2. ETIOLOGI
1. Imobilisasi:
• Pasien mengalami imobilisasi selama 6 bulan terakhir
akibat fraktur lutut.
• Imobilisasi disebabkan oleh sulitnya bergerak dan nyeri
akibat fraktur.
2. Fraktur dan Pengeroposan Tulang:
• Fraktur lutut pasien disebabkan oleh kerapuhan tulang
akibat osteoporosis.
3. PATOFISIOLOGI
1. Imobilisasi:
• Imobilisasi mengakibatkan atrofi otot, kelemahan fisik, dan penurunan mobilitas.
• Meningkatkan risiko luka tekanan dan nyeri pada lutut pasien.
2. Fraktur dan Pengeroposan Tulang:
• Kerapuhan tulang akibat osteoporosis menyebabkan risiko patah tulang.
3. Gangguan Nutrisi:
• Imobilisasi jangka panjang menyebabkan penurunan nafsu makan dan kekurangan
nutrisi.
4. Batuk Berdahak:
• Imobilisasi menghambat pembersihan lendir dari paru-paru.
5. Inkontinensia Urin:
• Terkait dengan penurunan kekuatan otot panggul dan gangguan neurologis akibat
imobilisasi.
4. OSTEOPOROSIS
• Terdapat dua jenis osteoporosis:
Primer (usia dan genetik) dan Sekunder
(faktor-faktor tertentu).
• Penurunan kepadatan tulang dan
massa tulang yang meningkatkan risiko
patah tulang.
• Osteoporosis Primer: Terjadi karena
penuaan alami dan faktor genetik.
• Osteoporosis Sekunder: Dipengaruhi
oleh faktor eksternal seperti kurang
olahraga, rokok, dan obat-obatan.
5. INFEKSI SALURAN KEMIH BAGIAN ATAS
Patogenesis:
• Faktor Predisposisi: Imunosupresi,
diabetes, usia lanjut, jenis kelamin wanita.
• Urin Stagnan: Variatif anatomi, obstruksi,
neurogenic bladder, refluks urin.
Mekanisme Patofisiologi:
• Kolonisasi bakteri, gangguan sistem
pertahanan tubuh, dan proliferasi bakteri.
Temuan Klinis:
• Disuria, urgensi, frekuensi, nyeri pinggang,
demam, malaise, mual, muntah.
• Tes urin: Koloni bakteri tinggi, jumlah sel
darah putih tinggi, nitrit positif.
Komplikasi:
• Kehilangan fungsi ginjal, piremia, sepsis.
6. INFEKSI SALURAN KEMIH BAGIAN
BAWAH
Patogenesis:
• Faktor Predisposisi: Imunosupresi,
diabetes, usia lanjut, jenis kelamin wanita.
• Pintu Masuk Bakteri: Bakteri fekal, usia
lanjut, uretra pendek.
Mekanisme Patofisiologi:
• Kolonisasi bakteri, gangguan sistem
pertahanan tubuh.
Temuan Klinis:
• Disuria, urgensi, frekuensi, nyeri abdomen
bawah, nyeri pinggang, demam, malaise,
urin berbau tidak sedap.
• Tes urin: Koloni bakteri tinggi, jumlah sel
darah putih tinggi, nitrit positif.
Komplikasi:
• Rendah, namun dapat menyebabkan ISKBA
jika infeksi menyebar ke ginjal
7. ANALISA KASUS
Osteoporosis Primer:
• Fraktur dan pengeroposan tulang akibat jatuh di kamar mandi.
Imobilisasi:
• Penurunan aktivitas fisik, atrofi otot, luka tekanan, gangguan nutrisi, batuk berdahak,
inkontinensia urin.
ISKBA dan LUTI:
• Gejala infeksi saluran kemih terkait dengan imobilisasi dan faktor predisposisi.
Kesimpulan:
• Pasien mengalami kondisi serius yang melibatkan osteoporosis, imobilisasi, dan infeksi
saluran kemih.
• Pengelolaan melibatkan manajemen nyeri, rehabilitasi fisik, nutrisi, dan antibiotik.
• Perawatan holistik diperlukan untuk memastikan pemulihan pasien.