SlideShare a Scribd company logo
BAB 2
JARINGAN TUMBUHAN DAN HEWAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan
dapat:
ā€¢ Membedakan jaringan (epitel, otot, tulang,
saraf, dan ikat) pada pembentukan organ
hewan.
ā€¢ Menjelaskan fungsi masingmasing jaringan pada
hewan.
ā€¢ Membedakan berbagai jaringan (epidermis,
kolenkim, sklerenkim, parenkim, xilem, floem,
dan kambium) pada tumbuhan.
ā€¢ Menunjukkan letak epidermis, korteks, dan stele
(silinder pusat).
ā€¢ Mendeskripsikan fungsi masing-masing jaringan
tumbuhan.
KOMPETENSI
BIOLOGI
SMA
Kelas XI
BIOLOG
I
SMA
JARINGAN PADA
TUMBUHAN
ā€¢ Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari
sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk
jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ
dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh
tumbuhan.
ā€¢ Jaringan yang menyusun organ tumbuhan mempunyai
bentuk dan ukuran tidak sama serta masing-masing
mempunyai fungsi yang berbeda-beda pula.
ā€¢ Jaringan tumbuhan ada yang bersifat meristematis,
yaitu jaringan muda yang masih aktif membelah dan
ada juga yang bersifat permanen, yaitu jaringan
dewasa yang tidak membelah.
A. Jaringan Meristem
ā€¢ Jaringan Meristem adalah jaringan yang mampu
membelah diri dengan cara mitosis secara terus
menerus
ā€¢ Jaringan meristem disebut juga bersifat embrional
karena sel-selnya selalu melakukan pembelahan
untuk memperbanyak diri
ā€¢ Jaringan meristem disebut juga jaringan dasar karena
setelah dewasa, jaringan ini akan membentuk
jaringan-jaringan yang lain.
ā€¢ Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dapat dibagi
menjadi 3 bagian yaitu :
1. Meristem Apikal (Meristem Ujung)
ā€¢ Meristem apikal atau meristem ujung yang
terletak di ujung akar dan batang.
ā€¢ Ujung akar dan ujung batang merupakan
daerah titik tumbuh pada tumbuhan
sehingga keduanya mengandung sel sel
embrionik.
Ujung akar
a.Protoderm
b.Dasar meristem
c.Prokambium
d.Meristem apikal
e.Tudung akar
Ujung batang
2. Meristem Lateral (Meristem
Samping)
ā€¢ Meristem ini terletak sejajar dengan permukaan
organ.
ā€¢ Akibat aktivitas meristem ini tumbuhan akan
mengalami penambahan besar ke samping.
ā€¢ Terdapat pada bagian tepi akar dan batang tanaman
dikotil
ā€¢ Contohnya, kambium pembuluh dan kambium
gabus.
Terdapat pada
bagian tepi akar
dan batang
tanaman dikotil
3. Meristem interkalar
ā€¢ Meristem ini terletak diantara
jaringan dewasa.
ā€¢ Contohnya terdapat pada ruas
rumput-rumputan
Meristem interkalar
Berdasarkan asalnya, meristem dapat
dibedakan menjadi dua tipe, yaitu :
1. Meristem Primer
ā€¢ Meristem primer berasal langsung dari jaringan
embrinoanal dan merupakan kelanjutan dari
perkembangan embrio pada saat perkecambahan.
ā€¢ Meristem pimer terdapat pada pucuk batang dan
ujung akar
ā€¢ Meristem primer bertanggung jawab terhadap
pertumbuhan primer
ā€¢ Pertumbuhan primer meyebabkan pertambahan
tinggi/panjang pada batang dan akar.
ā€¢ Meristem primer merupakan meristem yang
terbentuk langsung dari sel-sel initial yang disebut
promeristem.
ā€¢ Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Haberlandt,
promeristem akan berkembang menjadi protoderm,
prokambium, dan meristem dasar.
ā€¢ Protoderm akan berdeferensiasi menjadi sistem
jaringan epidermis, prokambium akan berdefersiasi
menjadi sistem jaringan pengangkut, sedangkan
meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim
(jaringan dasar).
2. Meristem sekunder
ā€¢ Meristem sekunder berasal dari jaringan dewasa yang
mengalami diferensiasi
ā€¢ Meristem sekunder bertanggung jawab terhadap
pertumbuhan sekunder yang meyebabkan
pertambahan diameter batang dan akar serta
pembentukan jaringan pembuluh (vaskuler)
ā€¢ Contoh jaringan meristem sekunder adalah kambium
gabus (felogen) dan Kambium vaskular
ā€¢ Sel-sel meristem sekunder berbentuk pipih atau
prisma yang di bagian tengahnya terdapat vakuola
B. Jaringan Dewasa ( Jaringan Permanen)
ā€¢ Seperti telah dikatakan diatas, bahwa jaringan
dewasa merupakan jaringan yang tidak dapat
membelah dalam artian jaringan ini merupakan
kelompok sel tumbuhan yang berasal dari
pembelahan sel - sel meristem dan telah mengalami
perubahan bentuk yang dikaitkan dengan fungsinya
(diferensiasi).
ā€¢ Jaringan dewasa ini sudah tidak bersifat meristem
lagi (sel penyusunnya tidak dapat membelah lagi)
sehingga disebut jaringan permanen.
ā€¢ Berdasarkan bentuk dan fungsinya jaringan dewasa
dapat dibedakan menjadi beberapa macam:
1. Jaringan Epidermis
ā€¢ Jaringan epidermis merupakan jaringan yang terletak paling luar
sehingga menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan
ā€¢ Jaringan epidermis diidentikkan dengan jaringan epitel pada
hewan karena berfungsi sebagai pelindung dan berhubungan
langsung dengan lingkungan luar
ā€¢ Jaringan epidermis umumnya terdiri atas satu lapis sel yang
umumnya berbentuk empat persegi panjang, memiliki dinding
sel yang tebal tetapi tidak mempunyai kloroplas.
ā€¢ Tetapi ada juga yang tersusun atas beberapa lapis sel, contohnya
epidermis pada akar udara tanaman anggrek
ā€¢ Sel-sel epidermis tersusun atas sel-sel berbentuk pipih yang
tersusun rapat.
ā€¢ Jaringan epidermis biasanya menutupi permukaan organ akar,
batang dan daun.
Jaringan Epidermis
Fungsi jaringan epidermis
ā€¢ Fungsi utama melindungi jaringan yang ada di
bawahnya
ā€¢ Fungsi lainnya adalah melindungi terhadap
kerusakan mekanis, menjaga temperatur
jaringan supaya tidak terlalu tinggi dan
mencegah penguapan yang berlebihan
ā€¢ Di akar jaringan epidermis berfungsi untuk
menghisap air dan garam-garam mineral
(sebagai penyimpan cadangan air dan di sebut
velamen
Modifikasi jaringan epidermis
ā€¢ Jaringan epidermis daun bermodifikasi
menjadi stomata (berfungsi sebagai jalan
pertukaran gas antara jaringan dan lingkungan
luar)
ā€¢ Pada batang dikotil bermodifikasi menjadi
lenti sel
ā€¢ Pada akar termodifikasi menjadi rambut akar
ā€¢ Sel epidermis juga termodifikasi menjadi
trikom yaitu struktur tambahan pada
epidermis yang dapat berbentuk rambut
2. Jaringan Parenkim
ā€¢ Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena
dapat berdiferensiasi menjadi jaringan lain.
ā€¢ Jaringan parenkima ini memiliki dinding sel relatif tipis,
flesibele, mengandung selulosa, pektin serta
hemiselulosa tetapi umumnya tidak mengandung
lignin
ā€¢ Sel parenkim umumnya memiliki vakuola tengah yang
besar dan diantara sel-sel terdapat ruang antar sel
yang berisi gas
ā€¢ Sel-sel atau jaringan parenkim dengan ruang antar sel
yang besar dan berfungsi sebagai penyimpan udara, di
sebut aerenkim.
ā€¢ Aerenkim terdapat pada daun tanaman air
ā€¢ Jaringan parenkim juga bersifat basalis yaitu letak inti sel
mendekati dasar sel.
ā€¢ Sel-sel parenkim memiliki ciri khas sel-sel hidup, yaitu
dapat tumbuh dan membelah
ā€¢ Karena kemampuannya berproliferasi, sel-sel parenkim
merupakan sumber pembentukan sel-sel baru untuk
proses penyembuhan luka dan regenerasi
ā€¢ Sel-sel parenkim memiliki bentuk bermacam-macam, ada
yang bulat berbentuk kotak, memanjang saling
bertonjolan dan ada yang menyerupai bintang
ā€¢ Jaringan parenkim dapat ditemukan pada kulit batang,
kulit akar, daging daun, daging buah dan endosperm
(timbunan pati pada biji)
ā€¢ Sel-sel parenkim ada yang memiliki klorofil, di
sebut sel klorenkim
ā€¢ Adanya klorofil menyebabkan klorenkim
mempunyai kemampuan untuk melakukan
fotosintesis
ā€¢ Jaringan parenkim merupakan tempat bagi
beberapa proses penting pada tumbuhan
seperti, fotosintesis, respirasi, sekresi,
ekskresi, transportasi dan penyimpan bahan
makanan
Fungsi jaringan parenkim
ā€¢ Berfungsi untuk menyimpan air, umumnya
merupakan sel aktif, membesar dan
berdinding tipis, memiliki banyak vakuola kecil
yang berisi air atau lendir dan selaput plasma
selnya tipis menempel didinding sel
ā€¢ Berfungsi menyimpan zat makanan dan
sintesis bahan makanan, contoh protein dan
tepung di simpan dalam sel-sel parenkim di
akar umbi kentang dan umbi kayu. Protein dan
gula tersimpan dalam getah sel-sel parenkim
Berdasarkan bentuknya parenkim dibedakan
menjadi beberapa kelompok, yaitu:
ā€¢ Parenkim palisade, mempunyai bentuk memanjang
tegak, dan banyak mengandung klorofil. Parenkim
palisade merupakan penyusun mesofil daun dan biji
ā€¢ Parenkim bunga karang(spon), mempunyai bentuk dan
susunan sel yang tidak teratur dengan ruang antar
selnya yang relatif besar
ā€¢ Parenkim bintang, mempunyai bentuk seperti bintang
dengan ujung setiap sel lainnya saling berhubungan,
sehingga mempunyai banyak ruang antar sel
ā€¢ Parenkim lipatan, dinding selnya mengalami pelipatan
kearah dalam serta sel-selnya banyak mengandung
klorofil
3. Jaringan Penyokong atau penguat
ā€¢ Fungsi utama jaringan ini adalah untuk
menyokong atau menguatkan bagian tubuh
tumbuhan
ā€¢ Jaringan penyokong atau jaringan penguat
pada tumbuhan terdiri atas sel-sel kolenkim
dan sklerenkim.
ā€¢ Kedua bentuk jaringan ini merupakan bentuk
jaringan sederhana karena sel-selnya hanya
terdiri atas satu tipe sel saja.
a. Kolenkim
ā€¢ Sel penyusun jaringan ini adalah sel-sel hidup
dengan protoplasma aktif
ā€¢ Tersusun atas Sel-sel kolenkim yang bervariasi
dalam hal ukuran panjang
ā€¢ Tetapi umumnya sel kolenkim berbentuk ramping
memanjang (dengan panjang dapat mencapai
2mm)
ā€¢ Sel-sel kolenkim yang terpendek berbentuk
prisma seperti sel-sel parenkim
ā€¢ Dalam jaringan yang sama, sel-sel kolenkim dapat
memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi
ā€¢ Memiliki dinding sel yang mengalami penebalan
yang tidak merata, dan bersifat plastis (dapat
dipanjangkan tetapi tidak dapat memendek kembali
ā€¢ Penebalan dapat terjadi dibagian sudut-sudut sel
kolenkim (disebut kolenkim sudut), dibagian dinding
tangensial (disebut kolenkim papan), atau diruang
antar sel (disebut kolenkim lakuna)
ā€¢ Dinding selnya dapat mengalami penebalan oleh
selulosa, pektat, hemiselulosa dan air
ā€¢ Selnya dapat mengandung kloroplas dimana
semakin sederhana diferensiasinya maka semakin
banyak kloroplasnya bahkan menyerupai parenkim
ā€¢ Jaringan kolenkim umumnya terbentuk
dibawah jaringan epidermis, tapi ada juga
yang dipisahkan dari epidermis oleh beberapa
lapis parenkim
ā€¢ Meiliki ciri khas terdapat pada bagian tepi
batang dan daun
ā€¢ Kolenkim dapat diamati dengan mudah pada
batang seledri dan bunga matahari
Fungsi kolenkim
ā€¢ Fungsi utama kolenkim adalah sebagai
jaringan penyokong bagi batang yang muda
dan sedang tumbuh
ā€¢ Menyokong daun(tulang daun) tumbuhan
dikotil dan memperkuat tangkai
bunga(petiola)
b. Sklerenkim
ā€¢ Sklerenkim adalah jaringan penyokong dan
penguat bagian-bagian tumbuhan yang
mengalami pertumbuhan yang tidak lama
ā€¢ Sel sklerenkim memiliki dinding sekunder yang
tebal dengan ketebalan yang merata di seluruh
permukaan selnya
ā€¢ Dinding sel sklerenkim yang elastis tersusun atas
selulosa dan lignin
ā€¢ Lignin jika bergabung dengan selulosa akan
menahan peregangan sehingga sklerenkim
bersifat lebih kaku, kuat, dan keras daripada
kolenkim
ā€¢ Sel sklerenkim yang masak terdiri atas dinding
sel saja karena isi sel (protoplas) mati ketika
dinding sel menebal dan menjadi
impermeabel
ā€¢ Sel-sel sklerenkim yang kosong dengan
dengan dinding sel yang tebal merupakan
rangka untuk menyokong tubuh tumbuhan
ā€¢ Ada dua tipe sel sklerenkim yaitu serat dan
sklereid
1. Serat (fiber)/serabut
ā€¢ Merupakan sel-sel yang panjang(dapat
mencapai 50 cm), ramping berujung runcing
dan tahan lama
ā€¢ Fungsi serat adalah memperkuat dan
menyokong struktur tumbuhan
ā€¢ Sel-sel serat berdinding tebal dengan lumen
yang sempit
ā€¢ Serat terbagi menjadi serat kasar dan serat
lembut
Serat kasar
ā€¢ Serat kasar memiliki dinding sel dengan lignin
yang tebal, berstektur keras, dan kaku
ā€¢ Serat kasar umumnya berasal dari serat daun
tumbuhan monokotil
ā€¢ Contoh Agave sp, Musa textilis (penghasil
serat manila/abaka untuk bahan tenun, tali
kapal, tikar, karpet, dan kertas manila), Yucca,
dan Pharmium tenax.
Serat lembut
ā€¢ Serat lembut sesuai dengan namanya,
merupakan serat yang lembut dan fleksibel
dengan dinding sel mengandung lignin atau
tidak
ā€¢ Serat lembut umumnya berasal dari floem
beberapa jenis tumbuhan dikotil, antara lain:
Cannabis sativa, Linum usitatissimum,
Corchorus capsularis (penghasil serat yute
untuk bahan tali, layar dan jala), serta
Hibiscuscannabinus (penghasil serat kenaf
2. Sklereid
ā€¢ Sklereid tersusun atas sel-sel pendek dengan
bentuk yang tidak teratur
ā€¢ Sel sklereid memiliki deinding sel sekunder
yang lebih tebal daripada serat dan
mengandung lignin
ā€¢ Sklereid terdapat pada batang, daun, buah
dan biji
ā€¢ Pada buah sklereid terdapat pada daging buah
yang lunak
ā€¢ Tekstur berpasir pada buah pir terbentuk dari
ā€¢ Lapisan sklereid yang padat menyusun
menyusun kulit dari beberapa jenis kacang
dan daun endokarp buah batu, misalnya pada
tempurung buah kelapa
ā€¢ Sklereid juga terdapat pada selubung biji dan
epidermis sisik pelindung
ā€¢ Sklereid yang dijumpai pada jaringan lunak
tumbuhan berfungsi sebagai sel-sel
pertahanan dengan cara membuat jaringan
tersebut menjadi tidak enak dimakan bagi
serangga
4. Jaringan pengangkut
ā€¢ Tumbuhan berpembuluh(Tracheophyta) memiliki
jaringan khusus yang disebut jaringan vaskuler atau
jaringan pembuluh
ā€¢ Jaringan tersebut berfungsi mengangkut air dan zat-
zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian
tumbuhan sehingga jaringan pembuluh disebut juga
jaringan pengangkut.
ā€¢ Selain sebagai jaringan pengangkut, jaringan
pembuluh juga berfungsi menyokong tumbuhan.
ā€¢ Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas dua
macam, yaitu xilem atau yang biasa disebut pembuluh
kayu dan floem atau yang biasa disebut pembuluh
tapis.
Xilem
ā€¢ Xilem merupakan komponen jaringan pengangkut
yang memiliki dua fungsi utama, yaitu mengangkut
air dan garam-garam mineral dari akar ke batang
tumbuhan dan daun, serta memberi
sokongan/kekuatan mekanis bagi tumbuhan
Xilem terdiri atas beberapa komponen
yaitu:
ā€¢ trakeid,
ā€¢ Trakea,
ā€¢ serat xilem, dan
ā€¢ parenkim xilem
ā€¢ Trakeid, merupakan sel tabung panjang dan sempit
dengan ujung meruncing
ā€¢ Seperti halnya trakeid trakea juga merupakan sel-sel
tabung berdinding tebal. Perbedaannya, sel-sel
trakea lebih pendek dan lebih lebar daripada trakeid
sehingga lebih banyak air yang melewatinya
ā€¢ Selain itu sel-sel trakea berujung rata
ā€¢ Semua tumbuhan berpembuluh memiliki trakeid,
tetapi trakea hanya terdapat pada tumbuhan
Angiospermae
ā€¢ Diantara trakeid dan trakea terdapat serat serta
parenkim xilem
ā€¢ Sel-sel serat xilem memiliki dinding tebal dan
berasal dari trakeid
ā€¢ serat xilem cenderung berfungsi sebagai penyokong
atau penguat tumbuhan
ā€¢ Parenkim xilem merupakan sel-sel pendek berlignin
terutama berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan dalam bentuk tepung atau
lemak, tanin, kristal dan substansi-substansi lain
ā€¢ Pada tumbuhan berkayu, xilem yang tua
berhenti berperan dalam pengangkutan untuk
memberi kekuatan/sokongan pada batang
ā€¢ Yang dimaksud dengan kayu adalah xilem
primer
ā€¢ Jika kita menghitung lingkaran tahun sebuah
pohon, berarti kita menghitung lingkaran tahun
xilem
Perbedaan letak xilem pada tumbuhan
monokotil dan dikotil
monokotol
ā€¢ Pada batang monokotil,
letak xilem berdampingan
dengan floem
ā€¢ Pada akar monokotil letak
xilem berselang seling
dengan floem
ā€¢ Diantara xilem dan floem
tumbuhan monokotil tidak
terdapat kambium
Dikotol
ā€¢ Pada batang dikotil xilem
terletak disebelah dalam
kambium
ā€¢ Pada akar dikotil, xilem
terletak ditengah
berbentuk menjari dan
dikelilingi oleh floem
Floem
ā€¢ Floem merupakan jaringan pembuluh atau
pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut
dan menyebarkan hasil fotosintesis dari daun
keseluruh tubuh tumbuhan
ā€¢ Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan
parenkim. Tersusun atas beberepa tipe sel yang
berbeda
Floem tersusun atas beberapa macam
sel yang berbeda fungsinya antara lain:
ā€¢ Pembuluh tapis
ā€¢ Parenkim floem
ā€¢ Serat floem
ā€¢ Sel pengiring
Pembuluh tapis
ā€¢ Buluh floem (buluh tapis) adalah suatu saluran atau
pembuluh yang berperan mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
ā€¢ Tersusun atas sel-sel tabung tapis yang berdiameter
relatif besar
ā€¢ Dinamakan tabung tapis karena dinding bagian ujung
mengalami pelubangan(perforasi) sehingga terbentuk
seperti tapis atau saringan
ā€¢ Sel-sel tersebut bersambungan dari ujung ke ujung
sehingga membentuk pembuluh tapis yang panjang
ā€¢ Adanya lubang-lubang seperti saringan memungkinkan
hubungan sitoplasma antar sel pembuluh tapis
ā€¢ Pada saat tua, sel-sel tabung tapis kehilangan
nukleusnya dan sel-senya diisi dengan suatu
substansi berprotein yang disebut dengan
getah sel
ā€¢ Gula hasil fotosintesis diangkut bersama getah
sel tersebut
ā€¢ Karena tidak memiliki nukleus, sel-sel tabung
tapis bergantung pada sel-sel pengiring yang
menempel padanya
Sel pengiring
ā€¢ Sel-sel pengiring ini mengatur pergerakan gula
dan asam amino dari dan kedalam sel tabung
tapis
ā€¢ Hubungan kedua sel tersebut sangat penting
dan saling bergantung satu dengan yang lain
Parenkim floem
ā€¢ Parenkima floem berfungsi sebagai tempat penyimpan
cadangan makanan dan sebagai pemisah antara floem
yang satu dengan floem yang lain
ā€¢ Floem memiliki jumlah sel parenkim yang lebih banyak
dari pada sel pengiring
ā€¢ Hal tersebut berhubungan dengan banyak aktivitas
khas sel-sel parenkim, diantaranya sebagai penyimpan
tepung, lemak, dan bahan makanan organik lainnya
ā€¢ Parenkim floem juga sebagai penimbun zat-zat
ergastik, seperti tanin dan resin
ā€¢ Dinding sel parenkim memiliki lubang yang
menghubungkan sel parenkim dan sel tapis
Serat floem
ā€¢ Berfungsi memberi sokongan pada tumbuhan
ā€¢ Serat/serabut floem merupakan jaringan
sklerenkim yang berfungsi memperkuat
pembuluh floem
Berkas pengangkut
5. Jaringan periderm(gabus)
ā€¢ Periderm (sel gabus) merupakan sel yang
dibentuk oleh kambium gabus atau felogen.
ā€¢ Periderm adalah jaringan pelindung sekunder
sebagai pengganti epidermis pada batang
tumbuhan dikotil dan Gymnospermae
berkayu
ā€¢ Tersusun atas sel-sel yang kedap air, karena
sesuai dengan fungsinya yaitu untuk
melindungi jaringan lain supaya tidak
kehilangan banyak air
ā€¢ Periderm tumbuh keluar membentuk felem
dan tumbuh kedalam membentuk feloderm
ā€¢ Jaringan tersebut tersususn oleh sel-sel gabus
yang dindingnya mengandung suberin
ā€¢ Pada saat tua, sel-sel gabus merupakan sel-sel
mati karena tidak memiliki protoplas
ā€¢ Sel gabus berbentuk memanjang dan dinding
selnya bergabus.
Jaringan periderm terdiri atas:
ā€¢ Felem(jaringan gabus), Felem dapat di jumpai
pada bagian luar batang atau akar tumbuhan
tertentu
ā€¢ Felogen(kambium gabus), adalah kambium
yang terletak dibawah epidermis batang dan
akar yang tua. Felogen yang membelah ke arah
luar akan membentuk jaringan gabus sehingga
menutupi epidermis.
ā€¢ Feloderm(korteks sekunder)
Kesatuan struktur yang terdiri atas
epidermis, felem, felogen, dan
feloderm dinamakan periderm.
Fungsi jaringan Periderm
ā€¢ Untuk melindungi tumbuhan dari pengaruh
suhu yang ekstrim, mengurangi kehilangan
air, dan melindungi tumbuhan dari
gangguan mekais
Jaringan gabus
1. Daun
Daun merupakan modifikasi dari batang dan merupakan bagian
tubuh tumbuhan yang banyak mengandung klorofil sehingga
proses fotosintesis paling banyak berlangsung di dalam daun.
Secara morfologis dan anatomis, daun merupakan organ
tumbuhan yang paling bervariasi. Daun dapat dibedakan menjadi
3 bagian, yaitu pangkaL Daun tersusun atas tiga tipe
jaringan,yaitu jaringan epidermis, jaringan mesofil, dan jaringan
pembuluh.l daun, tangkai daun, dan helaian daun.
ORGAN PADA TUMBUHAN
2. Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang
berfungsi menegakkan tubuh tumbuhan. Batang
berfungsi sebagai alat transportasi yaitu
menyalurkan air dan garam-garam mineral dari
akar ke daun dan menyalurkan hasil fotosintesis
dari daun keseluruh tubuh. Batang tersusun dari
4 bagian, yaitu Epidermis, Korteks,Empulur,
Jaringan Pembuluh.
Gambar 1.8 (Lingkaran Tahun pada Batang)
Kulit
kayu
Kambium vaskular
Kulit lunak
Kulit keras
Ploem sekunder
Periderm
gabus
Kambium gabus
3.Akar
Akar merupakan bagian bawah tumbuhan yang
biasanya berkembang di bawah permukaan tanah.
Akan tetapi, ada beberapa tumbuhan yang memiliki
akar yang tumbuh di atas tanah. Bentuk dan
struktur akar sangat beragam. fungsi akar yaitu
untuk melekatkan tumbuhan pada substrat,
menyerap air dan berbagi garam mineral, tempat
menyimpan cadangan makanan, sebagai alat
pernafasan, dan menghasilkan hormon yang dapat
merangsang pertumbuhan pada batang.
ORGAN PADA TUMBUHAN
ā€¢ Anatomi akar dapat diamati dengan
cara melakukan pemotongan secara
melintang. Struktur anatomi akar
dari urutan terluar ke dalam, yaitu
epidermis, korteks, endodermis,
dan silinder pusat (stele).
Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi
Kultur Jaringan
Kultur jaringan atau budidaya in vitro adalah suatu
metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti
protoplasma, sel, jaringan atau organ yang serba steril,
ditumbuhkan pada media buatan yang steril, dalam botol
kultur yang steril dan dalam kondisi yang aseptik, sehingga
bagian-bagian tersebut dapat memperbayak diri dan
beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap.
Sitokinin dan auksin merupakan zat
pengatur tumbuh yang
ditambahkan dalam medium.
Sitokinin dimaksudkan untuk
merangsang pembentukkan pucuk,
sedangkan auksin untuk
merangsang pembentukkan akar Gambar (SkemaKulturjaringan)
Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada
Teknologi Kultur Jaringan
ā€¢ Pada dasarnya, teknik kultur jaringan dilakukan
berdasarkan sifat totipotensi yang terdapat pada
jaringan tanaman.Totipotensi adalah kemampuan
beberapa sel yang dapat tumbuh membentuk
suatu individu. Sifat totipotensi jaringan pertama
kali ditemukan oleh F.C. Steward (1958).
Keunggulan dari bibit yang diperoleh melalui kultur jaringan adalah sebagai berikut:
ā€¢ Bibit yang didapat berjumlah banyak dan dihasilkan dalam waktu yang singkat.
ā€¢ Sifat identik dengan induk.
ā€¢ Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman
dewasa.
ā€¢ Bibit aman dari serangan penyakit. Misalnya, bebas virus jika diambil dari
meristem apikal.
ā€¢ Kultur jaringan dapat dilakukan melalui beberapa teknik. Hendaryono dan
Wijayani (1994: 95-109) mengungkapkan bahwa teknik kultur jaringan yang telah
dikenal di antaranya sebagai berikut.
ā€¢ Meristem culture, yaitu kultur jaringan menggunakan bagian tanaman dari
jaringan muda atau meristem.
ā€¢ Pollen atau anther culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan
bagian tanaman berupa serbuk sari atau benang sari.
ā€¢ Chloroplast culture, yaitu teknik kultur jaringan menggunakan kloroplas untuk
keperluan memperbaiki sifat tanaman melalui pembuatan varietas baru.
ā€¢ Somatic cross atau persilangan protplasma, yaitu penyilangan dua macam
prortoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan sehingga dihasilkan
Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi Kultur
Jaringan
Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi Kultur
Jaringan
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur
jaringan adalah :
ā€¢ Pembuatan Media
Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan
hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan
lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi,
baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur
jaringan yang dilakukan.
ā€¢ Inisiasi
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan
dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur
jaringan adalah tunas.
ā€¢ Sterilisasi
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan
di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang
juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan
etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan.
Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi
Kultur Jaringan
ā€¢ Multiplikasi
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon
tanaman dengan menanam eksplan pada media.
ā€¢ Pengakaran
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan
menunjukan adanya pertumbuhan akar yang menandai
bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai
berjalan dengan baik
ā€¢ Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan
keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan
dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan
Epidermis : lapisan pelindung terluar batang, akar, dan daun
Kambium : jaringan meristem yang melahirkan pertumbuhan
sekunder pada batang dan akar, merupakan
kumpulan sel yang sedang membelah yang terdapat
diantara xilem dan floem
Klorenkim : Jaringan parenkim yang mengandung klorofil
Kloroplas : Plastida hijau yang biasanya berbentuk cakram dan
tersusun atas sistem selaput yang mengandung
klorofil dan pigmen lain yang sangat penting untuk
fotosintesis
Korteks : Bagian kulit luar pada tumbuhan
GLOSARIUM
Meristem : jaringan tumbuhan yang terdiri atas sel-sel
yang terus membelah, tidak berdiferensiasi,
terdapat pada titik-titik tumbuh
Parenkim : jaringan yang tidak terspesialisasi
Plastida : organel yang terdapat pada sitoplasma sel-sel
tumbuhan
Sklerenkim : jaringan tumbuhan yang terdiri atas serat sel
pembuluh yang keras dan sklereid
Stomata : lubang kecil dengan dua sel pengiring
Totipotensi : kemampuan setiap sel tumbuhan untuk
mengadakan pembelahan dan membentuk
individu baru.
GLOSARIUM
Karmana, oman. 2007. CerdasBelajarBiologi. Bandung:
Grafindo Media Pratama.
Pujiyanto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2. Solo:
Platinum
Campbell, Reece, Mitchel. 2002. BIOLOGI. Edisi kelima, jilid 2.
Jakarta: Erlangga
Sudjadi, Bagod dan Siti Laila. 2007. Biologi 2. Jakarta:
Yudhistira.
http://biocyberway.blogspot.com/2008/04/organ-pada-
tumbuhan.html
http://erickbio.wordpress.com/2011/07/09/struktur-dan-
fungsi-jaringan-tumbuhan/
DAFTAR PUSTAKA
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/21/organ-tumbuhan
http://intankartikaariestasari.blogdetik.com/2010/11/06/praktikum-
jaringan-tumbuhan/
http://irshadi-bagas-4all.blogspot.com/2008/05/organ-pada-
tumbuhan.html
http://matematika-ipa.com/jaringan-tumbuhan-jaringan-meristem-
jaringan-epidermis-stomata-parenkim-kolenkim-sklerenkim/
http://mmursyidpw.wordpress.com/multimedia-pembelajaran/bio-2/
http://rindasegtion.blogspot.com/2011/04/blog-post.html
http://www.adipedia.com/2011/04/bagian-bagian-organ-pada-
tumbuhan.html
http://www.crayonpedia.org/mw/1._Struktur_dan_Fungsi_Jaringan_T
umbuhan_11.1
DAFTAR PUSTAKA
KATA MUTIARA
Nothing tommorow without today, so do the best for
today...........ļŠ
SEKIAN & TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to jaringan tumbuhan.pptx

Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4Nailie Rahma
Ā 
Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Jaringan Hewan dan TumbuhanJaringan Hewan dan Tumbuhan
Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Himdika FKIP UNTAN
Ā 
Jaringan Dan Organ Tumbuhan
Jaringan Dan Organ TumbuhanJaringan Dan Organ Tumbuhan
Jaringan Dan Organ Tumbuhanvanessaclarista
Ā 
Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)
Ade Maria Ulfa
Ā 
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptxBAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
Ibnuanwar5
Ā 
Pertumbuhan tanaman
Pertumbuhan tanamanPertumbuhan tanaman
Pertumbuhan tanaman
Arifah Trijayanti
Ā 
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan TumbuhanSel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Iqbal Ziharsya
Ā 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
Ismy Pri Herlina
Ā 
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
rofiq nynda
Ā 
farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1Sri Ariesty
Ā 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
avita12
Ā 
Struktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akarStruktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akar
Adi Suwarno
Ā 
Jaringan
JaringanJaringan
Jaringan
ANN Novianti
Ā 
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewanBab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewanAnisah Riza Safana
Ā 
Presentasi dini terbaru lagi
Presentasi dini terbaru lagiPresentasi dini terbaru lagi
Presentasi dini terbaru lagidinirismayanti
Ā 
Jaringan pada tumbuhan
Jaringan pada tumbuhanJaringan pada tumbuhan
Jaringan pada tumbuhanWafa Azimah
Ā 
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhan
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhanFungsi dan struktur jaringan tumbuhan
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhanArif Hakim
Ā 
ANATOMI ORGAN AKAR.pptx
ANATOMI ORGAN AKAR.pptxANATOMI ORGAN AKAR.pptx
ANATOMI ORGAN AKAR.pptx
GirlyRisma1306
Ā 
Jaringan_Tumbuhan.pptx
Jaringan_Tumbuhan.pptxJaringan_Tumbuhan.pptx
Jaringan_Tumbuhan.pptx
siskawatihermin
Ā 

Similar to jaringan tumbuhan.pptx (20)

Jaringan tumbuhan 4
Jaringan tumbuhan 4Jaringan tumbuhan 4
Jaringan tumbuhan 4
Ā 
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Ā 
Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Jaringan Hewan dan TumbuhanJaringan Hewan dan Tumbuhan
Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Ā 
Jaringan Dan Organ Tumbuhan
Jaringan Dan Organ TumbuhanJaringan Dan Organ Tumbuhan
Jaringan Dan Organ Tumbuhan
Ā 
Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)
Ā 
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptxBAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
BAB 2 - Struktur Jaringan pada Tumbuhan.pptx
Ā 
Pertumbuhan tanaman
Pertumbuhan tanamanPertumbuhan tanaman
Pertumbuhan tanaman
Ā 
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan TumbuhanSel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Sel, Jaringan dan Organ dari Hewan dan Tumbuhan
Ā 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
Ā 
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
3. pertemuan-3-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan
Ā 
farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1
Ā 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Ā 
Struktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akarStruktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akar
Ā 
Jaringan
JaringanJaringan
Jaringan
Ā 
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewanBab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Ā 
Presentasi dini terbaru lagi
Presentasi dini terbaru lagiPresentasi dini terbaru lagi
Presentasi dini terbaru lagi
Ā 
Jaringan pada tumbuhan
Jaringan pada tumbuhanJaringan pada tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan
Ā 
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhan
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhanFungsi dan struktur jaringan tumbuhan
Fungsi dan struktur jaringan tumbuhan
Ā 
ANATOMI ORGAN AKAR.pptx
ANATOMI ORGAN AKAR.pptxANATOMI ORGAN AKAR.pptx
ANATOMI ORGAN AKAR.pptx
Ā 
Jaringan_Tumbuhan.pptx
Jaringan_Tumbuhan.pptxJaringan_Tumbuhan.pptx
Jaringan_Tumbuhan.pptx
Ā 

More from DekaMuliya1

sistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.pptsistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.ppt
DekaMuliya1
Ā 
jaringan-hewan.ppt
jaringan-hewan.pptjaringan-hewan.ppt
jaringan-hewan.ppt
DekaMuliya1
Ā 
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptxBab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
DekaMuliya1
Ā 
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxBab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
DekaMuliya1
Ā 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
DekaMuliya1
Ā 
Bab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptxBab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptx
DekaMuliya1
Ā 
monera.ppt
monera.pptmonera.ppt
monera.ppt
DekaMuliya1
Ā 
fungi.ppt
fungi.pptfungi.ppt
fungi.ppt
DekaMuliya1
Ā 
Bab 5 Jamur.pptx
Bab 5 Jamur.pptxBab 5 Jamur.pptx
Bab 5 Jamur.pptx
DekaMuliya1
Ā 
protista.pptx
protista.pptxprotista.pptx
protista.pptx
DekaMuliya1
Ā 
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptxBab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
DekaMuliya1
Ā 
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptxBab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
DekaMuliya1
Ā 
virus.pptx
virus.pptxvirus.pptx
virus.pptx
DekaMuliya1
Ā 
EKSPIRASI.pptx
EKSPIRASI.pptxEKSPIRASI.pptx
EKSPIRASI.pptx
DekaMuliya1
Ā 
ALAT PERNAPASAN.pptx
ALAT PERNAPASAN.pptxALAT PERNAPASAN.pptx
ALAT PERNAPASAN.pptx
DekaMuliya1
Ā 
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptxBab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
DekaMuliya1
Ā 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
DekaMuliya1
Ā 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
DekaMuliya1
Ā 
SISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptxSISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptx
DekaMuliya1
Ā 
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptx
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptxBab 6 Sistem Pernapasan.pptx
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptx
DekaMuliya1
Ā 

More from DekaMuliya1 (20)

sistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.pptsistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.ppt
Ā 
jaringan-hewan.ppt
jaringan-hewan.pptjaringan-hewan.ppt
jaringan-hewan.ppt
Ā 
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptxBab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Ā 
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxBab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Ā 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Ā 
Bab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptxBab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptx
Ā 
monera.ppt
monera.pptmonera.ppt
monera.ppt
Ā 
fungi.ppt
fungi.pptfungi.ppt
fungi.ppt
Ā 
Bab 5 Jamur.pptx
Bab 5 Jamur.pptxBab 5 Jamur.pptx
Bab 5 Jamur.pptx
Ā 
protista.pptx
protista.pptxprotista.pptx
protista.pptx
Ā 
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptxBab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Ā 
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptxBab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
Ā 
virus.pptx
virus.pptxvirus.pptx
virus.pptx
Ā 
EKSPIRASI.pptx
EKSPIRASI.pptxEKSPIRASI.pptx
EKSPIRASI.pptx
Ā 
ALAT PERNAPASAN.pptx
ALAT PERNAPASAN.pptxALAT PERNAPASAN.pptx
ALAT PERNAPASAN.pptx
Ā 
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptxBab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Ā 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Ā 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Ā 
SISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptxSISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptx
Ā 
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptx
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptxBab 6 Sistem Pernapasan.pptx
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptx
Ā 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
Ā 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
Ā 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
Ā 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
Ā 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Ā 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
Ā 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
Ā 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
Ā 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Ā 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
Ā 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
Ā 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
Ā 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
Ā 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
Ā 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
Ā 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Ā 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Ā 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
Ā 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Ā 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Ā 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Ā 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
Ā 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Ā 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Ā 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
Ā 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Ā 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Ā 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
Ā 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
Ā 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Ā 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Ā 

jaringan tumbuhan.pptx

  • 1. BAB 2 JARINGAN TUMBUHAN DAN HEWAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat: ā€¢ Membedakan jaringan (epitel, otot, tulang, saraf, dan ikat) pada pembentukan organ hewan. ā€¢ Menjelaskan fungsi masingmasing jaringan pada hewan. ā€¢ Membedakan berbagai jaringan (epidermis, kolenkim, sklerenkim, parenkim, xilem, floem, dan kambium) pada tumbuhan. ā€¢ Menunjukkan letak epidermis, korteks, dan stele (silinder pusat). ā€¢ Mendeskripsikan fungsi masing-masing jaringan tumbuhan.
  • 5.
  • 7. ā€¢ Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. ā€¢ Jaringan yang menyusun organ tumbuhan mempunyai bentuk dan ukuran tidak sama serta masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda pula. ā€¢ Jaringan tumbuhan ada yang bersifat meristematis, yaitu jaringan muda yang masih aktif membelah dan ada juga yang bersifat permanen, yaitu jaringan dewasa yang tidak membelah.
  • 8. A. Jaringan Meristem ā€¢ Jaringan Meristem adalah jaringan yang mampu membelah diri dengan cara mitosis secara terus menerus ā€¢ Jaringan meristem disebut juga bersifat embrional karena sel-selnya selalu melakukan pembelahan untuk memperbanyak diri ā€¢ Jaringan meristem disebut juga jaringan dasar karena setelah dewasa, jaringan ini akan membentuk jaringan-jaringan yang lain. ā€¢ Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
  • 9. 1. Meristem Apikal (Meristem Ujung) ā€¢ Meristem apikal atau meristem ujung yang terletak di ujung akar dan batang. ā€¢ Ujung akar dan ujung batang merupakan daerah titik tumbuh pada tumbuhan sehingga keduanya mengandung sel sel embrionik.
  • 12. 2. Meristem Lateral (Meristem Samping) ā€¢ Meristem ini terletak sejajar dengan permukaan organ. ā€¢ Akibat aktivitas meristem ini tumbuhan akan mengalami penambahan besar ke samping. ā€¢ Terdapat pada bagian tepi akar dan batang tanaman dikotil ā€¢ Contohnya, kambium pembuluh dan kambium gabus.
  • 13. Terdapat pada bagian tepi akar dan batang tanaman dikotil
  • 14. 3. Meristem interkalar ā€¢ Meristem ini terletak diantara jaringan dewasa. ā€¢ Contohnya terdapat pada ruas rumput-rumputan
  • 16. Berdasarkan asalnya, meristem dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu : 1. Meristem Primer ā€¢ Meristem primer berasal langsung dari jaringan embrinoanal dan merupakan kelanjutan dari perkembangan embrio pada saat perkecambahan. ā€¢ Meristem pimer terdapat pada pucuk batang dan ujung akar ā€¢ Meristem primer bertanggung jawab terhadap pertumbuhan primer ā€¢ Pertumbuhan primer meyebabkan pertambahan tinggi/panjang pada batang dan akar.
  • 17. ā€¢ Meristem primer merupakan meristem yang terbentuk langsung dari sel-sel initial yang disebut promeristem. ā€¢ Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Haberlandt, promeristem akan berkembang menjadi protoderm, prokambium, dan meristem dasar. ā€¢ Protoderm akan berdeferensiasi menjadi sistem jaringan epidermis, prokambium akan berdefersiasi menjadi sistem jaringan pengangkut, sedangkan meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim (jaringan dasar).
  • 18. 2. Meristem sekunder ā€¢ Meristem sekunder berasal dari jaringan dewasa yang mengalami diferensiasi ā€¢ Meristem sekunder bertanggung jawab terhadap pertumbuhan sekunder yang meyebabkan pertambahan diameter batang dan akar serta pembentukan jaringan pembuluh (vaskuler) ā€¢ Contoh jaringan meristem sekunder adalah kambium gabus (felogen) dan Kambium vaskular ā€¢ Sel-sel meristem sekunder berbentuk pipih atau prisma yang di bagian tengahnya terdapat vakuola
  • 19. B. Jaringan Dewasa ( Jaringan Permanen) ā€¢ Seperti telah dikatakan diatas, bahwa jaringan dewasa merupakan jaringan yang tidak dapat membelah dalam artian jaringan ini merupakan kelompok sel tumbuhan yang berasal dari pembelahan sel - sel meristem dan telah mengalami perubahan bentuk yang dikaitkan dengan fungsinya (diferensiasi). ā€¢ Jaringan dewasa ini sudah tidak bersifat meristem lagi (sel penyusunnya tidak dapat membelah lagi) sehingga disebut jaringan permanen. ā€¢ Berdasarkan bentuk dan fungsinya jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi beberapa macam:
  • 20. 1. Jaringan Epidermis ā€¢ Jaringan epidermis merupakan jaringan yang terletak paling luar sehingga menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan ā€¢ Jaringan epidermis diidentikkan dengan jaringan epitel pada hewan karena berfungsi sebagai pelindung dan berhubungan langsung dengan lingkungan luar ā€¢ Jaringan epidermis umumnya terdiri atas satu lapis sel yang umumnya berbentuk empat persegi panjang, memiliki dinding sel yang tebal tetapi tidak mempunyai kloroplas. ā€¢ Tetapi ada juga yang tersusun atas beberapa lapis sel, contohnya epidermis pada akar udara tanaman anggrek ā€¢ Sel-sel epidermis tersusun atas sel-sel berbentuk pipih yang tersusun rapat. ā€¢ Jaringan epidermis biasanya menutupi permukaan organ akar, batang dan daun.
  • 22. Fungsi jaringan epidermis ā€¢ Fungsi utama melindungi jaringan yang ada di bawahnya ā€¢ Fungsi lainnya adalah melindungi terhadap kerusakan mekanis, menjaga temperatur jaringan supaya tidak terlalu tinggi dan mencegah penguapan yang berlebihan ā€¢ Di akar jaringan epidermis berfungsi untuk menghisap air dan garam-garam mineral (sebagai penyimpan cadangan air dan di sebut velamen
  • 23. Modifikasi jaringan epidermis ā€¢ Jaringan epidermis daun bermodifikasi menjadi stomata (berfungsi sebagai jalan pertukaran gas antara jaringan dan lingkungan luar) ā€¢ Pada batang dikotil bermodifikasi menjadi lenti sel ā€¢ Pada akar termodifikasi menjadi rambut akar ā€¢ Sel epidermis juga termodifikasi menjadi trikom yaitu struktur tambahan pada epidermis yang dapat berbentuk rambut
  • 24. 2. Jaringan Parenkim ā€¢ Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena dapat berdiferensiasi menjadi jaringan lain. ā€¢ Jaringan parenkima ini memiliki dinding sel relatif tipis, flesibele, mengandung selulosa, pektin serta hemiselulosa tetapi umumnya tidak mengandung lignin ā€¢ Sel parenkim umumnya memiliki vakuola tengah yang besar dan diantara sel-sel terdapat ruang antar sel yang berisi gas ā€¢ Sel-sel atau jaringan parenkim dengan ruang antar sel yang besar dan berfungsi sebagai penyimpan udara, di sebut aerenkim.
  • 25. ā€¢ Aerenkim terdapat pada daun tanaman air ā€¢ Jaringan parenkim juga bersifat basalis yaitu letak inti sel mendekati dasar sel. ā€¢ Sel-sel parenkim memiliki ciri khas sel-sel hidup, yaitu dapat tumbuh dan membelah ā€¢ Karena kemampuannya berproliferasi, sel-sel parenkim merupakan sumber pembentukan sel-sel baru untuk proses penyembuhan luka dan regenerasi ā€¢ Sel-sel parenkim memiliki bentuk bermacam-macam, ada yang bulat berbentuk kotak, memanjang saling bertonjolan dan ada yang menyerupai bintang ā€¢ Jaringan parenkim dapat ditemukan pada kulit batang, kulit akar, daging daun, daging buah dan endosperm (timbunan pati pada biji)
  • 26. ā€¢ Sel-sel parenkim ada yang memiliki klorofil, di sebut sel klorenkim ā€¢ Adanya klorofil menyebabkan klorenkim mempunyai kemampuan untuk melakukan fotosintesis ā€¢ Jaringan parenkim merupakan tempat bagi beberapa proses penting pada tumbuhan seperti, fotosintesis, respirasi, sekresi, ekskresi, transportasi dan penyimpan bahan makanan
  • 27. Fungsi jaringan parenkim ā€¢ Berfungsi untuk menyimpan air, umumnya merupakan sel aktif, membesar dan berdinding tipis, memiliki banyak vakuola kecil yang berisi air atau lendir dan selaput plasma selnya tipis menempel didinding sel ā€¢ Berfungsi menyimpan zat makanan dan sintesis bahan makanan, contoh protein dan tepung di simpan dalam sel-sel parenkim di akar umbi kentang dan umbi kayu. Protein dan gula tersimpan dalam getah sel-sel parenkim
  • 28. Berdasarkan bentuknya parenkim dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu: ā€¢ Parenkim palisade, mempunyai bentuk memanjang tegak, dan banyak mengandung klorofil. Parenkim palisade merupakan penyusun mesofil daun dan biji ā€¢ Parenkim bunga karang(spon), mempunyai bentuk dan susunan sel yang tidak teratur dengan ruang antar selnya yang relatif besar ā€¢ Parenkim bintang, mempunyai bentuk seperti bintang dengan ujung setiap sel lainnya saling berhubungan, sehingga mempunyai banyak ruang antar sel ā€¢ Parenkim lipatan, dinding selnya mengalami pelipatan kearah dalam serta sel-selnya banyak mengandung klorofil
  • 29.
  • 30. 3. Jaringan Penyokong atau penguat ā€¢ Fungsi utama jaringan ini adalah untuk menyokong atau menguatkan bagian tubuh tumbuhan ā€¢ Jaringan penyokong atau jaringan penguat pada tumbuhan terdiri atas sel-sel kolenkim dan sklerenkim. ā€¢ Kedua bentuk jaringan ini merupakan bentuk jaringan sederhana karena sel-selnya hanya terdiri atas satu tipe sel saja.
  • 31. a. Kolenkim ā€¢ Sel penyusun jaringan ini adalah sel-sel hidup dengan protoplasma aktif ā€¢ Tersusun atas Sel-sel kolenkim yang bervariasi dalam hal ukuran panjang ā€¢ Tetapi umumnya sel kolenkim berbentuk ramping memanjang (dengan panjang dapat mencapai 2mm) ā€¢ Sel-sel kolenkim yang terpendek berbentuk prisma seperti sel-sel parenkim ā€¢ Dalam jaringan yang sama, sel-sel kolenkim dapat memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi
  • 32. ā€¢ Memiliki dinding sel yang mengalami penebalan yang tidak merata, dan bersifat plastis (dapat dipanjangkan tetapi tidak dapat memendek kembali ā€¢ Penebalan dapat terjadi dibagian sudut-sudut sel kolenkim (disebut kolenkim sudut), dibagian dinding tangensial (disebut kolenkim papan), atau diruang antar sel (disebut kolenkim lakuna) ā€¢ Dinding selnya dapat mengalami penebalan oleh selulosa, pektat, hemiselulosa dan air ā€¢ Selnya dapat mengandung kloroplas dimana semakin sederhana diferensiasinya maka semakin banyak kloroplasnya bahkan menyerupai parenkim
  • 33. ā€¢ Jaringan kolenkim umumnya terbentuk dibawah jaringan epidermis, tapi ada juga yang dipisahkan dari epidermis oleh beberapa lapis parenkim ā€¢ Meiliki ciri khas terdapat pada bagian tepi batang dan daun ā€¢ Kolenkim dapat diamati dengan mudah pada batang seledri dan bunga matahari
  • 34. Fungsi kolenkim ā€¢ Fungsi utama kolenkim adalah sebagai jaringan penyokong bagi batang yang muda dan sedang tumbuh ā€¢ Menyokong daun(tulang daun) tumbuhan dikotil dan memperkuat tangkai bunga(petiola)
  • 35. b. Sklerenkim ā€¢ Sklerenkim adalah jaringan penyokong dan penguat bagian-bagian tumbuhan yang mengalami pertumbuhan yang tidak lama ā€¢ Sel sklerenkim memiliki dinding sekunder yang tebal dengan ketebalan yang merata di seluruh permukaan selnya ā€¢ Dinding sel sklerenkim yang elastis tersusun atas selulosa dan lignin ā€¢ Lignin jika bergabung dengan selulosa akan menahan peregangan sehingga sklerenkim bersifat lebih kaku, kuat, dan keras daripada kolenkim
  • 36. ā€¢ Sel sklerenkim yang masak terdiri atas dinding sel saja karena isi sel (protoplas) mati ketika dinding sel menebal dan menjadi impermeabel ā€¢ Sel-sel sklerenkim yang kosong dengan dengan dinding sel yang tebal merupakan rangka untuk menyokong tubuh tumbuhan ā€¢ Ada dua tipe sel sklerenkim yaitu serat dan sklereid
  • 37. 1. Serat (fiber)/serabut ā€¢ Merupakan sel-sel yang panjang(dapat mencapai 50 cm), ramping berujung runcing dan tahan lama ā€¢ Fungsi serat adalah memperkuat dan menyokong struktur tumbuhan ā€¢ Sel-sel serat berdinding tebal dengan lumen yang sempit ā€¢ Serat terbagi menjadi serat kasar dan serat lembut
  • 38. Serat kasar ā€¢ Serat kasar memiliki dinding sel dengan lignin yang tebal, berstektur keras, dan kaku ā€¢ Serat kasar umumnya berasal dari serat daun tumbuhan monokotil ā€¢ Contoh Agave sp, Musa textilis (penghasil serat manila/abaka untuk bahan tenun, tali kapal, tikar, karpet, dan kertas manila), Yucca, dan Pharmium tenax.
  • 39. Serat lembut ā€¢ Serat lembut sesuai dengan namanya, merupakan serat yang lembut dan fleksibel dengan dinding sel mengandung lignin atau tidak ā€¢ Serat lembut umumnya berasal dari floem beberapa jenis tumbuhan dikotil, antara lain: Cannabis sativa, Linum usitatissimum, Corchorus capsularis (penghasil serat yute untuk bahan tali, layar dan jala), serta Hibiscuscannabinus (penghasil serat kenaf
  • 40. 2. Sklereid ā€¢ Sklereid tersusun atas sel-sel pendek dengan bentuk yang tidak teratur ā€¢ Sel sklereid memiliki deinding sel sekunder yang lebih tebal daripada serat dan mengandung lignin ā€¢ Sklereid terdapat pada batang, daun, buah dan biji ā€¢ Pada buah sklereid terdapat pada daging buah yang lunak ā€¢ Tekstur berpasir pada buah pir terbentuk dari
  • 41. ā€¢ Lapisan sklereid yang padat menyusun menyusun kulit dari beberapa jenis kacang dan daun endokarp buah batu, misalnya pada tempurung buah kelapa ā€¢ Sklereid juga terdapat pada selubung biji dan epidermis sisik pelindung ā€¢ Sklereid yang dijumpai pada jaringan lunak tumbuhan berfungsi sebagai sel-sel pertahanan dengan cara membuat jaringan tersebut menjadi tidak enak dimakan bagi serangga
  • 42. 4. Jaringan pengangkut ā€¢ Tumbuhan berpembuluh(Tracheophyta) memiliki jaringan khusus yang disebut jaringan vaskuler atau jaringan pembuluh ā€¢ Jaringan tersebut berfungsi mengangkut air dan zat- zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan sehingga jaringan pembuluh disebut juga jaringan pengangkut. ā€¢ Selain sebagai jaringan pengangkut, jaringan pembuluh juga berfungsi menyokong tumbuhan. ā€¢ Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas dua macam, yaitu xilem atau yang biasa disebut pembuluh kayu dan floem atau yang biasa disebut pembuluh tapis.
  • 43. Xilem ā€¢ Xilem merupakan komponen jaringan pengangkut yang memiliki dua fungsi utama, yaitu mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke batang tumbuhan dan daun, serta memberi sokongan/kekuatan mekanis bagi tumbuhan
  • 44. Xilem terdiri atas beberapa komponen yaitu: ā€¢ trakeid, ā€¢ Trakea, ā€¢ serat xilem, dan ā€¢ parenkim xilem
  • 45. ā€¢ Trakeid, merupakan sel tabung panjang dan sempit dengan ujung meruncing ā€¢ Seperti halnya trakeid trakea juga merupakan sel-sel tabung berdinding tebal. Perbedaannya, sel-sel trakea lebih pendek dan lebih lebar daripada trakeid sehingga lebih banyak air yang melewatinya ā€¢ Selain itu sel-sel trakea berujung rata ā€¢ Semua tumbuhan berpembuluh memiliki trakeid, tetapi trakea hanya terdapat pada tumbuhan Angiospermae
  • 46. ā€¢ Diantara trakeid dan trakea terdapat serat serta parenkim xilem ā€¢ Sel-sel serat xilem memiliki dinding tebal dan berasal dari trakeid ā€¢ serat xilem cenderung berfungsi sebagai penyokong atau penguat tumbuhan ā€¢ Parenkim xilem merupakan sel-sel pendek berlignin terutama berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dalam bentuk tepung atau lemak, tanin, kristal dan substansi-substansi lain
  • 47. ā€¢ Pada tumbuhan berkayu, xilem yang tua berhenti berperan dalam pengangkutan untuk memberi kekuatan/sokongan pada batang ā€¢ Yang dimaksud dengan kayu adalah xilem primer ā€¢ Jika kita menghitung lingkaran tahun sebuah pohon, berarti kita menghitung lingkaran tahun xilem
  • 48. Perbedaan letak xilem pada tumbuhan monokotil dan dikotil monokotol ā€¢ Pada batang monokotil, letak xilem berdampingan dengan floem ā€¢ Pada akar monokotil letak xilem berselang seling dengan floem ā€¢ Diantara xilem dan floem tumbuhan monokotil tidak terdapat kambium Dikotol ā€¢ Pada batang dikotil xilem terletak disebelah dalam kambium ā€¢ Pada akar dikotil, xilem terletak ditengah berbentuk menjari dan dikelilingi oleh floem
  • 49. Floem ā€¢ Floem merupakan jaringan pembuluh atau pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan ā€¢ Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim. Tersusun atas beberepa tipe sel yang berbeda
  • 50. Floem tersusun atas beberapa macam sel yang berbeda fungsinya antara lain: ā€¢ Pembuluh tapis ā€¢ Parenkim floem ā€¢ Serat floem ā€¢ Sel pengiring
  • 51. Pembuluh tapis ā€¢ Buluh floem (buluh tapis) adalah suatu saluran atau pembuluh yang berperan mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. ā€¢ Tersusun atas sel-sel tabung tapis yang berdiameter relatif besar ā€¢ Dinamakan tabung tapis karena dinding bagian ujung mengalami pelubangan(perforasi) sehingga terbentuk seperti tapis atau saringan ā€¢ Sel-sel tersebut bersambungan dari ujung ke ujung sehingga membentuk pembuluh tapis yang panjang ā€¢ Adanya lubang-lubang seperti saringan memungkinkan hubungan sitoplasma antar sel pembuluh tapis
  • 52. ā€¢ Pada saat tua, sel-sel tabung tapis kehilangan nukleusnya dan sel-senya diisi dengan suatu substansi berprotein yang disebut dengan getah sel ā€¢ Gula hasil fotosintesis diangkut bersama getah sel tersebut ā€¢ Karena tidak memiliki nukleus, sel-sel tabung tapis bergantung pada sel-sel pengiring yang menempel padanya
  • 53. Sel pengiring ā€¢ Sel-sel pengiring ini mengatur pergerakan gula dan asam amino dari dan kedalam sel tabung tapis ā€¢ Hubungan kedua sel tersebut sangat penting dan saling bergantung satu dengan yang lain
  • 54. Parenkim floem ā€¢ Parenkima floem berfungsi sebagai tempat penyimpan cadangan makanan dan sebagai pemisah antara floem yang satu dengan floem yang lain ā€¢ Floem memiliki jumlah sel parenkim yang lebih banyak dari pada sel pengiring ā€¢ Hal tersebut berhubungan dengan banyak aktivitas khas sel-sel parenkim, diantaranya sebagai penyimpan tepung, lemak, dan bahan makanan organik lainnya ā€¢ Parenkim floem juga sebagai penimbun zat-zat ergastik, seperti tanin dan resin ā€¢ Dinding sel parenkim memiliki lubang yang menghubungkan sel parenkim dan sel tapis
  • 55. Serat floem ā€¢ Berfungsi memberi sokongan pada tumbuhan ā€¢ Serat/serabut floem merupakan jaringan sklerenkim yang berfungsi memperkuat pembuluh floem
  • 57. 5. Jaringan periderm(gabus) ā€¢ Periderm (sel gabus) merupakan sel yang dibentuk oleh kambium gabus atau felogen. ā€¢ Periderm adalah jaringan pelindung sekunder sebagai pengganti epidermis pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae berkayu ā€¢ Tersusun atas sel-sel yang kedap air, karena sesuai dengan fungsinya yaitu untuk melindungi jaringan lain supaya tidak kehilangan banyak air
  • 58. ā€¢ Periderm tumbuh keluar membentuk felem dan tumbuh kedalam membentuk feloderm ā€¢ Jaringan tersebut tersususn oleh sel-sel gabus yang dindingnya mengandung suberin ā€¢ Pada saat tua, sel-sel gabus merupakan sel-sel mati karena tidak memiliki protoplas ā€¢ Sel gabus berbentuk memanjang dan dinding selnya bergabus.
  • 59. Jaringan periderm terdiri atas: ā€¢ Felem(jaringan gabus), Felem dapat di jumpai pada bagian luar batang atau akar tumbuhan tertentu ā€¢ Felogen(kambium gabus), adalah kambium yang terletak dibawah epidermis batang dan akar yang tua. Felogen yang membelah ke arah luar akan membentuk jaringan gabus sehingga menutupi epidermis. ā€¢ Feloderm(korteks sekunder)
  • 60. Kesatuan struktur yang terdiri atas epidermis, felem, felogen, dan feloderm dinamakan periderm.
  • 61. Fungsi jaringan Periderm ā€¢ Untuk melindungi tumbuhan dari pengaruh suhu yang ekstrim, mengurangi kehilangan air, dan melindungi tumbuhan dari gangguan mekais
  • 63. 1. Daun Daun merupakan modifikasi dari batang dan merupakan bagian tubuh tumbuhan yang banyak mengandung klorofil sehingga proses fotosintesis paling banyak berlangsung di dalam daun. Secara morfologis dan anatomis, daun merupakan organ tumbuhan yang paling bervariasi. Daun dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu pangkaL Daun tersusun atas tiga tipe jaringan,yaitu jaringan epidermis, jaringan mesofil, dan jaringan pembuluh.l daun, tangkai daun, dan helaian daun. ORGAN PADA TUMBUHAN
  • 64.
  • 65.
  • 66. 2. Batang Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi menegakkan tubuh tumbuhan. Batang berfungsi sebagai alat transportasi yaitu menyalurkan air dan garam-garam mineral dari akar ke daun dan menyalurkan hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh. Batang tersusun dari 4 bagian, yaitu Epidermis, Korteks,Empulur, Jaringan Pembuluh.
  • 67. Gambar 1.8 (Lingkaran Tahun pada Batang) Kulit kayu Kambium vaskular Kulit lunak Kulit keras Ploem sekunder Periderm gabus Kambium gabus
  • 68. 3.Akar Akar merupakan bagian bawah tumbuhan yang biasanya berkembang di bawah permukaan tanah. Akan tetapi, ada beberapa tumbuhan yang memiliki akar yang tumbuh di atas tanah. Bentuk dan struktur akar sangat beragam. fungsi akar yaitu untuk melekatkan tumbuhan pada substrat, menyerap air dan berbagi garam mineral, tempat menyimpan cadangan makanan, sebagai alat pernafasan, dan menghasilkan hormon yang dapat merangsang pertumbuhan pada batang. ORGAN PADA TUMBUHAN
  • 69. ā€¢ Anatomi akar dapat diamati dengan cara melakukan pemotongan secara melintang. Struktur anatomi akar dari urutan terluar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele).
  • 70.
  • 71. Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi Kultur Jaringan Kultur jaringan atau budidaya in vitro adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan atau organ yang serba steril, ditumbuhkan pada media buatan yang steril, dalam botol kultur yang steril dan dalam kondisi yang aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbayak diri dan beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap. Sitokinin dan auksin merupakan zat pengatur tumbuh yang ditambahkan dalam medium. Sitokinin dimaksudkan untuk merangsang pembentukkan pucuk, sedangkan auksin untuk merangsang pembentukkan akar Gambar (SkemaKulturjaringan)
  • 72. Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi Kultur Jaringan ā€¢ Pada dasarnya, teknik kultur jaringan dilakukan berdasarkan sifat totipotensi yang terdapat pada jaringan tanaman.Totipotensi adalah kemampuan beberapa sel yang dapat tumbuh membentuk suatu individu. Sifat totipotensi jaringan pertama kali ditemukan oleh F.C. Steward (1958).
  • 73. Keunggulan dari bibit yang diperoleh melalui kultur jaringan adalah sebagai berikut: ā€¢ Bibit yang didapat berjumlah banyak dan dihasilkan dalam waktu yang singkat. ā€¢ Sifat identik dengan induk. ā€¢ Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa. ā€¢ Bibit aman dari serangan penyakit. Misalnya, bebas virus jika diambil dari meristem apikal. ā€¢ Kultur jaringan dapat dilakukan melalui beberapa teknik. Hendaryono dan Wijayani (1994: 95-109) mengungkapkan bahwa teknik kultur jaringan yang telah dikenal di antaranya sebagai berikut. ā€¢ Meristem culture, yaitu kultur jaringan menggunakan bagian tanaman dari jaringan muda atau meristem. ā€¢ Pollen atau anther culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman berupa serbuk sari atau benang sari. ā€¢ Chloroplast culture, yaitu teknik kultur jaringan menggunakan kloroplas untuk keperluan memperbaiki sifat tanaman melalui pembuatan varietas baru. ā€¢ Somatic cross atau persilangan protplasma, yaitu penyilangan dua macam prortoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan sehingga dihasilkan Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi Kultur Jaringan
  • 74. Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi Kultur Jaringan Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah : ā€¢ Pembuatan Media Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. ā€¢ Inisiasi Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas. ā€¢ Sterilisasi Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan.
  • 75. Hubungan Sifat Totipotensi Jaringan pada Teknologi Kultur Jaringan ā€¢ Multiplikasi Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. ā€¢ Pengakaran Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik ā€¢ Aklimatisasi Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan
  • 76. Epidermis : lapisan pelindung terluar batang, akar, dan daun Kambium : jaringan meristem yang melahirkan pertumbuhan sekunder pada batang dan akar, merupakan kumpulan sel yang sedang membelah yang terdapat diantara xilem dan floem Klorenkim : Jaringan parenkim yang mengandung klorofil Kloroplas : Plastida hijau yang biasanya berbentuk cakram dan tersusun atas sistem selaput yang mengandung klorofil dan pigmen lain yang sangat penting untuk fotosintesis Korteks : Bagian kulit luar pada tumbuhan GLOSARIUM
  • 77. Meristem : jaringan tumbuhan yang terdiri atas sel-sel yang terus membelah, tidak berdiferensiasi, terdapat pada titik-titik tumbuh Parenkim : jaringan yang tidak terspesialisasi Plastida : organel yang terdapat pada sitoplasma sel-sel tumbuhan Sklerenkim : jaringan tumbuhan yang terdiri atas serat sel pembuluh yang keras dan sklereid Stomata : lubang kecil dengan dua sel pengiring Totipotensi : kemampuan setiap sel tumbuhan untuk mengadakan pembelahan dan membentuk individu baru. GLOSARIUM
  • 78. Karmana, oman. 2007. CerdasBelajarBiologi. Bandung: Grafindo Media Pratama. Pujiyanto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2. Solo: Platinum Campbell, Reece, Mitchel. 2002. BIOLOGI. Edisi kelima, jilid 2. Jakarta: Erlangga Sudjadi, Bagod dan Siti Laila. 2007. Biologi 2. Jakarta: Yudhistira. http://biocyberway.blogspot.com/2008/04/organ-pada- tumbuhan.html http://erickbio.wordpress.com/2011/07/09/struktur-dan- fungsi-jaringan-tumbuhan/ DAFTAR PUSTAKA
  • 80. KATA MUTIARA Nothing tommorow without today, so do the best for today...........ļŠ SEKIAN & TERIMA KASIH