
Beberapa macam angin
a. Angin lokal
Angin lokal adalah angin setempat yang biasanya perubahan arahnya kekal setiap hari
seperti :
1. Angin laut dan angin darat
2. angin lembab dan angin gunung
b. Angin passat
Passat artinya penyebaran. Angin passat adalah angin yang bergerak terus-menerus dari
pusat tekanan tinggi subtropis ke daerah tekana rendah tropis. Akibat rotasi bumi, maka
arah angin passat ini bukan tegak lurus dengan garis khatulistiwa, tetapi mengalami
pembelokan sedikit. Di utara khatulistiwa, angin passat ini berubah arah menjadi angin
Passat Timur Laut (PSL), dan di selatan khatulistiwa menjadi angin Passat Tenggara (PT).
c. Angin dingin dan angin panas
1. Angin dingin
Angin dingin adalah angin yang berasal dari aliran udara dari daerah dingin (kutub) ke
daerah iklim sedang atau angin dari daerah gunung ke lembah.
2. Angin panas
4. Angin panas ada dua macam : angin panas yang berasal dari daerah panas dan anngin
panas yang terjadi akibat pemanasan udara secara dinamis yang dikenal juga dengan
angin Foehn. Tipe-tipe angin panas (Foehn) : terdapat diberbagai daerah dikenal dengan
berbagai nama antara lain : Angin kumbang (Jabar), Angin Bahorok (Sumut), Angin
Gending (Jatim), Angin Barubu (Sumsel), Angin Zonda (Argentina), dan Angin
Chinok (Amerika Barat).
d. Angin musim (Monsoon)
Angin musim (Monsoon) merupakan angin yang mengalami perubahan arah menurut
perubahan musim dan tergantung letak matahari. Angi ini timbul akibat perbedaan
pemanasan antara daratan dan lautan dalam skala besar. Angin di Indonesia dikenal dengan
Angin Barat pada musim hujan dan Angin Timur pada musim kemarau. Banyak musim
hujan umumnya terjadi pada bulan-bulan September hingga Febuari yaitu matahri berada
diselatan khatulistiwa atau diatas benua Australia. Sedangkan musim kemarau terjadi pada
bulan-bulan Maret hingga Agustus dan matahari berada di Utara khatulistiwa atau di atas
benua Asia.
(Busri dan Syamsu, 2000)
Keawanan
Awan adalah kumpulan titik-titik air atau es yang melayang-layang di astmosfer
sebagai hasil proses kondensasi yang terdapat pada ketinggian tertentu yang di sebabkan
karena naiknya udara secara vertikal karena proses pendinginan udara secara adiabatik di
atmosfer.dalam proses pembentukan awan tidak terlepas dari proses kondensaso yaitu
perubahan uap air menjadi butir-butir air atau es,dan kondensasi ini terjadi karena pendingina
udara.proses pembentukan beberapa jenis awan dapat dibedakan dalam hal:1)awan yang
terbentuk karena gerakan udara secara vertikal,2) awan terbentuk karena peluncuran udara
melalui penghalang seperti pegunungan,lapisan udara panas atau dingin.
Klasifikasi awan
Menurut konvensasi internasional tentang awan dibedakan atas 4 golongan dan 10
tipe:
5. I. Awan tinggi (> 6.000 m)
1. Cirrocumus (CC) : seperti kumpulan bulu domba>
2. Cirrostratus (CS) : seperti puti halus menutupi seluruh angkasa,sering
menimbulkan lingakaran pada matahari dan bulan.
3. Cirrus (Cr) : halus sperti bulu berserat.tersusun seperti pita.
II. Awan sedang (2.000-6.000)
4. Altocumulus (Ac): sekumpulan awan berbentuk bulat,berlapis-
lapis,bergelombang,berwaran putih,pucat.
5. Altostratus (As) : seperti selendang yang tebal ,berserat,keabuhan
III. Awan rendah (<2.000 m)
6. Stratocumulus (Sc) : seperti gelombang,lamgit kelihatan antra gelombang
gelombang ini.
7. Nimbostratus (Ns) : suatu lapisan awan yang tebal dengan bentuk tidak teratur
disebut juga awan gangguan dan sering menimbulkan hujan lebat.
8. Stratus (St): awan yang melebar seperti kabut ,sering kali terbentuk dari kabut
yang naik dan menimbulkan hujan rnigan.
IV. Awan dengan susunan vertical
9. Cumulus (Cn) : berbentuk seperti kubah dengan kelompok terpencar-
pencar,bagian yang berwarna putih mengkilat,sedangkan bagian yang
membelakangi kelabu.
10. Cumulonimbus (Cb) : Awan volumenya sangat besar berbentuk seperti
menara,kadang-kadang puncaknya melebar.Awan ini sering menghasilakn hujan
lebat disertai guntur dan kilat,warnanya putih kearah sinar datang dan kelabu
dibagian yang membelakangi sinar matahari.
Distribusi awan
Perlu diketahui bahwa Penyebaran awan biasanya identik dengan penyebaran hujan
yaitu kawasan yang tinggi terjadi di ekuator karena merupakan wilayah konvergensi udara
dan kuatnya radiasi surya dan terendah di wilayh subtropika sekitar 20o -30o lintang bumi
karena merupakan wilayah disvergensi.keawan maksimum biasanya siang hingga sore hari
minimum malam hari ketika udara stabil.keawanan ini terjadi pada pagi hari ketika kabut
naik yang banyak terjadi di daerah yang lembab dan danau.keawanan terbesar terdapat
diwilayah sekitar lintang 60o lintang bumi (lintang pertengahan) karena wilayah ini
6. merupakn pertemuan massa udara yang hangat dan lembab dari lintang rendah dengan massa
udara dingin dari wilayah kutub.
Keawanan biasanya dinyatakan dalam luas penyebaran awan yang menutupi bidang
langit yang dinyatakan dalam satuan luas keawanan 8/8,10/10,atau 100% kawanan 0 %
berarti tanpa awan,keawanan 100% berarti seluruh bidang langit tertutup aswan.ukuran
kuantitatif ini berdasarkan pengamatan kualitatif,cara ini diakui kurang akurat karena ada
perbedaan persepsi diantara pengamat.
BAB III
METODOLOGI
Bahan dan alat
a. Angin
Anemometer
Windvan
Alat bantu
b. Keawan
Anemometer dandvan
Termometer dan hygrometer
Barometer
Cara kerja
1) Menetapkan lokasi yang akan diamati,
2) Mengiapkan alat yang akan digunakan,
3) Mengamati perubahan cuaca yang terjadi selama 1 hari, dimulai dari jam 06.00 –
18.00 WIB,
4) Pengamatan dilakukan setiap 2 jam sekali,
5) Mencata hasil pengamatan.
7. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
waktu Angin Awan
06.00-08.00 Selatan - utara stratocumulus
08.00-10.00 Selatan - utara altostratus
10.00-12.00 Selatan - utara Altocumulus dan cumulonimious
12.00-14.00 Selatan - utara Cirrus dan altocumulus
14.00-16.00 Selatan - utara Cirrus
16.00- 18.00 Selatan - utara Stratus dan altocumulus
18.00- Selatan - utara Cirrus dan altocumulus
B. Pembahasan
angin
Dari hasil praktikum yang kami lakukan arah angin pada hari pengamatan yaitu selatan utara. Dari
jam 08.00-18.00 arah angin yang kami amati tetap sama yaitu selatan utara. Kami tidak mengemati
kecepatan angin karena pada waktu pengamatan tidak tidak tersedia alat untuk mengamat kecepatan
angin.
Awan
Dari pengamatan awan yang kami lakukan bahwa pengamatan awan kami lakukan mulai dari pukul
06.00-18.00 WIB,ketika melakukan pengamatan awan yang kami lakukan sekitar pada pukul 09.20
diketahui bahwa penutupan langit berada pada deskripsi yaitu tanpa awan/cloudles,pada pukul 11.35
berada pada deskripsi agak berawan,pukul 13.05 berada pada deskripsi sebagian berawan,14.56
berada pada deskripsi agak berawan, dan pada saat pukul 17.30 berada pada deskripsi sangat
berawan. Dan pada saat tanpa awan kemungkinan akan mangalami hujan ringan(seperti kabut) dan
setiap perbedaan waktu pengamatan sangat menentukan perbedaan deskripsi awan karena
menyebabakan berbedanya setiap simbol begitu juga pada kodifiksasi. Akan tetapi ada kesamaan
awan yaitu pada pukul 10.00-12.00 (11.35) dengan pukul 14.00-16.00 (14.56) yaitu pada deskripsi
awan agak berawan mungkin ini dikarenakan pada pukul 10.00 matahari mulai naik dan pada saat
pukul sekitar 14.56 matahari mulai berangsur-angsur turun. perbedaan keawanan pada tiap waktu
kemungkinan disebabkan oleh perbedaan suhu, kecepatan angin, tempat dan waktu.
8. BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapatkan dari hasil praktikum kami yaitu :
- pada saat tanpa awan kemungkinan akan adanya hujan ringan(seperti kabut).
- Ada persamaan awan yaitu pada pukul 12.00 dan 18.00 pada jam ini langit
menunjukkan akan turunnya hujan gerimis.
- Angin berfungsi sebagai pemindahan panas,pemanasan uap air,awan dan pemindahan
bahan-bahan atau partikel yang ada di udara.
- Penyebaran awan biasanya identik dengan penyebaran hujan yaitu kawasan yang
tinggi terjadi di ekuator karena merupakan wilayah konvergensi udara.
- Keawanan biasanya dinyatakan dalam luas penyebaran awan yang menutupi bidang
langit.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko,1993,Klimatologi Dasar,Institut Pertanian Bogor,Bogor.
Saleh,B dan Nur,M.S,2000,Bahan Ajar Perkuliahan Dasar-Dasar Klimatologi,, Universitas
Bengkulu,Bengkulu.
Daldjuni.1993.Pokok – pokok klimatologi.penerbit Alumni.Bandung.
Nur muin, S, 2008. Penuntun Praktikum Agroklimatologi, Universitas Bengkulu.
Hasan .U.M.1970. Dasar–dasar Meterologi Pertanian.Pt.soeroengan.Jakarta