auditor adalah sebuah profesi yang bertugas dalam memeriksa dan mengaudit sebuah laporan baik laporan keuangan maupun nonkeuangan demi menghasilkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak. Auditor juga terdiri dari berbagai jenis, tugas, fungsi yang berbeda - beda. Maka dari itu, artikel ini dibuat untuk membahas tuntas mengenai ruang lingkup auditor.
Memahami berbagai jenis auditor dewinta srikandi utami 2106753580_m. razikun
1. Nama : Dewinta Srikandi Utami
NPM : 2106753580
Kelas : Akuntansi – B
Mata Kuliah : Pengantar Audit dan Asurans
Dosen pengampu : M. Razikun
Tugas Artikel PAA
Memahami Berbagai Jenis Auditor
Auditor adalah sebuah profesi yang memiliki kualifikasi untuk mengaudit berbagai
laporan seperti laporan keuangan maupun laporan kegiatan dari sebuah perusahaan, lembaga,
maupun organisasi.Seorang auditor memiliki tugas untuk mencatat, meninjau, merencanakan,
memeriksa, serta memberikan kesimpulan atas laporan yang sudah diperiksa guna
memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan baik pihak internal maupun pihak
eksternal.
Auditor terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Auditor Internal
Menurut Mulyadi (2010:29), audit intern adalah auditor yang bekerja dalam
perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah
menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah
dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi,
menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan
keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.
Dari pernyataan tersebut, bisa disimpulkan bahwa uditor internal merupakan auditor
yang bekerja didalam sebuah perusahaan dan bertugas untuk melakukan audit pada laporan
keuangan maupun laporan kegiatan suatu perusahaan dan bertujuan untuk memberikan
informasi kepada manajemen perusahaan. Biasanya bertanggungjawab kepada direktur,
presiden direktur, dewan audit, maupun kepala audit pada perusahaan tersebut. Umumnya,
auditor internal berstatus sebagai pegawai atau karyawan karena ia bekerja di dalam suatu
perusahaan.
2. Auditor Eksternal (Auditor Publik / Independen)
Auditor eksternal merupakan auditor yang berdiri secara independen dan menyediakan
jasanya untuk masyarakat dalam mengaudit sebuah laporan yang diberikan oleh kliennya
untuk memenuhi informasi yang bisa digunakan oleh berbagai pihak yang membutuhkan.
Mengutip dari Dr. Muhammad Razikun, CPA, “Akuntan publik adalah orang yang
kompeten, yang mendapat izin dari menteri keuangan sesuai UU AP no 5/2011 untuk
memberikan jasa asurans dan nonasurans serta bertujuan untuk memberikan keyakinan bagi
pengguna atas hasil evaluasi atau pengukuran informasi keuangan dan nonkeuangan
berdasarkan suatu kriteria. Dengan kata lain melakukan audit atau pemeriksaaan atas laporan
keuangan apakah laporan tersebut sudah sesuai dengan kriteria yang ada sehingga
menghasilkan ouputnya berupa laporan independen atau laporan opini”.
Praktik akuntan publik harus dilakukan melalui suatu Kantor Akuntan Publik (KAP).
Biasanya pihak pihak tertentu akan menggunakan jasa auditor eksternal untuk mengaudit
2. laporan keuangan mereka, pihak – pihak tersebut adalah calon investor, investor, calon
kreditur, kreditur, dan masih banyak lagi.
3. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah merupakan auditor yang bergerak dibidang kepemerintahan dan
tentunya memiliki tugas untuk mengaudit laporan keuangan pemerintah. Dalam hal ini, yang
berperan sebagai auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja di Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuai dengan
Pasal 23E ayat (1) Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi Untuk memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu badan Pemeriksa Keuangan yang
bebas dan mandiri dan ayat (2) Hasil pemeriksa keuangan negara diserahkan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,sesuai
dengan kewenangannya.
4. Auditor Forensik
Menurut Wikipedia, Akuntansi forensik adalah praktik khusus bidang akuntansi yang
menggambarkan keterlibatan yang dihasilkan dari perselisihan aktual atau yang diantisipasi
atau litigasi. Selain itu, Hopwood, Leiner, & Young (2008), menyatakan bahwa Akuntan
Forensik adalah Akuntan yang menjalankan kegiatan evaluasi dan penyelidikan, dari hasil
tersebut dapat digunakan di dalam pengadilan hukum.
Dari pengertian tersebut, bisa kita artikan bahwa auditor forensik adalah auditor yang
secara khusus mengaudit investigasi terhadap tindak kriminal yang bertujuan untuk
memberikan hasil pada muka hukum / peradilan. Secara umum, auditor hanya memberikan
opini terhadap laporan keuangan yang telah ia audit, tetapi berbeda dengan auditor forensik
yang berupaya untuk mengumpulkan bukti, untuk mendukung ataupun membantah dugaan,
tuduhan, atau sangkaan terjadinya fraud (kecurangan) yang biasanya akan digunakan baik
didalam maupun luar pengadilan serta menentukan siapa yang akan bertanggungjawab atas
maalah yang sedang dihadapi.
Setelah melihat pembahasan mengenai pengertian, jenis – jenis, perbedaan, serta
tugasnya dapat disimpulkan bahwa auditor adalah sebuah profesi yang bertugas dalam
memeriksa dan mengaudit sebuah laporan baik laporan keuangan maupun nonkeuangan demi
menghasilkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak. Demikian penjelasan
singkat mengenai ruang lingkup auditor.