PPT FARMAKOGNOSI UJI MAKRO, MIKRO dan Pembuatan Sediaan Simplisia Daun Sirih.pptx
1. PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI
UJI MAKROSKOPIK, MIKROSKOPIK DAN
PEMBUATAN SEDIAAN SIMPLISIA DAUN SIRIH
KELOMPOK A :
Amalia Rahayu 120006
Arie Yuliyanti 120011
Ayu Puspita 120013
Dedi Mahpud 120018
Desi Risnawati 120021
Eka Dayani 120024
Enih Nihmatu R 120025
Eva Nurbahiyah 120027
2. Dasar Teori
Menurut Dirjen POM, 1989
1. Simplisia sebagai bahan kefarmasian harus memiliki 3 parameter
mutu yaitu: Kebenaran jenis (identifikasi), kemurnian (bebas dari
kontaminasi kimia dan biologis), serta aturan penstabilan (wadah,
penyimpanan dan transportasi )
2. Simplisia sebagai konsumsi manusia diupayakan memiliki 3
paradigma seperti produk kefarmasian, yaitu : Quality, Safety,
Efficacy (Mutu , Aman, Manfaat)
3. Untuk mengetahui kebenaran dan mutu obat tradisional termasuk
simplisia harus dilakukan analisis kuantitatif dan kualitatif.
Analisa kuantitatif meliputi pengujian makroskopik, mikroskopik
3. Pengujian Makroskopik dan Mikroskopik
1. Uji Organoleptik meliputi pemeriksaan warna, bau dan rasa dari
bahan
2. Uji Makroskopik, meliputi pemeriksaan ciri-ciri bentuk luar yang
spesifik dari bahan (morfologi) maupun ciri-ciri spesifik dari bentuk
anatominya
3. Uji fisika dan kimiawi, meliputi tetapan fisika, indeks bias, titik
lebur dan kelarutan, serta reaksi-reaksi identifikasi kimiawi seperti
reaksi warna dan pengendapan
4. Uji biologi, meliputi penetapan angka kuman, pencemaran, dan
percobaan terhadap binatang
4. 1. Dapat membedakan dan mengetahui ciri
khas makroskopik dari berbagai jenis
simplisia
2. Dapat membedakan dan mengetahui ciri
khas secara mikroskopik dari berbagai
jenis simplisia
Tujuan Praktikum
5. 1. Oven
2. Cawan petri
3. Mikroskop
4. Lumpang
5. Stamper
ALAT BAHAN
1. Daun, bunga, batang, akar
tanaman ciplukan
2. Bunga cengkeh
3. Biji lada, dan pala
4. Rimpang kunyit
5. Daun sirih kering
7. Nama Tanaman
Nama Latin : Physalis angulata L
Nama Lokal : Morel Berry ( Inggris),
Ciplukan (Indonesia)
Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonnae
Ordo : Solanales
Family : Solanaceae
Marga : Physalis
Spesies : Physalis angulata L
8. Kegunaan
1. Daun ciplukan digunakan untuk penyembuhan
patah tulang, busung air, bisul, borok, penguat
jantung, keseleo, nyeri perut dan kencing nanah.
2. Buah ciplukan digunakan untuk mengobati
epilepsi, tidak dapat kencing, dan penyakit kuning
3. Akar tumbuhan ciplukan digunakan sebagai obat
cacing dan penurun demam
9. Senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam ciplukan antara
lain :
1. Saponin, flavonoid, polifenol dan fisalin
2. Pada bagian biji mengandung 12-25% protein, 15-40% minyak
lemak dengan komponen utama asam palmitat dan asam
stearate
3. Akar : alkaloid
4. Daun : glikosida flavonoid (luteolin)
5. Tunas : flavonoid dan saponin
Kandungan Zat Aktif
10. Perkembangan dan Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan baik in vitro maupun in
vivo, didapatkan informasi bahwa ciplukan memiliki
aktivitas sebagai antihiperglikemi, antibakteri, anti virus,
imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), anti
inflamasi, anti oksidan, dan sitotoksik.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Baedowi, 1998
terhadap ciplukan secara in vivo pada mencit ,
diinformasikan bahwa ekstrak daun ciplukan dengan dosis
28,5 ml/Kg BB dapat mempengaruhi sel beta insulin
pankreas. Hal ini menunjukan adanya aktifitas anti
hiperglikemi dari ciplukan
11. 1. Lakukan pemisahan pada masing-masing bagian
tumbuhan ciplukan (daun, bunga, biji, batang, dan akar)
2. Siapkan bahan simplisia yang akan di uji pada masing-
masing wadah
3. Lakukan uji organoleptik meliputi bentuk, warna, rasa,
dan bau
4. Catat hasil pengamatan pada lembar kerja
Uji Makroskopik
12. 1. Bentuk kecil, bagian tepi
bergerigi
2. Warna setelah
dikeringkan coklat tua,
bergulung
3. Bau khas ciplukan
4. Rasa Pahit
DAUN CIPLUKAN
13. 1. Bentuk bulat ,
berkantong/gelembung,
memiliki kulit buah
tipis
2. Warna setelah di
keringkan coklat muda
3. Bau khas ciplukan
4. Rasa tawar
BUAH CIPLUKAN
14. 1. Bentuk panjang beruas
2. Warna coklat muda
3. Bau khas ciplukan
4. Rasa tawar
BATANG CIPLUKAN
15. 1. Bentuk serabut
2. Warna coklat
tua
3. Bau khas
ciplukan
4. Rasa sedikit
pahit, asin
AKAR CIPLUKAN
17. Nama Tanaman
Nama latin : Syzygium aromaticum
Nama lain : Cengkeh
Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermeae
Family : Myrtaceae
Ordo : Myrtales
18. Kegunaan Cengkeh
1. Untuk meredakan sakit perut dan meredakan
batuk
2. Ekstrak cengkeh yang dibuat dapat dijadikan
minyak yang digunakan sebagai obat diare, perut
kembung , muntah, hernia dan bau mulut
19. Kandungan Zat Aktif Cengkeh
1. Ektrak hydrokarbon termasuk senyawa fenolik
seperti flavon, isoflavon dan flavonoid yang dapat
membantu dalam menjaga kepadatan tulang dan
kandungan mineral tulang
2. Dapat menguatkan tulang menjelang kasus
osteporosis
20. Uji Makroskopik
1. Bentuk kelopak segi empat
dengan batang kelopak
pendek
2. Warna coklat kehitaman
3. Bau khas tembakau
4. Rasa sedikit pedas dan
kelat
22. Nama Tanaman
Nama Latin : Myristica fragrans houtt
Nama lain : Biji pala (Indonesia)
Basbas (Arab)
Mase (Inggris)
Klasifikasi Tamanan
Kingdom : Plantae
Fillum : Tracheophyta
Divisi : Magnoliophyto
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili : Myristieaceace
Genus : Myristica
Spesies : Myristica fragans
23. Kandungan Zat Aktif
Minyak atsiri, minyak lemak, protein, selulosa, pentosan, pati,
resin dan mineral-mineral (Nurdjanah, 2007)
Kandungan minyak atsiri tiap komponen biji 5-15% , fuli 4-
17% , daun 1,7% dan daging buah sekitar 6,52%.
Tanaman ini menghasilkan miristin yang merupakan salah
satu komponen minyak pala yang bersifat toksik.
Fuli mengandung senyawa miristisin lebih banyak daripada
biji pala (50% dari jumlah fuli)
(Ismiyarto Ngadiwiyana, Mustika, 2009)
24. Uji Makroskopik
1. Bentuk oval, bagian
dalam berongga
2. Warna, coklat muda
3. Bau khas pala
4. Rasa pedas, sedikit
pahit
27. Nama tanaman
Nama latin : Curcuma domestica val
Nama lain : Kunyit
Klasifikasi tanaman
Kingdom : Plantae
Kelas : Lillopsida
Divisi : Magnoliopsida
Genus : Curcuma
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Spesies : Curcuma longa
28. Kandungan zat aktif
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat alami,
yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin,
desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat-
zat manfaat lainnya kandungan zat : Kurkumin : R1 = R2
= OCH3 10 % Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1
– 5 % Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya
Minyak asiri / Volatil oil (Keton sesquiterpen, turmeron,
tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen,
borneol dan sineil ) Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %,
Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, Garam-garam
Mineral (zat besi, fosfor, dan kalsium).
29. Khasiat
1. Kunyit mengandung antioksidan dan antiperadangan.
2. Kunyit dapat memperlambat penyebaran dan pertumbuhan
tumor.
3. Kunyit dapat memperlancar sistem pencernaan.
4. Meringankan gejala rematik.
5. Membantu menyembuhkan luka.
6. Membantu menyembuhkan penyakit kulit seperti koreng
dan gatal-gatal.
7. Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit
keputihan; Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid,
memperlancar ASI; Mandel, Berak lendir, Morbili,
Cangkrang (Waterproken).
32. Nama Tanaman
Nama latin : Piper betle L
Nama lain : Ranub (Aceh)
Seureuh (Jawa Barat)
Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dikotiledonaea
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L
33. Kandungan zat aktif
euganol allypyrocatechine 26,8- 42,5%, cineol 2,4-
4,8%, mehyl euganol 4,2- 15,8%, caryophyllen 3-
9,8%, hidroksi kavikol, kavikol 7,2-16,7%, kabivetol
2,7-6,2%, estragol, ilypryrokatekol 9,6%, karvakol
2,2-5,6%, alkaloid, flavonoid, triterpenoid atau
steroid, saponin, terpen, fenilpropan, terpinen,
diastase 0,8-1,8%, dan tannin 1- 1,3%. Pada
konsentrasi 0,1-1% phenol bersifat bakteriostatik,
sedangkan pada konsentrasi 1-2% phenol bersifat
bakteriosida.
36. Pembuatan sediaan simplisia daun sirih
Piperis folium
Tahap Pembuatan
1. Pengumpulan bahan baku
2. Sortasi basah
3. Pencucian
4. Perajangan
5. Pengeringan
6. Sortasi kering
7. Peyimpanan dan pengepakan
37. Pengumpulan bahan baku
Sumber bahan baku
tanaman budidaya
Bagian yang dipanen
daun yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda
Waktu panen
daun tidak terlalu tua dan minimal berumur 4 bulan
Alasan waktu panen
daun sudah relatif lebar dengan panjang 15-20 cm, daun tidak
terlalu muda dan tidak terlalu tua karena zat aktifnya tinggi
40. Perajangan
● Alat yang digunakan : pisau,
gunting
● Ukuran perajangan : bentuk
rajangan kasar berwarna hijau
muda dengan lebar irisan kurang
lebih 1 cm