1. K A R A K T E R G E R A K A N D A K W A H
M U H A M M A D I Y A H
)
Abdul Samin Hasibuan
Ade Noval
Adnan Rifaldi
Bayu Affandi Nata
Dewa Dwippa Darussalam
2. A . Karakter Gerakan Dakwah
Muhammadiyah
Muhammadiyah memiliki ciri yaitu gerakan dakwah Islam „Amar
maruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah
kemungkaran),Muhammadiyah didirikan KH. Ahmad Dahlan lebih
menekankan usaha untuk menginsafkan dan memberikan cara ruang
untuk menyalurkan pemikiran-pemikiran teman teman sejawatnya di
Yogyakarta dengan pengajian-pengajian dan cerah-
ceramah keagamaan.
Dakwah Muhammadiyah secara umum bersifat pembaharuan, membina keagamaan umat merupakan wujud dakwah, tetapi
membangunsekolah,rumah sakit,panti asuhan, merupakan bentukdakwah juga. Sebabdakwahbukanhanyamembinaaqidahdanibadahsaja,
tetapimencakupaspekmu‟ amalah duniawiyah. Dakwah dalam konsep Muhammadiyah merupakan upaya untuk mengajak individu
atau kelompok untuk memeluk dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dakwah dalam Muhammadiyah
seringdikenal denganmewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, artinya ajaran Islam tidak hanya dipelajari
melainkan diamalkan dalamkehidupan
1
3. .
2 Gerakan dakwah Muhammadiyah berdasarkan Islam mencakup ranah aqidah dan ibadah, sering
dilakukan dengankajian-kajiankeagamaan.Kajian yangdilakukan secara berkelompok untuk mengkaji
kemurnianajaranIslamdaripengaruh-
pengaruhyangbukanberasaldariAl-
Qur‟ andan As-
Sunnah.
Muhammadiyahmenggunakanmetode Manhaj Tarjih, yakni tidak condong pada satu madzhabdalam
mengambilsebuahkeputusanhukumsyara‟ ,dengankata lain ijtihat merupakanprosesyangterus
berlangsung olehpemikir pemikir Islam denganberdasarkanAl-
Qur‟ andanHadits,terhadapgejala-
gejala sosial, keagamaandan sejarah yangsewaktu-waktu bisa ditinjau kembali.
3 Gerakandakwahyangmencakupaspekmu‟ amalah duniawiyah banyak dilakukan oleh Muhammadiyah
dalam bentuk pendirian amal usaha yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara umum,
seperti: pendirian sekolah mulai tingkat dasar sampaiperguruan tinggi,rumah sakit, panti asuhan,dan
panti jompo. Sehinggamodel gerakan dakwah Muhammadiyah tidak bisa lepas antara keagamaan dan
ibadahmaliyahsalingmendukung.
Maka orientasi dakwah Muhammadiyah perlu berproses mengikuti hukum sosiologi, sehingga dakwah
memiliki hikmahyangbaik, edukatif, dan memberikan pencerahan seperti firman Allah SWT dalamAl-
Qur‟ an:
4. Dakwah yang bersifat proses dan memperhatikan sosiologis dikenal dengan istilah dakwah kultural.
Dakwah ini lebih mempertimbangkancara pandangdan pendekatan yang sesuai denganpsikologis dan
sosiologis sasaran dakwah
5. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi muhammadiyah
diambil dari dari nama Nabi Muhammad SAW,sehingga muhammadiyahjuga dapat dikenal sebagaiorang-
orang pengikut Nabi Muhammad SAW. Muhammadiyah sendiri didirikian pada 8 Dzulhijah 1330 H atau 18 November 1912
oleh KyaiHaji Ahmad Dahlan di Kauman Yogyakarta. Gerakanmuhammadiyahsendiri berciri semangat membangun tata sosial
dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan berpendidikan. Dalam hal ini muhammadiyah jugasebagai gerakan Islam yang
berwataktajrid dan tajdid.
Tajridsendiri menurut bahasa berasaldari kata "Jarrada-Yujarridu-Tajridan"yang memiliki maknaasli,murni, Dengan kata lain
tajrid merupakan mengembalikan dan memurnikan segala sesuatu kegiatan yang terkait dengan akidahdan ibadah kepada
ajaran yangsesuai Al-Qur‟ an dan As-Sunnah Al-Maqbullah.
Sedangkan tajdid berasal dari bahasa Arab yaitu dari "Jaddada-Yujaddidu-Tajdidaan", yang memiliki makna memperbaharui
sehingga menjadi baru. Dalam kata lain tajdid merupakan pembaharuan terhadap segala usahayang telah dilakukan masa
lampauuntuk mendapatkankebaikan yang sesuaidengan yang sudah dicita- citakan.
Dalam gerakan Islam yang berwatak tajrid dan tajdid, model tajrid dan tajdid dalam muhammadiyah adalah konkrit dan
produktif, tajdid bersifat terbuka, tajdid sangat fungsional dan selaras dengan cita-cita muhammadiyah untuk menghindari
Islam sebagai agamayang berkemajuan. Model tarjid muhammadiyah ada hubungan yang bersifat dealektif hermeneutis
(Hubungan timbal balik) bukan hubungan yang bersifat normatitas Al-Qur‟ an.Modelgerakan muhammadiyahyangutama
untuk memurnikanAl-Qur‟ an dan Sunnah serta menjauhi ajaran yang tifak sesuai dengan ajaran dan tuntunan Rosulullah
serta menjauhi tahayul khurufat dansyirik kepadaAllah SWT.
Gerakankeagamaan,muhammadiyahtidak dapatdipisahkandari pendirinya KyaiHaji Ahmad Dahlan. Kyai
Haji Ahmad Dahlan lebih mewujudkan gagasan dan pokok pikiranya melalui tindakan nyata atau gerakan pembicaraandan
tulisan. Gerakankeagamaanyang dilakukanoleh KyaiHaji Ahmad Dahlan, yakni kembali
6. Muhammadiyah adalah gerakan Islam di Indonesia yang memiliki watak tajrid dan tajdid,
yang merujuk pada dua konsep penting dalam konteks pembaharuan dan pemurnian
ajaran Islam. Berikut adalah ringkasan tentang Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
berwatak tajrid dan tajdid:
B. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam
Berwatak Tajrid dan Tajdid
Tajrid (Pemurnian)
Tujuan Pembersihan Ajaran: Muhammadiyah menerapkan konsep tajrid dengan
mengutamakan pemurnian ajaran Islam dari segala bentuk bid'ah (inovasi) dan
praktik-praktik yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang murni.
Kembali kepada Sumber-Sumber Asli: Mengedepankan kembali kepada Al-Qur'an
dan hadis sebagai sumber utama ajaran Islam tanpa terpengaruh oleh tradisi atau
praktik-praktik yang tidak berasal dari ajaran asal Islam.
7. Tajdid (Pembaharuan)
Pembaruan Sosial: Muhammadiyah berusaha melakukan pembaharuan
dalam berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik dengan
tetap mempertahankan nilai-nilai Islam.
Mengatasi Tantangan Kontemporer: Muhammadiyah berupaya menanggapi
tantangan zaman, seperti globalisasi dan modernisasi, dengan memastikan bahwa
ajaran Islam tetap relevan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Modern: Gerakan ini menekankan pentingnya pendidikan modern dan
ilmiah sebagai sarana untuk memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip
Islam dalam konteks zaman.
8. C. Muhammadiyah sebagai
Gerakan Sosial
Dalam perjalanannya, Muhammadiyah adalah gerakan dakwah
"Amar Ma'ruf Nahi Munkar", dan tidak hanya mengajak
kebaikan dan mencegah kejahatan. Namun mengandung 3 hal
yang meliputi gerakan liberation, humanization dan
transendensi. Pembebasan adalah membebaskan manusia dari
segala bentuk penindasan, dari kebodohan,dari penyakit, dari
kelompok rentahinggakemiskinan.Humanisasi itu sendiri dapat
diartikan memanusiakan manusia, atau bisa juga disebut manusia
berdaya. Terakhir, transendensi yang berarti menuntunmanusia
kepada keimanandanketakwaan.
Sementara itu, revitalisasi gerakan Muhammadiyah dapat
diartikan sebagai bentuk atau proses penguatan sistem
pemahaman dan identitas, sesuai dengan prinsip ideal dalam
mewujudkan pencapaian kekuatan Muhammadiyah, sebagai
gerakan Islam yang mampu menjalankan fungsinya dakwah,
demi terwujudnya n, masyarakatIslam yangsebenar-
benarnya.