SlideShare a Scribd company logo
IMMOBILISASI DENGAN SEMUA KOMPLIKASINYA
Zaki Mahmudi Dasril
Divisi Geriatri
Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis
Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Rsup D. M. Djamil Padang
2023
Diskusi Topik
1
IMOBILISASI
2
Definisi
Tidak bergerak atau keadaan tirah baring selama
3 hari atau lebih, dengan gerak anatomi tubuh
menghilang akibat perubahan fungsi fisiologis
Prevalensi
Geriatrik → Lansia > 60 tahun (WHO)
RSCM 33,6% (2000), 31,5% (2001)
LANSIA di Indonesia Tahun 1990 – 2025 ↑ 414 %
PENYEBAB
3
Rasa Nyeri, lemah atau kaku
ketidakseimbangan
Masalah psikologis
4
KOMPLIKASI
GANGGUAN
NUTRISI
• Imobilisasi meningkatkan ekskresi
nitrogen urin sehingga hipoproteinemia
• Berkurangnya intake makanan
• Resiko penurunan berat badan
Konstipasi
dan skibala
• Meningkatkan waktu tinggal feses dikolon
• Menurunkan nafsu makan
• Resiko penurunan berat badan
5
PENURUNAN BERAT BADAN
Penurunan berat badan  tanda klinis mengkhawatirkan  kematian
Kehilangan 5% massa tubuh tanpa lemak per tahun  preditor independen
mortalitas
Penyebab medis penurunan berat badan dapat diperparah oleh faktor psikososial
dan lingkungan
PENURUNAN BERAT
BADAN
Alibhai, et al. (2005). An approach to the management of unintentional weight loss in
elderly people
Venous Thrombo Emboli
THROMBOSIS
• Trombosis vena akibat akumulasi trombosit
dan leukosit pada endotel vaskular
EMBOLI PARU
• Kejadian emboli paru dikaitkan dengan
thrombus vena yang lepas dan mencapai
pembuluh darah paru
8
Menurut Moshe et all 2004 : immobilisasi meningkatkan resiko terjadinya VTE, terutama pasien
yang post rawatan pasca operasi, stroke, atau lainnya.
Moshe EG, Paltiel O, Bursztyn M. chorot study : is prolonged immobilization a risk factor for symptomatic venous thromboembolism in elderly bedridden patients?.
2004. thrombohameost
Weils score dan Geneva revised score
9
Pencegahan
Penggunaan Graduated Compression Stocking (GCS),
Intermitten pneumatic compression (IPC) dan venous foot
pump (VFP) mulai direkomendasikan pada pasien imobilisasi
Latihan gerak ekstremitas dan sendi
profilax terapi anti koagulant, anti thrombin
10
• Penggunaan profilax vte jangka panjang ( heparin atau
warfarin masih belum didapatkan pada guidelines
manapun)
11
12
ULKUS
DECUBITUS
• Peningkatan tekanan pada kulit
akibat tirah baring menyebabkan
anoksia jaringan dan nekrosis
Score <14 high risk
ulcer
13
Pencegahan Ulkus
1. Reposisi punggung pada pasien dengan miring kanan-kiri setiap 2-3jam untuk pasien high
risk dan 2-4kali sehari pada pasien dengan low risk
2. Menggunakan padding protektitif yaitu meletakkan bantal pada ekstremitas untuk
mencegah kontak antara matras dengan bony prominence (tulang yang menekan)
3. Pada pasien yang dalam posisi duduk lama dapat dilakukan reposisi setiap 1 jam untuk
mencegah penekanan titik berat tubuh pada kursi
4. Pencegahan ulserasi pada kulit dengan menjaga kelembaban kulit yang dapat menggunakan
lubrikan
5. Penggunaan matras khusus untuk ulkus, atau menggunakan matras low pressure low friction
14
15
HIPOTENSI
POSTURAL
• Penurunan efisiensi jantung
Imobilisasi lama
Darah menumpuk didaerah dada
Nafas yang pendek
Penurunan volume paru
Pelemahan otot abdomen
Penumpukan mucus dan retensi
sputum
 Penggunaan kateter dan hygienitas pada
geriatri dengan imobilisasi meningkatkan
resiko infeksi
16
PNEUMONIA
DAN ISK
• Retensi sputum dan gangguan aliran
urin
Otot, sendi, dan tulang
KELEMAHAN
OTOT
• Penurunan kekuatan otot terjadi 1-2% sehari pada
imobilisasi
• Ukuran lingkar otot terjadi 2,1-21% pada imobilisasi
KONTRAKTUR
OTOT DAN SENDI
• Kontraktur terjadi karena perubahan patologis pada
tulang sendi dan otot serta jaringan
OTEOPOROSIS
• Rolvien 2020 : kehilangan massa tulang dapat
terjadi pada usia muda setelah 3 bulan bedrest 
±10 hari pada geriatri (age dependent reduction
octeocyte)
17
Rolvien t, Milanovic P, Schimdt FN, Kroge SV et al. Long-Term Immobilization in Elderly Females Causes a Specific Pattern of Cortical Bone and Osteocyte
Deterioration Different From Postmenopausal Osteoporosis. 2020. JBMR
PERUBAHAN OTOT
Kehilangan progresif lean body mass,
terutama massa otot rangka sarkopenia
↓ Massa otot  ↑ rasio massa lemak dengan
massa otot  ↓ laju metabolism
defisiensi protein dan mikronutrien
Aryana, suka, et al. (2017). Aging and Sarcopenia
PERUBAHAN
OTOT
Aryana, suka, et al. (2017). Aging and Sarcopenia
Pencegahan Kontraktur akibat pemendekan serabut otot dapat
dilakukan dengan mobilisasi posisi fleksi ekstremitas, dan plantar flexi.
Jika kontraktur telah terjadi penting untuk dilakukan Gerakan pasif
terhadap sendi minimal 1-2x sehari disertai diathermy ultrasound

More Related Content

Similar to diskusi topik.pptx

Imobilisasi pada lansia
Imobilisasi pada lansiaImobilisasi pada lansia
Imobilisasi pada lansia
Meirinda Zahir
 
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11Fariz Fadhly
 
FARMAKOTERAPI II fixxxxx.pptx
FARMAKOTERAPI II fixxxxx.pptxFARMAKOTERAPI II fixxxxx.pptx
FARMAKOTERAPI II fixxxxx.pptx
RodhiRestino
 
Proses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinyaProses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinyaMulkan Fadhli
 
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptxKELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
GaniDwiCahya2
 
perubahan muskuluskeletal pada usila
perubahan muskuluskeletal pada usilaperubahan muskuluskeletal pada usila
perubahan muskuluskeletal pada usila
yephina ayu
 
Osteo artritis
Osteo artritisOsteo artritis
Osteo artritis
Sujana Pkm
 
Askep spondilitis tb
Askep spondilitis tbAskep spondilitis tb
Askep spondilitis tbgustiansa
 
nyeri sendi
nyeri sendinyeri sendi
nyeri sendi
Zarah Dzulhijjah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
Julfiana Mardatillah
 
Terapi iii kel 1 pak akrom
Terapi iii kel 1 pak akromTerapi iii kel 1 pak akrom
Terapi iii kel 1 pak akromhusnul khotimah
 
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
Tata Qonita
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
Julfiana Mardatillah
 
Kelainan pada ORGAN TUBUH MANUSIA
Kelainan pada ORGAN TUBUH MANUSIAKelainan pada ORGAN TUBUH MANUSIA
Kelainan pada ORGAN TUBUH MANUSIAnickitakita
 
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikAsuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
upi eka permai
 
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikAsuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
upi eka permai
 
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikAsuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
upi eka permai
 

Similar to diskusi topik.pptx (20)

Imobilisasi pada lansia
Imobilisasi pada lansiaImobilisasi pada lansia
Imobilisasi pada lansia
 
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
 
FARMAKOTERAPI II fixxxxx.pptx
FARMAKOTERAPI II fixxxxx.pptxFARMAKOTERAPI II fixxxxx.pptx
FARMAKOTERAPI II fixxxxx.pptx
 
Proses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinyaProses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinya
 
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptxKELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
 
Ra
RaRa
Ra
 
perubahan muskuluskeletal pada usila
perubahan muskuluskeletal pada usilaperubahan muskuluskeletal pada usila
perubahan muskuluskeletal pada usila
 
Osteo artritis
Osteo artritisOsteo artritis
Osteo artritis
 
Askep spondilitis tb
Askep spondilitis tbAskep spondilitis tb
Askep spondilitis tb
 
nyeri sendi
nyeri sendinyeri sendi
nyeri sendi
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
 
Terapi iii kel 1 pak akrom
Terapi iii kel 1 pak akromTerapi iii kel 1 pak akrom
Terapi iii kel 1 pak akrom
 
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
 
Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
 
Kelainan pada ORGAN TUBUH MANUSIA
Kelainan pada ORGAN TUBUH MANUSIAKelainan pada ORGAN TUBUH MANUSIA
Kelainan pada ORGAN TUBUH MANUSIA
 
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikAsuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
 
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikAsuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
 
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematikAsuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia yang menderita rematik
 
Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
 

Recently uploaded

Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 

Recently uploaded (19)

Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 

diskusi topik.pptx

  • 1. IMMOBILISASI DENGAN SEMUA KOMPLIKASINYA Zaki Mahmudi Dasril Divisi Geriatri Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Rsup D. M. Djamil Padang 2023 Diskusi Topik 1
  • 2. IMOBILISASI 2 Definisi Tidak bergerak atau keadaan tirah baring selama 3 hari atau lebih, dengan gerak anatomi tubuh menghilang akibat perubahan fungsi fisiologis Prevalensi Geriatrik → Lansia > 60 tahun (WHO) RSCM 33,6% (2000), 31,5% (2001) LANSIA di Indonesia Tahun 1990 – 2025 ↑ 414 %
  • 3. PENYEBAB 3 Rasa Nyeri, lemah atau kaku ketidakseimbangan Masalah psikologis
  • 4. 4
  • 5. KOMPLIKASI GANGGUAN NUTRISI • Imobilisasi meningkatkan ekskresi nitrogen urin sehingga hipoproteinemia • Berkurangnya intake makanan • Resiko penurunan berat badan Konstipasi dan skibala • Meningkatkan waktu tinggal feses dikolon • Menurunkan nafsu makan • Resiko penurunan berat badan 5
  • 6. PENURUNAN BERAT BADAN Penurunan berat badan  tanda klinis mengkhawatirkan  kematian Kehilangan 5% massa tubuh tanpa lemak per tahun  preditor independen mortalitas Penyebab medis penurunan berat badan dapat diperparah oleh faktor psikososial dan lingkungan
  • 7. PENURUNAN BERAT BADAN Alibhai, et al. (2005). An approach to the management of unintentional weight loss in elderly people
  • 8. Venous Thrombo Emboli THROMBOSIS • Trombosis vena akibat akumulasi trombosit dan leukosit pada endotel vaskular EMBOLI PARU • Kejadian emboli paru dikaitkan dengan thrombus vena yang lepas dan mencapai pembuluh darah paru 8 Menurut Moshe et all 2004 : immobilisasi meningkatkan resiko terjadinya VTE, terutama pasien yang post rawatan pasca operasi, stroke, atau lainnya. Moshe EG, Paltiel O, Bursztyn M. chorot study : is prolonged immobilization a risk factor for symptomatic venous thromboembolism in elderly bedridden patients?. 2004. thrombohameost
  • 9. Weils score dan Geneva revised score 9
  • 10. Pencegahan Penggunaan Graduated Compression Stocking (GCS), Intermitten pneumatic compression (IPC) dan venous foot pump (VFP) mulai direkomendasikan pada pasien imobilisasi Latihan gerak ekstremitas dan sendi profilax terapi anti koagulant, anti thrombin 10
  • 11. • Penggunaan profilax vte jangka panjang ( heparin atau warfarin masih belum didapatkan pada guidelines manapun) 11
  • 12. 12 ULKUS DECUBITUS • Peningkatan tekanan pada kulit akibat tirah baring menyebabkan anoksia jaringan dan nekrosis Score <14 high risk ulcer
  • 13. 13
  • 14. Pencegahan Ulkus 1. Reposisi punggung pada pasien dengan miring kanan-kiri setiap 2-3jam untuk pasien high risk dan 2-4kali sehari pada pasien dengan low risk 2. Menggunakan padding protektitif yaitu meletakkan bantal pada ekstremitas untuk mencegah kontak antara matras dengan bony prominence (tulang yang menekan) 3. Pada pasien yang dalam posisi duduk lama dapat dilakukan reposisi setiap 1 jam untuk mencegah penekanan titik berat tubuh pada kursi 4. Pencegahan ulserasi pada kulit dengan menjaga kelembaban kulit yang dapat menggunakan lubrikan 5. Penggunaan matras khusus untuk ulkus, atau menggunakan matras low pressure low friction 14
  • 16. Imobilisasi lama Darah menumpuk didaerah dada Nafas yang pendek Penurunan volume paru Pelemahan otot abdomen Penumpukan mucus dan retensi sputum  Penggunaan kateter dan hygienitas pada geriatri dengan imobilisasi meningkatkan resiko infeksi 16 PNEUMONIA DAN ISK • Retensi sputum dan gangguan aliran urin
  • 17. Otot, sendi, dan tulang KELEMAHAN OTOT • Penurunan kekuatan otot terjadi 1-2% sehari pada imobilisasi • Ukuran lingkar otot terjadi 2,1-21% pada imobilisasi KONTRAKTUR OTOT DAN SENDI • Kontraktur terjadi karena perubahan patologis pada tulang sendi dan otot serta jaringan OTEOPOROSIS • Rolvien 2020 : kehilangan massa tulang dapat terjadi pada usia muda setelah 3 bulan bedrest  ±10 hari pada geriatri (age dependent reduction octeocyte) 17 Rolvien t, Milanovic P, Schimdt FN, Kroge SV et al. Long-Term Immobilization in Elderly Females Causes a Specific Pattern of Cortical Bone and Osteocyte Deterioration Different From Postmenopausal Osteoporosis. 2020. JBMR
  • 18. PERUBAHAN OTOT Kehilangan progresif lean body mass, terutama massa otot rangka sarkopenia ↓ Massa otot  ↑ rasio massa lemak dengan massa otot  ↓ laju metabolism defisiensi protein dan mikronutrien Aryana, suka, et al. (2017). Aging and Sarcopenia
  • 19. PERUBAHAN OTOT Aryana, suka, et al. (2017). Aging and Sarcopenia Pencegahan Kontraktur akibat pemendekan serabut otot dapat dilakukan dengan mobilisasi posisi fleksi ekstremitas, dan plantar flexi. Jika kontraktur telah terjadi penting untuk dilakukan Gerakan pasif terhadap sendi minimal 1-2x sehari disertai diathermy ultrasound

Editor's Notes

  1. Rasa lemah disebabkan oleh malnutrisi, gangguan elektrolit, tidak digunakannya oto, anemia, gangguan neurologis ataupun miopati Kaku disebabkan olejh OA, namun juga bisa disebabkan oleh Parkinson, ra, gout, penggunaan antipsikotik seperti haloperidol Nyeri dapat disebabkan dari osteoporosis, osteomalasia, paget disease, kanker tulang ataupun metastasenya, trauma Ketidakseimbangan disebabkan ooleh kelemahan, faktor neurologis seperti stroke, neuropati, dan gangguan vestibulokokleraris) Masalah psikologis dapat seperti demensia, depresi, atau efek samping obat