Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung keputusan (SPK) dan langkah-langkah pengambilan keputusan dalam aktivitas bisnis. Juga dijelaskan beberapa contoh penerapan SPK seperti untuk kenaikan jabatan, analisis biaya pendidikan, penanganan jalan, dan kelayakan kredit bank. Langkah-langkah pemecahan masalah yang disebutkan adalah merumuskan masalah, men
Sim, dina supriani, hapzi ali, sistem pendukung keputusan (spk) , universitas...
Konsep Pengambilan keputusan
1. Universitas Mercu Buana
Fakultas Ilmu Komputer/Sistem Informasi
Nama : Nabila Rahmalia
Nim : 41816010048
Mata Kuliah : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - Kamis 07:30-10:00 (B-205)
Dosen Pengampu : Hapzi, Prof. Dr. MM
2. Selasa, 14 Maret 2017
Forum 1 SIM
Tanggapilah Forum ini dengan baik dan benar :
Setiap orang dalam organisasi akan selalu di tuntut untuk pengambilan keputusan.
Jelaskan Konsep Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM
dalam aktivitas organisasi atau kegiatan bisnisnya.
Tanggapan ini dapat berdasarkan pengalaman empiris saudara.
Jawab :
Sistem pendukung keputusan adalah sistem komputer yang interaktif yang membantu
pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk
memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
Pengertian lain dari DSS adalah adalah suatu sistem informasi yang berbasis komputer
yang menyediakan dukungan informasi interaktif bagi manajer dan praktisi selama proses
pengambilan keputusan SPK menggunakan model-model keputusan, database khusus,
pemikiran dan pandangan pembuat keputusan, dan proses pemodelan berbasis komputer yang
interaktif untuk mendukung pembuatan keputusan oleh manajer tertentu yang
semiterstruktur dan tak terstruktur.
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya
adalah sebagai berikut:
· Mengambil elemen-elemen informasi.
· Menganalisis seluruh file.
· Menyiapkan laporan dari berbagai file.
· Memperkirakan dari akibat keputusan.
· Mengusulkan keputusan.
· Membuat keputusan.
Tahap – tahap dalam proses pengambilan keputusan adalah :
a. Tahap Pemahaman (Inteligence Phace)
3. Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta
proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.
b. Tahap Perancangan (Design Phace)
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang
dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan,
sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model
dalam meneliti masalah yang ada.
c. Tahap Pemilihan (Choice Phace)
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan
pada tahap perencanaan agar ditentukan/ dengan memperhatikan kriteria–kriteria berdasarkan
tujuan yang akan dicapai.
d. Tahap Impelementasi (Implementation Phace)
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
Tujuan dari system pendukung keputusan adalah:
ü Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak
terstruktur.
ü Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan
membantu integrasi antar tingkat.
ü Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan
efisiennya.
Karakteristik system pendukung keputusan antara lain :
a. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada management by
perception
b. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses
pengambilan keputusan
c. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi
terstruktur dan tak struktur
d. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan
e. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai kesatuan item
f. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi
seluruh tingkatan manajemen
4. Struktur keputusan dalam proses pengambilan keputusan terdiri dari:
a. Keputusan terstruktur
mencakup situasi dimana prosedur pengambilan keputusan yang harus diikuti
dapat ditentukan sebelumnya.
b. Keputusan tidak terstruktur
mencakup situasi keputusan dimana prosedur yang harus diikuti tidak bisa ditentukan
sebelumnya.
c. Keputusan semi terstruktur
sebagian prosedur pengambilan keputusan dapat ditentukan namun tidak cukup untuk
memastikan keputusan.
Aktivitas peemodelan yang terlibat dalam system pendukung keputusan adalah:
a. Analisis Jika-Maka (What-if-analysis)
Analisa yang dititik beratkan pada pengobservasian perubahan terhadap variabel-variabel
tertentu berpengaruh terhadap variable lain
b. Analisis Sensitivitas (Sensitivity analysis)
Analisa yang dititik beratkan pada pengobservasian pengaruh naik turunnya satu variable
terhadap variabel- variabel lain
c. Analisis Pencarian Sasaran (Goal seeking Analysis)
Analisa yang dititik beratkan pada perubahan nilai-nilai beberapa variable hingga nilai
variable yang diinginkan mencapai nilai tertentu
d. Analisis Optimisasi (Optimization analysis)
Analisa yang dititik beratkan pada pencarian nilai-nilai optimum dari setiap variable
yang ada berdasarkan pada kendala-kendala yang ada
-Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk
mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. SIM
menghasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi, dan menyediakan
informasi untuk operasi organisasi. Umumnya SIM mengambil data dari system pemrosesan
transaksi.
Karakteristik SIM, antara lain :
1. Beroperasi pada tugas-tugas yang terstruktur, yakni pada lingkungan yang telah
mendefinisikan hal-hal berikut secara tegas dan jelas: prosedur operasi, aturan pengambilan
keputusan, dan arus informasi.
2. Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya.
5. 3. Menyediakan laporan dan kemudahan akses yang berguna untuk pengambilan keputusan
tetapi tidak secara langsung (manajer menggunakan laporan dan informasi dan membuat
kesimpulan-kesimpulan tersendiri untuk melakukan pengambilan keputusan).
Quiz 1 SIM
Jawablah Quiz ini dengan baik dan benar:
Jelaskan dan beri contoh Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) dan bagaimana langkag-
langkah dalam pemecahan masalah (problem solving) pada suatu aktivitas bisnis.
Jawban Quiz ini dapat berdasarkan pengalaman empiris saudara.
Jawab :
Sistem Pengambilan Keputusan (SPK)
Sistem Pengambilan Keputusan atau SPK adalah DSS atau Decision Support System adalah
bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan
(manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
suatu organisasi atau perusahaan.
Berikut adalah beberapa contoh aplikasi yang menggunakan DSS :
1. DSS untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir pada PT. X
Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan karyawan yang
sesuai dengan kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu. Oleh karena itu diperlukan suatu
sistem pendukung keputusan untuk proses profile matching dan analisis gap yang dibuat
berdasarkan data dan norma-norma SDM yang terdapat di
PT. X.
Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam
Sistem Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3 aspek yaitu Kapasitas
Intelektual, Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil dari proses ini berupa ranking karyawan sebagai
rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang cocok pada jabatan
yang kosong tersebut. Software ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Access 2000
untuk database dan Borland Delphi 5 sebagai compiller-nya.
Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan penggunaan software ini
dapat membantu proses pengambilan keputusan terhadap profile matching proses kenaikan
jabatan dan perencanaan karir di PT. X.
2. DSS berbasis spreadsheet untuk menganalisis biaya penyelenggaraan pendidikan
Manajemen lembaga pendidikan memerlukan alat bantu dalam perencanaan anggaran yang
dapat mensimulasikan pengaruh kebijakan manajemen terhadap anggaran operasional, dan
6. menghasilkan informasi keuangan untuk digunakan dalam menetapkan alternatif pemodelan
anggaran yang akan diterapkan.
Sistem Pendukung Keputusan yang digunakan adalah DSS berbasis spreadsheet yang
menggunakan kebijakan manajemen sebagai acuan untuk menentukan besaran komposisi
anggaran operasional pendidikan dari tahun ke tahun dalam bentuk program Analisis
Anggaran.
Manajemen dapat melakukan perubahan atas variabel-variabel kebijakan berupa
jumlah mahasiswa, jumlah dosen, pertumbuhan kelas, pertumbuhan biaya yang
mempengaruhi anggaran penerimaan dan pengeluaran pada menu proyeksi sehingga
didapatkan anggaran proyeksi dari tahun ke tahun. Setiap efek perubahan atas variabel
kebijakan akan divisualisasikan dalam bentuk grafik.
3. DSS untuk penanganan jalan lintas timur sumatera. Jaringan jalan utama di Pulau Lintas
Timur Sumatera dibentuk oleh tiga jalan utama yaitu Lintas Timur, Lintas Tengah dan Lintas
Barat. Pada Jalan Lintas Timur Sumatera, banyak terdapat ruas jalan dalam kondisi rusak
ringan dan rusak berat yang sewaktu-waktu berpotensi terputus.
Kerusakan jalan yang progresif terjadi karena terlambatnya penanganan perbaikan dan
terbatasnya dana. Selama ini penanganan Jalan Lintas Timur dilakukan secara manual
sehingga diperlukan sistem informasi yang membantu penanganan dalam hal ini pembuatan
Analisis Keputusan.
Aplikasi LTDSS (Lintas Timur Decision Support System) merupakan aplikasi Decision
Support System (DSS) untuk penanganan jalan Lintas Timur Sumatera. Aplikasi ini dibuat
dengan menggunakan Visual Basic 6.0, Ms. Access 2000 dan Crystal Reports 8.5. Aplikasi
LTDSS membutuhkan input berupa data ruas, data seksi, data kondisi, data lalulintas, data
perencanaan serta data biaya.
Proses yang dilakukan mengacu pada MAK (Metode Analisis Komponen). Output yang
dihasilkan berupa alokasi dana tiap propinsi dan jenis penanganan jalan untuk tiap ruas serta
dapat diketahui umur layan dari jalan yang ditinjau.
4. DSS untuk kelayakan proposal kredit Bank Rakyat Indonesia
Sekarang ini karena banyaknya perusahaan ataupun pengusaha yang mengajukan kredit ke
Bank membuat bank tersebut harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah.
Sebagai contoh : pemberian kredit Bank Rakyat Indonesia dimana BRI memberikan kredit
kepada debitur tetapi melalui proses yang harus dilalui. Penyaluran kredit yang berhasil akan
membawa keuntungan yang besar bagi bank. Oleh karenanya BRI harus benar-benar hati-hati
dalam menyalurkan kreditnya. Sebelum menyalurkan kredit kepada seorang calon debitor,
BRI harus menilai dulu kelayakan proposal kreditnya.
Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem informasi dirancanglah
suatu Sistem Pendukung Keputusan Spesifik (Specific Decision Support Systems) SDSS
yang dirancang dengan cara cepat (Quick Hit) dan pendekatan secara interaktif. Rancangan
7. SDSS (Specific Decision Support Systems) ini menggunakan perangkat lunak Clipper 5.2
sebagai DSS Tools atau peralatan DSS-nya.
Berdasarkan hasil uji coba sistem, dapat disimpulkan bahwa aplikasi SDSS ini sangat
membantu dan memudahkan pihak pengambil keputusan dalam tugasnya menilai kelayakan
proposal kredit.
5. DSS untuk peningkatan produktivitas Hotel Bintang 3 di Surabaya menggunakan AHP dan
OMAX produktivitas atau perbandingan antara input dan output merupakan salah satu alat
yang berpengaruh dalam menentukan profitabilitas dan daya saing dalam perusahaan. Hotel
perlu melakukan pengukuran produktivitas kerja supaya dapat bertahan dan bersaing dalam
efisiensi dan efektivitas dengan hotel-hotel yang lain.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi tersebut, maka perlu adanya suatu sistem yang
dapat membantu dalam mengukur produktivitas kerja dari departemen-departemen yang ada.
Aplikasi dari sistem tersebut adalah sebuah aplikasi DSS dengan menggunakan metode
Analytical Hierarchy Proccess (AHP) untuk pembobotan dan Objectives Matrix (OMAX)
untuk pengukuran produktivitas. Hasil dari aplikasi yang dibuat adalah berupa informasi
mengenai kriteria-kriteria apa saja yang mempengaruhi kinerja hotel.
-Langkah-langkah dalam pemecahan masalah (problem solving) pada suatu aktivitas bisnis
berdasarkan pendapat para ahli Yaitu :
1. Merumuskan masalah
Dalam merumuskan masalah kemampuan yang diperlukan adalah kemampuan mengetahui
dan merumuskan suatu masalah.
2. Menelaah masalah
Dalam menelaah masalah kemampuan yang diperlukan adalah menganalisis dan merinci
masalah yang diteliti dari berbagai sudut.
3. Menghimpun dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis
Menghimpun dan mengelompokkan data adalah memperagakan data dalam bentuk bagan,
gambar, dan lain-lain sebagai bahan pembuktian hipotesis.
4. Pembuktian hipotesis
Dalam pembuktian hipotesis kemampuan yang diperlukan adalah kecakapan menelaah dan
membahas data yang telah terkumpul.
5. Menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan
Dalam menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan kemampuan yang diperlukan
adalah kecakapan membuat alternatif pemecahan, memilih alternatif pemecahan dan
keterampilan mengambil keputusan.