MODUL PRAKTIK MEMASANG DAN MELEPAS BANTALAN GELINDING (Practice of Mounting and Dismounting Antifriction Bearing)
Daftar Isi (Table of Content) :
1. Kesalahan Awal dan Perlakuan Awal Sebelum Memasang Bantalan Gelinding (Initial Error and Initial Treatment Befor Mounting Antifriction Bearing)
2. Pemeliharaan Bantalan Gelinding (Maintenance of Antifriction Bearing)
3. Pemeriksaan Permukaan Dudukan Bantalan Gelinding (Measuring and Checking The Surface for Antifrictionf Bearing Mounting)
4. Metoda Pemasangan Bantalan (Method for Mounting The Antifriction Bearing)
5. Metoda Pelepasan Bantalan Gelinding (Method for Dismounting The Antifriction Bearing)
6. Menyetel Kelonggaran Axial atau Radial pada Bantalan Gelinding (Setting Axial or Radial Clearence for Antifriction Bearing)
7. Analisa Penyebab Kerusakan pada Bantalan Gelinding (Analize The Causes of Antifriction Bearing Damage)
8. Latihan FAG Bearing KIT (FAG Bearing KIT Exercises)
9. Pengujian Statis dan Dinamik Hasil Pemasangan Bearing (Static and Dinamic Testing for Mounting Antifriction Bearing Result)
Ditulis (Create)
Bandung, 1993
Duddy Arisandi
Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)
Modul Praktik Memasang dan Melepas Bantalan Gelinding_Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)_Duddy Arisandi_1993
1. DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN - DEPARTMENT OF EDUCATION AND .cULTURE
POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
BANDUNG POLYTECHNIC FOR MANUFACTURING
(POLITEKNIK MEKANIK SWISS - SWISS POLYTECHNIC FOR MECHANICS)
INSTlTur TEKNOLOGI BAND,UNG - BANDUNG INSTITUTE OF TECHNOLOGY
MEMASANGDAN MELEPAS
BANTALAN
Penyusun : Duddy Arisandi
II
KOMPLEKKANAYAKAN,DAGO (JL. IR. H.JUANDA)
TROMOl pos 851 BANDUNG 40008 INDONESIA
po/man Partner in Excellence PHONE: (022) 2500241 (HUNTING). FAX: (022) 2502649
;'"
'I' "..
2. POLITEKNIK MANUFAKTUR MEMASANG DAN MELEPAS BANTALAN I ii
BANDUNG
Praktik
•Halaman kuning, berupa soal-soal untuk mengevaluasi penerimaan
peserta dalam pelajaran teori. Pada halaman ini peserta dapat langsung
mengevaluasi dirinya, sedangkan evaluasi yang bersifat test akan diberikan
terpisah.
Selain itu instruktur akan memberikan pekerjaan rumah, yang harus
dilakukan peserta diluar jam pelaksanaanbuku ini.
Halaman merah, berisi petunjuk / tahap-tahap operasi yang harus diikuti /
dilakukan oleh peserta, dalam melaksanakan praktik di bengkel.
Pada bagian ini, dirinci apa yang harus dilakukan oleh peserta, dan
peralatan apa yang diperlukan untuk melaksanakan suatu proses. i
~
I
i
I
I
i
I
I,
r
I
3. Praktik
_.. --------r-
OliTENIK MANUFAKTUR MEMASANG DAN MELEPAS BANTAlAN
:8ANDUNG
iii
Perhatikan setiap hal yang dijelaskan / didemonstrasikan oleh Instruktur.
Catat hal-hal yang dianggap perlu,
Jangan melangkah ke bagian berikutnya, jika belum faham benar pada
suatu bagian.
Tanyakan selalu hal-hal yang belurn jelas.
Evaluasi diri sendiri, dengan mengerjakan soal yang tersedia.
Perhatikan setiap hal yang dijelaskan I didemonstrasikan oleh Instruktur.
Catat hal-hal yang dianggap perlu.
Jangan mencoba menghidupkan I menjalankan mesin, jlka belum faham
benar prosedur operaslnya.
• Lakukan setiap proses menurut urutan operasi yang ditentukan
• Tanyakan sela.lu hal-hal yang belum jelas.
• Bekerja selalu dengan tekun dan penuh disiplin.
• Utamakan keselamatan kerja,
4. "";
POllTEKNIK MANUFAKTUR MEMASANG DAN MELEPAS BANTALAN
BANDUNG
Praktik
Setelah selesai mempelajari buku ini, peserta diharapkan ;
• mengetahui nama, penomoran, jenis dan standar bantalan
• dapat menghitung masa penggunaan atau umur berdasarkan beban yang
terjadi pada suatu konstruksi
• mengerti mengenai dimensi bantalan dan toleransi terutama pada bagian
ring dalam dan ring luar poros dan rumah bantalan
• dapat memasang dan melepas bantalan menggunakan beberapa alat
bantu yang berbeda
• mengerti mengenai tanda kerusakan yang terjadi pada bantalan dan
beberapa kemungkinan penyebabnya.
dengan baik dan benar.
•
5. vMEMASANG DAN MELEPAS BANTALAN
Praktik
POLl, KNIK MANUFAKTUR I-- ---l-_---
BAI'-JDUNG
1. KESALAHAN AWALDANPERLAKUAN 1
SEBELUM MEMASANG BANTALAN . . . . . . . .
II. PEMELlHARAAN BANTALAN . . . . . . . . . . . . 4
III. PEMERIKSAAN PERMUKAAN DUDUKAN 6
BANTALAN .
IV. METODA PEMASANGAN BANTALAN . . . . . . . 8
V. METODA PELEPASAN BANTALAN . . . . . . . . . 12
VI. MENYETEL KELONGGARAN AXIAL ATAU 20
RADIALPADA BANTALAN .
VII. ANAUSA DAN PENYEBAB KERUSAKAN PADA 27 '
BANTALAN .
vm LATIHAN "FAG BEARING KIT" . . . . . . . . . . . 34
IX. LATIHAN MEMBONGKAR DAN MEMASANG 64
ELEKTRO MOTOR . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6. ,---
Memasang & Melepas Bantalan 1
Praktik
I. Kesalahan Awal dan Perlakuan
Sebelum Memasang Bantalan
Pada saat bantaIan disimpan di gUdang,
posisinya harus rata, sehingga tersangga
oleh seluruh bagian melingkarnya.
Pelumas anti karat pada bantalan dapat
berumur lama apabila gudang dalarn
keadaan kering dan temperaturnya dijaga
20oC.sekitar 15 + Usahakan di dalam
gudang yang sama tidak terdapat larutan
kimia korosif seperti larutan asam, amenia
atau clorit.
Jaga agar bantalan tetap terbungkus pads
pembungkus pabriknya pada saat
disimpan sebelum dilakukan pemasangan.
Pembungkus hanyadibuka pada saat
pemasangan bantalan akan segera
dilakukan.
Jangan menghilangkan atau mencuci
pelumas anti karat pada bantalan -baru
pada saat pelumas tersebut akan di
campurkan dengan jenis pelumas lain
yang disediakan untuk pelumasan yang
sesuaipada masa awal penggunaan.
Jangan melakukan beberapa modifikasi
pada bantalan seperti membuat lubanq
pelumasan, mernbuat alur atau rnernbuat
bidang rata. Hal tersebut akan menggangu
distribusi tegangan pada bagian ring
bantalan yang akan mengakibatkan
kerusakan pada bantalan. Dan juga
menimbulkan resiko, dimana gram akan
masuk ke bagian jalur Iintasan elemen
gelinding dan akan merusaknya oatarn
waktu singkat.
,
"
•
I
I ~
-1
i
1
1
< ",,~':
. -, '~":.'~~- ,/:
I ' .
7. Memasang & Melepas Bantalan 2IK MANUfAKTUR 1-- .....l..-_ _---1
ANDUNG
Praktik
Permukaan dudukan bantalan harus
_bersih dan kering, bahkan partikel keeil
dapat merusak permukaan bantalan dan
kelembaban yang terjadi. dapat
menimbulkan korosi.
Jangan membersihkan bantalan dengan
menyemprotkan udara bertekanan.
Jangan melakukan pemasangan bantalan
dekat mesin gerinda atau mesin bubut.
Periksa permukaan dudukan bantalan
pada poros dan rumah bantalan sebelum
pemasangan dilakukan. Tidak
diperhatikannya toleransi diameter poros
dan rumah bantalan berikut
ketirusan/kebulatan dan ketegaklurusan
leher poros akan menurunkan kondisi
bantalan dan merusaknya.
Prosedur pemasangan dan kemungkinan
pelepasan bantalan harus direneanakan
terlebih dulu sebelum pelaksanaan
dilakukan.
Bandingkan nomor seri bantaIan yang
terdapat pada bungkus pabrik pembuat
bantalan dengan data pada gam bar
susunan atau daftar suku eadang mesin.
I
i
.:,".....
Lj-,.,> ". i.
-~) "":~'i
8. Memasang & Melepas Bantolan
Praktik
3
Hindari bekerja datam Iingkungan yang
kotor, menggunakan peralatan yang kotor
dan memegang bantalan dengan tangan
yang kotor dan basah. Hal tersebut akan
mengurangi masa penggunaan bantalan.
Jangan membiarkan bantalan dalam
keadaan kotor dan basah setiap saat, dan
memutarbantalan yang kotor.
Hindari pemakaian wadah/ternpat yang
sama untuk mernbersihkan dan membilas
bantalan, Pada saat membersihkan atau
mengeringkan bantalan I jangan
menggunakan kaln katun bekas atau kaln
kotor,
Hindari penggunaan jenis dan jumlah
pelumas yang tidak sesuai dengan
anjuran pabrik pembuat mesin.
9. 4Memasang &Melepos Bantclan
Praktik
POllfKNIK MANUFAKTUR ~ .....L-_ _---
.. BANDUNG
II. Pemeliharaan Bantalan
Masa penggunaan dari bantalan
tergantung dari "fatique life" dan "wear
life". Untuk mencapai masa penggunaan
yang maximal, pemeliharaan bantalan
harus dilakukan. Pemeliharaan secara
berkala seperti pemeriksaan atau
penyetelan akan membantu tujuan
tersebut.
IJ.A. Pemeliharaan Bantalan pada saat
Mesin Beroperasi
1. Metoda mendengarkan
Suara tidak normal yang terjadi karena
kerusakan pada bantalan dapat diketahui
menggunakan alat "statoscope". Alat
bantu lain yang dapat digunakan adalah
obeng atau sepotong kayu. Bantalan yang
balk ditunjukkan dengan suara yang
normal dan tidak berisik pada saat
beroperasi.
2. Metoda merasakan
Pemeriksaaan inl dilakukan untuk
mengetahui temperatur bantalan pada
saat beroperasi. Gunakan alat pengukur
temperatur yang sensitif. Kenaikan
temperatur yang tinggi dan tidak sesuai
dengan temperatur kerja rnenunjukkan
kesalahan pengoperasian seperti :
- Kesalahan pada pelumas atau
pelumasan
Terjadi "overload"
Kondisi "alignment" yang tidak baik
- Penyetalan atau pemasangan
bantalan yang selah
3. Metoda melihat
Pelumas yang kotor atau terkontaminasi
.. dapat dilihat dan dlbandtnqkan dengan
pelumas yang baru. Periksa juga sistem
darl kebocoran pelumas melalui "seal".
Tambahkan pelumas yang kurang dengan
volume atau batas yang sesual dengan
kapasitasnya atau ganti pelumas yang
terkontaminasi.
10. Memasang & Melepas Bantalan
Praktik
5
II.B Pemeliharaan Bantalan pada saat
mesin tidak beroperasi
1. Membersihkan bagian luar mesin
Bersihkan bagian luar mesln dari debu
atau tumpahan pelurnas menggunakan
kainlap atau semprotan udara bertekanan
apabila memungkinkan. PeJajari cara
pembongkaran komponen dan lakukan
penandaan apabila diperlukan. Perhatikan
bahwa pembongkaran tidak merusak
komponen dar; mesin.
•
Periksa kualitas pelumas yang terdapat
pada bantalan dengan melihat dan
merasakannya melalui tangan.
Apabila kualitas pelumas tidak baik,
sebaiknya lakukan pemeriksaan terhadap
bantalan setelah dilepas dari poros
dudukannya.
Apabila kualitas pelurnas masih balk,
pencucian bantalan dilakukan tanpa
melepas dari poras dudukannya, Apabila
pencucian akan mengakibatkan kerusakan
pada komponen dlsekltar bantatan, make
bantatan harus dilepas dari poros
dudukannya. Pembilasan akhir dapat
dilakukan menggunakan oli panas dengan
temperatur sekitar 80 + 90° C.
Sebelum pencucian bantalan dllakukan,
Iindungi bagian mesin lainnya yangtidak
dibuka dari debu atau kotoran disekitarnya
dengan jalan membungkus atau
menutupnya.
•
•
I
I
_ _IJ'!II!Il!II!!'~""""""~~~~---"'·="7:.<=~-i~
11. Memasang & Melepas Bantalan 6
Praktik
Lakukan pemeriksaan terhadap
permukaan dudukan batalan pada poros
dan rumah bantalan dari kerusakan
berikut toleransi ukuran dan bentuk.
Periksa juga komponen lainnya dari
kerusakan, seperti "sea/".
Lumasi bantalan menggunakan jenis dan
jumlah pelumas yang sesuai. Jangan
mengganti jenis pelumas tanpa melihat
tabel konversinya. Jumlah pelumas baru
yang digunakan harus sesuai dengan
sistem pelumasan yang digunakan.
Toleransi: - H7,P6
- H6,js6·
Suaian· "Press fit"
- "Siding fit"
- "Running fit"
Pasang kembali komponen mesin sesual
gambar susunannya. Perhatikan,
penandaan pada komponen harus
dipasang denqan sesual. Putar poros
secara manual dan perhatikan bahwa
pada saat pem utaran tidak terjadi
hambatan atau suara yang tidak normal.
III. Pemeriksaan Permukaan Dudukan
Bantalan
Semua ukuran diameter dudukan bantalan
pada poras dan rumah bantalan harus
sesuai dengan toleransi yang telah
ditentukan berdasarkan jenis suaian.
Demikian juga dengan ukuran kebulatan
dan ketirusan. Pengukuran dilakukan pada
empat posisi. Apabila diameter yang diukur
lebih besar dari 100 mm, pengukuran harus
dilakukan padadelapan posisi.
. .' 1
12. POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG
·o--b .
PENGUKURAN
POSISI
a b
1 40,001 40,002
2 40,002 40,003
. a-·b....;·
Memasang &Melepas Samalen 7
f--------------...L------l
Praktik
III.A Dudukan bantalan pada paras
Secara umum pores diukur menggunakan
mikrometer diameter luar (ketelitian 0,001
mrn). Posisi pengukuran ditunjukkan di
dalarn kolom.
Tentukan diameter rata-rata ukuran
kebulatan dan ukuran ketirusan
bedasarkan ukuran di dalam tabel :
Diameter rata-rata posisi 1 = 40,0015 mm
Diameter rata-rata posisi 2 =40,0025 mm
Ukuran ketirusan posisi 1 =1 mikron
Ukuran ketirusan postsl 2 =1 mikron
Ukuran kebulatan poslsl a =1 mikr6n
Ukuran kebulatan posisi b =1 mikron
III.B Dudukan bantalan pada rumah
bantalan
Secara umum rumah bantalan diukur
menggunakan mikrometer diameter da.lam
atau "dial gauge" dalam. Poalst
pengukuran ditunjukkan di dalam kolom.
Tentukan diameter rata-rata, ukuran
kebulatan dan ukuran ketirusan
berdasarkan ukuran di dalam tabel.
Diameter rata-rata posisi 1 =40,0005 IT!m
Diameter rata-rata postst 2 =40,002 mm
Diameter rata-rata poslsl 3 =40,0005 mm
Diameter rata-rata posisi 4 =40,001 mm
Ukuran ketirusan posisi 1 =1 mikron
Ukuran ketirusan posisi 2 =0 mikron
Ukuran ketirusan posisi 3 = 1 mikron
Ukuran ketirusan posisi 4 =0 mikron
Ukuran kebulatan posisi a =2 mikron
Ukuran kebutatan posisi b =2 mikron
•
•
POSISI
PENGUKURAN
1 2 3 4
a 40,000 40,002 40,001 40,001
b 40,001 40,002 40,000 40,001
13. 8Memasang &Melepas Bentalan
Praktik
POll KNIK MANUFAKTUR f----------------'--------1
BANDUNG
IIl.e Dudukan bantalan tirus pada poras
Gunakan "master ring" tirus sebagai alat
perneriksa yang sederhana. Kontak
permukaan yang merata diketahui dengan
tinta biru pemeriksa. Jangan
menggunakan bagian ring dalam bantalan
sebagai master pemeriksa, karena dapat
terkontaminasi atau rusak. Untuk
pengukuran yang sangat kecil digunakan
"tapergaugert
•
IV. Metoda Pemasangan Bantalan S·
Bantalan terdapat dalam jumlah yang
besar dengan berbagai ukuran dan jenis.
Oleh karenanya tidak ada suatu metoda
pemasangan yang berlakuseeara umum.
Metoda pemasangan yang tidak sesuai
akan mengakibatkan bagian elemen
gelinding memindahkan gaya
pemasangan yang akan mengakibatkan
kerusakan pada jalur lintasan elemen
gelinding dan elemen gelinding.
1. Menggunakan "sleeve" pemasang
Bantalan berukuran kecil dapat dipasang
pada poros dudukannya menggunakan
"aleeve", Bagian diameter dalam
berukuran sedikit lebih besar dari lubang
bantalan dan bagian diameter luar tidak
melebihi ketinggian bagian ring dalam
bantalan untuk menghindari kerusakan
pada bagian sangkarbantalan.
Apabila bantaIan harus ditekan ke dalarn
paras dan rumah bantalan secara
bersamaan, gunakan alat bantu yang
dapat menyentuh bagian ring dalam dan
ring luar bantalan. Bagian ring pada
. bantaIan sensitif terhadap pukulan, oleh
karenanya jangan menggunakan material
keras untuk pemasangan dengan cara
dipukul.
14. Memasang & Melepas Bantalan 9
Praktik
Gunakan alat bantu yang jenisnya
berbeda untuk memasang I'self aligning
ball bearing".
-
2 Menggunakan ring atau pelat rata
sejajar
Cara ini digunakan apabila gay:a
penekanan diberikan terhadap paras
yang tidak terlalu panjang.
3. Menggunakan "drift"
Pada paras berukuran panjang atau oada
susunan yang rumit, pemasangan bantalan
dapat di/akukan menggunakan alat bantu
"drift" dengan cara dipukul, Bagian ujUr1lg
"drift" harus material lunak. Pernukulan
dilakukan secara merata dan hlndari
kerusakan akibatpemukulan padaporas.
4. Menggunakan "shaft hut" dan
"locking washer"
Cara ini digunakan untuk rnemasanq
bantalan dengan bagian ring dalam tirus.
Selain untuk mempermudah pernasanqan
"shaft nut" digunakan juga untuk mengatur
kelonggaran radial bantalan pada
permukaan poros tirus.
•
•
Ir..
i
<I
15. Memasang & Melepas Bantalan 10
Praktik
5. Menggunakan "taper sleeve" dan
"adapter sleeve nut"
Cara ini digunakan untuk memasang
bantalan yang mempunyai bagian ring
dalam tirus dan poros dudukan bantalan
silindris. Posisi bantalan biasanya
dipasang pada bagian tengah pores yang
panjang. "Adapter sleeve nut" digunakan
untuk mendorong bantaIan berukuran
kecil.
6. Menggunakan "withdrawal sleeve"
dan " special nut and removal
screw"
Atat bantu diperlukan untukmemasang
bantalan dengan lubang tirus yang
berukuran besar. Perhatikan pada saat
mengatur kelonggaran, penekanan ke
empat buah baut pendorong pada mur
pengikat ("special nut") harus merata.
7. Menggunakan "withdrawal sleeve"
dan"shaft nut"
Untuk mencapai kelonggaran yang sesual,
"withdrawal sleeve" didorong
menggunakan "shaft nut". Metoda. ini
digunakan untuk memasang bantalan
berukuran kecil sampai sedang.
8. Menggunakan" annular piston
press"
Untuk memasang bantalan berukuran
besar disarankan menggunakan "annular
piston press". "Annular piston press"
tersedia untuk bermacam ukuran "sleeve"
dan paras berulir.
.I
16. Memasang & Melepas Bantalan 11POUTEKNJK MANUFAKTUR
BANDUNG
Praktik
9. Menggunakan penekan hidrolik
Penekan hidrolik atau penekan mekanik
digunakan untuk memasang bantalan
berukuran kecil dan mempunyai lubang
silindris. Pemasangan bantalan dilakukan
pada saat kondisi bantalan dingin.
10. Menggunakan baut pengencang
pada "flens"
Cara ini diqunakan untuk memasang
bantalan (bagian ring dalam dan ring luar
•tidak dapat dipisahkan) ke dalam rumah
bantalan. Penekanan menggunakan bam
harusmerata,
11. Menggunakan alat pemanas
a. Bak oli
Apabila suaian press maximal ditentukan
pada diameter dalam bantalan dan paras,
maka gunakan metoda pemanasan.
Pemuaian yang sesuai dlcapal pada saat
temperatur mencapai 80 - 1aooc. (lihat •.
teori mengenai temperatur pemasangan).
Ternperatur pemasangan tidak melebihi
120°C. Temperatur yang merata pada
bantalan dicapai dengan membalikkan
posisi bantalan. Hindari kontak langsung
antarabantalan dengan sumber panas.
b. Pemanas induksi
Dengan menggunakan peralatan induksi
pemasangan bantalan dapat dilakukan
dengan cepat, aman dan bersih. Metoda
ini dapat dilakukan pada bantalan yang
mempunyai "shield" atau "seal"
(temperatur rnakslrnurn 80°C dan tidak
dilakukan pada bak oli).
._~
17. Memasang & Melepas Bantalan 12OUTE ,NIK MANUFAKTUR 1 - - - - - - ---1. ..-4
,8ANDUNG
Praktik
Apabila suaian press maksimal didapat
diantara bagian ring luar bantalan dengan
rumah bantalan, maka baqian rumah
bantalan dapat dipanaskan sesuai dengan
temperatur pemasangan. Apabila rumah
bantalan berukuran besar dan lebar, maka
cara ini tidak akan sesuai.
12. Menggunakan pendingin
Untuk mengatasi kondisi diatas, banta/an
dapat didinginkan meriqqunakan
campuran es kering (C02) dan alkohol.
Untuk mencegah material "ernbrittlement",
temperatur pendinginan tidak boleh
..... - . .. . . . . . ' . dibawah - SOoC. Bantalan dibungkus
dengan rapat untuk mencegah terjadinya
oksidasi.
V. METODAPElEPASAN BANTAlAN
Apabila bantalan akan digunakan lag;
setelah pelepasan, maka metoda
pelepasan harus diperhatikan secara
hati-hati. Suatu hal yang harus
diperhatikan bahwa alat penarik harus
mengenai bagian yang akan dilepaskan
untuk menghindari kerusakan pada jalur
lintasan elemen gelinding dan elemen
gelinding.
1. Meng9unakan ring atau pelat rata
sejajar
Caraini digunakan apabila paras tidak
terlalu panjang. Diameter dalam ring
berukuran sedikit lebih besar dari diameter
luar poros. Penekanan dilakukan pada
paras menggunakan alat penekan
mekanik atau hidrolik.
,
"
18. Memasang & Melepas Bantalan 13
POLITEKNIK MANUFAKTUR I---------------.--I---~
BANDUNG
Praktik
Apabila poros berukuran panjang,
penekananan dapat dltakukan
menggunakan "drift" yang dipukul oleh
palu.
Pemukulan dilakukan secara merata
terhadap bagian ring.
2. Menggunakan sepasang pelat ring
belah
Pada kondisi dimana ring tidak bisa
digunakan, sepasang pelat ring belah
dapat digunakan untuk mempermudah
pelepasan. Penekanan dapat dllakukan
menggunakan alat penekan mekanik atau
hidrolik.
3. Menggunakan "extractor external"
Alat ini digunakan untuk menarik bantalan
berukuran kecil. Jumlah kaki penarik pada
"extractor external" berjurnlah dua, tiga
atau empat.
. 4. Menggunakan pelat penarik
Apabila ruangan yang tersedia kecil atau
kaki-kaki penarik pada "extractor external"
tidak dapat menjangkau bagian ring dalarn
bantalan, maka pelat penarik digunakan
untuk mempermudah pelepasan.
19. Memasang Be Melepas Bantalan 14"
PO ITEKNIK MANUFAKTUR 1--------------..1-----1
BANDUNG
Praktik
5. Menggunakan "drift" lunak
Metoda lnl digunakan apabila metoda lain
tidak dapat dilakukan. Pada konstruksi
yang rumlt.metoda ini dilakukan sebagai
alternatif terakhir. Bahan dari "drift" harus
terbuat dari material lunak supaya tidak
merusak bantalan. Pemukulan dilakukan
secaramerata.
.~
..'.
Metoda diatas digunakan juga untuk
melepas bantalan yang mempunyai
bagian ring dalam tlrus yang dipasang
pada "sleeve". Kendorkan terlebih dahulu
"shaft nut" sejauh 5 mm, kemudian
lakukan pernukulan,
6. Menggunakan "removal nut"
Bantalan akan lepas melalui
pengencangan "removal nut" pada
"withdrawal sleeve".
7. Menggunakan "special nut" dan
"removal screw"
Pelepasan bantalan dilakukan dengan
memasang "special nut" pada "withdrawal
sleeve" dan mengencangkan "removal
screw" secara merata.
20. Memasang & Melepas Bantalan
Praktik
15
8. Menggunakan pertenqkapan
hidrolik
Oli diinjeksikan menggunakan
perlengkapan hidrolik ke dalam pores.
Pasang perlengkapan pengaman pada
poros karena bantalan akan terlepas
secara tlba-tioa dan mendorong keluar
dengan gayayang besar.
Bantalan yang dipasang pada "adapter
sleeve". penginjeksian pelumas dilakukan
pada "adapter sleeve", karena akan
menahan bantalan pada saat terdorong
keluar.
Untuk menginjeksikan pelumas digunakan
peralatan " oil injector and valve nipple".
Alat ini biasanya digunakan untuk
pelepasan bantalan dengan lubang tinJS
pada porestirus dudukannya.
Apabila bantalan yang mempunyai lubang
tirus dipasang melalul "adapter sleeve"
atau "withdrawal sreeve", pelepasan
dibantu menggunakan "piston pump". Hal
ini dilakukan karena pelepasan tersebut
memerlukan kecepatan alir oll yang lebih
besar.
•
•
I
i II
..------ .. -~-,._"-"-_._._-----.,.........~---,,,.
21. 16Memasang &Melepas Banfalan
Prakfik
PITEKNIK MANUfAKTUR I----------------l...------l
. BANDUNG
..
...~
"
0- (::r
f-. -..., -
(:::l
UrI h
- - ..-
Pada banta/an yang mempunyai lubang
silinder, metoda hidrolik secara umum
dibatasi untuk pelepasan banta/an
tersebut. Langkah yang pertama
menempatkan "extractor external" pada
bantalan, kemudian oli diinjeksikan
kedalam alur oli.
Gambar disamping menunjukkan ali
dHnjeksikan melalui dua buah lubanq pada
poros.
Gambar disamping menunjukkan ali
diinjeksikan me/alui satu buah /ubang
pada poros.
9. Menggunakanalat pemanas
a. Pemanas induksi
Bagian ring dalam bantalan dipanaskan
sampai temperatur mencapai 80°
+ 1OO~C, kemudian bantalan dikeluarkan
bersama dengan pemanas induksi dari
porosdudukannya.
Setelah bantaIan dilepaskan, disarankan
agar ring dalam bantalan dlnorrnalkan
kembali dari sifat magnet akibat proses
pelepasan. Gunakan peralatan induksi
khusus.
22. Memasang &Melepas Bantalan 17
POI.ITEKNIK MANUFAKTUR 1------------'--------L--------1
BANDUNG
Praktik
b. Menggunakan ring pembakar
Cara ini dilakukan apabila lubanq oli pada
poros tlcak disediakan untuk pelepasan
bagian ring dalam bantalan secara hidrolik
atau tidak tersedianya pemanas induksi,
Bagaimanapun peralatan penyembur api
pengelasan tidak boleh digunakan untuk
tujuan pelepasan, karena akan terjadi
bahaya "overheating", "tempering" dan
mengakibatkan kekerasan yang tldak
merata pada bagian ring dalam bantalan,
Ring pernbakar dihubungkan dengan
t
sumber gas. Api pernbakar mengenai
bagian ring dalam bantalan dengan jarak
40 + 50 rnm. Pada tekanan gas yang
normal diameter lubang pernbakaran
sebesar 2 mm. Temperatur dan [arak
pembakaran diatur melalui penambahan
udara. Jarak antara lubang pembakaran
sebesar 20 + 25 mm. Pembakaran harus
merata dan dicapai dengan menggeser
J
ring pembakar kearah axial.
10. Menggunakan baut pendorong
Alat bantu ini digunakan untuk rnelepas
bantalan dari rumah bantatan, Bagian
ujung baut pendorong akan rnenekan
bagian ring luar dari bantalan. Penekanan
baut dilakukan secara merata.
11. Menggunakan "extractor internal"
Pada saat pelepasan dilakukan, kaki-kaki
dari "extractor internal" harus mencapai
bag ian ringluar bantalan yang akan
dilepas.
•
23. Memasang
Praktik
& Melepas Bantalan 18
12. Menggunakan penyembur api
pengelasan
Metoda ini dilakukan apabila bantalan
tidak dapat dilepaskan dengan metoda
sebelumnya dan bantalan tidak akan
dipakai lagi.
Gunakan alat pelindung untuk tujuan
keselamatan kerja.
Lindungi poros disekitar bantalan dengan
jalan rnenutupya. Setelah bagian ring luar
dipanaskan, percikan sedikit air supaya
bagian ring luar banta/an retak.
Gunakan pahat pemotong untuk melepas
bagian ring luar bantalan. Jagaagar
bagian ring luar bantalan tidak berputar
pada saat dipotong.
Kecilkan nyalaapi dan potong bagian
sangkar bantalan melatui pembakaran.
Penggergajian dapat juga dilakukan untuk
melepaskan bagian sangkar bantalan.
24. Memasang & Melepas Bantalan 19"IOLITEKNIK MANUFAKTUR f--------------..l.....----1
BANDUNG
Praktik
Panaskan bagian ring dalarn bantalan
pada suatu bagian, kemudian teteskan
atau sirarnkan sejumlah air ke bagiian
yang panas secara mendadak. Hati-hati
karena bagian ring dalam bantalan akan
retak. Apabila memungkinkan baqian
paras di sekitar bantalan diberi pendingin.
Gunakan pahat untuk menyempurnakan
proses pelepasan bantaIan dari pores
dudukannya, keluarkan bantatan dari
paras dudukannya,
13. Menggunakan alat gerinda potong
Alat gerinda potong digunakan apabila
cara di atas tidak dapat dilakukan
karena poros dudukan bantalan tidak
boleh terkena panas atau terdefleksi pada
suatu susunan.
Pasang pasak diantara ring dalam dan
ring luar bantalan supaya bagian ring luar
tidak berputar pada saat dllakukan
penggerindaan.
Lindungi bagian komponen lain di sekitar
bantalan supaya tidak terkena serpihan
hasil pemotongan. Lakukan pemotongan
bagian ring luar bantalan.
~-
25. Memasang & Melepas Bantalan 20,
Praktik
LTfftr·e
--- t------
"t,'.
-I
Lakukan pemotongan bagian sangkar
banta.lan menggunakan gergaji.
Potong bagian ring dalam bantalan
dengan kedalaman tertentu. Hati-hati pada
saat pemotongan akhir, permukaan poros
tidak boJeh cacat.
Lakukan pemahatan ring datarn bantalan
pada permukaan yang sudah digerinda.
Lindungi tempat pemahatan supaya
pecahan tidak terlempar keluar.
~. MENYETEL KELONGGARAN
RADIAL ATAU AXIAL P.ADA
BANTALAN
1. "Spherical roller bearing" v
Lakukan pemeriksaan kelonggaran radial
pada bantalan sebelum bantalan dipasang
menggunakan "feeler gauge". I·
I
--, iiJt.".....
f
26. Memasang & Melepas Bantalan 21
POLITEKNIK MANUFAKTUR I - - - - - - - - - - - - - - . . . . L - - _ - - l
BANDUNG
Praktik
/
Pergeseran Axial pada
Ketirus'an 1 : 12
.... PenguranganQ>C)
a;L: KelonggaranE C
Paras Sleeve
as Radial0.2
45
0,025 .... 0,030 0,40 ...0,50 0,55 ...0,60
"
Tentukan pengurangan kelonggaran Iradial
pada bantalan sesuai dengan tabel
beserta pergeseran axial dari bantalan.
Perhatikan ketirusan dudukan bantalan
terdapatpada "sleeve" atau poros.
/
Pasang "sleeve" pada poslsl yang sesuai
terhadap poros dudukannya. Lakukan
penandaan sesuai perhitungan. Guookan
obeng untuk mempermudah pemasaaqan,
Pasang bantalan pada "sleeve"
dudukannya. Tentukan jarak perqeseran
axial untuk mendapatkan kelonggaran
radial yang sesuai. Tentukan juga metoda
pengukuran untuk mengetahui [arak
pergeseran axial.
Tekan bantalan untuk rnendapatkan
kelonggaran yang sesuai dehgan
beberapa cara seperti :"shaft nut", ring
penekan, atau perlengkapan hidrolik.
"-I' '
'~'I
~. ~I,.
27. ~-
I
Memasang & Melepas Santalan 22
Praktik
Lakukan pemeriksaan menggunakan
"feeler gauge" untuk mendapatkan
kelonggaran radial yang sesuai. Lakukan
penyetelan sampaikelonggaran radial
sesuai dengan nilai standar.
Apabila metoda pemasangan dilakukan
dengan cara pemanasan, maka pelat tipis
pembantu digunakan untuk mempermudah
penyetelan, dimana:
s : jarak pemasangan pada saat bantalan
dingin.
a : jarak pergeseran axial sesuai tabel
u : ketebalan pelat tipis pembantu yang
digunakan.
Contoh: s = 6,35 mm ; a =2,10 mm maka
u = s - a == 6,35 - 2,10 = 4,25 mm.
2. "Cylindrical roller bearing"
Lubang bantalan yang tirus menysbabkan
kelonggaran dapat disetel. Setelah
bantalan dipasang pada poros
dudukannya, lakukan pengukuran
diameter luar bagian ring dalarn
menggunakan mikrometer luar.
Lakukan penekanan pada bagian ring
dalam bantalan menggunakan metoda
yang sesuai dengan jarak pergeseran
axial yang telah ditentukan . Lakukan
kembali pengukuran diameter luar ring
dalam menggunakan micrometerluar.
; 1 .
., .
J.~
I :,~ r:
,
1.,<
28. POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG
Memasang & Melepes Bontalan
Praktik
23
I
Tandem
Setelah penyetelan sesual dengan
standar, masukan bagian ring
bantaIandenganjalan memutarnya.
3. "Angular contact ball bearing" dan
"Tapered roller bearing"
a. Sistem pemasangan "duplex Dr"
atau "tandem".
b. Sistem pemasangan "duplex
atau "face to face mounting" atau "x".
. __. • 0.....--_ _--..,
luar
•
OF"
•Face-to-face
c. Sistem pemasangan "duplex 08"
atau "back to back mounting" atau
"0".
Bac:k·to-back
..~
29. Memasang & Melepas Bantalan
Praktik
Seban yang besar dan kecepatan putar
yang tinggi akan menyebabkan kenaikan
temperatur pada bantalan. Hal tersebut
mengakibatkan pemuaian dan
kelonggaran bantalan yang bervariasi.
Variasi dari kelonggaran tergantung dari
sistem pemasangan dan ukuran bantalan,
Janis material paras dan rumah bantalan,
danjarak pusat bantalan.
Untuk mendapatkan kelonggaran atau
kondisi "preload". penyetelan bantalan
dapatdllakukan menggunakan :
a. Mur pengatur-
~_.._
b. Pelat tipis
i
._---;..
---"':'--1
I
I
. - -_. -_._~-".-.
, i
!
Besar kelonggaran yang dicapai harus
sesuai dengan standar, kemudian harus
dilakukan juga pengujian [alan untuk
memeriksa kenaikan temperatur yang
terjadi.
30. Memasang &Melepas Bontalan
Praktik
25
.1, "
." -
.,',
:~..
""-------
., .
Ir-J--___. ..-"
,>-;:.,.
, ,
4. "Thrust ball bearing"
Bantalan ini dirancang untuk menahan
beban axial pada saat beroperasi, Bagian
"shaft washer" dari bantalan bersualan
sesak terhadap paras, sedangkan bagian
"housing washer" dari bantalan bersuatan
longgar terhadap paras. Apabila beban
axial terjadi pada duaarah yang
berlawanan, maka bagian "shaft washer"
pada bantalan harus dikunci terhadap
pergeseran arah axial.
Penyetelan kelonggaran axial dari
bantalan ini serupa dengan penyetelan
"angular contact ball bearing". Bantalan
untuk pengoperasian kecepatan tinggi,
kondisi "preload" dicapai dengan
pengaturan pegas. Besar dari "preload"
telah ditentukan oleh perancang mesin.
Beberapa penyetelan kelonggaran
bantalan dapat dilakukan
menggunakan :
a. "Two locknut".
Penyetelah dilakukan oleh "locknut"
I
i
I
I
bagian dalarn. Untuk menghindari
perubahan poslsl dari "looknut'' bagian
dalarndipasang "locknut" bagian luar,
b. Mur pengikat dan ring penahan.
Ring penahan digunakan untuk mencegah
perubahan posisi dari rnur , pengikat
setelah pengaturan kelonggaran
dilakukan.
E ---------_...._-------------..,,.,.-,,.~, (J.l,,,g .11•
31. 26Memasang & Melepas Bantalan
Praktik
POll EKNIK MANUFAKTUR f------------------'------j
BANDUNG
c. "Locknut" dan "locking washer"
If Locking washer" digunakan untuk
mencegah perubahan poslsl "locknut''.
Salah satu bagian "locking washer"
dibengkokan dan berpasangan dengan
salah satu alur pada 'tocknut'',
pelattipis
CUP
d. Mur mahkota dan pena belah
Penyetelan dilakukan melalui putaran mur
mahkota pada pores. Alur pada bagian
mur sebagai dudukan pena belah. Lubang
pada poros digunakan untuk mendapatkan
sejumla.h posisi penguncian. Penggunaan
dari pena belah hanya boleh dipakai satu
kali sala
e. Pelat tipis dan. bagian penutup
ujung
Pelat tipis digunakan untuk mengatur
kelonggaran bantalan dengan perantaraan
bagian penutup ujung yang dikunci
menggunakan baut pengikat.
1. Mur khusus
Bagian diameter luar mur dilubangi dan
dibuat ulir sebagai dudukan baut imbus
"headless". Material lunak seperti
kuningan dlslpkan diantara ullr pada poras
dan bagian ujung baut imbus "headless"
untuk menghindari kerusakan ulir pada
poros. Material lunak yang disisipkan
dibentuk ulir yang sesuai dengan mur
khusus.
. . ~.
,1;'i......-.,,...--,.-~---..,.......,...,.-"--' -.-----.-~ ..
: ,<:~
32. Memasang & Melepas Bantalan 27
POLITEKNIK MANUfAKTUR f--------~--------L---____I
BANDUNG
Praktik
g. Mur belah dan baut pengikat
Mur belah dipasang pada paras dan
penguncian dilakukan dengan
menggunakan baut pengikat.
h. Penutup ujung berulir
Penyetelan dilakukan melalui penutup
berulir. Penguncian penutup berulir
dilakukan melaluipelat penutup beserta
baut pengikatnya.
VII. ANA LISA DAN PENYEBAB
KERUSAKAN PADA BANTALAN
Untuk mengetahui penyebab kerusakan
pada bantalan, maka harus dllakukan
pemeriksaan terhadap baqian-baglan
yang terdapat pada bantalan.
Bagian-bagian dari bantalan harus
dibongkardan permukaannya harusdi!tihat
menggunakan kaca pembesar.
Adakalanya perneriksaan laboratorturn
dan studi secara detail dibutuhkan untuk
hal ini.
Kerusakan bantalan dapat dihubungkan
dengan berbagai faktor. Beberapa
diantaranya adalah kotoran,
benda-benda asing, cairan yang rnerusak,
pelumasan yang tidak sempurna,
menjalankan mesin secara salah, cara
pemasangan yang salah, gangguan pada
aliran listrik, getaran,dan lain-lain.
33. Memasang & Melepas Bantalan
Praktik
Tanda-tanda gangguan pada bantalan
sering disertai dengan meningkatnya
temperatur disekitar bagian rumah
bantalan yang mengelilingi bantalan. Hal
ini dapat juga disertai dengan
bertambahnya suara berupa kegaduhan.
Kenaikan temperatur akan memperburuk
kondisi pelumas serta mernperkecil ruang
pemuaian. Karenanya kerusakan yang
terjadi pada tingkat terakhir dari gangguan,
sering menghilangkan tanda-tanda
kerusakan yang sebenarnya.
Beberapa jenis kerusakan dan
penyebab kerusakan pada bantalan :
1. Rusak karena material lelah.
Tekanan yang terus menerus pada
bantalan dengan sendirinya dapat
menimbulkan retakan yang tldak teratur
bentuknya. Keretakan awal ditandai
dengan bunyi dan suara yang gaduh pada
saat beroperasi. Kerusakan yang terjadi
dapat diakibatkan karena ukuran bantalan
terlalu kecil untuk menahan beban, atau
dibebani melebih kapasttasnya,
Kerusakan yang terjadi pada saat
banta/an betum lama digunakan
diakibatkan karena pemasangan yang
salah terhadap toleransi suaian, atau
bentuk rumah bantalan yang tidak
bulat/oval,
2. Rusak karena terkontamlnasl
kotoran
Pengotoran dapat disebabkan karena
debu atau serpihan logam, tetapi
kerusakan yang terjadi sering diakibatkan
karena kondisi pekerjaan yang kotor pada
pemasangan banta/an. Pengotoran dapat
menyebabkan keausan. Kotoran yang
goresan-goresan pada [alur lintasan
elemen gelinding.
lebih besar akan menimbulkan
34. Memosang &Melepas Bantalan 29~
POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG
Praktik
3. Rusak karena aliran listrik
Apabila aliran listrik masuk rnejalul
bantalan, akan terjadi percikan bunqaapi
pada permukaan yang dilaJui aliran listrik
antara elemen gelinding dan jalur lintasan
elemen gelinding, yang akan menimbulkan
lubang-Jubang kecil yang akan menjurus
kesuatu keadaan yang disebut "fluting".
"Fluting" apabila diteliti dengan seksama
akan berbentuk seperti butiran-bujlran
keeil yang membesar ke arah lahar
bantalan pada bagian jalur llntesan
alemen gelinding. AUran llstrlk tegangan
tinggi dapat menyebabkan lubang-Iubang
keoil. Aliran listrik dapat dihasilkan dari
Iistrik statis atau dari kebocoran llstrlk
pada mesin.
4. "Brlnelling"
Kerusakan terlihat sebagai
lekukan-Iekukan kecil ("brinelling") pada
bagian atas [alur Jintasan elernen
gelinding. Apabila lekukan yang terjadi
kecil, mungkin saja dapat terjadi psda
bagian luar jalur lintasan elemen gelinding,
tetapi lekukan yang terjadi pada elemen
gelinding akan mengakibatkan kerusakan
pada bantalan,
Lekukan yang terjadi dapat diakibatkan
karena pemasangan bantalan yang salah,
dimana penekanan yang berlebihan akan
menghasilkan benturan keras antara
alemen gelinding dengan baqian [alur
Iintasan gelinding_
JWZt]flJ "
I
35. Memasang & Melepas Bantalan
Praktik
30
5. "False brinelling"
e••SE
--.
Ai.....
"'DENTAnONS
STATIC AXIAl
VIlA.nON
"False brinelllnq" disebabkan karena
getaran-getaran elemen gelinding diantara
jalur Iintasan elemen gelinding pada saat
banta/an dalam keadaan statis. Kerusakan
terjadi karena macetnya sistem
pelumasan, sehingga menyebabkan
pergesekan langsung antara metal
dengan metal dan keausan setempatpada
elemen gelinding dan jalur lintasan elemen
gelinding. Prosesterjadinya keausan
menyebabkan terjadinya oksida besl yang
akan bsrtambah di sekitarsemua lekukan.
...~
'C:UMFf~INTIAL
IItIUtN"4hOHS
UAilC :)SClllA1Uil1'
'fltRAT10~
Getaran setempat dapat disebabkan
karena beberapa hal. Pemindahan
bantalan yang terpasang, dan tidak pada
posisi terkunci dapat menyebabkan
kerusakan banta/an. Penyebab utama
kerusakan pada bantalan terjadi pada saat
mesin tidak beroperasi, dan bantalan
mendapat getaran statis dari mesin lain
yang sedang beroperasi di daerah
sekitarnya.
6: Rusak karena kondisi tidak
"Alignment"
Serapapenyebab kondisi tidak "alignmentll
diantaranya:
a. "Aliqnment'' yang salah pada poros.
Kerusakan diakibatkan karena kondisi
"alignment" yang salah pada bantalan.
Pada bantalan dimana bagian ring
dalamnya tidak sebarls, jalur lintasan
elemen gelinding akan bergerak dar; satu
sisi jalur Iintasan elemen gelinding ke sisi
yang lainnya melingkari setengah
Iingkaran pada bagian ring yang tidak
berputar.
,
i
I I
HI '
I
BALllRACI(
MISALIGNMENT ON
N,ON!lOTATING RING
I
, I
36. Memasang & Melepas Bantalan 31POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG r---------------L--~
Praktik
b. "Alignment" yang salah pada rumah
bantalan
c. Poros yang bengkok
/
SM""I.CUluntruIIAtHI"lO
ORlMObUlU DAII'AGl: "
1
d. Kerusakan pada leher pOJOS
dudukan bantalan akibat rnelepas
bantalan.
I
1i
IJ
. I (
. -I
IUIHII8"/lI/IIIII ..dlgC;'n
.. ~C1I'.IfIOUI.N••AMAllf.
e. Bantalan tidak sesuai terhadap leher
rumah bantalan dudukannya.
i
i
I
I
!
L~~_.._,~ ., ~~~_
37. Memasang & Melepas Bantalan 32
Praktik
•~ ,....c.~.UIiTI.O ••t.wAl:DS
:oII1M....f:«4lH1lJ11&u$f
Ct.. 'fIIUlu,••oae .
rChl~tt .._.,........
7. Kerusakan arah axial
Macetnya dorongan axial disebabkan
pemasangan bantalan pada arah yang
salah atau beban yang terjadi melebihi
kapasitas beban maximum.
Hal di atas akan menyebabkan keausan
axial pada bantalan, Bila beban terlalu
besar akan mengakibatkan kerusakan
paca bagian sisi ring bantalan.
8. Rusak karena pelumasan
Tanda kerusakan pertama pada sistem
pelurnas an adalah meningkatnya
temperatur pada rumah bantalan yang
lebih tinggi dari temperatur normal dan
disertai dengan suara yang bertambah
gaduh. Gem uk akan berwarna
kehitam-hitaman dan lengket pada bagian
bantalan, dan akan terlihat warna
kebiru-biruan pada jalur lintasan eleman
gelinding yang menandakan temperatur
operasi yang sangat tinggi.
Penyebab kerusakan pada sistem
pelurnasan adalah : pelumasan yang
kotor, sistem pelumasan yang tidak
sempurna atau kelebihan pelumasan yang
salah. Kekurangan pelumasan
mengakibatkan bagian jalur lintasan
-elemen gelinding menjadi kasar dan
bercak-bercak karena serpihan logam
akibat keausan yang terjadi langsung
tergilas.
38. I'I
•
33Memasang & Melepas Bantalan
Praktik
Pot,lTEKNIK MANUFAKTUR
.' BANDUNG 1--------------"--------1
..-----------...,-----------------,.-----,..---
9. Rusak karena kontaminasi air dan
korosl,
Bagian dari bantalan biasanya terbuat dan
metal dan sangat sensitif terhadap air,
terutama air garam. Penurunan ternperatur
secara tlba-tlba dapat mengakibatkan
kondensasi dan terjadi korosi. Korosi yang
terjadi dapat diakibatkan karena "seal"
yang tidak sesuai terhadap kelembaban
yang terjadi, busa asam, pelumas
terkontaminasi asam, kondensasi, dan
penyimpanan yang salah.
10. Rusak karena kesalahan
penyetelan kelonggaran.
Apabila penyetelan kelonggaran bantalan
terlalu sesak ("preloading") seperti pada
"tapered roller bearing" maka akan
mengakibatkan luka "flaking" pada bagian
jalur Iintasan elernen gelinding ring luar.
11. Rusak karena kesalahan disain
Bagian ring bantalan seharusnya disangga
dengan penuh pada paras dan rurnah
bantalan. Alur atau hal yang serupa pada
daerah dudukan akan menyebabkan
konsentrasi tegangan setempat dan
setelah itu mengakibatkan kerusakan jalur
lintasan elemen gelinding. Kerusakan
yang serupa terjadi pada saat baut
penahan digunakan untuk menjepit bagian
ring atau membuat lubang atau alur pada
bantalan.
........__ .-.--_ _._._..•.....__ ~~ ."'_.'~"'.'-"~-'-""""(C"~'~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
39. Memasang & Melepas Bantalan
Praktik
LATIHAN 1
FAG 6302
----l.-LU..... _ _
Tentukan batas toleransi ukuran dan
toleransi bentuk yang diijinkan :
• Batas toleransl 015J6 = .u rnikron
• Besar toleransi 15j6 = ..u ••· mikron
• Besar setengah toleransi 15j6;;' mikron
Lakukan pengukuran pada poras dengan
menggunakan mikrometer :
1
Posisi
Pengukuran
Rata-rata
a b
1
2
Hasil pengukuran berdasarkan toleransi :
- Oiijinkan ( )
Tidak diijinkan ( )
Posisi bPaslsl. t _Ukuran Kebulatan
2
Ukuran Ketirusan
~~ I Posisi 1 I Posisi 2
Hasil pengukuran berdasarkan toleransi :
- Oiijinkan ( )
- Tidak diijinkan ( )
--.-----_._._---. ---_._.__.._-_._--_.. -"--.'---'-"-'--'-
40. Memasang & Melepas Bantalan 35POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG f - - - - - - - - - - - - - - - - . - - l . - - - - - - J
Praktik
Ambil bantalan dengan nornor seri
6302, dan tentukan data berikut :
Penamaran 63 menunjukan: .
Penamaran 02 menunjukan: .
Ukuran standar dimensi d,D,S: .....•..
I d BDimensi [_L 0 1Ukuran Ketirusan [ [ ..
l.akukan pemeriksaan terhadap
permukaan dudukan bantalan dari
kerusakan, kemudian pasanq pores
latihan pada landasan. Berl lapisan ali tipls
pada permukaan dudukan bantalan.
Pasang bantalan menggunakan "sleeve"
yang dipukul menggunakanpalu besi.
Pastikan bahwa nornor vsefi bantalan
terlihat dari arah luar.
Periksa kedudukan bagian sisi bantalan
terhadap leher paras menggunakan "feeler
gauge" dengan ketebalan 0,03: mrn.
Pastikan bahwa terjadi kontak rnenyeleruh
antara sisi bantalan terhadap leher
paras. Laporkan hasil kepada pengawas.
Siapkan "extractor external" dan ring"UU
•
Pastikan bahwa gaya pelepasan diberikan
terhadap bagian ring dalam bantalan. Beri
gemuk pada lubang pemusat di ujung
pores. Pasang alat bantu pemusat untuk
menghindari kerusakan pada lubang
pemusat poros. Keluarkan bantalan dart
paras dudukannya dengan tegak lurus.
Diperiksa: Tanggal
Nama
Waktu pengerjaan :
,.. ::" .., '
; '. /:.!:.'" .
41. Memasang & Melepos Bantalan
Praktik
LATlHAN2
36
030j 6
Tentukan batas toleransi ukuran dan
toleransi bentuk yang diijinkan :
• Batas toleransi 030j6 = mikron
• Besar toleransi 30j6 = mikron
• Besar setengah toleransi 3Oj6 = rnikron
r'2.
o
M
-{;l.
I
,
J_".
~./- ,
)
I
,I
.I
-*I'~
e~~v·.j
Lakukan pengukuran pada pores dengan
menggunakan mikrometer. :
POSISI
PENGUKURAN
RATA-RATA
a b
1
2
HasH pengukuran berdasarkan toleransi :
- Diijinkan ( )
- Tidak diijinkan ( )
Hasil Pengukuran berdasarkan toleranst :
Diijinkan ( )
- Tidak diijinkan ( )
UKURAN KEBULATAN
UKURAN KETIRUSAN
POSISI a
POSISI1
POSISI b
POSISI2
42. Memasang & Melepas Bantalan 37POUTEKNIK MANUFAKTUR ~~--- -.L_ _---J
BANDUNG
Praktik
o
1
!
n
1
m--I ............
i
d F
I, !
l
Ambil bantaIan dengan nomor seri NUP
206 dan NU 206, dan tentukan (lata
berikut:
Penomoran NUP 2 menunjukkan : ...•..
Penomoran NU 2 menunjokkan
.Penomoran 06 menunjukkan . . . . ,. ..
Ukuran standar dimensi d,D,S
. . . .. .
Lakukan pengukuran terhadap bantalan
menggunakan mikrometer :
Bantalan NUP 206 :
DIMENSI rvrvo e
I [ =====HASll PENGUKURAN
Bantalan NU 206 :
d oI IDIMENSI
HASll PENGUKURAN
Lakukan pengukuran terhadap dudukan
ring penahan luar pada paras dan
bandingkan terhadap ukuran standar di
dalam tabel.
DIMENSI
HASll PENGUKURAN
Ambil ring penahan luar dengan standar
30 x 1,5 DIN 471. Pasang ring penahan
luarterhadap paras, kemudian periksa :
1. Suaian ring penahan luar terhadap
bagian dalam alur dudukan pada pores
2. Suaian ring penahan luar terhadap
bagian sisi alur dudukan pada paras.
Ring penahan luar seharusnya tidak dBpat
diputar secara manual pada saat
terpasang di paras dudukannya,
Kemudian lepaskan ring penahan luar
terhadap paras dudukan.
43. ------
Memasang &Melepas BontolonP l!TEKNIK MANUFAKTUR
.. BANDUNG 1----------------'------1
Praktik
Periksa permukaan dudukan bantalan
pada poros dari kerusakan dan lapisi
dengan oli, pasang ring bagian dalam
bantalan NU P 206 dengan "sleeve"
beserta alat bantu "handpress". Pasang
bagian ring luar bantalan dengan ja.lan
memutarnya secara ringan, kemudian
pasang ring penahan luar pada slur
dudukannya laporkan hasil pemasangan
kepada pengawas.
Lepaskan ring penahan luar, kemudian .
lepaskan bagian ring Iuar bantalan.
Keluarkan bagian ring dalam banta/an
menggunakan "extractor external".
Pasang bagian ring dalarn bantalan NU
206. -Pasang bagian ring luar bantalanI
--~
dengan jalan memutarnya secara r,ingan,
kemudian pasang ring penahan luar pada
alur dudukannya. Laporkan hasil
pemasangan kepada pengawas.
Lepaskan ring penahan luar, kemudian
lepaskan bagian ring tuar bantalan.
Keluarkan bagian ring dalam bantalan
menggunakan "extractor external".
Diperiksa: - Tanggal :
Nama
- Waktu Pengerjaan :
'-+'---------------------------------"'•.. ·.•:·f',<
-...-.--',,•....-c:-...-~-..,.,-=-_,___-,c-__c_,_c__.-~._---... ~~~1
44. 39Memasang & Melepas Bantalan
Praktik
POLITEKNIK'MANUFAKTUR
BANDUNG f----------------'-----~
LATIHAN3
o50j6
Tentukan batas toleransi ukuran dan
toleransi bentuk yang dlijnkan :
• Batas toleransi 050j6 = mikron
• Besar toleransi 50J6 = mikron
• Besarsetengah toleransi SOp= n1i<ron
Lakukan pengukuran pada poros dengan
menggunakan rnikrometer :
PENGUKURAN
a b
2
Hasil pengukuran berdasarkan toleransi :
~ DiiJinkan ( )
~ Tidak dililnkan ( )
Hasil pengukuran berdasarkan toleransi :
~ DiiJinkan ( )
~ Tidak diijinkan ( )
pasts' b
POSIS12
UKURAN KEBULATAN
_ _ _ _ _ _ _--1[?OSISI a . ±
_ _ _ _ _----1E!0SISI1 ILid:KURAN KETIRUSAN
45. Memasang & Melepas Bantalan 40
Praktik
tm == to + ta + (25 + 3SOC) ( °C)
Ambil bantalan dengan nomor seri 2210
dan tentukan data berikut :
• Penomoran 22 menunjukkan .
.• Penomoran 10 menunjukkan . . . .. ... ..
• Ukuran standar dimensi d,D,S : .....
I d o BDIMENSI
I HASll PENGUKURAN ===== _
Lakukan perhitungan, untuk menentukan
temperatur pemasangan :
Batastoleransi standarring cla.Iam = .... mikron
Batas toleransi pores 50j6 == ••••• mikron
Temperatur ruangan tR = °c
• do = ..... mm
• Omax == •••• mikron
Umax
• to = = ..... °c
0,012. do
• Temperatur pemasangan tm == ..... °c
Sersihkan permukaan poros dudukan
bantalan, kemudian laplsi permukaan
pores dengan ali.
Siapkan bak oli untuk memanaskan
bantalan. Gunakan kompor listrik atau
elemen pemanas sebagai sumber panas.
Periksa temperatur oli dan bantalan
menggunakan alat pengukur suhu.
Panaskan bak oli s esuai dengan
temperatur pemasangan. Hindari
pemanasan dengan temperatur melebihi
120°C.
,~ . - - -------
, ~~. ,':::, "l.
46. 42Memasang & Melepas Banfalon
Praktik
POUTEKNIK MANUFAKTUR f------------------l.------l
BANDUNG
LATIHAN4
- ~ I
1/-i.4. ---
1,~
)
i
Tentukan batas toleranst ukuran dan
toleransi bentuk yang diijinkan :
030j5
• Batas toleransi 30j5 = mlkron
• Sesar toleransi 30j5 = mlkron
• Besar setengah toleransi 30p = rnl<ron
Lakukan pengukuran· pada poros denqan
menggunakan mikrometer. :
POSISI
PENGUKURAN
RATA-RATA
a b
1
2
Hasi' pengukuran berdasarkan toleransl :
- Diijinkan ( )
- Tidak diijinkan ( )
Hasil Pengukuran berdasarkan toleranst :
- Diijinkan ( )
- Tidak diijinkan ( )
o .0
UKURAN KEBULATAN
UKURAN KETIRUSAN
POSISI a I
POSISI1 J
POSISI b
POSlSI2
47. • Ukuran stancar dimensi d, D, B : ... ~
• Penomoran 06 menunjukkan : ..
• Akhiran 8.UQ menunjukkan : .
43
Ambil bantalan dengan nomor seri 7206
B.UQ, tentukan data berikut :
• Penornoran 72 menunj.ukkan : ..
Memasong & Melepas Bantalan
Praktik
.1
DIMENSI d 0 B
HASILPENGUKURAN 1
HASILPENGUKURAN 2
Periksa kondisi alur dudukan "locking
washer" pada poros. Lakukan pengukuran
dan bandingkan dengan ukuran standar
dalam tabel,
Periksa kondisi "locking washer" beserta
"Iocknut''. Lakukan pengukuran dan
bandingkan dengan ukuran standar dalarn
tabel.
• "Locking Washer" (M86) :
A
5+ 0.1 mm
c
27mm
DIMENSI
UKURAN STANOARB
- .... ~
' ....~
s .
• "Locknut" (KM6):
i
-b,-
bi
7
Periksa kondisi permukaan dudukan
bantalan pada poros dari kerusakan,
kemudian lumasi dengan oli.
Gunakan "sleeve" untuk memasang
bantalan beserta "hand press". Pasang
bantalan pada poros satu persatu.
48. Memasang & Melepas Bantalan 44'·
Praktik
Masukkan "locking washer" ke peres
dengan sudut kemiringan menghadap
"locknut". Masukan "locknut" ke peres
dengan jalan memutar sarnpai rnenekan
"locking washer". Bengkokkan salah satu
alur "locking washer" ke salah satualur
pada "locknut".
Laporkan hasillatihan kepada penqawas.
Buka "locknut" beserta "locking washer"
Lepaskan bantaIan dengan menggunakan
pelat rata sejajar atau "extractor external",
Diperiksa: - Tanggal :
lJama
- Waktu pengerjaan :
49. Memasang & Melepas Bontalan
Praktik
LATIHAN5
45
Periksa kondisi pores tirus 1 : 12
menggunakan master ring tirus yang
dilaburi tinta biru.
Diameter nominal d = 55 mm
Ketirusan 1: K = 1: 12
Hasil pemeriksaan terhadap master ring
tlrus :
Diijinkan ()
- Tidak Diijinkan ( )
Ambil bantalan dengan nomor seri
213 11 K dan tentukan data berikut:
Ukuran standar dimensi d, D, 8 : .
I
o
!
d
Penomoran 213 menunjukkan
Penomoran 11 menunjukkan
Akhiran K menunjukkan
... .. .. .. .. .
".. . .. .. .. .. ...
DfMENSI
HASIL PENGUKURAN
d D B
50. 47Memasang & Melepas Bantalan
Praktik
POLITEKNJK MANUfAKTURBANDUNG f-- --------L-----.::...-~
Pasang ring perantara beserta "locknut".
taporkan hasil latihan kepada pengawas.
Buka "locknut" sejauh 5 mm terhadap
bantalan. lsi "oil injector" dengan olidan
pasang pada lubang dudukannnya di
poros. Putar tuas pemutar sarnpai
bantalanterdorong keluar. '
. ."" ...
Oil injector
FAG-107 &1,0
-,
; I
~~CJ-C]''' ,'-, ;-
'1 Diperiksa: TanggaJ
Nama
Waktu pengerjaan :
-_..... -,-~ ..._-~.......".".-==
51. P
Memasang & Melepas BantalanL1TEKNIK MANUFAKTUR 1-- ----1-_ _---1
BANDUNG
Praktik
LATIHAN6
o62J7
Tentukan batas toleransi ukuran dan
toleransi bentuk yang diijinkan :
• Batas 62J7 = mikron
• Sesar toleransi 62J7 = mikron
• Sesar setengah toleransi 62J7 = .....
mikron
Lakukan pengukuran pada rurnah bantalan
denganmenggunkanmikrometer:
PENGUKURAN
POSISI RATA-RATA
a b
1
2
Hasil pengukuran berdasarkan toleransi :
- Diijinkan ()
- Tidak diijinkan (
POSISI a POSISI b
UKURAN KEBULATAN
POSISI2POSISI1_
UKURAN KETIRUSAN
HasH pengukuran berdasarkan toleransi :
- Diijinkan ( )
- Tidak diijinkan ()
52. Memasang & Melepas Bantolon 49POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG f---------------.L..-------J
Praktik
t
I
.L
!.
dD
Ii
Lakukan pengukuran terhadap du~ukan
ring penahan dalarn pada rumah bantalan
dan bandingkan terhadap ukuran standar
didalam tabel :
DIMENSI
UKURAN STANDAR
Standarisasi ring penahan: 62 x 2 DIN 472
Ambil bantalan dengan nomor seri 6206,
dan tentukandata berikut :
Penomoran62. menunjukkan .
Penomoran 06 menunjukkan
Ukuran standar dimensi d, 0, 8 : .
OIMENSI d 0 B
HASIL PENGUKURAN 1
HASIL PENGUKURAN 2
Periksa perrnukaan dudukan bantalan
pada rurnah bantalan dari kerusakan
kemudian lapisi dengan oli. Pasang
bantalan pada rumah bantalan
menggunakan "sleeve" yang sesuai .
Tentukan lebar dari ring perantara :
t2==11mm
ta == 7,1 mm
Tebal ring perantara = t2 - ts =3,9 mm.
Pasang ring perantara pada rurnah
bantalan, kemudian pasang ring penahan
dalam.
Laporkan nasil latihan kepada pengawas.
'~:." I
: i,
I'·.•
"
53. Memasang & Melepas Bentalan 50L1TEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG r----------------L-----l
Praktik
Lepaskan ring penahan dalam berikut ring
perantara. Lepaskan bantaIan
menggunakan "extractor internal".
Diperiksa: - Tanggal :
Nama
- Waktu pengerjaan :
54. 51'"Memasang & Melepas Bantalan
Praktik
POLITEKIIIK MANUFAKTUR
BANDUNG f------------------L..------1
LATIHAN7
062M7
Tentukan batas toleransi ukurandan
toleransi bentuk yang diijinkan :
• Batas toleransi 062M? == mikron
• Besar toleransl 62M? = rnikron
- Besar setengah toleransi 62M? = ... nIkon
. !
Lakukan pengukuran pada rumah bantalan
dengan menggunakan mikrometer : .
POSISI
PENGUKURAN
RATA-RATA
a b
1
2
UKURAN KETIRUSAN
UKURAN KEBULATAN
_______-I-_P..:..OS.:.;I.:.;sl-=a~[ POSISIbJ
r---~-----l---PO;:,..:-~-,s..:....'1.:....1POSI$12 I
Hasil pengukuran berdasarkan toleramsi :
- Diijinkan ()
- Tidak diijinkan ( )
Hasil pengukuran berdasarkan toleransi :
• Diijinkan ( )
• Tidak diijinkan ( )
'I
, ..._.._,-_... - - -
55. Memasang &: Melepas Bantalan
Praktik
52
-f i5
I
Lakukan pemeriksaan terhadap IUbang ulir
dan mur pengunci pasangannya dan
bandingkan dengan nilai di dalam tabel :
DIMENSI
HASILUKURAN
Periksa permukaan dudukan bantalan
pada rumah bantaIan dari kerusakan,
kemudian lapisi dengan oli. Pasang
bantalan pada rumah bantalan.
Tentukan dimensi dari ring perantara,
dimana:
D = 62 - 0,1 mm
d = 56 mm
Pasang ring perantara berikut mur
pengikat, laporkan hasil latihan kepada
pengawas.
t.epaskan mur perrqlkat beserta ring
perantara. Lepaskan bantalan
menggunkan "extractor internal".
Diperiksa: - .Tanggal :
Nama:
- Waktu pengerjaan :
56. Memasang & Melepas Bantalan 53
Praktik
LATIHAN8
062J7
o30j6
Tentukan batas toleransiukuran dan
toleransl bentuk yang diijinkan :
Batas toleransi 062J7 = mikron
Sesar toleransi 62J7 = . . . ... mikron
Sesarsetengah toleransi 62J7 = .. , mikron
Tentukan batas toleransi ukuran dan
toleransi bentuk yang diijinkan :
Satas toleransi 030j6 = mikron
Sesar toleransi 30j6 = rnikron
Sesarsetengah toIeransi 3Oj6 = mikron
57. Memasang & Melepas Bantalan
Praktik
54
'-r-~
b J
~~I_l
o
Lakukan pengukuran pada rumah bantalan
denganmenggunakan mikrameter :
l~.
PoolSI
PENGUKURAN
RATA-RATA
a b
1
2
N
HasiJ pengukuran berdasarkan toleranst :
M DHjinkan ( )
M Tidak diijinkan ( )
_ _ _ _ _ _ _j-P-OS-IS-,-a- POSISI b
UKURAN KEBULATAN ..
===~POSISI2
-------1 POSISI1
UKURAN KETIRUSAN ..
Hasil pengukuran berdasarkan toleransi :
M Diijinkan ()
M Tidak diijinkan ( )
Lakukan pengukuran pada poros dengan
menggunakan mikrometer :
POSIS!
PENGUKURAN
RATA·RATA
a b
1
2
Hasil pengukuran berdasarkan toleransi :
M Diijinkan ( )
.. Tidak diijinkan ( )
ji--P-Os-,s-,-a- POSISlb
POSISI2
UKURAN KEnRUSAN
Hasil pengukuran berdasarkan toleransi :
.. Diijinkan ()
.. Tidak diijinkan ( )
Pasang ring penahan luar pada paros
latihan. Kemudian periksa suaian diantara
bag ian sisi bantalan terhadap ring
penahan luar dan leher paros. Buka ring
penahan luar dari poras dan pasang
bantalan kemudian pasang ring penahan
luar.
58. Memasong & Melepas Bontolon 55POUTEKNIK MANUFAKTUR I-----~~ _____L_
BANDUNG
Proktik
Pasang bagian pmnqan pendorong dan
ring perantara pada rumah bantalan,
kemudian masukan bantalan beserta
paras ke dalam rumah bantalan.
I I I I
I I I
I I I
l__~-l_l
A B C
Designation:
Form A : Without Metal Housing
Form B : With Metal Housing
Form C : With Metal Housing and Cap
Pasang ring perantara ke dalarn "cover"
kemudian pasang "rotary shaft seal" 835 x
50 x 7 DIN 3760 kedalam "cover".
Pasang "cover" secara hati-hati ke rumah
bantalan. Kemudian pasang baut pengikat
dan kencangkan. Periksa putaran poros
terhadap rumah bantalan.
Laporkanhasll latihan kepada pengawas.
Buka "cover" dari rumah bantalan dengan
baut pendorong melalui bagian belakang
rurnah bantalan.
Buka ring penahan luar, bantalan, "rotary
shaft seal", menggunakan peralatan yang
sesuai.
Diperiksa: - Tanggal :
Nama
- Waktu pengerjaan :
59. Memasang & Melepas Santolon 56
Praktik
LATIHAN9
xI3"" J
1
TOLERANSI
((J 55H7
e 80H7
f!J 30j6
e 40j6
025h6
e 30h11
BATAS
TOLERANSI
BESAR
TOLERANSI
BESARSETENGAH
TOLERANSI
* Toleransi dalam satuan mikron meter
60. Memasang & Melepas Bantolan 57POLITEKNIK MANUFAKTUR I
.BANDUNG
Praktik
(
f I It! 11r-
n~ o q 0 q s 0
to .. , ' I - I... '" -+1 f-~T' 1-"_0 _oJ'
~ 0
1 ., LJ!tt I
i
-,
Pengukuran
Diameter
Posisi 1 Posisi 2
a b a b
55H7
BOH7
30j6
40j6
25h6
30h11
* Ukura.n dalam satuan milimeter
~4 ! t r
~•
'" q 0
'"
~-l~:
_.
~)-"=
~-ILo~.';':..,.,:
~1
~1J.' 0
," q .. ..•0
f---t r~ ~ It
.. -! I ..
/ . • J I
VU
t::-Y
Ukuran Kebulatan Ukuran Ketirusan
PoSisi b Posisi 1 Posisi 2
s:::
~
.-s:::
Poslsl a
is
""
/
~j
~i
t- .
Q
,I
I
61. Memasang &Melepas Santalan
Praktik
58,·
r-B
r--!r
r
0 "-. d F
Il!I r:
I
D
I
d
• Ukuran standar dimensi d, 0, B : ....
• Penomoran 06 menunjukkan
Ambil bantalan dengan nomor seri NU
1006,dan tentukan data berikut :
• Penomoran NU10 menunjukkan : ....
I OIMENSI I d o B
Ambil banta/an dengan nomor seri 6208
dan tentukan data berkut :
• Penomoran 62 menunjukkan : .
• Penomoran 08 menunjukkan : .
• Ukuran standar dimensi d, 0, B : .
1 OIMENSI
HASIL PENGUKURAN
d B
Periksa permukaan dudukan bantalan
pada rumah bantalan dari kerusakan.
Lapisi elemen gelinding dengan gemuk.
Pasanq ringperantara, kemudian
masukkan bagian ring luar bantalan
kedaJam rumah bantalan, pasang ring
penahan dalam.
Periksa perrnukaan dudukan bantalan
pada poras dan laplsl dengan oli. Pasang
bagian ring dalarn dari .. cylindrical roller
bearing" dan "deep groove ball bearing",
kemudianpasang ring penahan luar.
Laporkan poros dan rumah bantalan
kepada pengawas.
Pasang poros ke dalam rumah bantalan
secara hati-hati dengan jalan memutarnya.
62. Memasang & Melepas Bantalan I
Praktik
59
I'~~----------------------------"'"
Lakukan pernllihan "felt ring" berdasarkan ukuran standar dan bandingkan dengan nilai
di dalam tabel (Fi 7 DIN 5419) :
I d1 d2 1 b I d3 I d4] d5 Tf l
I UKURAN STANDAR I 30 42 I 5 T30 T31[ 43 T4 l
Pasang "felt ring" kedalam "bearing cover" tempatkan ring perantara ke dalarn rumah
bantalan, kencangkan "bearing cover" menggunakan baut imbus.
Pasang pasak berikut puli "V" kemudian pasang ring pengunci axial dan kencangkan
baut "countersunk".
Laporkan hasil latihan kepada pengawas.
Tentukan urutan pelepasan bantalan di bawah :
NOMOR LANGKAH PELEPASAN
Lepaskan baut imbus (9) dan tarik keluar·"bearing cover" (8)
Lepaskan baut "countersunk" (7) dan ring pengunci axial (6)
Keluarkan "felt ring" (16) dari "bearing cover" (8)
Keluarkan ring perantara (10)
Tarik keluar pull "V" (5)
Keluarkan pasak (15)
Keluarkan paras (2) beserta "deep groove ball bearing" (3) DAN BAGIAN
RING DALAM "cylindrical roller bearing" (4) . .
Tekan keluar ring perantara (13) dan bagian ring luar "cylindrical roller
bearing" (4)
Lepaskan ring penahan luar (11)
Tarik keluar "deep groove ball bearing (3)
Lepaskan ring penahan dalam (14)
Lepaskan ring penahan luar (12)
Keluarkan bagian ring dalam "cylindrical roller bearing" (14)
Diperiksa: - Tanggal .
- Nama .
- Waktu pengerjaan :
63. f
i
Memcscng &Melepcs Bcntclcn 60.P UTEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG r---------------=---...L------.j
Prcktik
LATIHAN 10
TOLERANSI
062J6
024J6
030j5
012k5
BATAS
TOLERANSI
SESAR
TOLERANSI
SESAR SETENGAH
TOLERANSI
'" Toleransi dalarn satuan mikron meter
.'
64. POI.ITEKNIK MANUFAKTUR Memasang & Melepas Bantalan
.~ !
61
•BANDUNG
,
Praktik
-.."
'/,
~
I I! 1 v/////////.-'/':// '/
I '1,'
!I-I- - ~ ----It~ ..2 7
I
N/////////// '//1'
"Z y.;;
~
t .fl I
--=~fit=
I! ~If- ~r~ -. l't
I
" -I
."
Pengukuran Ukuran Kebulatan Ukuran Ketirusan
I
c
~IPosisi 1 Poslsi 2
co
Diameter
~
c
Posisi a Posisi b Posisi 1 Posisi 2 .
a b a b C roa
062J6
024J6
030)5
012k5
" Ukuran dalam satuan milimeter
65. lITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG
=1
Memasang & Melepas Bantalan 62
Praktik
Periksa kondisi poros dari kerusakan dan
lurnasi permukaan poros dudukan
bantalan dengan oIL Ternpatkan bagian
pusat poros pada dudukannya. Lumasi
bantalan dengan gemuk.
Pasang bagian ring dalam "tapered roller
bearing" dan bagian "shaft washer thrust
ball bearing" menggunakan "sleeve" dan
palu pemukul. Kemudian pasang bagian
ring dalarn "cylindrical roller bearing"
dengan cara yang sama. (nomor seri
bantaIan yang digunakan NU 4901 C2,
30206 P6, 512 06 P6).
Pasang bagian "housing washer thrust ball bearing" dan bagian ring luar "cylindrical
rollerbearing" kedalam rumah bantalan.
Laporkan hasil pemasangan paras dan rumah bantalan kepada pengawas.
"+1'-----------------------------~-..,.__,--J',,·",,·;:J';If;·~
j;kl
, ,
. !.:~.'
:,,1
.:~~-::_S~~=~
I
66. Memasang &Melepas Bantalan 63POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG f - - - - - - - - - - - - - - - - - l . - - - - - - I
Praktik
Tempatkan rumah bantalan pada tandasan
untuk mendapatkan sudut pemasangan.
Masukkan paras secara hati-hati ke dalam
rurnah bantalan dengan [atan
memutarnya. Tekan ke dalam bagian ring
luar "tapered roller bearing". Pada saat
"center" diputar secara manual,
penyetelan susunan bantalandilakukan
menggunakan mur pengunci. Kunci
bagian mur menggunakan material
tembaga dan "set screw" agar tidak
mengendor.
t.epaskan rumah bantalan dari paras
beruHr, kemudian kunci bagian ring dalam
"cylidrical roller bearing" menggunakan
ring penahan luar. Masukkan tutup
perantara, kernudian pasang ring penahan
dalam. Lakukan pengujian jalan terhadap
susunan bantaIan.
Laporkan hasil latihan kepada penqawas,
Pelepasan bantaIan dllakukan dengan menggunakan "extractor" atau "handpress".
Pada saat melepas bagian ring dalam ''tapered roller bearing", gunakan "sleeve"
khusus agar gaya pelepasan yang terjadi mengenai bagian ring dalam dan bukan
mengenai bagian sangkar dar; bantalan.
Diperiksa: - Tanggal:
- Nama:
- Waktu Pengerjaan :
67. Memasang &Melepas Bantalan ! 64
PO ITEKNIK MANUFAKTUR 1----------------'-------1
BANDUNG
Praktik
LATIHAN 11
Sebelum pembonqkaran elektro motor
dilakukan, pelajari gambar susunan
elektro motor ter/ebih dahulu,
I Siapkan 'ternpat kerja yang bersih berikut
peralatan yang akan digunakan. Sediakan
juga beberapa kotak atau tempat untuk
menyimpan komponen elektro motor.
Bersihkan bagian luar elektro motor dari
debu atau kotoran yang men em pel
dengan menggunakan kain lap atau
disemprot dengan udara bertekanan.
68. Memasang & Melepas Bantalan 65POLITEKNIK MANUfAKTUR
BANDUNG I---~---------~-"-----~
Praktik
o
Lepaskan baut pengikat bagian rumah
bantalan pada kedua sisi. Gunakan
peralatan yang sesuai dengan jenis kepala
baut pengikat. Apabila elektro motor
memHiki tutup pelindung kipas pendirtgin
pada bagian belakanqnya, maka tutup
pelindung kipas harus di buka terlebih
dahulu. Kemudian lepaskan kipas
pendingin dari poros dudukannya.
1
Lepaskan bagian rumah bantalan pada
kedua sisi elektro motor menggunakan
"drift". Lakukan pemukulan rinqan seoara
merata. Pada saat akan rnelepas rurnah
bantalan pada sisi yang lain. Paras utama
harus disangga untuk menjaga
keselrnbanqan poslsl bantalanterhadap
beban statts,
Tarik- paras keluar dart bagian rumah
elektro motor. Hindari terjadinya ges~kan
antara bagian lilitan dan pasanqannya
pada saat paras dikeluarkan. Bun~kus
pores beserta elemen lainnya dan simpan
di tempat yang aman.
Buka seluruh komponen yang terdapat
pada rumah bantalan sepertl "seal" dan
penutup baut pengikat. Simpan pada
tempat yang telah disediakan.
69. Memosong & Melepas BontalanP L1TEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG
Praktik
Cekam paras dudukan bantalan pada
ragum dan tentukan metoda pelepasan
yang sesual berikut alat bantu yang akan
dig unakan. Lepaskan bantaIan
menggunakan "extractor" apabila
memungkinkan.
Bersihkan bantalan dengan menggunakan
minyak tanah untuk mengeluarkan kotoran
dan slsa pelumas lama.
Lakukan pembilasan banta/an sekall lagi
pada tempat dan pembersih yang baru,
• Lakukan pemeriksaan kelonggaranaksial dan radial yang terjadi pada bantalan.
Bandingkan hasil yang terjadi dengan tabel toleransi jenis bantalan tersebut. Ganti
bantalan apabila keausannya besar.
Kelonggaran Axial Kelonggaran Radial
HASILPENGUKURAN
70. Memasang & Melepas Bantalan 67POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG f.------------------l....---~
Praktik
1a b
"
t
Lakukan pemeriksaan terhadap kualitas
putaran. Putar bantalan seaara
perlahan-Iahan dan rasakan kerusakan
yang terjadi. Apabila terjadl kerusakan
terhadap kualitas putaran yang terjadi,
ganti bantalan tersebut.
Lakukan pemeriksaan terhadap ketelitian
dimensi bantalan. tentukan nomor seri
bantalan yang digunakan dan tentukan
batas toleransi yang diijjnkan berdasarkan
tabel,
DIMENSI d 0 B
HASIL PENGUKURAN 1
HASfL PENGUKURAN 2
Bungkus bantalan dan simpan ditempat
yang aman.
Bersihkan dan perbaiki bagian ujung pores
dan bagian psrmukaan dudukan bantalan
dari kerusakan. Gunakan kikir, batu gosok,
atau amplas halus.
takukan pengukuran diameter luar pores
dudukan bantalan menggunakan
mikrometer :
POSISI
PENGUKURAN
RATA-RAtA
a b
1
2
Hasil pengukuran berdasarkan toleransi :
- Diijinkan ( )
- Tidak Diijinkan ( )
I UKURAN KEBULATAN 1
I UKURAN KEBULATAN 2
POSfSI a POSISlb
POS/Sli POSISl2
I UKURAN KETIRUSAN 1
I UKURAN KETfRUSAN 2
Hasil pengukuran berdasarkan toleransi :
- Diijinkan ( )
- Tidak diijinkan ( )
71. r
P
Memasang & Melepas Banlalan 68L1TEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG 1-------------.............J.------1
Praktik
HASIL PENGUKURAN 1
HASIL PENGUKURAN 2
Pengukuran kebulatan dan
ketegaklurusan permukaan dudukan
bantalan pada paras dapat juga dilakukan
menggunakan alat ukur "dial indikator".
Paras yang akan diukur harus disangga
diantara dua center. Pengukuran dapat
dilakukan pada mesin bubut, mesin
gerindaatau alat bantu khusus.
PENYIMPANGAN KErEG/ijillJRUSANPENYIMPANGAN KEBULATAN
Hasil pengukuranberdasarkan toleransi :
- Diijinkan ( )
- Tidak diijinkan ( )
Bersihkan dan perbaiki bagian ujung
rumah bantalan dan bagian permukaan
dudukan bantalan dari kerusakan.
Gunakan kikir, batu gosok,atau arnplas
halus.
Lakukan pengukuran diameter dalam
rumah bantalan menggunakan mikrometer
atau teleskopik.
RATA-RATA
PENGUKURAN
a b
POSISI r--------,--------l
2
Hasilpengukuran berdasarkan toleransi :
Diijinkan ( )
- Tidak diijinkan ( )
POSISIa POSISIb
UKURAN KEBULATAN 1
UKURAN KEBULATAN 2
POSISI1 POSISI2
UKURAN KETIRUSAN1
UKURAN KETIRUSAN2
Hasil pengukuran berdasarkan toleransi :
- Diijinkan ( )
- Tidak diijinkan ( )
Bersihkan bagian permukaan dudukan
bantalan pada poras dan lumasi dengan
ali secaratlpls.
72. Memasang & Melepas Bantalan 69POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG
Praktik
Siapkan peralatan untuk mernasanq
bantalan dengan metoda pernanasan.
.Lakukan perhitungan untuk menentukan
temperatur pemasangan.
Panaskan bantalan dalam bak oli sesuai
dengan temperatur pemasangan secara
merata. Jangan menggunakan metoda ini
apabila:
1.Santalan mempunyai "seal" atau "shield"
2.Sangkar bantalan tidak terbuat dari baja.
Setelah temperatur pemasangan dlcaoal,
angkat bantalan menggunakan pengait.
Gunakan sa rung tangan bersih untuk
memasang bantalan pada pores
dudukannya.
•
Setelah bantalan terpasanq pada peres
dudukkannya, tekan bagian ring dalam
bantalan menggunakan "sleeve". j
lakukan pemasangan bantalan yang
lainnya dengan cara yang sarna.
Seri gemuk atau jenis pelumas yang sarna
pada bantalan, kemudian bungkus dengan
plastik atau kertas oli.
Simpan susunan poros tersebut pada
tempat yang aman.
I
I
I
I
;
73. 70Memasang & Melepas Bontalon ----'------I • •
Proktik
lITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG
Lakukan pemasangan "seal" dan
komponen lainnya pada rumah bantalan.
Pastikan bahwa bagian-bagian tersebut
tidak rusak.
Masukkan paras beserta kornponennya
kedalarn rumah elektro motor.
Pasang rumah bantalan pada kedua slsl
rumah elektro motor. Pasang kipas
beserta tutup pelindungnya dan
kencangkan semua baut pengikat. Putar
bagian paras dengan tangan, apabila
putaran poros tidak lancar cari
penyebabnya dan lakukan perbaikan.
Laporkan hasil latihan kepada pengawas.
spiri level
Lakukan "leveling" pada meja landasan,
dan pasang elektro motor pada meja
landasan. Kencangkan semua baut
pengikat antara elektro motor dan meja
landasan.
22oj380.?
Periksa "stecker'', kabel, terminal dan stop
kontak. Tentukan besar tegangan yang
diperlukan untuk menghidupkan elektro
motor. Sambungkan semua kabel
penqhubunq terhadap sumber arus Iistrik.
74. I '
TEMPERATUR PoolSI 2
71
-.:,;~;._;~p;:~..~~
I _.
15 MENIT 30 MENIT 6O'MENIT
Hidupkan motor dan lakukan pemeriksaan
terhadap getaran yang terjadi. Dengarkan
suara yang tldak normal di sekitar
bantaIan menggunakan obeng atau
"statoscope". Lakukan perbaikan apabila
diperlukan.
Laporkan hasll latihan kepada pengras.
Diperiksa: - Tanggal: '
I
Nama '
- Waktu pengerja8j" :
I
Setelah suara yang terjadi pada elektr
motor normal, lakukan pengujian terhaoap
kenaikan temperatur pada elektro motor
disekitar bantalan. Gunakan atat pengukur
temperatur
TEMPERATUR POSISI1
Memasang & Melepas Bantala"}
- - - ' - - - - - - l
Praktik
POLITEKNIK MANUFAKTUR
BANDUNG
1---------,- ., -------------- - • ,- , , - -
75. MELEPAS DAN MEMASANG BANl _A_N--'--_----l.POUTEKNIK MANUFAKTUR 1--_ _---'-- - _
BANDUNG
Praktik
II
1. Alignment
2. Adapter sleeve nut
3. Annular piston press
4. Angular contact ball bearing
5. Back to back mounting
6. Brinelling
7. Cylindrical roller bearing
8. Cover
9. Countersunk
10. Dial gauge
11. Dial indicator
12. Drift
13. Duplex DT, DB, OF
14. Embritttement
15. Extractor
16. Flens
17. Feeler gauge
18. Face to face mounting
19. Fluting
20. False brinelllnq
21. Flaking
22. Felt ring
23. Fatique life
24. Headless
25. Handpress
26. Hook
27. Housing washer
28. tnternal
29. Locking washer
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
Locknut
Leveling
Overload
Oil injector
Over heating
Preload
Piston pump
Removal screw
Rotary shaft seal
Statoscope
Stecker
Shaft washer
Spherical roller bearing
Shield
Seal
Special nut
Sha.ft nut
Self aligning ball bearing
Sleeve
Thrust ball bearing
Tandem
Taper roller bearing
Tempering
Taper gauge
Taper master ring
Taper sleeve
Valve nipple
Wear life
Withdrawal sleeve
t--t-~+t--~---,_.-_... _....,,-----,,--....~~
. ~,+.,
I
76. POUTEKNIK MANUFAKTUR·MELEPAS DAN M~MASANG BANV,LAN
BANDUNG
Praktik
1. VOCATIONAL TRAINING COURSE (FAG)
ROLLING BEARING
2. MOUNTING AND DISMOUNTING OF BALL (FAG)
AND ROLLER BEARING
3. FAG STANDARD PROGRAMME (FAG)
4. BEARING MAINTENANCE AND (SKF)
REPLACEMENT GUIDE
5. SKF BALL AND ROLLER BEARING (SKF)
6. GENERAL CATALOGUE (SKF)
,
,
i
7. PERAWATAN BANTALAN GELINDING (P.T. LOGAM SAil
TANPA GESEKAN BEARINDO) .'
I:
8. MM 132 BEARING (MANAGEMENT &
TRAINING SYSTEM)
9. MECHANICAL MAINTENANCE I (THE ENGINEERING
INDUSTRY TRAINING
BOARD)
10. SELECTING AND MAINTENANCE BEARING (TPC TRAINING
SYSTEM)
11. BEARING & LUBRICATION (JOSEPH E SHIG~EY,
CHARLES R.
MISCHKE)
- ~_.,-
,12. BEARINGS (ISO STANDARDS
" HANDBOOK 27) ,/
/