SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
DILLA KURNIA (XI AP 1)
30%
19,8%
11,3%
7,4%
3%
SUKU BANGSA
Minahasa
Sangir
Mongondow
Gorontalo
Tionghoa
• Bahasa Indonesia
• Bahasa Manado
Bahasa
• Asaren tuah Puhuna
• Hikayat Prang Tondano
• Hikayat Danau Tondano
• Legenda Pingkan Matindas
• Legenda Toar Lumimuut
• Legenda Mamanua
Sastra
BAHASA DAN SASTRA
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
PRESENTASE AGAMA DI SULAWESI
UTARA
Series 1
1. Protestan
63,60%
2. Islam
30,90%
3. Katolik
4,40%
4. Hindu
0,58%
5. Budha
0,14%
6. Kong Hu Cu
0,02%
7. Lainnya
0,06%
•Kuburan Borgo
•Gereja GMIM Sentrum Manado
•Gereja GMIM Sentrum Langowan
•Gereja Katolik Pineleng
•Masjid Raya Manado
•Museum Sulawesi Utara
•Taman Purbakala Waruga Sawangan
•Taman Purbakala Waruga Tonsea
Lama
•Taman Purbakala Waruga Tomohon
•Taman Purbakala Waruga Tompaso
•Kuburan Kerkhoff Kuburan Belanda
•Danau Tondano
•Danau Linouw di Tomohon
•Danau Bulilin
•Danau Moat
•Gunung Klabat
•Taman Laut Bunaken
•Air Terjun Laun Dano di Minahasa
•Pantai Bentenan
•Guha Jepang di Kawangkoan
•Guha Purba di Siau
•Guha Purba di Talaud
•Guha Purba di Minahasa
•Guha Purba di Bolaang Mongondow
•Benteng Portugis di Amurang
•Benteng Portugis di Kema
•Batu prasasti Pinabetengan di
Tompaso Minahasa
•Bukit kasih
•Arung Jeram Sungai Nimanga
Contoh Gambar Objek Wisata
Waruga di Minahasa Gua Jepang di Kawangkoan
PAKAIAN ADAT
Pakaian adat kaum pria Sulawesi
Utara adalah tutup kepala
(destar), baju model teluk belanga
dan celana panjang. Sedangkan
wanitanya memakai baju kurung
dan kain panjang. Selain itu
dibagian dadanya terdapat hiasan
yang khas, dan perhiasan lainnya
berupa subang serta gelang.
Pakaian ini berdasarkan adat
Bolaang Mongondow.
RUMAH ADAT
Salah satu contoh rumah adat
Sulawesi Utara dinamakan “Rumah
Pewaris”. Rumah ini dihuni oleh
para pemimpin maupun rakyat
biasa. Rumah tersebut harus dibuat
dari balok atau papak tanpa
sambungan. Kayunya tak boleh
bengkok sebagai pelambang
ketulusan lahir dan batin. Atapnya
dari daun rumbia dan dikanan kiri
rumah terdapat tangga. Rumah
pewaris mempunyai ruang tamu,
ruang keluarga, dan kamar kamar.
Kolong rumah tersebut dapat
digunakan untuk tempat
menyimpan alat alat
pertanian maupun alat alat
perikanan.didepan
rumahnya, pada bagian
kanan dan kiri masing
masing terdapat sebuah
tangga untuk memasuki
rumah, kita harus menaiki
tangga yang sebelah kanan,
sedangkan untuk keluar dari
rumah, kita harus menuruni
tangga yang sebelah kiri.
Seluruh rumah terbuat dari
bahan kayu.
Contoh Rumah Adat
Tarian tarian Daerah
Sulawesi Utara
T
A
R
I
M
A
E
N
G
K
E
T
a. Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang
dilakukan secara berpasang pasangan.
Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.
b. Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda
mudi daerah Gorontalo.
c. Tapi Panen, tari ini menggambarkan kegembiraan
masyarakat Minahasa yang secara gotong royong
melaksanakan panen cengkeh dan kopra. Ditarikan
oleh sekelompok wanita, garapan tai ini didasarkan
atas unsur unsur gerak tari tradisi setempat.
d. Tari Cakalele, adalah tari yang melambangkan
keprajuritan dan kegagahan.
LAGU DAERAH
•O Ina Ni Keke
•Si Patokaan
•Esa Mokan
•Tahapusang
•Kara.
Makanan Khas
Sulawesi
Selatan
Sulawesi Utara mempunyai aneka jenis makanan yang
khas. Antara lain Tinutuan atau Midal (bubur Manado),
Nasi Jaa, Pangi yang lezat, Gulai Ikan Fufu dan Dodol
serta Dodol Salak yang langka. Di samping itu Dodol
Amurang asal kabupaten Minahasa Selatan yang
terkenal, yang dibuat dengan aneka rasa. Di daerah
Minahasa terdapat makanan khas yang jarang ditemui di
daerah lainnya di Indonesia, seperti rintek wuuk (biasa
disebut RW) atau daging anjing, daging ular, daging babi
dan paniki (daging kelelawar). Makanan khas lainnya
seperti woku blanga. Sementara kuliner khas Sulawesi
Utara yang juga sangat terkenal bahkan hingga ke
mancanegara adalah Bagea.
TRADISI SULAWESI UTARA
Upacara adat ”Tulude” merupakan hajatan tahunan warisan para leluhur
masyarakat Nusa Utara (kepulauan Sangihe, Talaud dan Sitaro) di ujung
utara propinsi Sulawesi Utara. Telah berabad-abad acara sakral dan religi ini
dilakukan oleh masyarakat etnis Sangihe dan Talaud sehingga tak mungkin
dihilangkan atau dilupakan oleh generasi manapun. Tradisi ini telah terpatri
dalam khasanah adat, tradisi dan budaya masyarakat Nusa Utara. Bahkan
tradisi budaya ini secara perlahan dan pasti mulai diterima bukan saja
sebagai milik masyarakat Nusa Utara, dalam hal ini Sangihe, Talaud dan
Sitaro, tetapi telah diterima sebagai suatu tradisi budaya masyarakat
Sulawesi Utara dan Indonesia pada umumnya. Sebab, di mana ada
komunitas masyarakat etnis Sangihe-Talaud, pasti di sana akan ada hajatan
Tulude.
Tulude pada hakekatnya adalah kegiatan upacara pengucapan
syukur kepada Mawu Ruata Ghenggona Langi (Tuhan yang
Mahakuasa) atas berkat-berkat-Nya kepada umat manusia
selama setahun yang lalu. Namun, untuk mencari kepraktisan
pelaksanaannya, banyak kelompok masyarakat
menyelenggarakannya tidak sepenuhnya sebagai sebuah bentuk
upacara, tetapi dilaksanakan dalam bentuk ibadah-ibadah syukur,
mulai dari tingkat RT, lingkungan, kelurahan, jemaat-jemaat,
organisasi rukun dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya.
Namun, apapun bentuk pelaksanaannya, hakikat dari Tulude itu
sendiri tetap menjadi dasar bagi pelaksanaannya setiap
tahun.Pada masa awal beberapa abad lalu, pelaksanaan upacara
adat Tulude dilaksanakan oleh para leluhur pada setiap tanggal 31
Desember, di mana tanggal ini merupakan penghujung dari tahun
yang akan berakhir, sehingga sangat pas untuk melaksanakan
upacara Tulude. Pengertian Tulude itu sendiri adalah menolak
atau mendorong dalam hal ini menolak tahun yang lama dan siap
menerima tahun yang baru.
Ketika agama Kristen dan Islam masuk ke wilayah Sangihe
dan Talaud pada abad ke-19, upacara adat Tulude ini telah
diisi dengan muatan-muatan penginjilan. Bahkan, hari
pelaksanaannya yang biasanya pada tanggal 31 Desember,
oleh kesepakatan adat, dialihkan ke tanggal 31 Januari
tahun berikutnya. Hal ini dilakukan, karena tanggal 31
Desember merupakan saat yang paling sibuk bagi umat
Kristen di Sangihe dan Talaud. Sebab, seminggu
sebelumnya telah disibukkan dengan acara ibadah malam
Natal, lalu tanggal 31 Desember disibukkan dengan ibadah
akhir tahun dan persiapan menyambut tahun baru. Akibat
kepadatan dan kesibukan acara ibadah ini dan untuk
menjaga kekhusukan ibadah gerejawi agar tidak terganggu
dengan upacara adat Tulude, maka dialihkankan tanggal
pelaksanaannya menjadi tanggal 31 Januari.
Dalam upacara adat tulude ini, ada berbagai konten adat yang
dilakukan. Pertama, dilakukan pembuat kue adat Tamo di rumah
seorang tokoh adat semalam sebelum hari pelaksanaan upacara.
Kemudian, persiapan-persiapan pasukan pengiring, penari tari
Gunde, tari salo, tari kakalumpang, tari empat wayer, kelompok
nyanyi masamper, penetapan tokoh adat pemotong kue adat
tamo, penyiapan tokoh adat pembawa ucapan Tatahulending
Banua, tokoh adat pembawa ucapan doa keselamatan, seorang
tokoh pemimpin upacara yang disebut Mayore Labo, dan
penyiapan kehadiran Tembonang u Banua (pemimpin negeri
sesuai tingkatan pemerintahan pelaksanaan upacara seperti
kepala desa, camat, bupati/walikota atau gubernur) bersama
Wawu Boki (isteri pemimpin negeri)serta penyebaran undangan
kepada seluruh anggota masyarakat untuk hadir dengan
membawa makanan untuk acara Saliwangu Banua (pesta rakyat
makan bersama).
Waktu pelaksanaan upacara adat Tulude adalah
sore hari hingga malam hari selama kurang-lebih 4
jam. Waktu 4 jam ini dihitung mulai dari acara
penjemputan kue adat Tamo di rumah pembuatan
lalu diarak keliling desa atau keliling kota untuk
selanjutnya dibawa masuk ke arena upacara.
Sebelum kue Tamo ini di bawah masuk ke arena
upacara, Tembonang u Banua (Kepala Desa,
Camat, Walikota/Bupati atau Gubernur wajib
sudah berada di bangsal utama untuk menjemput
kedatangan kue adat ini
Contoh Gambar
Dokumen Sulawesi Utara
Dokumen Sulawesi Utara

More Related Content

What's hot

Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia Kutai
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia KutaiKerajaan Hindu Tertua di Indonesia Kutai
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia KutaiRiana Indah
 
MAKALAH SEJARAH RUNTUHNYA UNI SOVIET
MAKALAH SEJARAH RUNTUHNYA UNI SOVIETMAKALAH SEJARAH RUNTUHNYA UNI SOVIET
MAKALAH SEJARAH RUNTUHNYA UNI SOVIETsnurhelfa
 
Gambar dan nama rumah adat daerah di 33 provinsi
Gambar dan nama rumah adat daerah di 33 provinsiGambar dan nama rumah adat daerah di 33 provinsi
Gambar dan nama rumah adat daerah di 33 provinsiJatinangor Toko Mabruuk
 
Suku Madura
Suku MaduraSuku Madura
Suku MaduraDany Dw
 
Negara Maju : Amerika Serikat
Negara Maju : Amerika SerikatNegara Maju : Amerika Serikat
Negara Maju : Amerika Serikatnurul ikhsani
 
Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang
Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman JepangMengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang
Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman JepangSiti Nurul Anifah
 
sejarah Kerajaan waigeo politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan waigeo politik ekonomi dan letak geografisnyasejarah Kerajaan waigeo politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan waigeo politik ekonomi dan letak geografisnyaFitriHastuti2
 
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaBellaNindaThania
 
Biografi singkat sembilan wali
Biografi singkat sembilan wali Biografi singkat sembilan wali
Biografi singkat sembilan wali Naila N. K
 
Dampak sosial segregasi etnis madura di perkotaan
Dampak sosial segregasi etnis madura di perkotaanDampak sosial segregasi etnis madura di perkotaan
Dampak sosial segregasi etnis madura di perkotaanafifahdhaniyah
 
Kerajaan melayu dan sriwijaya
Kerajaan melayu dan sriwijayaKerajaan melayu dan sriwijaya
Kerajaan melayu dan sriwijayaTjoetnyak Izzatie
 
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)Dhea Rizky
 

What's hot (20)

Kebudayaan bata ks
Kebudayaan bata ksKebudayaan bata ks
Kebudayaan bata ks
 
Pakaian adat 33
Pakaian adat 33Pakaian adat 33
Pakaian adat 33
 
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia Kutai
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia KutaiKerajaan Hindu Tertua di Indonesia Kutai
Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia Kutai
 
Ppt suku toraja
Ppt suku torajaPpt suku toraja
Ppt suku toraja
 
Konflik amerika latin
Konflik amerika latinKonflik amerika latin
Konflik amerika latin
 
MAKALAH SEJARAH RUNTUHNYA UNI SOVIET
MAKALAH SEJARAH RUNTUHNYA UNI SOVIETMAKALAH SEJARAH RUNTUHNYA UNI SOVIET
MAKALAH SEJARAH RUNTUHNYA UNI SOVIET
 
Gambar dan nama rumah adat daerah di 33 provinsi
Gambar dan nama rumah adat daerah di 33 provinsiGambar dan nama rumah adat daerah di 33 provinsi
Gambar dan nama rumah adat daerah di 33 provinsi
 
Suku Madura
Suku MaduraSuku Madura
Suku Madura
 
PERADABAN CINA KUNO
PERADABAN CINA KUNOPERADABAN CINA KUNO
PERADABAN CINA KUNO
 
Negara Maju : Amerika Serikat
Negara Maju : Amerika SerikatNegara Maju : Amerika Serikat
Negara Maju : Amerika Serikat
 
BAHASA BALI KELAS XII
BAHASA BALI KELAS XIIBAHASA BALI KELAS XII
BAHASA BALI KELAS XII
 
Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang
Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman JepangMengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang
Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang
 
sejarah Kerajaan waigeo politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan waigeo politik ekonomi dan letak geografisnyasejarah Kerajaan waigeo politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan waigeo politik ekonomi dan letak geografisnya
 
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
 
Biografi singkat sembilan wali
Biografi singkat sembilan wali Biografi singkat sembilan wali
Biografi singkat sembilan wali
 
Upacara panggih pengantin jawa
Upacara panggih pengantin jawaUpacara panggih pengantin jawa
Upacara panggih pengantin jawa
 
Dampak sosial segregasi etnis madura di perkotaan
Dampak sosial segregasi etnis madura di perkotaanDampak sosial segregasi etnis madura di perkotaan
Dampak sosial segregasi etnis madura di perkotaan
 
Sulawesi tenggara ppt
Sulawesi tenggara pptSulawesi tenggara ppt
Sulawesi tenggara ppt
 
Kerajaan melayu dan sriwijaya
Kerajaan melayu dan sriwijayaKerajaan melayu dan sriwijaya
Kerajaan melayu dan sriwijaya
 
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
 

Similar to Dokumen Sulawesi Utara

Tugas pp ips
Tugas pp ipsTugas pp ips
Tugas pp ipstickaaja
 
Suku pamona 2
Suku pamona 2Suku pamona 2
Suku pamona 2Bia Putri
 
Suku pamona 2
Suku pamona 2Suku pamona 2
Suku pamona 2Bia Putri
 
Kepulauan Nusa Tenggara Timur.
Kepulauan Nusa Tenggara Timur.Kepulauan Nusa Tenggara Timur.
Kepulauan Nusa Tenggara Timur.Dessy Gary
 
Tugas ti tentang kebudayaan
Tugas ti tentang kebudayaanTugas ti tentang kebudayaan
Tugas ti tentang kebudayaancicinkura
 
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman Klu
 
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkpKEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkpAllya Q
 
Kearifan Lokal (Arum and Riko)
Kearifan Lokal (Arum and Riko)Kearifan Lokal (Arum and Riko)
Kearifan Lokal (Arum and Riko)RezaWahyuni5
 
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdf
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdfKelompok 1 Budaya Sumatera.pdf
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdfMuhammadRipurio
 
Tentang Lampung
Tentang LampungTentang Lampung
Tentang LampungRaha Sia
 
Adat ngasa di kampung budaya jalawastu
Adat ngasa di kampung budaya jalawastuAdat ngasa di kampung budaya jalawastu
Adat ngasa di kampung budaya jalawastuNursidiq 92
 
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxModul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxNurilFile
 
Kebudayaan masyarakat pekalongan
Kebudayaan masyarakat pekalonganKebudayaan masyarakat pekalongan
Kebudayaan masyarakat pekalonganTjah Dhe
 
Sedikit sebanyak info mengenai suku
Sedikit sebanyak info mengenai sukuSedikit sebanyak info mengenai suku
Sedikit sebanyak info mengenai sukuceceliajeylus
 
KLIPING KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA.docx
KLIPING KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA.docxKLIPING KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA.docx
KLIPING KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA.docxIlilRohma
 

Similar to Dokumen Sulawesi Utara (20)

Tugas pp ips
Tugas pp ipsTugas pp ips
Tugas pp ips
 
Suku pamona 2
Suku pamona 2Suku pamona 2
Suku pamona 2
 
Suku pamona 2
Suku pamona 2Suku pamona 2
Suku pamona 2
 
Kepulauan Nusa Tenggara Timur.
Kepulauan Nusa Tenggara Timur.Kepulauan Nusa Tenggara Timur.
Kepulauan Nusa Tenggara Timur.
 
Pesisir Selatan
Pesisir SelatanPesisir Selatan
Pesisir Selatan
 
Tugas ti tentang kebudayaan
Tugas ti tentang kebudayaanTugas ti tentang kebudayaan
Tugas ti tentang kebudayaan
 
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iii
 
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkpKEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
 
Kearifan Lokal (Arum and Riko)
Kearifan Lokal (Arum and Riko)Kearifan Lokal (Arum and Riko)
Kearifan Lokal (Arum and Riko)
 
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdf
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdfKelompok 1 Budaya Sumatera.pdf
Kelompok 1 Budaya Sumatera.pdf
 
Tentang Lampung
Tentang LampungTentang Lampung
Tentang Lampung
 
Adat ngasa di kampung budaya jalawastu
Adat ngasa di kampung budaya jalawastuAdat ngasa di kampung budaya jalawastu
Adat ngasa di kampung budaya jalawastu
 
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxModul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
 
Kebudayaan masyarakat pekalongan
Kebudayaan masyarakat pekalonganKebudayaan masyarakat pekalongan
Kebudayaan masyarakat pekalongan
 
Konsep Dasar Budaya
Konsep Dasar BudayaKonsep Dasar Budaya
Konsep Dasar Budaya
 
Sedikit sebanyak info mengenai suku
Sedikit sebanyak info mengenai sukuSedikit sebanyak info mengenai suku
Sedikit sebanyak info mengenai suku
 
kampung-adat-di-tatar-sunda
 kampung-adat-di-tatar-sunda kampung-adat-di-tatar-sunda
kampung-adat-di-tatar-sunda
 
Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasionalKebudayaan nasional
Kebudayaan nasional
 
Kampung naga
Kampung nagaKampung naga
Kampung naga
 
KLIPING KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA.docx
KLIPING KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA.docxKLIPING KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA.docx
KLIPING KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA.docx
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

Dokumen Sulawesi Utara

  • 3. • Bahasa Indonesia • Bahasa Manado Bahasa • Asaren tuah Puhuna • Hikayat Prang Tondano • Hikayat Danau Tondano • Legenda Pingkan Matindas • Legenda Toar Lumimuut • Legenda Mamanua Sastra BAHASA DAN SASTRA
  • 4. 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% PRESENTASE AGAMA DI SULAWESI UTARA Series 1 1. Protestan 63,60% 2. Islam 30,90% 3. Katolik 4,40% 4. Hindu 0,58% 5. Budha 0,14% 6. Kong Hu Cu 0,02% 7. Lainnya 0,06%
  • 5. •Kuburan Borgo •Gereja GMIM Sentrum Manado •Gereja GMIM Sentrum Langowan •Gereja Katolik Pineleng •Masjid Raya Manado •Museum Sulawesi Utara •Taman Purbakala Waruga Sawangan •Taman Purbakala Waruga Tonsea Lama •Taman Purbakala Waruga Tomohon •Taman Purbakala Waruga Tompaso •Kuburan Kerkhoff Kuburan Belanda •Danau Tondano •Danau Linouw di Tomohon •Danau Bulilin •Danau Moat •Gunung Klabat •Taman Laut Bunaken •Air Terjun Laun Dano di Minahasa •Pantai Bentenan •Guha Jepang di Kawangkoan •Guha Purba di Siau •Guha Purba di Talaud •Guha Purba di Minahasa •Guha Purba di Bolaang Mongondow •Benteng Portugis di Amurang •Benteng Portugis di Kema •Batu prasasti Pinabetengan di Tompaso Minahasa •Bukit kasih •Arung Jeram Sungai Nimanga
  • 6. Contoh Gambar Objek Wisata Waruga di Minahasa Gua Jepang di Kawangkoan
  • 7. PAKAIAN ADAT Pakaian adat kaum pria Sulawesi Utara adalah tutup kepala (destar), baju model teluk belanga dan celana panjang. Sedangkan wanitanya memakai baju kurung dan kain panjang. Selain itu dibagian dadanya terdapat hiasan yang khas, dan perhiasan lainnya berupa subang serta gelang. Pakaian ini berdasarkan adat Bolaang Mongondow.
  • 8. RUMAH ADAT Salah satu contoh rumah adat Sulawesi Utara dinamakan “Rumah Pewaris”. Rumah ini dihuni oleh para pemimpin maupun rakyat biasa. Rumah tersebut harus dibuat dari balok atau papak tanpa sambungan. Kayunya tak boleh bengkok sebagai pelambang ketulusan lahir dan batin. Atapnya dari daun rumbia dan dikanan kiri rumah terdapat tangga. Rumah pewaris mempunyai ruang tamu, ruang keluarga, dan kamar kamar. Kolong rumah tersebut dapat digunakan untuk tempat menyimpan alat alat pertanian maupun alat alat perikanan.didepan rumahnya, pada bagian kanan dan kiri masing masing terdapat sebuah tangga untuk memasuki rumah, kita harus menaiki tangga yang sebelah kanan, sedangkan untuk keluar dari rumah, kita harus menuruni tangga yang sebelah kiri. Seluruh rumah terbuat dari bahan kayu.
  • 10. Tarian tarian Daerah Sulawesi Utara T A R I M A E N G K E T
  • 11. a. Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan. b. Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda mudi daerah Gorontalo. c. Tapi Panen, tari ini menggambarkan kegembiraan masyarakat Minahasa yang secara gotong royong melaksanakan panen cengkeh dan kopra. Ditarikan oleh sekelompok wanita, garapan tai ini didasarkan atas unsur unsur gerak tari tradisi setempat. d. Tari Cakalele, adalah tari yang melambangkan keprajuritan dan kegagahan.
  • 12. LAGU DAERAH •O Ina Ni Keke •Si Patokaan •Esa Mokan •Tahapusang •Kara.
  • 13. Makanan Khas Sulawesi Selatan Sulawesi Utara mempunyai aneka jenis makanan yang khas. Antara lain Tinutuan atau Midal (bubur Manado), Nasi Jaa, Pangi yang lezat, Gulai Ikan Fufu dan Dodol serta Dodol Salak yang langka. Di samping itu Dodol Amurang asal kabupaten Minahasa Selatan yang terkenal, yang dibuat dengan aneka rasa. Di daerah Minahasa terdapat makanan khas yang jarang ditemui di daerah lainnya di Indonesia, seperti rintek wuuk (biasa disebut RW) atau daging anjing, daging ular, daging babi dan paniki (daging kelelawar). Makanan khas lainnya seperti woku blanga. Sementara kuliner khas Sulawesi Utara yang juga sangat terkenal bahkan hingga ke mancanegara adalah Bagea.
  • 14. TRADISI SULAWESI UTARA Upacara adat ”Tulude” merupakan hajatan tahunan warisan para leluhur masyarakat Nusa Utara (kepulauan Sangihe, Talaud dan Sitaro) di ujung utara propinsi Sulawesi Utara. Telah berabad-abad acara sakral dan religi ini dilakukan oleh masyarakat etnis Sangihe dan Talaud sehingga tak mungkin dihilangkan atau dilupakan oleh generasi manapun. Tradisi ini telah terpatri dalam khasanah adat, tradisi dan budaya masyarakat Nusa Utara. Bahkan tradisi budaya ini secara perlahan dan pasti mulai diterima bukan saja sebagai milik masyarakat Nusa Utara, dalam hal ini Sangihe, Talaud dan Sitaro, tetapi telah diterima sebagai suatu tradisi budaya masyarakat Sulawesi Utara dan Indonesia pada umumnya. Sebab, di mana ada komunitas masyarakat etnis Sangihe-Talaud, pasti di sana akan ada hajatan Tulude.
  • 15. Tulude pada hakekatnya adalah kegiatan upacara pengucapan syukur kepada Mawu Ruata Ghenggona Langi (Tuhan yang Mahakuasa) atas berkat-berkat-Nya kepada umat manusia selama setahun yang lalu. Namun, untuk mencari kepraktisan pelaksanaannya, banyak kelompok masyarakat menyelenggarakannya tidak sepenuhnya sebagai sebuah bentuk upacara, tetapi dilaksanakan dalam bentuk ibadah-ibadah syukur, mulai dari tingkat RT, lingkungan, kelurahan, jemaat-jemaat, organisasi rukun dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya. Namun, apapun bentuk pelaksanaannya, hakikat dari Tulude itu sendiri tetap menjadi dasar bagi pelaksanaannya setiap tahun.Pada masa awal beberapa abad lalu, pelaksanaan upacara adat Tulude dilaksanakan oleh para leluhur pada setiap tanggal 31 Desember, di mana tanggal ini merupakan penghujung dari tahun yang akan berakhir, sehingga sangat pas untuk melaksanakan upacara Tulude. Pengertian Tulude itu sendiri adalah menolak atau mendorong dalam hal ini menolak tahun yang lama dan siap menerima tahun yang baru.
  • 16. Ketika agama Kristen dan Islam masuk ke wilayah Sangihe dan Talaud pada abad ke-19, upacara adat Tulude ini telah diisi dengan muatan-muatan penginjilan. Bahkan, hari pelaksanaannya yang biasanya pada tanggal 31 Desember, oleh kesepakatan adat, dialihkan ke tanggal 31 Januari tahun berikutnya. Hal ini dilakukan, karena tanggal 31 Desember merupakan saat yang paling sibuk bagi umat Kristen di Sangihe dan Talaud. Sebab, seminggu sebelumnya telah disibukkan dengan acara ibadah malam Natal, lalu tanggal 31 Desember disibukkan dengan ibadah akhir tahun dan persiapan menyambut tahun baru. Akibat kepadatan dan kesibukan acara ibadah ini dan untuk menjaga kekhusukan ibadah gerejawi agar tidak terganggu dengan upacara adat Tulude, maka dialihkankan tanggal pelaksanaannya menjadi tanggal 31 Januari.
  • 17. Dalam upacara adat tulude ini, ada berbagai konten adat yang dilakukan. Pertama, dilakukan pembuat kue adat Tamo di rumah seorang tokoh adat semalam sebelum hari pelaksanaan upacara. Kemudian, persiapan-persiapan pasukan pengiring, penari tari Gunde, tari salo, tari kakalumpang, tari empat wayer, kelompok nyanyi masamper, penetapan tokoh adat pemotong kue adat tamo, penyiapan tokoh adat pembawa ucapan Tatahulending Banua, tokoh adat pembawa ucapan doa keselamatan, seorang tokoh pemimpin upacara yang disebut Mayore Labo, dan penyiapan kehadiran Tembonang u Banua (pemimpin negeri sesuai tingkatan pemerintahan pelaksanaan upacara seperti kepala desa, camat, bupati/walikota atau gubernur) bersama Wawu Boki (isteri pemimpin negeri)serta penyebaran undangan kepada seluruh anggota masyarakat untuk hadir dengan membawa makanan untuk acara Saliwangu Banua (pesta rakyat makan bersama).
  • 18. Waktu pelaksanaan upacara adat Tulude adalah sore hari hingga malam hari selama kurang-lebih 4 jam. Waktu 4 jam ini dihitung mulai dari acara penjemputan kue adat Tamo di rumah pembuatan lalu diarak keliling desa atau keliling kota untuk selanjutnya dibawa masuk ke arena upacara. Sebelum kue Tamo ini di bawah masuk ke arena upacara, Tembonang u Banua (Kepala Desa, Camat, Walikota/Bupati atau Gubernur wajib sudah berada di bangsal utama untuk menjemput kedatangan kue adat ini