Dokumen tersebut membahas tentang Monera, yaitu kerajaan organisme prokariotik yang mencakup bakteri dan arkebakteri. Dibahas mengenai ciri-ciri, struktur tubuh, cara reproduksi, dan peran dari bakteri dan arkebakteri serta faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri."
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas (kosmopolitan) dibandingkan mahluk hidup yang lain.
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.
Bakteri merupakan anggota kingdom monera.
Adapun dalam system klasifikasi enam kingdom, monera dibedakan lagi menjadi Archaebacteria dan Eubacteria.
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas (kosmopolitan) dibandingkan mahluk hidup yang lain.
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.
Bakteri merupakan anggota kingdom monera.
Adapun dalam system klasifikasi enam kingdom, monera dibedakan lagi menjadi Archaebacteria dan Eubacteria.
Bab 4: Eubacteria dan Archaebacteria
A. EUBACTERIA
Istilah Eubacteria berasal dari bahasa Yunani, eu, artinya adalah sejati. Eubacteria meliputi sebagian besar organisme prokariotik yang dapat hidup di manapun (kosmopolit). Eubacteria disebut juga Bacteria, yang kemudian disederhanakan menjadi bakteri. Eubacteria atau Bacteria (bakteri) digunakan sebagai acuan untuk seluruh organisme prokariotik baik dari kelompok Archabacteria maupun Eubacteria, meskipun Archabacteria dan Eubacteria sudah dipisahkan dalam kelompok (kingdom) yang berbeda.
Eubacteria atau biasa disebut bakteri merupakan organisme yang umunya tidak berklorofil. Bakteri mampu hidup di berbagai media sehingga disebut bersifat kosmopolitan. Bakteri memiliki dinding sel yang berfungsi memberikan bentuk kaku pada tubuh eubacteria. Berdasarkan struktur dinding selnya, bakteri dibagi menjadi 2 kelompok yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Eubacteria atau bakteri berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.
- Eubacteria berasal eu (sejati) dan bacteria (bakteri)
- Eubacteria merupakan kelompok makhluk hidup yang sehari-hari kita kenal sebagai bakteri.
- Bakteri ditemukan pada tahun 1684 oleh Anthony van Leeuwenhoek
Anthony van Leeuwenhoek
- Bakteri adalah organisme uniseluler, prokariot dan umumnya tidak memiliki klorofil.
Macam-Macama Bentuk Koloni Sel Eubacteria
CIRI SEL
Ukuran dan bentuk sel:
Secara umum, bakteri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Organisme berukuran kecil sehingga disebut dengan mikroorganisme
b. Uniseluler atau hanya terdiri atas satu sel
c. Bersifat prokariotik (tidak mempunyai membran inti)
d. Hanya dapat dilihat dengan mikroskop
e. Mempunyai ukuran dengan diameter 0,5-1 mikron dengan panjang 1-20 mikron
f. Hidup secara soliter atau berkoloni.
g. Bersifat kosmopolit atau habitatnya meliputi daerah yang luas
h. Mempunyai dinding sel
i. Beberapa jenis bakteri mampu membentuk endospora pada saat kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Contoh, Clostridium botulinum, Clostridium tetani, dan Bacillus anthracis.
j. Dinding selnya mengandung peptidoglikan
k. Membran plasmanya mengandung lipid berikatan ester
l. Ribosomnya mengandung satu jenis RNA-polimerase.
m. Bakteri paling renik : Mycoplasma (0,12 mikron)
n. Bakteri paling besar : Thiomargarita (200 mikron)
o. Bentuknya beragam : kokus (bulat), basil (batang), spirila (spiral).
p. Ketiganya itu bentuk dasar, tapi juga ada kokobasil (kokus dan basil) , contohnya Coxiella burnetti dan bentuk filamen, contohnyaActinomycetes
STRUKTUR TUBUH BAKTERI DARI LUAR KE DALAM SEBAGAI BERIKUT.
a. Flagela atau Flagelum
Archaeabacteria merupakan bakteri primitif, yang memiliki ciri umum yaitu dinding sel tidak memiliki peptidoglikan dan hidup di lingkungan ekstrim. Sedangkan eubacteria memiliki ciri umum yaitu dinding sel mengandung peptidoglikan dan dapat hidup dimana-mana atau sering disebut bersifat kosmopolitan.
Bab 4: Eubacteria dan Archaebacteria
A. EUBACTERIA
Istilah Eubacteria berasal dari bahasa Yunani, eu, artinya adalah sejati. Eubacteria meliputi sebagian besar organisme prokariotik yang dapat hidup di manapun (kosmopolit). Eubacteria disebut juga Bacteria, yang kemudian disederhanakan menjadi bakteri. Eubacteria atau Bacteria (bakteri) digunakan sebagai acuan untuk seluruh organisme prokariotik baik dari kelompok Archabacteria maupun Eubacteria, meskipun Archabacteria dan Eubacteria sudah dipisahkan dalam kelompok (kingdom) yang berbeda.
Eubacteria atau biasa disebut bakteri merupakan organisme yang umunya tidak berklorofil. Bakteri mampu hidup di berbagai media sehingga disebut bersifat kosmopolitan. Bakteri memiliki dinding sel yang berfungsi memberikan bentuk kaku pada tubuh eubacteria. Berdasarkan struktur dinding selnya, bakteri dibagi menjadi 2 kelompok yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Eubacteria atau bakteri berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.
- Eubacteria berasal eu (sejati) dan bacteria (bakteri)
- Eubacteria merupakan kelompok makhluk hidup yang sehari-hari kita kenal sebagai bakteri.
- Bakteri ditemukan pada tahun 1684 oleh Anthony van Leeuwenhoek
Anthony van Leeuwenhoek
- Bakteri adalah organisme uniseluler, prokariot dan umumnya tidak memiliki klorofil.
Macam-Macama Bentuk Koloni Sel Eubacteria
CIRI SEL
Ukuran dan bentuk sel:
Secara umum, bakteri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Organisme berukuran kecil sehingga disebut dengan mikroorganisme
b. Uniseluler atau hanya terdiri atas satu sel
c. Bersifat prokariotik (tidak mempunyai membran inti)
d. Hanya dapat dilihat dengan mikroskop
e. Mempunyai ukuran dengan diameter 0,5-1 mikron dengan panjang 1-20 mikron
f. Hidup secara soliter atau berkoloni.
g. Bersifat kosmopolit atau habitatnya meliputi daerah yang luas
h. Mempunyai dinding sel
i. Beberapa jenis bakteri mampu membentuk endospora pada saat kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Contoh, Clostridium botulinum, Clostridium tetani, dan Bacillus anthracis.
j. Dinding selnya mengandung peptidoglikan
k. Membran plasmanya mengandung lipid berikatan ester
l. Ribosomnya mengandung satu jenis RNA-polimerase.
m. Bakteri paling renik : Mycoplasma (0,12 mikron)
n. Bakteri paling besar : Thiomargarita (200 mikron)
o. Bentuknya beragam : kokus (bulat), basil (batang), spirila (spiral).
p. Ketiganya itu bentuk dasar, tapi juga ada kokobasil (kokus dan basil) , contohnya Coxiella burnetti dan bentuk filamen, contohnyaActinomycetes
STRUKTUR TUBUH BAKTERI DARI LUAR KE DALAM SEBAGAI BERIKUT.
a. Flagela atau Flagelum
Archaeabacteria merupakan bakteri primitif, yang memiliki ciri umum yaitu dinding sel tidak memiliki peptidoglikan dan hidup di lingkungan ekstrim. Sedangkan eubacteria memiliki ciri umum yaitu dinding sel mengandung peptidoglikan dan dapat hidup dimana-mana atau sering disebut bersifat kosmopolitan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Archaebakteria
ī¨ Berasal dari bahasa yunani, archaio yang artinya kuno.
ī¨ Merupakan kelompok bakteri yang dinding selnya tidak
mengandung peptidoglikan (protein yang berikatan dengan
polisakarida), tetapi membran plasmanya mengandung lipid
(lemak).
ī¨ Merupakan kelompok organisme prokariotik.
ī¨ Hidup di lingkungan yang ekstrim seperti :
īą Bakteri methanogen, menghasilkan gas metana dari sumber
karbon yang sederhana. Hidup di rawa sebagai pengurai.
Misalnya Methanococcus sp. atau Methanobacterium.
4. īą Hidup dilaut dengan kadar garam tinggi (halofil). Bakteri halofil
hidup optimal pada lingkungan dengan kadar garam 20%.
Misalnya Halobacterium sp.
īą Bakteri termosidofil, bakteri ini hidup di lingkungan ekstrim yang
panas dan asam. Kondisi optimal bakteri termosidofil adalah pada
temperatur 60-80°C dengan pH 2-4. Bakteri ini terdpat di daerah
yang mengandung asam sulfat misalnya di kawah vulkanik.
Misalnya Sulfalobus dan Thermoplasma sp yang mampu hidup
pada suhu lebih dari 100°C.
ī¨ Hidup di tempat-tempat yang kotor seperti di sampah atau pada
saluran pencernaan hewan dan manusia.
ī¨ Lingkungan yang bebas oksigen (anaerob)
5. Eubacteria
ī¨ Memiliki dinding sel yang tersusun oleh peptidoglikan (protein
yang berikatan dengan polisakarida).
ī¨ Umumnya bersifat parasit dan patogenik.
ī¨ Anggota kelompok ini adalah bakteri dan ganggang hijau biru
(cyanobakteria/cyanophyta).
6. A. Bakteri
ī¨ Berasal dari bahasa Yunani dari kata bacterion yang
berarti batang kecil.
ī¨ Merupakan mikroorganisme bersel satu
(uniseluler).
ī¨ Bersifat prokariotik.
ī¨ Hidup bebas, dapat di temukan di beberapa
lingkungan seperti udara, tanah, debu, air, serta
hidup di dalam tubuh tumbuhan, hewan atau
manusia.
ī¨ Menghasilkan antibiotik yang digunakan dalam
kedokteran, misalnya Escherechia coli yaitu
7. 1. Struktur tubuh bakteri
ī¨ Secara struktural tersusun atas kapsul, dinding sel,
membran sel, sitoplasma, bulu cambuk, materi
genetik, ribosom dan plsmid. 1. Nukleoid.
2. Flagel.
3. Plasmid.
4. Dinding sel.
5. Ribosom.
6. Sitoplasma.
7. Pilus.
8. DNA.
9. Membran sel.
10. Kapsul.
6
7
8
9
10
8. a. Kapsul
ī¨ Merupakan selubung pelindung
bakteri yang tersusun atas
polisakarida.
ī¨ Terletak di luar dinding sel.
ī¨ Hanya terdapat pada bekteri
patogen.
ī¨ Berfungsi untuk mempertahankan
diri dari antitoksin yang di hasilkan
9. b. Dinding sel
ī¨ Tersusun atas peptidoglikan (protein yang
berikatan dengan polisakarida).
ī¨ Terletak di luar membran sel .
ī¨ Adanya dinding sel menyebabkan bentuk
bakteri menjadi tetap.
ī¨ Berfungsi untuk melindungi sel bakteri dari
lingkungannya.
ī¨ Berdasarkan struktur peptidoglikan, bakteri di
bedakan menjadi bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif.
10. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang
terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan
asam teichoic.
Bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar,
lipopolisakarida - terdiri atas membran dan lapisan
peptidoglikan yang tipis terletak pada periplasma
(di antara lapisan luar dan membran sitoplasmik).
11. c. Membran sel
ī¨ Tersusun atas molekul lemak dan protein
(fosfolipid).
ī¨ Bersifat semipermeabel.
ī¨ Mengandung enzim respirasi.
ī¨ Berfungsi membungkus plasma dan mengatur
pertukaran mineral dari sel dan keluar sel.
12. d. Sitoplasma
ī¨ Merupakan cairan yang terdapat di dalam sel.
ī¨ Tersusun atas koloid yang mengandung
berbagai molekul organik, seperti karbohidrat,
lemak, protein dan mineral.
ī¨ Merupakan tempat berlangsungnya reaksi
metabolik.
13. e. Bulu cambuk (flagel)
ī¨ Merupakan alat gerak pada bakteri
sehingga membantu bakteri untuk
mendekati makanan atau menjauhi jika ada
racun atau bahan kimia.
ī¨ Berdasarkan jumlah dan letak flagel, bakteri
dapat di bedakan menjadi :
Atrik, adalah bakteri yang tidak memiliki
flagel.
Monotrik, bakteri yang memiliki satu flagel
pada bagian ujung tubuhnya.
Amfitrik, adalah bakteri yang memiliki
banyak flagel pada kedua bagian ujung
tubuhnya.
Lopotrik, adalah bakteri yang memiliki
banyak flagel hanya pada satu bagian ujung
14. f. Materi genetik
ī¨ ADN (disebut juga DNA)
bakteri tidak tersebar dalam
sitoplsma, tetapi terdapat
pada daerah tertentu yang
di sebut nukleoid.
ī¨ Berfungsi mengendalikan
sintesis protein bakteri dan
merupakan zat pembawa
sifat.
16. h. Plasmid
ī¨ Selain ADN, bakteri juga
memilki plasmid.
ī¨ Plasmid mengandung gen-
gen tertentu, misalnya gen
patogen dan gen kebal
antibiotik.
ī¨ Plasmid juga mampu
memperbanyak diri.
ī¨ Dalam satu sel bakteri dapat
terbentuk lebih kurang 20
18. ī Bakteri berbentuk batang
ī¨ Dikenal sebagai basil.
ī¨ Dapat di bedakan menjadi :
Basil tunggal adalah bakteri yang
hanya berbentuk satu batang tunggal,
misalnya Escherechia coli.
Diplobasil, adalah bakteri yang
berbentuk batang bergandeng dua-
dua, misalnya Bacillus subtilis.
Sterptobasil, adalah bakteri berbentuk
batang yang bergandengan
membentuk rantai, misalnya Basillus
19. ī Bakteri berbentuk bulat
ī¨ Dapat di bedakan menjadi :
Monokokus, adalah bakteri yang berbentuk bulat
tunggal, misalnya Neiserria gonorrhoeae.
Diplokokus adalah bakteri berbentuk batang
bulat yang bergandengan dua-dua, misalnya
Diplococcus pneumoniae.
Streptokokus adalah bakteri berbentuk bulat
yang berkelompok membentuk rantai, misalnya
Streptococcus thermophilus.
Stafilokokus adalah bakteri berbentuk bulat
yang berkelompok membentuk seperti buah
anggur, misalnya Staphylococcus aureus.
Sarkina adalah bakteri berbentuk bulat yang
berkelompok empat-empat membentuk seperti
kubus, misalnya sarcina lutea.
20. ī Bakteri berbentuk spiral
ī¨ Dapat dibedakan menjadi :
Spiral adalah bakteri berbentuk
seperti spiral, misalnya Spirillum
volutans.
Vibrio adalah bakteri berbentuk
seperti tanda baca koma,
misalnya Vibrio cholerae.
Spiroseta adalah bakteri
berbentuk spiral yang bergerak
melengkung. Misalnya
Treponema pallidum.
22. ī¨ Terjadi dengan dua cara yaitu secara
seksual dan aseksual.
ī¨ Secara seksual terjadi melalui cara
transduksi, konjugasi, dan
transpormasi.
ī¨ Secara aseksual terjadi dengan cara
23. Transduksi
ī¨ Adalah pemindahan materi genetik
dengan perantara virus.
ī¨ Proses ini di awali dengan masuknya virus
kedalam bakteri. Selanjutnya virus akan
berkembang biak sehingga menyebabkan
sel bakteri yang di masukinya mengalami
pecah (lisis).
ī¨ Virus yang baru terbentuk akan
berhamburan keluar dari sel bakteri.
25. Konjugasi
ī¨ Merupakan perkawinan antara kedua sel
kelamin.
ī¨ Sel kelamin jantan di tandai dengan
adanya rambut halus (fili)pada
permukaan dinding sel yang dapat
berikatan pada suatu tempat khusus di
permukaan sel betina.
ī¨ Terjadi pada bakteri gram negatif seperti
Escherichia coli, Salmonella sp,
27. Transformasi
ī¨ Adalah pemindahan sedikit materi
genetik berupa ADN atau gen dari
bakteri satu ke bakteri lainnya yang
sejenis dengan proses fisiologis yang
kompleks.
28. Pembelahan biner
ī¨ Adalah perkembangbiakan bakteri
secara aseksual dengan cara
membelah diri.
ī¨ Satu bakteri akan membelah
menjadi 2 sel anakan, 2 menjadi 4,
dan seterusnya.
ī¨ Pembelahan biner selesai setelah
terbentuknya dinding sel.
30. ī¨ Dalam kondisi yang ideal, bakteri akan
membelah diri setiap 15-20 menit.
ī¨ Dengan demikian dapat di hitung berapa
kali dalam sehari sebuah bakteri dapat
membelah.
ī¨ Pembelahan bakteri mempunyai faktor
pembatas seperti kekurangan makanan,
suhu tidak sesuai, hasil sekresi yang
meracuni bakteri itu sendiri, atau adanya
31. ī¨ Jika tidak dapat di bayangkan bumi
akan di penuhi oleh bakteri.
ī¨ Walaupun bakteri dapat berkembang
biak secara cepat, pertumbuhan
bakteri di pengaruhi oleh faktor suhu,
kelembapan, sinar matahari, dan zat
kimia.
33. ī¨ Suhu optimum untuk pertumbuhan bakteri
adalah 27Âē-30ÂēC. Berdasarkan kisaran
suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3
golongan:
Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup
pada daerah suhu antara 0°â 30°C,
dengan suhu optimum 15°C. Contoh
Pseudomonas, Flavobacterium,
Achromobacter, dan Alcaligenes.
Suhu
34. Bakteri mesofil, yaitu dapat tumbuh pada suhu
antara 25° â 37°C, dengan suhu optimum 32°
â 40°C. Contoh semua bakteri patogen pada
hewan.
Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat
hidup di daerah suhu tinggi antara 40° â
75°C, dengan suhu optimum 55° â 60°C. Di
temukan pada kawah gunung berapi, geiser,
dan pada tahun 1967 di Yellow Stone Park
ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber
air panas bersuhu 93° â 94°C. Contoh
Thermus aquaticus, Sulfulobus
acidocaldarius, dan Chloroflexus.
35. Kelembapan
ī¨ Bakteri dapat tumbuh dengan baik pada
lingkungan yang lembab.
ī¨ Pada umumnya bakteri memerlukan
kelembaban yang cukup tinggi, kira-kira
85%.
ī¨ Pengurangan kadar air dari protoplasma
menyebabkan kegiatan metabolisme
terhenti, misalnya pada proses
pembekuan dan pengeringan.
36. ī¨ Sinar matahari mampu merusak struktur materi
genetik sehingga dapat menghambat pertumbuhan
bakteri.
ī¨ Cahaya sangat berpengaruh pada proses
pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak sel
mikroorganisme yang tidak berklorofil.
ī¨ Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya
ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat
pertumbuhan atau menyebabkan kematian.
ī¨ Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan
sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan
Cahaya matahari
37. ī¨ Beberapa jenis zat kimia, misalnya
antibiotik, dapat merusak bahkan
mematikan bakteri.
ī¨ Jika keadaan lingkungan tidak
menguntungkan seperti suhu tinggi,
kekeringan atau zat-zat kimia tertentu,
beberapa spesies dari Bacillus sp. yang
aerob dan beberapa spesies dari
Clostridium sp yang anaerob dapat
mempertahankan diri dengan membentuk
Zat kimia dan lingkungan
38. ī¨ Bakteri yang berada dalam bentuk kista, inti
selnya berubah menjadi spora.
ī¨ Spora tersebut dibentuk dalam sel yang
disebut endospora.
ī¨ Endospora dibentuk oleh penggumpalan
protoplasma yang sedikit sekali
mengandung air.
ī¨ Oleh karena itu endospora lebih tahan
terhadap keadaan lingkungan yang tidak
menguntungkan dibandingkan dengan
39. ī¨ Dalam keadaan sebagai endospora
bakteri mejadi tidak aktif dan dapat
bertahan hidup selama lebih kurang
50 tahun.
ī¨ Biasanya setelah lingkungan
membaik maka endosperma akan
pecah sehingga bakteri dapat
memulai kembali aktivitas hidupnya.
41. ī¨ Pertumbuhan sel-sel
bakteri dapat di hitung
berdasarkan
pertumbuhan koloni
bakteri.
ī¨ Hubungan antara jumlah
sel bakteri dengan
waktu pertumbuhan
bakteri dapat di
nyatakan dalam kurva
Pertumbuhan bakteri
42. ī¨ Kurva pertumbuhan
tersebut di bagi
menjadi beberapa
fase, yaitu :
Fase permulaan
(fase lag) merupakan
masa adaptasi bakteri
terhadap
lingkungannya yang
baru sehingga
47. Pembiakan bakteri pada medium padat
(agar-agar)
ī¨ Bakteri di biakkan secara
luas di laboratorium fakultas
kedokteran, rumah sakit,
lembaga penelitian medis,
dan universitas, juga di
laboratorium dan pabrik
komersial yang menghasilkan
antibiotik, zat kimia organik,
dan produk bakteri lain yang
secara ekonomis berharga.
48. ī¨Teknik medium padat lebih
banyak di gunakan dalam
pembiakan bakteri dari pada
teknik yang lain.
ī¨Di dalam metode ini, medium
spesifik untuk menumbunuhkan
bakteri harus mengandung nutrisi
49. ī¨Nutrisi tersebut di campur dengan
agar-agar kemudian di aduk
dengan air matang hingga
membentuk campuran cairan
yang pekat.
ī¨Selanjutnya, campuran ini di
masukkan kedalam cawan petri
(petridish).
50. ī¨ Richart J. Petri (1852-
1921) membuat
piringan kaca
bertutup untuk
menempatkan
medium agar
tersebut.
ī¨ Piringan kaca tersebut
51. ī¨ Cawan petri yang berisi medium agar-agar
akan memadat.
ī¨ Sekarang agar-agar tersebut telah siap di
gunakan sebagai medium pembiakan bakteri.
ī¨ Bakteri di tempatkan di permukaan medium
agar-agar dengan menggunakan jarum steril.
ī¨ Bakteri dapat di isolasi dari berbagai sumber,
seperti tanah, makanan, jaringan tumbuhan
atau jaringan hewan yang sakit, dan udara.
53. Bakteri autotrof
ī¨ Memperoleh makanannya dengan cara
membuatya sendiri.
ī¨ Untuk membuat makanan tersebut
bakteri membutuhkan energi.
ī¨ Berdasarkan sumber energi yang di
gunakan, bakteri autotrof di bedakan
menjadi bakteri fotoautotrof dan bakteri
kemoautotrof.
54. ī¨ Bakteri fotoautotrof, membuat makanan
sendiri dengan bantuan cahaya matahari.
Contoh kelompok bakteri unggu, misalnya
Thiosarcina rosea.
ī¨ Bakteri kemoautotrof, membuat makanan
sendiri dengan menggunakan hasil reaksi
kimia sebagai sumber energinya. Contoh
kelompok bakteri belerang, misalnya
Thiobacillus thioparus; kelompok bakteri besi,
misalnya Leptothrix ochracea; dan kelompok
55. Bakteri heterotrof
ī¨ Merupakan bakteri yang tidak dapat
membuat makanannya sendiri sehingga
bakteri tersebut bergantung pada organisme
lainnya.
ī¨ Bersifat saprofit atau parasitik.
ī¨ Bakteri heterotrof saprofitik memperoleh
makanan dari sisa organisme yang telah
mati (bangkai), di sebut juga bakteri
pembusuk, misalnya Escherechia coli yang
hidup pada usus besar manusia.
56. ī¨ Bakteri heterotrof parasitik
memperoleh makanannya langsung
dari inangnya, yaitu tumbuhan, hewan
atau manusia.
ī¨ Umumnya bersifat patogen terhadap
inangnya, misalnya Salmonella typhi
yang menyebabkan penyakit tipus
pada manusia.
58. ī¨ Merupakan bakteri yang dalam hidupnya
memerlukan oksigen.
ī¨ Oksigen berguna untuk mengoksidasi
makanannya sehingga di peroleh energi.
ī¨ Selain itu, juga di hasilkan bahan sisa
seperti karbondioksida dan uap air.
ī¨ Hidup di lingkungan yang lembab dan
cukup udara.
Bakteri aerob
59. ī¨ Contoh Acetobacter sp. dan Nitrosomonas
mengoksidasi makanannya pada persamaan reaksi
kimia berikut
CH 3CH2OH + O2 Acetobacter sp. CH3COOH +
H2O + Energi
etanol asam cuka
2NH3 + 3O2 Nitrosomonas sp 2NHO2 +
2H2O + Energi
amoniak nitrit
60. Bakteri anaerob
ī¨ Merupakan bakteri yang dalam hidupnya tidak
memerlukan oksigen untuk memperoleh
makanannya.
ī¨ Menghasilkan enzim yang berfungsi
merombak senyawa kompleks pada
makanannya menjadi senyawa sederhana.
ī¨ Contoh Lactobacillus sp.
C6H12O6 Lactobacillus sp 2CH3CHOHCOOH
+
energi
63. īąBakteri yang menguntungkan
adalah bakteri yang banyak di
gunakan dalam kehidupan
manusia karena membantu
berbagai proses kehidupan dan
mampu menghasilkan berbagai
produk yang bermanfaat bagi
manusia.
64. 1. Bakteri pembusuk
ī¨ Mampu menguraikan sampah dan
bangkai menjadi unsur hara yang dapat
meningkatkan kesuburan tanah.
ī¨ Contoh Escherechia coli yang
membantu membusukkan sisa-sisa
pencernaan makanan.
ī¨ Selain itu Escherechia coli juga
membantu pembentukan vitamin K
yang penting dalam proses pembekuan
65. 2. Bakteri penghasil antibiotik
ī¨ Antibiotik di manfaatkan dalam bidang
kesehatan untuk membunuh bakteri
patogen penyebab penykit.
ī¨ Contoh Streptomyces griceus
menghasilkan sreptomisin,
Streptomyces venezuele menghasilkan
kloromisin, Streptomyces aureofaciens
menghasilkan aureomisin.
66. 3. Penghasil asam
ī¨ Beberapa bakteri yang mampu
memproduksi asam adalah
Clostridium butiricum
menghasilkan asam butirat,
Propioni bacterium menghasilkan
asam propionat, Thiobacillus
thiooxidans menghasilkan asam
sulfat, Acetobacter aceti
67. 4. Bakteri pengolah limbah
ī¨ Bakteri-baktei aerob yang banyak
terdapat di udara bebas di manfaatkan
untuk mengolah limbah industri dengan
cara membiarkan terbukanya bak-bak
penampungan limbah sehingga bakteri-
bakteri tersebut dapat mengoksidasi
limbah.
ī¨ Contoh Hydrogenomonas flava.
68. 5. Bakteri pembuat biogas
ī¨Biogas adalah gas yang mudah
terbakar yang dihasilkan dari
proses fermentasi bahan-bahan
organik oleh bakteri anaerob.
ī¨Contoh Methanomonas
methanica yang menghasilkan
gas metan dari bahan baku
69. ī¨ Komposisi gas yang terdapat di dalam
biogas adalah metana (CH4) sebanyak 40-
70%, karbondioksida sebanyak 30-60%,
serta sedikit hidrogen dan hidrogen sulfida.
ī¨ Nilai kalori dari 1 meter kubik biogas adalah
sekitar 6000watt jam yang setara dengan
setengah liter solar.
ī¨ Oleh karena itu, biogas sangat cocok di
gunakan sebagai bahan bakar alternatif
yang ramah lingkungan.
70. 6. Bakteri pengikat nirogen
ī¨ Beberapa bakteri mampu mengikat nitrogen
dari udara bebas.
ī¨ Contoh Azotobacter sp, Rhodospirillum
rubrum, Nitrosomonas sp., Nitrobacter sp.,
dan Nitrosomonas sp., merupakan bakteri
pengikat nitrogen yang hidup bebas di
dalam tanah. Rhizobium leguminosarum
merupakan bakteri pengikat nitrogen yang
hidup bersimbiosis dengan akar tumbuhan
polong-polongan seperti kedelai dan kacang
71. ī¨ Bakteri masuk kedalam akar tanaman
melalui akar serabut di dalam tanah
ī¨ Sewaktu tumbuh dan berkembang, terbentuk
bintil-bintil akar.
ī¨ Bintil-bintil akar tersebut menyerupai
gumpalan bulat yang cukup besar jika di lihat
dengan mata biasa.
ī¨ Supaya tidak rusak, harus hati-hati
membebaskannya dari tanah yang melekat.
72. 7. Bakteri dalam rekayasa genetika
ī¨Bakteri plasmid di manfaatkan
dalam rekayasa genetika,
misalnya untuk menghasilkan
hormon insulin.
73. 8. Bakteri dalam industri makanan dan
minuman
ī¨ Contoh Streptococcus lactis yang
di gunakan dalam pembuatan
keju. Acetobacter xylinum yang di
gunakan dalam pembuatan sari
kelapa atau nata de coco.
Lactobacillus bulgaricus yang di
gunakan dalam pembuatan
yoghurt. Lactobacillus casei yang
74. ī¨ Dr. Minoru Shirota (1930), seorang dokter
berkebangsaan jepang telah berhasil
memisahkan bakteri yang menguntungkan
dan membantu fungsi sistem pencernaan.
ī¨ Ia menemukan bakteri Lactobacillus casei
yang dapat menghancurkan bakteri
berbahaya yang ada di dalam usus manusia.
ī¨ Lactobacillus casei merupakan bakteri usus
yang paling asam dan tahan empedu.
75. 9. Bakteri sebagai indikator
sanitasi
ī¨ Adalah bakteri yang
keberadaanya dalam pangan
menunjukkan bahwa air atau
makanan tersebut telah tercemar
oleh kotoran manusia.
ī¨ Umumnya adalah bakteri yang
lazim terdapat dan hidup dalam
usus manusia.
76. ī¨ Jadi, adanya bakteri tersebut pada air atau
makanan menunjukkan bahwa dalam satu
atau lebih tahap pengolahan air atau
makanan tersebut pernah mengalami kontak
dengan kotoran manusia dan mungkin juga
mengandung bakteri patogen lain yang
berbahaya. Sampai saat ini, ada empat jenis
bakteri yang dapat di gunakan untuk
menunjukkan adanya masalah sanitasi, yaitu
Escherechia coli, kelompok Streptococcus
fekal, Clastridium perfringens, dan
78. ī¨ Pada tahun 1880, Heinrich Hermann
Robert Koch memanfaatkan
kemajuan metode laboratorium dan
menentukan kriteria yang di perlukan
untuk membuktikan bahwa
mikroorganisme spesifik merupakan
penyebab penyakit tertentu.
ī¨ Kriteria ini di kenal dengan Postulat
79. Postulat Koch antara lain
meliputi :
ī¨ Mikroorganisme tertentu selalu di temukan
berasosiasi dengan penyakit yang di
timbulkannya.
ī¨ Mikroorganisme dapat di isolasi dan di
tumbuhkan sebagai biakan murni di
laboratorium.
ī¨ Biakan murni tersebut bila di injeksikan pada
hewan yang sesuai dapat menimbulkan
penyakit.
ī¨ Mikroorganisme tersebut dapat di isolasi
80. ī¨ Adanya ktiteria tersebut menjadi jalan di
temukannya berbagai jenis bakteri
penyebab penyakit dalam waktu yang
cukup singkat, yaitu kurang dari 30
tahun.
ī¨ Beberapa bakteri yang merugikan,
misalnya bakteri yang merusak bahan
pangan, dan tanaman budi daya, serta
bakteri bersifat patogen yang dapat
82. ī¨ Clostridium butolinum yang menghasilkan racun
butolinum atau botox. Bakteri ini biasanya di
temukan pada makanan kaleng yang sudah
kadaluwarsa sehingga dapat mematikan manusia
yang mengkonsumsinya.
ī¨ Leuconostoc mesentroides yang menghasilkan
lendir pada makanan basi.
ī¨ Pseudomonas cocovenenans yang menghasilkan
racun asam bongkrek. Bakteri ini biasa hidup pada
tempe bongkrek yang di buat dari ampas tahu dan
ampas kelapa yang dalam pembuatannya kurang
84. ī¨ Bakteri biasanya menyerang tanaman pada
saat musim hujan.
ī¨ Kadang tanah dan cuaca yang lembab
membuat bakteri tersebut senang hidup pada
tanaman.
ī¨ Bakteri yang menyerang melalui tanaman
masuk kedalam tanaman dan merusak sel-
selnya.
ī¨ Bakteri dapat menular melalui angin, air,
hewan perantara, manusia atau alat-alat
85. Bakteri yang biasa hidup
parasit pada tanaman budi
daya adalah :
ī¨ Bacterium solanacearum yang
menyebabkan penyakit layu pada
tanaman tembakau. Bakteri ini menyerang
akar dan batang tanaman persemaian.
ī¨ Pseudomonas solanacearum yang
menyebabkan penyakit layu bakteri pada
tanaman kentang. Bakteri ini menyerang
umbi sebagai bibit.
86. ī¨ Pseudomonas angulata yang
menyebabkan bercak-bercak pada
daun tanaman tembakau.
ī¨ Pseudomonas tabaci yang
menyebabkan penyakit karat daun
pada tanaman tembakau.
ī¨ Pseudomonas celebensis yang
menyebabkan penyakit darah pada
tanaman pisang.
87. ī¨ Xanthomonas malvacearum yang
menyebabkan penyakit bakteri
pada tanaman kapas. Bakteri ini
menyerang bagian daun dan buah.
ī¨ Xanthomonas albiineans yang
menyebabkan mpenyakit bledok
pada bibit tanaman tebu.
88. ī¨ Untuk menghindari serangan bakteri
pada tanaman budi daya dapat di
lakukan dengan menjaga kebersihan
dan kesehatan kebun.
ī¨ Pencegahannya dapat di lakukan
dengan pengolahan tanah secara baik
agar aliran air lancar. Selain itu, juga
dapat di lakukan penyemprotan
90. ī¨ Disebabkan oleh bkteri
Leptospirosa sp..
ī¨ Senang tinggal di permukaan air
dalam waktu yang lama dan siap
menginfeksi calon korbannya.
ī¨ Biasanya menyerang kerbau, babi,
sapi dan tikus. Termasuk penyakit
hewan yang menular kepada
Penyakit leptospirosis
91. ī¨ Infeksi oleh Leptosipora sp.
umumnya terjadi melalui kontak
langsung pada permukaan kulit
atau lewat selaput lendir mata
karena tercemar air kencing atau
zat-zat yang keluar melaui alat
kelamin (urogenitalis) hewan
penderita.
92. Penyakit anthrax
ī¨Mulai menyerang Indonesia
sejak tahun 1884 pada hewan
ternak di Teluk Betung.
ī¨Penyakit ini terbawa bersama
sapi perah impor ke Indonesia.
ī¨Penyakit anthrax mulanya
berasal dari Asia Selatan (India).
93. ī¨ Di kenal juga penyakit radang imfa
(splenic fever) di sebabkan oleh
Bacillus anthracis yang dapat
menyerang organisme berdarah
panas, termasuk manusia.
ī¨ Oleh karena itu penyakit anthrax
juga termasuk penyakit zoonis.
94. ī¨ Pada tahun 1876, Henrich Hermann
Robert Koch ilmuan berkebangsaan
jerman berhasil mengidentifikasi
penyebab anthrax dan berhasil pula
menumbuhkannya dalam kultur
media aerob dan anaerob.
ī¨ Bakteri tersebut berbentuk batang
diberi nama Bacillus anthracis.
95. ī¨Kemudian, pada tahun 1881
seorang ilmuan
berkebangsaan perancis,
louis pasteur berhasil
membuat vaksin pertama
untuk melawan penyakit
anthrax tersebut.
97. ī¨Disebut juga muntaber
karena gejala utamanya
adalah muntah dan buang air
besar.
ī¨Termasuk penyakit infeksi
yang sangat serius. Penyakit
ini menyerang bagian bawah
Penyakit kolera,
98. ī¨ Kolera di sebabkan oleh Vibrio
cholerae (Bacillus koma) karena
bentuknya seperti tanda koma.
ī¨ Bakteri ini di tularkan lewat makanan
dan minuman yang tercemar. Bakteri
ini kemudaian membentuk koloni
bakteri pada dinding usus yang dapat
menyebabkan produksi cairan dari sel
dinding usus menjadi berlebihan.
99. ī¨ Akibatnya terjadilah peregangan usus yang
di ikuti oleh diare dan muntah-muntah yang
dapat menyebabkan dehidrasi.
ī¨ Kematian pada penderita penyakit kolera
umumnya bukan karena bakterinya, tetapi
karena kehilangan cairan tubuh yang tidak
segera di atasi.
ī¨ Pengobatan utama penyakit kolera adanya
penggantian cairan tubuh yang keluar
dengan minuman oralit (cairan garam-gula).
100. ī¨ Penyakit ini dapat di cegah dengan
menjaga kebersihan makanan dan
minuman, buang air pada tempatnya,
dan vaksinasi.
ī¨ Bakteri Vibrio cholerae merupakan
bakteri gram negatif.
ī¨ Vibrio cholerae sebagai penyebab kolera
pertama diisolasi oleh ahli anatomi
berkebangsaan italia, Filippo Pacini
101. ī¨ Penemuan ini tidak banyak di ketahui
orang hingga seorang dokter
berkebangsaan jerman Henrich
Hermann Robert Koch (1843-1910)
yang meneliti secara independen, 30
tahun kemudian memublikasikasikan
hasilnya.
ī¨ Koch juga memberi pemahaman dan
mengungkapkan bagaimana
102. ī¨ Selain itu Koch juga berhasil membuat
obat diare yang berguna untuk
menenangkan sistem pencernaan dan
meredakan rasa sakit di perut.
ī¨ Nama penyakit ini di ambil dari bahasa
Yunani dari kata kholera yang berarti
diare.
ī¨ Gejala utamanya adalah sebentar-
sebentar diare dan kotoran yang di
103. ī¨ Merupakan penyakit infeksi berbahaya karena mempengaruhi
kerja sistem saraf dan otot.
ī¨ Gajala tetanus umumnya di awali dengan kejang otot rahang
bersamaan dengan timbulnya pembengkakan, serta rasa sakit
dan kaku di otot leher, bahu atau punggung.
ī¨ Kejang-kejang secara cepat merambat ke otot perut, lengan atas
dan paha.
ī¨ Infeksi tetanus di sebabkan oleh Clostridium tetani yang
memproduksi toksin tetanuspasmin.
ī¨ Toksin ini akan menggangu aktifitas sistem saraf.
Penyakit tetanus,
104. ī¨ Infeksi tetanus terjadi karena luka.
ī¨ Luka sekecil apapun dapat menjadi tempat berkembangbiaknya
bakteri tetanus.
ī¨ Tetanus dapat di cegah dengan peberian imunisasi DPT.
ī¨ Untuk wanita hamil sebiknya di imunisasi juga dan melahirkan di
tempat yang terjaga kebersihannya.
105. ī¨ Merupakan penyakit yang menyerang usus halus.
ī¨ Penyebabnya adalah Salmonella typhi.
ī¨ Bakteri ini terutama di bawa oleh air dan makanan yang tercemar.
ī¨ Penderita tifus mulai demam rendah di malam hari, kemudian
hilang pada keesokan haarinya, dan terualng lagi malamnya.
ī¨ Semakin lama demamnya semakin tinggi.
ī¨ Saat ini untuk penderita tifus tidak memerlukan diet bubur yang
ketat karena nasi agak lembek sudah cukup.
ī¨ Para penderita tifus di perbolehkan mengkonsumsi daging, telur,
ikan, ayam, tahu, tempe, sedikit sayur, dan buah di perbolehkan.
ī¨ Makanan yang pedas sebaiknya di hindari.
ī¨ Hal yang lebih penting adalah istirahat dengan tidur telentang
sepanjang hari sampai panas turun selama beberapa hari.
Penyakit tifus
106. ī¨ Merupakan penyakit menular yang di sebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis.
ī¨ Menurut WHO, bakteri ini merupakan bakteri pembunuh masal.
ī¨ WHO memperkirakan bakteri ini membunuh sekitar dua juta jiwa
setiap tahunnya.
ī¨ Serangan TBC dapat di cegah dengan vaksin BCG. Vaksinasi BCG
hanya di perlukan sekali seumur hidup.
ī¨ Di Indonesia vaksin ini di berikan kepada bayi sebelum berumur
dua bulan.
ī¨ Hal yang paling penting dilakukan untuk menghindari penyakit TBC,
yaitu dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan memakan
makanan yang bergizi.
Penyakit TBC
107. ī¨ Pada tanggal 24 april 1927, dokter Albert Calmette dan seorang
peneliti bernama Camille Guerin berhasil menemukan vaksin untuk
mengobati penyakit TBC.
ī¨ Vaksin ini di beri nama vaksi BCG (Bacillus Calmatte Guerin).
ī¨ Penelitian mereka untuk menemukan vaksin itu telah di mulai sejak
tahun 1906) ketika Guerin menemukan bahwa ketahanan
terhadap terhadap penyakit TBC berkaitan dengan adanya bakteri
Mycobacterium tuberculosis yang hidup di dalam darah.
108. ī¨ Termasuk penyakit menular seksual (PMS).
ī¨ Sifilis merupakan penyakit kelamin yang di sebabkan oleh
Treponema pallidum.
ī¨ Bakteri ini umumnya hidup di saluran kelamin (genitalia), rektum,
atau mulut.
ī¨ Sifilis dapat di tularkan melalui hubungan seksual, penggunaan alat
suntik, atau transfusi darah yang tercemar bakteri tesebut.
ī¨ Sifilis tidak di tularkan melalui penggunaan benda-benda seperti
bangku, handuk, gelas, atau benda-benda lain yang bekas di
gunakan oleh penderita.
Penyakit sifilis
110. 1. Pemberian vaksin
ī¨ Beberapa penyakit yang di sebabkan oleh bakteri telah di temukan
vaksinnya.
ī¨ Vaksin di berikan kepada orang yang sehat sehingga orang
tersebut menjadi kebal terhadap infeksi bakteri.
Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) yang berfungsi mencegah
penyakit TBC.
Vaksin DPT (Dipteri, Pertusis, Tetanus) yang berfungsi mencegah
penyakit difteri, pertusis dan tetanus).
Vaksin TCD ( Typhus, Cholerae, Dysentriae) yang berfungsi
mencegah penyakit tipus, kolera, di sentri.
111. 2. Pengawetan makanan
ī¨ Untuk mengatasi bakteri yang merusak bahan makanan maka
bahan makanan perlu di awetkan.
ī¨ Pengawetan makanan dapat dilakukan secara tradisional atau
modern.
ī¨ Pengawetan secara tradisional pada dasarnya hanya menciptakan
lingkungan yang tidak sesuai untuk kehidupan bakteri sehingga
menyebabkan kematian pada bakteri.
ī¨ Pengawetan secara tradisional, misalnya dengan penggaraman,
pengasapan atau pengeringan.
ī¨ Pengawetan secara modern, misalnya dengan sterilasi atau
pasteurisasi.
ī¨ Sterilisasi bertujuan untuk membebaskan bahan makanan dari
semua bakteri, baik bakteri patogen maupun bakteri tidak patogen.
ī¨ Sterilisasi biasa di lakukan melalui pemanasan sampai 100ÂēC
selama beberapa menit.
112. ī¨ Pada suhu ini seluruh bakteri akan mati.
ī¨ Pasteurisasi bertujuan untuk membunuh bakteri patogen saja,
sedangkan bakteri tidak patogen tetap di biarkan hidup.
ī¨ Pasteurisasi biasa di lakukan melalui pemanasan selama beberapa
menit pada suhu 50-60ÂēC.
114. Ciri-ciri cyanobacteria
ī¨ Hidup di tempat-tempat yang lembab, di air tawar, di air laut atau
hidup bersimbiosis dengan organisme lain.
ī¨ Beberapa jenis ganggang hijau biru bisa hidup di lingkungan yang
ekstrem.
ī¨ Klorofil ganggang hijau-biru adalah klorofil a (menyerap warna
merah dan unggu/lembayung), berbagai karotenoid (pigmen antara
merah dan kuning), fikosianin (pigmen biru) dan kadangkala
fikoeritrin (pigmen merah).
ī¨ Adanya fikosianin menyebabkan ganggang hijau-biru mempunyai
warna yang khas, yaitu hijau kebiru-biruan.
ī¨ Akan tetapi tidak semua ganggang hijau-biru berwana hijau-biru
ada yang hitam, merah, kuning, hijau, coklat, atau warna campuran.
115. Struktur Cyanobacteria
ī¨ Berbeda dengan bakteri, ganggang hijau biru tidak memiliki flagel.
ī¨ Secara struktural ganggang hijau biru tersusun atas selubung
lendir, dinding sel, membran sel, sitoplasma, dan materi genetik.
116. Selubung lendir
ī¨ Merupakan bagian terluar dari ganggang hijau biru.
ī¨ Berfungsi untuk melindungi ganggang hijau biru dari kekeringan,
dan memudahkan ganggang hijau biru untuk bergerak maju
mundur.
117. Dinding sel
ī¨ Terletak di bagian dalam selubung lendir
ī¨ Adanya dinding sel menyebabkan bentuk yang tetap pada
ganggang hijau biru.
118. Memran sel
ī¨ Mengatur keluar masuknya zat.
ī¨ Terdapat pelipatan membran sel kearah dalam yang membentuk
membran tilakoid.
ī¨ Pada membran tilakoid inilah terdapat klorofil.
119. Sitoplasma
ī¨ Tersusun atas air, protein, lemak, karbohidrat dan mineral.
ī¨ Di dalam sitoplasma inilah berlangsung metabolisme sel.
120. Materi genetik
ī¨ Tersusun atas ADN yang terletak pada suatu lokasi di dalam
sitoplasma, tetapi tidak memiliki membran.
121. Struktur tubuh Cyanobacteria
īą Struktur tubuh ganggang hijau biru bermacam-macam.
Ada yang bersel tungal hidup soliter.
Ada yang bersel tunggal yang hidup berkoloni.
Ada yang berbentuk benang.
122. Ganggang hijau biru bersel tunggal hidup soliter
ī¨ Misalnya Chroococcus sp dan Gleocapsa sp.
123. Ganggang hijau biru bersel tunggal hidup berkoloni
ī¨ Misalnya Spirulina sp dan Polycistis sp
Spirulina sp Polycistis sp
124. Ganggang hijau biru berbentuk benang (filamen)
ī¨ Misalnya Oscilatoria sp, Nostoc comune, dan Anabaena sp.
Anabaena sp.
Nostoc comune
Oscilatoria sp
126. Membelah diri
ī¨ Hanya terjadi pada ganggang hijau biru bersel tunggal, baik yang
hidup soliter maupun yang hidup berkoloni.
ī¨ Setiap sel tubuhnya akan membelah langsung menjadi dua, di
sebut pembelahan biner (binary fission).
127. Fragmentasi
ī¨ Terjadi pada ganggang hijau biru bersel tunggal yang hidup
berkoloni atau ganggang hijau biru yang berbentuk benang.
ī¨ Ganggang hijau biru yang berbentuk koloni akan memisahkan
koloninya menjadi sel-sel tunggal yang selanjutnya akan
mengalami pembelahan biner.
ī¨ Ganggang hijau biru yang berbentuk benang akan memutus-
mutuskan dirinya menjadi beberapa bagian. Tiap bagian benang
(hormogonium) akan tumbuh menjadi ganggang hijau biru yang
baru.
128. Dengan heterokis
ī¨ Ganggang hiaju biru yang berbntuk benang biasaanya memiliki
bentuk sel khusus yang di sebut heterokis.
ī¨ Dinding sel pada heterokis lebih tebal di bandingkan sel di
sekitarnya.
ī¨ Jika heterokis memisahkan diri dari benang induknya maka
heterokis dapat tumbuh menjadi ganggang hijau biru yang baru.
ī¨ Pada heterokis terdapat enzim hidrogenase yang dapat memfiksasi
nirogen bebas dari udara dan kemudian mengubahnya menjadi
amoniak.
129. Membentuk spora (akinet)
ī¨ Beberapa ganggang hijau
biru, misalnya Nostoc sp. ada
yang dapat membentuk
endospora seperti bakteri.
ī¨ Dinding selnya menebal dan
membesar, di sebut akinet.
ī¨ Akinet dapat bertahan dalam
lingkungan yang tidak
menguntungkan.
ī¨ Jika kondisi lingkungan
memungkinkan maka akinet
dapat tumbuh menjadi
ganggang hijau biru yang
baru.
131. ī¨ Ganggang hijau biru bersimbiosis dengan koloni koral berwarna
jingga (Montastraea cavernosa) dan rumput laut jenis Zooxanthella
ī¨ Ganggang hijau biru memperoleh karbohidrat dari Zooxanthella,
sedangkan koral dan Zooxanthella mendapatkan amonik yang di
ubah oleh ganggang hijau biru dari nitrogen di dalam air laut.
ī¨ Selin itu, koral juga mendapat warna jingganya dari hasil
penyerapan warna biru dari ganggang hijau biru.
ī¨ Ganggang hijau biru, seperti Gleocapsa sp dan Nostoc sp
bersimbiosis dengan jamur kelompok Acomycotina atau
Basidiomycotina membentuk lumut kerak (lichenes).
ī¨ Ganggang hijau biru berbentuk benang, seperti Anabaena azollae
dapat bersimbiosis dengan tanaman paku air (Azolla pinnata) untuk
memfiksasi nitrogen dari udara dan mengubahnya menjadi
amoniak.
132. ī¨ Akibatnya, daun Azolla pinnata banyak mengandung amoniak yang
dapat di manfaatkan sebagai pupuk hijau.
ī¨ Jenis ganggang Anabaena lainnya, yaitu Anabaena cycadae hidup
bersimbiosis dengan akar tumbuhan pakis haji (Cycas rumphii)
untuk memfiksasi nitrogen bebas dari udara sehingga membantu
menyuburkan tanah.
134. ī¨ Ganggang hijau biru merupakan organisem perintis karena
kemampuannya untuk hidup pada lingkungan yang kurang
meguntungkan, seperti bebatuan sehingga dapat menjadi tempat yang
baik untuk pertumbuhan organisme lain.
ī¨ Selain sebagai organisme perintis, peranan ganggang hijau biru bagi
kehidupan antara lain adalah sebagai produsen di dalam ekosistem
perairan
ī¨ Ganggang hijau-biru berperan sebagai produsen bagi zooplankton,
udang dan ikan-ikan kecil.
ī¨ Bagi manusia ganggang hijau-biru, seperti spirulina sp dapat di
manfaatkan sebagai sumber makanan alternatif yang di kenal sebagai
protein sel tunggal (Single Cell Protein).
ī¨ Ganggang hijau-biru juga dapat bersifat merugikan karena menghasilan
racun yang dapat terlarut di dalam perairan sehingga dapat meracuni
organisme lain.
ī¨ Beberapa ganggang hijau-biru hidup pada tembok dan batu yang lembab
sehingga menyebabkan pelapukan.