Protista adalah makhluk hidup yang bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti dan dinding sel atau tidak. Namun, protista berbeda dari makhluk hidup lain seperti hewan, tumbuhan, maupun jamur.
3. Tba :
1. Protista mirip jamur (kelompok
slime molds/jamur lendir)
2. Protista mirip hewan (kelompok
Protozoa)
3. Protista mirip tumbuhan
(kelompok alga)
4. 1. Protista mirip jamur
Ciri-ciri :
• Td 700 spesies
• Meliputi jamur air dan jamur lendir
• Bersifat heterotrop, parasit atau
saprofit
• Mengahsilkan enzim dan spora
5. a. Jamur Air (Oomycota)
• Hidup bebas pada perairan
• Habitat : kolam, danau, sungai dan
parasit pada organisma lain
• Reproduksi :
- vegetatif, menghasilkan
zoospora (spora berflagel)
- generatif : konjugasi hifa,
menghasilkan spora berdinding
tebal (diploid).
6. Contoh species
1. Saproglenia (hidup bebas)
2. Plasmofora viticola (parasit pada
anggur)
3. Phytophthora infestans (parasit
pada kentang dan tomat)
8. b. Jamur Lendir (Myxomycota)
Tba :
1. aselular / plasmodial slime molds
2. selular / cellular slime molds
Ad.1 plasmodial slime molds
(myxomycetes) :
- merupakan kumpulan massa
sitoplasma yang berinti banyak
- bergerak aktif seperti Amoeba →
fase plasmodium
10. - hidup pada partikel organik di
hutan/kebun
- pada waktu tertentu fase plamodium
berubah menjadi fase sporulasi, yi :
Plasmodial bergerak ke atas
permukaan tanah dan membentuk
struktur tangkai (sporophoe) dan
ujungnya membentuk sporangium
12. • Sporangium pecah dan melepaskan spora
haploid→sel amoeboid (myxamoeba)
yang berflagel=swarm cells
• Bersifat fagositik dan melakukan
reproduksi aseksual
• Jika terjadi peleburan / fusi akan
membentuk sel diploid dan berkembang
menjadi fase plasmodium
13. 2. Cellular slime molds /
Acrasiomycetes
Ciri-ciri :
• Sel telanjang, uninukleat, mirip amoeba
• Fase cellular disebut myxomycetes dan
tda satu sel
• Bila nutrien disekitarnya berkurang,
maka kan mengeluarkan zat akrasin
yang memikat sel-sel lain untuk
mengelompok membentuk massa
multicellular
14. • Kumpulan sel akan diselaputi
lendir yang disebut fase
plasmodium, kemudian
berkembang ke atas membentuk
tangkai dan sel-sel spora
• sel spora yang dihasilkan berupa
sel tunggal yang disebut
myxoamoeba
15. 2. PROTISTA MIRIP HEWAN
Meliputi filum protozoa yang terdiri
dari kelas:
a. Rhizopoda
b. Flagellata
c. Ciliata
d. Sporozoa
16. Karakteristik
• Protozoa : protos = pertama; zoo =
hewan
• Ukuran mikroskopis : 10 – 200 μm
• Bentuk : tetap, kecuali Amoeba
• Alat gerak : pseudopodia, flagel (bulu
cambuk), cilia (rambut getar)
17. • Habitat : kosmopolit : perairan,
tanah, organisme lain
• Reproduksi : pembelahan biner;
konjugasi
• Cara hidup : heterotrop dan
predator bagi bakteri dan
protozoa lain
18. a. Kelas Rhizopoda
• Rhizopoda : rhizo = akar; podos =
kaki
• Bentuk berubah-ubah
• Alat gerak pseudopodia (kaki semu)
• Beberapa species memiliki cangkang
• Reproduksi : pembelahan biner
• Habitat : perairan, tempat-tempat
lembab
24. Contoh species :
Tba :
1. Entamoeba / entoamoeba :
hidup pada tubuh manusia
2. Ektamoeba / ektoamoeba : hidup
bebas
25. 1. Entamoeba coli : hidup pada usus
manusia, membantu pembusukkan
sisa makanan dan pembentukkan
vitamin K
2. Entamoeba ginggivalis : hidup pada
rongga mulut, merusak gigi dan gusi
3. Entamoeba histolytica/E.
dysenteriae : hidup pada usus,
menyebabkan disentri
27. b. Kelas Flagellata
• Habitat : perairan / organisma lain
• Reproduksi : pembelahan biner
• Tba :
A. Phytoflagellata : memiliki klorofil
B. Zooflagellata : tidak memiliki
klorofil
• Alat gerak : flagel (bulu cambuk)
29. Contoh species :
A. Phytoflagellata :
1. Euglena viridis
2. E. sanguinea
3. Volvox globator
4. Noctiluca miliaris
30. B. Zooflagellata
1. Tripanosoma levisi : parasit dalam
darah tikus
2. T. evansi : penyebab penyakit surrah
pada ternak, vektor lalat Tabanidae
3. T. brucei : penyebab penyakit
nagano pada ternak
4. T. gambiense : penyebab penyakit
tidur, vektor Glossina palpalis (lalat
tsetse)
31. 5. T. rhodosiense : penyakit tidur,
vektor Glossina morsitans (lalat
tsetse)
6. Leishmania donovani : penyakit
Kalaazar (demam dan anemia)
7. L. tropika : penyakit kulit
34. c. Ciliata Ciliophora/Infusario
Ciri-ciri :
• Bentuk tetap, bagian depan tumpul bagian
belakang meruncing
• Kulit tda pelikula segi enam beraturan
• Alat gerak rambut getar / silia
• Memiliki sitostoma (mulut sel), sitofaring
(kerongkongan sel), v makanan & v
kontraktil serta pori anus
35. • Berinti dua :
- mikronukleus (inti kecil): untuk
reproduksi
- makronukleus (inti besar) :
mengatur proses metabolisma
sel
• Reproduksi : pembelahan biner
dan konjugasi
39. d. Sporozoa / Apicomplexa
Ciri-ciri :
• Merupakan hewan berspora
• Tidak beralat gerak
• Hidup parasit pada hewan dan
manusia
• Reproduksi vegatatif dan generatif
40. • Reproduksi :pergiliran keturunan
dari fase :
- vegetatif : pembelahan biner, tba
fase schizogoni (pada tubuh
inang) dan sporogoni (pada
inang perantara)
- generatif : fertilisasi sel-sel gamet
jantan dan betina
41. Contoh species
• Plasmodium vivax : malaria tertiana
(masa sporulasi 48 jam)
• P. malariae : malaria quartana (masa
sporulasi 72 jam)
• P. falcifarum : malaria tropika (masa
sporulasi tidak teratur)
• P. ovale : penyakit limfa
• Toxoplasma gondii : penyakit
toksoplasmosis
43. 3. Protista mirip tumbuhan / Alga
/Ganggang
Karakteristik :
• Ukuran tubuh : mikroskopis dan
makroskopis; uniselluler, soliter,
koloni dan multiselluler
• Bentuk sel : bulat ,bola, benang dan
lembaran
• Habitat : perairan tawar / laut /
genangan air
44. • Cara hidup : autrotrof
• Memiliki kloroplas (klorofil) dan
kromoplas (pigmen warna)
• Klorofil tba : klorofil a = hijau biru
klorofil b = hijau kuning
klorofil c = hijau coklat
klorofil d = hijau merah
45. Pigmen warna :
1. karoten : a. santofil (keemasan)
b. fukosantin (coklat)
2. fikobilin : a. fukosianin : biru
b. fikoeritrin : merah
48. Pembagian kelompok Alga
Alga Klorofil Pigmen Cadang-
an
makanan
Dinding
sel
Euglenophyta a dan b Karoten
& santofil
Pati Pati
Chrysophyta a dan c Karoten
& santofil
Leukosin,
minyak
Hemiselu
losa,
silika &
pektin
Pyrrophyta /
Dinoflagellata
a dan c Karoten,
dinosantin,
fikobilin &
santofil
Pati selulosa
49. Alga Klorofil Pigmen Cadang-
an
makanan
Dinding
sel
Chlorophyta a dan b Karoten &
santofil
Pati Selulosa,
pektin
Phaeophyta a dan c Karoten &
santofil
Laminarin,
manitol
Selulosa,
pektin,
algin
Rhodophyta a dan d Karoten,
santofil,
fikoeritrin,
dan
fikosianin
Bahan agar-
agar
(floridean
starch)
selulosa
50. 1. Euglenoid / Euglenophyta
• Memiliki bintik mata (stigma) :
sebagai fotoreseptor
• Bersifat autotrop; pada tempat gelap
dapat menjadi heterotrop
• Selain organel sel yang lain, juga
memiliki dua buah flagel dan tabung
pembuangan (reservoir)
• Reproduksi : pembelahan biner
58. 3. Pyrrophyta / Dinoflagellata
• Disebut ganggang api , karena
mampu mengeluarkan cahaya yang
berpendar sehingga laut tampak
bercahaya pada malam hari = red
tide.
• Bersifat : fotosintetik; parasit
• Dinding selnya berupa lempeng-
lempeng selulosa
59. • Flagellum dua pada lateral dan
apikal sel
• Reproduksi : pembelahan biner
• Menghasilkan racun;
penyebabkan kematian ribuan
ekor species burung dan
kerusakan otak pada manusia
60. Contoh species :
1. Gymnodinium breve : penghasil
neurotoksin
2. Gambierdiscus toxicus : penghasil
ciguatoksin
3. Gonyaulax : penghasil saksitoksin
4. Noctiluca scintillans : mengeluarkan
cahaya yang berpendar
68. 5. Phaeophyta / alga Coklat
• Tubuh berukuran besar ± 50 m;
mirip tumbuhan tingkat tinggi
• Habitat : lautan
• Reproduksi : fragmentasi,
isogami, anisogami,oogami dan
metagenesis dari fase gametofit
dan fase sporofit
73. 6. Rhodophyta / alga Merah
• Sel : multiseluler berbentuk
benang / lembaran ± 1m
• Reproduksi : pembentukkan
spora, oogami, metagenesis dari
fase gametofit ke fase sporofit