UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Ā
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Ā
jaringan tumbuhan.pptx
1. BAB 2
JARINGAN TUMBUHAN DAN HEWAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan
dapat:
ā¢ Membedakan jaringan (epitel, otot, tulang,
saraf, dan ikat) pada pembentukan organ
hewan.
ā¢ Menjelaskan fungsi masingmasing jaringan pada
hewan.
ā¢ Membedakan berbagai jaringan (epidermis,
kolenkim, sklerenkim, parenkim, xilem, floem,
dan kambium) pada tumbuhan.
ā¢ Menunjukkan letak epidermis, korteks, dan stele
(silinder pusat).
ā¢ Mendeskripsikan fungsi masing-masing jaringan
tumbuhan.
7. ā¢ Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari
sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk
jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ
dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh
tumbuhan.
ā¢ Jaringan yang menyusun organ tumbuhan mempunyai
bentuk dan ukuran tidak sama serta masing-masing
mempunyai fungsi yang berbeda-beda pula.
ā¢ Jaringan tumbuhan ada yang bersifat meristematis,
yaitu jaringan muda yang masih aktif membelah dan
ada juga yang bersifat permanen, yaitu jaringan
dewasa yang tidak membelah.
8. A. Jaringan Meristem
ā¢ Jaringan Meristem adalah jaringan yang mampu
membelah diri dengan cara mitosis secara terus
menerus
ā¢ Jaringan meristem disebut juga bersifat embrional
karena sel-selnya selalu melakukan pembelahan
untuk memperbanyak diri
ā¢ Jaringan meristem disebut juga jaringan dasar karena
setelah dewasa, jaringan ini akan membentuk
jaringan-jaringan yang lain.
ā¢ Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dapat dibagi
menjadi 3 bagian yaitu :
9. 1. Meristem Apikal (Meristem Ujung)
ā¢ Meristem apikal atau meristem ujung yang
terletak di ujung akar dan batang.
ā¢ Ujung akar dan ujung batang merupakan
daerah titik tumbuh pada tumbuhan
sehingga keduanya mengandung sel sel
embrionik.
12. 2. Meristem Lateral (Meristem
Samping)
ā¢ Meristem ini terletak sejajar dengan permukaan
organ.
ā¢ Akibat aktivitas meristem ini tumbuhan akan
mengalami penambahan besar ke samping.
ā¢ Terdapat pada bagian tepi akar dan batang tanaman
dikotil
ā¢ Contohnya, kambium pembuluh dan kambium
gabus.
16. Berdasarkan asalnya, meristem dapat
dibedakan menjadi dua tipe, yaitu :
1. Meristem Primer
ā¢ Meristem primer berasal langsung dari jaringan
embrinoanal dan merupakan kelanjutan dari
perkembangan embrio pada saat perkecambahan.
ā¢ Meristem pimer terdapat pada pucuk batang dan
ujung akar
ā¢ Meristem primer bertanggung jawab terhadap
pertumbuhan primer
ā¢ Pertumbuhan primer meyebabkan pertambahan
tinggi/panjang pada batang dan akar.
17. ā¢ Meristem primer merupakan meristem yang
terbentuk langsung dari sel-sel initial yang disebut
promeristem.
ā¢ Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Haberlandt,
promeristem akan berkembang menjadi protoderm,
prokambium, dan meristem dasar.
ā¢ Protoderm akan berdeferensiasi menjadi sistem
jaringan epidermis, prokambium akan berdefersiasi
menjadi sistem jaringan pengangkut, sedangkan
meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim
(jaringan dasar).
18. 2. Meristem sekunder
ā¢ Meristem sekunder berasal dari jaringan dewasa yang
mengalami diferensiasi
ā¢ Meristem sekunder bertanggung jawab terhadap
pertumbuhan sekunder yang meyebabkan
pertambahan diameter batang dan akar serta
pembentukan jaringan pembuluh (vaskuler)
ā¢ Contoh jaringan meristem sekunder adalah kambium
gabus (felogen) dan Kambium vaskular
ā¢ Sel-sel meristem sekunder berbentuk pipih atau
prisma yang di bagian tengahnya terdapat vakuola
19. B. Jaringan Dewasa ( Jaringan Permanen)
ā¢ Seperti telah dikatakan diatas, bahwa jaringan
dewasa merupakan jaringan yang tidak dapat
membelah dalam artian jaringan ini merupakan
kelompok sel tumbuhan yang berasal dari
pembelahan sel - sel meristem dan telah mengalami
perubahan bentuk yang dikaitkan dengan fungsinya
(diferensiasi).
ā¢ Jaringan dewasa ini sudah tidak bersifat meristem
lagi (sel penyusunnya tidak dapat membelah lagi)
sehingga disebut jaringan permanen.
ā¢ Berdasarkan bentuk dan fungsinya jaringan dewasa
dapat dibedakan menjadi beberapa macam:
20. 1. Jaringan Epidermis
ā¢ Jaringan epidermis merupakan jaringan yang terletak paling luar
sehingga menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan
ā¢ Jaringan epidermis diidentikkan dengan jaringan epitel pada
hewan karena berfungsi sebagai pelindung dan berhubungan
langsung dengan lingkungan luar
ā¢ Jaringan epidermis umumnya terdiri atas satu lapis sel yang
umumnya berbentuk empat persegi panjang, memiliki dinding
sel yang tebal tetapi tidak mempunyai kloroplas.
ā¢ Tetapi ada juga yang tersusun atas beberapa lapis sel, contohnya
epidermis pada akar udara tanaman anggrek
ā¢ Sel-sel epidermis tersusun atas sel-sel berbentuk pipih yang
tersusun rapat.
ā¢ Jaringan epidermis biasanya menutupi permukaan organ akar,
batang dan daun.
22. Fungsi jaringan epidermis
ā¢ Fungsi utama melindungi jaringan yang ada di
bawahnya
ā¢ Fungsi lainnya adalah melindungi terhadap
kerusakan mekanis, menjaga temperatur
jaringan supaya tidak terlalu tinggi dan
mencegah penguapan yang berlebihan
ā¢ Di akar jaringan epidermis berfungsi untuk
menghisap air dan garam-garam mineral
(sebagai penyimpan cadangan air dan di sebut
velamen
23. Modifikasi jaringan epidermis
ā¢ Jaringan epidermis daun bermodifikasi
menjadi stomata (berfungsi sebagai jalan
pertukaran gas antara jaringan dan lingkungan
luar)
ā¢ Pada batang dikotil bermodifikasi menjadi
lenti sel
ā¢ Pada akar termodifikasi menjadi rambut akar
ā¢ Sel epidermis juga termodifikasi menjadi
trikom yaitu struktur tambahan pada
epidermis yang dapat berbentuk rambut
24. 2. Jaringan Parenkim
ā¢ Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena
dapat berdiferensiasi menjadi jaringan lain.
ā¢ Jaringan parenkima ini memiliki dinding sel relatif tipis,
flesibele, mengandung selulosa, pektin serta
hemiselulosa tetapi umumnya tidak mengandung
lignin
ā¢ Sel parenkim umumnya memiliki vakuola tengah yang
besar dan diantara sel-sel terdapat ruang antar sel
yang berisi gas
ā¢ Sel-sel atau jaringan parenkim dengan ruang antar sel
yang besar dan berfungsi sebagai penyimpan udara, di
sebut aerenkim.
25. ā¢ Aerenkim terdapat pada daun tanaman air
ā¢ Jaringan parenkim juga bersifat basalis yaitu letak inti sel
mendekati dasar sel.
ā¢ Sel-sel parenkim memiliki ciri khas sel-sel hidup, yaitu
dapat tumbuh dan membelah
ā¢ Karena kemampuannya berproliferasi, sel-sel parenkim
merupakan sumber pembentukan sel-sel baru untuk
proses penyembuhan luka dan regenerasi
ā¢ Sel-sel parenkim memiliki bentuk bermacam-macam, ada
yang bulat berbentuk kotak, memanjang saling
bertonjolan dan ada yang menyerupai bintang
ā¢ Jaringan parenkim dapat ditemukan pada kulit batang,
kulit akar, daging daun, daging buah dan endosperm
(timbunan pati pada biji)
26. ā¢ Sel-sel parenkim ada yang memiliki klorofil, di
sebut sel klorenkim
ā¢ Adanya klorofil menyebabkan klorenkim
mempunyai kemampuan untuk melakukan
fotosintesis
ā¢ Jaringan parenkim merupakan tempat bagi
beberapa proses penting pada tumbuhan
seperti, fotosintesis, respirasi, sekresi,
ekskresi, transportasi dan penyimpan bahan
makanan
27. Fungsi jaringan parenkim
ā¢ Berfungsi untuk menyimpan air, umumnya
merupakan sel aktif, membesar dan
berdinding tipis, memiliki banyak vakuola kecil
yang berisi air atau lendir dan selaput plasma
selnya tipis menempel didinding sel
ā¢ Berfungsi menyimpan zat makanan dan
sintesis bahan makanan, contoh protein dan
tepung di simpan dalam sel-sel parenkim di
akar umbi kentang dan umbi kayu. Protein dan
gula tersimpan dalam getah sel-sel parenkim
28. Berdasarkan bentuknya parenkim dibedakan
menjadi beberapa kelompok, yaitu:
ā¢ Parenkim palisade, mempunyai bentuk memanjang
tegak, dan banyak mengandung klorofil. Parenkim
palisade merupakan penyusun mesofil daun dan biji
ā¢ Parenkim bunga karang(spon), mempunyai bentuk dan
susunan sel yang tidak teratur dengan ruang antar
selnya yang relatif besar
ā¢ Parenkim bintang, mempunyai bentuk seperti bintang
dengan ujung setiap sel lainnya saling berhubungan,
sehingga mempunyai banyak ruang antar sel
ā¢ Parenkim lipatan, dinding selnya mengalami pelipatan
kearah dalam serta sel-selnya banyak mengandung
klorofil
29.
30. 3. Jaringan Penyokong atau penguat
ā¢ Fungsi utama jaringan ini adalah untuk
menyokong atau menguatkan bagian tubuh
tumbuhan
ā¢ Jaringan penyokong atau jaringan penguat
pada tumbuhan terdiri atas sel-sel kolenkim
dan sklerenkim.
ā¢ Kedua bentuk jaringan ini merupakan bentuk
jaringan sederhana karena sel-selnya hanya
terdiri atas satu tipe sel saja.
31. a. Kolenkim
ā¢ Sel penyusun jaringan ini adalah sel-sel hidup
dengan protoplasma aktif
ā¢ Tersusun atas Sel-sel kolenkim yang bervariasi
dalam hal ukuran panjang
ā¢ Tetapi umumnya sel kolenkim berbentuk ramping
memanjang (dengan panjang dapat mencapai
2mm)
ā¢ Sel-sel kolenkim yang terpendek berbentuk
prisma seperti sel-sel parenkim
ā¢ Dalam jaringan yang sama, sel-sel kolenkim dapat
memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi
32. ā¢ Memiliki dinding sel yang mengalami penebalan
yang tidak merata, dan bersifat plastis (dapat
dipanjangkan tetapi tidak dapat memendek kembali
ā¢ Penebalan dapat terjadi dibagian sudut-sudut sel
kolenkim (disebut kolenkim sudut), dibagian dinding
tangensial (disebut kolenkim papan), atau diruang
antar sel (disebut kolenkim lakuna)
ā¢ Dinding selnya dapat mengalami penebalan oleh
selulosa, pektat, hemiselulosa dan air
ā¢ Selnya dapat mengandung kloroplas dimana
semakin sederhana diferensiasinya maka semakin
banyak kloroplasnya bahkan menyerupai parenkim
33. ā¢ Jaringan kolenkim umumnya terbentuk
dibawah jaringan epidermis, tapi ada juga
yang dipisahkan dari epidermis oleh beberapa
lapis parenkim
ā¢ Meiliki ciri khas terdapat pada bagian tepi
batang dan daun
ā¢ Kolenkim dapat diamati dengan mudah pada
batang seledri dan bunga matahari
34. Fungsi kolenkim
ā¢ Fungsi utama kolenkim adalah sebagai
jaringan penyokong bagi batang yang muda
dan sedang tumbuh
ā¢ Menyokong daun(tulang daun) tumbuhan
dikotil dan memperkuat tangkai
bunga(petiola)
35. b. Sklerenkim
ā¢ Sklerenkim adalah jaringan penyokong dan
penguat bagian-bagian tumbuhan yang
mengalami pertumbuhan yang tidak lama
ā¢ Sel sklerenkim memiliki dinding sekunder yang
tebal dengan ketebalan yang merata di seluruh
permukaan selnya
ā¢ Dinding sel sklerenkim yang elastis tersusun atas
selulosa dan lignin
ā¢ Lignin jika bergabung dengan selulosa akan
menahan peregangan sehingga sklerenkim
bersifat lebih kaku, kuat, dan keras daripada
kolenkim
36. ā¢ Sel sklerenkim yang masak terdiri atas dinding
sel saja karena isi sel (protoplas) mati ketika
dinding sel menebal dan menjadi
impermeabel
ā¢ Sel-sel sklerenkim yang kosong dengan
dengan dinding sel yang tebal merupakan
rangka untuk menyokong tubuh tumbuhan
ā¢ Ada dua tipe sel sklerenkim yaitu serat dan
sklereid
37. 1. Serat (fiber)/serabut
ā¢ Merupakan sel-sel yang panjang(dapat
mencapai 50 cm), ramping berujung runcing
dan tahan lama
ā¢ Fungsi serat adalah memperkuat dan
menyokong struktur tumbuhan
ā¢ Sel-sel serat berdinding tebal dengan lumen
yang sempit
ā¢ Serat terbagi menjadi serat kasar dan serat
lembut
38. Serat kasar
ā¢ Serat kasar memiliki dinding sel dengan lignin
yang tebal, berstektur keras, dan kaku
ā¢ Serat kasar umumnya berasal dari serat daun
tumbuhan monokotil
ā¢ Contoh Agave sp, Musa textilis (penghasil
serat manila/abaka untuk bahan tenun, tali
kapal, tikar, karpet, dan kertas manila), Yucca,
dan Pharmium tenax.
39. Serat lembut
ā¢ Serat lembut sesuai dengan namanya,
merupakan serat yang lembut dan fleksibel
dengan dinding sel mengandung lignin atau
tidak
ā¢ Serat lembut umumnya berasal dari floem
beberapa jenis tumbuhan dikotil, antara lain:
Cannabis sativa, Linum usitatissimum,
Corchorus capsularis (penghasil serat yute
untuk bahan tali, layar dan jala), serta
Hibiscuscannabinus (penghasil serat kenaf
40. 2. Sklereid
ā¢ Sklereid tersusun atas sel-sel pendek dengan
bentuk yang tidak teratur
ā¢ Sel sklereid memiliki deinding sel sekunder
yang lebih tebal daripada serat dan
mengandung lignin
ā¢ Sklereid terdapat pada batang, daun, buah
dan biji
ā¢ Pada buah sklereid terdapat pada daging buah
yang lunak
ā¢ Tekstur berpasir pada buah pir terbentuk dari
41. ā¢ Lapisan sklereid yang padat menyusun
menyusun kulit dari beberapa jenis kacang
dan daun endokarp buah batu, misalnya pada
tempurung buah kelapa
ā¢ Sklereid juga terdapat pada selubung biji dan
epidermis sisik pelindung
ā¢ Sklereid yang dijumpai pada jaringan lunak
tumbuhan berfungsi sebagai sel-sel
pertahanan dengan cara membuat jaringan
tersebut menjadi tidak enak dimakan bagi
serangga
42. 4. Jaringan pengangkut
ā¢ Tumbuhan berpembuluh(Tracheophyta) memiliki
jaringan khusus yang disebut jaringan vaskuler atau
jaringan pembuluh
ā¢ Jaringan tersebut berfungsi mengangkut air dan zat-
zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian
tumbuhan sehingga jaringan pembuluh disebut juga
jaringan pengangkut.
ā¢ Selain sebagai jaringan pengangkut, jaringan
pembuluh juga berfungsi menyokong tumbuhan.
ā¢ Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas dua
macam, yaitu xilem atau yang biasa disebut pembuluh
kayu dan floem atau yang biasa disebut pembuluh
tapis.
43. Xilem
ā¢ Xilem merupakan komponen jaringan pengangkut
yang memiliki dua fungsi utama, yaitu mengangkut
air dan garam-garam mineral dari akar ke batang
tumbuhan dan daun, serta memberi
sokongan/kekuatan mekanis bagi tumbuhan
44. Xilem terdiri atas beberapa komponen
yaitu:
ā¢ trakeid,
ā¢ Trakea,
ā¢ serat xilem, dan
ā¢ parenkim xilem
45. ā¢ Trakeid, merupakan sel tabung panjang dan sempit
dengan ujung meruncing
ā¢ Seperti halnya trakeid trakea juga merupakan sel-sel
tabung berdinding tebal. Perbedaannya, sel-sel
trakea lebih pendek dan lebih lebar daripada trakeid
sehingga lebih banyak air yang melewatinya
ā¢ Selain itu sel-sel trakea berujung rata
ā¢ Semua tumbuhan berpembuluh memiliki trakeid,
tetapi trakea hanya terdapat pada tumbuhan
Angiospermae
46. ā¢ Diantara trakeid dan trakea terdapat serat serta
parenkim xilem
ā¢ Sel-sel serat xilem memiliki dinding tebal dan
berasal dari trakeid
ā¢ serat xilem cenderung berfungsi sebagai penyokong
atau penguat tumbuhan
ā¢ Parenkim xilem merupakan sel-sel pendek berlignin
terutama berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan dalam bentuk tepung atau
lemak, tanin, kristal dan substansi-substansi lain
47. ā¢ Pada tumbuhan berkayu, xilem yang tua
berhenti berperan dalam pengangkutan untuk
memberi kekuatan/sokongan pada batang
ā¢ Yang dimaksud dengan kayu adalah xilem
primer
ā¢ Jika kita menghitung lingkaran tahun sebuah
pohon, berarti kita menghitung lingkaran tahun
xilem
48. Perbedaan letak xilem pada tumbuhan
monokotil dan dikotil
monokotol
ā¢ Pada batang monokotil,
letak xilem berdampingan
dengan floem
ā¢ Pada akar monokotil letak
xilem berselang seling
dengan floem
ā¢ Diantara xilem dan floem
tumbuhan monokotil tidak
terdapat kambium
Dikotol
ā¢ Pada batang dikotil xilem
terletak disebelah dalam
kambium
ā¢ Pada akar dikotil, xilem
terletak ditengah
berbentuk menjari dan
dikelilingi oleh floem
49. Floem
ā¢ Floem merupakan jaringan pembuluh atau
pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut
dan menyebarkan hasil fotosintesis dari daun
keseluruh tubuh tumbuhan
ā¢ Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan
parenkim. Tersusun atas beberepa tipe sel yang
berbeda
50. Floem tersusun atas beberapa macam
sel yang berbeda fungsinya antara lain:
ā¢ Pembuluh tapis
ā¢ Parenkim floem
ā¢ Serat floem
ā¢ Sel pengiring
51. Pembuluh tapis
ā¢ Buluh floem (buluh tapis) adalah suatu saluran atau
pembuluh yang berperan mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
ā¢ Tersusun atas sel-sel tabung tapis yang berdiameter
relatif besar
ā¢ Dinamakan tabung tapis karena dinding bagian ujung
mengalami pelubangan(perforasi) sehingga terbentuk
seperti tapis atau saringan
ā¢ Sel-sel tersebut bersambungan dari ujung ke ujung
sehingga membentuk pembuluh tapis yang panjang
ā¢ Adanya lubang-lubang seperti saringan memungkinkan
hubungan sitoplasma antar sel pembuluh tapis
52. ā¢ Pada saat tua, sel-sel tabung tapis kehilangan
nukleusnya dan sel-senya diisi dengan suatu
substansi berprotein yang disebut dengan
getah sel
ā¢ Gula hasil fotosintesis diangkut bersama getah
sel tersebut
ā¢ Karena tidak memiliki nukleus, sel-sel tabung
tapis bergantung pada sel-sel pengiring yang
menempel padanya
53. Sel pengiring
ā¢ Sel-sel pengiring ini mengatur pergerakan gula
dan asam amino dari dan kedalam sel tabung
tapis
ā¢ Hubungan kedua sel tersebut sangat penting
dan saling bergantung satu dengan yang lain
54. Parenkim floem
ā¢ Parenkima floem berfungsi sebagai tempat penyimpan
cadangan makanan dan sebagai pemisah antara floem
yang satu dengan floem yang lain
ā¢ Floem memiliki jumlah sel parenkim yang lebih banyak
dari pada sel pengiring
ā¢ Hal tersebut berhubungan dengan banyak aktivitas
khas sel-sel parenkim, diantaranya sebagai penyimpan
tepung, lemak, dan bahan makanan organik lainnya
ā¢ Parenkim floem juga sebagai penimbun zat-zat
ergastik, seperti tanin dan resin
ā¢ Dinding sel parenkim memiliki lubang yang
menghubungkan sel parenkim dan sel tapis
55. Serat floem
ā¢ Berfungsi memberi sokongan pada tumbuhan
ā¢ Serat/serabut floem merupakan jaringan
sklerenkim yang berfungsi memperkuat
pembuluh floem
57. 5. Jaringan periderm(gabus)
ā¢ Periderm (sel gabus) merupakan sel yang
dibentuk oleh kambium gabus atau felogen.
ā¢ Periderm adalah jaringan pelindung sekunder
sebagai pengganti epidermis pada batang
tumbuhan dikotil dan Gymnospermae
berkayu
ā¢ Tersusun atas sel-sel yang kedap air, karena
sesuai dengan fungsinya yaitu untuk
melindungi jaringan lain supaya tidak
kehilangan banyak air
58. ā¢ Periderm tumbuh keluar membentuk felem
dan tumbuh kedalam membentuk feloderm
ā¢ Jaringan tersebut tersususn oleh sel-sel gabus
yang dindingnya mengandung suberin
ā¢ Pada saat tua, sel-sel gabus merupakan sel-sel
mati karena tidak memiliki protoplas
ā¢ Sel gabus berbentuk memanjang dan dinding
selnya bergabus.
59. Jaringan periderm terdiri atas:
ā¢ Felem(jaringan gabus), Felem dapat di jumpai
pada bagian luar batang atau akar tumbuhan
tertentu
ā¢ Felogen(kambium gabus), adalah kambium
yang terletak dibawah epidermis batang dan
akar yang tua. Felogen yang membelah ke arah
luar akan membentuk jaringan gabus sehingga
menutupi epidermis.
ā¢ Feloderm(korteks sekunder)
60. Kesatuan struktur yang terdiri atas
epidermis, felem, felogen, dan
feloderm dinamakan periderm.
61. Fungsi jaringan Periderm
ā¢ Untuk melindungi tumbuhan dari pengaruh
suhu yang ekstrim, mengurangi kehilangan
air, dan melindungi tumbuhan dari
gangguan mekais
63. 1. Daun
Daun merupakan modifikasi dari batang dan merupakan bagian
tubuh tumbuhan yang banyak mengandung klorofil sehingga
proses fotosintesis paling banyak berlangsung di dalam daun.
Secara morfologis dan anatomis, daun merupakan organ
tumbuhan yang paling bervariasi. Daun dapat dibedakan menjadi
3 bagian, yaitu pangkaL Daun tersusun atas tiga tipe
jaringan,yaitu jaringan epidermis, jaringan mesofil, dan jaringan
pembuluh.l daun, tangkai daun, dan helaian daun.
ORGAN PADA TUMBUHAN
64.
65.
66. 2. Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang
berfungsi menegakkan tubuh tumbuhan. Batang
berfungsi sebagai alat transportasi yaitu
menyalurkan air dan garam-garam mineral dari
akar ke daun dan menyalurkan hasil fotosintesis
dari daun keseluruh tubuh. Batang tersusun dari
4 bagian, yaitu Epidermis, Korteks,Empulur,
Jaringan Pembuluh.
67. Gambar 1.8 (Lingkaran Tahun pada Batang)
Kulit
kayu
Kambium vaskular
Kulit lunak
Kulit keras
Ploem sekunder
Periderm
gabus
Kambium gabus
68. 3.Akar
Akar merupakan bagian bawah tumbuhan yang
biasanya berkembang di bawah permukaan tanah.
Akan tetapi, ada beberapa tumbuhan yang memiliki
akar yang tumbuh di atas tanah. Bentuk dan
struktur akar sangat beragam. fungsi akar yaitu
untuk melekatkan tumbuhan pada substrat,
menyerap air dan berbagi garam mineral, tempat
menyimpan cadangan makanan, sebagai alat
pernafasan, dan menghasilkan hormon yang dapat
merangsang pertumbuhan pada batang.
ORGAN PADA TUMBUHAN
69. ā¢ Anatomi akar dapat diamati dengan
cara melakukan pemotongan secara
melintang. Struktur anatomi akar
dari urutan terluar ke dalam, yaitu
epidermis, korteks, endodermis,
dan silinder pusat (stele).
70.
71. Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi
Kultur Jaringan
Kultur jaringan atau budidaya in vitro adalah suatu
metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti
protoplasma, sel, jaringan atau organ yang serba steril,
ditumbuhkan pada media buatan yang steril, dalam botol
kultur yang steril dan dalam kondisi yang aseptik, sehingga
bagian-bagian tersebut dapat memperbayak diri dan
beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap.
Sitokinin dan auksin merupakan zat
pengatur tumbuh yang
ditambahkan dalam medium.
Sitokinin dimaksudkan untuk
merangsang pembentukkan pucuk,
sedangkan auksin untuk
merangsang pembentukkan akar Gambar (SkemaKulturjaringan)
72. Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada
Teknologi Kultur Jaringan
ā¢ Pada dasarnya, teknik kultur jaringan dilakukan
berdasarkan sifat totipotensi yang terdapat pada
jaringan tanaman.Totipotensi adalah kemampuan
beberapa sel yang dapat tumbuh membentuk
suatu individu. Sifat totipotensi jaringan pertama
kali ditemukan oleh F.C. Steward (1958).
73. Keunggulan dari bibit yang diperoleh melalui kultur jaringan adalah sebagai berikut:
ā¢ Bibit yang didapat berjumlah banyak dan dihasilkan dalam waktu yang singkat.
ā¢ Sifat identik dengan induk.
ā¢ Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman
dewasa.
ā¢ Bibit aman dari serangan penyakit. Misalnya, bebas virus jika diambil dari
meristem apikal.
ā¢ Kultur jaringan dapat dilakukan melalui beberapa teknik. Hendaryono dan
Wijayani (1994: 95-109) mengungkapkan bahwa teknik kultur jaringan yang telah
dikenal di antaranya sebagai berikut.
ā¢ Meristem culture, yaitu kultur jaringan menggunakan bagian tanaman dari
jaringan muda atau meristem.
ā¢ Pollen atau anther culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan
bagian tanaman berupa serbuk sari atau benang sari.
ā¢ Chloroplast culture, yaitu teknik kultur jaringan menggunakan kloroplas untuk
keperluan memperbaiki sifat tanaman melalui pembuatan varietas baru.
ā¢ Somatic cross atau persilangan protplasma, yaitu penyilangan dua macam
prortoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan sehingga dihasilkan
Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi Kultur
Jaringan
74. Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi Kultur
Jaringan
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur
jaringan adalah :
ā¢ Pembuatan Media
Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan
hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan
lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi,
baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur
jaringan yang dilakukan.
ā¢ Inisiasi
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan
dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur
jaringan adalah tunas.
ā¢ Sterilisasi
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan
di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang
juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan
etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan.
75. Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi
Kultur Jaringan
ā¢ Multiplikasi
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon
tanaman dengan menanam eksplan pada media.
ā¢ Pengakaran
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan
menunjukan adanya pertumbuhan akar yang menandai
bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai
berjalan dengan baik
ā¢ Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan
keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan
dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan
76. Epidermis : lapisan pelindung terluar batang, akar, dan daun
Kambium : jaringan meristem yang melahirkan pertumbuhan
sekunder pada batang dan akar, merupakan
kumpulan sel yang sedang membelah yang terdapat
diantara xilem dan floem
Klorenkim : Jaringan parenkim yang mengandung klorofil
Kloroplas : Plastida hijau yang biasanya berbentuk cakram dan
tersusun atas sistem selaput yang mengandung
klorofil dan pigmen lain yang sangat penting untuk
fotosintesis
Korteks : Bagian kulit luar pada tumbuhan
GLOSARIUM
77. Meristem : jaringan tumbuhan yang terdiri atas sel-sel
yang terus membelah, tidak berdiferensiasi,
terdapat pada titik-titik tumbuh
Parenkim : jaringan yang tidak terspesialisasi
Plastida : organel yang terdapat pada sitoplasma sel-sel
tumbuhan
Sklerenkim : jaringan tumbuhan yang terdiri atas serat sel
pembuluh yang keras dan sklereid
Stomata : lubang kecil dengan dua sel pengiring
Totipotensi : kemampuan setiap sel tumbuhan untuk
mengadakan pembelahan dan membentuk
individu baru.
GLOSARIUM