SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
PENGELOLAAN AIR (Water Management)
TL-3203-02
12 Februari 2010
Mengapa perlu dikelola?
 Air sebagai sumber daya (water resources)
 Aspek daya guna : ketersediaan, disribusi, dan
kualitas
 Aspek daya rusak : banjir, kekeringan, tanah longsor,
dan intrusi air laut.
 Air memiliki fungsi sosial dan ekonomis.
 Fungsi sosial memegang peranan bagi
kemakmuran masyarakat dalam penyediaan air
bersih.
 Fungsi ekonomi terkait dengan manfaat secara tidak
langsung dari ketersediaan air bersih dalam
menunjang pelaksanaan kegiatan pembangunan.
 Air sebagai public good dibutuhkan oleh setiap
TUGAS 1 : audit jejak air (water footprint)
 Nama, NIM
 Alamat rumah (rumah sendiri/kost)
 Berapa jumlah orang yang tinggal dalam satu
rumah
 Sumber air yang digunakan
 Kebutuhan air (jumlah air yang dipakai selama
1 bulan)
 Tagihan air apabila menggunakan PAM
(Rp/bln)
 Tahihan listrik apabila menggunkan pompa
(Rp/bln)
Aspek Pengelolaan Air
 KUANTITAS : jumlah dan jenis
sumber
 KUALITAS : unsur-unsur yang terkandung
di dalam air dan peruntukan/
penggunaan
JENIS SUMBER :
- Air permukaan : sungai, danau, mata air
- Air tanah : sumur gali, sumur pompa
(dangkal ataupun dalam)
JUMLAH - siklus hidrologi
- water balance
- hukum kekekalan massa
Kebutuhan air
untuk aktivitas
di kawasan
strategis
Metropolitan Bandung terutama dipenuhi dari
sumber air DAS Citarum Hulu
(cascade Citarum Hulu - Saguling).
Kawasan Bandung merupakan dataran tinggi yang
dikelilingi oleh pengunungan
= Cekungan INTERMONTAGE
Morfologi kawasan Cekungan Bandung
Air permukaan
Air tanah
6
( ) = Dalam 103 km3
Siklus hidrologi
Sabar, 2007
I
P = I + R
S = (P - R ) - E - Bxx - Bx
S = cadangan air tanah,
P = curah hujan,
R = limpasan air,
E = evapotranpirasi
Bxx = imbuhan air tanah vertikal,
Bx = base flow
Dimana :
Q = debit air (L3/T)
C = koefisien limpasan (run off)
I = intensitas hujan(L/T), diperoleh dari data curah hujan /presipitasi (P)
selama durasi hujan (t)
A = Luas DAS (L2)
b = base flow (aliran dasar) (L3/T)
Data komponen Q dan P tercatat dari pos duga air dan pos hujan.
Y = a X + b  Q = C.A.I + b
Sistem Dalam DAS
OUTPUT
-Debit Sungai
-Muatan
sedimen
INPUT
Curah Hujan
PROSES
KUALITAS DAS
Perubahan penggunaan lahan
(landuse) di Cekungan Bandung
1994
2001
WADUK
SAGULING
Spectrum of quality
Spectrum of quality
Spectrum of quality
Spectrum of quality
A
B
C
A = Water treatment
B = Domestic use
C = Sewage treatment
TIME SEQUENCE (no scale)
QUALITYOFWATER
Surface water
Groundwater
Spring
Skema manajemen kualitas air di
Cekungan Bandung
(1) Processes include sedimentation,
chemical coagulation, filtration, and
sterilization
(2) Processes include sedimentation,
activated sludge, trickling filter,
chlorination pond and disinfection
(3) Eflfuent returned to resource pool
(2)
(1)
(3)
Grafik Self Purification
Effluent Standard
(Baku mutu efluen)
Stream Standard (Baku mutu
sungai sesuai dengan
peruntukannya
Sumber Pencemar
 DOMESTIK
 INDUSTRI
 PERTANIAN
Pengendalian :
 Effluent dan Stream standard
 Tata ruang
 Insentif desinsentif
 Peraturan perundangan lainnya
Parameter yang digunakan dalam baku mutu air
limbah berbagai industri atau kegiatan sesuai SK
MENLH
(1995, 1996, 2003)
Parameter yang digunakan dalam baku mutu air
limbah berbagai industri atau kegiatan sesuai SK
MENLH
(1995, 1996, 2003)
Bagian Ketiga : Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air - Pasal 8
(1) Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas :
1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku
air minum, dan atau peruntukan lain yang memper-syaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut;
2. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain
yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut;
3. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu
air yang sama dengan kegunaan tersebut;
4. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
(2) Kriteria mutu air dari setiap kelas air sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) tercantum dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 82 TAHUN 2001 , TENTANG :
PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Bandung Selatan
Bandung Utara
Bandung
Kota
Limbah padat (sampah)
Industri dan domestik
by RICHARD SHEARS - Last updated at 23:49pm
on 5th June 2007
LINGKUNGAN CEKUNGAN BANDUNG DAN MASALAHNYA
kebun teh dan campuran
Semak-tegal
endapan danausawah pemukiman
aerosol
gas buang
industri
air permukaan
air tanah
tambang
gas kaca
udara panas
hujan
TPA/TPS
awan hujan
boscha
Banjir subsidence
kebun sayur
hutan
PLTGT
mata air/ situ
G Papandayan
G T Perahu
Lembang
Majalaya
Bandung
Cisanti
IPLT
Sumber : Wahyoe S Hantoro, Tjoek A Soeprapto, 2002
selatan utara
Ciharus
Uap panas PLTGT
-200
-180
-160
-140
-120
-100
-80
-60
-40
-20
0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Indeks STORET Kualitas Air sungai Citarum
di beberapa titik pengamatan
Wangisagara Majalaya Sapan
Cijeruk Dayeuhkolot Burujul
Nanjung
Status Sungai Citarum : Tercemar Berat (Status Mutu D) di hampir seluruh
titik pemantauan sepanjang sungai Citarum
Sumber : PLHD Prov Jabar
22
Kondisi Air Permukaan
Citarum Hulu
telah melebihi kapasitas
self purification
0
50
100
150
200
250
300
1992 1999 2005
mg/L
Tahun
TSS
Kekeruhan
Sumber : Marganingrum, 2007
-
20,000,000
40,000,000
60,000,000
80,000,000
100,000,000
120,000,000
140,000,000
160,000,000
180,000,000
200,000,000
Feb-85
Des88
Des90
Des92
Des94
Des96
Des98
Des00
Des02
Des04
Des06
Des08
VolumeSedimen(m3)
PENGUKURAN
Volume Sedimentasi Waduk
Saguling
TOTAL Waduk
Life Storage
Dead Storage
23
Pedoman Penentuan Status
Mutu Air
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat
No. 69 Tahun 2005 :
1. Metode STORET
2. Metode INDEKS PENCEMARAN
Merupakan salah satu metode untuk
menentukan status mutu air yang pada
prinsipnya dilakukan dengan cara
membandingkan antara data kualitas air dengan
baku mutu yang sesuai dengan peruntukannya.
Penentuan sistem nilai untuk
menentukan mutu air menggunakan
metode STORET
Jumlah
contoh*
Nilai Parameter
Fisika Kimia Biologi
< 10 Maksimu
m
Minimum
Rata-rata
-1
-1
-3
-2
-2
-6
-3
-3
-9
 10 Maksimu
m
Minimum
Rata-rata
-2
-2
-6
-4
-4
-12
-6
-6
-18
Sumber : Canter, 1977
 Jika hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu air (hasil
pengukuran < baku mutu) maka diberi skor 0.
 Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air (hasil
pengukuran > baku mutu), maka diberi skor :
Sistem penilaian status mutu
dengan Metode STORET
Sistem penilaian menggunakan kriteria dari US-EPA
(Environmental Protection Agency) menjadi 4 status :
1. Status A : baik sekali, skor = 0  memenuhi baku mutu
2. Status B : baik, skor = -1 s.d -10  cemar ringan
3. Status C : sedang, skor = -11 s.d -30  cemar sedang
4. Status D : buruk, skor  -31cemar berat
Langkah perhitungan Indeks Pencemaran (IP):
 Langkah awal perhitungan IP  membandingkan
konsentrasi setiap parameter pencemar (Ci) dengan baku
mutu (Li)
 Bila C/L > 1  menentukan nilai baru menggunakan
persamaan:
 Selanjutnya ditentukan nilai rata-rata dan nilai maksimum
dari
 Perhitungan IP :
pengukuran
L
C
5.log1baru
L
C

   
2
L
C
L
C
IP
2
M
2
R


Catatan :
• Nilai IP menggambarkan tingkat pencemaran air.
Evaluasi terhadap nilai IP dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
0 < IP < 1.0  memenuhi baku mutu
1.0 < IP < 5.0  tercemar ringan
5.0 < IP < 10  tercemar sedang
IP > 10  tercemar berat
Kriteria penilaian IP

More Related Content

What's hot

1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977
1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 19771. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977
1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977Mohammad sholichin
 
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distr
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distrKriteria perencanaan teknis_sistem_distr
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distr112233445566123456789
 
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Elma Puspaningtyas
 
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseDasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseinfosanitasi
 
EVALUASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KAB.KAMPAR KOTA BANGKINANG
EVALUASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KAB.KAMPAR KOTA BANGKINANGEVALUASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KAB.KAMPAR KOTA BANGKINANG
EVALUASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KAB.KAMPAR KOTA BANGKINANGcocone_jk
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseReski Aprilia
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1PT. SASA
 
Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbahPengolahan air limbah
Pengolahan air limbahmusdzalifah
 
Pengolahan air asin dan payau dgn sistem osmosis balik
Pengolahan air asin dan payau dgn sistem osmosis balikPengolahan air asin dan payau dgn sistem osmosis balik
Pengolahan air asin dan payau dgn sistem osmosis balikChristina Natalia
 
Desain alat destilasi air laut berbasis tenaga surya sebagai alternatif penye...
Desain alat destilasi air laut berbasis tenaga surya sebagai alternatif penye...Desain alat destilasi air laut berbasis tenaga surya sebagai alternatif penye...
Desain alat destilasi air laut berbasis tenaga surya sebagai alternatif penye...Tri Luthfiani
 
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihhasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihRizky Olang
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersihInha Rusdy
 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1PT. SASA
 
BAHAN KULIAH HIDROLOGI
BAHAN KULIAH HIDROLOGIBAHAN KULIAH HIDROLOGI
BAHAN KULIAH HIDROLOGIEDIS BLOG
 

What's hot (20)

1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977
1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 19771. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977
1. pedoman teknis pengawasan kualitas air, thn 1977
 
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distr
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distrKriteria perencanaan teknis_sistem_distr
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distr
 
Met1
Met1Met1
Met1
 
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
 
etdfyhjhk
etdfyhjhketdfyhjhk
etdfyhjhk
 
Tambak udang
Tambak udangTambak udang
Tambak udang
 
Muhammad reza
Muhammad rezaMuhammad reza
Muhammad reza
 
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseDasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
 
EVALUASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KAB.KAMPAR KOTA BANGKINANG
EVALUASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KAB.KAMPAR KOTA BANGKINANGEVALUASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KAB.KAMPAR KOTA BANGKINANG
EVALUASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KAB.KAMPAR KOTA BANGKINANG
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan Drainase
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1
 
Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbahPengolahan air limbah
Pengolahan air limbah
 
Pengolahan air asin dan payau dgn sistem osmosis balik
Pengolahan air asin dan payau dgn sistem osmosis balikPengolahan air asin dan payau dgn sistem osmosis balik
Pengolahan air asin dan payau dgn sistem osmosis balik
 
Desain alat destilasi air laut berbasis tenaga surya sebagai alternatif penye...
Desain alat destilasi air laut berbasis tenaga surya sebagai alternatif penye...Desain alat destilasi air laut berbasis tenaga surya sebagai alternatif penye...
Desain alat destilasi air laut berbasis tenaga surya sebagai alternatif penye...
 
Ecodrain
EcodrainEcodrain
Ecodrain
 
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihhasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
 
Sanitasi Air
Sanitasi AirSanitasi Air
Sanitasi Air
 
Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1Ekosistem sungai 1
Ekosistem sungai 1
 
BAHAN KULIAH HIDROLOGI
BAHAN KULIAH HIDROLOGIBAHAN KULIAH HIDROLOGI
BAHAN KULIAH HIDROLOGI
 

Similar to Peta Dasar

9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata airZaidil Firza
 
Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019
Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019
Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019LailiFitria3
 
pp82-221119074453-a3ede812.pdf
pp82-221119074453-a3ede812.pdfpp82-221119074453-a3ede812.pdf
pp82-221119074453-a3ede812.pdfAbdulJabbar124575
 
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdf
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdfARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdf
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdfDianora Didi
 
32-Article Text-253-2-10-20170811.pdf
32-Article Text-253-2-10-20170811.pdf32-Article Text-253-2-10-20170811.pdf
32-Article Text-253-2-10-20170811.pdfMuammar39
 
Pp no.82 th 2001
Pp no.82 th 2001Pp no.82 th 2001
Pp no.82 th 2001Ardi Yanson
 
Studi kasus pdam tirtanadi medan new
Studi kasus pdam tirtanadi medan newStudi kasus pdam tirtanadi medan new
Studi kasus pdam tirtanadi medan newArie Julianda
 
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptx
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptxMateri 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptx
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptxmuhammadsahir5
 
Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran Berdasarkan Penggunaan Lahan di Su...
Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran Berdasarkan Penggunaan Lahan di Su...Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran Berdasarkan Penggunaan Lahan di Su...
Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran Berdasarkan Penggunaan Lahan di Su...Riza Magfirah
 
6 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
6 pak saparuddin-so-edit-mei-20106 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
6 pak saparuddin-so-edit-mei-2010Risda moe
 
pengelolaan-kualitas-air
 pengelolaan-kualitas-air pengelolaan-kualitas-air
pengelolaan-kualitas-airDello Asayr DC
 
Tugas03 pengelolaan-kualitas-air
Tugas03 pengelolaan-kualitas-airTugas03 pengelolaan-kualitas-air
Tugas03 pengelolaan-kualitas-airIsnaeni Widiastuti
 
AIR BERSIH(1).pptx
AIR BERSIH(1).pptxAIR BERSIH(1).pptx
AIR BERSIH(1).pptxNidal27
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...infosanitasi
 
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas air
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas airPP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas air
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas airPT.Jasa Prima Perkasa
 
Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001
Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001
Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001tifani putri
 

Similar to Peta Dasar (20)

9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
 
Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019
Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019
Kualitas dan Status Mutu Air - 16 Juli 2019
 
PP 82 -
PP 82 - PP 82 -
PP 82 -
 
pp82-221119074453-a3ede812.pdf
pp82-221119074453-a3ede812.pdfpp82-221119074453-a3ede812.pdf
pp82-221119074453-a3ede812.pdf
 
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdf
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdfARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdf
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdf
 
32-Article Text-253-2-10-20170811.pdf
32-Article Text-253-2-10-20170811.pdf32-Article Text-253-2-10-20170811.pdf
32-Article Text-253-2-10-20170811.pdf
 
Pp no.82 th 2001
Pp no.82 th 2001Pp no.82 th 2001
Pp no.82 th 2001
 
Studi kasus pdam tirtanadi medan new
Studi kasus pdam tirtanadi medan newStudi kasus pdam tirtanadi medan new
Studi kasus pdam tirtanadi medan new
 
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptx
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptxMateri 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptx
Materi 1. Kontrak Belajar dan Pengantar MKA.pptx
 
Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran Berdasarkan Penggunaan Lahan di Su...
Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran Berdasarkan Penggunaan Lahan di Su...Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran Berdasarkan Penggunaan Lahan di Su...
Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran Berdasarkan Penggunaan Lahan di Su...
 
6 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
6 pak saparuddin-so-edit-mei-20106 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
6 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
 
pengelolaan-kualitas-air
 pengelolaan-kualitas-air pengelolaan-kualitas-air
pengelolaan-kualitas-air
 
Tugas03 pengelolaan-kualitas-air
Tugas03 pengelolaan-kualitas-airTugas03 pengelolaan-kualitas-air
Tugas03 pengelolaan-kualitas-air
 
AIR BERSIH(1).pptx
AIR BERSIH(1).pptxAIR BERSIH(1).pptx
AIR BERSIH(1).pptx
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
 
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas air
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas airPP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas air
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas air
 
Makalah pp (uu)
Makalah pp (uu)Makalah pp (uu)
Makalah pp (uu)
 
Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001
Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001
Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001
 
Lamp2 170306140903
Lamp2 170306140903Lamp2 170306140903
Lamp2 170306140903
 
Lamp2
Lamp2Lamp2
Lamp2
 

More from Agriculture Faculty at Universitas Islam Nusantara

More from Agriculture Faculty at Universitas Islam Nusantara (20)

Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Sistem pelayanan
Sistem pelayananSistem pelayanan
Sistem pelayanan
 
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakatSejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
 
Sejarah kesmas di indonesia
Sejarah kesmas di indonesiaSejarah kesmas di indonesia
Sejarah kesmas di indonesia
 
Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)
Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)
Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)
 
Proses dan program metode perencanaan kesehatan masyarakat
Proses dan program metode perencanaan kesehatan masyarakatProses dan program metode perencanaan kesehatan masyarakat
Proses dan program metode perencanaan kesehatan masyarakat
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatanPerilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasiPerhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
 
Pengertian kesehatan masyarakat
Pengertian kesehatan masyarakatPengertian kesehatan masyarakat
Pengertian kesehatan masyarakat
 
Model pelayanan kesehatan
Model pelayanan kesehatanModel pelayanan kesehatan
Model pelayanan kesehatan
 
Manajemen kesehatan masyarakat
Manajemen kesehatan masyarakatManajemen kesehatan masyarakat
Manajemen kesehatan masyarakat
 
Kesehatan masyarakat
Kesehatan masyarakatKesehatan masyarakat
Kesehatan masyarakat
 
Kesehatan kerja
Kesehatan kerjaKesehatan kerja
Kesehatan kerja
 
Hubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakatHubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakat
 
Gizi masyarakat
Gizi masyarakatGizi masyarakat
Gizi masyarakat
 
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatFaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
 
Demografi dan atau kependudukan
Demografi dan atau kependudukanDemografi dan atau kependudukan
Demografi dan atau kependudukan
 
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukanBahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
Paparan akreditasi rs kota bandung
Paparan akreditasi rs kota bandungPaparan akreditasi rs kota bandung
Paparan akreditasi rs kota bandung
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Peta Dasar

  • 1. PENGELOLAAN AIR (Water Management) TL-3203-02 12 Februari 2010
  • 2. Mengapa perlu dikelola?  Air sebagai sumber daya (water resources)  Aspek daya guna : ketersediaan, disribusi, dan kualitas  Aspek daya rusak : banjir, kekeringan, tanah longsor, dan intrusi air laut.  Air memiliki fungsi sosial dan ekonomis.  Fungsi sosial memegang peranan bagi kemakmuran masyarakat dalam penyediaan air bersih.  Fungsi ekonomi terkait dengan manfaat secara tidak langsung dari ketersediaan air bersih dalam menunjang pelaksanaan kegiatan pembangunan.  Air sebagai public good dibutuhkan oleh setiap
  • 3. TUGAS 1 : audit jejak air (water footprint)  Nama, NIM  Alamat rumah (rumah sendiri/kost)  Berapa jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah  Sumber air yang digunakan  Kebutuhan air (jumlah air yang dipakai selama 1 bulan)  Tagihan air apabila menggunakan PAM (Rp/bln)  Tahihan listrik apabila menggunkan pompa (Rp/bln)
  • 4. Aspek Pengelolaan Air  KUANTITAS : jumlah dan jenis sumber  KUALITAS : unsur-unsur yang terkandung di dalam air dan peruntukan/ penggunaan
  • 5. JENIS SUMBER : - Air permukaan : sungai, danau, mata air - Air tanah : sumur gali, sumur pompa (dangkal ataupun dalam) JUMLAH - siklus hidrologi - water balance - hukum kekekalan massa
  • 6. Kebutuhan air untuk aktivitas di kawasan strategis Metropolitan Bandung terutama dipenuhi dari sumber air DAS Citarum Hulu (cascade Citarum Hulu - Saguling). Kawasan Bandung merupakan dataran tinggi yang dikelilingi oleh pengunungan = Cekungan INTERMONTAGE Morfologi kawasan Cekungan Bandung Air permukaan Air tanah 6
  • 7. ( ) = Dalam 103 km3 Siklus hidrologi
  • 8. Sabar, 2007 I P = I + R S = (P - R ) - E - Bxx - Bx S = cadangan air tanah, P = curah hujan, R = limpasan air, E = evapotranpirasi Bxx = imbuhan air tanah vertikal, Bx = base flow Dimana : Q = debit air (L3/T) C = koefisien limpasan (run off) I = intensitas hujan(L/T), diperoleh dari data curah hujan /presipitasi (P) selama durasi hujan (t) A = Luas DAS (L2) b = base flow (aliran dasar) (L3/T) Data komponen Q dan P tercatat dari pos duga air dan pos hujan. Y = a X + b  Q = C.A.I + b
  • 9. Sistem Dalam DAS OUTPUT -Debit Sungai -Muatan sedimen INPUT Curah Hujan PROSES KUALITAS DAS
  • 10. Perubahan penggunaan lahan (landuse) di Cekungan Bandung 1994 2001
  • 11. WADUK SAGULING Spectrum of quality Spectrum of quality Spectrum of quality Spectrum of quality A B C A = Water treatment B = Domestic use C = Sewage treatment TIME SEQUENCE (no scale) QUALITYOFWATER Surface water Groundwater Spring Skema manajemen kualitas air di Cekungan Bandung (1) Processes include sedimentation, chemical coagulation, filtration, and sterilization (2) Processes include sedimentation, activated sludge, trickling filter, chlorination pond and disinfection (3) Eflfuent returned to resource pool (2) (1) (3)
  • 12. Grafik Self Purification Effluent Standard (Baku mutu efluen) Stream Standard (Baku mutu sungai sesuai dengan peruntukannya
  • 13. Sumber Pencemar  DOMESTIK  INDUSTRI  PERTANIAN Pengendalian :  Effluent dan Stream standard  Tata ruang  Insentif desinsentif  Peraturan perundangan lainnya
  • 14. Parameter yang digunakan dalam baku mutu air limbah berbagai industri atau kegiatan sesuai SK MENLH (1995, 1996, 2003)
  • 15. Parameter yang digunakan dalam baku mutu air limbah berbagai industri atau kegiatan sesuai SK MENLH (1995, 1996, 2003)
  • 16. Bagian Ketiga : Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air - Pasal 8 (1) Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas : 1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang memper-syaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut; 2. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut; 3. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut; 4. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. (2) Kriteria mutu air dari setiap kelas air sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tercantum dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2001 , TENTANG : PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
  • 20. by RICHARD SHEARS - Last updated at 23:49pm on 5th June 2007
  • 21. LINGKUNGAN CEKUNGAN BANDUNG DAN MASALAHNYA kebun teh dan campuran Semak-tegal endapan danausawah pemukiman aerosol gas buang industri air permukaan air tanah tambang gas kaca udara panas hujan TPA/TPS awan hujan boscha Banjir subsidence kebun sayur hutan PLTGT mata air/ situ G Papandayan G T Perahu Lembang Majalaya Bandung Cisanti IPLT Sumber : Wahyoe S Hantoro, Tjoek A Soeprapto, 2002 selatan utara Ciharus Uap panas PLTGT
  • 22. -200 -180 -160 -140 -120 -100 -80 -60 -40 -20 0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Indeks STORET Kualitas Air sungai Citarum di beberapa titik pengamatan Wangisagara Majalaya Sapan Cijeruk Dayeuhkolot Burujul Nanjung Status Sungai Citarum : Tercemar Berat (Status Mutu D) di hampir seluruh titik pemantauan sepanjang sungai Citarum Sumber : PLHD Prov Jabar 22
  • 23. Kondisi Air Permukaan Citarum Hulu telah melebihi kapasitas self purification 0 50 100 150 200 250 300 1992 1999 2005 mg/L Tahun TSS Kekeruhan Sumber : Marganingrum, 2007 - 20,000,000 40,000,000 60,000,000 80,000,000 100,000,000 120,000,000 140,000,000 160,000,000 180,000,000 200,000,000 Feb-85 Des88 Des90 Des92 Des94 Des96 Des98 Des00 Des02 Des04 Des06 Des08 VolumeSedimen(m3) PENGUKURAN Volume Sedimentasi Waduk Saguling TOTAL Waduk Life Storage Dead Storage 23
  • 24. Pedoman Penentuan Status Mutu Air Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2005 : 1. Metode STORET 2. Metode INDEKS PENCEMARAN Merupakan salah satu metode untuk menentukan status mutu air yang pada prinsipnya dilakukan dengan cara membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu yang sesuai dengan peruntukannya.
  • 25. Penentuan sistem nilai untuk menentukan mutu air menggunakan metode STORET Jumlah contoh* Nilai Parameter Fisika Kimia Biologi < 10 Maksimu m Minimum Rata-rata -1 -1 -3 -2 -2 -6 -3 -3 -9  10 Maksimu m Minimum Rata-rata -2 -2 -6 -4 -4 -12 -6 -6 -18 Sumber : Canter, 1977  Jika hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu air (hasil pengukuran < baku mutu) maka diberi skor 0.  Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air (hasil pengukuran > baku mutu), maka diberi skor :
  • 26. Sistem penilaian status mutu dengan Metode STORET Sistem penilaian menggunakan kriteria dari US-EPA (Environmental Protection Agency) menjadi 4 status : 1. Status A : baik sekali, skor = 0  memenuhi baku mutu 2. Status B : baik, skor = -1 s.d -10  cemar ringan 3. Status C : sedang, skor = -11 s.d -30  cemar sedang 4. Status D : buruk, skor  -31cemar berat
  • 27. Langkah perhitungan Indeks Pencemaran (IP):  Langkah awal perhitungan IP  membandingkan konsentrasi setiap parameter pencemar (Ci) dengan baku mutu (Li)  Bila C/L > 1  menentukan nilai baru menggunakan persamaan:  Selanjutnya ditentukan nilai rata-rata dan nilai maksimum dari  Perhitungan IP : pengukuran L C 5.log1baru L C      2 L C L C IP 2 M 2 R  
  • 29. • Nilai IP menggambarkan tingkat pencemaran air. Evaluasi terhadap nilai IP dilakukan dengan cara sebagai berikut: 0 < IP < 1.0  memenuhi baku mutu 1.0 < IP < 5.0  tercemar ringan 5.0 < IP < 10  tercemar sedang IP > 10  tercemar berat Kriteria penilaian IP

Editor's Notes

  1. Setelah slide ini, tampilkan lokasi studi DAS Citarum dan sub DAS serta anak2 sungai dan saguling.
  2. Kaitkan dengan effluent dan stream standard
  3. Peraturan Gubernur Jabar No. 69 Tahun 2005 : Pedoman Penentuan Status Mutu Air Status mutu A : baik sekali, skor = 0  memenuhi baku mutu Status mutu B : baik, skor = -1 s.d -10  cemar ringan Status mutu C : sedang, skor = -11 s.d -30  cemar sedang Status mutu D : buruk, skor  -31  cemar berat Wangisagara (2002) = -28