Dokumen tersebut membahas pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Beberapa gaya kepemimpinan dijelaskan seperti kepemimpinan situasional, path-goal, dan gaya-gaya lain seperti visionaris, coaching, dan affiliative. Kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor kemampuan dan motivasi. Pemilihan gaya kepemimpinan perlu mempertimbangkan kondisi perusahaan agar dapat mendorong kinerja
4. Rifai : mengemukakan bahwa kepemimpinan secara luas meliputi
proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,
memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, dan
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Menurut pendapat Hasibuan : mendefinisikan kepemimpinan adalah
cara seorang pemimpin untuk mempengaruhi perilaku bawahannya
agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai
tujuan organisasi.
5. Tugas Pemimpin
Menurut kartono :
1. Memelihara struktur kelompok, menjamin interaksi yang lancar, dan memudahkan
pelaksanaan tugas.
2. Mensinkronkan ideologi, ide, pikiran dan ambisi anggota-anggota kelompok dengan
pola keinginan pemimpin.
3. Memberikan rasa aman dan status yang jelas kepada anggota-anggota kelompok
dengan pola keinginan pemimpin.
4. Memberikan rasa aman dan status yang jelas kepada setiap anggota, sehingga mereka
bersedia memberikan partisipasi penuh.
5. Mampu memenuhi harapan, keinginan, dan memilih kebutuhan-kebutuhan para
anggota, sehingga mereka merasa puas. Juga membantu adaptasi mereka terhadap
tuntutan-tuntutan eksternal ditengah masyarakat, dan mendorong kelompok untuk
memecahkan sendiri kesulitan pekerjaan setiap harinya. Artinya menghindari
kelompok agar tidak hanya passive dan pasrah.
6. Memanfaatkan dan mengoptimalkan kemampuan, bakat dan produktifitas semua
anggota kelompok untuk berkarya dan berprestasi.
7. Menegakkan peraturan larangan, disiplin dan norma-norma kelompok agar tercapai
kepanduan kelompok, meminimalisir konflik dan perbedaan-perbedaan.
6. Sifat-sifat Kepemimpinan
Menurut Keith Devis dalam Rivai dan Mulyadi ada 4 sifat
kepemimpinan :
1. Kecerdasan
2. Kedewasaan dan keleluasaan hubungan sosial
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4. Sikap-sikap hubungan manusia
7. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan menurut Kartono :
Memandu, Menuntun, Membimbing, Membangun, Memberi Atau
Membangunkan Motivasi Kerja, Mengemudikan Organisasi, Menjalin
Jaringan-jaringan Organisasi Yang Baik, Membiarkan Supervisi Atau
Pengawasan Yang Efisien Dan Membawa Para Pengikutnya Kepada
Sasaran Yang Ingin Dituju Sesuai Dengan Ketentuan Waktu Dan
Perencanaan.
8. Gaya Kepemimpinan Situasional
1. Teori Hersey dan Blanchard
mengemukakan bahwa kepemimpinan situasional berdasarkan pada
saling berhubungannya antara jumlah petunjuk dan pengarahan yang
diberikan oleh pimpinan, jumlah dukungan sosio emosional yang
diberikan oleh pimpinan dan tingkat kesiapan atau kematangan para
pengikut yang ditunjukkan dalam melaksanakan tugas khusus, fungsi
atau tujuan tertentu.
9. Hersey dan Blanchard
mengidentifikasikan empat bentuk gaya kepemimpinan dalam
kepemimpinan situasional, yaitu
gaya kepemimpinan instruksi (G1), gaya kepemimpinan konsultasi (G2),
gaya kepemimpinan partisipasi (G3), dan gaya kepemimpinan delegasi
(G4).
10. Teori Path-Goal
Goal menurut Evans dan House dalam Thoha mengemukakan bahwa
secara pokok teori path-goal ini menjelaskan tentang adanya pengaruh
perilaku pemimpin terhadap motivasi, kepuasan, dan pelaksanaan
pekerjaan karyawannya
menyimpulkan empat tipe gaya utama kepemimpinan yaitu :
1. kepemimpinan pengarah (directive leadership)
2. kepemimpinan pendukung (supportive leadership)
3. kepemimpinan partisipatif (participative leadership)
4. kepemimpinan berorientasi prestasi (achievement-oriented
leadership).
12. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Jadi pengertian kinerja yaitu merupakan hasil kerja yang
konkret yang dapat diamati dan dapat diukur.
13. Pengukuran kinerja karyawan
Dharma menjelaskan bahwa hampir seluruh cara pengukuran
kinerja mempertimbangkan kuantitas, kualitas dan ketepatan
waktu.
Gomez dalam bukunya Human resource management
mengemukakan ukuran kinerja karyawan yaitu quantity of
work, quality of work, job knowlage, creativeness,
coorperation, dependability, initiative dan personal qualities.
14. Penilaian Kinerja Karyawan
proses yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi atau menilai k
eberhasilan karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
Megginson dalam Mangkunegara mengemukakan bahwa penilaian
kinerja adalah suatu proses yang digunakan atasan untuk menentukan
apakah seorang karyawan melakukan pekerjaan sesuai dengan yang
dimaksudkan.
15. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation), sesuai
dengan pendapat Davis dalam Mangkunegara yang mengungkapkan
faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor
kemampuan dan faktor motivasi (motivation).
16. Beberapa gaya kepemimpinan beserta
pengaruhnya.
1. Gaya Kepemimpinan Visionaris
Pemimpin yang visionaris bisa menggerakkan seluruh karyawannya pada
tujuan dan arah yang sama.
2. Gaya Kepemimpinan Coaching
Pemimpin dengan gaya ini tidak berlaku mendikte karyawannya untuk
melakukan langkah-langkah kaku agar dapat berkembang.
3. Gaya Kepemimpinan Affiliative
Manajer dan pemimpin dengan gaya ini akan berlaku sebagai penghubung
dalam lingkungan perusahaan dan berupaya menjadi jembatan antara
berbagai tim dan kepentingan.
Tujuannya adalah untuk membangun iklim perusahaan yang kondusif dan
optimal dan membuat karyawan bisa bekerja dengan nyaman dan optimal.
17. 4. Gaya Kepemimpinan Demokratis
pemimpin dengan gaya ini akan berlaku demokratis dengan
mempertimbangkan semua suara dari karyawannya.
5. Gaya Kepemimpinan Pacesetting
Pemimpin dengan gaya ini bisa menetapkan tujuan yang jelas, serta
mencapainya bagaimanapun caranya. Pemimpin tipe ini membutuhkan
banyak dukungan dari karyawannya karena gaya ini menuntut
partisipasi penuh.
6. Gaya Kepemimpinan Commanding atau Otoriter
Gaya kepemimpinan ini sudah mulai jarang digunakan karena dirasa
tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman. Pemimpin dengan gaya
ini menuntut kepatuhan maksimal tanpa pertanyaan dari karyawannya.
Meski cocok digunakan ketika keadaan kritis, gaya ini juga menuntut
pemimpin yang benar-benar tangguh agar bisa bekerja dengan baik.
18. kesimpulan
Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan tentu tidak
bisa dilihat secara instan karena proses yang berjalan juga
membutuhkan waktu. Pengaruhnya akan terlihat setelah berjalan
beberapa waktu dan menghadapi beberapa masalah. Pemilihan gaya
kepemimpinan juga sangat perlu dilakukan dengan mempertimbangkan
kondisi, keadaan, iklim, dan dinamika perusahaan agar tidak terjadi
kesalahan yang fatal. Kemampuan pemimpin menggerakkan HR sangat
menentukan suksesnya perusahaan pada waktu mendatang.