H. Annas Maamun memohon pengampunan pelaksanaan hukuman 7 tahun menjadi 4 tahun dan pembatalan tuntutan hukum korupsi lainnya karena kondisi kesehatannya yang memburuk di usia 78 tahun. Ia menderita berbagai penyakit seperti COPD, gastritis, dan hernia serta membutuhkan perawatan intensif. H. Annas Maamun juga menyatakan pengabdiannya selama lebih dari 50 tahun kepada bang
1. KEPADA YTH
BAPAK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
DI ISTANA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
JALAN MERDEKA UTARA/JALAN VETERAN N0.18
JAKARTA
Melalui
BAPAK KEPALA LEMBAGA PEMASYARAKATAN SUKAMISKIN
BANDUNG
DI BANDUNG
Lapiran Satu Berkas
Perihal Permohonan Pengampunan Pelaksanaan Hukuman
atas nama H. ANNAS MAAMUN, dart 7
tahun menjadi 4 tahun, dan penghapusan Tuntutan
Pidanan dengan menghentikan Tuntutan Hukum Perkara
Pidana Pengesahan APBD Riau 2015, Nomor Perkara
SprinDik 01/01/01 Tanggal 12 Januari 2015.
Dengan Hormat,
Dipermaklumkan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia,
bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : H. ANNAS MAAMUN
Tempat/Tanggal Lahir : Bagansiapiapi, 17 April 1940
Umur 78 Tahun
1
Alamat Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1
Sukamiskin Bandung
2. dengan ini perkenankanlah saya menyampaikan permohonan
sebagai berikut :
1. Bahwa saya H. ANNAS MAAMUN, sejak 25 September 2014
hingga sekarang menjalani hukuman penjara di Lapas Kelas I
Sukamiskin Bandung, dan sejak tanggal 14 April 2015 sampai
sekarang dirawat di Poliklinik Lapas Kelas l Sukamiskin
Bandung atas Tindakan Pidana KorupsiPegawai Negeri Sipil
atau Penyelenggara Negara yang menerima pemberian atau
janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau
penyelenggara negara berbuat atau tidak berbuat sesuatu
dalam jabatannya, bertentangan dengan kewajibannya
terkait dengan pangajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi
Riau Tahun 2014, kepada Kementerian Kehutanan Repubfik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 huruf a
atau pasal 17 huruf b atau Undang Undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tundak Pidana Korupsi.
2. Bahwa selama pemeriksaan perkara aquo dilakukan, baik di
tingkat penyidik KPK, maupun pemeriksaaan di Pengadilan
Tipikor Bandung sangat sering menjalani kendala I
hambatan gangguan sesak nafas, karen saya H. ANNAS
MAMUN terus sakit dan ditambah usia sudah mecapai 78
tahun dan sudah uzur, pelupa serta sesak nafas sehingga
sering tertunda, meskipun akhirnya saya H. ANNAS
MAAMUN dihukum dengan hukuman yang telah incracht
van gewijsde selama 7 tahun.
3. Bahwa saat ini saya H. ANNAS MAAMUN telah dijadikan pula
tersangka korupsi Provinsi Riau dalarn pembahasan RAPBD
2015 TA 2015, meskipun pemeriksaan belum sempat
2
3. dilakukan karena terus menerus dalam keadaan sakit
(terlampir).
4. Bahwa melihat keadaan kondisi kesehatan saya tersebut,
istri beserta anak dan keluarga sangat prihatin karena
kondisi kesehatan saya terus menurun dan diharuskan
melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke
dokter spesialis, diperburuk lagi usianya sudah lanjut (78
tahun) uzur, pikun, sering ketakutan, tidak mau tidur dan
makan sangat sangat berkurang serta tidak boleh banyak
berfikir.
5. Bahwa dengan kondisi kesehatan saya H. ANNAS MAAMUN,
umur 78 tahun yang semakin menurun dan sudah pikun,
maka dengan segala kerendahan hati saya mengajukan
permohonan agar berkenan kiranya Bapak Presiden
Republik Indonesia memberikan PENGAMPUNAN
PELAKSANAAN HUKUMAN kepada saya H. ANNAS
MAAMUN, dari 7 tahun menjadi 4 tahun penjara, sesuai
dengan pasal 14 Nomor (1) UUD 1945 yaitu Presiden dapat
memberikan GRASI (PENGAMPUNAN) dan ABOLISI
(PENGHAPUSAN TUNTUTAN PERKARA) dengan
mengehentikan Penyidikan atas dugaan korupsi bersama
sama dalam Penambahan RAPBD TA 2015 Provinsi Riau.
Adapun Permohonan GRASI (PENGAMPUNAN) dan Permohonan
ABOLISI (PENGHAPUSAN TUNTUTAN PERKARA) 1n1, saya
mengajukan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia adalah
dengan alasan sebagai berikut :
1. Bedasarkan Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, saya
dipidana 7 tahun tanpa uang pengganti (tidak ada kerugian
3
4. 4
Negara, tidak ada harta yang disita) dan telah jalani 4 tahun
7 bulan dari hukuman pokok 7 tahun.
2. Bahwa saya sudah berusia 78 tahun dalam kondisi sakit-
sakitan, dan bersama ini izinkanlah saya menyampaikan
sebagai berikut :
» Sejak saya ditempatkan di lapas Kelas I Sukamiskin
Bandung pada 5 Feburari 2015, dan ditempatkan di
Bllok Timur Atas Nomor 25, namun hanya beberapa
hari ditempatkan di Blok Timur Atas Nomor 25
tersebut, maka pada tanggal 14 April 2015 saya
ditempatkan/dirawat di Poliklinik Lapas Kelas I
Sukamiskin Bandung, kemudian sejak itu bolak balik
dirawat Rumah Sakit yang ada di sekitar Bandung, yaitu
1) Rumah Sakit "Santosa" Bandung, sebnyak 6 kali
2) Rumah Sakit "Santo Yusuf" Bandung, sebnayak
3 kali
3) Rumah Sakit "Hasan Sadikin' Bandung, sebanyak
1 kali
4) Rumah Sakit " St. Boromeus" Bandung,
sebanyak 1 kali
5) Rumah Sakit "Hermina" sebnayak 1 kali
» Sampai saat ini saya masih dirawat di Poliklinik Lapas
Kelas I Sukamiskin Bandung.
3. Adapun penyakit yang diderita sesuai dengan keterangan
dokter adalah :
5. s
)ii.i- PPOK (COPD) akut, Dispepsia Syndrome (Depresi Berat)
dan Gastritis/Lambung, Hernia dan hamper setiap hari ·
sesak nafas.
)ii.i- Setelah dirawat dl Rumah Sakft di, luas Pollkllntk tapas
Kelas I Sukamiskin Bandung, saya terus dirawat di
Poliklinik Lapas Kelas I Sukamiskin Bandung, karena
kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan un.tuk
berada di Blok Hunian, karena setiap waktu
membutuhkan pemakaian 02 (Oksigen), Surat
Keterangan Sakit Termpir.
)i,l'
4. Bahwa saya H. ANNAS MAAMUN, yang beralamat di jalan
Perwira No. 1 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, terakhir
menjabat sebagai Gubernur Riau Periode 2014-2019, yang
sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten
Rokan Hilir selama dua periode dan sebagai Bupati di Rokan
Hilk dua periode berturut-turut,
5. Pendidikan :
)ii.i- Tahun 1954, Tarnat Sekolah Rakyat No.
Bagansaiapiapi
)ii.i- Tahun 1957, Tamat Sekolah Guru B Negeri Bengkalis.
)ii.i- Tahun 1960, Tamat Sekolah Guru A
)ii.i- Tahun 1968, Tugas Belajar PPSL Negeri Padang
6. Selam perjalanan hidup saya telah mengabdi kepada Bangsa
dan Negara Kesatuan Repubtik Indonesia sejak tahun 1960,
mulai dari:
)ii.i- Kepala Desa BangkoKanan Kecamatan Bangko (1960-
1962}.
)ii.i- Guru SMP Negeri Bagansiapiapi Riau.
6. 6
» Kepala seksl Pembangunan Desa pada Kantor Camat
Bangko Bagansiapiapi (1974-1976).
};>- Kepala Seksi Pembinaan Gotong Royong pada Kantor
Pembangunan Masyarakat Desa Pekanbaru (1977-
1981).
};>- Kepala Kantor Camat Rumbai (1982-1987).
� Pjs. Camat Rumbai (1988-1991).
};>- Kepala Kantor Pembangunan Desa Kabupaten
Bengkalis I Eselon 111.b (1992-1996).
};>- Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Bengkalis (1997-
1999).
};>- Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis (2000-2002).
),, Ketua DPRD Kabupaten Rokan Hilir (2002-2006).
),, Bupati Kabupaten Rokan Hilir {2006-2011).
};>- Bupati Kabupaten Rokan Hilir (2011-2014)
};>- Gubernur Riau (2014-2019).
};>,
Selama mengabdi kepada Bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia telah memperoleh penghargaan tingkat
Naslonal sebagai beriku.t :
.
a. Piagam pengharagaan tahun 2013 dari Meneteri PU
atas keberhasilan penyelenggaraan pembangunan
jalan dan jembatan di Kabupaten Rokan Hilir, Predikat
terbaik tingkat Kabupaten se-lndonesia.
b. Piagam penghargaan dari Presiden RI atas keberhasilan
meningkatkan pangaran, terutama peningkatan
penghasflan pad, dt kabupaten Rokan Hrtir tlngkat
Kabupaten se-lndonesia.
c. Penghargaan dari Presiden RI tahun 2008 atas
keberhasilan Kota Bagansiapiapi sebagai kota
tersebersih se-lndonesia.
7. 7
Penghargaan lainnya adalah sebagai berlkut :
a. Tahun 2007 dari Legiun Vetaran RI
b. Tahun 2008 dari Pengakap Pramuka Negara Malaysia.
c. Tahun 2009 Penghergaan dart Presiden Rf
"Peningkatan Ketahanan Pangan" di Kabupaten Rokan
Hilir.
d. Tahun 2010 Penghargaan Pramuka Pusat Iakarta.
e. Tahun 2011 Pena Mas dari PGRI Rokan Hilir.
f. Tahun 2011 Penghargaan dari Komandan Jenderal
Akademi TNI Jakarta.
g. Tahun 2012 Penghargaan dari PWt Riau.
h. Tahun 2013 Penghargaan dari Presiden RI
"Peningkatan Ketahanan Pangan" di Kabupaten Rokan
HHtr.
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini dengan hormat
kami lampirkan :
1. Permohonan Pengampunan dari PGRI Riau.
2. Permohonan Pengampuna_n dari Lembaga Melayu Riau.
3. Permohonan Pengampunan dari Persatuan Kepala Desa
se Provinsi Riau.
4. Daftar Riwayat Hidup Haji ANNAS MAAMUN.
5. Eksaminasi dari Universitas Gajah Mada, Fakultas Hukum,
Magister llmu Hukum, dan Universitas Trisakti Jakarta,
Magister llmu Hukum.
6. Surat Keterangan Sakit.
7. Pemeriksaan dari penyidik KPK yang dllaksanakan 4 kali
pemeriksaan, namun tidak terlaksana karena H. ANNAS
MAAMUN dalam keadaan sakit.
8. r
Demikian permohonan pengampunan inf saya sarnpalkan kepada
Bapak Presiden Republik Indonesia (Bapak Joke Widodo), dan atas
perkenan Bapak mengabulkan permohonan ini, Demikianlah saya
menghaturkan terima kasih.
Bandung, 16 April 2019
Harmat dari Saya
Yang Memohon
H. ANNAS MAAM'UN