Imobilisasi lama dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti gangguan nutrisi, trombosis, pneumonia, hipotensi postural, kelemahan otot, dan kontraktur sendi. Untuk mencegah hal tersebut perlu dilakukan latihan gerak, pergantian posisi, penggunaan alat bantu, serta terapi farmasi seperti antikoagulan.
asuhan keperawataan osteoporosis lebih beresiko tinggi pada lansia terutama perempuan faktor pemicu utama yaitu hormon estrogen yang sudah tidak berproduksi.
asuhan keperawataan osteoporosis lebih beresiko tinggi pada lansia terutama perempuan faktor pemicu utama yaitu hormon estrogen yang sudah tidak berproduksi.
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan- lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Nugroho, 2000).
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)Tata Qonita
Hiperurecemia adalah peningkatan kadar asam urat di dalam darah yang menyebabkan pembentukan kristal monosodium uric monohidrat dibeberapa organ dan sendi bagian perifer. Hal ini mengakibatkan nyeri dan bengkak pada sendi. Gejala klinis tersebut dapat di ketahui dengan pemeriksaan radiologi dan laboratorium (darah dan urine). Pengobatan dapat diberikan obat NSAID, Urikosurik dan xantin oksidase inhibitor. Pencegahan dapat dilakukan dengan diet purin, olahraga, mengurangi minuman alkohol dan berbanyak minum air putih.
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan- lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Nugroho, 2000).
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)Tata Qonita
Hiperurecemia adalah peningkatan kadar asam urat di dalam darah yang menyebabkan pembentukan kristal monosodium uric monohidrat dibeberapa organ dan sendi bagian perifer. Hal ini mengakibatkan nyeri dan bengkak pada sendi. Gejala klinis tersebut dapat di ketahui dengan pemeriksaan radiologi dan laboratorium (darah dan urine). Pengobatan dapat diberikan obat NSAID, Urikosurik dan xantin oksidase inhibitor. Pencegahan dapat dilakukan dengan diet purin, olahraga, mengurangi minuman alkohol dan berbanyak minum air putih.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
1. IMMOBILISASI DENGAN SEMUA KOMPLIKASINYA
Zaki Mahmudi Dasril
Divisi Geriatri
Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis
Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Rsup D. M. Djamil Padang
2023
Diskusi Topik
1
2. IMOBILISASI
2
Definisi
Tidak bergerak atau keadaan tirah baring selama
3 hari atau lebih, dengan gerak anatomi tubuh
menghilang akibat perubahan fungsi fisiologis
Prevalensi
Geriatrik → Lansia > 60 tahun (WHO)
RSCM 33,6% (2000), 31,5% (2001)
LANSIA di Indonesia Tahun 1990 – 2025 ↑ 414 %
5. KOMPLIKASI
GANGGUAN
NUTRISI
• Imobilisasi meningkatkan ekskresi
nitrogen urin sehingga hipoproteinemia
• Berkurangnya intake makanan
• Resiko penurunan berat badan
Konstipasi
dan skibala
• Meningkatkan waktu tinggal feses dikolon
• Menurunkan nafsu makan
• Resiko penurunan berat badan
5
6. PENURUNAN BERAT BADAN
Penurunan berat badan tanda klinis mengkhawatirkan kematian
Kehilangan 5% massa tubuh tanpa lemak per tahun preditor independen
mortalitas
Penyebab medis penurunan berat badan dapat diperparah oleh faktor psikososial
dan lingkungan
8. Venous Thrombo Emboli
THROMBOSIS
• Trombosis vena akibat akumulasi trombosit
dan leukosit pada endotel vaskular
EMBOLI PARU
• Kejadian emboli paru dikaitkan dengan
thrombus vena yang lepas dan mencapai
pembuluh darah paru
8
Menurut Moshe et all 2004 : immobilisasi meningkatkan resiko terjadinya VTE, terutama pasien
yang post rawatan pasca operasi, stroke, atau lainnya.
Moshe EG, Paltiel O, Bursztyn M. chorot study : is prolonged immobilization a risk factor for symptomatic venous thromboembolism in elderly bedridden patients?.
2004. thrombohameost
10. Pencegahan
Penggunaan Graduated Compression Stocking (GCS),
Intermitten pneumatic compression (IPC) dan venous foot
pump (VFP) mulai direkomendasikan pada pasien imobilisasi
Latihan gerak ekstremitas dan sendi
profilax terapi anti koagulant, anti thrombin
10
11. • Penggunaan profilax vte jangka panjang ( heparin atau
warfarin masih belum didapatkan pada guidelines
manapun)
11
14. Pencegahan Ulkus
1. Reposisi punggung pada pasien dengan miring kanan-kiri setiap 2-3jam untuk pasien high
risk dan 2-4kali sehari pada pasien dengan low risk
2. Menggunakan padding protektitif yaitu meletakkan bantal pada ekstremitas untuk
mencegah kontak antara matras dengan bony prominence (tulang yang menekan)
3. Pada pasien yang dalam posisi duduk lama dapat dilakukan reposisi setiap 1 jam untuk
mencegah penekanan titik berat tubuh pada kursi
4. Pencegahan ulserasi pada kulit dengan menjaga kelembaban kulit yang dapat menggunakan
lubrikan
5. Penggunaan matras khusus untuk ulkus, atau menggunakan matras low pressure low friction
14
16. Imobilisasi lama
Darah menumpuk didaerah dada
Nafas yang pendek
Penurunan volume paru
Pelemahan otot abdomen
Penumpukan mucus dan retensi
sputum
Penggunaan kateter dan hygienitas pada
geriatri dengan imobilisasi meningkatkan
resiko infeksi
16
PNEUMONIA
DAN ISK
• Retensi sputum dan gangguan aliran
urin
17. Otot, sendi, dan tulang
KELEMAHAN
OTOT
• Penurunan kekuatan otot terjadi 1-2% sehari pada
imobilisasi
• Ukuran lingkar otot terjadi 2,1-21% pada imobilisasi
KONTRAKTUR
OTOT DAN SENDI
• Kontraktur terjadi karena perubahan patologis pada
tulang sendi dan otot serta jaringan
OTEOPOROSIS
• Rolvien 2020 : kehilangan massa tulang dapat
terjadi pada usia muda setelah 3 bulan bedrest
±10 hari pada geriatri (age dependent reduction
octeocyte)
17
Rolvien t, Milanovic P, Schimdt FN, Kroge SV et al. Long-Term Immobilization in Elderly Females Causes a Specific Pattern of Cortical Bone and Osteocyte
Deterioration Different From Postmenopausal Osteoporosis. 2020. JBMR
18. PERUBAHAN OTOT
Kehilangan progresif lean body mass,
terutama massa otot rangka sarkopenia
↓ Massa otot ↑ rasio massa lemak dengan
massa otot ↓ laju metabolism
defisiensi protein dan mikronutrien
Aryana, suka, et al. (2017). Aging and Sarcopenia
19. PERUBAHAN
OTOT
Aryana, suka, et al. (2017). Aging and Sarcopenia
Pencegahan Kontraktur akibat pemendekan serabut otot dapat
dilakukan dengan mobilisasi posisi fleksi ekstremitas, dan plantar flexi.
Jika kontraktur telah terjadi penting untuk dilakukan Gerakan pasif
terhadap sendi minimal 1-2x sehari disertai diathermy ultrasound
Editor's Notes
Rasa lemah disebabkan oleh malnutrisi, gangguan elektrolit, tidak digunakannya oto, anemia, gangguan neurologis ataupun miopati
Kaku disebabkan olejh OA, namun juga bisa disebabkan oleh Parkinson, ra, gout, penggunaan antipsikotik seperti haloperidol
Nyeri dapat disebabkan dari osteoporosis, osteomalasia, paget disease, kanker tulang ataupun metastasenya, trauma
Ketidakseimbangan disebabkan ooleh kelemahan, faktor neurologis seperti stroke, neuropati, dan gangguan vestibulokokleraris)
Masalah psikologis dapat seperti demensia, depresi, atau efek samping obat