MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
Konsep Dasar Lingkungan Hidup IPS
1. KONSEP DASAR LINGKUNGAN HIDUP
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas I Konsep Dasar IPS
Dosen pengampu:
Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd
Disusun oleh:
Naomi Nathania ( 1815150977 )
SiskaPutriAulia( 1815151379 )
Tri WulanPandansari( 1815151120 )
Vega Adjibusono( 1815151100 )
Pendidikan Guru SekolahDasar
FakultasIlmuPendidikan
UniversitasNegeri Jakarta
Tahun 2015
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
anugerahnya, kami dapat menyelesaikan Makalah Konsep Dasar Lingkungan Hidup ini dengan
baik. Makalah Konsep Dasar Lingkungan Hidup ini merupakan makalah yang dibuat sebagai
salah satu tugas I mata kuliah Konsep Dasar IPS di jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta. Makalah ini dibuat untuk lebih memahami
lagi tentang lingkungan hidup, macam pembagiannya juga norma yang terkandung dalamnya
yang sekiranya dapat membuat pemakalah juga pembaca semakin sadar untuk merawat dan
melestarikan lingkungan hidup. Penulisan makalah ini juga diharapkan dapat menjadi bahan
tambahan dalam perkuliahan juga dalam pembelajaran biasa.
Pemakalah berterimakasih kepada Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd., selaku dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPS di jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta, yang telah memberikan pemakalah tugas ini karena
dapat menambah wawasan pemakalah tentang konsep dasar dalam lingkungan hidup. Pemakalah
tak lupa juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pemakalah dalam proses
pembuatan dan penyelesaian makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak, begitupun dalam pembuatan makalah ini, masih terdapat
banyak kekurangan. Maka dari itu, pemakalah meminta maaf atas segala kekurangan yang ada,
dan pemakalah juga memohon kritik dan saran agar sekiranya dapat memperbaiki kekurangan
tersebut di kemudian hari.
Jakarta, 11 September 2015
Pemakalah
ii
3. DAFTAR ISI
Halaman judul ………………………………………………………… i
Kata Pengantar ……………………………………………………....... ii
Daftar isi ……………………………………………………………….. iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang…………………………………………………1
B. Rumusan makalah …………………………………………….1
C. Tujuan pembuatan makalah …………………………….........2
D. Manfaat pembuatan makalah ……………………………….2
BAB II Pembahasan
1. Pengertian Lingkungan Hidup ……………………………3
2. Konsep dasar dalam lingkungan hidup …………………..4
3. Cara membedakan lingkungan hidup …………………….5
4. Norma-norma lingkungan hidup …………………………10
5. Permasalahan lingkungan hidup …………………………11
KajianTeori ………………………………………………………..15
BAB III Penutup
A. Kesimpulan …………………………………………………..18
B. Saran ………………………………………………………….19
DaftarPustaka
Iii
4. BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan hidup disekitarnya, yaitu
berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya
alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat
manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai
komponen terbesar dari manusia yang digunakan untuk menjaga keseimbangan,
sehingga air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas
yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang sering kitakenal dengan
sebutan paru-paru dunia.
Lingkungan hidup yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya
dalam kondisi yang baik. Keadaan lingkungan hidup di Indonesia masih memiliki
masalah seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi diberbagai daerah. Oleh karena
itu, diperlukan berbagai upaya pelestarian lingkungan hidup dan norma-norma yang
harus dilakukan dalam konsep lingkungan hidup.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, maka penulis
mencoba untuk merumuskan masalah terkait dengan judul yang diangkat, antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan lingkunganhidup?
2. Apa saja konsep dasar dalam lingkungan hidup?
3. Bagaimana cara membedakan lingkungan hidup?
4. Bagaimana norma-norma dalam lingkungan hidup?
5. Bagaimana permasalahan dalam lingkungan hidup?
1
5. C. Tujuan Pembuatan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diperoleh tujuan dari penulisan
makalah ini, antara lain:
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan lingkungan hidup, termasuk di
dalamnya fungsi lingkungan hidup.
2. Menjelaskan apa saja yang menjadi konsep dalam lingkungan hidup.
3. Menjelaskan cara membedakan lingkungan hidup, termasuk di dalamnya
menguraikan komponen-komponen dari lingkungan hidup.
4. Menjelaskan norma-norma dalam lingkungan hidup.
5. Menjelaskan permasalahan dalam lingkungan hidup dan memaparkan
penyaranan dalam mengatasinya.
D. Manfaat Pembuatan Makalah
Penulis berharap, penulisan Makalah Konsep Dasar Lingkungan Hidup ini dapat
membuahkan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:
1. Diri sendiri
Melalui penulisan makalah ini, penulis memperoleh hal baru terutama dalam
hal lingkungan hidup. Penulis dapat mendalami apa yang dimaksud dengan
lingkungan hidup, fungsi, tujuan, komponen serta permasalahan yang
dikandung didalamnya. Dengan memahami dan mendalaminya, dapat
mendorong penulis untuk ikut ambil bagian dalam pelestarian dan
pemeliharaan lingkungan hidup.
2. Para pembaca
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat member manfaat pula bagi para
pembacanya. Penulis berharap para pembaca yang membaca makalah ini
semakin paham mengenai lingkungan hidup serta mempengaruhi pembacanya
untuk semakin peka terhadap pelestarian dan pemeliharaan lingkungan hidup.
Penulis juga berharap makalah ini bias menjadi referensi mengajar para
pendidik dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi siapa saja yang
membacanya.
2
6. BAB II
Pembahasan
1. Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup berasal dari kata lingkungan dan hidup. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, lingkungan berarti semua yang mempengaruhi pertumbuhan
manusia atau hewan, sedangkan hidup berarti masih terus ada, bekerja, dan bergerak
sebagaimana mestinya. Jadi, lingkungan hidup menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah semua yang mempengaruhi pertumbuhan manusia atau hewan yang
masih terus ada, bekerja, dan bergerak sebagaimana mestinya.
Menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dengan
perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Lingkungan hidup juga dapat kita artikan sebagai segala sesuatu yang berada di
sekitar manusia yang dapat dibedakan menjadi beberapa objek atau benda,
diantaranya benda mati, benda hidup, benda nyata maupun abstrak yang merupakan
satu kesatuan ekosistem yang saling mendukung satu sama lain sehingga tidak hanya
terdiri dari benda hidup saja tetapi juga benda mati yang menunjang kehidupan.
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dalam hidup manusia. Seperti
penguraian tentang arti lingkungan hidup diatas, dapat kita pahami bahwa lingkungan
hidup tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan
minum serta memenuhi kebutuhan hidup lainnya dari ketersediaan atau sumber-
sumber yang diberikan lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama
dan terpenting bagi pemenuhan berbagai kebutuhannya. Dari lingkungan hidupnya,
manusia memanfaatkan bagian-bagian lingkungan seperti tumbuhan, hewan, air, sinar
3
7. matahari, barang tambang, garam, dan lain sebagainya. Tidak hanya manusia saja,
tumbuhan dan hewan pun melakukan yang sama terhadap lingkungan hidupnya.
Mereka dapat hidup karena ketersediaan lingkungan hidup mereka.
Dari lingkungan hidupnya, manusia, tumbuhan dan hewan bisa memperoleh daya
atau tenaga.Dengan lingkungan hidupnya, manusia dapat memenuhi kebutuhan
primer, sekunder bahkan memenuhi lebih dari kebutuhannya sendiri berupa hasrat
atau keinginan.Dari lingkungan hidup pula lah manusia dapat berkreasi dan
mengembangkan bakat atau seni. Dengan begitu, dapat kita simpulkan bahwa fungsi
lingkungan hidup, yaitu :
a. Sebagai habitat makhluk hidup.
b. Sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya makhluk hidup.
c. Sebagai pembantu penyedia Sumber Daya Alam (SDA) bagi kelangsungan
kebutuhan manusia.
d. Memberi pengaruh terhadap pola pikir, tingkah laku dan sifat makhluk hidup.
2. Konsep dasar dalam lingkungan hidup
Dalam memahami tentang lingkungan hidup, tentunya kita harus memahami
dengan benar apa saja yang menjadi konsep dasar dalam lingkungan hidup. Konsep
dasar dalam lingkungan hidup dapat membantu kita memetakan apa yang menjadi
dasar dari adanya lingkungan hidup. Konsep dasar lingkungan hidup itu sendiri,
antara lain:
a. Pengertian lingkungan hidup itu sendiri sebagai keseluruhan ruang yang ada
di bumi yang terdiri dari air, tanah, udara, makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya.
b. Norma yang mendasari lingkungan hidup. Norma tersebut dibagi menjadi
norma sosial dan norma hukum.
4
8. c. Lingkungan hidup yang dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu lingkungan hidup
alami, lingkungan hidup binaan, dan lingkungan hidup sosial budaya.
d. Lingkungan hidup yang baik adalah lingkungan hidup yang masing-masing
makhluk hidup dan komponen di dalamnya dapat berinteraksi dengan baik.
e. Lingkungan hidup yang berada di muka bumi, baik benda mati atau hidup,
manusia dan alam mampu berhubungan secara timbal balik.
3. Cara membedakan lingkungan hidup
Lingkungan hidup dapat dibagi menjadi lingkungan hidup alami, lingkungan
hidup binaan, dan lingkungan hidup sosial budaya.Dalam pengelompokan ini,
komponan biotik dan abiotik dimasukkan ke dalam lingkungan hidup alami,
sedangkan komponen fisik hasil karya manusia dimasukkan ke dalam lingkungan
hidup binaan.
a. Lingkungan hidup alami
Lingkungan hidup alami adalah lingkungan hidup yang telah ada di dalam
tanpa adanya modifikasi dari manusia.Ada dua komponen yang termasuk ke
dalam lingkungan hidup alami, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik adalah segala makhluk hidup, mulai dari
mikroorganisme sampai dengan tumbuhan dan hewan.Komponen biotik
dalam lingkungan dibedakan menjadi produsen, konsumen, dan
pengurai.Produsen adalah makhluk hidup yang dapat mensintesis makanan
sendiri dengan bantuan sinar matahari.Konsumen adalah kelompok organime
yang tidak mampu mensintesis makanannya sendiri sehingga untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya mengambil dari produsen (manusia, hewan, organime
heterotrof).
5
9. Pengurai adalah organisme yang bertugas menguraikan sisa-sisa makhluk
hidup.Pengurai disebut juga dengan decomposer. Pengurai akan menguraikan
organisme organik menjadi anorganik.
Komponen abiotik adalah segala kondisi yang ada di sekitar kita, makhluk
yang bukan organism hidup, seperti batuan, tanah, mineral, udara, angin,
curah hujan, cahaya matahari, dan lain-lain.
Dalam lingkungan hidup alami, terdapat hubungan saling mempengaruhi
antara komponen biotik dan abiotik.Komponen abiotik berupa batuan, tanah,
air, udara (suhu dan iklim) mempengaruhi keberadaan komponen
biotik.Keberadaan tumbuhan dan hewan dipengaruhi oleh suhu dan iklim
tertentu serta perkembangan tumbuhan dipengaruhi juga oleh ketersediaan air
dan tanah yang subur. Sebaliknya, komponen biotik mempengaruhi
keberadaan komponen abiotik, misalnya keberadaan tumbuhan yang banyak
dan lebat akan mempengaruhi suhu di daerah sekitar menjadi lebih sejuk.
Dengan adanya banyak tumbuhan juga akan membantu menambah kesuburan
dan kesehatan tanah.
Dalam lingkungan hidup alami, antar komponen biotik maupun antar
komponen abiotik terdapat hubungan saling mempengaruhi. Keberadaan
tumbuhan dipengaruhi oleh keberadaan hewan di wilayah tersebut, karena
dengan beragamnya tumbuhan di suatu daerah, akan menambah keberagaman
hewan juga. Begitu juga dengan komponen abiotik. Tanah yang subur akan
dipengaruhi iklim, batuan dan bahan induk yang mengandungnya, demikian
pula dengan keberadaan air yang dipengaruhi oleh kondisi curah hujan, tanah
dan batuan yang ada disekitarnya.
6
10. b. Lingkungan hidup binaan
Manusia menyadari bahwa, lingkungan yang memiliki interaksi antar
komponen juga mempunyai keterbatasan kemampuan.Oleh karenanya,
manusia mencoba untuk “memperpanjang usia” lingkungan hidup.
“Perpanjangan usia” lingkungan hidup yang dilakukan oleh manusia ini,
dikenal dengan sebutan lingkungan hidup binaan.Jadi, dapat diartikan bahwa
lingkungan hidup binaan adalah usaha membentuk, memodifikasi, dan
mengelola lingkungan hidup. Tujuan pembentukan lingkungan hidup binaan
ini adalah tak lain agar lingkungan hidup dapat normal kembali dan terdapat
keseimbangan ekologi.
Prinsip penciptaan lingkungan hidup binaan misalnya melakukan reboisasi
hutan, melakukan pengelolaan limbah agar bersih kembali dan aman jika
dibuang ke sungai.Contoh sederhana dalam penciptan lingkungan hidup
binaan adalah menanami tumbuhan disekitar lingkungan rumah, sekolah atau
dalam satu komplek. Dengan cara sederhana ini, dapat menciptakan
lingkungan yang sejuk, asri dan nyaman.
Namun, nampaknya sulit bagi manusia untuk melakukan hal kecil ini.
Manusia tidak sadar akan pentingnya lingkungan hidup binaan yang
diciptakan olehnya sendiri. Akibatnya, banyak lingkungan yang gersang dan
panas terik matahari yang mengancam kesehatan manusia dan kelangsungan
ekosistem yang ada karena sedikitnya tumbuhan yang tumbuh disekitar
lingkungan.Air bersih yang sulit dijangkau karena limbah-limbah pabrik yang
tidak diolah secara baik sehingga menyebabkan pencemaran air dimana-
mana.Polusi udara yang tak terkendali karena sedikitnya lahan hijau untuk
menyerap karbondioksida yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor.
7
11. Kegiatan manusia yang tidak menciptakan lingkungan hidup binaan akan
mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan alam. Bagaimana agar
tidak rusak, manusia perlu melakukan perencanaan yang baik dalam
membangun bangunan atau membuka
hutan agar tidak mengganggu kelestarian alam. Perencanaan yang
baik ini termasuk di dalamnya pengendalian dalam melakukan
pembangunan atau membuka lahan hutan atau lahan hijau. Jika
lingkungan hidup binaan tidak dapam mengembalikan lingkungan
hidup alami secara normal kembali, maka dipastikan hal tersebut
dapat mempengaruhi lingkungan hidup sosial budaya manusia.
c. Lingkungan hidup sosial budaya
Lingkungan hidup sosial budaya adalah lingkungan hidup manusia yang
melakukan interaksi dengan sesamanya.Lingkungan hidup sosial budaya tidak
terlepas dari lingkungan hidup alami. Karena tidak terlepasnya lingkungan
hidup sosial budaya dan lingkungan hidup alami tersebut, maka segala bentuk
interaksi antar manusia akan memberi dampak bagi lingkungan, baik itu
dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif dapat disebabkan
karena adanya kesadaran manusia untuk terus melakukan interaksi antar
sesama yang dapat melestarikan lingkungan hidup alaminya.Sedangkan
dampak negatif dapat disebabkan karena peperangan atau perpecahan antar
manusia dan longgarnya aturan dan hukum bagi perambah hutan atau penjarah
hutan.
Bentuk interaksi yang dilakukan manusia dapat dibedakan menjadi
interaksi bersifat asosiatif dan interaksi bersifat disasosiatif.
Interaksi bersifat asosiatif adalah interaksi sosial yang cenderung
menimbulkan dampak saling kerjasama, saling menghargai, saling memberi
dan menerima.
8
12. Interaksi bersifat disasosiatif adalah interaksi sosial yang cenderung
menimbulkan persaingan, pertentangan, dan pertikaian. Bentuk-bentuk
pertentangan yang ditimbulkan bermacam-macam, seperti pertentangan
pribadi, pertentangan rasial, pertentangan antar
kelas sosial, pertentangan politik dan pertentangan yang bersifat
internasional. Segala macam bentuk pertentangan ini akan menimbulkan
ketidaknyamanan dalam lingkungan hidup.
Dalam interaksi dengan lingkungannya, manusia menempati posisi paling
dominan karena manusia memiliki kemampuan budaya melebihi kemampuan
makhluk-makhluk lainnya.Dengan kemampuan itu, manusia dapat mengubah
lingkungannya.kemampuan manusia mengubah lingkungannya juga berbeda-
beda. Kelompok manusia yang maju dengan teknologi yang tinggi akan
mampu memanfaatkan lingkungan untuk kemakmuran hidupnya, sebaliknya
kelompok manusia yang kemampuan budayanya terbatas, pemanfaatan
sumber daya lingkungannya pun terbatas.
Dengan mengetahui pembagian lingkungan hidup, ada beberapa hal yang
dapat kita petik dan pelajari, antara lain:
a. Alam memberi sumber daya bagi manusia, namun manusia juga harus bijak
dalam memanfaatkannya.
b. Menyediakan ruang bagi manusia dan makhluk hidup lainnya untuk
beraktivitas dan berkembang biak.
c. Memberi kesempatan bagi manusia terutama untuk bereksplorasi melalui
pengamatan dan penelitian.
d. Membantu manusia mengenal siapa dirinya dan apa peran sertanya dalam
lingkungannya.
9
13. 4. Norma-norma lingkungan hidup
Norma adalah aturan, ukuran, atau kaidah yang dijadikan tolok ukur untuk
menilai atau membandingkan sesuatu. Dengan arti norma tersebut, kita dapat
memahami bahwa norma lingkungan adalah aturan, ukuran atau
kaidah untuk menentukan sesuatu terhadap lingkungan hidup dengan tujuan
agar hubungan manusia dengan lingkungan hidup berjalan dengan normal, tidak ada
kelainan dan gangguan yang merugikan manusia. Norma lingkungan hidup itu sendiri
dibagi menjadi norma sosial dan norma hukum.
a. Norma sosial
Norma sosial adalah norma yang dipakai untuk menilai suatu perilaku
manusia terutama terhadap lingkungan hidup, berdasarkan kekuatan yang
meningkat. Norma ini adalah norma tidak tertulis yang berlaku dalam
masyarakat. Tidak ada sanksi hukum dalam norma ini, namun pelanggarnya
mendapatkan sanksi sosial dari lingkungan masyarakatnya. Dalam norma
sosial, tercakup cara, kebiasaan, tingkah laku, dan adat istiadat yang berlaku
dalam lingkungan sosial masyarakat tersebut.
b. Norma hukum
Norma hukum adalah norma dalam lingkungan hidup yang mengikat
semua masyarakat tanpa terkecuali dan memberikan sanksi bagi
pelanggarnya. Norma hukum ini dikeluarkan langsung oleh pemerintah guna
melindungi lingkungan hidup secara lebih tegas dan menjadi panduan
masyarakat dalam memanfaatkan lingkungan hidupnya. Peraturan hukum
tentang lingkungan hidup yang berlaku di Indonesia adalah:
i. UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup
pasal 5 dan 8, isinya: setiap orang memiliki hak yang sama atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat.
10
14. ii. UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM pasal 3, isinya: masyarakat
berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
iii. Amandemen kedua, UUD 1945 pasal 28H ayat 1, isinya: setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
5. Permasalahan lingkungan hidup
Manusia dan kebutuhannya berbanding lurus.Ketika jumlah manusia bertambah
banyak, maka kebutuhan sandang, pangan dan papannya pun bertambah
banyak.Semakin banyak kebutuhan yang dibutuhkan manusia, membuat lingkungan
disekitarnya semakin dieksploitasi secara berlebihan.
Dieksploitasinya lingkungan secara berlebihan berdampak pada kemungkinan
terjadinya kerusakan pada lingkungan hidup.Permasalahan yang dialami dalam
lingkungan hidup ini terjadi melalui dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor
manusia.Namun, pada banyak kasus, permasalahan lingkungan hidup ini lebih
dominan disebabkan karena ulah manusia yang kurang peduli dengan lingkungan
hidupnya.
Permasalahan lingkungan yang disebabkan karena alam, misalnya gempa bumi,
tanah longsor, banjir karena hujan, angin tornado atau puting beliung, tsunami, dan
lain sebagainya.
Permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia, misalnya:
a. Terjadinya iklim mikro
Iklim mikro adalah iklim yang terjadi di suatu wilayah tertentu dari suatu
areal yang luas, yang dampaknya dirasakan langsung oleh lingkungan di
sekitarnya.Terjadinya perubahan iklim mikro dan berkurangnya daerah
peresapan air akibat pembangunan gedung-gedung serta berkurangnya daerah
hujan di perkotaan.
11
15. b. Terjadinya pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat terjadi karena dalam lingkungan tersebut
terdapat suatu polutan dalam jumlah besar akibat aktivitas manusia.Polutan
adalah zat yang menyebabkan pencemaran.Sifat pencemaran polutan ada yang
merusak dalam waktu sementara dan ada yang merusak dalam waktu lama.
Polutan yang merusak dalam waktu sementara biasanya dalam kondisi
rendah dan setelah bereaksi, polutan akan ternetralisir dengan sendirinya oleh
lingkungan.
Polutan yang merusak dalam waktu lama biasanya dalam kondisi yang
tinggi. Biasanya polutan yang merusak dalam waktu lama ini akan merusak
dengan membawa bahan berbahaya bagi kehidupan dan lingkungan.
Macam-macam pencemaraan menurut tempat terjadinya dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
i. Pencemaran air
Terjadi akibat bahan limbah yang berasal dari bahan buangan
domestik, industri, dan perairan.Ciri air yang tercemar adalah,
kandungan kimia, warna, bau, kandungan benda padat di dalamnya.
ii. Pencemaran udara
Pada umumnya, pencemaran udara disebabkan oleh buangan emisi
atau bahan pencemar proses produksi, seperti buangan prabrik, asap
kendaraan, dan asap rumah tangga. Akibatnya dari pencemaran udara,
antara lain; hujan asam karena pencampuran nitrat, sulfat dan oksida
dengan air hujan; rusaknya lapisan ozon; dan efek rumah kaca.
12
16. iii. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah biasanya disebabkan karena ulah manusia yang
sering membuang sampah sembarangan, seperti plastik yang
membutuhkan waktu ribuan tahun untuk diurai di tanah. Membuang
limbah padat lain juga dapat membuat tanah tercemar dan tidak lagu
subur untuk ditanami tumbuhan yang dapat menyejukkan lingkungan.
Membuang limbah cair di tanah juga dapat menyebabkan kematian
bagi tanaman apabila dalam limbah cair itu terdapat bahan kimia atau
bahan berbahaya lainnya.
Banyaknya pencemaran dan permasalahan dalam lingkungan hidup membuat
keseimbangan ekosistem terganggu dan kenyamanan lingkungan pun
berkurang.Namun, dalam setiap permasalahan, pasti tetap ada solusi untuk
mengatasinya.Salah satu solusinya adalah dengan upaya pelestarian
lingkungan.Pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan di Indonesia mengacu pada
UU No. 23 Tahun 1997.Undang-undang ini berisi rangkaian upaya untuk melindungi
kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif yang
ditimbulkan suatu kegiatan.Upaya ini dilakukan agar kekayaan sumber daya alam
yang ada dapat berlanjut selama ada kehidupan. Contoh upaya pemerintah yang dapat
dilakukan untuk memelihara lingkungan hidup, antara lain:
a. Pelestarian sumber daya air
Pelestarian sumber daya air dilakukan untuk mencegah pencemaran
air.Dilakukan upaya seperti penyediaan daerah resapan air, pengamanan
pintu-pintu air, dan pengehematan air. Program lain dari pemerintah untuk
pelestarian air adalah program air bersih yang direncanakan Departemen
Kesehatan dan Departemen Kesehatan
13
17. Umum, dan program penghijauan di daerah resapan air yang juga
berfungsi sebagai estetika dan rekresi.
b. Pelestarian sumber daya udara
Pelestarian sumber daya udara dilakukan untuk mencegah pencemaran di
udara seperti asap pabrik atau polutan lain yang dapat merusak keasrian udara
di lingkungan. Upaya ini dapat dilakukan dengan penyaringan gas buangan
pabrik sehingga sebelum dibuang ke lingkungan, gas sisa pabrik tersebut tidak
mengandung bahan kimia atau bahan lain yang dapat merusak dan mencemari
lingkungan yang juga dapat mengganggu kesehatan manusia. Upaya lain yang
sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara adalah
dengan penanaman kembali (reboisasi) di area pembatas jalan raya atau
pembuatan hutan kota yang berfungsi sebagai paru-paru kota.
c. Pelestarian sumber daya hutan
Hutan adalah paru-paru dunia.Keberadaan hutan sangat berpengaruh bagi
berlangsungnya kehidupan manusia.Hutan menghasilkan banyak oksigen
yang merupakan sumber kehidupan manusia.Dengan hutan, udara yang
tercemar dapat dinetralisir kembali dan dihasilkanlah udara baru yang sehat
dan aman bagi manusia.Namun, manusia sering kali tidak menyadari betapa
pentingnya keberadaan hutan bagi lingkungan.Hutan kini telah digantikan
dengan bangunan-bangunan pencakar langit, atau dihabiskan untuk
kepentingan pabrik. Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa cara yang
dapat dilakukan pemerintah dan juga masyarakat untuk melestarikan hutan.
Upaya tersebut antara lain, melakukan reboisasi atau penanaman kembali
tumbuhan yang dapat tumbuh dengan cepat dan menghasilkan daun yang lebat
dalam waktu singkat, melakukan
14
18. sistem tumpang sari pada lahan pertanian, melakukan tata guna
lahan, dan memperketat peraturan tebang pilih tanam Indonesia.
d. Pelestarian keanekaragaman hayati
Pelestarian ini dapat berupa pelestariahn hutan, tanaman varietas asli, dan
fauna asli. Upaya lain yang dapat dilakukan penduduk adalah dengan
melakukan pengelompokan sampah organil dan anorganik, penghematan air,
dan penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui sehemat
mungkin.
A. Kajian Teori
Menurut Otto Soemarwoto (dalam Nursid Sumaatmadja,1989:25), “Lingkungan
Hidup atau lingkungan suatu organisme hidup ialah segala sesuatu disekeliling organisme
itu yang berpengaruh pada kehidupannya.” Berarti segala sesuatu yang mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan yang berada di sekitar kita bisa dikatakan lingkungan
hidup, misalnya saja tanah , air, udara , mineral, organisme dan perilakunya.
Dalam UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan ditegakkan konsep lingkungan sebagai berikut :
“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.”
Lingkungan hidup menurut Undang-Undang tidak hanya mempengaruhi
kelangsungan hidup tetapi juga kesejahteraan hidup makhluk hidup.Tanpa lingkungan
hidup, kita tidak dapat hidup normal karena lingkungan hidup merupakan faktor yang
sangat penting dalam kehidupan, untuk pertumbuhan, karakter, dan bisa juga untuk
kesehatan. Bila lingkungan hidup tidak sehat, maka akan membuat makhluk hidupnya
pun tidak sehat, begitupun sebaliknya.
15
19. Berkenaan dengan hubungan manusia dengan alam lingkungan, telah berkembang
beberapa paham yang menjadi ciri cara pandang ilmiah pada masa tertentu. Sesuai
dengan perkembangannya, telah terjadi perbedaan paham tentang kedudukan serta
peranan manusia terhadap lingkungannya.
a. Paham Determinisme
Friederich Ratzel ( 1884-1904), seorang ahli geografi bangsa Jerman telah
mengemukakan paham bahwa manusia dengan kehidupannya sangat bergantung
kepada kondisi alam lingkungan. Paham ini di ketengkahkan dalam ajarannya
yang di kenal sebagai “Anthropogeoghrapie”.
Paham ini sesuai dengan teori Darwin[1] ( 1809-1882) tentang
perkembangan kehidupan makhluk, yang dikenal sebagai “ Teori Evolusi
Darwin”. Darwin mengemukakan bahwa makhluk hidup berkembang dari waktu
ke waktu dan terjadi perjuangan hidup, seleksi alam, dan yang terkuat akan
bertahan. Dalam proses kehidupan yang seperti ini faktor alam dan manusia yang
menentukan.
b. Paham Posibilisme
Menurut E.C. Semple[2] sebagai pengikut Ratzel tidak lagi memandang
alam sebagai faktor yang menentukan, melainkan sebagai faktor yang yang
mengawasi kegiatan manusia, atau setidak- tidaknya mempengaruhi kehidupan
manusia.
Disini manusia telah di pandang sebagai faktor yang aktif terhadap
lingkungannya, sedangkan lingkungan, khususnya lingkungan alam hanyalah
memberikan kemungkinan terhadap perkembangan kehidupan manusia. Oleh
karena itu, paham dan pandangan ini disebut paham atau pandangan
“posibilisme”.
16
20. Berdasarkan paham dan teori tersebut, dapat kita sadari bahwa manusia memiliki
peran dalam keberadaan lingkungannya begitupun dengan lingkungan
yang memberi kontribusi dalam kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, sudah
sepatutnyalah kita menjaga dan merawat lingkungan hidup dengan baik dan menyadari
bahwa tak selamanya lingkungan hidup dapat kita kuasai, karena itulah dalam
mengeksploitasinya, dibutuhkan batasan-batasan yang telah diatur dalam norma
lingkungan hidup.
17
21. BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Manusia dan lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki
hubungan yang sangat erat dan saling melengkapi. Dari lingkungan hiduplah manusia
dapat hidup dan mempertahankan hidupnya. Tak hanya manusia saja, tapi juga semua
makhluk hidup. Sebaliknya, melalui makhluk hiduplah lingkungan hidup dapat terjaga
dan terpelihara.
Dalam mengembangkan hidupnya, manusia memiliki tiga macam lingkungan
hidup yang diharapkan dapat dieksplorasi dengan baik oleh manusia untuk
mempertahankan hidupnya. Ketiga macam lingkungan hidup itu antara lain; lingkungan
hidup alami yaitu lingkungan hidup yang telah ada di alam tanpa adanya modifikasi dari
tangan manusia. Lingkungan hidup binaan yang merupakan upaya manusia untuk
“memperpanjang usia” lingkungan hidup alami yang memiliki keterbatasan. Lingkungan
hidup social budaya yang merupakan bentuk interaksi manusia dengan sesamanya.
Namun, pada kenyataannya sering kali manusia dan makhluk hiduplah yang
merusak dan tidak melestarikan lingkungan hidupnya sendiri. Permasalahan yang dialami
oleh lingkungan hidup terbagi atas dua macam, yaitu permasalahan yang terjadi akibat
alam dan permasalahan yang terjadi akibat ulah manusia. Berangkat dari permasalahan-
permasalahan tersebut, maka pemerintah mengeluarkan norma-norma dalam lingkungan
hidup yang diharapkan dapat menjadi patokan dan pengikat manusia untuk tetap menjaga
lingkungan hidupnya. Norma-norma tentang lingkungan hidup dibagi menjadi dua
bentuk, yaitu norma sosial yang dipakai masyarakat untuk menilai perilaku manusia
terhadap lingkungan hidupnya, dan norma hukum yang merupakan norma tertulis dari
pemerintah dan memiliki hukuman yang mengikat bagi semua orang. Dengan kedua
norma tersebut, diharapkan manusia dapat semakin memahami pentingnya menjaga dan
merawat lingkungan hidup demi kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
18
22. B. Saran
1. Bagi pembaca
Diharapkan dengan membaca makalah ini, pembaca semakin memahami dan
mengerti apa itu lingkungan hidup dan pengaruhnya bagi kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya, serta menyadari pentingnya merawat, menjaga dan
melestarikan lingkungan hidup.
19